Top Banner
OBAT ANTIMIKROBA
45

Mikrobiologi Pertemuan 6(Antibiotik)

Dec 18, 2015

Download

Documents

Hamdi Putra

mikrobiologi materi kuliah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • OBAT ANTIMIKROBA

  • Pokok Bahasan

    Istilah yang biasa digunakan

    Berbagai jenis agen antimikroba berdasarkan

    mekanisme aksi

    Resistensi

  • Istilah yang umum digunakan

    Kemoterapetik : Penggunaan substansi kimia yang digunakan untuk pengobatan penyakit

    Agen kemoterapetik : substansi kimia yang digunakan untuk pengobatan penyakit

    Antibiotik : Substansi kimia yang dikeluarkan oleh suatu mikroorganisme yang memiliki kapasitas untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme lainnya

    Obat antimikroba/agen antimikroba : Substansi kimia yang memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme baik merupakan suatu antibiotik ataupun senyawa sintesis.

    Obat antibakteri/agen antibakteri: Senyawa antimikrobial yang memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri

    Obat antiviral/ agen antiviral : Substansi kimia yang menghambat replikasi virus. Semua antiviral merupakan senyawa sintesis

  • Penemuan Antibiotik

    Sebagian besar antibiotik berasal dari spesies mikroorganisme yang hidup di tanah

    Penicilium notatum = penicilin, Streptomycetes orientalis = vancomycin, Bacillus licheniformis = bacitracin,

    Tahapan produksi antibiotik : 1. Seleksi strain dan menumbuhkan strain terpilih

    dalam kultur cair 2. Saat konsentrasi antibiotik mencapai maksimum

    dalam media, dilakukan ekstraksi 3. Purifikasi/pemurnian

  • Toksisitas selektif

    Suatu agen kemoterapi diharapkan dapat

    memberikan efek toksisitas yang besar

    terhadap mikroorganisme dan bukan inangnya

    Chemotherapeutic index/indeks kemoterapi:

  • Features of obat antimikroba:

    Spectrum of Activity

    Pengobatan antimikroba bervariasi efeknya tergantung dari jenis mikroorganisme yang bisa dibunuh atau dihambat

    Agen antimikroba yang hanya mampu membunuh satu jenis mikroorganisme : Spektrum sempit

    Sedangkan yang bisa membunuh beberapa jenis mikroorganisme : Spektrum luas

    Bakteriostatik : kemampuan suatu agen antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri

    Baterisidal : kemampuan suatu agen antibakteri dalam membunuh bakteri

    R plasmid : Plasmid yang berisi gen yang menyebabkan resistensi terhadap agen antimikroba

  • Efek samping

    1. Reaksi alergi : Beberapa orang memiliki

    hipersensitivitas terhadap agen antimikroba

    2. Efek toksik : beberapa agen antimikroba

    bersifat toksik pada konsentrasi yang tinggi

    3. Penekanan pertumbuhan flora normal :

    ketika flora normal ikut dihambat atau

    dibunuh maka patogen lain justru akan dapat

    tumbuh dalam jumlah yang lebih besar,

    disebut juga superinfeksi

  • Resistensi bakteri

    Beberapa mikroorganisme dapat resisten

    terhadap efek dari obat tertentu

    Mikroorganisme yang awalnya dapat dibunuh

    (sensitif) dapat mengembangkan sistem

    pertahanan diri berupa resistensi melalui

    mutasi spontan yang terjadi pada plasmid atau

    pemasukan gen resistensi dari sel bakteri lain.

  • Kriteria dari agen antimikroba:

    Toksisitas selektif hanya pada mikroba patogen akan tetapi non toksik terhadap host

    Larut dalam cairan tubuh sehingga mudah terdistribusi

    Dapat bertahan lama didalam tubuh sehingga lebih efektif

    Tidak menimbulkan resistensi

    Hipoalergenik

    Memiliki kapasitas untuk membunuh bukan hanya menghambat pertumbuhan

  • Agen antimikroba meliputi :

    Antibakteri

    Antiviral

    Antiprotozoa

    Antihelmintes

  • Mekanisme aksi obat antibakteri

    1. Menghambat sintesis dinding sel

    2. Menghambat sintesis protein

    3. Menghambat sintesis asam nukleat

    4. Melukai membran plasma

    5. Menghambat sintesis metabolit esensial

  • Figure 20.2

  • 1. Penghambatan sintesis dinding sel oleh obat b-Lactam Menghambat secara ireversibel enzim yang

    berperan dalam tahapan akhir sintesis dinding sel

    Enzim ini berperan dalam pembentukan jembatan peptida, pengikat peptidoglikan

    cincin b-lactam serupa dengan struktur substrat pada enzim

    Obat berikatan dengan enzim, dan secara kompetitif menghambat aktivitas enzim

  • b-Lactam

    Beberapa bakteri memproduksi b-lactamase

    Beta laktamase : enzim yang memutus ikatan pada cincin b-lactam

    b-lactam : penicillins dan cephalosporins

  • Penicillins (Benzylpenicillin)

    Labil terhadap asam

    Aktif menghambat bakteri Gram positif

    Penetrasi terhadap sawar darah otak rendah

    Penisilin spektrum luas : amoxicilin dan

    ampicilin, lebih hidrofil dan dapat aktif

    membunuh bakteri Gram negatif.

  • Penisilin spektrum luas

    Ampicilin dan amoksisilin : aktif untuk membunuh bakteri

    Gram positif yang belum termutasi (non beta laktamase

    )

    Karena dapat berdifusi ke dalam bakteri Gram negatif,

    maka dapat aktif pada beberapa strain bakteri Gram

    negatif :E. coli, H. influenzae, dan Salmonella

    typhimurium.

    Dapat diabsorbsi secara baik dalam lambung sehingga

    dapat diberikan secara per oral

    Untuk bakteri yang memproduksi -lactamase maka amoksisilin perlu dikopling dengan asam klavulanat (co-

    amoksiklav) asam klavulanat berfungsi untuk melindungi

    struktur cincin beta laktamase sehingga tidak mudah di

    degradasi oleh enzim beta-laktamase.

    Co-amoxiclav digunakan untuk pengobatan infeksi

    saluran pernafasan dan saluran kencing yang

    disebabkan oleh bakteri yang telah resisten

  • Cephalosporins

    Digunakan untuk pengobatan meningitis dan pneumonia

    Merupakan antibiotik spektrum luas

    Cedadroxil untuk ISK yang disebabkan oleh bakteri yang

    resisten

    Cefuroxime untuk pencegahan pra operasi

    Ceftazidine untuk infeksi pada otak (meningitis yang

    disebabkan oleh bakteri Gram negatif)aktivitasnya luas

    dapat membunuh bakteri Gram negatif seperti

    Pseudomonas aeruginosa, tetapi kurang aktif dibanding

    cefurozime dalam membunuh bakteri Gram positif S.

    aureus.

  • Vancomycin

    Tidak diabsorbsi dengan baik dalam saluran pencernaan

    Menghambat pembentukan peptidoglikan

    Aktif terhadap sebagian besar bakteri Gram positif

    Dapat diberikan secara IV untuk infeksi septikemia dan endocarditis yang disebabkan oleh bakteri Gram positif yang resisten (MRSA)

    Digunakan untuk mendegradasi pseudomembran colitis (superinfeksi oleh Clostridium difficile ,yang merusak mukosa pada colon)

  • Antibacterial Drugs

    that Inhibit

    Cell Wall Synthesis

  • 2. Antibakteri yang menghambat

    melalui sintesis protein

    Target : ribosom bakteri

    Aminoglikosida: mengikat subunit 30S dan

    menyebabkan inisiasi transalasi tidak dapat

    berjalan

    Tetracyclines: mengikat subunit 30S sehingga

    pengikatan terhadap tRNA tidak dapat terjadi

    Macrolides: mengikat subunit 50S dan

    menghambat proses sintesis protein

    (perpanjangan pembentukan peptida)

  • Aminoglycosides

    Menghambat beberapa bakteri Gram positif

    dan bakteri Gram negatif

    TI rendah sehingga berpotensi toksik

    Efek samping : kerusakan ginjal dan saraf

    Resistensi oleh bakteri : inaktivasi obat melalui

    asetilasi, fosforilasi atau adenilasi dan

    melakukan pelipatan sehingga mencegah

    akses obat untuk dapat berikatan dengan

    subunit 30S (streptomisin)

  • Aminoglycosides

    Gentamicin digunakan untuk infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif. Dapat digunakan

    bersama dengan penisilin untuk meningkatkan aksinya

    Amikacin digunakan untuk mengatasi infeksi oleh bakteri yang resisten terhadap gentamisin

    Neomycin toksik untuk parenteral maka hanya digunakan secara topikal(infeksi pada kulit)

    Streptomycin digunakan untuk pengobatan TB :Mycobacterium tuberculosis. Akan tetapi karena

    toksisistasnya tinggi maka dapat digantikan dengan

    rifampisin

    Rifampicin Resistensi dapat terjadi dengan cepat jika diberikan secara tunggal maka biasanya rifampisin

    dikombinasikan dengan isoniazid atau etambutol.

  • Macrolides

    Obat yang aman

    Bisa diberikan secara peroral

    Contohnya : eritromisin, clarithomycin, azithromycin

    Efektif menghambat bakteri Gram negatif dan digunakan

    untuk pasien yang sensitif terhadap penisilin terutama

    untuk pasien yang terkena infeksi yang disebabkan oleh

    :streptococci, staphylococci, pneumococci, dan clostridia

    Tidak bisa menembus sawar darah otak sehingga tidak

    bisa efektif untuk meningitis

    Efek samping : eritromisin pada dosis yang tinggi

    menyebabkan mual dan muntah (nausea dan vomiting)

  • Tetracyclines

    Spektrum luas

    Penetrasi terhadap mikroorganisme baik. Dapat

    berpenetrasi melalui difusi pasif maupun transpor aktif

    Resistensi : dapat terjadi effluks (akibat dibentuknya

    pompa efluks) sehingga obat tidak dapat masuk ke

    dalam sel. Disandi oleh gen yang terdapat dalam

    plasmid

    Tetrasiklin dapat berikatan dengan Ca pada tulang dan

    gigi sehingga dapat menyebabkan gigi dapat

    kekurangan kalsium/goyah. Sehingga tidak boleh

    diberikan pada anak dengan usia dibawah 8 tahun

  • Chloramphenicol

    Spektrum luas

    Efek samping : supresi pembentukan sel darah merah dan sel darah putih

    Sehingga secara periodik sel darah harus dihitung terutama ketika obat diberikan dalam dosis tinggi

    Penetrasi baik, dapat menembus sawar darah otak

    Dapat berinteraksi dengan obat lain : menghambat aktivitas obat lain dan meningkatkan aktivitas dari warfarin dan fenitoin.

    Neonatus yang terpapar oleh obat ini dapat mengalami apa yang disebut sebagai grey baby syndrome = dimana terjadi penurunan sel darah merah yang menyebabkan kekurangan oksigen.

  • Antibacterial

    Drugs that Inhibit

    Protein Synthesis

  • 3. Penghambatan terhadap sintesis

    asam nukleat :

    Target : enzim yang memeperantarai

    pembentukan asam nukleat serta enzim yang

    memperantarai proses replikasi DNA

    Fluoroquinolones: menghambat enzim yang

    berperan untuk mempertahankan struktur

    supercoiling dari DNA sirkuler

    Rifamycins: menghambat DNA polimerase

    yang berperan dalam menginisiasi transkripsi

    pada sel prokariot

  • Sulphonamides

    Sulfadiazine dapat diabsorbsi dengan baik

    secara peroral. Digunakan untuk ISK

    Tetapi beberapa strain E.coli sudah resisten

    Efek samping : alergi, demam, skin rash

    Trimethoprin untuk ISK dan ISPA

    Co-trimoxazole (trimethoprin +

    sulfamethoxazole) untuk pneumonia, neocarditis, toxoplasmosis

  • Sulfonamides (Sulfa drugs)

    Penghambatan enzim secara kompetitif

    Menghambat sintesis asam folat

    Spektrum luas

    Figure 5.7

  • Figure 20.13

  • Quinolones (GABA antagonists)

    Menghambat DNA girase

    Nalidixic acid untuk ISK

    Ciprofloxin efektif pada Gram negatif maupun positif.

    Dipergunakan secara peroral dan IV

    Efek samping : nyeri pada kepala, vomiting, nausea

    5-Nitroimidazoles

    Spektrum luas

    Metronidazole menghambat bakteri anaerob dan protozoa

    Tinidazole lama berada dalam tubuh

    Menghambat sintesis/replikasi DNA dan mampu merusak DNA

  • Antibacteri yang menghambat pembentukan

    asam nukleat

  • 4. Antibakteri yang memiliki aksi pada

    membran plasma:

    Polymyxin B: berikatan dengan membran dari

    bakteri Gram negatif dan meningkatkan

    permeabilitas membran sehingga terjadi

    kebocoran pada sel dan mengakibatkan

    kematian sel

    Obat ini juga berikatan dengan sel eukariotik

    sehingga penggunaannya dibatasi hanya untuk

    penggunaan topikal

  • 5. Antibakteri yang menghambat

    sintesis dari metabolit esensial

    Inhibisi kompetitif pada susbtrat dari enzim

    Contohnya : Isoniazid

    Dapat berikatan dan menginaktivasi enzim

    yang mengkonversi vitamin

    Efektif untuk mycobacterium

    Bersifat bakteriostatik

    Obat sulfa juga dapat digolongkan dalam

    mekanisme ini.

  • Figure 21.10

  • Mekanisme resistensi antibiotik :

    1. Aktivasi enzim yang dapat mendegradasi obat (e.g., -lactamases).

    2. Menurunkan akumulasi obat (efluks obat keluar dari sel) dengan pembentukan pori pada membran

    3. Mengubah struktur target obat (tempat ikatan obat) (e.g., aminoglycosides dan erythromycin).

    4. Mengembangkan jalur metabolit alternatif (sulphonamides ( dihydropteroate synthease) dan trimethoprim (dihydrofolate reductase) yaitu dengan mengambil asam folat yang tersedia di lingkungan dan bukan dari PABA

  • Resistensi bakteri

    Resistensi dapat terjadi disebabkan oleh:

    1. Spontaneous Mutation/mutasi spontan: Terjadi

    saat sel bereplikasi, akan terdapat beberapa

    bakteri yang memiliki kemampuan untuk resisten

    terhadap obat tertentu. Sebagian bakteri yang

    sensitif akan mati atau terhambat sedangkan

    sebagian yang mengalami mutasi akan bertahan

    hidup dan tetap membelah diri.

    2. Transfer gen: pada umumnya terjadi melalui

    transfer konjugatif melalui pili (yang di transfer

    adalah R plasmid =plasmid yang berisi gen

    resistensi)

  • Menurunkan resiko resistensi :

    1. Pemilihan antibiotik yang tepat untuk

    pengobatan penyakit infeksi

    2. Penggunaan antibiotik yang tepat oleh

    pasien (harus diminum sampai habis)

    3. Pembatasan penggunaan antibiotik (tidak

    menggunakan antibiotik untuk pengobatan

    virus)

  • Bagaimana cara kita mengatasi

    resistensi bakteri ?

    Pencarian target aksi obat yang lain dalam sel

    bakteri patogen/ mekanisme aksi yang

    berbeda

    Penemuan antibiotik yang unik dan baru