PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA MATA PELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MA AL-MUHAJIRIN TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SATRIA KARTIKA Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Pada Pembelajaran Fisiska Siswa Kelas X MA Al- Muhajirin Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil belajar fisika yang masih dibawah nilai KKM. Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016 tuntas setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016 setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode eksperimen, sebagai populasinaya adalah seluruh siswa kelas X MA Al- Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016, yang terdiri dari 308 siswa dan sebagi sampel yaitu kelas X.4 sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pemmbelajaran Problem Based Instruction (PBI). pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik tes. Data yang terkumpil dianalisis dengan menggunakan uji-t. Berdasar hasil analisis data post-test kelas eksperimen dengan taraf α 0,05 didapat ℎ = ,19 dan = 1,69 karena ditolak jika ℎ > yaitu 3,19 > 1,69. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisiska siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016 secarah signifikan tuntas setelah diterapkan model pembelajaran problem based instruction (PBI). Kata Kunci: Problem Based Instruction, Hasil Belajar Fisika.
15
Embed
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/JURNAL SATRIA.pdf · penerapan model pembelajaran problem based instruction (pbi) pada mata pelajaran
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
INSTRUCTION (PBI) PADA MATA PELAJARAN FISIKA SISWA KELAS
X MA AL-MUHAJIRIN TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SATRIA KARTIKA
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan MIPA
STKIP-PGRI Lubuklinggau
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI) Pada Pembelajaran Fisiska Siswa Kelas X MA Al-
Muhajirin Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016”. Penelitian ini dilatar
belakangi oleh hasil belajar fisika yang masih dibawah nilai KKM.
Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah rata-rata hasil belajar fisika
siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016
tuntas setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Instruction
(PBI). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ketuntasan
hasil belajar fisika siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun
pelajaran 2015/2016 setelah diterapkan model pembelajaran Problem
Based Instruction (PBI). Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode
eksperimen, sebagai populasinaya adalah seluruh siswa kelas X MA Al-
Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2015/2016, yang terdiri dari 308
siswa dan sebagi sampel yaitu kelas X.4 sebagai kelas eksperimen yang
diberi perlakuan dengan menggunakan model pemmbelajaran Problem
Based Instruction (PBI). pengumpulan data dilakukan menggunakan
teknik tes. Data yang terkumpil dianalisis dengan menggunakan uji-t.
Berdasar hasil analisis data post-test kelas eksperimen dengan taraf α 0,05
didapat 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= ,19 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,69 karena 𝐻𝑂 ditolak jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 3,19 > 1,69. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar fisiska siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran
2015/2016 secarah signifikan tuntas setelah diterapkan model
pembelajaran problem based instruction (PBI).
Kata Kunci: Problem Based Instruction, Hasil Belajar Fisika.
A. Latar Belakang
Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses untuk membentuk manusia
seutuhnya agar mampu mengembangkan seluruh potensi yang ada pada dirinya.
Hal ini sperti yang dituangkan pada undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwasannya pendidikan
merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
agar peserta didik aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat secara umum. Berkualitasnya suatu
pendidikan diharapkan memiliki komponen-komponen kependidikan yang utuh,
memiliki kurikulum pembelajaran, menggunakan metode dan sistem yang baik.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah lemahnya
proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasih,
antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dan sumber belajar dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar guru sebagai
pendidik merupakan pemegang peranan yang sangat penting untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung dikelas
akan terjadi hubungan timbal balik antara guru dengan siswa beraneka ragam.
Misalnya metode atau model pembelajaran mana yang dipakai dalam
menyajikan suatu pembelajaran sehingga dapat membant mengaktifkan sisiwa
dalam belajar. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih
aktif dibandingkan dengan pendidiknya.
Berdasarkan hasil obsrvasi proses pembelajaran fisika di MA Al-Muhajirin
diperoleh mengenai gambaran kegiatan pembelajaran fisika di MA Al-Muhajirin.
Dari kegiatan pembelajaran tersebut, muncul beberapa kendala dalam
pelaksanaan pembelajaran fisika yang selalu didominasi oleh guru. wawancara
yang dilakukan peneliti dengan salah satu guru mata pelajaran fisika yang
mengajar fisika kelas X MA Al-Muhajirin. mengatakan bahwa hasil belajar
siswa di kelas X masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar
pada mata pelajaran fisika di kelas X yang berjumlah 246 orang terdapat 146
0rang yang belum mencapai KKM, dimana nilai KKM yang ditetapkan adalah
70. Jika dipresentasikan hanya 40,65% yang tuntas dan 59,35% belum tuntas
sehingga siswa tersebut harus mengikuti remedial. Kenyataan ini menunjukan
masih rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran fisika dan
kegiatan pembelajaran lebih cenderung menggunakan metode yang berpusat
pada guru tanpa adanya peran aktif siswa.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menerapkan model
pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Dalam model pembelajaran
PBI, siswa di tempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen untuk
menyelesaikan tugas kelompok yang disiapkan oleh guru, kemudian siswa
bekerja sama memecahkan masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru.
Problem Based Instruction merupakan model pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Dilihat dari aspek
psikologi belajar, pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Dan belajar bukanlah
semata-mata proses menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu proses interaksi
secara sadar antara individu dengan lingkungan. Oleh karena itu, guru harus
mendorong siswa untuk terlibat dalam tugas-tugas berorientasi masalah melalui
penerapan konsep dan fakta, serta membantu menyelidiki masalah autentik dari
suatu materi ( Arif, 2010:32).
Adapun hasil penelitian yang menyatakan model pembelajaran ini baik
diterapkan pada proses pembelajaran yaitu Putri dkk (2013:137), menyimpulkan
bahwa ada pengaruh yang berarti LKS bertampilan komik terhadap hasil belajar
IPA fisika siswa dalam pembelajaran problem based instruction (PBI) pada
materi gelombang bunyi dan optik di kelas VIII SMP N Bukittinggi.
Berdasarkan uraian tersebut, agar pengajaran dapat mencapai hasil sesuai
dengan tujuan yang direncanakan, maka guru perlu mempertimbangkan model
belajar mengajar yang tepat. Hal inilah yang kemudian memotivasi peneliti
untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Instruction (PBI) Pada Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas X
MA Al-Muhajirin Tugumolyo Tahun Pelajaran 2015/2016”.
B. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (quasi
eksperimen). Menurut Arikunto (2010:124) Quasi eksperimen yang melibatkan
suatu kelompok sampel, dimana peneliti memberikan perilaku pada kelas
ekspeimen. Pada penelitian ini menggunakan pola desain bentuk one-group
pretest-posttest design. Di dalam desain ini tes dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
sebelum eksperimen (𝑂1) dan setelah eksperimen (𝑂2).
Menurut (Arikunto, 2010: 174), menjelaskan bahwa “Sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sampel dalam penelitian ini adalah
satu kelas dengan teknik Simple Random Sampling. Simple Random Sampling
yaitu Teknik pengambilan sampel dengan cara pengundian. Undian dilakukan
dengan cara menuliskan nomor-nomor pada kertas kecil dalam hal ini dituliskan
kelas X.1 sampai X.9 satu kertas untuk satu nomor kelas, kemudian digulung
dan dimasukkan kedalam gelas dan ditutup. Setelah itu kertas-kertas tersebut
dikeluarkan melalui lubang kecil pada penutup gelas. Jika salah satu kertas
tersebut keluar berarti nomor dikertas tersebut yang menjadi sampel dalam
penelitian. Teknik ini dilakukan karena setiap kelas dari seluruh objek memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Dan sampel yang terpilih
adalah kelas X.4 MA Al-Muhajirin Tugumulyo.
Jenis data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif, karena
penelitian ini merupakan kegiatan yang sudah direncanakan secara matang,
memiliki tujuan, subjek, sumber data yang sudah dirinci sejak awal, serta
langkah-langkah penelitian yang jelas. Penggunaan alat pengumpulan data yang
tepat memungkinkan diperoleh data yang objektif, maka dalam penelitian ini
teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes.
Menurut (Arikunto, 2010: 193), tes adalah serentetan pertanyaan yang
digunakan unntuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan attau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompook. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes berbentuk essay/uraian yang berfungsi
untuk menilai kemampuan kognitif siswa. Tes yang digunakan pada penelitian
ini yaitu lembar pre-test dan lembar post-test yang berjumlah 6 soal essay.
Untuk mengumpulkan data hasil belajar yaaitu digunakan metode tes,
dengan instrumen pengumpulan data berupa soal essay. Sebelum instrumen
digunakan, instrument terlebih dahulu dianalisis dengan menggunakan uji
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Uji validitas
menggunakan rumus korelasi product moment, untuk mendapatkan kesignifikan