1 1. Judul Penelitian PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM 2. Latar Belakang Tingkat operasional perbankan pada umumnya bukan merupakan profitabilitas dan efisiensi yang sustainable. Hal ini disebabkan oleh lemahnya struktur aktiva produktif bank-bank. Margin yang diperoleh bank-bank semakin mengecil karena adanya kecenderungan suku bunga yang menurun. Faktor lain dari tidak sustainable-nya profitabilitas dan efisiensi adalah karena sebagian pendapatan perbankan berasal dari aktivitas trading yang fluktuatif serta rendahnya rasio aset per nasabah yang membuat biaya operasional perbankan Indonesia relatif tinggi dibandingkan negara-negara lain. Nurhaida dalam event annual report award (ARA) tahun 2015. Penghargaan yang diberikan sesuai dengan perkembangan praktik good corporate governance (GCG) menyatakan keikutsertaan berbagai perusahaan seperti Bank Sumsel Babel dalam acara ini adalah bentuk kesediaan perusahaan untuk memperoleh masukan atas kinerja perusahaan tersebut, juga sebagai media komunikasi yang efektif kepada semua pihak terkait, termasuk memperlihatkan prospek perusahaan ke depan. Bank Sumsel Babel mendapatkan penghargaan ARA untuk kategori badan usaha milik daerah (BUMD) Non Listed, yang diterima langsung Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Muhammad Adil di Hotel Ritz Carllton Pacific Place Jakarta, 23 September 2015.
35
Embed
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
1. Judul Penelitian
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP
PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL
DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI
KOTA PAGARALAM
2. Latar Belakang
Tingkat operasional perbankan pada umumnya bukan merupakan
profitabilitas dan efisiensi yang sustainable. Hal ini disebabkan oleh lemahnya
struktur aktiva produktif bank-bank. Margin yang diperoleh bank-bank semakin
mengecil karena adanya kecenderungan suku bunga yang menurun. Faktor lain
dari tidak sustainable-nya profitabilitas dan efisiensi adalah karena sebagian
pendapatan perbankan berasal dari aktivitas trading yang fluktuatif serta
rendahnya rasio aset per nasabah yang membuat biaya operasional perbankan
Indonesia relatif tinggi dibandingkan negara-negara lain.
Nurhaida dalam event annual report award (ARA) tahun 2015.
Penghargaan yang diberikan sesuai dengan perkembangan praktik good corporate
governance (GCG) menyatakan keikutsertaan berbagai perusahaan seperti Bank
Sumsel Babel dalam acara ini adalah bentuk kesediaan perusahaan untuk
memperoleh masukan atas kinerja perusahaan tersebut, juga sebagai media
komunikasi yang efektif kepada semua pihak terkait, termasuk memperlihatkan
prospek perusahaan ke depan. Bank Sumsel Babel mendapatkan penghargaan
ARA untuk kategori badan usaha milik daerah (BUMD) Non Listed, yang
diterima langsung Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Muhammad Adil di Hotel
Ritz Carllton Pacific Place Jakarta, 23 September 2015.
2
Harapan yang diterima oleh Direktur Utama Bank Sumsel Babel
Muhammad Adil pada 29 September 2015 dihimbau kepada alasan-alasan yang
memerlukan industri perbankan lebih transparan, karena studi-studi sebelumnya
menyatakan bahwa pasar selalu bereaksi terlebih dahulu sebelum pengawas
bertindak yang mengindikasikan pencantuman bank pada daftar bank bermasalah
tidak menyebabkan timbulnya reaksi pasar signifikan (:metode pengungkapan
sukarela). Harus ada suatu kebijakan kepatuhan tertulis yang mengidentifikasi
masalah utama risiko kepatuhan yang dihadapi bank dan menjelaskan bagaimana
bank bermaksud mengendalikannya.
Efek dari standar akuntansi memprediksi posisi lobi perusahaan sebagai
fungsi karakteristik perusahaan, seperti efek dari standar akuntansi yang diajukan
terhadap laba, keberadaan rencana kompensasi manajemen, dan sensitivitas politis
perusahaan. Sementara jenis kedua menguji hubungan antara posisi dari otoritas
penetap standar, dan pihak-pihak yang menjadi objek atau target dari produk
akuntansi standar tersebut, seperti perusahaan, auditor, dan akademisi. Bahwa
word of mouth seringkali dikenal sebagai viral marketing, yaitu sebuah teknik
pemasaran yang digunakan untuk menyebarkan sebuah pesan pemasaran dari satu
website atau pengguna-pengguna website kepada pengguna lain.
Word of mouth juga didefinisikan sebagai cara penyampaian informasi
dari orang ke orang. Mencoba mencari jawaban terhadap faktor-faktor yang
menyebabkan adanya motivasi terjadinya lobi yang dilakukan oleh perusahaan,
dan menemukan bukti signifikan yang menyebabkan munculnya upaya lobi
terhadap otoritas akuntansi standar (standard setting bodies) oleh manajer.
3
Perusahaan besar (big company) yang dalam banyak hal mudah menjadi
sorotan publik (politically sensitive corporation) memiliki dorongan yang kuat
untuk melakukan lobi bilamana ada suatu peraturan akuntansi baru yang dapat
memengaruhi kinerja keuangannya dalam jangka panjang.
Disamping itu, perusahaan besar juga memiliki dorongan yang kuat untuk
tidak terlalu menonjolkan keuntungan (reported income) karena kekhawatiran
munculnya tudingan mendapatkan fasilitas khusus atau monopoli. Dalam kondisi
anggaran pemerintah belanja negara (APBN) defisit, pemerintah selaku otoritas
badan usaha milik negara (BUMN) memiliki wewenang untuk menempatkan
BUMN sebagai buffer bila mengalami kesulitan anggaran. Adakah suatu
pendekatan manajemen yang dapat meningkatkan nilai badan usaha milik daerah
(BUMD) sebagai perusahaan?.
3. Rumusan Masalah
3.1. Asimetri Informasi
Ketika timbul asimetri informasi, apakah transaksi dengan pihak terkait
umumnya dilakukan oleh direksi atau pemegang saham pengendali dengan pihak
terkait diantara mereka sendiri dengan menggunakan wewenangnya dapat
memengaruhi kondisi transaksi agar sesuai dengan tujuan pribadi?.
3.2. Karakteristik Perusahaan
Apakah bank selalu dihadapkan pada dilema, yaitu antara pemeliharaan
likuiditas atau peningkatan earning power?.
4
3.3. Pengungkapan Sukarela
Apakah pengungkapan sukarela menyebabkan investor dapat lebih baik
dalam menilai kemampuan perusahaan menciptakan kekayaan di masa datang?.
3.4. Rasio Keuangan
3.4.1. Rasio Likuiditas
Apakah semakin tingginya likuiditas suatu bank dapat menjadi tolok ukur
keberhasilan manajemen bank untuk memperoleh keuntungan yang tinggi?.
3.4.2. Rasio Risiko Usaha Bank
Apabila jumlah dana yang ditempatkan pada sertifikat Bank Indonesia
(SBI) meningkat maka apakah penyaluran kredit perbankan dapat berkurang?.
3.4.3. Rasio Profitabilitas
Apakah return on assets (ROA) menjadi alasan pembina dan pengawas
perbankan mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank untuk dapat diukur
dengan aset yang sebagian besar dananya berasal dari masyarakat dan nantinya,
oleh bank, juga harus disalurkan kembali kepada masyarakat?.
3.5. Service Recovery
Usaha apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk merespon keluhan dan
persepsi kepuasan pelanggan?.
5
3.6. Word of Mouth
Apakah hubungan mutualisme dapat menguntungkan perusahaan maupun
pelanggan, memastikan pelanggan berulang kali memiliki kemungkinan yang
lebih besar untuk merasa terpuaskan, dan pegawai yang berurusan dengan
pelanggan yang puas cenderung lebih menikmati pekerjaannya, melakukan
pekerjaannya dengan lebih baik, dan tetap bekerja di perusahaan tersebut?.
Maka pencapaian sasaran dalam perumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah pengaruh asimetri informasi terhadap karakteristik Bank
Sumsel Babel?,
2) Bagaimanakah pengaruh asimetri informasi terhadap pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
3) Bagaimanakah pengaruh risiko usaha bank terhadap karakteristik Bank
Sumsel Babel?,
4) Bagaimanakah pengaruh risiko usaha bank terhadap pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
5) Bagaimanakah hubungan word of mouth memoderasi karakteristik Bank
Sumsel Babel?,
6) Bagaimanakah hubungan word of mouth memoderasi pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
7) Bagaimanakah pengaruh service recovery terhadap word of mouth Bank
Sumsel Babel?,
8) Bagaimanakah pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
6
4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
4.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan regionalisasi variabel yang teridentifikasi dan kurikulum
berbasis kompetensi maka tujuan penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1) Pengukuran risiko dari hasil investasi yang dilakukan terhadap produk
produk perbankan Bank Sumsel Babel,
2) Memperoleh hak keterbukaan informasi yang mengungkapkan informasi
yang diwajibkan badan pengawas pasar modal (Bapepam) dan informasi
tambahan oleh Bank Sumsel Babel sebagai pengambilan keputusan,
3) Mengukur pengaruh loyalitas premium dimana nasabah merasa bangga
menemukan dan menggunakan produk tertentu dari Bank Sumsel Babel,
dan akan membagi pengetahuannya pada rekan dan keluarga,
4) Mengetahui kontribusi Bank Sumsel Babel terhadap kerugian yang
dialami ketika timbul asimetri informasi,
5) Mengetahui fungsi intermediasi Bank Sumsel Babel dari persepsi
tabungan.
4.2. Manfaat Penelitian
Mengapa perusahaan melakukan go public? Bahwa perusahaan go public
dikarenakan keinginan untuk mendapatkan dana modal saham bagi perusahaan
dan juga menciptakan sebuah pasar publik dimana pendiri dan pemilik saham
lainnya dapat menukar beberapa saham kekayaannya kedalam bentuk tunai di
masa mendatang.
7
Penggunaan simpanan masyarakat menjadi insentif bagi manajer dan
pemegang saham untuk bekerja lebih hati-hati guna menghindari ancaman risiko
kebangkrutan. Dana masyarakat akan mendorong manajer untuk menyerahkan
arus kas bebas kepada pemegang saham untuk selanjutnya digunakan untuk
membayar kembali kewajiban atau untuk keperluan reinvestasi, bahkan utang
tersebut dapat mengurangi insentif konsumsi tambahan yang berlebihan. Dengan
dana masyarakat atau utang, pihak bank akan dimonitor oleh deposan, sehingga
bank akan bekerja hati-hati. Hal ini mengindikasikan bahwa pembatasan
simpanan sangat diperlukan agar disiplin pasar berlaku di suatu negara.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka kebijakan riset dirumuskan kepada
manfaat-manfaat ilmiah dan praktis berikut ini:
1) Manfaat Ilmiah:
Status tidak go public terkait sistem, hukum, dan ketentuan kelembagaan
menjadikan Bank Sumsel Babel sebagai kajian permasalahan hukum yang
mungkin timbul dari pengaturan kepailitan bank yang berbeda-beda.
Harmonisasi hukum khususnya terkait dengan pengaturan cross border
insolvency. Harmonisasi ketentuan insolvency dan kepailitan bank
tersebut merupakan salah satu infrastruktur penunjang yang diperlukan
apabila nantinya disepakati akan beroperasi qualified ASEAN banks secara
lintas batas di kawasan ASEAN dan akan melengkapi infrastruktur lain
yang diperlukan seperti cross border bank supervision dan cross border
bank resolution.
8
2) Manfaat Praktis:
Memberikan kajian bagi deposan dalam pengambilan keputusan
menghukumi perbankan, khususnya Bank Sumsel Babel melalui persepsi
pendekatan aset sebagai konsekuensi dari perbankan yang mengambil
risiko tinggi dengan cara melakukan migrasi atau menarik dananya.
5. Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah dalam upaya
mendapatkan pengetahuan ilmiah. Metodologi penelitian adalah cara sistematis
untuk menyusun ilmu pengetahuan, sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk
melaksanakan metode-metode penelitian.
5.1. Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan metodologi eksperimen yang menyusun penelitian
untuk menguji apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak efektif.
Berdasarkan sifat penelitian, peneliti menggunakan penelitian korelasional.
Bertujuan untuk meneliti efektif dari variasi pada suatu faktor berkaitan dengan
variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Berdasarkan tujuan penelitian,
peneliti menggunakan penelitian eksplanasi (confirmatory) yang menyoroti
hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran kemudian
dirumuskan dalam bentuk hipotesis. Berdasarkan pendekatan, peneliti
menggunakan pendekatan kuantitatif maka penelitian ini sistematis menyusun
analisis kuantitatif.
9
5.2. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel dalam penelitian ini dirumuskan dalam 1 (satu) jenis umum
penarikan sampel yakni cluster sampling. Cluster sampling adalah penarikan
sampel yang digunakan pada penarikan sampel populasi yang tersebar pada area
geografis seperti kabupaten dan kota.
5.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Data statistik adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran
tentang suatu keadaan. Data yang direncanakan oleh peneliti adalah data berskala
ordinal, adalah sebuah ilustrasi penilaian dengan 1 (satu) kategori lebih tinggi dari
yang berikutnya, dan data berskala rasio yakni data yang diperoleh dengan cara
pengukuran, dimana jarak 2 (dua) titik pada skala sudah diketahui dan mempunyai
titik 0 (nol) absolut.
5.4. Metode Analisis Data
Metode Statistika menggunakan statistika inferensia, adalah statistika
yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik dari suatu populasi,
menjadi pilihan peneliti dalam menyusun penelitian Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Di Bank Sumsel Babel Dengan
Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam.
10
Studi Pustaka
6.1. Landasan Teori
Teori pensinyalan (signaling theory) melandasi pengungkapan sukarela.,
artinya manajemen selalu berusaha untuk mengungkapkan informasi privat yang
menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan pemegang saham,
khususnya kalau informasi tersebut merupakan berita baik (good news) (Kiswara,
1999).
Asimetri informasi merupakan kondisi dimana suatu pihak memiliki
informasi yang tidak diketahui pihak lain sehingga beberapa konsekuensi tertentu
hanya akan diketahui oleh suatu pihak tanpa diketahui pihak lain yang juga
memerlukan informasi tersebut (Komalasari, 2000).
Risiko usaha atau business risk bank adalah tingkat ketidakpastian
mengenai pendapatan yang diperkirakan akan diterima (Siamat, 2005).
Karakteristik perusahaan merupakan ciri-ciri dari suatu perusahaan yang
menggambarkan bentuk badan usaha yang dapat dilihat dari struktur modal,
peraturan dan prosedur pendirian, perubahan, pembubaran, dan size, serta status
kepemilikan modal. Selain itu, karakteristik perusahaan dapat pula diukur dengan
membedakan kelompok industri yaitu high profile dan low profile (Utomo, 2000).
Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan butir-butir yang dilakukan
secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh standar atau peraturan
yang berlaku (Naim dan Rakhman, 2000: 73).
11
Tjiptono (2002) mendefinisikan word of mouth sebagai pernyataan
(secara personal atau non personal) yang disampaikan oleh orang lain selain
organisasi (service provider) kepada pelanggan.
Service recovery adalah tindakan spesifik yang dilakukan perusahaan
untuk memastikan pelanggan menerima layanan pada tingkat yang reasonable
setelah terjadinya permasalahan yang mengganggu layanan yang normal (Lewis
and Spyrakopoulos, 2001).
6.2. Kerangka Pemikiran
Gambar 6.1. Kerangka Pemikiran
Teori Sinyal
Asimetri Informasi
Risiko Usaha Bank
Karakteristik Perusahaan
Word of Mouth Service Recovery
Pengungkapan Sukarela
Bank Sumsel Babel
12
6.2.1. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Karakteristik Perusahaan
Sebagai konsekuensi logis dari teori pensinyalan, manajer-manajer
terdorong untuk mensinyalkan harapan laba masa depan, dengan maksud jika
investor percaya terhadap sinyal tersebut, harga saham perusahaan akan
meningkat dan pemegang saham akan diuntungkan. Permasalahan kemudian
muncul, bagaimana perusahaan dapat memastikan bahwa sinyal yang
diberikannya dianggap kredibel oleh investor, di saat yang sama perusahaan lain
juga berusaha memberikan sinyal yang baik? Agar sinyal tersebut dipandang
kredibel bagi pengguna, sinyal tersebut harus tidak mudah serta menimbulkan
biaya jika ditiru oleh perusahaan lain. Biaya yang terlibat dapat termasuk biaya
kehilangan kepercayaan secara jangka panjang, jika kinerja aktual tidak sama
dengan tingkat kinerja yang disinyalkan. Apabila investor menilai suatu
perusahaan berisiko tinggi, maka nilai return yang diharapkan oleh investor juga
tinggi, yang pada gilirannya akan menyebabkan tingginya biaya ekuitas yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan.
6.2.2. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Pengungkapan Sukarela
Motivasi manajer dalam melakukan pengungkapan sukarela, adalah
dalam rangka mengatur berbagai harapan, baik dari investor maupun pemerintah.
Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal adalah
untuk meningkatkan nilai perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan
mempunyai nilai lebih atau keunggulan kompetitif dari perusahaan lain.
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.
13
6.2.3. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Risiko Usaha Bank
Sinyal adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang
memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang
prospek perusahaan. Bahwa manajer, pemegang saham, dan nasabah (kreditur
dan debitur) tidak memiliki akses informasi perusahaan yang sama atau adanya
asimetri informasi. Ada informasi tertentu yang hanya diketahui oleh manajer,
sedangkan para pemegang saham tidak mengetahui informasi tersebut.
Akibatnya, ketika kebijakan pendanaan perusahaan mengalami perubahan, hal itu
dapat membawa informasi kepada pemegang saham yang akan menjadikan nilai
perusahaan berubah.
6.2.4. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Asimetri Informasi
Manajemen selalu berusaha untuk mengungkapkan informasi privat yang
menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan pemegang saham,
khususnya kalau informasi tersebut berupa berita baik. Dalam keadaan asimetri
informasi yang tinggi, maka investor tidak mempunyai informasi yang cukup
untuk mengetahui apakah laporan keuangan mengandung fakta sebenarnya,
rekayasa atau kebohongan, sehingga dalam hal ini diperlukan pengungkapan.
6.2.5. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Karakteristik Perusahaan
Bahwa perbedaan informasi yang ada diantara investor dan manajer
menimbulkan deadweight loss (biaya agensi) yang kemudian dapat menurunkan
expected cash flow perusahaan.
14
Selain itu asimetri informasi juga dapat meningkatkan ekuilibrium return
saham perusahaan sehingga dapat menurunkan harga saham.
6.2.6. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Pengungkapan Sukarela
Apabila terjadi asimetri informasi yang rendah, maka dibutuhkan
pengungkapan yang semakin andal untuk menurunkan biaya modal. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa pengungkapan memiliki hubungan negatif dengan asimetri
informasi. Semakin besar tingkat pengungkapan, semakin kecil asimetri informasi
dan sebaliknya semakin kecil pengungkapan semakin besar asimetri informasi.
6.2.7 Pengaruh Risiko Usaha Bank Terhadap Karakteristik Perusahaan
Penilaian kualitas aset merupakan penilaian terhadap kondisi aset bank
dan kecukupan manajemen risiko kredit. Kelangsungan usaha bank tergantung
pada kesiapan untuk menghadapi risiko kerugian dari penanaman dana. Oleh
sebab itu dalam rangka kesiapan menghadapi risiko kerugian, bank berkewajiban
menjaga kualitas aktiva produktifnya.
6.2.8. Pengaruh Risiko Usaha Bank Terhadap Pengungkapan Sukarela
Pengaruh pengungkapan sukarela dari risiko kredit dan kredit deposan
menunjukkan risiko kemungkinan kegagalan bank didalam memenuhi kewajiban
kepada para deposannya yang diukur dengan jumlah permodalan yang dimiliki
oleh bank yang bersangkutan.
15
6.2.9. Pengaruh Word of Mouth Terhadap Karakteristik Perusahaan
Konsumen yang sangat puas atas jasa yang mereka konsumsi akan
melakukan word of mouth positif lebih tinggi dari mereka yang puas, dan
sebaliknya konsumen yang tidak puas akan melakukan word of mouth negatif
yang lebih tinggi lagi. Kepuasan nasabah dan investor, dengan level of
satisfaction menaruh perhatian terhadap pengaruh penting dari word of mouth
communication terhadap kinerja pemasaran dan bagaimana pemanfaatan word of
mouth positif untuk merebut peluang pasar yang lebih besar.
6.3. Pengaruh Word of Mouth Terhadap Pengungkapan Sukarela
Manajemen cenderung mengungkap informasi secara rinci ketika
perusahaan mengalami tingkat investasi (return) yang tinggi. Tetapi jika
perusahaan mengalami tingkat pengembalian yang rendah, manajemen cenderung
untuk menyembunyikan alasan penurunan tersebut dengan mengungkap informasi
lebih sedikit. Insentifnya antara lain berupa biaya transaksi perdagangan saham
yang lebih rendah, peningkatan likuiditas, peningkatan citra, dan minat terhadap
perusahaan oleh investor dan analis serta penurunan biaya modal.
6.3.1. Pengaruh Service Recovery Terhadap Word of Mouth
Jika hubungan antara kepuasan dengan word of mouth adalah positif,
maka kepuasan yang tinggi (service recovery) akan meningkatkan word of mouth
pelanggan.
16
6.3.2. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela
Net profit margin (NPM) adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dalam tingkat penjualan tertentu.
Semakin tinggi profit margin maka akan semakin tinggi pengungkapannya.
Bahwa profitabilitas ekonomi dan profit margin yang tinggi akan mendorong para
manajer untuk memberikan informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin
meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong
kompensasi terhadap manajemen.
6.4. Penelitian Terdahulu
Tabel 6.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Hesti
Werdaningtyas
(2002)
Return on Assets,
Capital Adequacy Ratio
&
Loan to Deposit Ratio
Capital adequacy ratio (CAR)
berpengaruh positif terhadap ROA.
Sedangkan loans to deposit ratio (LDR)
berpengaruh negatif terhadap ROA.
Ali Kesuma
(2009)
Pembiayaan Publik,
Struktur Modal,
Harga Saham &
Go Public
Rasio hutang mempunyai pengaruh yang
tidak signifikan terhadap harga saham.
Cleland (2000) Talking, Selling
& Promoting
Word of mouth cenderung lebih efektif
dalam pemasaran sebuah produk.
17
6.5. Perumusan Hipotesis
6.5.1. Hipotesis Karakteristik Perusahaan:
1) Hipotesis Mayor:
Observasi langsung terhadap perusahaan-perusahaan bersangkutan,
sehingga memperoleh informasi yang lebih obyektif. Selain itu perlu
adanya pedoman baku tentang perusahaan-perusahaan yang tergolong high
profile, sebagai pertimbangan bagi badan yang berwenang untuk
menetapkan jenis perusahaan yang tergolong high profile. Dengan
demikian, pedoman bagi investor juga dapat memperoleh informasi yang
akurat tentang seberapa besar tanggung-jawab sosial kategori perusahaan
sebagai salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam melakukan
investasi.
H0 = karakteristik perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sukarela.
2) Hipotesis Minor:
a. Likuiditas:
Likuiditas merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek. Keadaan yang kurang atau
tidak likuid akan menyebabkan perusahaan tidak dapat melunasi
utang jangka pendek pada tanggal jatuh temponya. Hal ini
didasarkan pada harapan bahwa kuatnya finansial suatu perusahaan
akan cenderung memberikan pengungkapan yang lebih luas
daripada perusahaan yang kondisi finansialnya lemah.
18
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh likuiditas terhadap luas
pengungkapan sukarela.
b. Return on Assets:
Apakah perusahaan-perusahaan yang berada dalam industri
terkonsentrasi (concentrated industry) lebih profitable
dibandingkan dengan perusahaan pada industri yang kurang
terkonsentrasi. Hampir separuh perusahaan menunjukkan
profitabilitas meningkat dengan tingkatan yang semakin menurun
(a decreasing rate), dan akhirnya profitabilitas tersebut menurun
ketika perusahaan tersebut menjadi lebih besar. Hasil ini
mensiratkan adanya ukuran perusahaan yang optimal dalam bentuk
ukuran-ukuran tingkat keuntungan laporan keuangan. Jika tidak
ada batasan economies of scale, suatu perusahaan yang biaya rata
ratanya turun sejalan dengan pertambahan output akan bisa secara
alami mendominasi industrinya sehingga tercipta monopoli alami
(natural monopoly). Jadi, sebuah monopoli secara natural akan
terbentuk bila volume produksi besar. Akan tetapi bila skala
ekonomis terbatas, penurunan biaya produksi dan efisiensi tidak
akan terjadi terus-menerus. Hal ini menjelaskan menjelaskan
bahwa efisiensi dan profitabilitas akan terjadi terus menerus (rerata
biaya produksi meningkat) ketika perusahaan berekspansi dan
menekankan pada pengendalian oleh pemilik perusahaan terhadap
sumber daya perusahaan.
19
Hal ini menegaskan return on assets dan keluasan pengungkapan
termasuk pengungkapan modal intelektual mengalami pengaruh
positif.
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh return on assets terhadap
pengungkapan sukarela.
c. Net Profit Margin:
Apabila net profit margin rasionya tinggi menunjukkan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada
tingkat penjualan tertentu, sebaliknya kalau rasionya rendah
menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya
tertentu. Hubungan antara net profit margin terhadap
pengungkapan sosial dapat dikaitkan dengan perolehan laba yang
semakin besar, yang akan membuat perusahaan mengungkapkan
informasi sosial yang lebih luas. Hal tersebut konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Retrinasari (2007)
bahwa variabel net profit margin mempunyai pengaruh positif
terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh net profit margin terhadap
pengungkapan sukarela.
20
6.5.2. Hipotesis Asimetri Informasi:
1) Hipotesis Mayor:
Jika informasi private mengandung value relevance yang tinggi, maka
kontrak akan menjadi desain untuk lebih mengutamakan manajemen laba
yang efisien. Namun demikian, kebijakan tersebut menyediakan alat yang
penting bagi manajer untuk menyesatkan pengetahuan para investor. Jika
informasi private tersebut tidak memiliki value relevance, maka kontrak
akan lebih mengutamakan manajemen laba yang oportunistik. Kebijakan
pengungkapan asimetri informasi dan likuiditas dalam pasar ekuitas
menghasilkan kesimpulan bahwa pengungkapan informasi laporan
keuangan (disclosure) yang lebih baik dapat mengurangi asimetri
informasi dan kemudian menaikkan likuiditas dalam pasar modal.
H0 = asimetri informasi berpengaruh positif terhadap karakteristik
perusahaan dan pengungkapan sukarela.
2) Hipotesis Minor:
a. Kepemilikan Institusional:
Struktur kepemilikan perusahaan yang menyebar dapat
memberikan kekuatan yang signifikan kepada manajer untuk
memaksimalkan kepentingan pribadinya dan bukan untuk
kepentingan para pemegang saham dan hal ini akan memberikan
pengaruh pada nilai pemegang saham yang tidak maksimal.
21
Lintas kepemilikan adalah kepemilikan pemegang saham
pengendali terhadap 2 (dua) atau lebih perusahaan yang saling
memiliki antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan
menggunakan pemisah batas hak kontrol 20%, konsentrasi
kepemilikan menyebabkan adanya pemegang saham besar yang
mengendalikan perusahaan yang disebut sebagai pemegang saham
pengendali. Kepemilikan terkonsentrasi juga memungkinkan
adanya pemisahan hak aliran kas dan hak pengendalian. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan
terkonsentrasi maka semakin besar pula potensi praktik
ekspropriasi atas hak pemegang saham minoritas.
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh kepemilikan institusional
terhadap asimetri informasi perusahaan.
b. Kepemilikan Manajerial:
Untuk mengurangi konflik asimetri informasi dengan cara
meningkatkan kepemilikan manajerial yaitu, untuk mensejajarkan
kedudukan manajer dengan pemegang saham sehingga manajer
bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham.
Peningkatkan persentase kepemilikan, manajer akan termotivasi
untuk meningkatkan kinerja, dan bertanggungjawab meningkatkan