Top Banner

of 14

ppok makalah

Aug 07, 2018

Download

Documents

missylasya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/20/2019 ppok makalah

    1/32

    TAMBAHAN

    1.DEFINISI

    Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang mempunyai karakteristik 

    keterbatasan jalan napas yang tidak sepenuhnya reversibel. Gangguan yang bersifat progresif 

    ini disebabkan inflamasi kronik akibat pajanan partikel atau gas beracun.

    Menurut Global nitiative for !hronic Obstructive "ung #isease(GO"#)$ PPOK adalah

     penyakit dengan karakteristik keterbatasan saluran napas yang tidaksepenuhnya

    reversible.Keterbatasan saluran napas tersebut biasanya progresif

    dan berhubungan dengan respons inflamasi dikarenakan bahan yang merugikan atau gas.

    2. EPIDEMIOLOGI

    #i %merika &erikat pada tahun '' diperkirakan terdapat ' juta orang menderita PPOK$

    meningkat '$*+ dibandingkan tahun ',-$ sedangkan mortalitas menduduki peringkat

     penyebab terbanyak yaitu ',$/ per '00.000 penduduk pada tahun '' dan angka kematian

    ini meningkat 1-$+ dari tahun '2 sampai ''.34O menyebutkan PPOK merupakan

     penyebab kematian keempat didunia yaitu akan menyebabkan kematian pada -$2* juta orang

    atau setara dengan $,+. &elain itu 34O juga menyebutkan bah5a sekitar ,0 juta orang

    akan menderita PPOK dan 1 juta meninggal karena PPOK pada tahun -00*. Kajian ini

     bertujuan untuk mengukur prevalensi PPOK$ tingkat keparahan$ serta untuk mengidentifikasi

    tipe PPOK$ faktor risiko$ morbiditas dan mortalitas$ dampak PPOK dan biaya pengobatan'

    (http677ejournal.litbang.depkes.go.id7inde8.php7MPK7article7vie571'10)

    3. FAKTOR RISIKO

    '. Kebiasaan merokok merupakan satu 9 satunya penyebab kausal yang terpenting$ jauh lebih

     penting

    dari faktor penyebab lainnya.

    #alam pencatatan ri5ayat merokok perlu diperhatikan 6

    a. :i5ayat merokok 

    9 Perokok aktif 

    9 Perokok pasif 

    9 ;ekas perokok 

     b. #erajat berat merokok dengan ndeks ;rinkman (;)$ yaitu perkalian jumlah rata9rata

     batang rokok 

    dihisap sehari dikalikan lama merokok dalam tahun 6

  • 8/20/2019 ppok makalah

    2/32

    9 :ingan 6 09-00

    9 &edang 6 -009/00

    9 ;erat 6

  • 8/20/2019 ppok makalah

    3/32

     @ares %nterior 

    #indingnya terdiri dari 6

    '.Aaringan ikat fibrous

    -.=ulang ra5an$ yang memberi bentuk pada hidung

    1.Otot bergaris$ menyebabkan cuping hidung dapat mengembang dan mengempis.

    Organ Penyaring 

    '.;ulu 4idung$ bisa menyaring debu dengan ukuran < B*C.

    -.&elaput "endir$ fungsinya sebagai lem bagi debu yang masuk.

    1.Konkha ( !onchae )$ merupakan tonjolan 7 sekat dinding rongga hidung.

    >ungsinya 6

    9 sebagai proses penyaringan yang terjadi pada bidang yang lebih luas.

    9 sebagai penyaring pada tempat yang banyak mengandung mucus (lendir).

    !avum @asi dibagi menjadi 6

    estibulum @asi ( :egio estibularis )

    :ongga terlebar.

    Dpitelnya berlapis pipih bertanduk dengan rambut9rambut tebal yang mengarah ke luar dan

    disebut vibrissae.

    =erdapat kelenjar minyak dan kelenjar keringat.

    &emakin ke dalam$ epitelnya semakin tidak bertanduk dan tipis$ tidak ada kelenjar keringat

    dan lemak.

    ;agian :espiratorik terdiri dari6

    '.:egio :espiratoria yang dilapisi oleh mukosa respiratoria.

    -.:egio Olfaktoria dilapisi oleh mukosa olfaktoria.

    S!n-"

    Merupakan rongga9rongga yang berisi udara di dalam hidung disekitar rongga hidung dan

    mempunyai hubungan9hubungan dengan rongga hidung.

    Eang termasuk sinus para nasalis 6

    '.&inus frontalis

    -.&inus maksilaris

    1.&inus ethmoidalis

    .&inus spenoidalis

    >ungsi 6 penghangat dan melembabkan udara pada produksi mucus ( lendir ).

  • 8/20/2019 ppok makalah

    4/32

    PHARN/

    %dalah rongga yang berbentuk pipih dan dile5ati oleh udara dan makanan.

    =erdiri dari otot skeletal untuk fungsi penelanan.

    =erdapat glottis yang berfungsi menutup saluran napas apabila ada makanan yang akan

    mele5ati pharyn8$ dan refleknya adalah batuk.

    ;agian9bagian dari pharyn8 yaitu 6

    '.@asopharyn8 6 sebagai jalan napas.

    -.Oropharyn8 6 sebagai jalan makanan dan udara.

    1."aringopharyn8 6 sebagai jalan makanan dan udara$ dan merupakan pemisah antara

    esophagus dan trachea.

    =erdapat lapisan9lapisan$ yaitu 6

    Dpitel Mukosa :espiratoria

    Eaitu epitel berderet silindris dengan - tipe 6

    a.Dengan sel goblet 

    &el9sel yang akan mensekresi mucus7lendir yang akan menangkap bahan9bahan kotoran dari

    luar.

    b.Sel-sel yang bercilia

    &ilia akan bergerak untuk mendorong mucus keluar. Dpitelnya tinggi dan bersilindris.

    Pembuluh #arah

    ;erfungsi untuk menghangatkan.

    "amina Propia

    =erdiri dari jaringan ikat kendor yang mengandung kelenjar dan banyak sabut9sabut elastis.

    =unika sub9Mukosa

    &ekretnya ada yang kental ( mucous ) dan ada yang serous ( cair ).

    >ungsinya 6 untuk melembabkan udara.

    Mengandung jaringan ikat kendor yang mempunyai banyak jaringan limfoid$ yaitu 6

    =onsillae Pharyngica$ letaknya di belakang nasopharyn8.

    =onsilla Palatina$ terletak di perbatasan rongga mulut dan oropharyn8 kiri kanan.

    =onsillae "ingialis$ terletak pada akar lidah.

    =onsillae =ubaria$ terletak di sekitar muara =uba Dusthacii.

    LARN/

    Merupakan jalan udara sebagai saluran peralihan makanan dan udara.Menghubungkan pharyn8 dan trachea.

  • 8/20/2019 ppok makalah

    5/32

    Mempunyai kerangka 6

    '.=ulang ra5an hyalin (besar9besar).

    -.=ulang ra5an elastis ( kecil9kecil )

    Mempunyai - lipatan mukosa yang disebut 6

    Pilika okalis7>alls ocal !ord

    >ungsi lain dari pilka vokalis adalah 6

    Menutup saluran napas saat mengejan

    &ecara refleks menutup saluran napas bila berada pada tempat dengan udara yang tidak

    dikehendaki oleh paru9paru.

    &ecara ntermitent membuka menutup saat batuk.

    #apat pula diregangkan atau ditegangkan.

    =erlibat dalam proses bicara.

    Pilika entrikularis7=rue ocal !ord

    #isebut juga pita suara palsu yang dapat merapat untuk menahan nafas se5aktu menggendan.

    Mempunyai kelenjar dimukosanya.

    #ilengkapi epiglotis dan glottis

    Dpiglotis akan menutup laring ketika menelan.

    Glotis akan terbuka saat udara masuk.

    TRA(HEA DAN BRON(H*S E/TRA P*LMONALIS

    =unika Mukosa 6

    "apisan epitelF

    Permukaan trachea dilapisi oleh epitel berderet silindris dengan kinosilia dan sel goblet.

    =erdiri atas sel9sel 6

    &el silindris bersilia

    &el goblet sel piala mukous

    &el silindirs dengan striated border (brush cells) reseptor sensorik 

    &el lymfosit$ makrofag dll.

    "amina Propria 6

    =erdiri atas jaringan ikat kendor$ merupakan lapisan yang tipis dengan sabut H sabut elastis

    yang jelas. =erdapat infiltrasi dari sel H sel lymfosit.

    =unika &ubmukosa 6

    =erdiri atas jaringan ikat kendor$ dimana didalamnya terdapat 6

    Kelenjar campur 7 serous terutama terletak di sela H sela - cincin tulang ra5an sedangkan

     pada bagian posterior terletak diluar 7 didalam otot polos.

  • 8/20/2019 ppok makalah

    6/32

    Pembuluh darah dan pembuluh lymfe.

    =ulang :a5an 4yalin 6

    ;erbentuk seperti tapal kuda dengan ujung posteriornya terbuka yang dihubungkan oleh otot

     polos dengan arah transversal dan longitudinal7serong.

    =erdiri atas sekitar -0 cincin yang mengakibatkan lumen trachea selalu terbuka.

    %ntara cincin H cincin tulang ra5an dihubungkan oleh jaringan ikat padat yang menyatu

    dengan perikondrium.

    =unika %dventitia 6

    =erletak diluar tulang ra5an$ terdiri atas jaringan ikat kendor yang berisi pembuluh darah dan

    saraf otonom.

    ;ronchus e8tra pulmonalis mempunyai struktur histologi yang sama dengan trachea.

    Merupakan bronchus yang terletak diluar paru yang pada gross anatomi disebut main

     bronchus.

    ;ila didekatnya terdapat oesophagus atau kelenjar thyroid maka sediaannya adalah trachea.

    BRON(H*S INTRA P*LMONALIS

    ;ronchus intra pulmonalis adalah bronchus yang sudah memasuki jaringan paru.

    &elalu berjalan interlobuler$ diselubungi oleh jaringan ikat interlobularis yang merupakan

    kelanjutan jaringan ikat dari hilus.

    #idekatnya berjalan pembuluh darah yang merupakan cabang dari arteria dan vena

     pulmonalis.

    =unika Mukosa 6

    #ilapisi oleh epitel berderet silindris dengan kinosilia dan sel goblet dan mempunyai lamina

     basalis yang jelas.

    "amina propria tipis$ terdiri atas jaringan ikat kendor yang mengandung sabut H sabut elastis

    dan sabut H sabut retikuler yang berjalan longitudinal.

    ;ronchi bercabang H cabang sebagai bronchial tree yang makin lama makin kecil dan

     bronchus terkecil dilapisi oleh epitel selapis silindris I silia I sel goblet

    Pada perbatasan dengan submukosa terdapat otot polos yang tersusun spiral mengelilingi

     bronchus sehingga otot polos ini tampak terputus H putus

    Otot polos ini ibarat muskularis mukosa

    Auga didapatkan sabut H sabut elastis yang memadat.

    =unika &ubmukosa 6=erletak disebelah dalam dari tulang ra5an$ terdiri dari jaringan ikat kendor yang

  • 8/20/2019 ppok makalah

    7/32

    mengandung kelenjar campur dan mukous dan juga terdapat jaringan lymfoid.

    =ulang :a5an 4yalin 6

    ;erupa lempengan H lempengan tulang ra5an yang ireguler mengelilingi lumen sehingga

     pada potongan melintang tampak seperti kepingan H kepingan atau pulau H pulau.

    =unika %dventitia 6

    =erdapat cabang H cabang dari arteria dan vena bronchialis.

    BRON(HIOL*S

    ;erjalan intralobuler dengan penampang kira H kira ' mm.

    =unika Mukosa 6

    #ilapisi oleh epitel selapis silindris rendah atau selapis kubis$ mempunyai kinosilia dan sel

    goblet.

    Pada bronchiolus kecil$ sel goblet (9)$ sebagai gantinya terdapat sel !lara atau bronchiolar sel.

    &ifat &el !lara

    ;erbentuk seperti kubah dengan ape8 menonjol kearah lumen.

    ;ersifat sekretoris$ membentuk cairan bronchial dan surfactant.

    "amina propria mengandung sabut H sabut elastis dan otot polos (muskularis mukosa) yang

    lebih tebal dibandingkan dengan otot polos pada bronchus intrapulmonalis.

    =idak ada tulang ra5an$ kelenjar$ lymfonoduli.

    =unika adventitia tipis.

    Br%n0!%l-" Term!nal!"

    4anya dapat didiagnosa pada potongan membujur dimana dia merupakan segmen pendek

    sebelum menjadi bronchiolus respiratorius.

    #ilapisi oleh epitel selapis kubis dengan sel H sel yang bersilia (penting untuk drinage yang

    kemudian fungsi ini akan diambil oleh makrofag) yang terletak diantara sel H sel kubis yang

    tidak bersilia

    ;elum ada muara alveoli.

    Pada potongan melintang$ struktur bronchiolus terminalis tidak bisa dibedakan dengan

     bronchiolus kecil.

    Br%n0!%l-" Re"!ra$%r!-"

    #ilapisi oleh epitel selapis kubis bersilia sampai selapis pipih.

    Muara alveoli sudah mulai ada$ sehingga pertukaran gas sudah mulai terjadi.

  • 8/20/2019 ppok makalah

    8/32

    Mempunyai sabut otot polos tetapi tidak melingkari lumen$ hanya tampak sebagai benjolan9

     benjolan atau garis tebal yang terputus9putus karena disela oleh muara9muara alveoli.

    &abut elastis tetap ada$ sabut retikuler juga tetap ada.

    D-0$-" Ale%lar!"

    &aluran berbentuk kerucut$ berdinding tipis dilapisi oleh epitel selapis pipih.

    &abut otot polos hanya tampak seperti titik9titik saja karena disela oleh muara alveoli yang

    sangat banyak dan otot polos ini tampak jelas diujung9ujung muara alveoli.

    Mempunyai sabut elastis dan sabut retikuler.

    Sa00-" Ale%lar!"

    :uangan multilokuler berbentuk seperti bunga$ dibentuk oleh beberapa alveoli.

    =idak mempunyai otot polos$ antara alveolus yang satu dengan yang lain dipisahkan oleh

    septum interalveolaris.

    Mempunyai sabut elastis untuk mengembang kempiskan alveoli.

    Mempunyai sabut retikuler untuk mencegah over distensi dari alveoli.

    Ale%l!

    :uang berbentuk he8agonal dengan lubang besar untuk keluar masuknya udara.

    Mempunyai sabut elastis$ sabut retikuler dan septum interalveolare.

    Se$-m In$erale%lare :

    #inding tipis antar alveoli yang dilapisi oleh epitel selapis pipih.

    Mempunyai sabut elastis$ sabut retikuler$ kaya akan kapiler.

    Mempunyai lubang9lubang halus yang disebut alveolar pores untuk menjaga keseimbangan

    tekanan antar alveoli.&el H sel yang terdapat pada septum interalveolare 6

    &el type 6

    "apisan penutup yang lengkap pada permukaan alveoli.

    &el berbentuk pipih dengan inti pipih dan sitoplasmanya sedikit.

    &el type 6

    &el berbentuk kuboid$ biasanya terletak dipojok H pojok dinding alveoli.

    nti vesikuler$ sitoplasmanya banyak dan bervakuola.

    D7M mengandung sitosome yang berisi surfaktant.

  • 8/20/2019 ppok makalah

    9/32

    &el endotel 6

    Mirip seperti sel type $ yaitu gelap$ inti pipih dan sitoplasmanya sedikit. &el endotel melapisi

    dinding kapiler.

    %lveolar macrophage 7 alveolar phagocytes 7 dust cells 6

    &eperti makrofag biasa$ tapi terletak pada septum interalveolaris$ alveolar space dan antara

    septum interalveolaris dengan alveolar space.

    ;ila memphagositir debu$ disebut dust cells. ;ila memphagositir erytrosit (pada heart failure)

    disebut heart failure cells.

    Bl%%d A!r Barr!er

    %dalah struktur yang dilalui oleh gas H gas pada proses pertukaran gas antara ruang alveolus

    dan darah dalam kapiler.

    &truktur ini terdiri atas 6

    Dpitel selapis pipih dari alveoli

    nterstitial space adalh ruang antara lamina basalis epitel alveoli dengan lamina basalis

    kapiler 

    Dndotel kapiler.

    .BIOKIMIA PERNAPASAN

    Me#an!"me Per$-#aran Ga" O#"!'en +2,dan Kar5%nd!%#"!da +(O2,

    Me#an!"me Per$-#aran Ga" O#"!'en +2,dan Kar5%nd!%#"!da +(O2,

    ?dara lingkungan dapat dihirup masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui dua cara$

    yakni ernaa"an "e0ara lan'"-n' dan ernaa"an $a# lan'"-n'. Pengambilan udara

    secara langsung dapat dilakukan oleh permukaan tubuh le5at proses difusi. &ementara udara

    yang dimasukan ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dinamakan pernapasan tidak 

    langsung.&aat kita bernapas$ udara diambil dan dikeluarkan melalui paruparu. #engan lain kata$ kita

    melakukan pernapasan secara tidak langsung le5at paru9paru. 3alaupun begitu$ proses difusi

     pada pernapasan langsung tetap terjadi pada paru9paru. ;agian paru9paru yang meng alami

     proses difusi dengan udara yaitu gelembung halus kecil atau alveolus.

    Oleh karena itu$ berdasarkan proses terjadinya pernapasan$ manusia mempunyai dua tahap

    mekanisme pertukaran gas. Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang dimaksud yakni

    mekanisme pernapasan eksternal dan internal.

    a. Perna6a"an E#"$ernal

  • 8/20/2019 ppok makalah

    10/32

    Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar$ udara tersebut akan masuk ke dalam paru9

     paru. ?dara masuk yang mengandung oksigen tersebut akan diikat darah le5at difusi. Pada

    saat yang sama$ darah yang mengandung karbondioksida akan dilepaskan. Proses pertukaran

    oksigen (O-) dan karbondioksida (!O-) antara udara dan darah dalam paru9paru dinamakan

    ernaa"an e#"$ernal.

    &aat sel darah merah (eritrosit) masuk ke dalam kapiler paru9paru$ sebagian besar !O- yang

    diangkut berbentuk ion bikarbonat (4!O9 1) . #engan bantuan enJim karbonat anhidrase$

    karbondioksida (!O-) air (4-O) yang tinggal sedikit dalam darah akan segera berdifusi

    keluar. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.

    &eketika itu juga$ hemoglobin tereduksi (yang disimbolkan 44b) melepaskan ion9ion

    hidrogen (4I) sehingga hemoglobin (4b)9nya juga ikut terlepas. Kemudian$ hemoglobin

    akan berikatan dengan oksigen (O-) menjadi oksihemoglobin (disingkat 4bO-).

    Proses difusi dapat terjadi pada paru9paru (alveolus)$ karena adaperbedaan tekanan parsial

    antara udara dan darah dalam alveolus. =ekanan parsial membuat konsentrasi oksigen dan

    karbondioksida pada darah dan udara berbeda.

    =ekanan parsial oksigen yang kita hirup akan lebih besar dibandingkan tekanan parsial

    oksigen pada alveolus paru9paru. #engan kata lain$ konsentrasi oksigen pada udara lebih

    tinggi daripada konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu$ oksigen dari udara akan

     berdifusi menuju darah pada alveolus paru9paru.

    &ementara itu$ tekanan parsial karbondioksida dalam darah lebih besar dibandingkan tekanan

     parsial karbondioksida pada udara. &ehingga$ konsentrasi karbondioksida pada darah akan

    lebih kecil di bandingkan konsentrasi karbondioksida pada udara. %kibatnya$ karbondioksida

     pada darah berdifusi menuju udara dan akan diba5a keluar tubuh le5at hidung.

    5. Perna6a"an In$ernal

    ;erbeda dengan pernapasan eksternal$ proses terjadinya pertukaran gas pada pernapasan

    internal berlangsung di dalam jaringan tubuh. Proses pertukaran oksigen dalam darah dan

    karbondioksida tersebut berlangsung dalam respirasi seluler.

    &etelah oksihemoglobin (4bO-) dalam paru9paru terbentuk$ oksigen akan lepas$ dan

    selanjutnya menuju cairan jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan digunakan dalam proses

    metabolisme sel. :eaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.

  • 8/20/2019 ppok makalah

    11/32

    Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga melalui proses difusi. Proses

    difusi ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara

    darah dan cairan jaringan. =ekanan parsial oksigen dalam cairan jaringan$ lebih rendah

    dibandingkan oksigen yang berada dalam darah. %rtinya konsentrasi oksigen dalam cairan

     jaringan lebih rendah. Oleh karena itu$ oksigen dalam darah mengalir menuju cairan jaringan.

    &ementara itu$ tekanan karbondioksida pada darah lebih rendah daripada cairan jaringan.

    %kibatnya$ karbondioksida yang terkandung dalam sel9sel tubuh berdifusi ke dalam darah.

    Karbondioksida yang diangkut oleh darah$ sebagian kecilnya akan berikatan bersama

    hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin (4b!O-). :eaksinya sebagai berikut.

     @amun$ sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke dalam plasma darah dan bergabung

    dengan air menjadi asam karbonat (4-!O1). Oleh enJim anhidrase$ asam karbonat akan

    segera terurai menjadi dua ion$ yakni ion hidrogen (4I) dan ion bikarbonat (4!O9

    Persamaan reaksinya sebagai berikut.

    !O- yang diangkut darah ini tidak semuanya dibebaskan ke luar tubuh oleh paru9paru$ akan

    tetapi hanya '0+9nya saja. &isanya yang berupa ion9ion bikarbonat yang tetap berada dalam

    darah. on9ion bikarbonat di dalam darah berfungsi sebagai bu. er atau larutan penyangga.

    "ebih tepatnya$ ion tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas p4 (derajat keasaman)

    darah.

    7.TAHAPAN RESPIRASI

    2.3.1. Pen'er$!an Perna6a"an

    Pernafasan atau ekspirasi adalah menghirup udara dari luar yang mengandung O- (oksigen)

    kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung !O- (karbon

    dioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan

    menghembuskan disebut ekspirasi (&yaifuddin$'/).

    2.3.2. F-n'"! Perna6a"an

    >ungsi pernafasan adalah

    '. Mengambil oksigen kemudian diba5a oleh darah keseluruh tubuh (sel9selnya) untuk 

    mengadakan pembakaran.

  • 8/20/2019 ppok makalah

    12/32

    -. Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa pembakaran$ kemudian diba5a

    oleh darah ke paru9paru untuk dibuang (karena tidak berguna lagi oleh tubuh).

    1. dan melembabkan udara (&yaifuddin$ '/)

    Pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dan udara berlangsung di alveolus paru9

     paru. Pertukaran tersebut diatur oleh kecepatan dan di dalamnya aliran udara timbal balik 

    (pernafasan)$ dan tergantung pada difusi oksigen dari alveoli ke dalam darah kapiler dinding

    alveoli. 4al yang sama juga berlaku untuk gas dan uap yang terhirup paru9paru merupakan

     jalur masuk terpenting dari bahan9bahan berbahaya le5at udara pada paparan kerja (34O$

    '1).

    Proses sistem pernafasan atau sistem respirasi berlangsung dengan beberapa tahap yaitu 6

    '. entilasi yaitu pergerakan udara ke dalam dan keluar paru.

    -. Pertukaran gas dalam alveoli dan darah atau disebut pernapasan luar.

    1. =ransportasi gas melalui darah.

    . Pertukaran gas antara darah dengan sel9sel jaringan atau disebut pernapasan dalam.

    *. Metabolisme penggunaan O- di dalam sel serta pembuatan !O- yang disebut pernapasan

    seluler.

    2.3.3. Me#an!"me Ker8a S!"$em Pernaa"an

    Me#an!"me Re"!ra"!

    Meliputi proses 6

    '. nspirasi (menarik napas)

    -. Dkspirasi (menghembus napas)

    nspirasi adalah proses yang aktif$ proses ini terjadi bila tekanan intra pulmonal (intra alveol)

    lebih rendah dari tekanan udara luar. Pada tekanan biasa$ tekanan ini berkisar antara 9'

    mm4g sampai dengan 91 mm4g. Pada inspirasi dalam tekanan intra alveoli dapat mencapai

    910 mm4g. Menurunnya tekanan intra pulmonal pada 5aktu inspirasi disebabkan oleh

    mengembangnya rongga toraks akibat kontraksi otot9otot inspirasi.

    Dkspirasi adalah proses yang pasif$ proses ini berlangsung bila tekanan intra pulmonal lebih

    tinggi dari pada tekanan udara luar sehingga udara bergerak keluar paru. Meningkatnya

  • 8/20/2019 ppok makalah

    13/32

    tekanan di dalam rongga paru terjadi bila volume rongga paru mengecil akibat proses

     penguncupan yang disebabkan oleh daya elastis jaringan paru.

    Penguncupan paru terjadi bila otot9otot inspirasi mulai relaksasi. Pada proses ekspirasi biasa

    tekanan intra alveoli berkisar antara ;ahan yang dapat mengganggu sistem pernapasan adalah

     bahan yang mudah menguap dan terhirup saat kita bernafas. =ubuh memiliki mekanisme

     pertahanan untuk mencegah masuknya lebih dalam bahan yang dapat mengganggu sistem

     pernapasan$ akan tetapi bila berlangsung cukup lama maka sistem tersebut tidak dapat lagi

    menahan masuknya bahan tersebut ke dalam paru9paru.

    #ebu$ aerosol dan gas iritan kuat menyebabkan refleks batuk atau spasme laring (penghentian

    napas)$ bila Jat9Jat tersebut masuk ke dalam paru9paru dapat menyebabkan bronchitis kronik$

    edema paru atau pneumonitis. Para pekerja menjadi toleran terhadap paparan iritan berkadar 

    rendah dengan meningkatkan sekresi mucus$ suatu mekanisme yang khas pada bronchitis dan

     juga terlihat pada perokok tembakau (34O$ '*). I ' mm4g sampai dengan I 1 mm4g

    (%lsagaff$ -00-).

    Proses inspirasi dan ekspirasi melibatkan kontraksi relaksasi otot9otot tulang rusuk dan otot

    diafragma.

    %dapun macam H macam pernafasan antara lain 6

    1. Pernaa"an Dada

    Pernapasan dada berlangsung dalam - tahap$ yaitu 6

    •  Inspirasi, terjadi bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi$ tulang rusuk terangkat$

    volume rongga dada membesar$ paru9paru mengembang$ sehingga tekanan udaranya

    menjadi lebih kecil dari udara atmosfer$ sehingga udara masuk.

    •  Ekspirasi, terjadi bila otot antar tulang rusuk luar berelaksasi$ tulang rusuk akan

    tertarik ke posisi semula$ volume rongga dada mengecil$ tekanan udara rongga dada

    meningkat$ tekanan udara dalam paru9paru lebih tinggi dari udara atmosfer$ akibatnya

    udara keluar.

    2. Pernaa"an er-$

    Pernapasan perut berlangsung dalam dua tahap$ yaitu 6

    •  Inspirasi, terjadi bila otot diafragma berkontraksi$ diafragma mendatar mengakibatkan

    volume rongga dada membesar sehingga tekanan udaranya mengecil dan diikuti paru9

  • 8/20/2019 ppok makalah

    14/32

     paru yang mengembang mengakibatkan tekanan udaranya lebih kecil dari tekanan

    udara atmosfer dan udara masuk.

    •  Ekspirasi, dia5ali dengan otot diafragma berelaksasi dan otot dinding perut

     berkontraksi menyebabkan diafragma terangkat dan melengkung menekan rongga

    dada$ sehingga volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat sehingga

    udara dalam paru9paru keluar.

    Pernapasan perut umumnya terjadi saat tidur.

    In"!ra"!

    =ahap inspirasi terjadi akibat otot tulang rusuk dan diafragma berkontraksi. olume rongga

    dada dan paru9paru meningkat ketika diafragma bergerak turun ke ba5ah dan sangkar tulang

    rusuk membesar. =ekanan udara dalam paru9paru akan turun di ba5ah tekanan udara

    atmosfer$ dan udara akan mengalir ke dalam paru9paru.

    E#"!ra"!

    =ahap ekspirasi terjadi akibat otot tulang rusuk dan diafragma berelaksasi. olume rongga

    dada dan paru9paru mengecil ketika diafragma bergerak naik dan sangkar tulang rusuk 

    mengecil. =ekanan udara dalam paru9paru akan naik melebihi tekanan udara atmosfer$ dan

    udara akan mengalir keluar dari paru9paru.

  • 8/20/2019 ppok makalah

    15/32

    Or'an&Or'an S!"$em Perna6a"an Man-"!a

    Organ9organ pernafasan manusia terdiri dari 6

    • 4idung

    • >aring

    • "aring

    • =rakea

    • ;ronkus

    • ;ronkiolus

    • %lveolus

    H!d-n'

    4idung adalah bagian yang paling menonjol di 5ajah$ yang berfungsi menghirup udara

     pernafasan$ menyaring udara$menghangatkan udara pernafasan$ juga berperan dalam

    resonansi suara.

    4idung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau Jat kimia

    yang berupa gas. #i dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi

    dengan sel9sel pembau. setiap sel pembau mempunyai rambut H rambut halus(silia

  • 8/20/2019 ppok makalah

    16/32

    olfaktori)di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab dan

    untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.

    Far!n'

    >aring (tekak) merupakan persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan. =erdapat

    katup yang disebut epiglotis (anak tekak) berfungsi sebagai pengatur jalan masuk ke

    kerongkongan dan tenggorokan. Pernahkah kalian tersedak makanan L !oba pikirkan apa

     penyebabnya L

    Lar!n'"aring adalah pangkal tenggorokan$ terdiri atas kepingan tulang ra5an membentuk jakun dan

    terdapat celah menuju batang tenggorok (trakea) disebut glotis$ di dalamnya terdapat pita

    suara dan beberapa otot yang mengatur ketegangan pita suara sehingga timbul

     bunyi.;erfungsi untuk menyalurkan udara dari faring ke trakea.

  • 8/20/2019 ppok makalah

    17/32

    Tra#ea

     ;erupa pipa yang dindingnya terdiri atas 1 lapisan$ yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan

    ikat$ lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang ra5an$ dan lapisan dalam terdiri

    atas jaringan epitelium besilia. =erletak di leher bagian depan kerongkongan.

    Br%n#-"

      Merupakan percabangan trakea yang menuju paru9paru kanan dan kiri. &truktur bronkus

    sama dengan trakea$ hanya dindingnya lebih halus. Kedudukan bronkhus kiri lebih mendatar

    dibandingkan bronkus kanan$ sehingga bronkhus kanan lebih mudah terserang penyakit.

    Br%n#!%l-"

    ;ronkheolus adalah percabangan dari bronkhus$ saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih

    tipis. ;ronkheolus kiri berjumlah -$ sedangkan kanan berjumlah 1$ percabangan ini akan

    membentuk cabang yang lebih halus seperti pembuluh.

    Ale%l-"

      ;erupa saluran udara buntu membentuk gelembung9gelembung udara$ dindingnya tipis

    setebal selapis sel$ lembab dan berlekatan dengan kapiler darah.

    %lveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi$ luas total mencapai '00 m- (*0 8 luas

     permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.

    Par- 9 Par-

    Paru9paru terletak di dalam rongga dada.paru9paru ada dua buah yaitu paru9paru kanan dan

    kiri. Paru9paru diselimuti oleh selaput paru9paru (pleura).Perjumlah sepasang terletak di

    dalam rongga dada kiri dan kanan. Paru9paru kanan memiliki 1 lobus (gelambir)$ sedangkan

     paru9paru kiri memiliki - lobus (gelambir). #i dalam paru9paru ini terdapat alveolus yang

     berjumlah B 100 juta buah. ;agian luar paru9paru dibungkus oleh selaput pleura untuk

    melindungi paru9paru dari gesekan ketika bernapas$ berlapis - dan berisi cairan.

  • 8/20/2019 ppok makalah

    18/32

    %dapun macam H macam Kapasitas volum paru H paru saat respirasi antara lain 6

     H olume tidal 6 banyaknya udara yang masuk dan keluar paru9paru selama pernafasan

    normal (*00 ml)

     H olume tidal dipengaruhi 6

    • ;erat badan seseorang

    • Aenis kelamin

    • ?sia

    • Kondisi fisik 

      Me#an!"me Per$-#aran Ga"

     #i dalam %lveolus$ udara yang mengandung oksigen dipertukarkan ke dalam darah.

    &edangkan karbondioksida di dalam darah dikeluarkan ke alveolus.

  • 8/20/2019 ppok makalah

    19/32

     Pengangkutan O2

    Pertukaran gas antara O- dengan !O- terjadi di dalam alveolus dan jaringan tubuh$ melalui

     proses difusi. Oksigen yang sampai di alveolus akan berdifusi menembus selaput alveolus

    dan berikatan dengan haemoglobin  (4b) dalam darah yang disebut deoksigenasi  dan

    menghasilkan senya5a oksihemoglobin (4bO) seperti reaksi berikut 6

    &ekitar 2+ oksigen dalam bentuk senya5a oksihemoglobin$ hanya - H 1+ yang larut dalam

     plasma darah akan diba5a oleh darah ke seluruh jaringan tubuh$ dan selanjutnya akan terjadi

     pelepasan oksigen secara difusi dari darah ke jaringan tubuh$ 6

    %dapun tahapan proses pengikatan oksigen sebagai berikut 6

    • %lveolus memiliki O- lebih tinggi dari pada O- di dalam darah.

    • O- masuk ke dalam darah melalui difusi mele5ati membran alveolus

    • #i dalam darah$ O- sebagian besar (,+) diikat oleh 4b yang terdapat pada Dritrosit

    menjadi Oksihemoglobin (4bO-).

    • &elain diikat oleh 4b$ sebagian kecil O- larut di dalam plasma darah (-+).

    • &etelah berada di dalam darah$ O- kemudian masuk ke jantung melalui vena

     pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan.

     Pengangkutan CO2Karbondioksida (!O-) yang dihasilkan dari proses respirasi sel  akan berdifusi ke dalam darah

    yang selanjutnya akan diangkut ke paru9paru untuk dikeluarkan sebagai udara pernapasan.%da 1 (tiga) cara pengangkutan !O- 6

  • 8/20/2019 ppok makalah

    20/32

    • &ebagai ion karbonat  (4!O1)$ sekitar /0 H 20+.

    • &ebagai karbominohemoglobin (4b!O-)$ sekitar -*+.

    • &ebagai asam karbonat  (4-!O1) sekitar / H '0+.

    %dapun tahapan proses pengeluaran karbondioksida sebagai berikut 6

    • #i jaringan$ !O- lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah.

    • Ketika O- di dalam darah berdifusi ke jaringan$ maka !O- di jaringan akan segera

    masuk ke dalam darah.

    • Ketika !O- berada di dalam darah sebagian besar (20+) !O- akan diubah menjadi ion

     bikarbonat(4!O1 H)

    • -0+ !O- akan terikat oleh 4b pada Dritrosit.

    • &edangkan '0+ !O- lainnya larut dalam plasma darah.

    • #i dalam darah$ !O- di ba5a ke jantung$ kemudian oleh jantung !O- dalam darah

    dipompa ke paru9paru melalui arteri pulmonalis.

    • #i paru9paru !O- akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi

    K%n$r%l Perna6a"an

     Pusat pengaturan pernafasan adalah medulla oblongata dan pons. #imana ketentuannya

    antara lain 6

  • 8/20/2019 ppok makalah

    21/32

    '.:espirasi normal antara '-H'* kali per menit.

    -.Pada kondisi tertentu frekuensi respirasi dapat meningkat atau menurun bergantung

    kondisi.

    1.Eang menaikkan atau menurunkan kecepatan respirasi adalah medulla oblongata

    dan pons.

    .MEKANISME PERTAHAN PAR*

    Paru9paru mempunyai pertahanan khusus dalam mengatasi berbagai kemungkinan terjadinya

    kontak dengan aerogen dalam mempertahankan tubuh. &ebagaimana mekanisme tubuh pada

    umumnya$ maka paru9paru mempunyai pertahanan seluler dan humoral. ;eberapa

    mekanisme pertahanan tubuh yang penting pada paru9paru dibagi atas(:ab$'/) 6

    '. >iltrasi udara

    Partikel debu yang masuk melalui organ hidung akan 6

    9 Eang berdiameter *92 C akan tertahan di orofaring.

    9 Eang berdiameter 0$*9* C akan masuk sampai ke paru9paru

    9 Eang berdiameter 0$* C dapat masuk sampai ke alveoli$ akan tetapi dapat pula di keluarkan

     bersama sekresi.

    -. Mukosilia

    ;aik mucus maupun partikel yang terbungkus di dalam mucus akan digerakkan oleh silia

    keluar menuju laring. Keberhasilan dalam mengeluarkan mucus ini tergantung pada

  • 8/20/2019 ppok makalah

    22/32

    kekentalan mucus$ luas permukaan bronkus dan aktivitas silia yang mungkin terganggu oleh

    iritasi$ baik oleh asap rokok$ hipoksemia maupun hiperkapnia.

    1. &ekresi 4umoral "okal

    Jat9Jat yang melapisi permukaan bronkus antara lain$ terdiri dari 6

    9 "isoJim$ dimana dapat melisis bakteri

    9 "aktoferon$ suatu Jat yang dapat mengikat ferrum dan bersifat bakteriostatik

    9 nterferon$ protein dengan berat molekul rendah mempunyai kemampuan dalam membunuh

    virus.

    9 g % yang dikeluarkan oleh sel plasma berperan dalam mencegah terjadinya infeksi virus.

    Kekurangan g % akan memudahkan terjadinya infeksi paru yang berulang.

    . >agositosis

    &el fagositosis yang berperan dalam memfagositkan mikroorganisme dan kemudian

    menghancurkannya. Makrofag yang mungkin sebagai derivate monosit berperan sebagai

    fagositer. ?ntuk proses ini diperlukan opsonim dan komplemen.

    >aktor yang mempengaruhi pembersihan mikroba di dalam alveoli adalah 6

    9 Gerakan mukosiliar.

    9 >aktor humoral lokal.

    9 :eaksi sel.

    9 irulensi dari kuman yang masuk.

    9 :eaksi imunologis yang terjadi.

    9 ;erbagai faktor bahan9bahan kimia yang menurunkan daya tahan paru$ seperti alkohol$

    stress$ udara dingin$ kortekosteroid$ dan sitostatik.

    1. KLASIFIKASI PPOK 

    ;erdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan spirometri dapat ditentukan klasifikasi (derajat)

    PPOK$ yaitu (GO"#$ -00)6

  • 8/20/2019 ppok makalah

    23/32

    11.PATOGENESIS

    ;D:%=

    Klasifikasi Penyakit Gejala Klinis &pirometri

    PPOK :ingan 9#engan atau tanpa batuk

    9#engan atau tanpa

     produksi sputum

    9&esak napas derajat sesak 

    ' sampai derajat sesak -

    9DP' ,0+ prediksi

    (nilai normal spirometri)

    9DP'7KP N 20+

    PPOK &edang 9#engan atau tanpa batuk

    9#engan atau tanpa

     produksi sputum

    9&esak napas derajat 1

    9DP'7KP N 20+

    9*0+ DP' N ,0+

     prediksi

    PPOK ;erat 9&esak napas derajat sesak 

    dan *

    9Dksaserbasi lebih sering

    terjadi

    9DP'7KP N 20+

    910+ DP' N *0+

     prediksi

    PPOK &angat ;erat 9&esak napas derajat sesak 

    dan * dengan gagal

    napas kronik

    9Dksaserbasi lebih sering

    terjadi

    9#isertai komplikasi kor 

     pulmonale atau gagal

     jantung kanan

    9DP'7KP N20+

    9DP' N 10+ prediksi$

    atau

    9DP' N *0+ dengan

    gagal napas kronik

  • 8/20/2019 ppok makalah

    24/32

    Pajanan gas beracun mengaktifkan makrofag alveolar dan sel epitel jalan napas dalam

    membentuk faktor kemotaktik$ penglepasan faktor kemotaktik menginduksi mekanisme

    infiltrasi sel9sel hematopoetik pada paru yang dapat menimbulkan kerusakan struktur paru.

    nfiltrasi sel ini dapat menjadi sumber faktor kemotaktik yang baru dan memperpanjang

    reaksi inflamasi paru menjadi penyakit kronik dan progresif./ Makrofag alveolar penderita

    PPOK meningkatkan penglepasan "9, dan =@>9. Ketidakseimbangan proteinase dan

    antiproteinase serta ketidakseimbangan oksidan dan antioksidan berperan dalam patologi

    PPOK. Proteinase menginduksi inflamasi paru$ destruksi parenkim dan perubahan struktur 

     paru. Kim Q Kadel. dikutip dari /  menemukan peningkatan jumlah neutrofil yang nekrosis di jalan

    napas penderita PPOK dapat menyebabkan penglepasan elastase dan reactive oxygen species

    (:O&) yang menyebabkan hipersekresi mukus./

    :espons epitel jalan napas terhadap pajanan gas atau asap rokok berupa peningkatan

     jumlah kemokin seperti "9,$ macrophage inflamatory protein- ! (MP'9) dan monocyte

    chemoattractant protein- (M!P9'). Peningkatan jumlah "imfosit = yang didominasi oleh

    !#,I tidak hanya ditemukan pada jaringan paru tetapi juga pada kelenjar limfe paratrakeal.

    &el sitotoksik !#,I menyebabkan destruksi parenkim paru dengan melepaskan perforin dan

  • 8/20/2019 ppok makalah

    25/32

     gran"ymes.  !#,I pada pusat jalan napas merupakan sumber "9 dan "91 yang

    menyebabkan hipersekresi mukus pada penderita bronkitis kronik./ 

    MEKANISME INFLAMASI SISTEMIK

    Penyakit Paru Obstruktif Kronik tidak hanya menyebabkan respons inflamasi paru

    yang abnormal tapi juga menimbulkan inflamasi sistemik termasuk stress oksidatif sistemik$

    aktivasi sel9sel inflamasi di sirkulasi sistemik dan peningkatan sitokin proinflamasi. 1  Dfek 

    sistemik PPOK dapat dilihat pada tabel '. :espons inflamasi sistemik ditandai dengan

    mobilisasi dan aktivasi sel inflamasi ke dalam sirkulasi. Proses inflamasi ini merangsang

    sistem hematopoetik terutama sumsum tulang untuk melepaskan leukosit dan trombosit serta

    merangsang hepar untuk memproduksi ac#te phase protein  seperti !:P dan fibrinogen. $c#te phase protein akan meningkatkan pembekuan darah yang merupakan prediktor angka

    kesakitan dan kematian pada penyakit kardiovaskular sehingga menjadi pemicu terjadi

    trombosis koroner$ aritmia dan gagal jantung.$'0 

    Tabel 1. Efek sistemik PPOK 

    nflamasi sistemik 

     

    &tress oksidatif  

    %ktivasi sel inflamasi

    Peningkatan kadar plasma sitokin dan akut fase protein

     @utrisi abnormal dan penurunan berat badan

     

    Peningkatan resting energy expendit#re

     %omposis t#b#h abnormal 

     &etabolisme asam amino abnormal

    #isfungsi otot rangka

     

    4ilangnya massa otot

    &truktur7 fungsi abnormal

    Keterbatasan latihan

    Dfek sistemik potensial lainnya

     

    Dfek kardiovaskular  

    Dfek sistem saraf  

    Dfek osteoskeletal

    #ikutip dari (1)

  • 8/20/2019 ppok makalah

    26/32

    ;anyak penelitian menemukan bah5a respons inflamasi paru terhadap pajanan gas

    atau asap rokok ditandai dengan peningkatan jumlah neutrofil$ makrofag dan limfosit = yang

    didominasi oleh !#,I$ peningkatan konsentrasi sitokin proinflamasi seperti leukotrien ;$

    "9, dan =@>9 dan bukti bah5a stress oksidatif disebabkan oleh inhalasi asap rokok atau sel

    inflamasi yang diaktifkan. Perubahan respons inflamasi yang sama juga ditemukan pada

    sirkulasi sistemik. Konsep ini merupakan kunci untuk memahami efek sistemik PPOK.1 

    &tres oksidatif mencakup semua perubahan fungsi atau struktur yang disebabkan oleh

    :O&. Penilaian kadar :O& secara in vivo adalah sulit karena 5aktu paruhnya sangat pendek 

    sementara yang bisa dilihat adalah konsekuensi biologiknya atau melalui  fingerprint .1

    Ketidakseimbangan oksidan dan antioksidan diduga sebagai patogenesis PPOK yang tidak 

    hanya ditemukan pada jalan napas dan jaringan paru tetapi juga pada darah tepi. ;anyak 

     penelitian menyatakan bah5a peningkatan oksidan dapat terjadi karena peningkatan jumlah

    neutrofil dalam jaringan paru perokok dan penderita PPOK. Dfek ini dapat dideteksi dalam

     plasma berupa peningkatan petanda stres oksidan diikuti dengan penurunan kapasiti

    antioksidan.'' :ahman dkk.dikutip dari '- menemukan ketidak seimbangan status reduksi oksidasi

     pada perokok dan penderita PPOK eksaserbasi akut. Peningkatan stres oksidatif yang

    menetap dalam plasma penderita PPOK dibuktikan dengan penemuan kadar lipid 

     peroxidation yang tinggi.'-

      Peningkatan kadar beberapa mediator sitokin ditemukan pada penderita PPOK stabil.

     @ougera dkk.dikutip dari ' melakukan penelitian terhadap penderita PPOK stabil menemukan

     peningkatan ekspresi Mac9' (!#''b7!#',) dalam sirkulasi dan kadar yang rendah dari

     sol#ble intercell#lar adhesion mollec#le (&!%M)9' dibanding kontrol.2$'1 Penilaian ekspresi

     g#anine n#cleotide binding proteins (' protein) dengan mengabaikan kondisi klinis penderita

    PPOK menemukan hilangnya im#noreactivity G9 yang bermakna dalam sirkulasi neutrofil.1

    &auleda dkk. dikutip dari '' melaporkan peningkatan aktiviti enJim sitokrom oksidase penderita

    PPOK dibanding dengan orang sehat. &itokrom oksidase adalah suatu enJim terminal dalam

    rantai pernapasan di mitokondria. Keadaan ini berhubungan secara bermakna dengan

     beratnya penyakit dan derajat obstruksi. %ktiviti sitokrom oksidase meningkat pada otot

    rangka penderita PPOK dibandingkan dengan orang normal.'1

    Perubahan sejumlah mediator inflamasi seperti =@>9$ "9, ditemukan berupa

     peningkatan kadar ac#te phase protein 5alaupun pada penderita PPOK stabil. =@>9

    mengatur proses inflamasi pada tingkat multiseluler dengan cara merangsang peningkatan

  • 8/20/2019 ppok makalah

    27/32

    ekspresi molekul adesi leukosit dan sel endotel selain itu juga dengan meningkatkan

     pengaturan sitokin proinflamasi lainnya ("9, dan "9/) serta menginduksi angiogenesis.'1

    Proses eksaserbasi PPOK sebagian berhubungan dengan peningkatan inflamasi pada bronkus

    dan sistemik. &ecara umum proses inflamasi akan ditentukan oleh keseimbangan antara

    mediator pro dan antiinflamasi.' 

    Penelitian untuk menilai kadar sistemik mediator anti inflamasi sudah dilakukan

    terhadap  sol#ble  "9' receptor type  (s"9:) decoy receptor   "9' dan  sol#ble  =@>

    receptor  ** dan 2* (s=@>9:** dan s=@>9:2*) yang menghambat aktiviti biologi =@>9.

    Pada penderita PPOK stabil ditemukan peningkatan bermakna s=@>9:** dibandingkan

    dengan kontrol s=@>9:*2 cenderung meningkat. =idak ada perbedaan yang terlihat pada

    kadar s"9: antara penderita PPOK dengan kontrol. ''$'1 

    Peranan Nitric Oxide 

     (itric oxide (@O) merupakan radikal bebas yang dibentuk dari asam amino "9arginin

    oleh (itric Oxide Synthase (@O&) dan ditemukan pada otot dalam 1 bentuk isoform @O&.

    ;entuk pertama endothelial constit#tive @O& (e@O&) berfungsi mempertahankan tekanan

     pembuluh darah tetap rendah dan mencegah perlengketan leukosit serta platelet ke dinding

     pembuluh darah. ;entuk kedua ne#ronal constit#tive  @O& (n@O&) berperan sebagai

    neuromodulator atau neuromediator. ;entuk ketiga ind#cible isoforms @O& (i@O&) melalui

    rangsangan inflamasi dapat menghasilkan @O '000 kali lebih banyak. Kelebihan jumlah @O

    akan diubah menjadi bentuk peroksinitrit (O@OO9) yang mempunyai efek sitotoksik. Pada

     penderita PPOK ditemukan kadar i@O& yang meningkat pada otot.'* Peningkatan kadar 

    i@O& menyebabkan proses penghancuran protein$ meningkatkan proses apoptosis dan

    menyebabkan kegagalan kontraksi otot sehingga berpotensi sebagai penyebab keterbatasan

    toleransi latihan pada penderita PPOK.1 

    Pen-r-nan ma""a "el $-5- ada PPOK

    Penurunan massa sel tubuh merupakan manifestasi sistemik yang penting pada PPOK 

    dan terlihat berupa kehilangan lebih dari 0+ actively metaboli"ing tiss#e. Perubahan massa

    sel tubuh diketahui melalui penurunan berat badan dan penurunan massa lemak bebas. Massa

  • 8/20/2019 ppok makalah

    28/32

    lemak bebas dapat dibagi - yaitu kompartemen intraseluler atau massa sel tubuh dan

    kompartemen ekstraseluler. Kompartemen intraseluler menggambarkan bagian pertukaran

    energi sedangkan kompartemen ekstraseluler menggambarkan substansi di luar sel.

    Kerusakan jaringan umumnya terjadi pada penderita PPOK dengan prevalensi -0+ pada

     penderita PPOK stabil dan 1*+ pada penderita yang menjalani rehabilitasi medik.2  Massa

    lemak bebas yang hilang mempengaruhi proses pernapasan$ fungsi otot perifer$ kapasiti

    latihan dan status kesehatan. Penurunan berat badan mempunyai efek negatif terhadap

     prognosis penderita PPOK.1$2 &chols dkk.dikutip dari '/ melakukan penelitian retrospektif terhadap

    00 penderita PPOK. Penelitian ini menemukan bah5a indeks massa tubuh (M=) kurang

    dari -* kg7m-$ umur dan PaO-  rendah merupakan prediktor yang bermakna terhadap

     peningkatan angka kematian sementara "andbo dkk.dikutip dari '2 menyatakan prognosis yang

     buruk pada penderita PPOK bila M= kurang dari -0 kg7m-. '/$'2

    ;eberapa penelitian menunjukkan hubungan langsung antara kadar =@>9 dan laju

    metabolik istirahat serta hubungannya dengan peningkatan kadar ac#te phase protein. )#mor 

    necrosis factor 9 berhubungan dengan percepatan metabolisme dan perubahan protein serta

     peningkatan berkurangnya berat badan pada penderita PPOK.  nflamasi sistemik 

    menyebabkan metabolisme yang berlebihan dan menginduksi respons katabolik. ;eberapa

    mekanisme yang dapat menimbulkan peningkatan laju metabolisme antara lain pemakaian

    obat R- agonis pada penderita PPOK$ proses inflamasi serta hipoksia jaringan.1

    Penderita PPOK cenderung mengalami kaheksia daripada malnutrisi. %supan nutrisi

     penderita PPOK biasanya normal bahkan lebih besar daripada normal sedangkan asupan

    nutrisi pada malnutrisi memang kurang. "aju metabolisme penderita PPOK biasanya

    meningkat tidak seperti pada penderita malnutrisi namun respons penderita PPOK terhadap

    asupan nutrisi seringkali buruk.1  Mekanisme lain yang menerangkan kaheksia adalah

    hubungan antara sitokin dengan leptin. "eptin adalah protein yang disintesis oleh jaringan

    lemak dan berperan dalam keseimbangan energi. Kadar leptin berkurang pada penderita

    PPOK dengan berat badan rendah.  Gangguan ketidakseimbangan energi berhubungan

    dengan peningkatan kadar leptin sebagai respons inflamasi sitemik selama eksaserbasi.

    "eptin juga berperan dalam imuniti sel =$ angiogenesis$ reproduksi dan kontrol ventilasi.''

      Ketidakseimbangan proses pemecahan dan penggantian protein juga berperan dalam

     proses penurunan massa sel tubuh. Penderita PPOK stabil yang tidak mengalami kerusakan

     jaringan tetap menunjukkan keseimbangan antara proses pemecahan dan pembentukan

  • 8/20/2019 ppok makalah

    29/32

     protein.2  Perubahan hormon juga berhubungan dengan perubahan protein. nsulin$ 'ro*th

    hormon  (G4)$ ins#lin-like gro*th factors  (G>s) merupakan hormon anabolik yang

    membantu sintesis protein sementara glukokortikoid merangsang proses proteolisis pada

     jaringan otot. nsulin menekan proses pemecahan protein. 'ro*th hormon  meningkatkan

    massa lemak bebas$ merangsang produksi hepar dan sekresi G>9'.1

      :esistensi G4 terjadi pada keadaan katabolisme saat inflamasi. Keadaan puasa dan

    katabolik berhubungan dengan penurunan G4 yang terikat pada reseptor$ ekspresi gen G>9'

    dan G>9' yang terikat protein. Perubahan G>9' selama katabolisme diterangkan sebagai

    mekanisme adaptasi untuk membantu pengurangan proses anabolik pada saat stres atau saat

    G>9' meningkat di jaringan. Pemberian "9' dan =@>9 pada he5an percobaan

     berhubungan dengan kadar G>9' plasma yang rendah dan penurunan sintesis protein.

    &intesis protein yang dirangsang oleh G>9' dihambat pada saat mioblas terpajan =@>9.'' 

    4ormon anabolik seperti testosteron bekerja pada otot dengan dua cara. Pertama

    dengan merangsang efek anabolik protein melalui reseptor androgen$ kedua dengan

    menghambat katabolik protein melalui netralisasi efek glukokortikoid. Penurunan kadar 

    testosteron total dan bebas pada penderita PPOK telah banyak dilaporkan. Pemberian

    glukokortikoid sistemik dosis rendah sebagai antiinflamasi masih sering digunakan. Perlu

     penelitian lebih lanjut mengenai keseimbangan hormon anabolik dan katabolik pada PPOK 

    untuk mendapatkan strategi terapi yang lebih tepat. '1

    Pen'e0!lan O$%$ 

    Proses pemecahan protein sel pada otot merupakan keadaan yang sering didapatkan

    sebagai respons terhadap asidosis$ infeksi atau asupan kalori yang tidak adekuat. &elama

    keadaan ini$ otot dan kulit akan kehilangan protein dalam jumlah lebih besar dibandingkanorgan9organ viseral sedangkan otak tidak terpengaruh. Pengurangan massa otot pada

     penderita PPOK terutama terdapat pada ekstremiti ba5ah.2  Aalur adenosine triphosphate

    (%=P) tergantung pada ubiSuitin9proteasom berperan dalam peningkatan proteolisis pada

     berbagai tipe atropi otot. Pengaruh =@>9 pada sel otot rangka berupa pengurangan

    kandungan protein total dan hilangnya ad#lt myosin heavy chain. Guttridge dkk.dikutip dari 2

    melaporkan =@>9 merangsang aktivasi n#clear factor  T R (@>9 T R) untuk menghambat

    diferensiasi otot rangka dengan menekan myo#9m:@% pada saat pasca transkripsi. )#mor 

    necrosis factor 9 dan interferon U (>U) mempengaruhi regulasi otot rangka melalui

  • 8/20/2019 ppok makalah

    30/32

     penghambatan terbentuknya serat9serat otot baru$ degenerasi serat9serat otot yang baru

    dibentuk dan menyebabkan ketidakmampuan memperbaiki kerusakan otot rangka.'1 &itokin

    inflamasi diduga berperan pada pengecilan otot melalui penghambatan difrensiasi miogen

    melalui jalur @>9 T R dan secara langsung menghambat @>9 T R seperti yang terlihat pada

     pengurangan otot berhubungan dengan kaheksia. Proses kematian sel yang terprogram atau

    apoptosis juga berperan pada pengecilan otot.', 

    Per-5aan me$a5%l!"me %$%$ 

    Penurunan serabut otot tipe ' dan peningkatan relatif serabut tipe - didapatkan pada

    otot rangka perifer penderita PPOK stabil$ hal ini menunjukkan perubahan proses oksidatif ke

    glikolisis. Metabolisme glikolisis menghasilkan %=P yang lebih kecil daripada metabolismeoksidatif sehingga sangat berpengaruh pada metabolisme energi otot rangka penderita

    PPOK.2 Kadar laktat meningkat lebih cepat selama latihan pada penderita PPOK$ keadaan ini

     berhubungan dengan berkurangnya enJim oksidasi pada otot tungkai ba5ah. Kadar glutamat

    didapatkan rendah pada penderita PPOK. Glutamat berperan dalam menyediakan posfat

    energi tinggi melalui proses metabolik dan menjadi prekursor antioksidan glutation dan

    sintesis glutamin dalam otot. Kadar glutamat dan glutation yang rendah juga didapatkan pada

     penderita emfisema. Proses asidosis laktat yang terjadi lebih a5al selama latihan pada

     penderita PPOK berhubungan dengan penurunan kadar glutamat otot.'' 

    D!"6-n'"! %$%$ ran'#a

    #isfungsi otot rangka pada penderita PPOK meliputi perubahan anatomi dan fungsi.

    Perubahan anatomi terjadi pada komposisi serat otot dan atropi sementara perubahan fungsi

     berupa perubahan kekuatan$ ketahanan dan aktiviti enJim. &emua ini akan mempengaruhi

    kapasiti latihan serta kualiti hidup penderita. Peranan diafragma lebih dominan daripada ototrangka dalam proses pernapasan pada penderita PPOK. 4ipoksia jaringan dan inflamasi

    sistemik yang menetap merupakan faktor penyebab disfungsi otot rangka.1$'

      &tress oksidatif pada penderita PPOK dibuktikan dengan peningkatan kadar sitokin

    sirkulasi dan ac#te phase reactant   termasuk "9/$ "9,$ =@>9$ =@>9:**$ =@>9:2*$ !:P

    dan lipopolisakarida terikat protein. &emua sel inflamasi ini terlihat lebih aktif pada penderita

    PPOK. @eutrofil darah tepi memperlihatkan perluasan kemotaksis$ proses proteolisis

    ekstraselular$ menghasilkan lebih banyak :O& serta meningkatkan ekspresi M%!. %ktiviti

  • 8/20/2019 ppok makalah

    31/32

    sitokrom oksidase lebih meningkat pada PPOK dan peningkatan ini berhubungan dengan

     petanda nonspesifik terhadap aktivasi limfosit pada penyakit inflamasi kronik. -0 

    E6e# #ard!%a"#-lar 

    Penyakit pembuluh darah jantung sering ditemukan pada PPOK karena keduanya

    mempunyai faktor risiko yang sama seperti merokok$ usia lanjut dan inaktiviti. Pajanan asap

    rokok atau partic#late matter  menghasilkan inflamasi sistemik seperti terlihat pada gambar -.

    :espons inflamasi ini berupa respons fase akut dengan peningkatan pembekuan darah$

     penglepasan mediator inflamasi ke dalam sirkulasi selanjutnya mengaktifkan endotelin dan

    merangsang sumsum tulang melepaskan leukosit dan trombosit. Keadaan ini meningkatkan

    resiko penyakit vaskular$ menyebabkan ketidakstabilan plak aterosklerosis sehingga menjadiruptur dan menyebabkan trombosis.1$

    Gambar -. Mekanisme

    inflamasi paru yang

    menginduksi penyakit

    vaskular

  • 8/20/2019 ppok makalah

    32/32

    #ikutip dari ()

    E6e# $erada "!"$em "ara6

    Perubahan metabolisme bioenergi penderita PPOK diperlihatkan dengan n#clear magnetic resonance spectroscopy$ hal ini mungkin disebabkan oleh proses adaptasi terhadap

    kondisi hipoksia kronik. =ingginya prevalens depresi mungkin berhubungan dengan respons

    terhadap kondisi kelemahan yang menetap akibat penyakit kronik. Perubahan sistem saraf 

    otonom yang abnormal dilaporkan terutama pada penderita dengan berat badan rendah dan

     berhubungan dengan pengaturan irama sirkadian leptin. Pemberian leptin mempunyai efek 

     penting terhadap fungsi saraf endokrin$ pengaturan appetite dan berat badan. Kadar leptin

    yang rendah berhubungan dengan patogenesis disfungsi otot rangka dan penurunan berat

     badan pada penderita PPOK. 1$ 

    E6e# $erada $-lan' ran'#a 

    Prevalens osteoporosis meningkat pada penderita PPOK$ hal ini dapat disebabkan

    oleh banyak faktor seperti malnutrisi yang menetap$ merokok$ terapi steroid dan inflamasi

    sistemik. Keadaan emfisema dan osteoporosis ditandai dengan hilangnya jaringan paru atau

     jaringan tulang. Gambaran tulang yang mengalami osteoporosis hampir sama dengan jaringan paru yang mengalami emfisema. 1 

    12. DIAGNOSIS ; GAMBARAN KLINIS; P.FISIK DAN PEN*N