Page 1
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 1, Nomor 2 November 2015
73
PENGARUH CITRA MEREK DAN PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN POLIS ASURANSI
RIDHO PAHLAWAN TOBING1, LILA BISMALA
2
1Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 2Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
[email protected]
Abstract
The aim of this research was to determine the effect of brand image and advertising on
consumer purchasing decisions are made. The results showed that there is influence
between the variables of brand image on purchase decisions of customers insurance policy.
The second hypothesis is rejected, there is no influence of advertising on purchase
decisions of insurance policies. The third hypothesis is accepted, that there is a positive
influence between the brand image and the negative impact of advertising on purchase
decisions of insurance policies.
Keywords: brand image, advertising, purchasing decisions.
Abstrak
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh citra
merek dan periklanan terhadap keputusan pembelian yang dilakukan konsumen. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara variabel citra merek terhadap
keputusan pembelian nasabah polis asuransi. Hipotesis kedua ditolak, yaitu tidak ada
pengaruh antara periklanan terhadap keputusan pembelian polis asuransi. Hipotesis ketiga
diterima, yaitu ada pengaruh positif antara citra merek dan pengaruh negatif periklanan
terhadap keputusan pembelian polis asuransi.
Kata kunci: citra merek, periklanan, keputusan pembelian.
Page 2
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 1, Nomor 2 November 2015
74
PENDAHULUAN
Keputusan pembelian merupakan hal
yang lazim dipertimbangkan konsumen
dalam proses pemenuhan kebutuhan akan
barang maupun jasa. Dalam usaha
mengenal konsumen, perusahaan perlu
mempelajari perilaku-perilaku konsumen
yang merupakan perwujudan dari seluruh
aktivitas manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Perilaku konsumen adalah
perilaku yang diperlihatkan oleh
konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi dan
menghabiskan produk dan jasa yang
mereka harapkan akan memuaskan
kebutuhan mereka.
Pengambilan keputusan pembelian
adalah bagian dari proses perilaku
konsumen yang memiliki arti sebagai
suatu kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan produk atau jasa yang
ditawarkan. Sebelum melakukan
keputusan pembelian, calon konsumen
akan mengidentifikasi semua pilihan yang
mungkin bisa memecahkan persoalan
kebutuhannya dengan menilai pilihan-
pilihan yang tersedia secara sistematis
dan obyektif serta menentukan
keuntungan dan kerugiannya.
Keputusan pembelian yang tinggi
terjadi jika seorang konsumen ketika
memutuskan akan membeli suatu produk
pada jenis yang paling tinggi dan harga
yang paling mahal. Namun harapan
perusahaan tidak selalu sejalan dengan
keadaan yang terjadi di lapangan.
Seringkali konsumen terlalu berbelit-belit
sebelum memutuskan untuk membeli dan
terlalu banyak pertimbangan karena
masih ragu terhadap produk.
Keputusan untuk membeli jasa
sebuah asuransi akan dipengaruhi salah
satunya oleh citra perusahaan. Jika
perusahaan memiliki citra yang baik,
terutama dalam pengurusan klaim,
tentunya akan memberikan sebuah
peluang pemilihan alternatif, demikian
sebaliknya. Konsumen akan melakukan
observasi dan pencarian informasi terkait
citra merek, sebelum memutuskan untuk
membeli jasa asuransi. Hal lainnya yang
menjadi dasar pemilihan adalah iklan
yang ditayangkan. Seberapa besar
pengaruh yang ditimbulkan atas iklan dan
seberapa sering iklan muncul di media,
akan mempengaruhi keputusan
konsumen, karena ikla bersifat
mempengaruhi konsumen untuk
menjatuhkan pilihannya pada produk
tersebut. Perusahaan membuat iklan yang
atraktif untuk menarik minat calon
konsumen.
Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa periklanan dan citra merek
memiliki pengaruh pada keputusan
konsumen. Hasil penelitian Maisya
(2013) menunjukkan bahwa periklanan
dan hubungan masyarakat mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan menabung di PT. Bank Negara
Indonesia Tbk, Cabang Bukittinggi.
Periklanan dan hubungan masyarakat
adalah faktor yang sangat penting dalam
mempengaruhi keputusan menabung
konsumen. Kemudian dari hasil penelitian
yang dilakukan Nadia, dkk, 2013,
menunjukkan bahwa variabel citra merek
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian produk
Toyota Avanza.
LANDASAN TEORITIS
Keputusan Pembelian
Dalam mengkonsumsi sebuah produk
atau jasa, konsumen memerlukan
kepastian untuk menentukan produk
mana yang akan mereka pilih. Kepastian
tersebut berupa keputusan pembelian
yang tepat untuk memilih salah satu di
antara banyaknya penawaran produk atau
jasa yang mereka terima.
Keputusan pembelian merupakan
suatu bagian pokok dalam perilaku
konsumen yang mengarah kepada
pembelian produk atau jasa. Dalam
Page 3
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 1, Nomor 2 November 2015
75
membuat sebuah keputusan pembelian,
konsumen tidak terlepas dari berbagai hal
yang mempengaruhi dan memotivasinya
untuk mengadakan pembelian. Dari itulah
maka konsumen akan melakukan
penilaian terhadap berbagai alternatif
pilihan dan memilih salah satu atau lebih
alternatif yang diperlukan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Menurut J. Supranto dan Nandan
Limakrisna (2011), pembuatan keputusan
konsumen sebenarnya merupakan suatu
aliran interaksi antara proses faktor
lingkungan, kognitif dan afektif dan
tindakan perilaku. Pertimbangan
konsumen dalam melakukan keputusan
pembelian didasarkan pada keyakinan
dan rasa percaya diri yang kuat dalam
mengambil suatu keputusan dalam
menggunakan jasa asuransi pada
perusahaan ini dan meyakini bahwa
keputusan pembelian yang telah
diambilnya adalah hal yang tepat.
Danang Sunyoto (2013) menyatakan
bahwa pengambilan keputusan
merupakan proses kognitif yang
mempersatukan memori, pemikiran,
pemrosesan informasi dan penilaian-
penilaian secara evaluatif. Situasi di mana
keputusan diambil, mendeterminasi sifat
eksak dari proses yang bersangkutan.
Pembahasan mengenai keputusan
pembelian juga perlu didahului oleh
penegasan bahwa masalah keputusan
pembelian bukanlah hal yang sederhana
bagi para calon konsumen, baik dalam
arti konsepnya maupun dalam arti
analisisnya. Karena calon konsumen akan
sangat berhati-hati untuk mengeluarkan
uangnya demi sebuah produk yang belum
dikenalnya.
Dari beberapa defenisi di atas maka
dapat diambil kesimpulan bahwa
keputusan pembelian itu merupakan suatu
proses yang mengkombinasikan
pengetahuan dan suatu pilihan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif, dan memilih salah satu
diantaranya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Konsumen
Henry Assael dalam Tatik Suryani
(2008) mengemukakan bahwa ada dua
faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan yang selanjutnya akan
menentukan respon konsumen:
1) Pertama adalah konsumen itu sendiri
yang berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan yaitu pikiran
konsumen yang meliputi kebutuhan
atau motivasi, persepsi, sikap, dan
karakteristik konsumen yang meliputi
demografi, gaya hidup dan
kepribadian konsumen.
2) Faktor kedua adalah pengaruh
lingkungan yang terdiri atas nilai
budaya, pengaruh sub dan lintas
budaya, kelas sosial, face to face
group dan situasi lain yang
menentukan. Faktor lingkungan ini
melalui komunikasi akan
menyediakan informasi yang dapat
berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan konsumen.
Dalam penelitian Ritawati
Tedjakusuma, dkk (2001) ditemukan
bahwa faktor pendidikan, faktor
penghasilan, faktor kualitas, factor
distribusi dan faktor promosi mempunyai
hubungan positif dengan perilaku
konsumen dalam pembelian air minum
mineral, sedangkan faktor harga
mempunyai hubungan negatif dengan
perilaku konsumen. MW Zulfikar (2011)
dalam penelitiannya menemukan bahwa
variabel harga memiliki pengaruh paling
besar terhadap keputusan pembelian
batik, kemudian diikuti oleh variabel
produk dan variabel distribusi sebesar.
Sedangkan variabel promosi mempunyai
pengaruh paling rendah dibandingkan
variabel lain.
Dari hasil penelitian Taufi (2013),
ditemukan bahwa secara simultan
Page 4
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 1, Nomor 2 November 2015
76
variabel media iklan televisi, radio,
majalah, surat kabar dan papan reklame
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen membeli produk
pasta gigi Pepsodent. Lebih lanjut bahwa
variabel media iklan televisi, majalah,
surat kabar dan papan reklame secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen membeli produk
pasta gigi Pepsodent. Iklan harus
dirancang secara logis dan sesuai fakta
yang ada serta dalam menyusun sebuah
iklan isi pesan harus diperhatikan dengan
baik, sehingga audiens mudah untuk
menangkap isi pesan iklan yang
terkandung di dalamnya. Hasil penelitian
Setyo Ferry Wibowo, 2012, memberikan
hasil yang sama, yaitu variabel iklan
televisi dan harga memberikan dampak
kepada keputusan pembelian. Harga
merupakan variabel yang cukup penting
dalam keputusan konsumen, karena
bagaimanapun konsumen masih memiliki
kebutuhan lain yang harus dipenuhi,
sehingga mau tidak mau variabel harga
akan menjadi pertimbangan yang harus
dipikirkan secara cermat. Hal ini senada
dengan Natalia, 2014, di mana hasil
penelitiannya menemukan bahwa faktor
yang sangat menentukan keputusan
pembelian adalah faktor harga di mana
hal ini sangat berpengaruh terutama
ketika ada potongan harga dan promo
harga maka pelanggan tidak terlalu
banyak berpikir dalam melakukan
pembelian produk. Untuk variable brand
image, kualitas produk, dan harga
memiliki pengaruh baik secara partial
maupun bersama-sama terhadap
keputusan pembelian.
Setelah melakukan penelitian
terhadap Teh Botol Sosro, Lukman
(2014) menemukan bahwa faktor-faktor
ekuitas merek yang terdiri dari brand
awareness dan brand image berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan
pembelian. Kemudian variabel keputusan
pembelian berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan konsumen. Dan faktor
ekuitas merek yang terdiri dari brand
awareness dan brand image berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan
konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen dalam melakukan pembelian
akan mempertimbangkan faktor merk
produk dan memiliki kepercayaan yang
lebih besar kepada produk yang memiliki
merk yang sudah terkenal.
Hal yang berlawanan terjadi dalam
penelitian Rindang Lista Sari, dkk (2014)
di mana hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa secara parsial citra merek tidak
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian sedangkan harga
dan promosi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Menurutnya, dalam penerapan strategi
pemasarannya sebaiknya perusahaan
lebih memperhatikan citra merek,
mengingat citra merek perhiasan emas
pada konsumen belum tertanam dengan
baik. Hal ini dapat dilakukan misalnya
dengan cara meningkatkan program
pemasaran dan komunikasi pemasaran
untuk mengedukasi konsumen akan
manfaat dan pencitraan merek, melalui
strategi iklan yang tepat. Hasil yang
berbeda ini dapat disebabkan karena PT.
Pegadaian bukan merupakan sebuah jasa
penjualan perhiasan emas yang cukup
mumpuni dibandingkan dengan toko
emas yang sesungguhnya.
Hasil penelitian Endang
Tjahjaningsih, 2009, menunjukkan bahwa
kualitas produk berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian, dan citra
merek berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Kualitas produk,
citra merek, dan keputusan pembelian
berpengaruh positif terhadap loyalitas
merek. Selain itu, kualitas produk
memiliki pengaruh tidak langsung
terhadap loyalitas merek melalui mediasi
keputusan pembelian, kualitas produk
berpengaruh langsung terhadap loyalitas
merek sehingga pengaruh total kualitas
Page 5
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 1, Nomor 2 November 2015
77
produk terhadap loyalitas merek adalah
sama dengan efek langsung ditambah
efek langsung. Citra merek memiliki
pengaruh tidak langsung terhadap
loyalitas merek melalui keputusan
mediasi pembelian. Hal ini dapat
dipahami karena produk telepon seluler
akan dinilai dari kualitas produknya.
Mawara (2013) dalam
penelitiannya, menemukan bahwa
periklanan dan citra merek berpengaruh
secara simultan terhadap keputusan
pembelian kendaraan bermotor Yamaha.
Selanjutnya periklanan berpengaruh
signifikan positif terhadap keputusan
pembelian motor Yamaha. Citra Merek
berpengaruh signifikan positif terhadap
keputusan pembelian motor Yamaha. Dan
variabel citra merek memberikan
pengaruh dominan terhadap keputusan
pembelian motor Yamaha
Indikator yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian
Ada beberapa indikator atau tolak
ukur menurut Kotler dan Keller (2003)
yang dapat digunakan dalam penelitian
ini, di antaranya adalah:
1. Produk pilihan, adalah hasil atas
keputusan pembelian akan segala
sesuatu baik menguntungkan maupun
tidak, yang diperoleh seseorang
melalui pertukaran.
2. Merek pilihan, merupakan alat utama
yang digunakan oleh pemasar untuk
membedakan produk mereka dari
produk orang lain.
3. Penentuan saat pembelian, merupakan
suatu keputusan akhir atas
pengevaluasian alternatif yang ada
untuk melakukan suatu pembelian.
4. Situasi saat pembelian, yaitu pembeli
yang menghadapi banyak keputusan
dalam melakukan pembelian.
Citra Merek
Perusahaan mengidentifikasikan
produk mereka berdasarkan dari sebuah
merek. Pemberian merek melibatkan
lebih dari sekedar pemilihan nama
produk. Dengan merek tertentu
perusahaan dapat mengetahui produk apa
saja yang disukai oleh pelanggan serta
apa yang membuat mereka menyukai
jenis produk dengan merek tertentu.
Keterkaitan konsumen pada suatu merek
akan lebih kuat apabila dilandasi pada
banyak pengalaman untuk
mengkomunikasikannya sehingga akan
tercipta citra merek (brand image). Citra
merek yang baik akan mendorong untuk
meningkatkan volume penjualan.
American Marketing Associaton
dalam Kotler dan Keller (2009)
mendefinisikan bahwa merek adalah
nama, istilah, tanda, symbol, rancangan,
atau kombinasi dari semuanya yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau jasa penjual atau kelompok
penjual dan untuk mendeferensiasikannya
dari barang atau jasa pesaing. Menurut
Fandi Tjiptono dan Gregorius Chandra
(2010) merek sering diinterpretasikan
secara berbeda-beda, di antaranya sebagai
logo, instrumen legal (hak kepemilikan),
perusahaan, shorthand notation, risk,
reducer, postioning, kepribadian,
rangkaian nilai, visi, penambah nilai,
identitas, citra, relasi, dan envolving
entity.
Menurut J. Supranto dan Nandan
Limakrisna (2011), citra merek adalah
apa yang konsumen pikir atau rasakan
ketika mereka mendengar atau melihat
nama suatu merek atau pada intinya apa
yang konsumen telah pelajari tentang
merek. Dalam mencermati citra merek,
Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani
(2006) mengemukakan bahwa
sehubungan dengan merek maka
persoalan yang sekarang ini muncul
adalah kecenderungan konsumen untuk
melihat merek terkenal dibanding fungsi
utama dari produk tersebut. Memang
tidak dapat dipungkiri bahwa merek yang
terkenal pasti mutunya terjamin. Melihat
Page 6
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 1, Nomor 2 November 2015
78
situasi seperti ini maka pemasar harus
mampu mempopulerkan merek mereka
agar dapat bersaing di pasar.
Selain definisi di atas, Kotler dan
Keller (2009) mendefinisikan merek
adalah produk atau jasa yang dimensinya
mendiferensiasikan merek tersebut
dengan beberapa cara dari produk atau
jasa lainnya yang dirancang untuk
memuaskan kebutuhan yang sama.
Perbedaan ini bisa fungsional, rasional,
atau nyata, berhubungan dengan kinerja
produk dari merek. Perbedaan ini bisa
juga lebih bersifat simbolis, emosional,
atau tidak nyata, berhubungan dengan apa
yang direpresentasikan merek.
Dari definisi-definisi yang telah
dikemukakan di atas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa citra merek adalah
sebuah kesan positif dari sebuah produk
yang melekat di benak konsumen karena
produk tersebut memiliki ciri khas atau
karakteristik sendiri yang berbeda dengan
produk dari perusahaan lain.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Citra Merek
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi citra merek di antaranya
adalah sebagai berikut:
1) Kualitas atau mutu
Berkaitan dengan kualitas produk
barang yang ditawarkan oleh
produsen dengan merek tertentu.
2) Dapat dipercaya atau diandalkan.
Berkaitan dengan pendapat atau
kesepakatan yang dibentuk oleh
masyarakat tentang suatu produk
yang dikonsumsi.
3) Kegunaan atau manfaat
berkaitan dengan fungsi dari suatu
produk barang yang bisa
dimanfaatkan oleh konsumen.
4) Pelayanan
Berkaitan dengan tugas produsen
dalam melayani konsumennya.
5) Resiko
Berkaitan dengan besar kecilnya
akibat atau untung dan rugi yang
mungkin dialami oleh konsumen.
6) Harga
Berkaitan dengan tinggi rendahnya
atau banyak sedikitnya jumlah uang
yang dikeluarkan konsumen untuk
mempengaruhi suatu produk, juga
dapat mempengaruhi citra jangka
panjang.
7) Citra yang dimiliki oleh merek itu
sendiri
Berupa pandangan, kesepakatan dan
informasi yang berkaitan dengan
suatu merek dari produk tertentu.
Indikator yang Mempengaruhi Brand
Image
Indikator yang mempengaruhi brand
image menurut (Ramadan Kareem, 2008,
menyatakan:
1) Corporate Image (Citra Pembuat)
Yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap
perusahaan yang membuat suatu
barang atau jasa. Citra pembuat
meliputi: popularitas, kredibilitas,
jaringan perusahaan, serta pemakai itu
sendiri/penggunanya.
2) User Image (Citra Pemakai)
Yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap
pemakai yang menggunakan suatu
barang atau jasa. Meliputi: pemakai
itu sendiri, serta status sosialnya.
3) Product Image (Citra Produk)
Yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap
suatu barang atau jasa. Meliputi:
atribut dari produk, manfaat bagi
konsumen, serta jaminan.
Periklanan
Peranan periklanan dalam pemasaran
jasa adalah untuk membangun kesadaran
terhadap keberadaan jasa yang
ditawarkan, untuk menambah
pengetahuan konsumen tentang jasa yang
Page 7
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 1, Nomor 2 November 2015
79
ditawarkan, untuk membujuk calon
konsumen untuk membeli atau
menggunakan jasa tersebut dan untuk
membedakan perusahaan satu dengan
perusahaan lainnya.
Menurut M. Mursid (2010) periklanan
dipandang sebagai kegiatan penawaran
kepada suatu kelompok masyarakat baik
secara langsung (lisan) maupun dengan
penglihatan (berupa berita) tentang suatu
produk, jasa atau ide. Tetapi periklanan
dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah
biaya, berbeda dengan publisitas yang
disiarkan tanpa mengeluarkan biaya.
Menurut Paulus Lilik Kristianto (2011)
iklan adalah bagian dari strategi
komunikasi massa yang bertujuan
mempengaruhi pikiran dan pendapat
public mengenai sesuatu. Iklan dipandang
berhasil bila dapat memberikan pengaruh
ke publik secara permanen.
Menurut Rambat dan Hamdani dalam
(Danang Sunyoto, 2013) periklanan
merupakan salah satu bentuk dari
komunikasi impersonal yang digunakan
oleh perusahaan barang atau jasa. Maka
dapat diambil kesimpulan bahwa
periklanan yang dilaksanakan perusahaan
dapat dilakukan melalui berbagai media
massa, penjualan yang paling persuasif
yang ditujukan untuk para calon
konsumen dan bukan merupakan bentuk
dorongan pribadi atau promosi melainkan
bertujuan untuk meningkatkan penjualan.
Iklan yang berarti pesan yang
menawarkan suatu produk yang ditujukan
kepada masyarakat melalui suatu media
(Kasali dalam Pujiyanto, 2003). Iklan
merupakan sarana komunikasi terhadap
produk yang disampaikan melalui
berbagai media dengan biaya pemrakarsa
agar masyarakat tertarik untuk
menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto,
2003). Iklan merupakan media informasi
yang dibuat sedemikian rupa agar dapat
menarik minat khalayak, orisinal, serta
memiliki karakteristik tertentu dan
persuasif sehingga para konsumen atau
khalayak secara suka rela terdorong untuk
melakukan sesuatu tindakan sesuai
dengan yang diinginkan pengiklan.
Ralph S. Alexander dalam Pujiyanto
(2003) merumuskan dengan Association
Marketing Association (AMA), bahwa
iklan menegaskan empat pokok batasan,
yaitu; 1) penyajian gagasan terhadap
barang, yaitu suatu bentuk iklan yang
ditampilkan berdasarkan konsep
produknya, 2) iklan ditujukan kepada
kalayak, yaitu iklan dapat menjangkau
masyarakat kelompok besar yang
dipersempit menjadi kelompok pasar, 3)
iklan mempunyai sponsor yang jelas,
yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa
perusahaan yang membiayainya, 4) iklan
dikenai biaya penyajian, yaitu dalam
penyebaran, penerbitan dan penayangan
atas biaya perusahaan.
Indikator Periklanan
Menurut Kotler dan Keller (2009),
indikator yang sangat penting dilakukan
perusahaan dalam memasarkan
produknya adalah:
1) Mission (Tujuan Periklanan)
Menetapkan tujuan periklanan adalah
langkah pertama dalam membuat
program periklanan.
2) Message (Memilih Pesan Iklan)
Faktor kreatifitas dalam iklan lebih
penting daripada jumlah uang yang
dikeluarkan. Suatu iklan baru dapat
membantu meningkatkan penjualan
hanya setelah mendapat perhatian.
3) Media (Keputusan tentang Media)
Pemilihan media merupakan
penemuan media dengan biaya yang
paling efektif untuk menyampaikan
pesan iklan kepada konsumen.
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional
1) Keputusan pembelian itu merupakan
suatu proses yang mengkombinasikan
pengetahuan dan suatu pilihan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku
Page 8
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 1, Nomor 2 November 2015
80
alternatif, dan memilih salah satu
diantaranya. Indikatornya adalah
produk pilihan, merek pilihan,
penentuan saat pembelian, situasi saat
pembelian, yaitu pembeli yang
menghadapi banyak keputusan dalam
melakukan pembelian.
2) Citra merek adalah sebuah kesan
positif dari sebuah produk yang
melekat di benak konsumen karena
produk tersebut memiliki ciri khas
atau karakteristik sendiri yang
berbeda dengan produk dari
perusahaan lain. Indikatornya adalah
corporate image, user image, product
image.
3) Periklanan merupakan kegiatan
penawaran kepada suatu kelompok
masyarakat baik secara langsung
(lisan) maupun dengan penglihatan
(berupa berita) tentang suatu produk,
jasa atau ide. Indikatornya adalah
mission, message, media
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil regresi dari data
primer yang telah diolah dengan
menggunakan software pengolahan data
Statistical Package For Social Sciences
(SPSS 16.0)
Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linier
Berganda
Berdasarkan hasil dari proses
pengolahan data, dapat dilihat bahwa
variabel citra merek (X1) terhadap
keputusan pembelian signifikan 0,000 <
0,05 dengan t-hitung 4,153 > t-tabel 2,00.
Tetapi variabel periklanan ditemukan
tidak signifikan yaitu 0,232 < 0,05
terhadap keputusan pembelian dengan t-
hitung -1,208 < t-tabel 2,00.
Dari uraian di atas menunjukkan
bahwa citra merek berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Sedangkan periklanan tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Dalam
hal ini konsumen memandang bahwa citra
merek merupakan jaminan / cerminan
dari kualitas produk. Jika sebuah produk
memiliki kualitas yang baik, maka akan
memiliki citra merek yang kuat dan akan
selalu diidentikkan untuk kategori produk
tertentu.
Periklanan tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian
mengandung makna bahwa konsumen
cenderung lebih memperhatikan hal lain
di luar periklanan, misalnya kualitas
produk, harga maupun kemampuan
membeli. Maka dapatlah dinyatakan
bagaimanapun perusahaan beriklan, jika
memang produk tidak memiliki kualitas
yang baik maka konsumen tidak akan
tertarik untuk membelinya.
Selanjutnya adalah menguji pengaruh
kedua variable bebas secara simultan.
Hasilnya ditunjukkan pada table berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Korelasi Ganda
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh
nilai f-tabel sebesar 3,155 maka dapat
dilihat nilai untuk citra merek dan
periklanan adalah 11,156 dengan nilai
signifikan 0,000 < 0,05. Maka dapat
dinyatakan bahwa, citra merek dan
periklanan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Artinya bahwa
secara simultan, kedua variable bebas
(periklanan dan citra merek) memiliki
pengaruh yang signifikan. Jika produk
memiliki citra merek yang kuat dan
didukung oleh periklanan yang menarik
dan persuasive, maka konsumen akan
tertarik membeli produk tersebut.
Page 9
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 1, Nomor 2 November 2015
81
Variabel terikat (keputusan
pembelian) akan dapat dijelaskan oleh
variable periklanan dan variable citra
merek. Adapun besarnya koefisien
determinasi ditunjukkan pada table
berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Determinasi
Nilai R Square adalah sebesar 0,281
(28,10%). Artinya hubungan keputusan
pembelian dijelaskan oleh Citra Merek
(X1) dan Periklanan (X2) sebesar
28,10%. Sisanya sebesar 71,9 %
merupakan kontribusi dari variabel lain
yang tidak diikut sertakan di dalam model
penelitian ini.
Dapat dinyatakan bahwa keputusan
konsumen dalam memilih asuransi
dijelaskan oleh variable lain, seperti gaya
hidup, status social, keadaan ekonomi
serta banyak hal lainnya. Keadaan ini
seharusnya akan menjadi inspirasi bagi
perusahaan untuk lebih aktif menggali
keadaan konsumen sehingga mampu
membentuk strategi yang lebih baik untuk
meraih lebih banyak konsumen.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dalam
penelitian ini maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Adanya pengaruh antara variabel citra
merek terhadap keputusan pembelian
nasabah dalam membeli polis
asuransi.
2. Tidak adanya pengaruh antara
periklanan terhadap keputusan
pembelian nasabah dalam membeli
polis asuransi.
3. Adanya pengaruh positif antara citra
merek dan pengaruh negatif
periklanan terhadap keputusan
pembelian nasabah dalam membeli
polis asuransi.
DAFTAR PUSTAKA
Danang Sunyoto (2013). Perilaku
Konsumen (cetakan pertama).
Yogyakarta : Center For
Academic Publishing Service
(CAPS).
Endang Tjahjaningsih, Maurine Yuliani
(2009). Analisis Kualitas Produk
Dan Citra Merek Dalam
Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Dan Dampaknya
Terhadap Loyalitas Merek HP
Nokia. Jurnal Telaah Manajemen
(TEMA) , 104 ‐ 118.
Fandi Tjiptono dan Gregorius Chandra
(2010). Pemasaran Strategik, Edisi
Ke-2. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Johanes Supranto dan Nandan Limakrisna
(2011). Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran untuk
Memenangkan Persaingan Bisnis.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong
(2003). Dasar-Dasar Pemasaran.
Jakarta: PT. Indeks
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller
(2009). Manajemen Pemasaran,
Edisi Tiga Belas. Jakarta:
Erlangga.
Lukman, M. D. (2014). Analisis Pengaruh
Ekuitas Merek Terhadap
Keputusan Pembelian dan
Kepuasan Konsumen Produk Teh
Botol Sosro Kemasan Kotak.
Jurnal Administrasi Bisnis , 64-
81.
M. Mursid (2010). Manajemen
Pemasaran. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Maisya, F. (2013). Pengaruh Periklanan,
Promosi Penjualan Dan Hubungan
Masyarakat Terhadap Keputusan
Menabung Di PT. Bank Negara
Indonesia, Tbk. Cabang
Bukittinggi. Manajemen , 1-12.
Page 10
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 1, Nomor 2 November 2015
82
Mawara, Z. R. (2013). Periklanan Dan
Citra Merek Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian
Kendaraan Bermotor Yamaha.
Jurnal EMBA , 826-835.
Muhamad Wimman Zulfikar, 2011,
Analisis Pengaruh Bauran
Pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian (Studi pada Oase
Batik Pekalongan), Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro Semarang
Nadia Lona Trista, Apriatni EP, Saryadi
(2013). Pengaruh Citra Merek
(Brand Image) Dan Kepercayaan
Merek (Brand Trust) Terhadap
Keputusan Toyota Avanza Di Kota
Semarang. PDII LIPI , 1-8.
Natalia, F. (2014). Pengaruh Brand
Image, Kualitas Produk, Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian
Pada Pt Chandra Jaya Sukses
(Produk Kursi Recliner Merek
Lazboy). Jurnal Akuntansi Dan
Manajemen Esa Unggul , 1-11.
Pantri Heriyati, Septi. (2012). Analisis
Pengaruh Brand Image Dan
Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen
Pada Handphone Nexian. Journal
of Business Strategy and Execution
, 171-205.
Paulus Lilik Kristianto (2011). Psikologi
Pemasaran Integrasi Ilmu
Psikologi Dalam Kegiatan
Pemasaran. Yogyakarta: Center
For Academic Publishing Service
(CAPS).
Pujiyanto, 2003, Strategi Pemasaran
Produk Melalui Media Periklanan,
NIRMANA Vol. 5, No. 1, Januari
2003: 96 - 109
Ramadan Kareem, (2008), Hubungan
Citra Merek (Brand Image) dan
Keputusan Pembelian (Studi
Kasus Bank Muamalat Indonesia
Palembang),
http://thewinnerlife.blogspot.com/
2008/04/hubungan-citra-merek-
brand-image-dan.html, (20 April,
2008)
Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani
(2006). Manajemen Pemasaran
Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
Rindang Lista Sari, Silvya L. Mandey,
Agus Supandi Soegoto (2014).
Citra Merek, Harga Dan Promosi
Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Pembelian Perhiasan Emas Pada
PT. Pegadaian (Persero) Cabang
Manado Utara. Jurnal EMBA ,
1222-1232.
Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini,
Muryani, 2001, Analisis Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen dalam Pembelian Air
Minum Mineral, Jurnal Penelitian
Dinamika Sosial Vol. 2 No. 3
Desember 2001: 48 -58
Setyo Ferry Wibowo, Maya Puspita
Karimah (2012). Pengaruh Iklan
Televisi Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Sabun Lux
(Survei Pada Pengunjung Mega
Bekasi Hypermall). Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia
(JRMSI) , 1-15.
Tatik Suryani (2008). Perilaku
Konsumen, Implikasi pada Strategi
Pemasaran. Jakarta: Graha Ilmu
Taufik. (2013). Pengaruh Media Iklan
Terhadap Pengambilan Keputusan
Konsumen Membeli Pasta Gigi
Pepsodent. Jurnal Pendidikan
Bisnis dan Ekonomi (BISE) , 1-11.