8/11/2019 Makalah LABFIS 2
1/21
1
I. Topik Percobaan
JEMBATAN WHEATSTONE
II. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari konsep Jembatan Wheatstone
2. Menggunakan Jembatan Wheatstone sebagai pengukur hambatan
III. Alat dan Bahan
No. Nama Alat dan Bahan Jumlah
1. Kawat tembaga panjang 46 cm 1 buah
2. Resistor
a. 100
b. 68
c. 47
6 buah
1 buah
1 buah
3. Galvanometer 1 buah
4. Power Supply 1 buah
5. Jepit Buaya 8 buah
6. Paku 5 buah
7. Saklar 1 buah
8. Penggaris/ Meteran 1 buah
9. Kawat Penghantar Secukupnya
10. Kontak geser 1 buah
IV. Landasan Teoritis dan Prosedur Pengukuran
A. Dasar Teori
1. Hambatan
Hambatan suatu penghantar bergantung kepada hambat jenis,
luas penampang dan panjang penghantar. Hubungan ketiga faktor
diatas sebagai berikut:
Dengan : R = hambatan penghantar
= hambat jenis penghantarL = panjang penghantar
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
2/21
2
A = luas penampang
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa hambatan
berbanding lurus dengan hambat jenis penghantar dan panjang
penghantar, yang artinya jika semakin besar hambatan jenis dan
panjang penampang penghantar maka hambatan penghantar makin
besar. hambatan juga berbanding terbalik terhadap luas
penampang, artinya jika luas penampang makin besar maka
hambatan makin kecil.
2. Jembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh
Samuel Hunter Christie pada 1833 dan meningkat dan dipopulerkan
oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1843. Pada dasarnya
rangkaian jembatan Wheatstone digunakan untuk menyederhanakan
hambatan yang semula tidak dapat disederhanakan secara seri dan
parallel menjadi bisa disederhanakan secara seri dan parallel. Untuk
menentukan hambatan pengganti dan susunan hambatan jembatan
Wheatstone adalah dengan mengalikan antara R1 dan R3 sama
dengan R2dan R4 (R1R3= R2R4). Dengan mengunakan prinsip ini
rangkaian jembatan Wheatstone dapat digunakan untuk mengukur
hambatan dan hambatan jenis suatu penghantar.
Gambar 1. Rangkaian Jembatan Wheatstone
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
3/21
3
Cara lain untuk mengukur besar hambatan listrik yang belum
diketahui ialah metoda "Jembatan Wheatstone"
Gambar 2. Jembatan wheatstone untuk mengukur hambatan
Untuk menyederhanakan rangkaian dan mempermudah
pengukuran hambatan R1 dan hambatan R2 antara A dan B dapat
digantikan dengan kawat lurus yang serba sama dan panjangnya L.
Untuk menambah ketelitian pengukuran pada rangkaian dapat
ditambahkan komutator K yang dapat digunakan untuk membalikkan
arah arus dalam rangkaian. Pada kawat hambatan dapat digeser-
geserkan kontak geser C untuk mengubah-ubah besarnya hambatan
RACdan RCB.
Dengan mengeser-geserkan kontak geser C pada kawat
hambatan AB atau dengan mengubah-ubah Rb, dapat dicapai
keadaan hingga potensial titik C sama dengan potensial titik D, yang
dalam hal ini ditunjukkan oleh tidak menyimpangnya jarum dari
galvanometer G. Jika hal ini telah dicapai, maka X dapat dinyatakan
dengan persamaan :
Dengan mengukur panjang L1(panjang kawat AC) dan L2= L -
L1 (panjang kawat CB) maka jika R telah diketahui besarnya
hambatan X dapat dihitung dengan persamaan diatas.
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
4/21
4
3. Desain Alat
Gambar 3. Skema Rangkaian Jembatan Wheatsone
Dengan : Rx = Hambatan yang dicari
R = Hambatan yang sudah diketahui
R1= Hambatan dari batang logam dengan panjang L1
R2= Hambatan dari batang logam dengan panjang L2
Catatan: Panjang L1+ L2= 46 cm
Dengan menggunakan prinsip jembatan Wheatstone jika arus
yang mengalir pada Galvanometer = 0, maka besarnya Rx . R2= R
R1. dan jika kita ingin mencari besarnya Rx dapat dicari dengan
rumus:
Rx=
=
karena hambatan jenis dan luas penampang pada kabel penghantar
sama maka persamaan diatas menjadi
Rx=
R
L1 L2
R1
GRx
R2
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
5/21
5
Persamaan diatas ini yang akan digunakan pada alat untuk
mengukur hambatan dan hambatan jenis dengan menerapkan
prinsip jembatan Wheatstone.
B. Prosedur Kegiatan
1. Merangkai Alat seperti pada gambar 3.
2. Memastikan semua alat sudah terpasang dengan benar.
3. Pada pengamatan pertama digunakan resistor dengan besar
hambatan 68 sebagai Rx dan pada R digunakan resistor sebesar
100 .
4. Menyalakan power supply dan memilih tegangan terkecil dahulu.
(Jika arus tidak terbaca tagangan akan dinaikan).
5. Menyalakan skalar.
6. Mengeser kontak geser hingga arus yang terbaca pada
Galvanometer menunjukan angka 0.
7. Mengukur panjang L1dan L2dari kawat penghantar dan mencatatnya
pada tabel di bawah.
8. Mematikan power supply dan skalar
9. Mengulangi kegiatan 3-8 dengan mengganti R dengan resistor
sebesar 200 , 300 , 400 , 500 , dan 600 .
10. Mengulangi langkah 2-9 dengan mengganti Rx dengan resistor
sebesar 47 .
Tabel Pengamatan 1
Rxsebenarnya = 68
No. R () L1(cm) L2 (cm) Rx hitung
1. 100
2. 200
3. 300
4. 400
5. 500
6. 600
Tabel Pengamatan 2
Rxsebenarnya = 47
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
6/21
6
No. R () L1(cm) L2 (cm) Rx hitung
1. 100
2. 200
3. 3004. 400
5. 500
6. 600
V. Rekaman Data
Tabel Pengamatan 1
Rxsebenarnya = 68
No. R () L1(cm) L2 (cm) Rx hitung
1. 100 19,5 26,5 73,58
2. 200 12,2 33,7 72,40
3. 300 8,2 37,8 65,08
4. 400 6,2 39,8 62,31
5. 500 5,2 40,8 63,73
6. 600 4,5 41,5 65,06
67,03
Tabel Pengamatan 2
Rxsebenarnya = 47
No. R () L1(cm) L2 (cm) Rx hitung
1. 100 14,3 31,7 45,11
2. 200 8,3 37,7 44,03
3. 300 6,2 39,8 46,73
4. 400 4,3 41,7 41,25
5. 500 3,4 42,6 39,91
6. 600 2,9 43,1 40,37
42,90
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
7/21
7
VI. Analisis Data dan Jawaban Tugas
A. Analisis Data
1. Mencari nilai Rx
Nilai Rx dicari dengan rumus
Tabel Pengamatan 1 Rx sebenar 68
No. R () L1(cm) L2 (cm) L1/L2 Rx=
(L1/L2)R
1. 100 19,5 26,5 0,7358 73,58
2. 200 12,2 33,7 0,3620 72,40
3. 300 8,2 37,8 0,2169 65,08
4. 400 6,2 39,8 0,1558 62,31
5. 500 5,2 40,8 0,1275 63,73
6. 600 4,5 41,5 0,1084 65,06
67,03
dari data terlihat bahwa Rx sebenarnya 68 mendekati Rx hitung
rata-rata ( ) = 67,03 . dengan perbedaan (R) = 0,97
Tabel Pengamatan 2 Rx sebenarnya 47
No. R () L1(cm) L2 (cm) L1/L2 Rx=
(L1/L2)R
1. 100 14,3 31,7 0.4511 45,11
2. 200 8,3 37,7 0.2202 44,04
3. 300 6,2 39,8 0.1558 46,73
4. 400 4,3 41,7 0.1031 41,25
5. 500 3,4 42,6 0.0798 39,91
6. 600 2,9 43,1 0.0673 40,37
42,90
dari data terlihat bahwa Rx sebenarnya 47 mendekati Rx hitung
rata-rata ( ) = 42,9 .dengan perbedaan (R) = 4,1
Rx=
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
8/21
8
2. Ralat
a. Tabel Pengamatan 1
No. Rx Rx2
1. 73,58 5414,0162. 72,40 5241,760
3. 65,08 4235,406
4. 62,31 3882,536
5. 63,73 4061,513
6. 65,06 4232,804
402.16 27068,04
= 67,03
Kesalahan Mutlak
=
=
=
=
= 11,62/ = 1,94
Kesalahan Relatif
= 100%
= 2,9 %
Hasil Pengukuran
Hp = RHp1= R
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
9/21
9
= 67,031,94 = 65,09
Hp1 = = R
= 67,03 + 1,94 = 68,97
Jadi hasil pengukuran untuk Rx adalah antara 65,09 hingga
68,97
b. Tabel Pengamatan 2
No. Rx Rx
1. 45,11 2034.912
2. 44,04 1939.522
3. 46,73 2183.693
4. 41,25 1701.563
5. 39,91 1592.808
6. 40,37 1629.737
257,41 11082.23
= 42,90
Kesalahan Mutlak
=
=
=
=
= 6.92/6 = 1,15
Kesalahan Relatif
= 100%
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
10/21
10
= 2,7 %
Hasil Pengukuran
Hp = R
Hp1= R
= 42,901,15 = 41,75
Hp1 = +R
= 42,90 + 1,15 = 44,05
Jadi hasil pengukuran untuk Rx adalah antara 41,75 hingga
44,05
B. Tugas dan Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan hambatan listrik, hambatan jenis dan
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar hambatan?
2. Apa itu jembatan wheatstone?
3. Jelaskan mengapa jembatan wheatstone dapat digunakan sebagai
alat untuk mengukur hambatan!
Jawaban
1. Hambatan listrik adalah suatu adalah suatu tahanan yang
mengakibatkan besar atau kecilnya suatu arus listrik dalam melewati
suatu penghantar. Hambatan jenis adalah besarnya hambatan tiap
meter dalam suatu penghantar. Besarnya hambatan jenis tiap zat
berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan adalah
hambatan jenis, panjang penghantar dan luas penampang
penghantar yang dirumuskan dalam persamaan
Dengan : R = hambatan penghantar ()
= hambat jenis penghantar(/m)
L = panjang penghantar (m)
A = luas penampang (m2)
2. Pada dasarnya rangkaian jembatan Wheatstone adalah rangkaian
yang digunakan untuk menyederhanakan hambatan yang semula
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
11/21
11
tidak dapat disederhanakan secara seri dan parallel menjadi bisa
disederhanakan secara seri dan parallel.
3. Untuk menentukan hambatan pengganti dan susunan hambatan
jembatan Wheatstone adalah dengan mengalikan antara R1dan R3
sama dengan R2 dan R4 (R1 R3 = R2R4). Seperti gambar dibawah
saat R1R3= R2R4maka arus yang mengalir melalui R5= 0 sehingga
R5dapat dihilangkan.
Dengan mengunakan prinsip ini rangkaian jembatan Wheatstone
dapat digunakan untuk mengukur hambatan dan hambatan jenis
suatu penghantar.
Untuk menyederhanakan rangkaian dan mempermudah pengukuran
hambatan R2dan hambatan R4dapat digantikan dengan kawat lurus
yang serba sama dan panjangnya L (Pada gambar diatas disebut R1
dan R2).
sehingga misalnya jika kita sudah mengetahui nilai R dan ingin
mencari Rx maka kita tinggal menggeser kontak geser hingga
galvanometer menunjukan angka nol. saat kita menggeser kontak
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
12/21
12
geser kearah R1 maka R1 akan mengecil dan R2 akan membesar
begitu sebaliknya karena L1 menjadi lebih kecil dari L2 sehingga
R1
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
13/21
13
Dengan mengunakan prinsip ini rangkaian jembatan Wheatstone
dapat digunakan untuk mengukur hambatan dan hambatan jenis
suatu penghantar.
2. Pada percobaan diperoleh data antara hambatan resistor yang
sebenarnya dengan hambatan yang dihitung melalui eksperimen
menunjukan perbedaan yang sedikit. Untuk Rx sebesarnya 68
diperoleh Rx hitung rata-rata ( ) = 67,03 , dengan perbedaan
(R) = 0,97 dan dari eksperimen diperoleh kesalahan relative
sebesar 2,9%. Untuk Rx sebesarnya 47 diperoleh Rx hitung rata-
rata ( ) = 42,90 , dengan perbedaan (R) = 4,10 dan dari
eksperimen diperoleh kesalahan relative sebesar 2,7%. Jadi alat ini
cukup layak untuk digunakan mengukur hambatan benda.
C. Saran
1. Agar ketelitian dari jembatan wheatstone ini meningkat dapat
digunakan komutator.
2. Perbanyak referensi lagi dalam pembuatan alat ini selanjutnya agar
diperoleh ketelitian yang lebih baik.
3. Dalam pembuatan alat juga diusahakan kawat geser dapat dibuat
kencang agar pengukuran panjang kawat menjadi lebih teliti.
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
14/21
14
VIII. Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas C., 2001. Fisika Edisi Kelima, diterjemahkan Yuhilza
Hanum dan Irwan Arifin, Penerbit Erlangga: Jakarta.
Surya, Yohanes. 2010. Listrik dan Magnet. P.T. Kandel: Tangerang
Zaelani, Ahmad dkk., 2006. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan untuk
SMA/MA. Yramawidya: Bandung
http://dbushayri.blogspot.com/2012/04/mengukur-besar-hambatan-metode-
jembatan.html diakses pada tanggal 20 Oktober 2013.
IX. Lampiran
1. Lembar Pengajuan Judul Pembuatan Alat
2. Data Percobaan
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
15/21
LAPORAN LENGKAP PRATIKUM
LABORATORIUM FISIKA II
Topik Percobaan : Jembatan Wheatstone
oleh
Nama : Andi Lala
Nim : ACB 110 047
Dosen Pembimbing : Drs. M. Nawir, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS PALANGKARAYA
TAHUN 2014
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
16/21
LEMBAR PENGAJUAN JUDUL
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
17/21
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
18/21
DATA PERCOBAAN (LAPORAN
SEMENTARA)
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
19/21
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
20/21
TANDA TERIMA KIT PERCOBAAN(Mata Kuliah Laboratorium Fisika II)
Topik : JEMBATAN WHEATSTONE
Nama : Andi Lala
NIM : ACB 110 047
Telah menyerahkan/ menitipkan KIT percobaan pada Laboratorium Fisika dengan alat-
alat sebagai berikut:
No. Nama Alat dan Bahan Jumlah Status Alat
1. Kawat tembaga panjang 46 cm 1 buah Mandiri Inventaris Lab
2. Resistora. 100
b. 68
c. 47
21 buah
1 buah
1 buah
-
-
-
3. Galvanometer 1 buah -
4. Power Supply 1 buah -
5. Jepit Buaya 8 buah -
6. Paku 5 buah -
7. Saklar 1 buah -
8. Penggaris/ Meteran 1 buah -
9. Kawat Penghantar Secukupnya -
10. Kontak geser 1 buah -
Palangkaraya, 23 Januari 2014
Yang Menerima Yang Menyerahkan
Kepala Lab. Analitik UNPAR
Dr. Gunarjo S. Budi. M.Sc Andi Lala
NIP. 19610722 197803 1 003 ACB 110 047
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Drs. M. Nawir, M.SiNIP. 19600209 198803 1 002
8/11/2019 Makalah LABFIS 2
21/21
TOPIK : Jembatan Wheatstone
NAMA : Andi Lala
NIM : ACB 110 047
PEMBIMBING : Drs. M. Nawir, M.Si