Top Banner
KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR BAHASA ARAB DISUSUN OLEH NAMA : JIMI HARIANTO 0811020021 : SITI MUSLIMAH 0811020015 MATA KULIAH : SBM BAHASA ARAB JURUSAN : PENDIDIKAN BAHASA ARAB SEMESTER : III ( TIGA) DOSEN : KODERi, S.Ag, M.Pd. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 0
24

Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

Jun 13, 2015

Download

Documents

zanzabil
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

BAHASA ARAB

DISUSUN

OLEH

NAMA : JIMI HARIANTO

0811020021

: SITI MUSLIMAH

0811020015

MATA KULIAH : SBM BAHASA ARAB

JURUSAN : PENDIDIKAN BAHASA ARAB

SEMESTER : III ( TIGA)

DOSEN : KODERi, S.Ag, M.Pd.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

2008/2009

0

Page 2: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN............................................................................................1

BAB II.

PEMBAHASAN.......................................................................................... 4

A. Pengertian strategi belajar mengajar……………………………………..4

B. Jenis-jenis strategi belajar mengajar…………………………………….6

C. Pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran…………………………8

D.  Prinsip-prinsip pengajaran Bahasa Arab (asing)……………………….9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….16

1

Page 3: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

BAB I

PENDAHULUAN

Mengajar merupakan suatu kegiatan yang sangat memerlukan

keterampilan propesional dan banyak sekali dari apa yang harus dikerjakan

oleh guru dan instruktur baik di dalam maupun di luar kelas melibatkan

pengambilan berbagai keputusan.

Dari masa lampau, banyak dari keputusan-keputusan ini diambil hanya

berdasarkan pemikiran ala kadarnya saja dari waktu ke waktu. Pendekatan

seperti ini untuk masa sekarang ini tidak mungkin lagi dapat dilakukan.

Pentingnya pengambilan keputusan yang memadai oleh guru untuk jangka

pendek ataupun jangka panjang. Adalah merupakan karakteristik yang

penting dalam proses belajar mengajar, pada hakekatnya keputusan-

keputusan ini sering tidak jelas menampak untuk bertumbuh lebih kompleks,

apalagi faktor-faktor yang terlibat sering sulit dapat diterapkan semuanya ini

menuntut adanya peningkatan propesionalisme dari pihak guru.

Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah

mengelola pengajaran serta lebih efektif, dinamis, efisien dan positif, yang

ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif diantara 2 subjek

pengajaran. Guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing,

sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk

memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.

Belajar Bahasa Arab (asing) berbeda dengan belajar bahasa ibu, oleh

karena itu prinsip dasar pengajarannya harus berbeda, baik menyangkut

metode (model pengajaran), materi maupun proses pelaksanaan

pengajarannya. Bidang keterampilan pada penguasaan Bahasa Arab meliputi

kemampuan menyimak (listening competence/mahaarah al – Istima’),

kemampuan berbicara (speaking competence/mahaarah al-takallum),

kemampuan membaca (reading competence/mahaarah al-qira’ah), dan

kemampuan menulis (writing competence/mahaarah al - Kitaabah).

2

Page 4: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

Setiap anak manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk

menguasai setiap bahasa, walaupun dalam kadar dan dorongan yang

berbeda. Adapun diantara perbedaan-perbedaan tersebut adalah tujuan-

tujuan pengajaran yang ingin dicapai, kemampuan dasar yang dimiliki,

motivasi yang ada di dalam diri dan minat serta ketekunannya.

1. Tujuan Pengajaran Belajar bahasa ibu (bahasa bawaan -edt)

merupakan tujuan yang hidup, yaitu sebagai alat komunikasi untuk

mencapai sesuatu yang diinginkan dalam hidupnya, oleh karena itu

motivasi untuk belajarnya sangat tinggi. Sementara itu belajar bahasa

asing, seperti bahasa Arab (bagi non Arab), pada umunya mempunyai

tujuan sebagai alat komunikasi dan ilmu pengetahuan (kebudayaan).

Namun bahasa asing tidak dijadikan sebagai bahasa hidup sehari-hari,

oleh karena itu motivasi belajar Bahasa Arab lebih rendah daripada

bahasa ibu. Padahal besar kecilnya motivasi belajar Bahasa Arab

mempengaruhi hasil yang akan dicapai.

2. Kemampuan dasar yang dimiliki Ketika anak kecil belajar bahasa ibu,

otaknya masih bersih dan belum mendapat pengaruh bahasa-bahasa

lain, oleh karena itu ia cenderung dapat berhasil dengan cepat.

Sementara ketika mempelajari Bahasa Arab, ia telah lebih dahulu

menguasai bahasa ibunya, baik lisan, tulis, maupun bahasa

berpikirnya. Oleh karena itu mempelajari bahasa Arab tentu lebih sulit

dan berat, karena ia harus menyesuaikan sistem bahasa ibu kedalam

sistem bahasa Arab, baik sistem bunyi, struktur kata, struktur kalimat

maupun sistem bahasa berpikirnya1

1 Abdurrahman al – Qadir Ahmad, Thuruqu Ta’alim al – Lughah al – ‘Arabiyah, Maktabah al – Nahdah, al – Mishriyah, Kaira ; 1979.

3

Page 5: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

PEMBAHASAN

KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR BAHASA ARAB

A. Pengertian strategi belajar mengajar

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar

haluan untuk bertidak dalam usaha mencapai sasaran yang telah

ditentutukan dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan

sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan

belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah di gariskan.

Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan methode or series

activities designed to achieves a particular education goal (J.R David, 1976).

Jadi dengan demikian strategi pengajaran dapat diartikan sebagai

perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk

mencapai tujuan tertentu.2

Kamp ((1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu

kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Senada dengan

pendapat diatas,dick dan carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi

adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara

bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.

Strategi Pengajaran Bahasa Arab adalah suatu upaya untuk mengatur

(memenej, mengendalikan) aktivitas pengajaran berdasarkan konsep-konsep

dan prinsip-prinsip pengajaran khususnya dalam Bahasa Arab untuk

mensukseskan tujuan pengajaran agar tercapai secara lebih efektif, efisien

dan produktif yang diawali dengan penentuan strategi dan perencanaan,

diakhiri dengan penilaian, dan dari penilaian akan dapat dimanfaatkan

sebagai Feedback (umpan balik) bagi perbaikan pengajaran lebih lanjut.

2 Dr. Wina Sanjaya, MPd. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, kencana

prenada media group, Jakarta : 2006

4

Page 6: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

Pengajaran Bahasa Arab mencakup semua kegiatan yang secara langsung

dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus pengajaran Bahasa Arab.

Prof. H. Mahmud Yunus dalam bukunya “Metodik Khusus Bahasa Arab

(Bahasa Al-Qur’an)” mengemukakan empat macam metode mengajar

Bahasa Arab, yakni metode lama (metode Alif Ba-Ta) metode suara, metode

kata-kata dan metode kalimat. Selanjutnya metode mengajar Alif Ba-Ta ini

untuk sekarang mulai kurang diperhatikan dan jarang dipakai, karena tidak

sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan masyarakat modern. Metode Alif Ba-

Ta dianggap kurang efektif dan efisien dalam pengajaran Al-qur’an. Sebagai

pengantinya, diterapkanlah metode CBSA dengan seperangkat buku

pedomannya yang diberi nama “IQRA” yang terdiri dari enam jilid, inilah

metode modern dalam pengajaran Al-qur’an yang sedang dipopulerkan di

beberapa daerah di Indonesia termasuk di lampung. Metode IQRA ini pun

sudah diterapkan dalam proses interaksi belajar mengajar disekolah,

terutama di Sekolah Dasar untuk bidang studi Al-qur’an.3

a. Konsep dasar strategi belajar mengajar

Seperti telah diuraikan diatas bahwa konsep dasar strategi belajar

mengajar ini meliputi: a)menetapkan spesipikasi dan kualipikasi

perubahan tingkah laku, b)menetukan pilihan berkenaan dengan

pendekatan terhadap masalah belajar mengajar c)memilih produser,

metode, teknik belajar mengajar, dan d)menerapkan norma dan

kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

b. Sasaran kegiatan belajar mengajar

Sasaran dalam kegiatan belajar mengajar meliputi a) pengembangan

bakat secara optimal, b) hubungan antar manusia, c) efisiensi

ekonomi, d) tangung jawab selaku warga Negara

c. Belajar mengajar sebagai suatu sistem

3 Pengelolaan Pengajaran . Drs. H. Ahmad Rohani H. M dan Drs. H. Abu Ahmadi. Rineka Cipta.

5

Page 7: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

Belajar mengajar sebagai suatu system meliputi suatu kompenen

antara lain tujuan, bahan, siswa, guru, metode. Situasi, evaluasi.

Untuk mencapai itu semu perlu adanya kerja sama.

B. Jenis-Jenis Strategi Belajar Mengajar

a. Atas dasar proses pengelolaan pesan

1. Strategi Deduktif

Dengan strategi deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari

mulai yang umum, generalisasi atau rumusan ke yang bersifat

khusus atau bagian-bagian. Bagian itu berupa sipat, astribut, atau

ciri-ciri

2. Strategi induktif

Dengan strategi induktif materi atau bahan ajaran diolah mulai dari

yang khusus ( sipat, ciri, atau atribut ) ke yang umum, generalisasi

atau rumusan

b. Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan

1) Strategi Ekspositorik

Dengan strategi ekspositorik bahan atau materi pelajaran diolah

oleh guru. Siswa tinggal “ terima jadi “ dari guru. Dengan strategi

ekspositorik guru yang mencari dan mengolah bahan ajaran yang

kemudian menyampaikan.

2) Strategi Hueristik

Dengan strategi heuristik, bahan atau materi pelajaran diolah

siswa. Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan pelajaran.

Guru sebagai fasilator untuk memberikan dorongan, arahan, dan

bimbingan.

c. Atas dasar pertimbangan pengaturan guru

1. Strategi guru

Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa.

2. Strategi pengajaran beregu

6

Page 8: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

Dengan pengajaran beregu, dua orang atau lebih mengajar

sejumlah siswa

d. Atas dasar pertimbangan jumlah siswa

1. Strategi Klasikal

2. Strategi Kelompok kecil

3. Strategi individual

e. Atas dasar pertimbangan interaksi guru dan siswa

1. Strategi tatap muka

Akan lebih baik dengan mengunakan alat peraga.

2. Strategi pengajaran melalui media

Guru tidak langsung kontak dengan siswa, akan tetapi

guru”mewakilkan” kepada media siswa berinteraksi dengan

media.

Robert M. Gagne membedakan jenis-jenis belajar mengajar kedalam delapan

tipe sebagai berikut:4

a) Signal Learning ( belajar isyarat )

b) Stimulus-Respons Learning ( belajar stimulus respons )

c) Chaining (rantai atau rangkaian )

d) Verbal Association ( Asosiasi Verbal }

e) Discrimination Learning ( belajar diskriminasi )

f) Consept Learning ( belajar konsep )

g) Rulr Learning ( belajar aturan )

h) Problem solving ( pemecahan masalah )

C.    Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran

a. pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai

pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan

apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan

dengan aspek kognitif, afektif dan Fisikomotorik?

Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai,apakah tingkat tinggi atau rendah

4 Strategi Belajar Mengajar, Drs. Syaful Bahri Djamarah, Rineka Cipta

7

Page 9: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

Apakah untuk mencapai tujuan memerlukan keterampilan

akademis?

b. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi

pembelajaran

Apakah materi pelajaran itu berupa Fakta,konsep,

hukum,atau teori tertentu?

Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu

memerlukan prasyarat tertentu atau tidak?

Apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari

materi-materi itu?

c. Pertimbangan dari sudut siswa

Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat

kematangan siswa?

Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan

minat,bakat,dan kondisi siswa?

Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan

pembelajaran siswa?

d. Pertimbangan-pertimbangan lainya

Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu

strategi saja?

Apakah strategi yang kita tetapkan dianggap satu-satunya

strategi yang dapat digunakan?

Apakah strategi itu memiliki nilai efektivitas dan efisien

D. Prinsip-Prinsip Pengajaran Bahasa Arab (Asing)

Yang dimaksud dengan prinsif-prinsif dalam bahasan ini adalah hal-hal

yang harus diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran.Oleh

sebab itu guru perlu memahami prinsif-prinsif umum penggunaan strategi

pembelajaran sebagai berikut.5

a. Beroreintasi pada tujuan5 Zainal, Aqib. Propesionalisme guru dalam pembelajaran, Insan Cendikia, Surabaya: 2002

8

Page 10: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

Dalam system pembelajaran,tujuan merupakan komponen-komponen

yang utama.Segala aktivitas guru dan siswa mestilah diupayakan

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.Ini sangat penting,sebab

mengajar adalah proses,oleh karenanya keberhasilan suatu strartegi

pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai

tujuan pembelajaran.

b. Aktivitas

Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi.Belajar

adalah berbuat,memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan

tujuan yang diharapkan.Karena itu strategi pembelajaran harus dapat

mendorong aktivitas siswa.

c. Individualitas

Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu

siswa,walaupun kita mengajar pada sekelompok siswa namun pada

hakikatnya yang ingin kita capai adalah perubahan perilaku setiap

siswa.

d. Integritas

Mengajar harus dipandang sebagai uasha mengembangkan seluruh

pribadi siswa.Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan

kognitif saja akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek

afektivitas psikomotorik.oleh karena itu strategi pembelajaran dapat

mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara

terintregasi.

Ada sejumlah prinsif khusus dalam pengolahan pembelajaran, sebagai

berikut :

1. Integratif

Prinsif integratif mengandung makna bahwa mengajar bukan hanya

sekedar menyampaikan pengetahuan dari guru kesiswa, akan tetapi

mengajar dianggap sebagai proses mengatur lingkungan yang dapat

merangsang siswa untuk belajar.

2. Inspiratif

9

Page 11: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

Proses pengajaran adalah proses inspiratif, yang memungkinkan siswa

untuk mencoba dan melakukan sesuatu.

3. Menyenangkan

Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan

seluruh potensi siswa.Seluruh potensi itu hanya dapat berkembang

manakala siswa terlepas dari rasa takut dan menegangkan.

4. Menantang

Proses pembelajaran adalah proses yang menantang siswa untuk

mengembangkan kemampuan untuk berfikir yakni merangsang kerja

otak secara maksimal.Kemamapuan tersebut dapat ditumbuhkan

dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan

mencoba-coba,berfikir secara intuitif atau berekspolari.

5. Motivasi

Motivasi adalah proses yang sangat penting untuk pembelajaran

siswa.tanpa adanya motivasi,tidak mungkin siswa memiliki kemauan

untuk belajar,oleh karena itu membangkitkan motivasi merupan salah

satu peran dan tugas guru dalam setiap proses pembelajaran.

Ada lima prinsip dasar dalam pengajaran bahasa Arab asing, yaitu

prinsip prioritas dalam proses penyajian, prinsip koreksitas dan umpan balik,

prinsip bertahap, prinsip penghayatan, serta korelasi dan isi:

1.Prinsip prioritas

Dalam pembelajaran Bahasa Arab, ada prinsip-prinsip prioritas dalam

penyampaian materi pengajaran, yaitu; pertama, mengajarkan,

mendengarkan, dan bercakap sebelum menulis. Kedua, mengakarkan kalimat

sebelum mengajarkan kata. Ketiga, menggunakan kata-kata yang lebih akrab

dengan kehidupan sehari-hari sebelum mengajarkan bahasa sesuai dengan

penutur Bahasa Arab.

1. Mendengar dan berbicara terlebih dahulu daripada menulis. Prinsip ini

berangkat dari asumsi bahwa pengajaran bahasa yang baik adalah

pengajaran yang sesuai dengan perkembangan bahasa yang alami pada

10

Page 12: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

manusia6, yaitu setiap anak akan mengawali perkembangan bahasanya

dari mendengar dan memperhatikan kemudian menirukan. Hal itu

menunjukkan bahwa kemampuan mendengar/menyimak harus lebih dulu

dibina, kemudian kemampuan menirukan ucapan, lalu aspek lainnya

seperti membaca dan menulis. Ada beberapa teknik melatih

pendengaran/telinga,yaitu:

a. Guru bahasa asing (Arab) hendaknya mengucapkan kata-kata yang

beragam, baik dalam bentuk huruf maupun dalam kata. Sementara

peserta didik menirukannya di dalam hati secara kolektif.

b. Guru bahasa asing kemudian melanjutkan materinya tentang bunyi

huruf yang hampir sama sifatnya. Misalnya: , – - , ز - ش س ع ء ح ه

ذ– , dan seterusnya7. Selanjutnya materi diteruskan dengan tata

bunyi yang tidak terdapat di dalam bahasa ibu (dalam hal ini bahasa

indonesia, -edt) peserta didik, seperti: , , , ض, ص ث ذ dan خ

seterusnya.

Adapun dalam pengajaran pengucapan dan peniruan dapat menempuh

langkah-langkah berikut :

a. Peserta didik dilatih untuk melafalkan huruf-huruf tunggal yang paling

mudah dan tidak asing, kemudian dilatih dengan huruf-huruf dengan

tanda panjang dan kemudian dilatih dengan lebih cepat dan

seterusnya dilatih dengan melafalkan kata-kata dan kalimat dengan

cepat. Misalnya : , , بو, با ب .dan seterusnya بى

b. Mendorong peserta didik ketika proses pengajaran menyimak dan

melafalkan huruf atau kata-kata untuk menirukan intonasi, cara

berhenti, maupun panjang pendeknya.

2. Mengajarkan kalimat sebelum mengajarkan bahasa Dalam

mengajarkan struktur kalimat, sebaiknya mendahulukan mengajarkan

struktur kalimat/nahwu, baru kemudian masalah struktur kata/sharaf.

6 Ahmad al – Sya’alabi, Tarikh al – Tarbiyah al – Islamiyah, Cet. 11, Kaira: tnp., 1961.

7 Anis Farihah, Nazhriyaat Hal Lughah, dar al – Kitab al – Ubnany, Beirut, dar al – Kitab al – Ubnany, 1973

11

Page 13: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

Dalam mengajarkan kalimat/jumlah sebaiknya seorang guru

memberikan hafalan teks/bacaan yang mengandung kalimat

sederhana dan susunannya benar. Oleh karena itu, sebaiknya

seorang guru bahasa Arab dapat memilih kalimat yang isinya mudah

dimengerti oleh peserta didik dan mengandung kalimat inti saja,

bukan kalimat yang panjang (jika kalimatnya panjang hendaknya di

penggal – penggal). Contoh: مستعملة بيضاء صغيرة سيارة اشتريت

بان اليا في : Kemudian dipenggal - penggal menjadi مصنوعة اشتريت

بيضاء صغيرة سيارة اشتريت صغيرة سيارة اشتريت Dan سيارة

seterusnya..

3. Prinsip korektisitas (الدقة) Prinsip ini diterapkan ketika sedang mengajarkan

materi ,(fonetik) األصوات ,(sintaksis) التراكب dan .(semiotic) المعانى

Maksud dari prinsip ini adalah seorang guru bahasa Arab hendaknya

jangan hanya bisa menyalahkan pada peserta didik, tetapi ia juga harus

mampu melakukan pembetulan dan membiasakan pada peserta didik

untuk kritis pada hal-hal berikut: Pertama, korektisitas dalam pengajaran

(fonetik). Kedua, korektisitas dalam pengajaran (sintaksis). Ketiga,

korektisitas dalam pengajaran (semiotic). a.Korektisitas dalam pengajaran

fonetik Pengajaran aspek keterampilan ini melalui latihan pendengaran

dan ucapan. Jika peserta didik masih sering melafalkan bahasa ibu, maka

guru harus menekankan latihan melafalkan dan menyimak bunyi huruf

Arab yang sebenarnya secara terus-menerus dan fokus pada kesalahan

peserta didik8. b.Korektisitas dalam pengajaran sintaksis Perlu diketahui

bahwa struktur kalimat dalam bahasa satu dengan yang lainnya pada

umumnya terdapat banyak perbedaan. Korektisitas ditekankan pada

pengaruh struktur bahasa ibu terhadap Bahasa Arab. Misalnya, dalam

bahasa Indonesia kalimat akan selalu diawali dengan kata benda

(subyek), tetapi dalam bahasa Arab kalimat bisa diawali dengan kata kerja

c.Korektisitas dalam pengajaran semiotik Dalam bahasa Indonesia .( فعل )

8 Jassem Ali Jassem, Thuruqu Ta’lim al – Lughah al – ‘arabiyah Li al – Ajanib, (Kuala Lumpur : A.S Noorden, 1996).

12

Page 14: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

pada umumnya setiap kata dasar mempunyai satu makna ketika sudah

dimasukan dalam satu kalimat. Tetapi, dalam bahasa Arab, hampir semua

kata mempunyai arti lebih dari satu, yang lebih dikenal dengan istilah

mustarak (satu kata banyak arti) dan mutaradif (berbeda kata sama arti).

Oleh karena itu, guru bahasa Arab harus menaruh perhatian yang besar

terhadap masalah tersebut. Ia harus mampu memberikan solusi yang

tepat dalam mengajarkan makna dari sebuah ungkapan karena kejelasan

petunjuk.

4. Prinsip Berjenjang ( التدرج) Jika dilihat dari sifatnya, ada 3 kategori prinsip

berjenjang, yaitu: pertama, pergeseran dari yang konkrit ke yang abstrak,

dari yang global ke yang detail, dari yang sudah diketahui ke yang belum

diketahui. Kedua, ada kesinambungan antara apa yang telah diberikan

sebelumnya dengan apa yang akan ia ajarkan selanjutnya. Ketiga, ada

peningkatan bobot pengajaran terdahulu dengan yang selanjutnya, baik

jumlah jam maupun materinya.

a. Jenjang Pengajaran mufrodat Pengajaran kosa kata hendaknya

mempertimbangkan dari aspek penggunaannya bagi peserta didik,

yaitu diawali dengan memberikan materi kosa kata yang banyak

digunakan dalam keseharian dan berupa kata dasar. Selanjutnya

memberikan materi kata sambung. Hal ini dilakukan agar peserta didik

dapat menyusun kalimat sempurna sehingga terus bertambah dan

berkembang kemampuannya.

b. Jenjang Pengajaran Qowaid (Morfem) Dalam pengajaran Qowaid, baik

Qowaid Nahwu maupun Qowaid Sharaf juga harus

mempertimbangkan kegunaannya dalam percakapan/keseharian.

Dalam pengajaran Qawaid Nahwu misalnya, harus diawali dengan

materi tentang kalimat sempurna (Jumlah Mufiidah), namun rincian

materi penyajian harus dengan cara mengajarkan tentang isim, fi’il,

dan huruf.

c. Tahapan pengajaran makna ( المعانى Dalam mengajarkan makna (داللة

kalimat atau kata-kata, seorang guru bahasa Arab hendaknya

memulainya dengan memilih kata-kata/kalimat yang paling banyak

13

Page 15: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

digunakan/ditemui dalam keseharian meraka. Selanjutnya makna

kalimat lugas sebelum makna kalimat yang mengandung arti idiomatic.

Dilihat dari teknik materi pengajaran bahasa Arab, tahapan-

tahapannya dapat dibedakan sebagai berikut: pertama, pelatihan

melalui pendengaran sebelum melalui penglihatan. Kedua, pelatihan

lisan/pelafalan sebelum membaca. Ketiga, penugasan kolektif sebelum

individu. Langkah-langkah aplikasi ( نة والمتا (الصالبة Ada delapan

langkah yang diperlukan agar teknik diatas berhasil dan dapat

terlaksana, yaitu:

1) Memberikan contoh-contoh sebelum memberikan kaidah gramatika,

karena contoh yang baik akan menjelaskan gramatika secara

mendalam daripada gramatika saja.

2) Jangan memberikan contoh hanya satu kalimat saja, tetapi harus

terdiri dari beberapa contoh dengan perbedaan dan persamaan teks

untuk dijadikan analisa perbandingan bagi peserta didik.

3) Mulailah contoh-contoh dengan sesuatu yang ada di dalam ruangan

kelas/media yang telah ada dan memungkinkan menggunakannya.

4) Mulailah contoh-contoh tersebut dengan menggunakan kata kerja yang

bisa secara langsung dengan menggunakan gerakan anggota tubuh.

5) Ketika mengajarkan kata sifat hendaknya menyebutkan kata-kata yang

paling banyak digunakan dan lengkap dengan pasangannya. Misalnya

hitam-putih, bundar-persegi.

6) Ketika mengajarkan huruf jar dan maknanya, sebaiknya dipilih huruf jar

yang paling banyak digunakan dan dimasukkan langsung ke dalam

kalimat yang paling sederhana. Contoh Jumlah ismiyyah: في الكتاب

الفصل : Contoh jumlah fi’iliyah ,الصندوق من الطاب خرج

7) Hendaknya tidak memberikan contoh-contoh yang membuat peserta

didik harus meraba-raba karena tidak sesuai dengan kondisi pikiran

mereka.

8) Peserta didik diberikan motivasi yang cukup untuk berekspresi melalui

tulisan, lisan bahkan mungkin ekspresi wajah, agar meraka merasa

terlibat langsung dengan proses pengajaran yang berlangsung.

14

Page 16: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

KESIMPULAN

1. Pengertian strategi belajar mengajar

Secara umum strategi mempunyai arti garis besarnya untuk bertidak dalam

usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan atau bias diartikan sebagai pola-

pola umum kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah

digariskan.

2. Jenis-jenis strategi belajar mengajar

a. Atas dasar proses pengolahan pesan

- Strategi deduktif

- Strategi induktif

b. Atas dasar pihak pengola pesan

- Strategi Ekspositorik

- Strategi Hauristik

c. Atas dasar pengaturan guru

- Strategi seorang guru

- Strategi pengajaran beregu

d. Atas dasar jumlah siswa

- Strategi klasikal

- Strategi kelompok kecil

- Strategi individual

e. Atas dasar Interaksi

- Strategi tatap muka

- Strategi melalaui media

3. Pertimbangan memilih strategi

- Berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai

- Berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran

- Berhubungan dengan sudut siswa

4. Prinsip-prinsip penggunaan strategi

- Tujuan - Individualitas

- Aktifitas - Integritas

15

Page 17: Makalah Konsep Strategi Bahasa Arab

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdurrahman al – Qadir Ahmad, Thuruqu Ta’alim al – Lughah al

–‘Arabiyah, Maktabah al – Nahdah, al – Mishriyah, Kaira ; 1979.

2. Drs. H. Ahmad Rohani H. M dan Drs. H. Abu Ahmadi. Pengelolaan

Pengajaran, Rineka cipta 2004.

3. Drs. Syaful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Rineka

Cipta, Jakarta,cet,III, 2006

4. Ahmad al – Sya’alabi, Tarikh al – Tarbiyah al – Islamiyah, Cet. 11,

Kaira: tnp., 1961.

5. Munir, M.Ag., dkk, Rekonstruksi dan Modernisasi Pendidikan Islam,

Global Pustaka Utama, Yogyakarta, 2005,

6. Prestasi Belajar dan Kompetensi guru. Drs. Syaiful bahri Djamarah.

Surabaya. Usaha Nasional.

7. Zainal, Aqib. Propesionalisme guru dalam pembelajaran, Insan

Cendikia, Surabaya: 2002

8. Dr. Wina Sanjaya, MPd. Strategi pembelajaran berorientasi standar

proses pendidikan, kencana prenada media group, Jakarta : 2006

9. Jassem Ali Jassem, Thuruqu Ta’lim al – Lughah al – ‘arabiyah Li al

– Ajanib, (Kuala Lumpur : A.S Noorden, 1996).

10.Anis Farihah, Nazhriyaat Hal Lughah, dar al – Kitab al – Ubnany,

Beirut, dar al – Kitab al – Ubnany, 1973.

16