BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Nusa tenggara barat merupakan provinsi yang masih termasuk dalam kategori provinsi terbelakang di Indonesia. Berbagai uapaya kerap dilakukan baik oleh pemerinah daerah ataupun pemerinta pusat, seperti menganggarkan 20% dari APBN untuk kepentingan pendidikan, mulai dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Selain itu dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan DOS (Dana Operasional Sekolah) terus digelontorkan demi tercapainya cita-cita bangsa seperti yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yaitu; mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak hanya dalam bidang pendidikan saja namun dalam bidang pembangunan fasilitas-fasilitas yang mendukung kelancarang aktivitsa warga NTB khususnya di Lombok Timur juga kerap dilakukan. Walaupun seperti yang kita lihat hasilnya masih kalah jika dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten yang berada di pulau Sumbawa. Peraturan baru dari pemerintah pusat baru-baru ini menyebutkan bahwa setiap provinsi dihariskan untuk memiliki sebuah kebun raya. Untuk Provinsi NTB lokasi yang dipilah sebagai letak pembangunan kebun 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Nusa tenggara barat merupakan provinsi yang masih termasuk dalam
kategori provinsi terbelakang di Indonesia. Berbagai uapaya kerap dilakukan
baik oleh pemerinah daerah ataupun pemerinta pusat, seperti menganggarkan
20% dari APBN untuk kepentingan pendidikan, mulai dari jenjang SD, SMP,
dan SMA. Selain itu dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan DOS
(Dana Operasional Sekolah) terus digelontorkan demi tercapainya cita-cita
bangsa seperti yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yaitu;
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak hanya dalam bidang pendidikan saja
namun dalam bidang pembangunan fasilitas-fasilitas yang mendukung
kelancarang aktivitsa warga NTB khususnya di Lombok Timur juga kerap
dilakukan. Walaupun seperti yang kita lihat hasilnya masih kalah jika
dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten yang berada di pulau Sumbawa.
Peraturan baru dari pemerintah pusat baru-baru ini menyebutkan bahwa
setiap provinsi dihariskan untuk memiliki sebuah kebun raya. Untuk Provinsi
NTB lokasi yang dipilah sebagai letak pembangunan kebun raya adalah di
Lombok Timur tepatnya di Lemor. Terpilihnya Lombok Timur sebagai tempat
pembangunan kebun raya diharapkan bisa meningkatkan kualitas Lombok
Timur dalam berbagai bidang.
Selain rencana pembangunan kebun raya tersebut, usaha lain yang
dilakukan pemerintah adalah membangun dermaga kedua, yang bertempat di
Labuan Haji. Seperti yang kita ketahui Labuan Haji merupakn salah satu
pantai yang ada di Lombok timur. Pro dan kontra tentunya mewarnai rencana
pembangunan dermaga di Labuan Haji ini. Namun pertimbangan yang
dilakukan dalam pembangunan dermaga ini adalah untuk mempersingkat jarak
dan waktu tempuh dari kapal very yang akan menyeberang. Selain itu
dermaga ini akan lebih dikhususkan sebagai dermaga pengiriman barang dari
Pulau Lombok ke Sumbawa, ataupun sebaliknya. Dengan waktu pengiriman
1
yang singkat tentunya barang-barang yang tidak dapat dihasilkan dari masing-
masing pulau tersebut dapat tercukupi dalam waktu yang lebih singkat. Selain
itu dalam pengiriman barang-barang hasil perkebunan dan sawah (sayur dan
buah) memiliki daya tahan yang kurang, karena itu dengan dibangunnya
dermaga ini diharapkan dapat mempercepat proses distribusi dan mengurangi
kerugian bagi petani.
Hampir 57% proyek pembangunan dermaga ini telah dilakukan oleh
pemerintahan bupati Ali Bin Dahlan. Namun pilkada yang dilakukan tahun
2008 telah melengserkan Ali Bin Dahlan sebagai bupati Lombok Timur dan
digantikan oleh Sukiman. Dalam pemerintahan Sukiman, proyek
pembangunan dermaga di Labuan Lombok tidak termasuk ke dalam salah satu
program kerja. Karenanya proyek pembangunan dermaga di Labuan haji
terhenti sampai sekarang.
Penelitian ini perlu dilakukan guna mengevaluasi dampak-dampak baik
positif maupun negative dari pembangunan dermaga tersebut, agar
pembanguna yang dilakukan di Lombok Timur benar-benar bermanfaat dan
dibutuhkan oleh masyarakat khususnya Lombok Timur dan masyarakat NTB
pada umumnya.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari laporan penelitian ini adalah:
Apa saja manfaat dari pembangunan Dermaga di Labuan Haji jika ditinjau
dari aspek ekonomi, social, lingkungan alam, dan politik, selain itu apakah
pembangunan dermaga ini perlu dilanjutkan atau tidak jika dikaji berdasarkan
aspek-aspek tersebut?
3. Hipotesis
Pembangunan dermaga ini tidak hanya bermanfaat bagi Lombok timur,
melainkan bermanfaat juga bagi masyarakat disekitar Labuan Haji terutama
dalam perekonomian, terlepas dari masalah politik cari nama dan massa bagi
pemerintahan yang berkuasa.
2
BAB II
DASAR TEORI
Evaluasi Proyek, dikenal juga sebagai studi kelayakan proyek (atau studi
kelayakan bisnis pada proyek bisnis), merupakan pengkajian suatu usulan proyek
(atau bisnis), apakah dapat dilaksanakan (go project) atau tidak (no go project),
dengan berdasarkan berbagai aspek kajian.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan
dengan berhasil, sehingga dapat menghindari keterlanjuran investasi modal yang
terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Dilihat dari kapan evaluasi dilakukan pada proyek, dapat dibedakan 4 jenis
evaluasi proyek:
• Evaluasi terhadap usulan proyek yang akan didirikan (pre-project evaluation);
• Evaluasi terhadap proyek yang sedang dibangun (on-construction project
evaluation);
• Evaluasi terhadap proyek yang telah dioperasionalisasikan (on-going project
evaluation).
• Evaluasi terhadap proyek yang telah berakhir (post-project evalution study).
Sebelum dilakukan evaluasi proyek, perlu diidentifikasikan hal-hal berikut:
Ruang lingkup kegiatan proyek,yakni pada bidang apa saja proyek akan
beroperasi (mission statemen of business).
Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni proyek akan ditangani sendiri atau
ditangani juga oleh pihak lain.
Evaluasi tehadap aspek-aspek yang menentukan keberhasilan seluruh
proyek, yakni mengidentifikasi factor-faktor kunci keberhasilan proyek.
Sarana yang diperlukan oleh proyek, menyangkut bukan hanya kebutuhan
seperti material, enaga kerja, dan sebagainya, tetapi juga fasilitas- fasilitas
pendukung seperti jalan raya, transportasi dan sebagainya.
Hasil kegiatan proyek tersebut serta biaya-biaya yang harus ditanggung
unuk memperoleh hasil tersebut.
3
Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari adanya proyek
tersebut.
Langkah-lankah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal masing-
masing kegiatan tersebut.
Tidak semua proyek akan di teliti dengan intensitas yang sama. Beberapa
proyek mungkin harus diteliti dengan sangat mendalam, dengan mencakup
berbagai aspek yang berpengaruh. Beberapa lainnya mungkin cukup diteliti
pada beberapa aspek saja. Bahkan ada yang diteliti secara sederhana atau tidak
formal.
Beberapa factor menentukan intensitas studi evaluasi proyek:
a. Besarnya dana yang ditanamkan, intensitas studi akan semakin mendalam.
b. Tingkat ketidakpastian proyek: semakin sulit memperkirakan penghasilan
penjualan, biaya, aliran kas, dan lain- lain, maka biasanya studi evaluasi
proyek akan semakin hati-hati.
c. Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi proyek, semakin hati-
hati dan mendalam studi evaluasi royek tersebut.
Kegagalan proyek dapat merugikan: investor, pihak penyedia pembiayaan,
pemerintah. Oleh karena itu, merekalah lembaga-lembaga yang embutuhkan
evaluasi proyek.
a. Pemilik proyek (investor) dan calon mitra usaha: akan memperhaikan
prospek usaha, yakni tingkat keuntungan yang diharapkan besert tingkat
resiko investasi, biasanya semakin tinggi tingkat keuntungan diiringi
dengan semakin tinggi resiko proyek.
b. Pihak penyedia pembiayaan (Bank kreditur, perusahaan leasing,
perusahaan modal ventura, underwriter bila melalui bursa efek, lembaga
kredit ekspor barang modal, dan lembaga donor yang mungkin ikut
membiayai proyek). Memperhatikan segi keamanan dana yang mereka
pinjamkan, karena mereka mengharapkan agar bunga dan angsuran pokok
pinjaman dapat dibayarkan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, mereka
akan memperhatikan pola aliran dana selama jangka waktu pinjaman
tersebut.
4
c. Pemerintah: Berkepentingan atas manfaat atau dampak dari proyek
terhadap perekonomian nasional maupun dampaknya bagi lingkungan dan
masyarakat.
Untuk meminimalkan biaya dan efektifitas kegiatan, evaluasi kelayakan
proyek dilakukan dalam dua tahap:
1. Evaluasi pendahuluan (preliminary study atau pre- evaluation study)
Tujuan evaluasi pendahuluan adalah untuk mengetahui factor-faktor
pengambat kritis (critical factor) yang dapat menghambat jalannya operasi
bisnis proyek yang akan dibangun. Kemungkinann keputusan dari tahap
ini adalah pembatalan rencana investasi, revisi rencana investasi, atau
meneruskan evaluasi rencana investasi proyek ketahap berikutnya, yakni