I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga yang harus dijaga agar kita dapat terus bertahan hidup di dunia ini. Kesehatan sangatlah penting, karena kesehatan itu tidak dapat dibeli dengan uang. Kita sendirilah yang harus bertanggungjawab atas kesehatan kita. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga kesehatan. Salah satu cara menjaga kesehatan ialah dengan berolahraga secara teratur. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang telah menyebar di seluruh dunia. Olahraga telah menjadi tontonan, pendidikan, mata pencaharian, kesehatan, kebudayaan dan merupakan suatu obyek yang tidak pernah membosankan bagi masyarakat. Olahraga menurut hakekatnya adalah aktivitas otot-otot besar yang menggunakan energi tertentu untuk meningkatkan kualitas hidup. Olahraga adalah bentuk kegiatan jasmani yang terdapat dalam permainan, perlombaan, dan kegiatan jasmani secara intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kesenangan dan prestasi optimal. (Abdul Gafur) 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga yang harus
dijaga agar kita dapat terus bertahan hidup di dunia ini. Kesehatan sangatlah
penting, karena kesehatan itu tidak dapat dibeli dengan uang. Kita sendirilah
yang harus bertanggungjawab atas kesehatan kita. Oleh karena itu, kita harus
selalu menjaga kesehatan. Salah satu cara menjaga kesehatan ialah dengan
berolahraga secara teratur.
Olahraga telah menjadi gejala sosial yang telah menyebar di seluruh
dunia. Olahraga telah menjadi tontonan, pendidikan, mata pencaharian,
kesehatan, kebudayaan dan merupakan suatu obyek yang tidak pernah
membosankan bagi masyarakat.
Olahraga menurut hakekatnya adalah aktivitas otot-otot besar yang
menggunakan energi tertentu untuk meningkatkan kualitas hidup. Olahraga
adalah bentuk kegiatan jasmani yang terdapat dalam permainan,
perlombaan, dan kegiatan jasmani secara intensif dalam rangka memperoleh
rekreasi, kesenangan dan prestasi optimal. (Abdul Gafur)
Seiring dengan majunya teknologi dan ilmu pengetahuan,
setiap warga harus siap untuk menghadapi tantangan dengan
meningkatkan dan memelihara kesegaran jasmani mereka sendiri.
Dalam hal ini, Olahraga yang sangat tepat dan mudah dilakukan
oleh siapa saja tanpa harus ada pembelajaran khusus sebelum
melakukannya adalah Olahraga lari.
Sejarah lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan
manusia berlari sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada,
sebenarnya telah dapat berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai
olah raga prestasi untuk mengetahui tercepat dan terkuat. Ada versi yang
1
mengatakan bermula dari bangsa Yunani yang sedang dilanda peperangan
antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani.
Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang
memenangkan perang, memerintahkan salah seorang pasukannya untuk
membawa pesan. Si pembawa pesan berlari ke Athena sepanjang 40.8 km
(25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan kemenangannya sesampainya
di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan meninggal dunia. Untuk
mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa
pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang
menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang
lari.
Konon kabarnya cabang olah raga lari marathon pertama kali
dilombakan dalam olimpiade yang diadakan di kota Athena dimenangkan
oleh Eucles dan pada lomba berikutnya dimenangkan oleh Philippides.
Setelah mengalami berbagai event dan waktu, lomba ini berubah menjadi
Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat julukan olimpiade
modern. Olah raga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang
dibagi dalam jarak tempuh tertentu. Dalam perkembangnya cabang olah raga
lari terbagi menjadi lari cepat jarak pendek (sprint), lari jarak sedang
(middle distance), lari jarak jauh (long distance). Lari jarak pendekpun
terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m, 300m,
400m, 500m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari
jarak jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan marathon.
Saat ini perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan dengan
cabang olah raga lain seperti lari halang rintang, triathlon, pentathlon,
heptathlon, decathlon.
Sedangkan aktifitas lari sebagai kebugaran/pemeliharaan fisik
badan tidak tercatat, apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki
kegiatan berlari dalam hidupnya atau setelah beberapa keturunan baru ada
kegiatan lari. Namun secara logis dapat dikatakan bahwa manusia memiliki
2
kaki untuk beraktifitas tentunya dari kecil sudah dapat berlari-lari untuk
bergembira atau mengejar sesuatu. Dari hasil berlari yang kemudian dia
merasakan manfaat yang dirasakan setelah beraktifitas maka selanjutnya
manusia memelihara aktifitas lari dalam hidupnya. Kecenderungan manusia
pada saat tumbuh dewasa juga beraktifitas lari mengejar hewan dengan
berburu menggunakan alat buruan seperti tombak atau batu.
Semakin modern manusia hidup pada suatu era semakin sedikit
aktifitas berjalan dan berlari. Lama kelamaan menyadari bahwa manusia
tetap membutuhkan oleh raga lari dalam aktifitasnya untuk memelihara
kesehatanya sehingga menjadi kecenderungan bahwa manusia memilih olah
raga lari dalam hidupnya untuk dijadikan kebiasaan atau hobi. Kini, dalam
era modern keinginan manusia tidak hanya dijadikan sekedar hobi, namun
berubah menjadi klub sehat dan menjadi gaya hidup bahkan untuk
bersosialisasi. Yang berarti bahwa tidak hanya olah raga lari untuk prestasi
saja yang berkembang dan digabungkan dengan cabang olah raga lainnya,
namun olah raga lari non prestasi (untuk kebugaran) juga mengalami
perkembangan yang digabungkan dengan aktifitas lain manusia. Ketika
manusia baru menyadari bahwa “dengan olahraga lari secara rutin akan
membawa pengaruh yang besar terhadap kebugaran jasmani”, saya yakin
pasti suatu saat akan muncul klub olah raga lari non prestasi menjadi trend
gaya hidup seperti klub bike to work atau klub body building.
Kini, sebuah studi juga menemukan, mereka yang terbiasa lari
ternyata lebih panjang usia daripada yang tidak. Studi yang dipublikasikan
pada Senin (11/8) itu menunjukkan, usia anggota klub lari ternyata rata-rata
20 tahun lebih panjang daripada mereka yang tidak pernah lari. Para peneliti
dari Stanford University California tersebut menyatakan, berlari mengurangi
risiko penyakit jantung, kanker, dan penyakit gangguan saraf seperti
Alzheimer.
Dalam 19 tahun masa penelitian, kasus kematian pada pelari tercatat
15 persen. Sebaliknya, kematian pada non pelari tercatat 34 persen. Padahal,
3
mereka rutin memeriksakan kesehatan," tulis dr Eliza Chakravarty. Tim
peneliti menyurvei 284 anggota klub lari dan 156 orang dengan rutin
memeriksakan kesehatan. Mereka berlatar belakang sosial dan ekonomi
sama. Seluruhnya berusia 50 tahun ke atas. Dimulai pada 1984, setiap
responden mengisi survei data frekuensi pelatihan, berat badan, dan
ketidakmampuan melakukan delapan aktivitas. Sebagian besar pelari
berhenti berlari saat memasuki usia 70 tahun. Namun, sulit ditemukan orang
yang benar-benar berhenti berlatih.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kini masyarakat pada
umumnya lebih senang menghabiskan waktu liburnya dengan berdiam diri
dirumah atau jalan-jalan ke mall daripada berolahraga lari. Orang-orang
beralasan, mereka terlalu sibuk dengan kerjaan mereka sehingga waktu
libur harus dihabiskan dengan beristirahat atau bersenang-senang. Karena
itulah, dalam makalah ini dituliskan betapa pentingnya melakukan olahraga
lari bagi kesehatan jasmani.
I.2. Rumusan Masalah
Banyak orang yang tidak sadar akan pentingnya olahraga lari. Namun
banyak juga yang sadar, tapi ada saja alasan mereka untuk tidak
berolahraga. Alasannya beragam, ada yang sibuk, malas, dan ada juga yang
bilang olahraga lari itu hanya membuang-buang tenaga dan waktu saja.
Pemikiran seperti itu harus dihilangkan, karena hal itu salah besar. Oleh
karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan pentingnya olahraga lari
terhadap kesehatan jasmani.
I.3. Tujuan Penulisan
Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk memberitahu masyarakat luas
terutama kepada pembaca akan banyaknya manfaat olahraga lari bagi
kesehatan jasmani.
4
I.4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data dari internet.
1.5. Manfaat Penulisan
Manfaat makalah ini dibuat ialah untuk memberitahukan pada masyarakat
bahwa olahraga lari sangat dibutuhkan dan sangat penting manfaatnya bagi
kesehatan jasmani karena lari dapat dilakukan oleh semua kalangan umur
tanpa terkecuali.
5
II. PEMBAHASAN
II.1. Pengertian Lari
Lari merupakan olahraga yang menyehatkan. Lari adalah salah satu
olahraga yang dapat kita lakukan tanpa harus mengeluarkan uang banyak.
Selain itu juga lari dapat membuat badan kita jauh lebih sehat. Olahraga
murah yang tak butuh perlengkapan rumit ini, bisa dilakukan oleh siapa pun
di semua kalangan umur, baik tua, muda, kaya dan miskin.
Secara bahasa, Lari didefinisikan sebagai cara tercepat bagi hewan
dan manusia untuk bergerak dengan kaki.
Selain itu, dalam istilah Olahraga, Lari didefinisikan sebagai gerakan
tubuh (gait) di mana pada suatu saat semua kaki tidak menginjak tanah. Lari
adalah salah satu bentuk latihan aerobik ( dilakukan dengan menggerakkan
kedua tangan dan kaki) dan latihan anaerobik.
Untuk melakukan olahraga lari ini, ada baiknya dilakukan pemanasan
terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mencegah cedera pada otot yang
akhirnya justru akan membahayakan kesehatan jasmani kita.
II.2. Cabang Olahraga Lari
Olah raga lari berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi dalam
jarak tempuh tertentu. Dalam perkembangnya cabang olah raga lari terbagi
menjadi :
1. lari cepat jarak pendek (sprint)
Lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m
sampai dengan jarak 400 m. Oleh karena itu, kebutuhan utama untuk lari