LAPORAN PRAKTIKUM I PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS SAMPEL AIR GALON DI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN NAMA : ANDI MUH. ARFAH SAPUTRA SAMAD NIM : K 111 08 856 KELOMPOK : VIII (DELAPAN) JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM I
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS SAMPEL AIR GALON
DI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
NAMA : ANDI MUH. ARFAH SAPUTRA SAMAD
NIM : K 111 08 856
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
i
LEMBAR PENGESAHAN I
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI SAMPEL AIR GALON
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Nama : Andi Muh. Arfah Saputra Samad
Nim : K 111 08 856
Kelompok : VIII
Mengetahui,
Makassar, Maret 2011
Koordinator Asisten, Asisten,
ADI PRATAMA MUH. SUBHAN
K 111 07 060 K 111 07 094
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT. karena limpahan
rahmat dan taufik-Nya sehingga Laporan Praktikum dengan judul
”PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI SAMPEL AIR GALON” dapat diselesaikan
tepat pada waktunya .
Laporan ini berisi uraian tentang hasil kegiatan praktikum yang dilakukan
dengan percobaan perkiraan, penegasan, dan pelengkap.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa tidak tertutup kemungkinan isi laporan
ini belum sesuai dengan harapan berbagai pihak, karena potensi yang penyusun
miliki masih sangat terbatas oleh karena itu saran dan kritikan yang sifatnya
konstruktif, sangat penyusun harapkan terutama dari Bapak Dosen penanggung
jawab mata kuliah.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri dan
umumnya bagi teman-teman mahasiswa serta yang membacanya.
Makassar, Maret 2011
A.Muh.Arfah Saputra.S
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ....................................................................... .. i
KATA PENGANTAR .................................................................................... .. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... .. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... .. 1
B. Tujuan Percobaan .................................................................. .. 3
C. Prinsip Percobaan .................................................................. .. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum tentang Air ................................................... 5
B. Sumber Air .............................................................................. 6
C. Tinjauan Air minum Kemasan ................................................. 7
D. Tinjauan Umum Bakteri Coliform ........................................... 7
E. Metode MPN (Most Probable Number)............................. ..... 11
BAB III METODE PERCOBAAN
A. Alat .......................................................................................... 14
B. Bahan ....................................................................................... 14
C Lokasi dan Waktu Pengambilan sampel ................................. 15
D. Prosedur Kerja .......................................................................... 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan ..................................................................... 18
B. Pembahasan .............................................................................. 19
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 22
B. Saran ...................................................................................... .. 22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 23
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, tingkat pencemaran oleh mikroorganisme (bakteri atau virus)
terhadap badan air maupun dalam suplai air minum merupakan kasus yang sering
terjadi. Selain itu, pencemaran oleh faktor kimia dan fisika misalnya pencemaran
oleh senyawa polutan (carcinogenic) perlu juga untuk diwaspadai. Hal tersebut
sering muncul akibat adanya limbah yang dihasilkan oleh kegiatan laju urbanisasi
dan industrialisasi, dan juga akibat penggunaan teknologi produksi yang mana
sering tidak atau kurang ramah terhadap lingkungan ataupun terhadap kesehatan
masyarakat.
Air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50 -70 % dari seluruh berat
badan. Air terdapat di seluruh badan, di tulang terdapat air sebanyak 22 % berat
tulang, di darah dan ginjal sebanyak 83 %. Kehilangan air untuk 15 % dari berat
badan dapat mengakibatkan kematian. Karenanya orang dewasa perlu minum
minimum 1,5 – 2 liter air sehari. Kekurangan air ini menyebabkan banyaknya
didapat penyakit batu ginjal dan kandung kemih di daerah tropis seperti
Indonesia, karena terjadinya kristalisasi unsur –unsur yang ada di dalam cairan
tubuh. (Soemirat, 2002).
2
Menurut WHO kebutuhan minimal setiap orang akan air yaitu 60 liter/hari.
Oleh karena itu, peranan air sangatlah penting bagi manusia. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut manusia atau masyarakat memiliki berbagai alternatif antara
lain membeli dari perusahaan penyedia air bersih ataupun beralih kepada
pengambilan air bawah tanah. (Pusair.2004)
Selain peranan air yang sangat penting bagi manusia, air juga merupakan
salah satu media yang sangat baik untuk penularan berbagai penyakit. Misalnya
demam typhoid, cholera, tularemia, dysentri amoeba, penyakit hepatitis
infectious, guinea wormdisease, dan sebagainya.
Standar kualitas air minum yang memenuhi syarat menurut Peraturan Menteri
Kesehatan No.492/Menkes/Per/IV/2010 di lihat dari unsur biologis, fisik, maupun
kimiawi. Dalam hal ini, indikator unsur biologi tidak boleh mengandung bakteri
Coliform atau dengan kata lain Coliform = 0.
Pada waktu suatu sampel air minum yang di ambil ternyata tidak sesuai
dengan standar atau syarat diatas (terutama unsur biologinya), maka air tersebut
tidak layak untuk di konsumsi oleh manusia dan hanya di perbolehkan untuk
kegiatan peternakan dan pertanian atau untuk keperluan rumah tangga lainnya.
Penggunaan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan di Indonesia setiap
tahunnya diperkirakan lebih dari 3,5 juta anak dibawah usia tiga tahun terserang
penyakit saluran pencernaan dan diare. Jumlah kematian 3% atau sekitar 105.000
jiwa. Kejadian penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Escherichia coli spp. ini
tersebar di seluruh dunia, prevalensi infeksi Escherichia Coli sangat tinggi
3
terdapat di negara berkembang dengan angka perkiraan kejadian lebih dari 100
kasus per 100.000 penduduk. Infeksi EHEC (Escherichia coli enterohemoragik)
terutama dilaporkan di Argentina, Cili, Eropa (Prancis, Jerman, Italia, Swedia dan
Inggris), Jepang dan Amerika Utara.
Menurut A. Tamyis Ali Imron dalam laporannya (2007), Penentuan Coliform
fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti
berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri pathogen. Selain itu, mendeteksi
Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri
patogenik lain. Untuk itu hal yang perlu dinilai dalam standar biologis yaitu
keberadaan bakteri Coliform karena sifatnya yang tidak pathogen, mudah dan
cepat dikenali dengan cara laboratorium yang murah, dapat bertahan lebih lama.
Jadi makin sedikit kandungan Coliform, berarti kualitas air semakin baik.
Contoh bakteri Coliform adalah Esherichia coli, Enterobacter aerogenes, dan
Clostridium sp. Di Indonesia, bakteri indikator air terkontaminasi adalah E. coli
(GAUSE, G. F. 1946 dalam A. Tamyis Ali Imron, 2007).
B. Tujuan Percobaan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui jumlah bakteri Coliform
yang terkandung dalam sampel air galon.
C. Prinsip Percobaan
Untuk percobaan ini, prinsip-prinsip yang harus dipenuhi yaitu :
1. Sebelum digunakan alat harus berada dalam kondisi yang bersih atau steril.
2. Sebelum melakukan pemeriksaan sampel, tangan dan area kerja harus steril.
4
3. Sebaiknya selama proses percobaan tidak boleh berbicara.
4. Jarak waktu pengambilan sampel dengan pemeriksaan sampel tidak lebih dari
6 jam atau di periksa secepat mungkin.
5. Selama proses percobaan, sampel, media dan alat percobaan tidak boleh
terkontaminasi oleh bakteri lain di luar bakteri yang terkandung dalam sampel
itu sendiri.
6. Pencampuran antara sampel dengan media (kaldu laktose dan cairan BGLB)
harus terjadi dengan sempurna.
7. Setiap melakukan pencampuran, harus selalu melakukan penghomogenan.
8. Jika dalam waktu 2x24 jam terdapat gas atau gelembung dalam tabung, tes
dinyatakan positif. Dan sebaliknya, jika tidak ditemukan gas atau gelembung
maka tes dikatakan negatif.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum tentang Air
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasnya, air bersih
adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum, dimana
persyaratan yang dimaksud adalah dari segi kualitas air yang meliputi kualitas
fisik, kimia, biologis dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak