KAT A PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuh an Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Shalawat dan salam selalu terurah kepada baginda Nabi Muhammad S!" y ang kita nantikan syafa#atnya di yaumil kiyamah nanti. $an juga kami berterima kasih pada %apak Sinhan,S.E.,M.M. selaku $&sen mata kuliah Perbankan Syariah yang telah memberikan tugas ini kepada kami. 'ami sangat berharap makalah ini dapat bergun a dalam rangk a menambah wawasan ser ta penget ahuan ki ta mengenai (Sistem 'eaungan )sl am* , 'ami juga meny adari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan . +ntu k itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perba ikan di masa yang akan datang , menginga t “tiada gading yang tak retak” tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Sem&ga makalah sederhana ini dapat dip aha mi bag i siap apu n yan g membaa nya. Sekiranya lap&ran yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun &rang yang membaa nya. Seb elumnya kami m&h &n maa f apa bil a ter dapat kes alah an kat a-kata yan g kurang berkenan dan kami mem&h&n kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. P&ntianak, September / 'el&mp&k ) )
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
%erbeda dengan kitab sui agama lain, !l-?ur#an tidak b&leh ditampilkan
hanya dalam bentuk terjemahan atau tafsirnya, tetapi harus dibarengi pula dengan teks
aslinya. !l-?ur#an b&leh ditampilkan dalam bentuk teks aslinya saja, namun bila akan
ditampilkan terjemahannya, maka teks aslinya harus ditampilkan pula. 4al itu untuk
menghindarkan terjadinya dist&rsi terhadap keaslian !l-?ur#an.
% !s-Sunnah0!l-hadits sebagai Sumber 4ukum )slam
!s-Sunnah0!l-hadits merupakan petunjuk Nabi Muhammad S!" <asul !llah
yang berupa perkataan nabi, baik yang berisi suruhan atau larangan kepada umatnya
untuk melakukan sesuatu, atau berupa perbuatan Nabi dalam melakukan sesuatu, atau
berupa sikap berdiam diri dari Nabi terhadap sesuatu kejadian, atau sikap Nabi untuk
tidak melakukan sesuatu atau meninggalkan sesuatu.
B )jtihad sebagai Sumber 4ukum
)jtihad dapat dilakukan &leh siapa saja. !rtinya, setiap &rang Muslim
dibenarkan melakukan ijtihad untuk memutuskan suatu perkara yang tidak ada
hukumnya atau tidak jelas hukumnya dalam !l-=ur#an maupun as-Sunnah0al-4adits
dengan menggunakan akal sehat dan pertimbangan yang matang. Namun dalam
perkembangannya, para ulama berpendapat bahwa ijtihad sebaiknya dilakukan &leh
se&rang yang ahli.
$ )jma# sebagai Sumber 4ukum
)jma# berasal dari kata !rab ajma#a yang memiliki dua pengertian, yaitu
menentukan dan menyetujui sesuatu. )jma# merupakan sumber hukum )slam yang
ketiga setelah !l-?ur#an dan as-Sunnah0al-4adits. )jma# tidak lain adalah ijtihad atauinterpretasi dari beberapa ahli hukum )slam yang diterima seara uni5ersal. $engan
demikian, ijma# adalah kesepakatan uni5ersal dari para ahli 1!bdul 4annan, t.th.2.
E ?iyas sebagai Sumber 4ukum
Seara harfiah, arti =iyas adalah mengukur atau memastikan panjang, berat,
atau kualitas sesuatu barang. ?iyas juga berarti perbandingan kualitas atau kesamaan
antara dua hal. ?iyas merupakan kepanjangan dari suatu aturan syariah yang diambil
dari kasus asal 1!sl2 untuk diterapkan kepada kasus yang baru 1Car#2.
Pandangan ek&n&mi )slam tentang kekayaan 1wealth2 dan harta 1pr&perty2 sangat
berbeda dengan pandangan ek&n&mi barat yang menganut kapitalisme. @uga berbeda
dengan pandangan ek&n&mi s&sialis. 'apitalisme berpendirian bahwa hak manusia
terhadap kekayaan dan harta pribadi bersifat mutlak dan tidak bersyarat. Semetara itu
s&sialisme men&lak hak terhadap kekayaan pribadi. )slam memiliki pendirian diantara
kedua aliran tersebut 1!shraf +smani, t.th.>:2.
Menurut pandangan kapitalisme, kekayaan dan harta yang berada di tangan
manusia adalah milik pribadinya. Hleh karena itu, manusia berhak seara mutlak tanpa
syarat menggunakan kekayaan dan harta tersebut untuk tujuan apapun yang
dikehendakinya. Sementara itu, s&sialisme sama sekali men&lak hak pribadi atas
kekayaan dan harta.
Seperti dikemukakan di atas, )slam memiliki pendirian mengenai kekayaan dan
harta diantara pandangan kapitalisme dan s&sialisme. )slam memandang manusia
bukan saja sebagai makhluk s&sial tetapi juga sebagai makhluk pribadi. Panasila yang
ditetapkan sebagai dasar negara <epublik )nd&nesia &leh para pendiri Negara <)
1f&unding fathers2 mengambil pendirian yang seiring dengan pendirian )slam tersebut.
Menurut )slam dan juga menurut Panasila, manusia sebagai makhluk pribadi diberi
hak untuk memperhatikan kepentingan dirinya sendiri 1hak asasi indi5idu2 tetapi
dalam pelaksanaannya tidak b&leh merugikan kepentingan &rang lain dan kepentingan
masyarakat 1tidak b&leh melanggar hak asasi publik2. Sebaliknya manusia sebagai
makhluk s&sial tidak b&leh hanya memperhatikan kepentingan pribadinya sendiri
1kepentingan hak asasi sendiri2, tetapi juga harus mementingkan kepentinag &rang laindan masyarakat 1harus memperhatikan hak asasi publik2 dimana dia hidup. $engan
kata lain, hak asasi manusia harus sejalan dengan hak asasi publik. Pelaksanaan hak
asasi manusia 1yang pada hakikatnya merupakan kewajiban asasi publik2 tidak b&leh
sampai melanggar hak asasi publik 1yang pada hakikatnya merupakan kewajiban asasi
manusia2. Sebaliknya, pelaksanaan hak asasi publik 1yang pada hakikatnya merupakan
kewajiban asasi manusia2 tidak b&leh sampai melanggar hak asasi manusia 1yang pada
Met&de berkebun emas ini memang membutuhkan m&dal untuk membeli l&gam mulia
pertama dan menyiapkan uang tunai untuk menutup selisih kekurangan harga pembelian
l&gam mulia kedua hingga kelima. Sebagai ilustrasi, !nda membeli l&gam mulia seberat
gram yang langsung digadaikan. @ika uang gadai yang diberikan bank syariah sebesar 9/K,
dana yang diper&leh setara dengan 9./ gram. Hleh sebab itu, ketika akan membeli l&gam
mulia gram kedua, perlu dana tambahan setara dengan l&gam mulia seberat ./ gram
ditambah biaya penyimpanan l&gam mulia di bank syariah. $emikian seterusnya, hingga
menapai l&gam mulia yang dikehendaki. Setelah menapai l&gam mulia terakhir, misalnya
kelima, !nda sebaiknya menjual l&gam mulia tersebut. Tentunya ketika harga l&gam mulia
sudah meningkat minimal ;K. Mengapa ;K 6 kenaikan ;K ini diperlukan agar hasil
penjualan dapat menutup biaya biaya gadai empat keeping l&gam mulia yang ada di bank
syariah dan hasil penjulan l&gam mulia terakhir inilah yang dipergunakan untuk menebus
empat keping l&gam mulia di bank syariah, saat inilah biasa disebut masa panen emas.
'enaikan harga emas yang k&nsisten disebabkan &leh dua hal, pertama, k&nsumsi
penduduk )nd&nesia terhadap l&gam mulia ada di peringkat : dunia 1Bhina ada diperingkat
ke satu dan )ndia ada di peringkat ke dua2. 'edua, )nd&nesia adalah penghasil emas ketujuh
terbesar didunia, jika permintaan emas terus bertambah, maka harga emas akan terus
meningkat.
@alur n&n-litigasi atau biasa disebut !lternati5e $ispute Settlement 1!$S2 menjadi &psi
alternatif untuk penyelesaian sengketa yang sedang terjadi dalam masalah Iadai Emas. Hleh
para sarjana, met&de ini dianggap paling efektif untuk menyelesaikan sengketa bisnis karena
biayanya relatif lebih murah daripada menggunakan jalur litigasi. $i )nd&nesia k&nsep
alternatif penyelesaian sengketa sudah semakin familiar dengan ++ N&. ; tahun 888.Spesifik untuk masalah perbankan, met&de-met&de jalan tengah sudah dimulai dengan
terbitnya Peraturan %) N&. 7070P%)0/. 'emudian berubah dengan N&. 90/0P%)0F, dan
kini telah disempurnakan dengan Peraturan N&. 00P%)09. )ntinya, dibuka kesempatan
mediasi antara %ank dengan Nasabah dimana %ank )nd&nesia memfasilitasi mediasi ini.
Penelitian yang dilakukan &leh se&rang d&sen fakultas hukum +IM menunjukkan
bahwa mediasi perbankan &leh %ank )nd&nesia ukup efektif. +ntuk kurun waktu F saja
ada 9/K kasus yang berhasil di mediasi dan meningkat pada 7 menjadi 97K 14erliana,
>:2. )ni menunjukkan bahwa penyelesaian tidak terus-menerus harus menggunakan
Sangat disayangkan apabila p&lemik gadai emas ini merembet ke ranah hukum dan
terpaksa harus diselesaikan di pengadilan. Tidak hanya akan men&reng k&nsep syariah
sebagai alternatif perek&n&mian, juga antipati masyarakat akan bertambah terhadap kegiatan
perbankan. Tentu pengalaman pahit pada tahun 889 L tatkala rush terjadi dan menyebabkan
&llapse industri perbankan tanah air L tidak ingin di ulangi. Baranya hanya satu yakni dengan
tetap menjaga keperayaan nasabah. +ntuk itu, mediasi adalah pilihan terbaik.
Namun satu hal, pelaksanaan mediasi harus dilakukan sepenuh hati. Pengalaman dan
pengamatan penulis menunjukkan bahwa hampir selalu mediasi gagal justru disebabkan
mediat&r. Parsialitas dan kep&ngahan ekspertisme mediat&r menyulitkannya untuk
menemukan dan menangkap keinginan para pihak. Mediat&r sepatutnya mengingat bahwa
mediasi ada untuk mempertemukan kepentingan para pihak, bukan justru membenturkan
kepentingan-kepentingan tersebut.
Sepatutnya p&lemik gadai emas syariah ini dipakai sebagai m&mentum untuk
meletakkan p&ndasi penyelesaian sengketa perek&n&mian yang bermartabat dan dengan ara-
ara kekeluargaan. )ni akan membawa pemahaman baru bahwa ap (syariah* tidak hanya
untuk menari nasabah. Aebih dalam lagi, k&nsep ke-syariah-an dibuktikan dengan adanya
keinginan dan itikad baik menari pemeahan yang win-win s&luti&n. !pabila mediasi
berhasil, p&lemik hari ini akan menjadi preseden di tanah air bahwa mediasi telah menjadi
kultur berbisnis dan menunjukkan bahwa pr&duk-pr&duk perbankan tanah air bukanlah
pr&duk b&d&ng.
Met&de %erkebun Emas merupakan sistem pengembangan in5estasi yang terus
bere5&lusi. Saat ini, banyak masyarakat )nd&nesia yang membeli A&gam Mulia untuk
kemudian disimpan hingga harga jualnya meningkat. Pada saat membutuhkan uang dadakan
masyarakat juga terkadang menggadaikan l&gam mulia yang dimilikinya. 'ini l&gam mulia
yang digadaikan dapat (dikembangbiakan* agar menghasilkan l&gam-l&gam mulia barudengan dua pertiga m&dal ditanggung &leh lembaga keuangan penyedia jasa gadai, seperti
bank syariah.
'ita harus memilih lembaga gadai emas syariah yang menetapkan biaya gadai dan
penitipan yang paling ringan, disamping itu perlu juga diperhatikan lembaga gadai yang
memberikan dana gadai tertinggi agar dana tersebut dapat digunakan kembali untuk membeli
l&gam mulia yang lebih besar dan tambahan dana yang dibutuhkan tidak terlalu memberatkan.
Selain itu, juga perlu ditanyakan tentang skema pengamanannya. !da beberapa lembaga gadai
emas syariah memberlakukan biaya asuransi yang dibebankan langsung kepada k&nsumen,
tetapi sebagian besar lainnya tidak tidak membebankan biaya asuransi khusus karena sudah
termasuk dalam biaya administrasi.
KESI#PULAN
Per%ankan !&ara$ atau /er%ankan I!la" 1!rab> al-Mashrafiyah al-Islamiyah2
adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum )slam 1 syariah2.
Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama )slam untuk
meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman 1riba2, sertalarangan untuk ber in5estasi pada usaha-usaha berkateg&ri terlarang 1haram2. Sistem
perbankan k&n5ensi&nal tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam in5estasinya,
misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan pr&duksi makanan atau minuman haram, usaha
media atau hiburan yang tidak )slami, dan lain-lain.
Meskipun prinsip-prinsip tersebut mungkin saja telah diterapkan dalam sejarah
perek&n&mian )slam, namun baru pada akhir abad ke- mulai berdiri bank-bank )slam yang
menerapkannya bagi lembaga-lembaga k&mersial swasta atau semi-swasta dalam k&munitas