40 MODEL FORMAT ASESMEN ALTERNATIF UNTUK GURU SEKOLAH DASAR DI BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN (Suatu Tinjauan Teoritik dalam pelaksanaan Kurikulum 2013) Hamid Garwan SD Inpres Songa Bacan Timur Kab. Halmahera Selatan Abstrack: the purpose of this theoretical study is to investigate alternative model assessment (portfolios, verbal presentations and debates, interviews and conferences, laboratory skills checklists, and evaluation of its own evaluation of paired peer evaluation) in learning in elementary school. Alternative assessment is defined as the use of non-traditional approach to assess the performance or student learning outcomes. Besides alternative assessment may also be referred to the authentic assessment or performance assessment. Alternative assessment is a new development of traditional assessment. In other words, alternative assessment does not eliminate the role of traditional assessment. Asessmen this alternative to be a solution for elementary teachers in assessing students' attitudes while in the learning environment. Kata kunci: Assesmen Alternatif, Elementary school Teacher PENDAHULUAN Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan pendidikan dalam mengelola proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran terdapat tiga kegiatan yang saling terkait dan merupakan satu kesatuan. Ketiga kegiatan tersebut adalah penentuan tujuan, perencanaan pengalaman belajar, dan penentuan prosedur evaluasi. Ketiga kegiatan tersebut merupakan unsur pokok (anchor points) dalam kegiatan pembelajaran (Djiwandono, 2008). Ketiga kegiatan diatas yakni merumuskan tujuan, merencanakan pengalaman belajar dan evaluasi merupakan hal yang saling terkait. Tujuan harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga mewakili semua kemampuan siswa yang ingin dicapai. Rumusan tujuan harus dapat diukur secara baik. Tujuan-tujuan pembelajaran itu diupayakan pencapaiannnya melalui serangkaian kegiatan pembelajaran yang dipersiapkan secara matang. Kegiatan pembelajaran haruslah memberi peluang kepada siswa untuk memperoleh pengalaman sehingga dapat mengembangkan tingkah lakunya sesuai sasaran belajar yang telah dirumuskan. Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan bahan ajar dan latihan yang dipilih dan disusun secara teliti agar tujuan benar-benar dapat dicapai dengan baik. Upaya untuk memastikan ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran itu dilakukan dengan menyelenggarakan rangkaian evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan selama kurun waktu tertentu yang telah direncanakan. Itulah hakekat evaluasi dalam desain penyelenggaraan pembelajaran sebagai bagaian akhir dari rangkaian ketiga pokok kegiatan tersebut diatas (Djiwandono, 2008)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
40
MODEL FORMAT ASESMEN ALTERNATIF UNTUK GURU SEKOLAH DASARDI BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN(Suatu Tinjauan Teoritik dalam pelaksanaan Kurikulum 2013)
Hamid Garwan
SD Inpres Songa Bacan Timur Kab. Halmahera Selatan
Abstrack: the purpose of this theoretical study is to investigate alternative model assessment(portfolios, verbal presentations and debates, interviews and conferences, laboratory skillschecklists, and evaluation of its own evaluation of paired peer evaluation) in learning inelementary school. Alternative assessment is defined as the use of non-traditional approach toassess the performance or student learning outcomes. Besides alternative assessment may alsobe referred to the authentic assessment or performance assessment. Alternative assessment is anew development of traditional assessment. In other words, alternative assessment does noteliminate the role of traditional assessment. Asessmen this alternative to be a solution forelementary teachers in assessing students' attitudes while in the learning environment.
Kata kunci: Assesmen Alternatif, Elementary school Teacher
PENDAHULUAN
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan pendidikan dalam
mengelola proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran terdapat tiga kegiatan yang saling
terkait dan merupakan satu kesatuan. Ketiga kegiatan tersebut adalah penentuan tujuan,
perencanaan pengalaman belajar, dan penentuan prosedur evaluasi. Ketiga kegiatan tersebut
merupakan unsur pokok (anchor points) dalam kegiatan pembelajaran (Djiwandono, 2008).
Ketiga kegiatan diatas yakni merumuskan tujuan, merencanakan pengalaman belajar dan
evaluasi merupakan hal yang saling terkait. Tujuan harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga
mewakili semua kemampuan siswa yang ingin dicapai. Rumusan tujuan harus dapat diukur secara
baik. Tujuan-tujuan pembelajaran itu diupayakan pencapaiannnya melalui serangkaian kegiatan
pembelajaran yang dipersiapkan secara matang. Kegiatan pembelajaran haruslah memberi peluang
kepada siswa untuk memperoleh pengalaman sehingga dapat mengembangkan tingkah lakunya
sesuai sasaran belajar yang telah dirumuskan. Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
bahan ajar dan latihan yang dipilih dan disusun secara teliti agar tujuan benar-benar dapat dicapai
dengan baik. Upaya untuk memastikan ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran itu dilakukan
dengan menyelenggarakan rangkaian evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan
selama kurun waktu tertentu yang telah direncanakan. Itulah hakekat evaluasi dalam desain
penyelenggaraan pembelajaran sebagai bagaian akhir dari rangkaian ketiga pokok kegiatan tersebut
diatas (Djiwandono, 2008)
41
Dengan berlakunya kurikulum 2013 yang memberi sinyalemen kepada guru untuk
melakukan perubahan dalam melaksanakan pembelajaran. Tujuan pembelajaran telah diberikan
rambu-rambu dalam silabus berupa Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), sedangkan
tujuan secara mendetail dan lebih terfokus pada materi dirumuskan berupa indikator-indikator yang
harus dirumuskan sendiri oleh guru. Dengan pemberian pengalaman pembelajaran untuk mencapai
suatu konsep tertentu, maka proses evaluasi juga mengalami perubahan. Proses evaluasi yang
dahulu dilaksanakan secara sempit dan terbatas yaitu hanya melakukan test tertulis sekarang
nampaknya harus bergeser kearah sistem penilaian yang lebih holistik dan menyentuh pada
indikator hasil pembelajaran sebagai bukti dari pengalaman belajar yang telah siswa alami. Dalam
proses penyelenggaraan pembelajaran sehari-hari kita sering menggunakan istilah tes, penilaian
evaluasi, dan assessment. Oleh karena itu dalam uraian latar belakang ini dibahas pula keterkaitan
diantara istilah-istilah tersebut.
Menurut Hart (1994) asesmen adalah proses pengumpulan informasi mengenai siswa yaitu
apa yang mereka ketahui dan dapat lakukan. Sedangkan menurut Nurhadi (2002) asesmen adalah
proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa.
Arends (1997) mendefinisikan asesmen sebagai proses pengumpulan dan pensintesisan informasi
untuk membuat keputusan mengenai sesuatu. Terdapat banyak cara untuk mengumpulkan jdata
atau informasi ini yaitu misalnya dangan mengamati siswa pada saat mereka belajar, memeriksa
apa yang dapat mereka hasilkan, atau mentes pengetahuan dan keterampilan mereka. Pertanyaan
kunci untuk asesmen adalah: bagaimana kita dapat mengetahui apa yang sedang dipelajari siswa?
Dalam buku pedoman penilaian oleh Diknas (2008) disebutkan bahwa Penilaian
(assessment) adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk
menilai unjuk kerja individu atau kelompok peserta didik. Proses penilaian mencakup
pengumpulan bukti yang menunjukkan pencapaian belajar peserta didik. Penilaian merupakan
suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau
sesuatu (Griffin & Nix, 1991 dalam Diknas, 2008). Penilaian mencakup semua proses
pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan penilaian tidak terbatas pada karakteristik peserta didik
saja, tetapi juga mencakup karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas, dan administrasi
sekolah. Instrumen penilaian untuk peserta didik dapat berupa metode dan/atau prosedur formal
atau informal untuk menghasilkan informasi tentang peserta didik. Instrumen penilaian dapat
berupa tes tertulis, tes lisan, lembar pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah, dan
sebagainya. Penilaian juga diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran atau
kegiatan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian kemajuan belajar peserta didik.
42
Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan
suatu objek (Mehrens & Lehmann, 1991 dalam Diknas, 2008). Dalam melakukan evaluasi terdapat
judgement untuk menentukan nilai suatu program yang sedikit banyak mengandung unsur
subjektif. Evaluasi memerlukan data hasil pengukuran dan informasi hasil penilaian yang memiliki
banyak dimensi, seperti kemampuan, kreativitas, sikap, minat, keterampilan, dan sebagainya. Oleh
karena itu, dalam kegiatan evaluasi, alat ukur yang digunakan juga bervariasi bergantung pada jenis
data yang ingin diperoleh.
Sedangkan menurut Hart (1994) evaluasi adalah proses menginterpretasi dan membuat
pertimbangan mengenai mengenai informasi atau data yang dikumpulkan. Sedangkan menurut
Arends (1997) evaluasi adalah proses mempertimbangkan kebermanfaatan atau nilai dari sesuatu.
Data yang dikumpulkan itu tidak dapat dikatakan baik atau buruk. Data itu mencerminkan apa yang
terjadi dalam kelas. Informasi ini barulah memiliki makna apabila kita menentukan apakah data itu
merefleksikan sesuatu yang kita anggap berharga, misalnya seberapa terampil siswa menggunakan
mikroskop. Pertanyaan kunci untuk evaluasi adalah: apakah siswa benar-benar mempelajari apa
yang kita inginkan agar mereka pelajari? (Hart, 1994).
Dari hasil pengamatan di lapangan khusunya pada sekolah-sekolah dasar di Bacan
Kabupaten Halmahera Selatan (terutama terhadap pembelajaran di SD), proses penilaian yang
dilakukan selama ini semata-mata hanya menekankan pada penguasaan konsep yang dijaring
dengan tes tertulis obyektif dan subyektif sebagai alat ukurnya. Keadaan semacam ini merupakan
salah satu penyebab guru enggan melakukan kegiatan pembelajaran yang memfokuskan pada
pengembangan keterampilan proses pada siswa. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan umumnya
hanya terpusat pada penyampaian materi dalam buku teks. Keadaan faktual ini mendorong siswa
untuk menghafal pada setiap kali akan diadakan tes harian atau tes hasil belajar. Padahal untuk
anak jenjang sekolah dasar yang harus diutamakan adalah bagaimana mengembangkan rasa ingin
tahu dan daya kritis anak terhadap suatu masalah.
Telah kita ketahui bersama bahwa dalam pembelajaran terdapat berbagai komponen, baik
komponen statik maupun dinamik sebagai instrumental input. Interaksi antara guru dan siswa
melibatkan kurikulum, materi, media dan sumber belajar, kegiatan pembelajaran, dan asesmen.
Kegiatan pembelajaran inovatif membutuhkan dilakukannya asesmen yang sesuai. Asesmen yang
baik adalah asesmen yang tepat untuk mengukur indikator pencapaian dan dengan cara apa
pembelajaran dilakukan. Jadi, diperlukan asesmen baik terhadap proses maupun hasil belajar.
Sebagai contoh, pembelajaran berbasis masalah memerlukan metode asesmen yang sesuai.
Misalnya, cara penyelesaian masalah adalah proses belajar yang sangat penting untuk dipantau.
43
Untuk itu diperlukan teknik asesmen seperti lembar observasi, ceklis kinerja, dan sejenisnya. Jika
dipilih tes objektif sebagai metode asesmennya, misalnya teknik pilihan ganda, maka kualitas
proses penyelesaian masalah tersebut sulit untuk dipantau secara objektif. Oleh karena itu, asesmen
harus dipahami sebagai upaya mengefektifkan proses belajar mengajar dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran itu sendiri
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu adanya proses penilaian yang tidak hanya
mengukur satu aspek kognitif saja, akan tetapi juga perlu adanya penilaian baru yang bisa
mengukur aspek sikap dan proses atau kinerja siswa secara aktual yang dapat mengukur
kemampuan hasil belajar peserta didik secara holistik atau keseluruhan. Sehingga diperlukan
bentuk asesmen lain yang disebut asesmen alternatif. Tujuan dari telaah teoritik ini adalah
untuk mengetahui model assessment alternatif (portofolio, presentasi verbal dan debat, wawancara
dan konferensi, daftar cek keterampilan laboratorium, evaluasi sendiri evaluasi berpasangan dan
evaluasi teman sebaya) dalam pembelajaran di sekolah dasar (SD)
PEMBAHASAN
A. Portofolio
Portofolio adalah kumpulan pekerjaan siswa yang representatif, menunjukkan
perkembangan kemampuan siswa dari waktu ke waktu. Portofolio dapat berceritera tentang
aktivitas siswa dalam sains atau mata pelajaran lainnya. Fokus portafolio adalah pemecahan
masalah, berpikir, dan pemahaman, komunukasi tertulis, hubungan sains, dan pandangan siswa
sendiri terhadap dirinya sebagai orang yang belajar sains (Ibrahim, 2005). Lebih lanjut dikatakan
bahwa portafolio tidak sekedar file yang mengarsip pekerjaan siswa, melainkan portafolio harus
memiliki tingkat kebermaknaan yang lebih tinggi dibandingkan pekerjaan lain yang pernah
dilakukan siswa. Portafolio digunakan oleh guru sebagai asesmen, tetapi juga berfungsi sebagai
alat untuk membantu siswa merefleksikan apa yang telah dipelajari. Menurut Haryati (2009)
portafolio merupakan proses penilaian yang berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan khususnya aspek psikomotorik atau
unjuk kerja peserta didik dalam satu periode tertentu. Pophan (dalam Haryati, 2009) menyatakan
karya-karya tugas portafolio dipilih kemudian dinilai, sehingga dapat diketahui perkembangan
kemampuan peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya portafolio itu adalah
kumpulan hasil karya siswa yang representatif , dan bermakna dalam periode waktu tertentu yang
menunjukkan perkembangan kemampuan siswa.Selanjutnya portafolio dapat berupa artefak
44
(produk nyata karya siswa), artikel jurnal, dan refleksi yang mewakili apa yang telah dilakukan
oleh siswa dalam mata pelajaran (Ibrahim, 2005).
Secara garis besar ada tiga macam portafolio menurut Ibrahim (2005) yaitu; (1) portafolio
perkembangan, yaitu portafolio yang sengaja dikumpulkan untuk melihat perkembangan siswa
dalam area tertentu. Misalnya perkembangan kemampuan siswa membuat laporan praktikum,
maka portafolio ini akan terdiri dari sejumlah laporan praktikum dari awal sampai akhir; (2)
portafolio pamer adalah portafolio yang merupakan hasil kerja terbaik siswa yang bertujuan untuk
dipamerkan pada saat tertentu, misalnya pada saat sekolah melakukan pertemuan dengan orang tua,
pameran dan sebagainya; dan (3) portafolio komprehensif adalah portafolio keseluruhan dari hasil
karya siswa yang didokumentasikan dengan tujuan tertentu.
Sebagai contoh terkait dengan portafolio sebagai salah satu asesmen alternatif, menurut
Doran dkk (2002) bahwa di kelas 7 pada Bufallo Public School dibuat 10 butir (item) portafolio,
dimana siswa minimal wajib menghasilkan 8 produk dari butir yang telah ditentukan yaitu:
1. Lima jurnal kutipan
2. Proyek penelitian kepustakaan
3. Rekaman observasi perjalanan ke alam
4. Membuat kunci dikotomi untuk koleksi makhluk hidup
5. Pengembangan proyek/investigasi lanjut
6. Kelompok proyek yang menunut desain eksperimen
7. Membuat essay hubungan sains dan teknologi
8. Laporan wawancara
9. Autobiografi ilmuwan
10. Siswa sebagai penulis yang meminta sumber informasi dari masyarakat.
Selanjutnya untuk mengases data dengan menggunakan asesmen portofolio digunakan alat
penilaian dalam bentuk lembar penilaian portofolio (Depdiknas, 2008). berikut ini diberikan
beberapa contoh lembar penilain portofolio sebagai berikut.
Contoh 1
Penilaian Portofolio Akhir Semester PBM I
Nama pemilik portofolio:…………………………………….
Tanggal/Bulan/Tahun :…………………………………….
45
Komponen Bobot
Nilai Robot x Nilai
Kata PengantarDaftar IsiPendahuluanJurnal belajarTugas I (pra proses, proses, pasca proses)Tugas II (pra proses, proses, pasca proses)Tugas III (pra proses, proses, pasca proses)Tugas IV (pra proses, proses, pasca proses)Refleksi Akhir SemesterPenilaian Diri Sendiri
Total 100 - ……………….(Sumber: Penilaian Portafolio Tamalene, 2008)
Contoh 2
Sekolah : …………………………..Mata Pelajaran : Bahasa InggrisWaktu : Satu SemesterNama Siwa : ..........................................Kelas/Semester : ...........................................