Top Banner
SEJARAH SUKU BUNGA DAN PREMI RESIKO Kelompok 10 Ana Nurmuslimah Anis Yulia Annisa Khoerunnisya Nurul Sri Yoselin
16

Mi bab5 kel10_revisii

Feb 20, 2017

Download

Economy & Finance

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mi bab5 kel10_revisii

SEJARAH SUKU BUNGA DAN PREMI RESIKO

Kelompok 10• Ana Nurmuslimah• Anis Yulia• Annisa Khoerunnisya• Nurul• Sri• Yoselin

Page 2: Mi bab5 kel10_revisii

MATERIA. FAKTOR YANG MENENTUKAN TINGKAT

BUNGAB. RISIKO DAN PREMI RISIKOC. CATATAN SEJARAHD. RISIKO RIIL VERSUS NOMINALE. DISTRIBUSI IMBAL HASIL DAN VALUE AT

RISKF. TINJAUAN GLOBAL CATATAN HISTORISG. PRAKIRAAN JANGKA PANJANG

Page 3: Mi bab5 kel10_revisii

A. Faktor Yang Menentukan Tingkat Suku Bunga

Suplai dana dari para penabung, terutama sektor rumah tangga

Permintaan terhadap dana dari sektor bisnis untuk keperluan pembiayaan investasi dalam bentuk pabrik, peralatan, dan persediaan( aset rill atau pembentukan modal)

Penawaran dan Permintaan bersih pemerintah terhadap dana yang tidak terlihat dari tindakan-tindakan bank sentral.

Page 4: Mi bab5 kel10_revisii

1. Suku Bunga Rill dan Nominal

• Suku bunga riil adalah pertumbuhan daya beli konsumen.• Suku bunga nominal adalah pertumbuhan uang konsumen.• R sebagai suku bunga nominal,r suku bunga riil,dan i

tingkat inflasi,maka kesimpulannya :r = R – i

Page 5: Mi bab5 kel10_revisii

2. Keseimbangan Tingkat Suku Bunga

• Tiga faktor dasar (penawaran, permintaan, dan tindakan pemerintah) menentukan suku bunga riil. Suku bunga nominal yaitu suku bunga yang sebenarnya kita lihat, adalah suku bunga riil ditambah tingkat inflasi yang diharapkan. Jadi faktor keempat yang mempengaruhi suku bunga adalah tingkat inflasi yang diharapkan.

Page 6: Mi bab5 kel10_revisii

Keseimbangan Tingkat Suku Bunga

O Kurva penawaran miring ke atas dari kiri ke kanan karena semakin banyak penawaran dana tabungan dari rumah tangga.

O Kurva permintaan miring ke bawah dari kiri ke kanan karena suku bunga riil yang semakin rendah,semakin banyak sektor bisnis yang ingin berinvestasi dalam modal fisik.

Page 7: Mi bab5 kel10_revisii

3. Keseimbangan suku Bunga Nominal

Irving Fisher (1930) menyatakan suku bunga nominal harus meningkat dengan tingkat yang sama dengan kenaikan tingkat inflasi yang diharapkan. Jika kita gunakan notasi E(i) sebagai simbol dengan dugaan inflasi sekarang yang akan berlanjut ke masa depan, maka kita masih bisa membuat persamaan Fisher sebagai :

R = r + E(i)Persamaan tersebut menunjukan bahwa jika tingkat suku bunga nominal memprediksi tingkat inflasi yang lebih tinggi.

Page 8: Mi bab5 kel10_revisii

4.Surat Utang Jangka Pendek Pemerintah Dan Inflasi, 1963-2002

Surat utang pemerintah berjangka 30 hari akan menyesuaikan dengan cepat terhadap perubahan tingkat inflasi yang diharapkan yang disebabkan perubahan inflasi aktual yang terjadi. Jadi tidak mengherankan jika suku bunga nominal surat utang pemerintah bergerak kira-kira bersamaan dengan inflasi sepanjang waktu.

Page 9: Mi bab5 kel10_revisii

5.Pajak Dan Suku Bunga Riil

R (1 – t) – i = (r + i)(1 – t) – i = r (1 – t) - it

Page 10: Mi bab5 kel10_revisii

B. Resiko Dan Premi ResikoO HPR = Harga akhir saham – Harga awal + Dividen tunai

Harga awal

Ekspektasi imbal hasil:

E (r) = ∑ p (s) r (s)

Mengukur ketidakpastian hasil:

σ2 = ∑ p (s) [ r(s) – E(r) ]2

Page 11: Mi bab5 kel10_revisii

C. Catatan Sejarah

Surat Utang Negara, Obligasi, Dan Saham, 1926-2002

Lima kelompok aset untuk periode 1926-2002 : Saham besar Saham kecil Obligasi pemerintah jangka panjang Obligasi pemerintah jangka menengah Surat utang pemerintah

Resiko arus kas dari aset riil mencerminkan resiko bisnis (fluktuasi imbal hasil karena kondisi usaha) dan resiko keuangan (kenaikan fluktuasi imbal hasil karena leverage).

Page 12: Mi bab5 kel10_revisii

D. Risiko Rill Versus Nominal

Perbedaan antara suku bunga rill dan nominal sangat penting dalam melakukan pemilihan investasi jika investor tertarik pada daya beli masa depan dari kekayaannya. Jadi obligasi pemerintah yang menjanjikan bunga nominal “bebas resiko” sebenarnya tidak sepenuhnya investasi bebas resiko tidak ada jaminan atas daya beli arus kasnya dimasa depan.

Page 13: Mi bab5 kel10_revisii

E. Distribusi Imbal Hasil Dan Value At Risk

Distribusi normal memiliki 2 ciri penting : Distribusi normal adalah simetris san digambarkan secara

lengkap kedua parameternya, rata-rata dan deviasi standar Rata-rata tertimbang dari variabel-variabel yang terdistribusi

normal juga akan terdistribusi secara normal

Investor profesional banyak menggunakan ukuran risiko yang menilai potensi kerugian karena imbal hasil negatif yang ekstrim, yang disebut value at risk.

Page 14: Mi bab5 kel10_revisii

F. Tinjauan Global Catatan Historis

Ketika pasar keuangan di seluruh dunia tumbuh dan menjadi lebih teratur dan transparan, investor meningkatkan diversifikasi dengan berinvestasi secara internasional.

statistik t = selisih rata-rata _ deviasi standar /√n

Page 15: Mi bab5 kel10_revisii

G. Prakiraan Jangka PanjangJaquier, kane, dan Marcus menunjukan

bahwa prakiraan yang tepat atas imbal hasil total dari horizon jangka panjang perlu dihitung secara majemuk dari rata-rata tertimbang antara rata-rata hstoris aritmetika dan geometris.Bobot yang tepat untuk rata-rata geometril adalah rasio panjangnya horizon prakiraan terhadap panjangnya periode estimasi.

Page 16: Mi bab5 kel10_revisii