-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
1/24
Makalah Anda
Wednesday, 16 January 2013
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap makhluk hidup, termasuk manusia, sejak awal sejarahnya
telah
menunjukkan secara menyakinkan adanya kesadaran ruang (space
counciousness),
apakah itu ruang sebagai tempat hidup keluarganya ataupun ruang
sebagai tempat
mencari makan dan perburuan. Kesadaran tersebut selalu terkait
langsung atau tidak
langsung pada kepentingan keamanan bagi diri dan keluarganya
dari gangguan dan
rongrongan pihak lain.
Hal ini juga terlihat dengan jelas pada kelompok binatang yang
selalu menugasi anggota
keluarga yang tergolong kuat untuk menjaga wilayah perburuannya.
Dalam perkembangan
selanjutnya ketika kelompok manusia memasyarakat menjadi clan,
suku atau bangsa maka
kesadaran ruang meningkat menjadi hubungan emosional antara
ruang hidup tersebut dengan
suku, clan atau bangsa yang mendiami ruang tersebut. Kemudian
dari itu, tatkala masyarakat
bangsa menegara maka kesadaran ruang mewujud menjadi kesadaran
akan kedaulatan, yang
dibatasi oleh batas negara (boundary), dengan seperangkat hukum
dan aparat penjamin keamanan
dan kedaulatan.
Berbagai clan, suku atau bangsa dapat bersepakat untuk menegara
dalam satu
negara bangsa (nation-state). Kesepakatan demikian perlu
didukung oleh satu
commitment bersama diantara mereka yang bersepakat tidak hanya
untuk mendirikan
satu negara bangsa yang plural saja akan tetapi juga untuk
menjaga kelangsungannya.
Commitment tersebut, antara lain, meliputi pandangan tentang
diri dan lingkungannya
yang berarti juga mengenai ruang negara serta tentang jati diri
bangsa dan negaranya.
Keteguhan setiap warga atau kelompok warganegara atau setiap
anggota suku bangsa
terhadap commitment yang telah dibuat oleh para pendiri negara
akan sangat menentukan
kelangsungan hidup negara bangsa yang bersangkutan. Keteguhan
pada commitment
tersebut amat vital bagi eksistensi negara yang berciri majemuk
dan heterogen seperti
Indonesia, dimana ciri heterogenitas itu ditandai oleh adanya
kaitan emosional dan historis
antara suku bangsa dengan tanah adat atau tanah tempat tinggal
nenek moyangnya.
Pada masyarakat bangsa yang plural dan heterogen seperti itu
sangat mudah muncul isu
dan sentimen kedaerahan, separatisme dan sejenisnya, apabila
tidak ada pemimpin
dengan kepemimpinan yang kuat dan sanggup melaksanakan secara
konsekuen dan
berlanjut upaya nation and character building. Sebaliknya pada
masyarakat bangsa
berciri majemuk akan tetapi homogen, seperti di Amerika Serikat,
tidak ada kaitan historis
dan emosional antara anggota masyarakat bangsa dengan wilayah
tempat tinggal mereka
seperti halnya di Indonesia sistem melting pot bisa diterapkan.
Sungguhpun demikian
mereka tetap melaksanakan nation and character building
disebabkan oleh adanya
kenyataan bahwa generasi baru selalu muncul silih berganti, dan
tiap generasi diharapkan
meneruskan commitment dari para pendiri negara.
Apapun juga rumusan atau isi dari commitment yang ada dapatlah
dipastikan
akan terdiri dari dua golongan/hal yaitu untuk menjaga
integritas negara, termasuk
didalamnya masalah kedaulatan, serta menjaga jatidiri bangsanya,
apapun juga yang
diartikan dengan jatidiri oleh masyarkat bangsanya. Walaupun
setiap bangsa memiliki ciri
yang unik bagi jatidirinya, akan tetapi unsur kesatuan bangsa
selalu berada didalamnya
Blog Kontes Bank Mandiri
Blog Archive
Blog Archive
Mahasiswa
Abadi
Follow 3
View my complete
profile
About Me
0 Lainnya Blog Berikut Buat Blog Masuk
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
2/24
untuk menghindarkan bangsa yang bersangkutan dari terpecah
belah. Dapatlah dipahami
apabila di dalam upaya nation and character building penghayatan
atas pentingnya
memelihara/mengamankan integritas negara serta jatidiri bangsa
merupakan bagian yang
paling utama. Dari sudut inilah Wawasan Nusantara, yang
mengandung message tentang
berbagai kesatuan, dapat dimengerti serta perlu diwujudkan
mengingat bahwa ia
merupakan rumusan verbal yang amat ringkas dari commitment para
pendiri negara.
Selain ciri masyarakat bangsa yang majemuk dan heterogen, serta
ketidaktaatan
pada commitment para pendiri negara dapat menjadi penyebab
dis-integrasi bangsa dan
negara, demikian juga bentuk geografi negara juga dapat
memberikan kontribusi terjadinya
insentif untuk dis-integrasi. Hal ini disebabkan pada bentuk
morfologi geografi tertentu
bisa menyebabkan satu kelompok masyarakat menjadi amat
terpencil, dan
keterpencilannya itulah menimbulkan yang membuka peluang
munculnya insentif untuk
memisahkan diri dari negaranya, seperti misalnya, suku Kurdi,
suku Meo, suku Karen
yang kesemuanya tinggal di daerah pengunungan yang amat sulit
dijangkau. Dalam
kaitan dengan itu, bentuk negara kepulauan juga berpotensi yang
sama. Disini sekali lagi
kita dihadapkan dengan kenyataan bahwa pemahaman yang mendalam
atas kesatuan
ruang negara berkaitan erat dengan faktor keamanan dan bahkan
eksistensi negara.
Rasa keterpencilan sebagian masyarakat bangsa dari yang lain
atau rasa tidak
diperhatikan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah pada
umumnya disebabkan
oleh ketiadaan sistem sirkulasi yang memadai dan sesuai dengan
kondisi alam
setempat. Tanpa adanya sistem sirkulasi yang memadai maka
interaksi dengan anggota
masyarakat lainnya atau interaksi dengan petugas dan pejabat
pemerintah sangat langka
terjadi. Keadaan semacam ini terjadi disepanjang perbatasan
Kalimantan dengan Sabah
dan Sarawak. Disepanjang perbatasan tersebut masyarakat Dayak
lebih mudah
berinteraksi dengan anggota masyarakat diseberang perbatasan
sehingga terjalinlah rasa
kedekatan terhadap mereka dibandingkan dengan saudara-saudaranya
di wilayah R.I.
Apabila hal semacam ini tidak segera diatasi maka lama kelamaan
masyarakat Dayak
warganegara R.I akan lebih berpaling secara psikologis,
sosiologis dan bahkan mungkin
juga politis kepada seberang perbatasan negara. Bila hal ini
terjadi maka seakan-akan
batas negara (boundary) bergeser ke dalam wilayah R.I., dan
terjadilah batas imajiner
yang berupa batas pengaruh asing terhadap wilayah R.I. Batas
imajiner tersebut
dinamakan frontier.
Bila frontier tidak segera diatasi maka ia dapat menjadi masalah
politik antar
negara manakala masyarakat setempat ingin bergabung dengan
negara tetangga.
Frontier terjadi oleh berbagai sebab atau dorongan, misalnya
saja dorongan
politik, ekonomi, atau sosial budaya. Oleh karena itu kesadaran
akan kemungkinan
terjadinya frontier harus selalu dihidupkan, terutama bagi
negara kita yang memiliki
konfigurasi geografis yang sangat menantang.
Kesadaran tersebut antara lain akan dapat diwujudkan melalui
program angkutan
udara dan laut perintis, program relokasi suku terasing, program
pengembangan kawasan
pertumbuhan ekonomi dengan negara tetangga dan sebagainya.
Kesemua program
tersebut pada intinya menciptakan kesejahteraan, jaminan rasa
aman, dan menghilangkan
rasa ketersampingan atau terimajinalisasikan baik secara politik
dan sosiologis.
Pada akhirnya pembinaan tata kehidupan nasional memerlukan
kesadaran akan
ruang, yang untuk sementara ini hingga tahun 2000, hal itu belum
terasa di Indonesia.
Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan kehidupannya,
eksistensinya dan
untuk mewujudkan cita- cita serta tujuan nasionalnya yang salah
satunya untuk
meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia perlu memiliki
pemahaman tentang
geopolitik dan dalam implementasikannya diperlukan suatu
strategi yang bersifat nasional,
dan hal inilah yang disebut sebagai Geostrategi. Mapping global
strategy ke depan
sangat diperlukan bagi setiap bangsa, dan bagi bangsa Indonesia
wawasan Nusantara
merupakan suatu konsep nasional dan ilmu Geopolitik mengenai
persatuan dan kesatuan
dalam berbagai bidang kehidupan, sebagai perekat bangsa
Indonesia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
B. Rumusan Masalah
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
3/24
1. Apa pengertian Geostrategi ?
2. Apa pengertian Ketahanan Nasional?
3. Apa pengertian Pembangunan Ekonomi ?
4. Apa upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
Pembangunan Ekonomi
Indonesia?
5. Bagaimana peranan Geostrategi dalam meningkatkan pembangunan
ekonomi Indonesia ?
C. Tujuan Makalah
Makalah ini disusun untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Untuk mengetahui Geostrategi dan berbagai ruang lingkup
kajiannya.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan Pembangunan
Ekonomi
Indonesia.
3. Untuk mengetahui peranan Geostrategi dan hubungannya dalam
meningkatkan
pembangunan ekonomi Indonesia.
4. Makalah ini bertujuan agar dimengerti dan dimanfaatkan dalam
penyelenggaraan
kehidupan nasional suatu bangsa.
D. Kegunaan Makalah
Penulis mengungkapkan permasalahan dalam makalah ini di harapkan
dapat
memberikan manfaat.
1. Bagi penulis
a. Sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan
tentang masalah yang
dibahas.
b. Sebagai motivasi untuk memiliki kesadaran akan pemahaman
mengenai konsef
Geostrategi Indonesia.
2. Bagi pembaca
a. Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan.
b. Sebagai motivasi untuk lebih kreatif dalam upaya meningkatkan
Pembangunan
Ekonomi Indonesia dengan Geostrategi.
E. Prosedur Makalah
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah
pengumpulan data
secara studi pustaka dengan cara membaca buku-buku dan sumber
penting lainnya.
BAB II
GEOSTRATEGI DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
A. Geostrategi
1. Pengertian Geostrategi
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi
geografi negara untuk
menentukan tujuan , kebijakan. Geostrategi merupakan pemanfaatan
lingkungan untuk mencapai
tujuan politik. Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan
cita-cita proklamasi.
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
4/24
Geostrategi juga untuk mewujudkan, mempertahankan integrasi
bangsa dalam
masyarakat majemuk dan heterogen. Geostrategi Indonesia adalah
merupakan strategi dalam
memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk
menetukan kebijakan,tujuan dan
sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa
Indonesia
Geostrategi menurut bahasa berasal dari kata geo dan strategi.
Geografi merujuk pada
ruang hidup nasional wadah atau tempat hidupnya bangsa dan
Negara Indonesia. Strategi diartikan
sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk
melaksanakan
kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang maupun damai.
Strategi biasanya menjangkau
masa depan, sehingga pada umumnya strategi disusun secara
bertahap dengan memperhitungkan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan demikian Geostrategi
adalah perumusan strategi
nasional dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi
sebagai faktor utamanya.
Disamping itu dalam merumuskan strategi perlu pula memperhatikan
kondisi sosial, budaya,
penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional maupun
internasional. Geostrategi Indonesia
merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara
Indonesia untuk menentukan
kebijakan, tujuan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional
Indonesia. Geostrategi Indonesia
memberikan arahan tentang bagaimana merancang strategi
pembangunan guna mewujudkan
masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera.
Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan- aturan untuk
mewujudkan cita- cita dan
tujauan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan
tentang bagaimana membuat
strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi
guna mewujudkan masa
depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat. Sir Balford
Mackinder (1861- 1974) guru
besar Geostrategi Universitas London teori yang dikembangkannya
tentang geostrategi
continental, merupakan teori yang dikembangkan atau digunakan
oleh Negara-negara maju
maupun Negara-negara berkembang (SuraDinata, 2005:10)
Bagi bangsa Indonesia Geostrategi diartikan sebagai metode untuk
mewudkan cita-cita
Proklamasi, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945,
melalui proses pembangunan
nasional. Karena tujuan itulah maka hal itu sebagai pegangan
bahkan doktrin pembangunan dan
hal ini lazim disebut sebagai suatu ketahanan nasional Dalam
pembukaan UUD 1945 dijelaskan
setelah alinea III tentang pernyataan Proklamasi,..Kemudian
daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraann umum
mencerdaskan kehidupan bangsa..
Pernyataan dalam pembukaan UUD 1945 tersebut sebagai landasan
fundamental Geostrategi
Indonesia. Hal ini sejalan dengan kedudukan pembukaan UUD 1945
dalam Negara Indonesia
merupakan sesuatu dasar fundamental Negara, atau dalam ilmu
hokum disebut sebagai
staatsfundamentalnorm, atau pokok kaidah Negara yang
fundamental, yang merupakan sumber
hokum dasar Negara.
Berdasarkan pengertian tersebut maka berkembangnya Geostrategi
Indonesia sangat
terkait erat dengan hakikat terbentuknya bangsa Indonesia yang
terbentuk dari berbagai etnis,
suku, ras, golongan, agama, bahkan terletak dalam territorial
yang terpisahkan oleh pulau- pulau
dan lautan. Selain itu hal tersebut terwujud karena danya proses
sejarah, nasib serta tujuan untuk
mencapai martabat kehidupan yang lebih baik. Dengan kata lain
perkataan menurut Notonagoro
terbentuknya bangsa Indonesia merupakan proses persatuan
Monopluralis. Oleh karena itu
prinsip- prinsip nasionalisme Indonesia adalah sebagai
berikut:
a. Kesatuan sejarah, yaitu bangsa Indonesia tumbuh dan
berkembang dalam suatu proses
sejarah, sejak zaman pra-sejarah, sriwijaya, majapahit, sumpah
pemuda 28 oktober
1928 dan sampai proklamasi 17 agustus 1945, dan kemudian
membentuk bangsa dan
Negara Indonesia
b. Kesatuan nasib, yaitu segenap unsure bangsa berada dalam
suatu proses sejarah
yang sama dan mengalami nasib yang sama, yaitu dalam penderitaan
penjajahan dan
kebahagiaan bersama.
c. Kesatuan kebudayaan, yaitu beraneka ragam kebudayaan tumbuh
dan berkembang
dan secra bersama- sama membentuk puncak- puncak kebudayaan
Indonesia.
d. Kesatuan wilayah, yaitu segenap unsure bangsa Indonesia
berdiam di segenap wilayah
territorial yang dalam wujud berbagai pulau, dengan lautannya,
namun merupakan
satu kesatuan wilayah tumpah darah Negara dan bangsa
Indonesia.
e. Kesatuan asas kerohanian, yaitu adanya kesatuan ide, tujuan,
cita- cita dan nilai
kerohanian yang secara keseluruhan tersimpul dalam dasar
filosofis Negara Indonesia
Pancasila ( Notonagoro, 1975:106).
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
5/24
Berbeda dengan prinsip- prinsip Geostrategi yang dikembangkan
oleh Rudolf Kjelle, Karl
Haushoffer, Frederich Ratzel yang mengembangkan Geostrategi demi
kepentingan militer, bagi
bangsa Indonesia Geostrategi dikembangkan demi tujuan dan bangsa
Negara Indonesia yang
bersifat mulia, yaitu kesejahteraan dalam kehidupan bersama.
Oleh karena itu Geostrategi Indonesia sebagai suatu cara atau
metode dalam
memanfaatkan segenap konstelasi Geografi Negara Indonesia dalam
menentukan kebijakan,
arahan serta sarana- sarana dalam mencapai tujuan seluruh bangsa
dengan berdasar asas
kemanusiaan dan keadilan social. Dapat pula dikatakan bahwa
Geostrategi Indonesia adalah
memanfaatkan segenap kondisi geografi Indonesia untuk tujuan
politik dan hal itu secara rinci
dikembangkan dalam pembangunan nasional ( Kihat Suradinata,
2005:33; armawi, 2005:1).
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka Geostrategi
Indonesia diperlukan dan
dikembangkan untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas
bangsa dan wilayah tumpah
darah negara Indonesia, maka Geostrategi Indonesia dirumuskan
dalam bentuk ketahanan
nasional.
1. 1. Penjelasan Istilah
a. Geostrategi : suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi
lingkungan untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional;
b. Sistem kehidupan nasional adalah himpunan berbagai
kelemba-gaan hidup
bangsa sebagai sistem (ipoleksosbudhankam) seba-gai subsistem
yang
dilengkapi dengan norma, nilai dan aturan;
c. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa berisi
keuletan,
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengem-bangkan
kekuatan
nasional dalam menghadapi ancaman baik datang dari luar maupun
dari dalam.
d. Cita-cita nasional kondisi yang lebih cerah dimasa depan
sesuai dengan
keinginan luhur yang terkandung dalam falsafah bangsa.
e. Kepentingan nasional dari aspek keamanan dan
kesejahteraan
Kepentingan nasional adalah kepentingan bangsa dan negara untuk
mewujudkan stabilitas
nasional bidang politik, sosial budaya dan pertahanan
keamanan.
Pembangunan nasional adalah semua kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan oleh negara
atau pemerintah yang bertujuan un-tuk mengadakan pembangunan
fisik, sikap mental dan
moderni-sasi pemikiran bagi seluruh bangsa dan rakyat
Indonesia.
a. keamanan adalah suatu kondisi yang dirasakan oleh masyarakat,
mengenai
ketenteraman, ketertiban, keselamatan dan kemampu-an untuk
mengadakan
pertahanan.
b. Kesejahteraan adalah suatu kondisi yang didapat oleh
masyarakat dimana
terdapat rasa kecukupan, kecerdasan, kesehatan, ketaq-waan dan
kemudahan
untuk mendapatkan fasilitas pelayanan.
2. Konsepsi Geostrategi
a. Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam
menentukan
kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujnas (pemanfaatan
kondisi lingkungan
dalam mewujudkan tujuan politik).
b. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD
1945.
c. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi
bangsa dalam
masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD
1945.
d. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan
Nasional. Geostrategi
Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional.
e. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa
yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan
kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala AGHT
baik yang
datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa
dan Negara
serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
f. Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan
sebagai
kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah,
seperti Law
and order, Welfare and prosperity, Defence and security,
Juridical justice and
social justice, freedom of the people.
g. Menggunakan kerangka pikir Pancasila yang
komprehensif-integral, dalam IPTEK
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
6/24
dikenal dengan pemikiran kesisteman. Sedangkan sub sistemnya
berupa aspek
kekuatan alamiah dan aspek kekuatan sosial.
h. Dalam pengaturan dan penyelenggaraan negara (kehidupan
nasional) masalah
keamanan dan kesejahteraan ibarat sebagai sebuah koin. Satu sisi
merupakan
gambaran kesejahteraan, sisi yang lain adalah gambaran
keamanan.
i. Ketahanan Nasional merupakan integrasi dari ketahanan
masing-masing aspek
kehidupan sosial. Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi
Indonesia sebagai
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis yang harus
diwujudkan oleh
suatu negara dan harus dibina secara dini, terus-menerus, dan
sinergis dengan
aspek-aspek kehidupan bangsa yang lain. Tentu saja ketahanan
Negara tidak
semata-mata tugas Negara sebagai institusi apalagi pemerintah.
Ketahanan.
Geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan
Nasional yang bertumbuh
pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan keamanan.
Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka
diperlukan strategi besar (grand
strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif
aktif dan fakta bahwa bagian terluar
wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari
strategi maritim adalah
mewujudkan kekuatan maritim (maritim power) yang dapat menjamin
kedaulatan dan integritas
wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu beberapa konsep
mengenai Geostrategi yaitu:
a. Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam
menentukan
kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tuj-nas (pemanfaatan
kondisi lingkungan
dalam mewujudkan tujuan politik).
b. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD
1945.
c. Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan integrasi
bangsa dalam
masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pemb dan UUD
1945.
d. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan
Nasional.
e. Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan
nasional.
f. Ketahanan Nasional mrpk kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ATHG baik
yang datang
dari luar maupun dari dalam, yang langsungg maupun tidak
langsug
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa
dan Negara
serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
g. Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan
sebagai
kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah,
seperti Law
and order, Welfare and prosperity, Defence and security,
Juridical justice and
social justice, freedom of the people. Konsepsi dasar Ketahan
Nasional Model
Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia
dan budaya
yang berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan
alam.
Terdiri 8 aspek kehidupan nasional. :
1). Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :
a). Gatra letak dan kedudukan geografi
b). Gatra keadaan dan kekayaan alam
c). Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
2). Lima aspek (panca gatra) kehidupan sosial, yaitu :
a). Gatra ideologi
b). Gatra Politik
c). Gatra ekonomi
d). Gatra social budaya
e). Gatra pertahanan dan keamanan.
Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8
gatra secara
komprehensif dan integral.
Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual,
Geostrategi Indonesia
diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada
perwujudan kesatuan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan. Dengan mengacu pada
kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi
besar (grand strategy) maritim sejalan
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
7/24
dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian
terluar wilayah yang harus
dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim
adalah mewujudkan kekuatan
maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan
integritas wilayah dari berbagai
ancaman. Terdapat hubungan geopolitik dan Geostrategi dalam
astra gatra.
Komponen strategi astra gatra.
TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah
a. Letak geografi Negara.
b. Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik
yang di atmosfer,
muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas
maksimal, lestari,
dan daya saing.
c. Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan
distribusi)
Pancagatra. (itanggible) kehidupan sosial
IDEOLOGI Value system
POLITIK Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan
kehidupan
pololitik masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima
fungsi utama:
Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
Pencapaian tujuan
Usaha integrasi
EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nasional, Kepribadian
nasional )
a. Doktrin
b. Wawasan Nasional
c. Sistem pertahanan keamanan
d. Geografi
e. Manusia
f. Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
g. Material
h. Ilmu pengetahuan dan teknologi
i. Kepemimpinan
j. Pengaruh luar negeri.
3. Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia
Pada awalnya perkembangan Geostrategi Indonesia digagas oleh
Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (SSKAD) Bandung pada tahun 1962. isi
konsepnya yaitu pentingnya
pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan
Indonesia yang ditandai
dengan meluasnya pengaruh komunis. Sehingga pada saat itu,
Geostrategi Indonesia dimaknai
sebagai strategi untuk mempertahankan, mengembangkan dan
membangun kemampuan territorial
dan kemampuan gerilyawan untuk menghadapi ancaman komunis di
Indocina.
Pada tahun 1965-an Lembaga Ketahanan Nasional mengembangkan
konsep Geostrategi
Indonesia yaitu untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan,
kekuatan nasional untuk
menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan serta
gangguan yang bersifat internal
maupun eksternal.
Sejak tahun 1972, Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan
pengkajian tentang
Geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi
Indonesia sehingga Geostrategi
Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi
ketahanan nasional dengan
pendekatan kemanan dan kesejahteraan guna menjaga identitas
kelangsungan serta integrasi
nasional agar tujuan nasional dapat tercapai.
Terhitung mulai tahun 1974, Geostrategi Indonesia ditegaskan
wujudnya dalam bentuk
rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode dan doktrin
dalam pembangunan nasional.
4. Ketahanan Nasional
Negara Indonesia sebagai suatu Negara memiliki letak geografis
yang sangat strategis
di Asia Tenggara. Oleh karena itu di kawasan Asia Tenggara,
Indonesia memiliki posisi yang
sangat penting, sehingga tidak menutup kemungkinan di era global
dewasa ini menjadi perhatian
banyak Negara di dunia, berdasarkan peranan dan posisi Negara
Indonesia, maka tidak menutup
kemungkinan akan merupakan ajang perebutan kepentingan kekuatan
transnasional. Oleh karena
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
8/24
itu sebagai suatu Negara, Indonesia harus memperhatikan dan
mengembangkan ketahanan
nasional.
a. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa
yang terdiri atas
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional
dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan
gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara
langsung maupun yang tidak
langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan
perjuangan nasional.
Ketahanan nasional sebagai istilah sebenarnya belum lama
dikenal. Istilah ketahanan
nasional mulai dikenal dan dipergunakan pada permulaan tahun
1960-an. Istilah ketahanan
nasional untuk pertama kali dikemukakan oleh Presiden Pertama
Republik Indonesia Soekarno.
Kemudian pada tahun 1962 mulai diupayakan secara khusus untuk
mengembangkan gagasan
ketahanan nasional di sekolah staf dan komando Angkatan Darat
Bandung (Armawi, 2005:2).
Pengertian Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu
bangsa, yang berisi
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan, baik
yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang langsung
maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa
dan Negara serta perjuangan
dalam mengejar tujuan nasional Indonesia (Suradinata,
2005:47)
b. Pengertian konsepsi ketahanan nasional
Konsepsi ketahanan nasional adalah keseimbangan dan keserasian
dalam kehidupan
sosial melingkupi seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh
berlandaskan falsafah
bangsa, ideologi negara, konstitusi dan wawasan nasional dengan
metode astagatra.
Konsepsi ketahanan nasional ini merupakan saran unutuk
mewujudkan ketahanan nasional.
Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa
dilatarbelakangi oleh:
Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan Negara sehingga ia
mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan Negara
sehingga ia
selalu mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun
mengalami
berbagai gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun
dari luar.
Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mangandung
makana
keteraturan (regular) dan stabilitas, yang di dalamnya
terkandung potensi untuk
terjadinya perubahan (the stability idea of changes) (Usman,
2003:5).
Konsepsi dasar Ketahanan Nasional Astragatra, model ini
merupakan perangkat
hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang memanfaatkan
kekayaan alam.
Astragatra terdiri dari:
Trigatra, yaitu :
Gatra letak dan kedudukan geografi
Gatra keadaan kekayaan alam (Pengelolaan SDA : asas maksimal,
asas lestari,
asas daya saing )
Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Pancagatra yaitu:
Gatra ideology
Gatra Politik
Gatra Ekonomi (faktor mempengaruhi ketahanan ekonomi sumber
kekayaan
alam, tenaga kerja, modal, teknologi)
Gatra Sosial budaya (Faktor yang mempengaruhi ketahanan sosial,
tradisi,
pendidikan, kepemimpinan nasional, keperibadian nasional)
Gatra Pertahanan dan Keamanan (Faktor yang mem pengaruhi:
doktrin,
wawasan nasional, sistem hankam, geografi, Manusia, integrasi
angkatan
bersenjata dengan rakyat, material maksudnya sinkronisasi
industri pertahanan
dengan industri sipil, IPTEK, kepemimpinan, pengaruh luar
negeri)
Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan
Ketahanan adalah
suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan Negara dapat
bertahan, kuat menghadapi
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Konsekuensinya suatu
ketahanan harus disertai
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
9/24
dengan keuletan, yaitu suatu usaha secara terus- menerus secra
giat dan berkemauan keras
menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan
dan cita- cita nasional.
Identitas merupakan ciri khas suatu Negara dilihat sebagai suatu
totalitas, yaitu sutau Negara
yang dibatasi wilayah, penduduk, sejarah, pemerintahan, dan
tujuan nasionalnya, serta peranan
yang dimainkan di dunia internasional. Adapun pengertian lain
yang berkaitan dengan integritas
adalah kesatuan yang menyeluruh dalam kehidupan bangsa, baik
social maupun alamiah,
potensial ataupun tidak potensial.
Konsepsi Ketahanan Nasional dapat pula dipandang sebgai sutau
pilihan atau alternative
dan konsepsi tentang kekuatan nasional (national power), yang
biasanya dianut oleh Negara-
Negara besar di dunia. Konsepsi tentang kekuatan nasional
bertumpu pada kekuatan, terutama
bertumpu pada kekuatan fisik militer dengan politik kekuasaannya
(power politics), sedangkan
ketahanan nasional tidak semata- mata mengutamakan kekuatan
fisik, melainkan memanfaatkan
daya dan kekuatan lainnya pada suatu bangsa. Ketahanan nasional
pada hakikatnya merupakan
suatu konsepsi dalam pengaturan dan penyalenggaraan
kesejahteraan dan kemakmuran serta
pertahanan dan keamanan di dalam kehidupan nasional. Untuk dapat
mencapai tujuan nasional
suatu bangsa harus mempunyai kekuatan, kemampuan, daya tahan dan
keuletan.
Pengertian tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan:
Tantangan adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan
menggugah
kemampuan.
Ancaman adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan mengubah
dan
merombak kebijaksanaan yang dilandaskan secara konsepsional.
Hambatan adalah suatau hal yang bersifat melemahkan atau
menghalangi
secara tidak konsepsional yangberasal dari dalam.
Gangguan adalah hambatan yang berasal dari luar.
c. Ciri-ciri Ketahanan Nasional
Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara
berkembang
Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan
mengembangkan
kehidupan.
Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan
mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang
dari luar
maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak.
Didasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan
nasional tercermin
dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah
(trigatra) dan lima
aspek sosial (pancagatra).
Berpedoman pada wawasan nasional. Wawasan nusantara merupakan
cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya
berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga
merupakan
sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan
kehidupan
nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai
wawasan nasional
dan merupakan landasan ketahanan nasional.
d. Hakikat Ketahanan Nasional
Kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin
kelangsungan
hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Ketahanan nasional
mengandung makna
keutuhan semua potensi yang terdapat dalam wilayah nasional,
baik fisik maupun sosial ,
sehingga kelemahan dari satu aspek akan mempengaruhi yang lain .
Ketahanan nasional
merupakan interaksi positif dari semua gatra kehidupan nasional
yang terkandung dalam
astagatra.
e. Sifat-sifat Ketahanan Nasional
Manunggal artinya antara trigatra dan panca gatra, tidak campur
aduk melainkan
serasi, seimbang dan harmonis.
Integratif artinya mengandung pengertian segenap aspek kehidupan
kebangsaan
dalam hubungannya dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam
dan suasana
ke dalam saling mengadakan penyesuaian yang selaras dan
serasi.
Mawas ke dalam artinya Ketahanan Nasional terutama diarahkan
kepada diri
bangsa dan Negara itu sendiri, untuk mewujudkan hakikat dan
sifat nasional.
Kewibawaan artinya Ketahanan Nasional sebagai hasil pandangan
yang bersifat
integrative mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta memiliki
deterrent
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
10/24
effect, yang harus diperhitungkan pihak lain, dan menjaga harkat
dan martabat
bangsa dan negara sebagai daya pencegah dan penangkalan.
Berubah menurut waktu yaitu ketahanan nasional pada hakikatnya
tidak bersifat
tetap, melainkan sangat dinamis. Katahanan nasional dapat
meningkat atau
bahkan dapat juga menurun dan hal itu tergantung pada situasi
dan kondisi.
Tidak membenarkan adanya adu kekuasaan atau adu kekuatan.
Percaya pada diri sendiri. (self Confidence).
Tidak tergantung pada pihak lain (self Relience) yaitu ketahanan
nasional
dikembangkan atas dasar kemampuan diri sendiri.
f. Asas- asas Ketahanan Nasional
1. Kesejahteraan dan keamanan
2. Komprehensif Integral (Menyeluruh Terpadu)
3. Mawas kedalam dan keluar
4. Kekeluargaan
g. Ketahanan Nasional sebagai Kondisi
Ditinjau dari segi sifatnya maka sebenarnya konsepsi ketahanan
nasional tersebut bersifat
objektif dan umum, oleh karena itu secra teoretis dapat
diterapkan di Negara manapun juga
dalam hubungan dengan penerapan konsepsi tersebut factor situasi
dan kondisi Negara
sangat menentukan. Oleh karena itu meskipun secara konsepsional
sama, namun karena
situasi dan kondisi Negara berbeda- beda, maka wujud ketahanan
nasionalpun akan berbeda-
beda pula.
Kondisi Ketahanan Nasional Indonesia, adalah kondisi dinamis
bangsa dan Negara
Indonesia. Sesuai dengan konsepsi Ketahanan Nasional, maka
kondisi tersebut mengandung
suatu kemampuan untk menyusun kekuatan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Kekuatan ini
diperlukan untuk mengatasi dan menanggulangi berbagai bentuk
ancaman yang ditujukan
terhadap bangsa Indonesia.
Dalam hubungannya dengan Ketahanan nasional Indonesia dengan
memperhatikan
berbagai bahaya yang mengancam serta situasi dan kondisi dalam
Negara Indonesia, maka
ditentukan strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup
Negara Indonesia. Bagi
bangsa Indonesia bahaya yang mengancam dapat berupa suversi dan
infiltrasi terhadap
semua bidang kehidupan masyarakat, serta adanya kelemahan-
kelemahan yang inheren
dengan suatu masyarakat majemuk yang sedang membangun, maka
strategi yang dipilih
adalah strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa
dan Negara Indonesia,
maka cara yang dipilih adalah dengan mematapkan ketahanan
nasional. Strategi ini
detentukan berdasar pengalaman sendiri, yang kemudian dioalah
dan disistematisir hingga
menjadi doktrin. Demikianlah maka ketahanan suatu bangsa adalah
merupakan suatu
persoalan universal, sedang cara dan strategi yang ditentukan
berbeda- beda. Terdapat
berbagai istilah misalnya strategy of interdependence, strategy
of limited war, sedangkan bagi
bangsa Indonesia dikembangkan konsepsi strategi ketahanan
nasional (Suradinata, 2005:50).
5. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan
Berbangsa dan
Bernegara
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata)
kehidupan
nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap
aspek relatif berubah menurut
waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis
sehingga interaksinya
menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan
komplek.
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek
yang
mendukung kehidupan, yaitu:
1. Aspek alamiah (Statis)
a. Geografi
b. Kependudukan
c. Sumber kekayaan alam
2. Aspek sosial (Dinamis)
a. Ideologi
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
11/24
b. Politik
c. Ekonomi
d. Sosial budaya
e. Ketahanan Keamanan
6. Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi berasal dari kata idea yang berarti ilmu. Kata idea
berasal dari bahasa
Yunani eidos yang berarti bentuk. Di samping itu ada kata idein
yang berarti melihat.
Maka secara harafiah, ideology berarti ilmu tentang pengertian-
pengertian dasar. Dalam
pengertian sehari- hari, kata idea disamakan artinya dengan
cita- cita yang bersifat tetap
yang harus dicapai, sehingga cita- cita yang bersifat tetap itu
sekaligus merupakan suatu
dasar, pandangan, faham.
Ideologi adalah Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan
ajaran yang
memberikan motivasi.
Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang
dicita-citakan
oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai
yang dikandungnya
yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan
kehidupan manusia.
Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan
merupakan pelaksanaan
dari sistem falsafah itu sendiri.
a. Ideologi Dunia
I. Liberalisme(Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas
kontrak
semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial).
Liberalisme bertitik tolak dari
hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat
diganggu gugat oleh
siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang
bersangkutan. Paham
liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu
kebebasan kepentingan pribadi
yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas
Hobbes, John Locke,
J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski.
Paham Liberalisme berkembang dari akar- akar rasionalisme yaitu
paham yang
mendasarkan pada rasio sebagi sumber kebenaran tertinggi,
materialisme yang
meletakan materi sebagai nilai tertinggi, empirisme yang
emndasarkan atas kebenaran
fakta empiris ( yang dapat ditangkap indra manusia ), serta
individualisme yang
meletakkan nilai dan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi
sebagai dalam segala
aspek kehidupan.
Dalam kaitannya dengan ketahanan, ideology haruslah dipahami dan
terlebih lagi
demokrasi dalam suatu Negara sebenarnya tidak hanya menyangkut
masalah politik saja
melainkan juga demokrasi, ekonomi, social, budaya, ilmu
pengetahuan bahkan kehidupan
keagamaan atau kehidupan religius (kaelan, 2001). Atas dasar
itulah maka sifat , karakter
bangsa sering menimbulkan gejolak dalam penerapan demokrasi.
Pengaruh yang cukup kuat dari ideology Liberal terhadap
ketahanan ideology
bangsa Indonesia adalah konsepnya mengenai hakikat masyarakat
sipil atau civil society
yang seakan- akan berbeda da terpisah dari Negara. Hal
sebenarnya berkaitan erat
dengan hakikat konsef Negara sebagai organisasi kemasyarakatan
dalam mewujudkan
suatu cita- cita bersama. Dalam masalah ini terdapat dua sudut
pandang berbeda yang
sering digunakan dala memahami pengertian dan eksistensi
masyarakat sipil.
Pertama, perspektif yang melihat posisi Negara sebagai yang
mengungguli
masyarakat sipil. Perspektif ini sering digunakan sebagai dasar
pijak untuk menjelaskan
keadaan politik dalam suatu Negara yang menerapkan system
otoritarianisme.
Kedua, perspektif yang melihat adanya otonomi dari masyarakat di
luar Negara
dan yang harus diperjuangkan dalam rangka mengimbangi kekuasaan
Negara..
Selain kedua perspektif tersebut terdapat pula pandangan yang
bersifat eklektis
yaitu yang memadukan dua pandangan berbeda tersebut, yaitu
sebenarnya terdapat
hubungan yang bersifat fungsional antara Negara dengan
masyarakat sipil. Perspektif ini
melihat masyarakat sipil terpeah akibat kepentingan- kepentingan
yang berbeda, yaitu
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
12/24
antara sector pribadi dan umum, antara individu damn masyarakat
dan antara kesadaran
dan kenyataan. Sementara Negara dianggap bertugas untuk
memberikan pengawasan
dan pengaturan social yang secara kongkrit bekerja, misalnya
elakukan pemungutan
pajak, pelaksanaan hukum, peraturan, birokrasi, diplomasi,
system keamanandan perang.
Dalam pengertian ini masyarakat dan Negara disatukan oleh hukum
dan hak
(Kuntowijoyo, 1997).
II. Komunisme(ClassTheory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas
lain.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena
itu
kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk
merebut
kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya
merebut
kekuasaan / mempertahankannya, komunisme,akan:
Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan
tertentu
serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa
pertentangan,
perombakan masyarakat dengan revolusi.
III. PahamAgama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual
religius.
Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara
melaksanakan
hukum agama dalam kehidupan dunia.
b. Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari
nilai-nilai dasar budaya bangsa
Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh
sehingga pemahaman
dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung
didalamnya.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
ideologi bangsa Indonesia
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan
yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka
menjamin kelangsungan
kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang
berlandaskan keyakinan
akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan
negara serta
pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan
sebagai berikut:
Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan
diaktualisasikan agar
mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa,
dan
negara.
Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan
ditanamkan dalam
masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan
bangsa dan
kesatuan wilayah.
Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh
masyarakat
merupakan hal yang sangat mendasar.
Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual
untuk menghindari
tumbuhnya materialisme dan sekularisme
Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan
cara
mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain.
7. Ketahanan Nasional Bidang Ideologi
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
13/24
Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang memiliki
tingkat
keanekaragaman yang tinggi. Sebagaimanan diketahui bersama bahwa
bangsa Indonesia
terdiri atas berbagai macam suku bangsa, yang dengan sendirinya
memiliki beraneka
ragam budaya masing- masing. Selain itu bangsa Indonesia juga
tersusun atas golongan,
agama dan adapt istiadat yang beraneka ragam.
Keadaan demikian ini memiliki dua kemungkinan:
Pertama, Keanekaragaman itu dapat menimbulkan potensi
perpecahan, jikalau
unsure- unsure bangsa tidak memiliki wawasan kebersamaan
sebgaimana terkandung
dalam ideology pancasila. Oleh karena itu jikalau unsure- unsure
bangsa memiliki
wawasan yang sempit maka bukannya tidak mungkin, akan terjadi
perpecahan bangsa
atau disintegrasi bangsa. Hal ini Nampak pada kondisi bangsa
pada era reformasi dwasa
ini yang sala memahami kebebasan serta otonomi daerah.
Kedua, keanekaragaman itu justru merupakan suatu khasanah budaya
bangsa
yang dapat dikembangkan serta menguntungkan dalam pelbagai
kepentingan, misalnya
bidang pariwisata, serta dapat menumbuhkan kebanggaan nasional
serta memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan latar belakang keadaan tersebut, terlebih keadaan wilayah
yang terdiri
atas berbagai gugusan pulau dan kepulauan besar maupun kecil,
maka diperlukan secara
mutlak sarana penangkal ideologis untuk mempersatukan persepsi,
mempersatukan
bangsa yaitu pancasila.
a. Konsep Pengertian Ketahanan Ideologi
Sejalan dengan prinsip- prinsip diatas, ketahanan nasional
bidang ideology adalah
merupakn suatu kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan
ketangguhan yang
mengndung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan ideology di
dalam menghadapi
dan mengatasi segala tantangan baik dari luar Indonesia maupun
yang dating dari dalam
Negara Indonesia sendiri.
Ideologi adalah suatu perangkat prinsip pengarahan (guiding
principles) yang
dijadikan dasar serta memberikan arah dan tujuan untuk dicapai
dalam melangsungkan
dan mengembangkan hidup dan kehidupan nasional suatu bangsa dan
Negara. Ideologi
memiliki sifat futuristic, artinya mampu memberikan suatu
gambaran masa depan yang
ideal ( Sastra Pratedja, 1995:143). Dengan kata lain perkataan
ideology merupakan suatu
konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-
citakan.
Selain itu fungsi dasar ideology juga membentuk identitas suatu
kelompok atau
bangsa. Ideology juga memiliki kecenderungan untuk menentukan
karakteristik kelompok
manusia.
b. Strategi Pembinaan Ketahanan Ideologi
Dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara upaya untuk
meningkatkan
ketahanan nasional bidang ideology dipengaruhi oleh system
nilai, artinya kemanfaatan
ideology sangtaq bergatung kepada serangkaian nilai yang
terkandung di dalamnya yang
dapat memenuhi dan menjamin segala aspirasi dalam kehidupan
masyarakat baik secara
pribadi, makhluk social, maupun sebagai warga Negara sesuai
dengan kodrat manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Pada dasarnya setiap bangsa
itu
mengembangkan ideologinya sesuai dengan filsafat hidup atau
pandangan hidupnya yaitu
suatu system nilai yang sesuai dengan kepribadian bangsa itu
sendiri. Ideologi bagi suatu
Negara merupakan system nilai yang mencakup segenap nilai hidup
dan kehidupan
bangsa serta Negara baik bersifat interelasi maupun
interdepedensi. Memiliki suatu
ideology yang sempurna dan cocok belum menjamin ketahanan
nasional bangsa tersebut
di bidang ideologi.
Secara rinci dalam rangka strategi pembinaan ideology adalah
sebagai berikut:
a. Secara prinsip aktualisasi secara konkrit ideology Negara
Indonesia
harus diwujudkan baik dalam bidang kenegaraan maupun pada
setiap
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
14/24
warga Negara dalam bermasyarakat.
b. Aktualisasi fungsi ideology sebagai perekat pemersatu bangsa
harus
senantiasa ditanamkan kepada semua warga Negara terutama
dalam
perwujudan konkrit dalam masyarakat , berbangsa dan
bernegara.
c. Dalam proses reformasi dewasa ini aktualisasi ideology bangsa
dan
Negara harus dikembangkan kea rah keterbukaan dan
kedinamisan
ideology yang senantiasa mampu mengantisipasi perkembangan
zaman,
iptek, peradaban, serta dinamika masyarakat untuk mencapai cita-
cita
reformasi.
d. Senantiasa menanamkan dan memantapkan persatuan dan
kesatuan
bangsa yang bersumber pada asas kerohanian ideology Pancasila
yang
mengakui keanekaragaman.
e. Kalangan elit Negara baik eksekutif, legislative maupun
yudikatif harus
mencurahkan kepada cita- cita untuk memperbaiki nasib
pembangunan
nasional yang tertuang dalam program- program pembangunan
Negara.
f. Mengembangkan, menanamkan kesadaran bermasyarakat dan
bernegara
pada generasi penerus bangsa.
g. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga Negara untuk
memiliki
kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan
meningkatkan motivasi dalam pembangunan nasional demi
kesejahteraan
seluruh bangsa (Parmono, 1995).
8. Pengaruh aspek politik
a. Aspek Politik Dalam Negeri
Sistem pemerintah berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan
yang besifat
absolut, kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya
oleh MPR
sebagai penjelmaan seluruh rakyat
Mekanisme politik memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun
perbedaan
pendapat tidak menyangkut nilai dasar sehingga tidak
berseberangan yang dapat
menjurus kepada konflik fisik
Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasi aspirasi yang hidup
dalam
masyarakat dengan tetap berpedoman pada Pancasila, UUD 1945, dan
wawasan
nusantara
Komunikasi politik bertimbal balik antara pemerintah dengan
masyarakat dan
anatarkelompok atau golongan dalam masyarakat terjalin dengan
baik untuk
mencapau tujuan nasional dan kepentingan nasional.
b. Aspek Politik Luar Negeri
Hubungan Luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama
Internasional di
berbagai bidang atas dasar sikap saling menguntungkan,
meningkatkan citra
positif Indonesia di luar negeri dan memantapkan persatuan serta
keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam
rangka,
meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar Negara berkembang
dengan
Negara maju sesuai dengan kemampuan demi kepentingan
nasional.
Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara
lain melalui promosi,
peningkatan diplomasi, lobi internasional, pertukaran pemuda,
pelajar, dan
mahasiswa serta kegiatan olahraga.
Perkembangan, perubahan dan gejolak dunia terus diikuti dan
dikaji dengan
seksama agar dampak negative yang mungkin mempengaruhi
stabilitas nasional
dan menghambat kelancaran pembangunan dan pencapaian tujuan
nasional dapat
diperkirakan secara dini.
Langkah bersama Negara berkembang dengan industri maju untuk
memperkecil
ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan
melalui perjanjian
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
15/24
perdagangan internasional serta kerjasama lembaga- lembaga
keuangan
Internasional.
Perjuangan mewujudkan suatu tatanan dunia baru dan ketertiban
dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social melalui
penggalangan
solidaritas.
Peningkatan kualitas SDM perlu dilaksanakan dengan pembenahan
system
pendidikan.
9. Pengaruh Aspek Sosial budaya
Sosial adalah Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang
mengandung
nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas
yang merupakan unsur
pemersatu.
Budaya adalah Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia
dengan
cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama
serta merupakan
kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Menurut Koentjaraningrat produk kebudayaan dibedakan atas tiga
macam:
Sistem nilai, gagasan- gagasan atau system pemikiran yang
bersifat abstrak yang
hanya mampu difahami, dimengerti dan dipikirkan.
Benda- benda budaya
Kehidupan social
Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia,
lingkungan alam,
lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak
dapat
dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis
itulah pangkal segala
kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif
budaya asing.
Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari
budaya-budaya
suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian
diterima sebagai nilai
bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara
wajar dan alamiah tanpa
unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan
Indonesia.
Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang
memiliki sifat-sifat
dasar:
Religius
Kekeluargaan
Hidup seba selaras
Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan
sosial budaya
bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung
kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat
Indonesia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta
tanah air, berkualitas,
maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi
dan seimbang serta
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan
nasional.
a. Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan Aspek social budaya adalah suatu kondisi dinamis suatu
bangsa yang
berisi keuletan, ketangguhan dari kemampuan suatu bangsa untuk
mengembangkan
kekuatan nasional.
Berdasarkan batasan pengertian tersebut maka dapat dipahami
bahwa ketahanan
pada aspek social budaya merupakan salah satu pilar yang penting
untuk menangga
kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia. Hal itu
dipertegas secara yuridis
dalam UUD 1945 pasal 32 bahwa :
Kebudayaan nasional itu adalah kebudayaan yang timbul sebagai
buah usaha
budi daya rakyat indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli
yang terdapat
sebagai puncak- puncak kebudayaan di daerah- daerah seluruh
Indonesia.
Terhitung sebgai bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju kea rah
kemajuan,
adab, budaya, dan persatuan dengan tidak menolak bahan- bahan
dari
kebudayaan asing yang dapat diperkembangkan atau memperkaya
kebudayaan
bangasa sendiri, serta mempertinggi derajad kemanusiaan
Indonesia.
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
16/24
10. Pengaruh Aspek Hankam
Pertahanan Keamanan Indonesia diartikan sebagai Kesemestaan daya
upaya
seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan
negara dalam
mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup
dan kehidupan
bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan,
menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan
masyarakat diseluruh bidang
kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan
salah satu
fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri
sebagai intinya, guna
menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan
ketahanan
nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal
bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung
kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg)
yang dinamis,
mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan
mempertahankan
kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
Struktur kekuatan
Tingkat kemampuan
Gelar kekuatan
Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui
empat
pendekatan:
Ancaman
Misi
Kewilayahan
Politik
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan
menjadi
tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman
dari dalam
negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.
TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan
apabila diminta
atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang
meningkat ke keadaan
darurat.
Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut
dan udara
untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena
itu pembangunan postur
kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada
pembangunan
kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang
antara unsur-unsur
utama.
Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan =
Polri.
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup
kemungkinan
mengundang campur tangan asing (link up) dengan
alasan-alasan:
Menegakkan HAM
Demokrasi
Penegakan hukum
Lingkungan hidup
Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur
kekuatan
pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang
membangun kekuatan
pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk
melindungi diri sendiri dan
tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces):
Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih)
sebagai fungsi perlawanan
rakyat.
Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM,
KAMRA, LINMAS
Komponen pendukung = Sumber daya nasional sarana dan prasarana
serta
perlindungan masyarakat terhadap bencana perang.
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
17/24
Ketahanan pada Aspek Pertahanan Keamanan
Mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya bela negara melalui
penyelenggaraan
SISKAMNAS.
Indonesia adalah bangsa cinta damai, akan tetapi lebih cinta
kemerdekaan dan
kedaulatan.
Pembangunan pertahanan keamanan ditujukan untuk menjamin
perdamaian dan
stabilitas keamanan.
Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan harus
dilindungi.
Mampu membuat perlengkapan dan peralatan pertahanan
keamanan.
Pembangunan dan penggunaan kekuatan pertahanan keamanan
diselenggarakan oleh
manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati
HAM, menghayati
nilai perang dan damai.
TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang berpedoman pada
Sapta Marga.
Polri sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata
dan Catur
Prasetya.
11. Pengaruh Aspek Ekonomi
Perekonomian:
a. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan
bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi
barang-
barang jasa
b. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara
individu
maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam
kehidupan
bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan
memberi corak
terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem
perekonomian
liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka
terhadap pengaruh-
pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis
dengan sifat perencanaan
dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap
pengaruh-pengaruh dari luar.
Perekonomian Indonesia = Pasal 33 UUD 45
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga
negara
mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda
perekonomian
dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian
Indonesia tidak
dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta.
Secara makro sistem
perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian
kerakyatan.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan
perekonomian
bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi
yang sehat dan
dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional
dengan daya
saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan
terhadap berbagai
hal yang menunjang, antara lain:
a) Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan yang
adil dan merata.
Ekonomi Kerakyatan Menghindari:
Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor
pertanian,
perindustrian dan jasa.
Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang
kuat.
Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar
sektor negara.
Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita
keadilan
sosial.
b) Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor
pertanian, perindustrian
dan jasa.
c) Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama
dibawah
pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran
serta
masyarakat secara aktif.
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
18/24
d) Pemerataan pembangunan.
e) Kemampuan bersaing.
B. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan di Indonesia dilakukan di segala bidang baik
ekonomi, budaya dan
pertahanan serta keamanan. Pembangunan ekonomi merupakan
tanggung jawab
pemerintah dan peran serta dari seluruh lapisan masyarakat.
Selama beberapa tahun
sebelum Orde Baru, keadaan ekonomi telah mengalami kemerosotan
terus menerus.
Apabila antara tahun 1955-1960 laju inflasi rata-rata adalah 25%
setahun maka dalam
periode 1960-1965 harga-harga meningkat dengan laju rata-rata
adalah 226% setiap
tahunnya. Pada tahun 1966 laju inflasi mencapai puncaknya yaitu
650% setahun. Inflasi
yang menghebat ini diikuti pula dengan kemerosotan di segala
bidang. Dikarenakan
masalah-masalah tersebutlah maka pemerintah Orde Baru
mengeluarkan TAP MPR No
XXIII/MPR/66 tentang pembaharuan landasan di bidang ekonomi dan
pembangunan dalam
program jangka pendek. Kebijaksanaan ini bertujuan untuk
menanggulangi inflasi,
meniadakan campur tangan pasar dan penundaan pembayaran utang
luar negeri. Dengan
melaksanakan pembangunan jangka pendek yang diarahkan pada
pengendalian inflasi,
usaha rehabilitasi sarana ekonomi, peningkatan kegiatan ekonomi
dan pencakupan
kebutuhan hidup rakyat. Tugas utama pemerintah Orde Baru adalah
menghentikan proses
kemerosotan ekonomi dan membina landasan yang sehat bagi
pertumbuhan ekonomi
yang wajar dan mantap. Oleh karena itu pemerintah melaksanakan
pembangunan jangka
panjang yang dimulai tanggal 1 April 1969-31Maret 1974 yang
disebut dengan pelita
pertama. Pelaksanaan pelita pertama lebih menitik beratkan
kepada pembangunan
ekonomi melalui sektor pertanian karena pada tahun 1966
Indonesia masih mengimpor
beras. Serta sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di
pedesaaan dan bermata
pencaharian sebagai petani. Dengan pembangunan lebih
dititikberatkan kepada sektor
pertanian ini diharapkan Indonesia mampu memenuhi kebutuhan
rakyat sehingga
mensejahterakan rakyat. Pembangunan melalui pertanian ini
ditunjang dengan berbagai
program dari pemerintah seperti Revolusi Hijau dan didukung
usahausaha tani. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pembangunan
ekonomi Indonesia
pelita pertama melalui pertanian. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan
pembangunan ekonomi Indonesia pelita pertama melalui pertanian.
Metode penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan teknik
pengumpulan data
melalui teknik kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data
yang digunakan adalah
teknik analisis data kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah untuk meningkatkan
produksi pertanian pemerintah mengupayakan Revolusi Hijau
melalui usaha-usaha tani
dengan menerapkan program-program dalam pertanian seperti
intensifikasi pertanian yaitu
dengan cara penggunaan pupuk, bibit unggul. Ekstensifikasi
pertanian yaitu dengan cara
perluasan lahan pertanian. Diversifikasi pertanian yaitu
penganekaragaman jenis tanaman.
Serta rehabilitasi pertanian yaitu memperbaiki infrastruktur
yang ada dalam pertanian.
Semua upaya-upaya yang dilakukan melalui usaha-usaha tani
bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas tanaman pangan baik dari segi
kualitas maupun kuantitas,
meningkatkan produksi hasil pertanian serta untuk meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat Indonesia. Dengan adanya pembangunan pertanian
pertumbuhan ekonomi
dapat dinaikkan dari rata-rata 3% menjadi 6,7% pertahun.
1. Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan
total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan
disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
Para ahli memiliki definisi-definisi yang berbeda mengenai
pembangunan ekonomi.
Pertama merupakan definisi-definisi mazhab eknomi yang dominant
dan koenvensional.
Definisi-definisi tersebut memusatkan diri kepada jawaban atas
pertanyaan bagaimana
sambil menganggap pertanyaan siapa sebagai pertanyaan yang
berbeda di luar cita- cita
penyelidikannya yang murni, dan menetapkan pertanyaan apa
sebagai diketahui. Definisi-
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
19/24
definisi yang kedua berhubungan dengan kelompok maupun ahli-
ahli non-ekonomi. Mereka
pada umumnya sepakat mengenai sesuatu yang amat penting yang
dikemukakan radikal
terhadap pertanyaan siapa yang mengenyam keuntungan yang
diperoleh dari perubahan
social, akan tetapi pada saat yang sama mempertanyakan keabsahan
masyarakat industri
Negara- Negara kaya sebagai tujuan perubahan social mungkin atau
diinginkan.
Definisi- definisi di bawah ini mewakili mazhab tersebut:
1. Nestor E. Terleckyj 1) mengatakan bahwa Pertumbuhan Ekonomi
itu adalah
kenaikan terus menerus selama periode yang berarti, dalam jumlah
barang-
barang materi dan jasa- jasa yang diproduksi dalam suatu
kehidupan ekonomi.
Menurut sejarah, selama periode yang memungkinkan untuk
mengadakan
observasi kuantitatif, Pertumbuhan jumlah barang absolute, dan
jasa yang
diproduksi lazimnya dikaitkan dalam kesejahteraan materi rata-
rata dalam
kuantitas yang diproduksi perorang, dan dengan pertumbuhan
penduduk. Karena
alas an itu maka definisi- definisi pertumbuhan ekonomi mencakup
konsep
kenaikan kesejahteraan ekonomi. Karena itu, menurut Simon
kuznets,
Pertumbuhan ekonomi modern. Mencerminkan kemampuan terus
menerus
untuk menyediakan bagi penduduk yang bertambah kenaikan jumlah
komoditi dan
jasa perkapita.
Salah satu definisi pembangunan:
Perubahan menuju pola-pola masyarakat yang memungkinkan
realisasi yang
lebih baik dari nilai-nilai kemanusiaan, yang memungkinkan suatu
masyarakat
mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap lingkungannya dan
terhadap tujuan
politiknya, dan yang memungkinkan warganya memperoleh kontrol
yang lebih
terhadap diri mereka sendiri (Inayatullah, 1967).
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi
(economic
growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan
sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan
kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan
nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi
apabila terjadi
peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi
keberhasilannya lebih
bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar
pendapatan dan tingkat output
produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih
bersifat kualitatif,
bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam
struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor
perekonomian seperti dalam
lembaga, pengetahuan, dan teknik.
a. Kemajuan Konsep Pembangunan:
Rencana Marshall (Marshall Plan)
Dalam ucapannya di Universitas Harvard, ia berpidato dengan
gagasan
pemerintah AS untuk membantu membangun negara-negara di
Eropa
yang hancur akibat Perang Dunia II. Tujuan gagasan bantuan
adalah
turut membangkitkan ekonomi mereka. Dengan gagasan ini,
kemudian
dikenal dengan sebutan Marshal Plan atau yang sangat
terkenal
sebagai suatu program berencana untuk membantu pembangunan
ekonomi negara lain.
Pendapat dan analisis para ahli Barat, pembangunan seperti
sekarang, bermula
dan dipengaruhi oleh program pemerintah Amerika Serikat yang
dicetuskan presiden Harry
S. Truman dalam pidato pelantikannya 20 Januari 1949 yang
dikenal sebagai Poin IV.
Riwayat itu menyebabkan Lerner (1977) bahkan menyebut
pembangunan sebagai suatu
ideologi internasional yang bermula dari suatu komunikasi: yakni
pidato Presiden Truman
kepada Kongres AS tersebut. Poin IV dianggap merupakan awal dari
paradigma
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
20/24
pembangunan: yaitu bantuan negara yang lebih kaya kepada negara
yang miskin.
b. Pembangunan sebagai Pertumbuhan
Prioritas masalah utama, dalam pandangan para ahli ekonomi
adalah perbedaan
yang mencolok dalam tingkat pendapatan masyarakat di
negara-negara maju dengan
negara-negara miskin, Inilah sebabnya timbul perhatian para
perencana pembangunan
waktu itu terpusat keinginan meningkatkan pendapatan perkapita
bagi negara-negara baru.
Hal tersebut diasumsikan, jika pendapatan perkapita berhasil
ditingkatkan, maka
masyarakat ataupun bangsa yang bersangkutan dengan sendirinya
berhasil pindah dari
tahap lessdeveloped ke tahap developed.
Berdasarkan asumsi ini, gambaran anak panah pembangunan meliputi
unsur-
unsur berikut ini:
Produksi --> Pendapatan perkapita --> Tabungan -->
Investasi
Rostow mengemukakan tahap-tahap pertumbuhan yang dilalui negara
modern,
hingga mencapai keadaan yang sekarang, yaitu:
Masyarakat Tradisional
Prakondisi tinggal landas
Tinggal landas (take off)
Masa menjelang kedewasaan
Abad konsumsi massa yang tinggi
c. Pembangunan sebagai Poses Modernisasi
Pendapat Rogers dan Svenning (1969), modernisasi pada tingkat
individual
berkaitan dengan pembangunan pada tingkat masyarakat.
Modernisasi merupakan proses
perubahan individualdari gaya hidup tradisional ke suatu cara
hidup yang lebih kompleks,
secara teknologis lebih maju dan berubah cepat.
d. Konsep Pembangunan
Pembangunan meniru model Barat, sebenarnya belum tentu cocok
bagi konsep
untuk negara-negara berkembang. Yang mencolok dirasakan adalah
terciptanya keadaan
ketergantungan negara-negara berkembang kepada negara maju,
terutama dalam
bidangekonomi.
2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
pembangunan
ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat
dikelompokan menjadi dua,
yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi
diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber
daya modal, dan
keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti
kesuburan
tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil
laut, sangat mempengaruhi
pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan
bahan baku produksi.
Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk
mengolah bahan mentah
dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi
(disebut juga sebagai proses
produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan
nasional
melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar
merupakan pasar
potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara
kualitas penduduk
menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk
mengolah bahan
mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk
menggali dan
mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal
sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal
juga dapat meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di
masyarakat,
keadaan politik, dan sistem yang berkembang dan berlaku.
C. Peranan Geostrategi Dalam Pembangunan Ekonomi
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
21/24
1. Meningkatkan Pembangunan Ekonomi dengan Geostrategi
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi
geografi negara
untuk menentukan tujuan , kebijakan. Geostrategi merupakan
pemanfaatan lingkungan
untuk mencapai tujuan politik.
Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan cita-cita
proklamasi
Geostrategi juga untuk mewujudkan, mempertahankan integrasi
bangsa dalam
masyarakat majemuk dan heterogen. Geostrategi Indonesia adalah
merupakan strategi
dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk
menetukan
kebijakan,tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan
nasional bangsa Indonesia.
Kaitannya dengan upaya peningkatan Pembangunan Ekonomi adalah
dengan
Menitikberatkan perhatian pada aspek ketahanan bidang ekonomi
salah satunya dengan
berpegang teguh pada system perekonomian yang sesuai dengan
ideology Negara
sehingga hal tersebut menjadi suatu bentuk atau ciri yang
mencerminkan dari kepribadian
bangsa Indonesia.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan
memberi corak
terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan.
Sedangkan Pembangunan
ekonomi itu sendiri adalah suatu proses kenaikan pendapatan
total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan
disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan
memperhitungkan kondisi
dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya. Disamping itu
dalam merumuskan
strategi perlu pula memperhatikan kondisi sosial, budaya,
penduduk, sumber daya alam,
lingkungan regional maupun internasional. Geostrategi Indonesia
merupakan strategi
dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara Indonesia untuk
menentukan kebijakan,
tujuan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional Indonesia.
Geostrategi Indonesia
memberikan arahan tentang bagaimana merancang strategi
pembangunan guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera.
Cara untuk meningkatkan Pembangunan Ekonomi itu sendiri yaitu
:
1. Pemerintah harus menaruh perhatian ekstra terhadap pengusaha
local agar
bisa kompetitif di pasar Internasional
2. Sebisa mungkin diadakan seminar atau penyuluhan bagi
pengusaha-
pengusaha kecil atau menengah agar pemahaman yang luas tentang
dunia
usaha.
3. Pemerintah harus memberi kredit dengan syarat- syarat yang
mudah bagi
pengusaha.
4. Pemerintah bersama- sama dengan masyarakat untuk meningkatkan
kualitas
sumber daya manusia melalui pendidikan dan IPTEK agar mampu
bersaing
dalam menghadapi Persaingan Global.
5. Di samping peran pemerintah yang vital para pengusaha harus
memiliki
kreativitas yang tinggi supaya mereka mampu bersaing di pasar
Internasional.
6. Tingkatkan keamanan di Indonesia khususnya di tempat
pariwisata agar
wisatawan asing maupun domestic mendapatkan rasa aman sehingga
hal
tersebut akan meningkatkan citra Negara Indonesia di mata dunia
dan
meningkatkan devisa Negara tentunya.
7. Mampu mempertahankan ciri khas bangsa atau budaya agar
kepribadian
bangsa Indonesia tidak mudah terpengaruh dan tidak diklaim oleh
Negara-
Negara lain, karena hal tersebut merupakan Kekayaan budaya
bangsa
Indonesia.
8. Pendidikan di Indonesia harus ditingkatkan agar bangsa
Indonesia dapat
bersaing atau pelajar dari Negara lain ingin mengikuti
pendidikan di Indonesia
karena melihat kualitas pendidikan di Indonesia yang
berkualitas.
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
22/24
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Sesuai makalah yang dibahas dari uraian di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi
geografi
negara untuk menentukan tujuan , kebijakan. Untuk mewujudkan
cita- cita
proklamasi.
2. Ketahanan nasional dipengaruhi oleh berbagai macam aspek
seperti aspek
ideologi, sosbud, dan hankam.
3. Pembangunan nasional adalah semua kegiatan atau aktivitas
yang
dilakukan oleh negara atau pemerintah yang bertujuan untuk
mengadakan
pembangunan fisik, sikap mental dan moderni-sasi pemikiran bagi
seluruh
bangsa dan rakyat Indonesia.
4. Geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan
Nasional
yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik,
ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan.
5. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan
total
dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan
penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam
struktur
ekonomi suatu negara.
6. Geostrategi memiliki peranan yang penting dalam
meningkatkan
pembangunan ekonomi dengan bentik ketahanan bnasional pada
berbagai
bidang
7. Konsepsi Ketahanan Nasional dapat pula dipandang sebgai sutau
pilihan
atau alternative dan konsepsi tentang kekuatan nasional
(national power),
yang biasanya dianut oleh Negara- Negara besar di dunia.
8. Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan
memberi
corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang
bersangkutan.
9. Dengan Geostrategi Peningkatan Pembangunan Ekonomi adalah
dengan
membentuk suatu ketahanan dalam berbagai bidang khususnya
aspek
ideologi agar kepribadian atau jati diri bangsa tidak mudah
terpengaruh.
10. Geostrategi dalam hubungannya dengan meningkatkan
pembangunan
ekonomi adalah mewujudkan cita- cita dan tujuan nasional.
B. Saran
Peranan Geostrategi dalam pembangunan ekonomi merupakan suatu
cara yang dapat
membentuk suatu ketahanan nasional hal tersebut merupakan
perwujudan dari cita- cita
nasional diharapkan Bangsa Indonesia khususnya generasi Bangsa
dapat bersaing dalam upaya
meningkatkan Pembangunan Ekonomi di era globalisasi dewasa
ini.
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
23/24
Posted by Mahasisw a Abadi at 16:06
Labels: pkn
DAFTAR PUSTAKA
Bannock, Graham, R. E. Baxter dan Evan Davis. 2004. A Dictionary
of Economics.
Inggris: Penguin Books Ltd
http://apadefinisinya.blogspot.com/.../geopolitik-dan-geostrategi-indonesia.html//
http:// id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi//
http://muhlashala.wordpress.com/mata-kuliah-kewarganegaraan//
http://one.indoskripsi.com/click/1094//
http://setneg.go.id/index2.php?option=com_content&do_pdf//
Komarudin. (1985)Pengantar Untuk Memahami Pembangunan.Bandung;
Angkasa.
M.S, Kaelan dan Zubaedi, Achmad.(2007) Pendidikan
Kewarganegaraan. Yogyakarta.
Paradigma.
Prayitno, Hadi.(1986). Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta;
BPFE.
Sadono, Sukarno, (1981). Ekonomi Pembangunan. Medan; Borta
Gorat.
Anda sedang membaca artikel tentang Makalah Pendidikan
Kewarganegaraan dan anda bisa menemukan
artikel Makalah Pendidikan Kew arganegaraan ini dengan url
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html.
Anda dapat Mengcopy Artikel Makalah
Pendidikan Kewarganegaraan ini untuk kepentingan pendidikan.
Semoga artikel Makalah Pendidikan
Kewarganegaraan ini bermanfaat Bagi Anda. Mohon tinggalkan
komentar setelah Anda membaca artikel Makalah
Pendidikan Kewarganegaraan ini. untuk dijadikan sebagai
perbaikan dari artikel ini. bagi yang mau
menyumbangkan makalah kirim melalui email sangmahasisw
[email protected]
Recommend this on Google
2 Comments 0 Comments
-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html
24/24
Newer Post Older PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Facebook social plugin
Also post on Facebook
Posting as DhystikaZahrah Septania
Comment
Add a comment...
Wachied Ters Works at PT Marijuana
Ladang Ganja para rastaman
tank"s
Reply Like Follow Post January 7, 2014 at 1:04pm
Follow
Imaimo
sippp
Reply Like Follow Post November 16, 2014 at 6:27pm
Simple template. Powered by Blogger.