TUGAS KELOMPOK
MAKALAH IPS TERPADUPENYIMPANGAN SOSIAL DAN UPAYA-UPAYA
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI SISWA DI SEKOLAH
Disusun Oleh :
Nama: 1. Hesti Diana Sari2. Irma Wati3. Irza Tri Mahendra4.
Mario Vinsensius Wilem5. Desi 6. Sari Hartuti
KELAS : VIII/B
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 02 NANGA PINOHKABUPATEN
MELAWI2014
12
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul
PENYIMPANGAN SOSIAL DAN UPAYA - UPAYA PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
SISWA DI SEKOLAH.Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat
bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Guru Mata
Pelajaran IPS Terpadu, yang telah memberikan kesempatan dan memberi
fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar. Orang
tua dirumah yang telah memberikan bantuan materil maupun doanya,
sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan. Semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu
pembuatan makalah ini.Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis
sampaikan terimakasih.
Nanga Pinoh, Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang
Masalah11.2. Pembatasan Masalah11.3. Tujuan Penulisan21.4. Metode
Pengumpulan Data21.5. Sistematika Penulisan2BAB II PEMBAHASAN2.1.
Sebab Perilaku Penyimpangan Sosial32.2. Bentuk Bentuk Penyimpangan
dan Contohnya42.3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penyimpangan7BAB
III PENUTUP3.1. Kesimpulan123.2. Saran12
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahPenulisan pembuatan
makalah yang berjudul PENYIMPANGAN SOSIAL dan UPAYA-UPAYA
PERMASALAHANNYA YANG DIHADAPI SISWA DI SEKOLAH menjadi dasar
pembuatan makalah ini.Seperti yang kita ketahui bahwa perilaku
menyimpang banyak terjadi di masyarakat luas. Bahkan semakin
berkembangnya zaman sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang
semakin beragam.Ada beberapa faktor-faktor yang mempengatuhi
terjadinya penyimpangan yang akan di jabarkan penulis dan di
perjelas penulis dalam makalah ini.Melalui tulisan ini, penulis
ingin menjabarkan sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang dan
akan memperjelasnya.1.2 Pembatasan MasalahBagian ini meliputi dua
hal: 1) Pembatasan Istilah dan 2) Rumusan Masalah1.2.1Pembatasan
IstilahAda beberapa istilah yang didapat dalam pengumpulan data
:Norma: Aturan yang berlaku dalam masyarakatProses: Runtunan
perubahan (peristiwa)Sosialisasi: Proses belajar seorang anggota
masyarakatIntegritas: Keadaan yang menunjukan kesatuan yang
utuhMenyimpang : membelok menempuh jalan yang salah1.2.2Rumusan
Masalaha. Apa saja sebab-sebab perilaku menyimpang?b. Apa saja
bentuk-bentuk penyimpangan dan contohnya?c. Apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku menyimpang?1.3 Tujuan Penulisan1.
Menyebutkan sebab-sebab perilaku menyimpang2. Menyebutkan
bentuk-bentuk penyimpangan dan contohnya3. Menyebutkan faktor yang
mempengaruhi perililaku menyimpang1.4Metode Pengumpulan Data1.
Studi Pustaka1.5Sistematika PenulisanKarya tulis ini memuat1.5.1
BAB I PendahuluanBab ini memuat latar belakang masalah, pembatasan
masalah ( meliputi pembatasan istilah dan rumusan masalah), tujuan
penulisan, dan sistematika penulisan.1.5.2 BAB II PembahasanBab ini
mengungkapkan pembahasan masalah yang bersumber pada data-data yang
diperoleh dari hasil penelitian. Bagian ini dapat dipecah-pecah
menjadi beberapa subbab berdasarkan topik-topik tertentu.1.5.2 BAB
III PenutupBab ini merupakan kesimpulan dan saran dari hasil
pembahasan masalah.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1Sebab-Sebab Perilaku Menyimpanga. Ketidaksanggupan menyerap
norma-norma kebudayaanKarena ketidaksanggupan menyerap norma-norma
kebudayaan kedalam kepribadiannya maka seorang individu tidak mampu
membedakan perilaku yang pantas dan perilaku yang tidak pantas.ini
mungkin juga mengalami proses sosialisasi yang tidak sempurna.b.
Proses belajar yang menyimpangMekanisme proses belajar perilaku
menyimpang sama halnya dengan proses belajar lainnya. Namun
kadangkala proses elajar perilaku menyimpang ini dipelajari dari
orang yang sudah ahli atau berpengalaman.c. Ketegangan antara
kebudayaan dan struktur socialSetiap masyarakat tidak hanya
memiliki tujuan-tujuan yang dianjurkan oleh kebudayaan tetapi juga
cara-cara yang diperkenankan oleh kebudayaan tersebut untuk
mencapai tujuan tersebut. Apabila seseorang tidak diberi peluang
maka ia akan memilih cara-cara yang menyimpang dalam memenuhi
kebutuhan hidupd. Ikatan social yang berlain-lainanSetiap orang
biasanya berhubungan dengan beberapa kelompok yang berbeda.
Hubungan dengan kelompok-kelompok tersebut akan cenderung
membuatnya mengidentifikasi diri dengan kelompokyang paling
dihargainya. Dalam hubungan ini individu akan memperoleh pola-pola
sikap dari perilaku kelopoknya. Jika perlaku kelompok tersebut
menyimpang maka kemungkinan besar ia juga akan menunjukkan
pola-pola perilaku menyimpang.e. Akibat proses sosialisasi
nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang.Proses sosialisasi dapat
terjadi karena sengaja maupun tidak sengaja. Perilaku menyimpang
seringkali merupakan akibat dari sosialisasi yang sengaja maupun
tidak sengaja. Perilaku menyimpang merupakan hasil sosialisasi
tidak senagaj missal anak menjadi buruk kebiasaannya melalui acara
televise ataupun membaca buku atau kadangkala anak melihat perilaku
menyimpang dari orang tua atau lingkungan sekitar. Sedangkan
perilaku menyimpang secara sengaja dapat terjadi melalui
kelompok-kelompok gelap yang tujuannya benar-benar mengajarkan
penyimpangan2.2Bentuk-Bentuk Penyimpangan dan
ContohnyaBentuk-bentuk penyimpangan dapat dibedakan :a. Berdasarkan
Intensitasnya1) Penyimpangan Primer (Primari Deviation)Yaitu
perilaku menyimpang yang pertama kali dilakukan seseorang. Bisa
juga diartikan penyimpangan yang dilalkuakan hanya bersifat
temporer atau hanya pada waktu-waktu tertentu saja dan tidak
berulang-ulang. Contohnya seorang warga masyarakat terpaksa mencuri
karena tidak bekerja dan harus memebeli obat untuk anaknya yang
sakit.2) Penyimpangan Sekunder (Secondari Deviation)Yaitu perilaku
menyimpang yang merupakan pengulangan dari penyimpangan sebelumnya
atau penyimpangan sosial yang dilakukan berulang kali dan secara
khas memperlihatkan perilaku menyimpang. Contoh penyimpangan
sekunder antara lain orang yang mempunyai kebiasaan mabuk atau
minum-minuman keras, pencuri kambuhan, dan sebagainya.b.
Berdasarkan Sifatnya1) Penyimpangan PositifPenyimpangan Positif
adalah penyimpangan yang mengarah kepada nilai-nilai ideal atau
yang didambakan dalam masyarakat tetapi tidak atau belum dietrima
oleh warga masyarakat karena waktunya kurang tepat. Akibatnya orang
yang melakukan penyimpangan sosial positif ini akan mendapat
celaan.2) Penyimpangan NegatifPenyimpangan negatif adalah
penyimpangan yang mengarah kepadai nilai-nilai yang dipandang
rendah, tercela dan melanggar pedoma-pedoman dalam masyarakat.
Penyelewengan negatif ini dinilai sebagai perbuatan yang di bawah
standar hidup masyarakat. Artinya orang yang melakukan penyimpangan
negatif ini kedudukannya di masyarakat sangat rendah bahkan tidak
dapat diterima.c. Berdasarkan Tempat atau Ruang Lingkupnya1)
Penyimpangan Sosial Dalam KeluargaPenyimpangan sosial dalam
keluarga adalah penyimpangan sosial yang terjadi dalam lingkungan
keluarga. Pelaku penyimpangan dalam hal ini adalah anggota
keluarga, bisa anak, ibu atau ayah. Contoh penyimpangan dalam
keluarga yaitu seorang Ibu tidak lagi mengurus urusan keluarga
justru mementingkan diri sendiri, ikut fitnes, sering ngobrol tanpa
mengingat waktu, dan sebagainya.2) Penyimpangan Sosial Dalam
MasyarakatPenyimpangan sosial dalam masyarakat adalah penyimpangan
sosial yang terjadi dalam mayrarakat. Penyimpangan sosial dalam
mayrarakat terjadi jika seseorang atau kelompok orang anggota
masyarakat melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan
kaidah-kaidah atau aturan dalam masyarakat. Beberapa contoh
penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat antara lain: terjadinya
peristiwa pembunuhan, pencurian, pemerkosaan dan lain sebagainya.d.
Berdasarkan Pelakunya1) Individual (Individual
Deviation)Penyimpangan individual yaitu penyimpangan yang dilakukan
oleh seseorang yang telah mengabaikan dan menolak norma-norma yang
telah berlaku dalam kehidupan masyarakat. Misalnya seorang anak
yang membunuh ibunya, seorang ayah yang memperkosa ibunya,
Penyimpangan dan lain sebagainya.2) Penyimpangan Kelompok (Group
Deviation)Penyimpangan kelompok yaitu penyimpangan yang dilakukan
oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok, padahal
norma tersebut bertentangan dengan norma masyarakat yang verlaku
pada umunya. Misalnya: perkelahian pelajar atau tawuran pelajar.3)
Penyimpangan Campuran (Mixture Of Both Deviation)Yaitu perilaku
menyimpang yang dilakukan oleh golongan sosial yang terorganisir
secara rapi, sehingga individu ataupun kelompok di dalamnya tunduk
dan taat pada norma-norma golongan. Padahal secara keseluruhan
mereka mengabaikkan norma-norma masyarakat yang berlaku. Misalnya:
Kapak Merah merupakan kelompok perampok/penjabret yang terorganisir
secara rapiu. Mereka menjalankan aksinya di persimpangan lampu
merah yang ada di Jakarta2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
PenyimpanganFaktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan
sosial sebagai berikut:a. Faktor dari Dalam1) IntelegensiSetiap
orang mempunyai intelegensi yang berbeda-beda. Perbedaan
intelegensi ini berpengaruh dalam daya serap terhadap norma-norma
dan nilai-nilaisosial. Orang yang mempunyai intelegensi tinggi
umumnya tidak kesulitan dalam bergaul, belajar, dan berinteraksi di
masyarakat. Sebaliknya orang yang intelegensinya di bawah normal
akan mengalami berbagai kesulitan dalam belajar disekolahmaupun
menyesuaikan diri di masyarakat. Akibatnya terjadi
penyimpanganpenyimpangan, seperti malas belajar, emosional,
bersikap kasar, tidak bisa berpikir logis. Contohnya, ada
kecenderungan dalam kehidupan sehari, anak-anak yang memiliki nilai
jelek akan merasa dirinya bodoh. Ia akan merasa minder dan putus
asa.Dalam keputusasaannya tersebut, tidak jarang anak yang
mengambil penyelesaian yang menyimpang. Ia akan melakukan segala
cara agar nilainya baik, seperti menyontek.2) Jenis kelaminPerilaku
menyimpang dapat juga diakibatkan karena perbedaan jenis kelamin.
Anak laki-laki biasanya cenderung sok berkuasa dan menganggap remeh
pada anak perempuan.Contonya dalam keluarga yang sebagian besar
anaknya perempuan, jika terdapat satu anak laki-laki biasanya minta
diistimewakan, ingin dimanja.3) UmurUmur memengaruhi pembentukan
sikap dan pola tingkah laku seseorang. Makin bertambahnya umur
diharapkan seseorang bertambah pula kedewasaannya, makin mantap
pengendalian emosinya, dan makin tepat segala tindakannya.Namun
demikian, kadang kita jumpai penyimpanganpenyimpangan yang
dilakukan oleh orang yang sudah berusia lanjut, sikapnya seperti
anak kecil, manja, minta diistimewakan oleh anak-anaknya.4)
Kedudukan dalam keluargaDalam keluarga yang terdiri atas beberapa
anak, sering kali anak tertua merasa dirinya paling berkuasa
dibandingkan dengan anak kedua atau ketiga. Anak bungsu mempunyai
sifat ingin dimanjakan oleh kakak-kakaknya maupun orang
tuanya.Jadi, susunan atau urutan kelahiran kadang akan menimbulkan
pola tingkah laku dan peranan dari fungsinya dalam keluarga.b.
Faktor Dari Luar (Ekstrinsik)1) Peran keluargaKeluarga sebagai unit
terkecil dalam kehidupan sosial sangat besar perananya dalam
membentuk pertahanan seseorang terhadap serangan penyakit sosial
sejak dini. Orang tua yang sibuk dengan kegiatannya sendiri tanpa
mempedulikan bagaimana perkembangan anak-anaknya merupakan awal
dari rapuhnya pertahanan anak terhadap serangan penyakit
sosial.Sering kali orang tua hanya cenderung memikirkan kebutuhan
lahiriah anaknya dengan bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana
anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan alasan sibuk mencari uang
untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat rasional
dan tidak salah, namun kurang tepat, karena kebutuhan bukan hanya
materi saja tetapi juga nonmateri. Kebutuhan nonmateri yang
diperlukan anak dari orang tua seperti perhatian secara langsung,
kasih sayang, dan menjadi teman sekaligus sandaran anak untuk
menumpahkan perasaannya.Kesulitan para orang tua untuk mewujudkan
keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batin inilah yang
menjadi penyebab awal munculnya kenakalan remaja yang dilakukan
anak dari dalam keluarga yang akhirnya tumbuh dan berkembang hingga
meresahkan masyarakat. Misalnya, seorang anak yang tumbuh dari
keluarga yang tidak harmonis.Kasih sayang dan perhatian anak
tersebut cenderung diabaikan oleh orang tuanya. Oleh sebab itulah,
ia akan mencari bentuk-bentuk pelampiasan dan pelarian yang kadang
mengarah pada hal-hal yang menyimpang. Seperti masuk dalam anggota
genk, mengonsumsi minuman keras dan narkoba, dan lain-lain. Ia
merasa jika masuk menjadi anggota genk, ia akan diakui, dilindungi
oleh kelompoknya. Di mana hal yang demikian tersebut tidak ia
dapatkan dari keluarganya.2) Peran masyarakatPertumbuhan dan
perkembangan kehidupan anak dari lingkungan keluarga akhirnya
berkembang ke dalam lingkugan masyarakat yang lebih luas.
Ketidakmampuan keluarga memenuhi kebutuhan rohaniah anak
mengakibatkan anak mencari kebutuhan tersebut ke luar rumah. Ini
merupakan awal dari sebuah petaka masa depan seseorang, jika di
luar rumah anak menemukan sesuatu yang menyimpang dari nilai dan
norma sosial.Pola kehidupan masyarakat tertentu kadang tanpa
disadari oleh para warganya ternyata menyimpang dari nilai dan
norma sosial yang berlaku di masyarakat umum. Itulah yang disebut
sebagai subkebudayaan menyimpang. Misalnya masyarakat yang sebagian
besar warganya hidup mengandalkan dari usaha prostitusi, maka
anak-anak di dalamnya akan menganggap prostitusi sebagai bagian
dari profesi yang wajar. Demikian pula anak yang tumbuh dan
berkembang di lingkungan masyarakat penjudi atau peminum minuman
keras, maka akan membentuk sikap dan pola perilaku menyimpang.3)
PergaulanPola tingkah laku seorang anak tidak bisa terlepas dari
pola tingkah laku anak-anak lain di sekitarnya. Anak-anak lain yang
menjadi teman sepergaulannya sering kali memengaruhi kepribadian
seorang anak. Dari teman bergaul itu, anak akan menerima
norma-norma atau nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat.
Apabila teman bergaulnya baik, dia akan menerima konsep-konsep
norma yang bersifat positif. Namun apabila teman bergaulnya kurang
baik, sering kali akan mengikuti konsep-konsep yang bersifat
negatif. Akibatnya terjadi pola tingkah laku yang menyimpang pada
diri anak tersebut. Misalnya di suatu kelas ada anak yang mempunyai
kebiasaan memeras temannya sendiri, kemudian ada anak lain yang
menirunya dengan berbuat hal yang sama. Oleh karena itu, menjaga
pergaulan dan memilih lingkungan pergaulan yang baik itu sangat
penting.4) Media massaBerbagai tayangan di televisi tentang tindak
kekerasan, film-film yang berbau pornografi, sinetron yang berisi
kehidupan bebas dapat memengaruhi perkembangan perilaku
individu.Anak-anak yang belum mempunyai konsep yang benar tentang
norma-norma dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat, sering kali
menerima mentah-mentah semua tayangan itu. Penerimaan
tayangan-tayangan negatif yang ditiru mengakibatkan perilaku
menyimpang.
BAB IIIPENUTUP
3.1KesimpulanSetelah mempelajari tentang sebab-sebab prilaku
menyimpan dalam masyarakat,maka dapat disimpulkan bahwa:a. Perilaku
menyimpang tidak hanya disebabkan karena satu faktor saja, tetapi
banyak hal yang bisa mempengaruhi perilaku menyimpang yang semua
bersifat negatif.b. Perilaku menyimpang tidak hanya berakibat buruk
bagi diri sendiri, tetapi berdampak negatif bagi orang banyak di
sekitar kita.c. Peran orang tua adalah peran yang paling besar
dalam mempengaruhi sikap-sikap dalam individu
seseorang.3.2SaranUntuk mengurangi sikap menyimpang pada individu
sebaiknya:1. Pemerintah :a. Memperketat hukum yang berlakub.
Menindak tegas pelaku penyimpangan yang merugikan orang banyak.c.
Penegakan hukum tidak pandang bulu.2. Orang Tua:a. Tidak membiarkan
anak terlalu bebas dalam bergaulb. Selalu mengawasi anak bertemanc.
Membimbing anak untuk selalu taat dalam beragama.3. Siswa/Anak :a.
Tidak memaksakan kehendak kepada orang lainb. Selalu mentaati
peraturan/norma yang berlaku di sekolah dan masyarakatc. Mematuhi
nasehat orang tua