Referat Penyakit Kosmetik Achmad Syahid Astri Nenti Dea Dwirani Kholilatul Izza Pembimbing: dr. Adhi Kuntoro,M.kes
Referat Penyakit Kosmetik
Achmad SyahidAstri Nenti
Dea DwiraniKholilatul Izza
Pembimbing: dr. Adhi Kuntoro,M.kes
Hiperpigmentasi
• Merupakan suatu akibat yang timbul dari peningkatan dan perubahan warna kulit.
Penyebab hiperpigmentasi:a. Sinar ultra violet 09.00 – 15.00b. Hormon (kehamilan, pil KB)c. Obat-obat hormonal untuk kontrasepsid. Genetike. Kosmetik dengan bahan tertentuf. Post/pasca inflamasi (akne, rash, luka)
Klasifikasi hiperpigmentasi:a. Hiperpigmentasi dangkal
(epidermal)b. Hiperpigmentasi dalam (dermal)
Jenis Hiperpigmentasi
a. Melasma: melebar, batas tidak tegas terjadi pada daerah yang terekspose (dahi, pipi, dagu)
b. Lentigo senilis: bercak coklat kehitaman banyak terjadi pada usia dewasa
c. Hiperpigmentasi pasca inflamasi: trauma, infeksi, alergi jerawat
Penatalaksanaan
• Penanggulangan Faktor Penyebab• Pemberian agen pemutih (misalnya:
hydroquinone)• Perlindungan total terhadap paparan sinar UV
Hipopigmentasi Hipopigmentasi adalah hilang atau
berkurangnya warna kulit yang disebabkan oleh kurangnya melanin. Hal ini terjadi akibat ketidak mampuan melanosit dalam memproduksi melanin akibat kekurangan asam amino tirosin.
Gambaran Klinis
• Pengurangan pigmen pada daerah rambut, mata dan kulit
• Fotofobia dan ekspresi muka khas karena silau• Rentan terhadap kerusakan akibat sinar UV,
seperti melanoma, karsinoma sel skuamosa, dan keratosis aktinika.
Pengobatan
• Tidak ada pengobatan kecuali preparat pelindung terhadap sinar, pemeriksaan berkala untuk deteksi dini pengobatan lesi premaligna terutama bila pasien tinggal di daerah tropis.
Tinea vesikolor
Infeksi jamur pada lapisan
tanduk yang sering terjadi
dan tidak berbahaya oleh ragi
dimorfik Malassezia furfur,
merupakan flora normal,
dengan faktor predisposisnya
dalah lingkungan panas,
lembab, keringat berlebihan,
dan pemakaian kosmetik
yang terlalu tebal.
Gambaran Klinis
Gejala yang biasanya timbul adanya bercak-bercak entah itu putih. Kemudian teraba seperti bersisik halus. Sisik itu bila digaruk, akan keluar putih-putih kecil seperti butiran bedak. Selain itu, bila sedang berkeringat akan terasa sangat gatal.
Pemeriksaan Penunjang:
a. Kerokan kulit dengan KOHb. Biopsi Kulit
Pengobatan:
1. selenium sulfide lotion, 2. sodium sulfacetamide, 3. ciclopiroxolamine, 4. azole
Ptriasis Alba
• Pitiriasis Alba (PA) merupakan suatu kelainan kulit yang biasanya terdapat pada anak-anak dan dewasa muda akibat adanya infeksi Streptoccocus.
• Ditandai dengan adanya gambaran hipopigmentasi bulat sampai oval, makula halus. Bercak dalam berbagai ukuran biasanya diameternya beberapa centimeter, berwarna putih (tetapi bukan depigmentasi) atau merah muda terang. Biasanya bercak tampak jelas, tetapi mungkin dan sedikit meninggi diluar area hipopigmentasi.
Pengobatan • Glukokortikoid topikal• Hidrokortison topikal 1
%• terapi PUVA (Psoralen
plus Ultraviolet A untuk ptriasis alba luas
VitiligoVitiligo adalah hipomelanosis idiopatik didapat ditandai dengan adanya makula putih yang dapat meluas. Dapat mengenai seluruh tubuh yang mengandung sel melanosit.
Gejala Klinis
Pengobatan
Paronikia
• DefinisiParonikia adalah reaksi inflamasi mangenai lipatan kulit di sekitar kuku.
• InsidensiSering terjadi pada wanita, pekerjaan bar, pencuci, dan malnutrisi. Pada anak disebabkan oleh menghisap jari.
• EtiologiBiasanya disebabkan oleh trauma karena maserasi pada tangan yang sering kena air. Celah yang lembab itu kemudian terkontaminasi oleh kokus piogenik atau jamur. Jamur yang tersering adl Candida albicans, sedang bakteri adalah Staphylococcus atau Pseudomonas aeruginosa.
Gejala Klinis
• Paronikia ditandai dengan pembengkakan jaringan yang nyeri dan dapat mengeluarkan pus.
• Bila infeksi telah kronik, maka terdapat celah horizontal pada dasar kuku. Biasanya mengenai 1 - 3 jari terutama jari telunjuk dan jari tengah.
Pengobatan
• Cegah adanya trauma dan jaga agar kulit yang dikenai tetap kering. Jika akan mencuci sebaiknya memakai sarung tangan karet pada paronikia akut dengan supura harus diadakan insisi.
Alopesia
• Berparut: fibrosis, radang, dan kerontokan folikel rambut
• Tidak berparut: batang rambut rontok, walaupun folikel rambut tetap terjaga,
Penyebab
• Alopesia tanpa jaringan parut:Gangguan kulit primer- Tinea kapitisPenyakit sistemik- Sifilis sekunder
• Alopesia berjaringan parut :Gangguan kulit primer- Biopsi kutaneusPenyakit sistemik- Metastasis kutaneus
• Alopesia Aeratakehilangan rambut cepat dan lengkap pada bercak bulat
• EtiologiPenyebab alopesia aerata tidak diketahui
• Manifestasi klinisBagian tepi bercak aktif
• Diagnosis bandingTinea kapitis, dermatitis seboroik, trikotilomania, alopesia traumatik dan lupus eritematosus
• PengobatanInjeksi steroid intradermis
Rambut Rontok
• Rambut tumbuh dalam tiga tahap: Anagen (fase aktif/perkembangan)Katagen(antara keduanya)Telogen (fase istirahat)
• Penyebabpenyakit sistemik atau internalpola makan yang buruk riwayat keluargaproses penuaan secara keseluruhan rambut tipis akibat dari faktor genetik
Rambut rontok kosmetikJaringan parut alopesiaNon jaringan parut alopesia
• Penyebab umum kehilangan rambut merata HipertrikosisHipotrikosis dan AlopesiaTelogen effluviumAlopesia toksis (Anagen Effluvium)Alopesia Tarikan (Alopesia Marginal atau
Traumatik)Trikotilomania
• Penegakan diagnosisTes tarik rambut: Memeriksa beberapa poros rambut mikroskopis untuk ketebalan, panjang, struktur, dan fase pertumbuhan.
• PenatalaksanaanFarmakologi:– Minoxidil (Rogaine, Loniten)– Finasteride (Propecia)– Pembedahan– Transplantasi rambut
Non medikamentosa:– Styling rambut – Mencuci dan menata rambut – Rambut rontok lebih parah, rambut palsu
dan hairpieces
• Jamur Kepala
Infeksi jamur profunda pada kulit:Inokulasi lokal (luka tusuk)Kulit yang terbakar atau berulkusTerkenanya kulit akibat penyebaran melalui
pembuluh darah
• Tinea Capitis (Kurap kulit kepala)Penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur superfisial kulit dari kulit kepala, alis, dan bulu mata, dengan kecenderungan untuk menyerang folikel rambut.
3 bentuk klinis:– Bentuk Kerion– Bentuk Grey Patch– Bentuk Black Dot
• PatofisiologiInokulasi (luka tusuk) hifa jamur tumbuh sentrifugal dalam stratum korneum Jamur terus tumbuh ke bawah ke rambut
menyerang keratin.
• Tiga jenis dalam invasi rambut:EctothrixEndothrix Favus
• EpidemiologiFrekuensi , Internasional, Seks dan usia
• Penatalaksanaan Medikamentosa– Griseofulvin, Imidazol dan Triazol, Tolnaftat,
Nistatin
Non medikamentosaPencegahan, diantarannya:• Pelihara Higiene yang baik• Konsumsi nutrisi (Vitamin A,C, B6, B12, Asam Folat, Protein)• Hindari pemakaian produk kosmetika rambut yang salah• gaya hidup sehat
Akne Vulgaris
Pendahuluan
• Akne Vulgaris atau yang biasanya disebut jerawat vulgaris merupakan suatu kondisi yang telah lama menjadi perhatian dalam ilmu penyakit kulit. Penyakit ini telah disebutkan dalam tulisan-tulisan. Aristoteles dan Hippocrates pada zaman Yunani Kuno.
• Akne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun folikel sebasea yang umumnya terjadinya pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri.
Etiologi dan Faktor Resiko
• Adanya gangguan endokrin• Kosmetik dan pelembab • Faktor-faktor mekanik• Obat-obatan
Jaringan parutHiperpigmentasi
Kelenjar palitTrigliserida
Keratinisasi abnormal
HormonalStres
Usia Ras
Familial Cuaca
Kemotaktik
Asam lemak bebas
Flora
Lipase
Sumbatan komedo Kental
PapulPustulNodus Kista
Respon hospes
Gambaran Klinis
• Tempat predileksi akne vulgaris adalah di muka, bahu, dada bagian atas, dan punggung bagian atas.
• Erupsi kulit polimorfi, dengan gejala perdominan salah satunya, komedo, papul yang tidak beradang dan pustule, nodus dan kista yang beradang.
• Dapat disertai rasa gatal, namun umumnya keluhan penderita adalah keluhan estestis.
• Komedo adalah gejala patognomonik bagi akne berupa papul miliar yang di tengahnya mengandung sumbatan sebum.
Gradasi
• Pillsbury (1963) membuat gradasi sebagai berikut:– Komedo di muka.– Komedo, papul, pustule, dan peradangan lebih
dalam di muka.– Komedo, papul, pustule, dan peradangan lebih
dalam di muka, dada, punggung.– Akne konglobata.
Diagnosis
Ditegakkan atas dasar klinis dan pemeriksaan ekskohleasi sebum.
• Pemeriksaan histopatologis• Pemeriksaan mikrobiologis• Pemeriksaan susunan dan kadar lipid
permukaan kulit (skin surface lipids).
Erupsi akneiformis
Dermatitis perioral
Akne rosasea
Akne venenata
Pengobatan
• Bahan iritan yang dapat menghapus kulit (peeling)
• Antibiotika topikal yang dapat mengurangi mikroba dalam folikel yang berperan dalam etiopatogenesis akne vulgaris
• Antiperadangan topikal• Lainnya
• Anti bakteri sistemik• Obat hormonal• Vitamin A dan
retinoid oral• Obat lainnya,
misalnya antiinflamasi non-steroid
• Pembedahan
Pencegahan
• Diet rendah lemak dan karbohidrat. • Melakukan perawatan kulit• Menghindari terjadinya faktor pemicu • Pengguna kosmetika secukupnya• Menjauhi terpacunya kelenjar minyak• Menghindari polusi debu, pemencetan lesi• Memberikan informasi
Akne Rosacea
DefinisiAkne Rosasea merupakan kondisi kronis, yakni peradangan jangka panjang berupa, iritasi, kemerahan, pembengkakan, hyperplasia (penebalan kulit), dan jerawat yang terjadi di pipi, kelopak mata, hidung, dagu, dan dahi.
Etiologi dan Faktor Resiko
• EtiologiBelum diketahui secara pasti penyebab dari kondisi ini, namun perubahan pada kulit melibatkan pelebaran atau pembesaran pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit.
Gambaran Klinis
• Ruam merah area merah bernoda di daerah wajah yang terkena
• Kesemutan atau sensasi tersengat di daerah wajah yang terkena
• Pembuluh darah melebar dapat dilihat di bawah kulit wajah (telangiektasis)
• Hiperplasia pada kulit hidung• Muncul benjolan (papula) berisi nanah
Gambar
Diagnosis
• Pemeriksaan histopatologis• Pemeriksaan mikrobiologis• Pemeriksaan susunan dan kadar lipid
permukaan kulit (skin surface lipids).
Pencegahan dan pengobatan
• Hindari konsumsi minuman yang dapat menyebabkan kemerahan pada muka (minuman panas, makanan pedas, alkohol)
• Pengobatan pada stres psokokogi (dianjurkan).Menggunakan preparat lokal yang mengandung sulfur. Terapi dengan laser.Pemberian tetrasiklin dengan dosis rendah.
TERIMAKASIH