Pengantar Sosiologi Hudan Dhardiri 14.8168 Windi Maharani 14.8431 Miftakhul Jannah 14.8237
Deutch dan Gerrard
Baron and Byrne
Fuhrmann
Willis
konformitas merupakan kecenderungan perubahan persepsi, opini, dan perilaku agar sama dengan kelompok.
konformitas adalah suatu bentuk penyesuaian terhadap kelompok sosial karena adanya tuntutan dari kelompok sosial untuk menyesuaikan, meskipun tuntutan tersebut tidak terbuka agar sesuai dengan norma sosial yang ada. Konformitas juga diartikan sebagai kecenderungan untuk melakukan atau menerima standar norma yang dimiliki kelompok
konformitas sebagai kecenderungan seseorang untuk berperilaku, dengan maksud memenuhi harapan kelompok sebagaimana harapan ini dilihat oleh kelompok.
1
2
3
4
Ingin diterima secara sosial dan menghindari celaanUntuk mendapat persetujuan dan pujian karena menunjukkan kesamaan
Ingin mempertahankan konsistensi dan eksistensi kelompok
Perilaku orang lain memberi informasi yang bermanfaat
1
2
3
4
Pengaruh nilai dan norma yang berlaku
Adanya asimilasi terhadap lingkungan
Pemenuhan harapan orang lain
Harapan untuk mempertahankan kelompok
1234
Faktor usia dan status dalam kelompok
Tingkat pendidikan
Erat tidaknya hubungan individu dengan kelompokBesarnya rasa takut (tekanan) dan kesetiaan terhadap kelompok
56
Peran lingkungan (stimulus eksternal) yang kuatKepercayaan diri dan kepercayaan terhadap kelompok
Secara psikologis perilaku konformitas individu terhadap kelompok tidak menunjukkan keadaan yang homogen pada tiap individu. Penelitian yang dilakukan oleh Asch (dalam Riyadl,1993), menunjukkan bahwa subjek yang tunduk terhadap tuntutan kelompok antara lain memiliki kondisi sebagai berikut:
Distorsi persepsi, beberapa subjek pada kondisi ini benar-benar tunduk dan patuh dengan kelompok tanpa menyadari kalau persepsi mereka telah diselewengkan secara sengaja oleh mayoritas kelompok.
Distorsi penilaian, subjek merasa ragu-ragu dengan estimasinya terhadap objek, mereka merasa kurang yakin dengan penilaiannya sendiri dan adanya kecenderungan perasaan untuk mengikuti kelompok.
Distorsi tindakan. Pada kondisi ini subjek tidak mengalami modifikasi persepsi dan juga tidak menganggap diri mereka salah. Mereka tunduk dengan kemauan kelompok karena merasa adanya desakan agar tidak berbeda dengan kelompok dan memandang estimasinya sendiri.
3identification
Tipe ini terjadi ketika seorang individu meniru perilaku individu lain yang dianggap
penting dengan maksud untuk mempertahankan hubungan. Konformitas
tipe ini hanya bertahan selama individu masih memandang penting
hubungan tersebut dan berharga bagi individu.
1ComplianceAcceptance
adalah orang yang ketika berada di luar kelompok akan berusaha untuk mengembangkan dan mempertahankan pendapatnya. Namun ketika orang tersebut berada di tengah-tengah
kelompok dia akan setuju dan sepakat dengan pendapat kelompok dan
mengabaikan pendapatnya sendiri.
2
Pada konformitas tipe ini individu benar-benar berusaha untuk menyetujui
dan menyamakan diri dengan kelompoknya, baik ketika berada di
dalam kelompok ataupun di luar kelompoknya.
James Vander Zander
Robert M Z Lawang
Bruce J Cohen
penyimpangan sosial adalah semua hal yang dianggap sebagai tindakan tercela dan diluar batas batas toleransi
penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha untuk memperbaikinya.
penyimpangan sosial adalah tindakan yang tidak berhasil menyesuaikan dengan kehendak masyarakat atau kelompok
Ada dua alasan mengapa seseorang bisa saja melakukan penyimpangan sosial.
Alasan tersebut adalah:Deindividuasi
Deindividuasi terjadi ketika kita ingin dibedakan dari orang lain. Individu akan menolak konform karena tidak ingin dianggap sama dengan yang lain dan tidak adanya keeratan dan kepercayaan terhadap kelompok.
Merasa menjadi orang bebas
Individu juga menolak untuk konform karena dirinya memang tidak ingin untuk menyesuaikan diri dan tidak adanya keinginan untuk menjadi bagian kelompok. Menurutnya, tidak ada hal yang bisa memaksa dirinya untuk mengikuti norma sosial yang ada.
1234
Individu tidak mendapatkan sosialisasi yang cukup memadai
Kontrol sosial yang lemah
Sanksi yang relatif ringan
Menyimpang itu menguntungkan
5 Adanya ketidakpuasan terhadap kelompok
Teori Anomie berasumsi bahwa penyimpangan adalah akibat dari adanya berbagai ketegangan dalam suatu struktur sosial sehingga ada individu-individu yang mengalamai tekanan dan akhirnya menjadi menyimpang.
Teori Belajar atau Teori Sosialisasi. Teori ini menyebutkan bahwa penyimpangan perilaku adalah hasil dari proses belajar. Menurut Edwin H. Sutherland (dalam Atmasasmita, 1992:13) menamakan teorinya dengan Asosiasi Diferensial.
Teori Labeling (Teori Reaksi Masyarakat) Becker (dalam Clinard & Meier, 1989:92) mendefinisikan penyimpangan sebagai “suatu konsekuensi dari penerapan aturan-aturan dan sanksi oleh orang lain kepada seorang pelanggar”
Teori kontrol adalah pandangan bahwa setiap manusia cenderung untuk tidak patuh pada hukum atau memiliki dorongan untuk melakukan pelanggaran hukum. Oleh sebab itu para ahli teori kontrol menilai perilaku menyimpang adalah konsekuensi logis dari kegagalan seseorang untuk menaati hukum.
Teori konflik lebih menitikberatkan analisisnya pada asal-usul terciptanya suatu aturan atau tertib sosial. Perspektif konflik lebih menekankan sifat pluralistik dari masyarakat dan ketidakseimbangan distribusi kekuasaan yang terjadi di antara berbagai kelompoknya. Karena kekuasaan yang dimiliki oleh kelompok elit maka kelompok-kelompok itu juga memiliki kekuasaan untuk menciptakan peraturan, khususnya hukum yang dapat melayani kepentingan-kepentingan mereka.