BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPada perusahaan manufaktur
terdapat perbedaan dengan perusahaan dagang, perbedaan itu muncul
karena terdapat perbedaan dalam sifat operasinya. Ciri pokok
operasi perusahaan dagang adalah menjual barang dagangan tanpa
mengolah lebih dahulu barang dagang yang dibelinya. Dengan kata
lain, perusahaan dagang tidak melakukan proses produksi, sehingga
barang yang dibeli langsung dapat di jual. Dengan demikian
penentuan harga pokok barang yang dibeli maupun dijual dalam
perusahaan dagang relatif lebuh mudah.Operasi perusahaan manufaktur
tidak sesederhana perusahaan dagang, karena perusahaan manufaktur
membuat sendiri barang yang akan dijualnya. Dalam perusahaan
manufaktur, penentuan harga pokok barang yang diproduksi dan harga
pokok penjualan harus melalui beberapa tahapan yang lebih rumit.
Perusahaan manufaktur harus menggagbungkan harga bahan yang
dipakai, dengan biaya tenaga kerja dan biaya produksi lain untuk
dapat menentukan harga pokok barang yang siap untuk dijual.Didalam
perusahaan manufaktur juga terdapat jurnal penutup. Jurnal Penutup
yang dimaksud adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode
akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara. Akibat
penutupan ini maka rekeningrekening ini pada awal periode akuntansi
saldonya nol.
1.2 Rumusan MasalahBerdaasarkan latar belakang tersebut,
masalah-masalah yang di bahas dapat dirumuskan sebagai berikut.1.
Bagaimana membuat laporan keuangan perusahaan manufactur ?2. Apa
fungsi jurnal penutup ?1.3 Tujuan MasalahAdapun tujuan-tujuan yang
ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.1.
Untuk mengetahui cara membuat laporan keuangan perusahaan
manufactur.2. Untuk mengetahui fungsi jurnal penutup.
BAB IIPEMBAHASAN2.1 LAPORAN KEUANGANLaporan keuangan perusahaan
manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang.
Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga
Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba.2.1.1 NeracaPerbandingan
Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufactur :Perusahaan
DagangNeraca sebagian31 Desember 2005Perusahaan ManufakturNeraca
sebagian31 Desember 2005
Aktiva Lancar:Aktiva Lancar:
KasRp1.000KasRp1.200
Piutang (bersih)13.000Piutang (bersih)4.000
Persediaan Barang Dagangan9.000Persediaan:
Sewa Dibayar di Muka2.900Barang JadiRp 15.000
25.900Barang Dalam Proses18.000
Bahan Baku9.000
42.000
Sewa Dibayar di Muka1.600
48.800
2.1.2 Laporan Laba RugiPerbandingan bagian Harga Pokok Penjualan
di Laporan Rugi-Laba antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan
Manufactur :Perusahaan DagangLaporan Rugi-Laba sebagianPeriode
Tahun 2005
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Dagangan 1 Januari Rp10.000
(+) Pembelian Bersih ..99.250
Barang Tersedia Untuk Dijual Rp109.250
(-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember 9.000
Harga Pokok Penjualan .Rp100.250
Perusahaan Manufaktur
Laporan Rugi-Laba sebagianPeriode Tahun 2005
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Jadi 1 Januari .Rp12.000
(+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul) 688.000
Barang Tersedia Untuk Dijual .Rp700.000
(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember .15.000
Harga Pokok PenjualanRp685.000
Komponen yang berbeda digambarkan secara skematis sbb
:Perusahaan Dagang: Persediaan Barang + Pembelian - Persediaan
Barang = Harga PokokDagangan (Awal) BersihDagangan (Akhir)
PenjualanPerusahaan Manufaktur :Persediaan Barang + Harga Pokok -
Persediaan Barang = Harga PokokJadi (Awal) ProduksiJadi (Akhir)
PenjualanPada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening
untuk menentukan harga pokok produksi, tetapi dalam Laporan
Rugi-Laba hanya disajikan totalnya saja, sedangkan rinciannya
disajikan dalam Laporan Harga Pokok Produksi.2.1.3 Harga Pokok
ProduksiContoh Laporan Harga Pokok Produksi (merupakan lampiran
Laporan Rugi-Laba di atas) :Skedul Harga Pokok ProduksiTahun
2005
Persediaan Barang Dalam Proses 1 Januari..Rp10.000
Ditambah:
Bahan Baku:
Persediaan 1 Januari..Rp5.000
Ditambah: Pembelian...100.000
Tersedia Dipakai..105.000105
Dikurangi:Persediaan 31 Desember9.000
Bahan Baku Dipakai ..Rp96.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung..200.000
Biaya Overhead Pabrik:
Tenaga Kerja Tidak Langsung..Rp 50.000
Listrik dan Air140.000
Bahan Habis Pakai Pabrik.30.000
Penyusutan Gedung Pabrik 120.000
Penyusutan Mesin...60.000
Total Biaya Overhead Pabrik 400.000
Total Biaya Produksi tahun ini696.000
Total Biaya Barang Dalam Proses 706.000
Dikurangi:
Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember..18.000
Harga Pokok Produksi 688.000
Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods
Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang
jadi.Biaya-biaya tersebut terdiri dari : Biaya Bahan Baku (BBB)
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) Biaya Overhead Pabrik (BOP)
a. Biaya Bahan Baku Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan
(harga pokok) seluruh substansi / materi pokok yang terdapat pada
barang jadi. Bahan baku merupakan bagian Barang jadi yang dapat
ditelusur keberadaannya. Bahan baku pada sebuah pabrik dapat
berasal dari Barang jadi pabrik yang lain.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Tenaga kerja langsung adalah
tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses
pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya maupun
dengan bantuan mesin. Tenaga kerja langsung memperoleh
kontraprestasi yang dikategorikan sebagai Biaya tenaga kerja
langsung. Jadi, Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah semua
kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.
c. Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik adalah
biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat
digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik, a.l.: Biaya
tenaga kerja tidak langsung, seperti Upah pengawas, mandor,
mekanik, bagian reparasi, dll Biaya bahan penolong, yaitu
macam-macam bahan yang digunakan dalam proses pengolahan, tetapi
kuantitasnya sangat kecil dan tidak dapat ditelusur keberadaannya
pada barang jadi. Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya penyusutan
mesin, dll
d. Rekening-rekening khusus dalam perusahaan
manufakturRekening-rekening dalam buku besar sebuah perusahaan
manufaktur, biasannya lebih banyak bila dibandingkan dengan
rekening buku besar sebuah perusahaan dagang. Hal ini disebabkan
oleh sifat operasi perusahaan manufaktur yang lebih kompleks bila
dibandingkan dengan perusahaan dagang. Namun demikian, sebagian
besar rekening yang terdapat dalam perusahaan dagang dijumpai juga
dalam perusahaan manufaktur, seperti rekening kas, piutang dagang,
penjualaan dan sebagainnya.Beberapa rekening yang khusus dijumpai
dalam perusahan manufaktur,antara lain: perlengkapan pabrik,biaya
pemakaian pelengkapan pabrik,persedian bahan baku, pembelian bahan
baku, persedian barang dalam proses,persedianaan barang jadi,dan
barang proses. Berikiut ini akan dijelaskan beberapa rekening yang
biasa dijumpai dalam perusahaan manufaktur. Rekening Pembelian
Bahan BakuApa bila perusahaan mengunakan sistem akuntasi umum
(sistem persediaan periodic). Untuk kegiatan manufaktur,makan semua
bahan langsung dicatat dengan mendebet rekening pembelian bahan
baku.apa bila perusahaan mengunakan sistem vocher, maka dalam
vocher register bias disediakan kolom khusus untuk pendebetan
kedalam rekening pembelian bahan baku ini.hal yang sama juga bias
dilakukan bila perusahaan menggunakan jurnal khusus dengan cara
ini, maka kita cukup membukukan sekali dalam sebulan dari total
kolom khusus yang terdapat dalam vocher registeratau jurnal khusus.
Rekening Ikhtisar Biaya ProduksiDalam perusahaan manufaktur biasa
nya digunakan satu buah rekening untuk menampung pembebanan semua
biaya produksi, baik biaya produksi langsung maupun tidak lansung.
Rekening ini didebet dengan biaya pemakaian bahan baku (kredit:
rekening pembelian bahan baku), biaya tenagan kerja (kredit :
rekening biaya tenaga kerja), dan biaya overhead pabrik (kredit:
rekening overhead pabrik). pada akhir tahun, melalui jurnal penutup
rekening ini dikerdit dengan persedian akhir bahan baku, persedian
akhir barang dalam proses, dan sisanya dipindahkan kerekening
rugi-laba. jumlal yang dipindahkan ke rekening rugi-laba ini
mencerminkan harga pokok barang yang selesai diproduksi pada priode
yang bersangkutan. Rekening Persedian Bahan BakuApabila perusahaan
mengunakan sistem akuntasi umum, maka persedian bahan baku yang ada
dalam persediaan (yang ada digudang) harus ditentukan dengan cara
melakukan perhitungan fisik atas persediaan. Jumlah persediaan yang
ditentukan melalui perhitungan fisik tersebut, kemudian melelui
jurnal penutup dicatat didalam rekening persediaan bahan
baku.jumlah saldo pada akhir priode yang Nampak dalam rekening ini,
akan menjadi saldo awal untuk priode berikutnya. Rekening
Persediaan Barang Dalam ProsesSetiap perusahaan manufaktur biasanya
mempunyai sejumlah barang yang masih berada dalam proses
pengerjaan. barang-barang yang masih dalam keadaan belum selesai
dikerjakan yang ada pada akhir priode disebut persedian barang
dalam proses.apa bila perusahaan mengunakan sistem akuntasi umum,
maka penentuaan jumlah barang dalam proses priode dilakukan melalui
perhitungan fisik. selanjutnya dengan jurnal penutup jumlah
persediaan akhir barang proses tersebut dipindahkan kerekening
persediaan barang dalam proses. Rekening Persediaan Barang
Jadi.Persediaan barang jadi dalam sebuah perusahan manufaktur
hampir sama dengan persediaan barang dagangan dalam sebuah
perusahaan dagang : keduannya merupakan barang yang sudah siap
dijual.perbedaannya ialah bahwa persediaan barang dagangan
diperoleh melalui pembelian, sedangkan persediaan barang jadi
diperoleh melelui proses prodiksiApabila perusahaan mengunakan
sistem akuntasi umum,maka penentuan persediaan akhir barang jadi
dilakukan melalui perhitingan fisik barang jadi pada akhir tahun.
Selanjutnya melalui jurnal penutup, hasil perhitungan tesebut
dicatat dengan mendebet rekening persediaan barang jadi dan
mengkredit rekening rugi-laba.seperti halnya rekening persediaan
yang lain,rekening persedianaan barang jadi akan menjadi catatan
persediaan barang jadi yang ada pada akhir suatu priode, dan
menjadi persediaan awal untuk priode berikutnya.Ketiga rekening
persediaan yang telah diuraikan diatas,yakni persediaan bahan
baku,persediaan barang dalam proses,dan persediaan barang jadi
dilaporkan di neraca pada kelompok aktiva lancer.rekening
perlengkapan pabrik juga merupakan suatu rekening aktiva yang
digolongkan sebagai aktiva lancer. Siklus Akuntansi Siklus
akuntansi perusahaan manufaktur sama dengan siklus akuntansi
perusahaan dagang. Akuntansi perusahaan manufaktur dengan sistem
fisik :1. Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk
mencatat nilai bahan baku yang masih tersisa, baik di awal maupun
akhir periode.Transaksi pembelian Bahan baku tidak dicatat ke
rekening Persediaan Bahan Baku, tetapi dicatat ke rekening
Pembelian Bahan Baku, seperti terlihat pada jurnal berikut
:Mei17Pembelian Bahan BakuKas / Utang DagangRp 100.000Rp
100.000
2. Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan untuk
mencatat nilai barang yang masih dalam proses, baik di awal maupun
akhir periode.3. Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan
untuk mencatat nilai barang jadi pada awal dan akhir periode.
Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan jurnal
penyesuaian untuk perusahaan dagang. Neraca Lajur untuk perusahaan
manufaktur pada prinsipnya sama dengan neraca lajur untuk
perusahaan dagang, tetapi ditambahkan kolom untuk skedul harga
pokok produksi. Contoh Neraca Lajur Sebagian:Perusahaan
ManufakturNeraca Lajur sebagianPeriode tahun 2005
Nama RekeningNSSDHarga Pokok PoduksiLaporan Rugi-LabaNeraca
DebitKreditDebitKreditDebitKreditDebitKredit
Persediaan Barang Jadi12.00012.00015.00015.000
Persed. Barang Dlm. Proses10.00010.00018.00018.000
Persediaan Bahan Baku5.0005.0009.0009.000
Pembelian Bahan Baku100.000100.000
Biaya Tenaga Kerja Lgsg.200.000200.000
Biaya Tenaga Kerja Tak Lgsg.50.00050.000
Biaya Listrik dan Air140.000140.000
Biaya Bahan Habis Pakai30.00030.000
Biaya Penyst. Gedung Pabrik120.000120.000
Biaya Penyst. Mesin60.00060.000
Biaya Pemasaran40.00040.000
Penjualan1.500.0001.500.000
...715.00027.000
Harga Pokok Produksi688.000
715.000715.000
2.2 JURNAL PENUTUPJurnal penutup untuk perusahaan manufaktur
berbeda dengan perusahaan dagang. Dalam perusahaan manufaktur,
rekening Harga Pokok Produksi digunakan untuk menutup semua
rekening yang akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok Produksi. Saldo
rekening ini kemudian ditransfer ke rekening Ikhtisar
Rugi-Laba.Contoh : Des.31Harga Pokok ProduksiPersediaan Barang
Dalam ProsesPersediaan Bahan BakuPembelian Bahan BakuBiaya Tenaga
Kerja LangsungBiaya Tenaga Kerja Tak LangsungBiaya Listrik dan
AirBiaya Bahan Habis PakaiBiaya Penyusutan Gedung PabrikBiaya
Penyusutan Mesin(untuk menutup rekening-rekening Persediaan Bahan
Baku awal, Barang Dalam Proses awal, dan rekening-rekening Biaya
produksi)Rp715.000Rp10.0005.000100.000200.00050.000140.00030.000120.00060.000
31Persediaan Barang Dalam ProsesPersediaan Bahan BakuHarga Pokok
Produksi(untuk mencatat persediaan akhir barang dalam proses dan
bahan baku)Rp18.0009.000Rp27.000
31Persediaan Barang JadiPenjualanIkhtisar Rugi-Laba(untuk
mencatat persediaan akhir barang jadi dan menutup rekening
penjualan)Rp15.0001.500.000Rp 1.515.000
31Ikhtisar Rugi-LabaPersediaan Barang JadiHarga Pokok
Produksi(untuk menutup rekening persediaan awal barang jadi dan
harga pokok produksi)Rp700.000Rp12.000688.000
31Ikhtisar Rugi-LabaBiaya Pemasaran(untuk menutup biaya
pemasaran)Rp40.000Rp40.000
Contoh soal:PT. Ressi Nata per 31 Desenber 2011 (setelah
penyesuaian), (dalam ribuan)Biaya
advertensi.............................................................................
Rp 85.000Amortisasi hak
paten.....................................................................
Rp 16.000Kerugian
piutang............................................................................
Rp 28.000Depresiasi mesin
pabrik.................................................................
Rp 78.000Depresiasi gedung
pabrik...............................................................
Rp 133.000Depresiasi perlatan
kantor.............................................................
Rp 37.000Tenaga kerja
langsung...................................................................
Rp 250.000Asuransi
pabrik..............................................................................
Rp 62.000Perlengkapan
pabrik......................................................................
Rp 115.000Reparasi dan pemeliharaan
mesin................................................. Rp
31.000Pengawasan
produksi...................................................................
Rp. 74.000Biaya perlengkapan
pabrik...........................................................
Rp 21.000Pajak bumi dan bangunan
pabrik................................................. Rp
14.000Persediaan barang jadi, 31 desenber
2011................................... Rp 12.500Persediaan barang
jadi, 31 desenber 2010................................... Rp
15.000Persediaan barang dalam proses, 31 desenber
2011.................... Rp 9.000Persediaan barang dalam proses, 31
desenber 2010..................... Rp 8.000Pajak penghasilan
........................................................................
Rp. 53.400Tenaga kerja tag
langsung...........................................................
Rp. 26.000Biaya
asuransi..............................................................................
Rp 55.000Biaya
bunga.................................................................................
Rp 25.000Persediaan bahan baku 31 desenber
2011................................. Rp 78.000Persediaan bahan
baku 31 desenber 2010.................................. Rp
60.000Pembelian bahan
baku...............................................................
Rp 313.000Gaji
pegawai..............................................................................
Rp
150.000Penjualan....................................................................................
Rp 1.630.000PT. RESSI NATALAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI31 DESEMBER
2011Bahan langsung:Persediaan bahan baku, 31 des 2010.........Rp
60.000Pembelian bahan baku.............................Rp
313.000Bahan baku tersedia digunakan...............Rp
373.000Persediaan bahan baku, 31 des 2011.........Rp
78.000Pemakaian bahan
langsung..................................................Rp
295.000Tenaga kerja
langsung............................................................Rp
250.000BOP........................................................................................Rp
570.000jumlah biaya
produksi..........................................................Rp
1.115000barang dalam proses 31 desember
2010.....................................Rp 8.000jumlah barang
dalam proses................................................Rp
1.123.000jumlah balam proses 31 desember
2011.....................................Rp 9.000harga pokok
produksi..........................................................Rp
1.114.000
PT. RESSI NATALAPORAN RUGI LABA31 DESEMBER
2011Penjualan..........................................................................................Rp
1.630.000Harga pokok penjualan :Persediaan barang jadi 31 desember
2010................Rp 15.000Harga pokok
produksi..........................................Rp
1.114.000Tersedia di
jual.....................................................Rp
1.129.000Persediaan barang jadi 31 desember 2011................Rp
12.500Harga pokok
penjualan.................................................................Rp
1.116.500Laba
kotor...........................................................................................Rp
513.500Biaya operasi :Biaya
advertensi........................................................Rp
85.000Kerugian
piutang.......................................................Rp
28.000Depresiasi peralatan
kantor.......................................Rp 37.000Biaya
asuransi...........................................................Rp
55.000Biaya
bunga..............................................................Rp
25.000Biaya
gaji................................................................Rp
150.000Jumlah biaya
operasi......................................................................Rp
380.000laba sebelum
pajak............................................................................Rp
133.500pajak
penghasilan................................................................................Rp
43.400laba
bersih...........................................................................................Rp
80.100
(Dalam Ribuan)2.3 Laporan Bursa Efek Indonesia.Pada dasarnya,
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange (IDX) merupakan pasar
untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.
Instrumen-instrumen keuangan yang diperjual belikan di BEI seperti
saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai
produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call). Di dalam
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian BEI atau
pasar modal dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.BEI memberikan peran
besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan
dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar
modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal
menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua
kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan
pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka
perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat melalui
penjualan Efek saham melalui prosedur IPO atau efek utang
(obligasi). BEI dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena BEI
memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return)
bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang
dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas
perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan
alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat
meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan
kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.Struktur Pasar Modal
Indonesia telah diatur oleh UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar
Modal
Listing Laporan Keuangan di BEI :
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan Perusahaan manuifaktur adalah perusahaan yang
meproduksi barang dari bahan baku, bahan setengah jadi sampai
dengan barang jadi yang siap untuk dijual. Setiap perusahaan
manufaktur harus menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan) dengan cara
BBB+BTKL+BOP. Setiap data laporan keungan perusahaan manufaktur
harus valid, akurat, dapat dipercaya dan ada buktinya. Lingkup
penelitian dilakukan keuangan tahun 2004-2006, dimana sampling atau
responden yang diteliti adalah auditor pada masing-masing
Perusahaan. Variabel variabel konsistensi penyajian laporan
keuangan yang terdiri dari observasi outlier (), penggunaan metode
akuntansi () dan catatan akuntansi () secara simultan dan persial
berpengaruh signifikan terhadap opini auditor unqualified opinion
pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
3.2 Saran Proses penyelesaian makalah harus diselesaikan tepat
waktu dan akurat, untuk itu agar penulis betul-betul lebih meiliki
rasa tanggungjawab yang besar agar data tersebut dapat
terselesaikan dengan baik. Sebaiknya dalam suatu penyusunan makalah
harus benar-benar jelas dan tidak membingungkan agar pembaca dapat
mengerti apa yang dituliskan oleh penulis. Opini auditor perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sangat dipengaruhi oleh
variabel konsistensi penyajian laporan keuangan sehingga pimpinan
atau manajemen perusahaan yang terdaftar di BEI hendaknya
memberikan perhatian terhadap variabel tersebut afar terbentuk
opini auditor unqualified opinion. Terutama untuk observasi outlier
karena terbukti memberikan pengaruh dominan terhadap pembentukan
opini auditor unqualified opinion tersebut. Pimpinan hendaknya
mampu memberikan apresiasi pada auditor perusahaan sehingga audit
yang dihasilkan bersifat obyektif.
DAFTAR PUSTAKA
http://haryonounikarta-akuntansibiaya.blogspot.com/
https://www.google.com/search?client=opera&rls=en&q=struktur+makalah&sourceid=opera&ie=utf-8&oe=utf-8
http://haryonounikarta-akuntansibiaya.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manufaktur