PENYAKIT MENULAR Ditulis oleh PDE Selasa, 14 Agustus 2012 12:15 Penyakit Menular a. Penyakit TB Paru Penyakit Tuberculosis atau TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui percikan dahak penderitanya. Penyakit ini seringkali menjadi penyebab kematian di masyarakat, sehingga Millenium Development Goals (MDGs) menjadikan penyakit TB Paru sebagai salah satu penyakit yang menjadi target untuk diturunkan. Strategi penanganan TB paru yang digunakan sampai saat ini adalah Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) yaitu pengobatan TB paru dengan pengawasan langsung menelan obat setiap hari oleh seorang pengawas minum obat (PMO) yang mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1995. Berdasarkan laporan yang ada bahwa angka penemuan kasus (CDR) penyakit TB Paru di kab. Sambas tahun 2011 mesih relatif rendah dibandingkan dengan program nasional. Angka penemuan kasus tahun 2011 sebesar 59,48% (633 kasus dari 1064 jumlah perkiraan kasus). Sedangkan target minimal angka penemuan kasus baru program TB nasional adalah sebesar > 75%. Untuk angka insiden penyakit TB paru tahun 2011 sebesar 124,9 per 100.000 penduduk, sedangkan angka kematian penyakit TB paru tidak ada. Selanjutnya perkembangan penemuan kasus baru dan capaian kesembuhan program selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1 : Gambaran Tingkat Kesembuhan Penderita TBCBTA+ di Kabupaten Sambas tahun 2007 - 2011 TAHUN JUMLAH KASUS BARU TARGET KESEMBUHAN (%) CAKUPAN KESEMBUHAN 2007 581 ≥85 100 2008 423 ≥85 97,4 2009 475 ≥85 86,7 2010 608 ≥85 91,39 2011 633 ≥85 * Keterangan : (*) = Diketahui setelah akhir pengobatan Tahun 2012 Dokumen www.sambas.go.id Phoca PDF
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENYAKIT MENULAR
Ditulis oleh PDE
Selasa, 14 Agustus 2012 12:15
Penyakit Menular
a. Penyakit TB Paru
Penyakit Tuberculosis atau TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan
melalui percikan dahak penderitanya. Penyakit ini seringkali menjadi penyebab kematian di masyarakat, sehingga
Millenium Development Goals (MDGs) menjadikan penyakit TB Paru sebagai salah satu penyakit yang menjadi
target untuk diturunkan.
Strategi penanganan TB paru yang digunakan sampai saat ini adalah Directly Observed Treatment
Shortcourse (DOTS) yaitu pengobatan TB paru dengan pengawasan langsung menelan obat setiap hari oleh
seorang pengawas minum obat (PMO) yang mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1995.
Berdasarkan laporan yang ada bahwa angka penemuan kasus (CDR) penyakit TB Paru di kab. Sambas
tahun 2011 mesih relatif rendah dibandingkan dengan program nasional. Angka penemuan kasus tahun 2011
sebesar 59,48% (633 kasus dari 1064 jumlah perkiraan kasus). Sedangkan target minimal angka penemuan
kasus baru program TB nasional adalah sebesar > 75%.
Untuk angka insiden penyakit TB paru tahun 2011 sebesar 124,9 per 100.000 penduduk, sedangkan angka
kematian penyakit TB paru tidak ada.
Selanjutnya perkembangan penemuan kasus baru dan capaian kesembuhan program selama 5 tahun
terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1 :
Gambaran Tingkat Kesembuhan Penderita TBCBTA+
di Kabupaten Sambas tahun 2007 - 2011
TAHUN JUMLAH KASUS
BARU
TARGET
KESEMBUHAN (%)
CAKUPAN
KESEMBUHAN
2007 581 ≥85 100
2008 423 ≥85 97,4
2009 475 ≥85 86,7
2010 608 ≥85 91,39
2011 633 ≥85 *
Keterangan : (*) = Diketahui setelah akhir pengobatan Tahun 2012