Top Banner
PENANGANAN RUPTUR UTERI PASCA ABORTUS Oleh: Herlina Supervisor Pembimbing: dr. Maya Mewengkang, SpOG
26

Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Aug 06, 2015

Download

Documents

Herlina Adriani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

PENANGANAN RUPTUR UTERI PASCA ABORTUS

Oleh:

Herlina

Supervisor Pembimbing:

dr. Maya Mewengkang, SpOG

Page 2: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

RUPTUR UTERI

Robekan atau diskontinuitas dinding rahim akibat

dilampauinya daya regang otot-otot rahim (miomentrium)Angka kejadian ruptura uteri di Indonesia

1 : 92

Page 3: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus
Page 4: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Gejala (awal)

Gejala Ruptur Uteri Membakat

His kuat terus menerus

Nyeri perut

Gelisah

Nadi – Napas cepat

Cincin Bandl meningkat

Page 5: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Gejala (lanjutan)

Setelah Ruptur Terjadi

Tanda2 syok, perdarahan, teraba bagian2 janin, nyeri tekan, >>

bayi †

Page 6: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Penanganan

Hentikan sumber

perdarahan

Histerektomi

Histerorafi

Page 7: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

LAPORAN KASUS

Page 8: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Identitas Penderita

Nama : Ny. L.M. Umur : 20 tahun Alamat : Wanea Lingk. III Agama : Kristen Protestan Bangsa : Indonesia Pendidikan :Tamat SLTA Pekerjaan : IRT MRS : 11 Juni 2012 , 18.20

WITA

Page 9: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Anamnesis

Keluhan utama : Nyeri perut bagian bawah

Nyeri perut (+) 1 hari SMRS Keluar darah 1 minggu SMRS

menghebat 1 hari SMRS, vol ± 100 cc, bergumpal

riwayat SC Oktober 2011 minum obat aborsi 1 minggu SMRS BAB /BAK biasa

Page 10: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Riwayat Haid : Menarche usia 12 thn, teratur, 5 hari

Riwayat kehamilan: A1 , 2010, abortus, dikuret (+) bidan P2, Oktober 2011, ♀ 2900 gram,

aterm, SC a.i KPD 3 hari

P3, 2012, hamil ini

Page 11: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Status Praesens

TD : 80/60 mmHg

SB : 37,3°c Nadi : 124x/m Resp : 20x/m BB : 52kg TB : 154 cm KU : cukup Kes : CM

Kulit : pucat Mata : konj.

anemis Perut :

datar, nyeri tekan (+)

Status LokalisPerut: I : datar

P : nyeri tekan (+)

P : WD (-) A : BU (+)

Normal

Page 12: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Status Ginekologis

I : fluksus (+), vulva tak IO : fluksus (+), vulva tak, porsio licin,

livid (-), OUE terbuka PD : fluksus (+), vulva tak, porsio

kenyal, NG (-), OUE terbuka CU : ~ 16-18 minggu AP : lemas, massa (-) CD : menonjol RT : sfingter cekat, mukosa licin,

ampula kosong.

Page 13: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Hasil Px Lab

Hb : 8,2 gr/dl Hct : 27,9 vol % Leukosit : 12. 800 /mm3

Trombosit : 191 103/mm3

Hasil Px USG Kesan :

involusi uterus + cairan bebas di tepi uterus

Page 14: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Resume Masuk

P1A2, 20 tahun MRS – IRDO tgl 11 Juni 2012, pkl 18.20 WITA, dengan k.u nyeri perut bagian bawah. Nyeri perut tiba-tiba sejak 1 hari SMRS. Keluar darah segar 1 minggu SMRS, menghebat 1 hari SMRS, darah bergumpal2, 1 minggu SMRS, pasien mengkonsumsi obat penggugur kandungan. Riwayat SC Oktober 2010 atas indikasi KPD.

Page 15: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Diagnosa kerja

P1A2, 20 TAHUN DENGAN AKUT

ABDOMEN E.C. SUSP. RUPTUR UTERUS,

BEKAS SC <1 TAHUN, ANEMIA

Page 16: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

SIKAP/ TERAPI/ RENCANA

Resusitasi hemodinamik Rencana laparatomi Konseling informed consent Sedia donor setuju operasi Lapor konsulen Observasi T, N, R, S, perdarahan Hb serial Uterotonika Jika keadaan memburuk : laparatomi

CITO

Page 17: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Laporan Operasi (06.30-08.30)

keluar darah dan bekuan darah ±1000cc

uterus m> uk.12x15x8 cm Lokasi segmen bawah rahim,uk.4 x

1,5cm Kedua tuba dan ovarium baik Nekrotomi figure of eight

KU post op stabilDx: P1A2, 20 post histerorafi a.i

ruptur uteri

Page 18: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Hari/Tanggal

Keluhan Status Diagnosa Sikap

12 Juni 2012 S: (-), flatus (-)

KU : Cukup , Kes: CMKontraksi uterus : BaikT: 120/80 N:84 R:24 S:36,5Lab: Hb 2 jam post op

9,4

P1A2, 20 post

histerorafi hari I

a.i ruptur uteri

IVFD RL:D5 = 2 :2 , 20gttInj .Ceftriakson 3x 1gMetronidazol drips 2 x 500 mgInj Vitamin C 3x1 ampul

13 Juni 2012 S: (-)Flatus (+)Peristaltik (+)

KU : Cukup , Kes: CMT: 120/80 N:88 R:24 S:36,8Lab : leu 7500, eri 3,34, Hb 10,2, Hct 29,6, trombo 262.000

P1A2, 20 post

histerorafi hari II

a.i ruptur uteri

IVFD affDiet TKTPCefadroksil 3 x 500mg tabSF 1x1 tab

14 Juni 2012 S: (-) KU : Cukup , Kes: CMT: 120/80 N:88 R:24 S:36,3Luka operasi : kering

P1A2, 20 post

histerorafi hari III

a.i ruptur uteri

Diet TKTPCefadroksil 3 x 500mg tabSF 1x1 tabKonseling KB (suntik)

15 Juni 2012 S: (-) KU : Cukup , Kes: CMT: 120/80 N:88 R:24 S:36,8Luka operasi keringRENCANA PULANG

P1A2, 20 post

histerorafi hari IV

a.i ruptur uteri

Diet TKTPCefadroksil 3 x 500mg tabSF 1x1 tabKonseling KB (suntik)

Page 19: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

DiagnosisPenangananKomplikasiPrognosis

Diskusi

Page 20: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Kepustakaan:• Gelisah, pucat• Nyeri hebat perut bwh• Nyeri tekan• Nadi cepat• Cincin van Bandl• Perdarahan • Pucat • Pernafasan cepat• Tekanan darah turun

Pada pasien didapatkan :• Pucat • Nyeri hebat• Nyeri tekan • Perdarahan• Hipotensi• Nadi cepatAnamnesis:• Pasien dtg dgn nyeri hebat• Perdarahan• 1 mngg lalu konsumsi obat penggugur kandungan• Bekas SC Oktober 2011

Diagnosis

Page 21: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Penggolongan

Menurut waktu terjadinya : ruptur uteri gravidarum

Lokasi :Segmen bawah

rahim

Etiologi:Ruptur uteri traumatika

Gejala klinis:ruptur uteri sebenarnya

Page 22: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Penanganan

Pada pasien ini dilakukan:Histerorafi melalui

laparatomi

Usia20 thn

Page 23: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Komplikasi

Janin : Hipoksia Anoksia Asidosis kematian

IBU:• perdarahan• syok hipovolemik• infeksi • trauma v.u ureter • kematian

Page 24: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Prognosis

DUBIA AD MALAM

Page 25: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Kesimpulan

Diagnosis ruptur uteri pada pasien ini berdasarkan hasil anamnesis serta pemeriksaan fisik dan kebidanan. Penanganan pasien ini sudah sesuai dengan prosedurnya

yakni yang utama adalah stabilisasi keadaan pasien, baru kemudian dilakukan histerorafi, mengingat usia pasien yang masih sangat muda. Dengan konseling yang baik terhadap pasien maka dapat

dihindari kemungkinan-kemungkinan terjadinya ruptur, mengingat pasien ini memiliki riwayat operasi cesar.

Page 26: Penanganan Ruptur Uteri Pasca Abortus

Saran

Pasien dengan riwayat SC perlu diberitahukan bahaya jika terjadi kehamilan pada bekas SC kurang dari 1 tahun.

Sarankan pada setiap pasien yang berisiko tinggi dalam kehamilan untuk melakukan kontrol secara teratur dan teliti untuk mencegah komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi.

Perlu diedukasikan pada pasien perlunya KB karena bahaya yang dapat terjadi jika pasien hamil dalam rentan waktu belum 1 tahun dari operasi cesar sebelumnya.

Perlu diberitahukan pada pasien tentang bahaya penggunaan obat penggugur kandungan diluar indikasi dan pengawasan.