PENGARUH IRADIASI SINAR NEUTRON SELULOSE DAN ENZIM AMILASE OLEH MEDIA DEDAK. TERHADAP PRODUKSI ENZIM Aspergillus niger PADA Yati Sudaryati Soeka*, dan Eddy Djajasukma* ABSTRAK PENGARUHIRADIASI SINAR Nl':UTRONTERHADAPPRODUKSIRNZIIf SELULOSEDANENZIIf AltILASE OLEH Aspergil.lus niger PADA MEDIA DEDAR. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari pengaruh iradiasi sinar neutron terhadap produksi enzim selulase dan enzim amilase oleh Aspergillus niger pada media dedak. Biakan Aspergillus niger yang diiradiasi adalah nomor yang terbaik dari seleksi 10 nomoI'. NomoI' yang tertinggi produksi enzim selulase dan enzim amilasenya diiradiasi dengan dosis 5, 10, IS, 20, 25 Gy di Reaktor Triga Mark II PPTN Bandung. Produksi enzim selulase dan enzim amilase di1akukan dengan media dedak 17,5 gr dalam 50 ml air suling pada erlenmeyer 150 ml dengan waktu inkubasi 7 hari dengan 3 kali ulangan. Parameter yang diamati ialah aktivitas enzim selulase (unit), aktivitas enzim amilase (SC) dan berat kering misel ium Aspergi 11 us niger (gr). Hasi 1 peneli tian menunjukan bahwa produksi enzim selulase dan enzim ami lase tertinggi diperoleh dengan iradiasi 10 Gy dan berat ke- ring miselium tertinggi diperoleh dengan iradiasi 5 Gy. ABSTRACT THE EFFECTS OF NEUTRON IRRADIATIONONTilE PRODUCTIONOF CELI.lJLASEANDAMYLASE ENzytfES ON RICE BRANKEDIUIf. The aim of the reserch is to study the influence of neutron irradiation on the production of cellulose and amylase enzymes, which were producted by Aspergillus niger on rice bran medium. The irradiation culture of A. niger which is the best. of 10 cuI tures highest. producing cellulose and amylase en- zymes, were irradiated by 5, 10, 15, 20, 25 Gy, at Triga Mark II Reactor, PPTN Bandung. Production of enzymes was carried out in erlenmeyer 150 ml contained of 17,5 gr rice bran and 50 ml aquadest in 7 days incubation, with 3 replication. The activity of cellulose enzyme (Street Colse, S.C.), and t.he dry weight of mycelium were observed. The results indicated that. the highest cellulose and amylae enzymes production was on the culture which was irradiated by 10 Gy, and the highest of dry weight mycelium production on the culture which was irradiated by 5 Gy. * Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, LIPI 627
8
Embed
PENGARUH IRADIASI SINAR NEUTRON TERHADAP …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · dase, dan beberapa asam organik seperti asam sitrat, asam glukonat,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH IRADIASI SINAR NEUTRONSELULOSE DAN ENZIM AMILASE OLEHMEDIA DEDAK.
AltILASE OLEH Aspergil.lus niger PADA MEDIA DEDAR. Penelitian ini ditujukan untukmempelajari pengaruh iradiasi sinar neutron terhadap produksi enzim selulase danenzim amilase oleh Aspergillus niger pada media dedak. Biakan Aspergillus niger yangdiiradiasi adalah nomor yang terbaik dari seleksi 10 nomoI'. NomoI' yang tertinggiproduksi enzim selulase dan enzim amilasenya diiradiasi dengan dosis 5, 10, IS, 20,25 Gy di Reaktor Triga Mark II PPTN Bandung. Produksi enzim selulase dan enzim
amilase di1akukan dengan media dedak 17,5 gr dalam 50 ml air suling pada erlenmeyer150 ml dengan waktu inkubasi 7 hari dengan 3 kali ulangan. Parameter yang diamatiialah aktivitas enzim selulase (unit), aktivitas enzim amilase (SC) dan berat keringmisel ium Aspergi 11us niger (gr). Hasi 1 peneli tian menunjukan bahwa produksi enzimselulase dan enzim ami lase tertinggi diperoleh dengan iradiasi 10 Gy dan berat kering miselium tertinggi diperoleh dengan iradiasi 5 Gy.
ABSTRACT
THE EFFECTS OF NEUTRONIRRADIATIONON TilE PRODUCTIONOF CELI.lJLASEAND AMYLASE
ENzytfES ON RICE BRANKEDIUIf. The aim of the reserch is to study the influence ofneutron irradiation on the production of cellulose and amylase enzymes, which wereproducted by Aspergillus niger on rice bran medium. The irradiation culture of A.
niger which is the best. of 10 cuI tures highest. producing cellulose and amylase enzymes, were irradiated by 5, 10, 15, 20, 25 Gy, at Triga Mark II Reactor, PPTNBandung. Production of enzymes was carried out in erlenmeyer 150 ml contained of17,5 gr rice bran and 50 ml aquadest in 7 days incubation, with 3 replication. Theactivity of cellulose enzyme (Street Colse, S.C.), and t.he dry weight of myceliumwere observed. The results indicated that. the highest cellulose and amylae enzymesproduction was on the culture which was irradiated by 10 Gy, and the highest of dryweight mycelium production on the culture which was irradiated by 5 Gy.
* Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, LIPI
627
PENDAHULUAN
Selulase adalah salah satu enzim yang sangat penting peranannya
glukosa, protein sel tunggal, makanan ternak, etanol dan lain-lain.
Hambatan utama dalam usaha pengembangan teknologi pemanfaatan enzim
selulase dalam skala industri adalah tingginya biaya produksi se
hingga ni lai ekonomi enzim yang dihasilkan menjadi sangat maha!.
Salah satu cara untuk menekan biaya produksi adalah dengan memanfa
atkan limbah selulase sebagai medium pertumbuhan mikroorganisme
untuk menggantikan substrat selulase murni yang mahal harganya.
Sedangkan enz im amilase saat ini banyak digunakan dalam industri
perekat teksti 1 dan gula non tebu. Kebutuhan akan enz im tersebut
kian hari kian bertambah besar. Di Indonesia industri-industri glu
kosa yang menggunakan proses enzimatik masih mengimpor dari luar
negeri dengan harga mahal, sehingga kemungkinan untuk dapat mempro
duksi sendiri dengan harga murah pedu dijajagi. Substrat penghasil
enzim yang banyak dijumpai di Indonesia adalah limbah pertanian
padi. Pemanfaatan dedak padi sebagai medium fermentasi untuk per
tumbuhan mikroorganisme memiliki peluang yang baik, karena memberi"':
kan alternatif blaya yang murah (1).
Enzlm selulase dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti
tanaman, insekta, dan mikroorganisme. Penggunaan mikroorganisme
sebagai mesin penghasil enzim selulase sangat menguntungkan karena
selain mudah dibiakkan, mikroorganisme mempunyai kecepatan tumbuh
yang tinggi dan mudah dikontrol pertumbuhannya (2). Beberapa Marga
kapang seperti Aspergillus, Rhizopus, dan Mucor banyak ditemui dalam
makanan hasil fermentasi seperti kecap, tapai, tempe, dan lain-lain
mampu memproduksi enzim selulase dan enzim amilase, amiloglukosi
dase, dan beberapa asam organik seperti asam sitrat, asam glukonat,
dan lain-lain (3).
Aspergillus niger telah dikenal sebagai salah satu jenis
mikroorganisme yang memiliki kemampuan tinggi· untuk menghasilkan
berbagai enzim yang penting penerapannya dalam bidang pangan.
Andil yang diberikan oleh pengetahuan dan teknik nuklir untuk
bidang biologi telah banyak. Pengetahuan biologi ini sangat luas dan
mencakup bidang mikrobiologi. 'l'eknik nukli l' dapat berperan untuk
membantu perbaikan varitas sehingga menghasilkan keturunan yang
628
lebih baik (4).
Dalam rangka mempelajari pemanfaatan teknik nuklir telah
dilakukan percobaan dengan melihat pengaruh iradiasi sinar neutron
terhadap produksi enzim selulase oleh Aspergillus niger pada media
dedak.
Aspergillus niger disinari dengan sinar neutron dengan berbagai
dosis di reaktor Atom Triga Mark II PPTN, Bandung.
BAHAN DAN METODE
Biakan Aspergillus niger Diperoleh dari Koleksi Balitbang Mi
krobiologi, Puslitbang Biologi , LIPI, Bogor. Oedak yang digunakan
dalam penelitian ini diperoleh dari Cianjur.
Persiapan Inokulum. Biakan diinkubasi selama 3 hari pada medium
touge agar miring (300).Kedalam biakan ditambahkan air suling ste
ril untuk membuat suspensi sampai kepekatan optik (OD) 0,5. Untuk
setiap 17,5 gr media digunakan 1,575 ml suspensi biakan.
Produksi Enzim Selulase. Produksi enzim selulosa dilakukan
dalam erlenmeyer 150 ml yang berisi 17,5 gr dedak padi dalam 50 ml
air suling steril. Mula-mula dedak dan air suling disterilkan secara
terpisah pada 1200 selama 45 meni t. Setelah dingin, kedua bahan
tersebut dicampur, lalu diinokulasi dengan 1,575 ml larutan inokulan
dan diikubasi pada suhu ruang selama 7 hari.
Ekstraksi Enzim Selulase. Biakan yang telah dipenuhi oleh mi
selium ditambah air suling steril sebanyak 87,5 ml, kemudian dikocok
selama dua jam dalam ,.icebath". Campuran tersebut dipusing dengan
alat centri fuge pada kecepatan 5000 rpm selama 10 meni t. Bagian
cairan di tambah larutan CaCl2 20% dengan perbandingan 1 ml larutan
CaCl2 untuk setiap 40 ml bagian cairan yang diperoleh, dibiarkan
selama 15 menit dan dipusing kembali selama 10 menit pada kecepatan