BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGSaat ini dunia keperawatan semakin berkembang.
Perawat dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus
dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di
dunia maupun di Indonesia. Perawat komunitas bekerja di berbagai
bidang, memberikan perawatan kesehatan primer sepanjang umur.
Mereka menyediakan keperawatan yang komprehensif di berbagai
kebutuhan kesehatan untuk klien di mana saja di masyarakat dari
pusat-pusat kesehatan masyarakat, klinik kesehatan primer, unit
kesehatan masyarakat, sekolah dan universitas, dewan lokal dan
rumah klien. Perawat komunitas memberikan perawatan kesehatan untuk
mereka yang memerlukan intervensi kesehatan dan juga
mempertimbangkan kondisi sosial yang mempengaruhi status kesehatan
(Mubarak, 2005).Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya
kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki
pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawat
memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara
komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan
berbagai peran pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan
etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus,
rehabilitator, komunikator dan pendidik (Mubarak, 2005).Keperawatan
komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan
pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan. Perawat komunitas mempunyai banyak
peran dan fungsi, diantaranya adalah sebagai pendidik, pemberi
asuhan keperawatan, penemu kasus, role model, konselor,
koordinator, kolaborator, dan lain-lain (Mubarak, 2005).
B. RUMUSAN MASALAHDari latar belakang masalah di atas dapat
diambil rumusan-rumusan masalah sebagai berikut :1. Apakah yang
dimaksud dengan Peran dan fungsi perawat komunitas ?2. Apa peran
dan fungsi perawat komunitas (peran minimal vs peran ideal) ?3.Apa
fungsi perawat independen, dependen, interdependen ?
C. TUJUAN Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca
:1.Mengetahui dan memahami pengertian peran dan fungsi perawat
komunitas.2.Mengetahui dan memahami peran minimal dan peran ideal
keperawatan komunitas.3.Mengetahui dan memahami fungsi perawat
independen, dependen, interdependen.
BAB IIISI
1. PERAN DAN FUNGSI DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. PENGERTIAN PERAN DAN FUNGSI PERAWAT Menurut Kozier Barbara
dalam Mubarak peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan
oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu
system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam
maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari
perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial
tertentu (Mubarak, 2005).Peran adalah bentuk dari perilaku yang
diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu. Peran
perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktivitas
perawat dalam pratik, dimana telah menyelesaikan pendidikan
formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk
menjalankan tugas dan tanggung jawab keperawatan secara profesional
sesuai dengan kode etik profesional. Dimana setiap peran yang
dinyatakan sebagai ciri terpisah untuk kejelasan (Mubarak,
2005).Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan
sesuai dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan
keadaan yang ada. Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada
Individu sehat maupun sakit dimana segala aktifitas yang di lakukan
berguna untuk pemulihan Kesehatanberdasarkan pengetahuan yang di
miliki, aktifitas ini di lakukan dengan berbagai cara untuk
mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk
Proses Keperawatan yang terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi
masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan, Implementasi dan
Evaluasi (Mubarak, 2005).
B. ELEMEN-ELEMEN PERAN DAN FUNGSI PERAWAT KOMUNITASElemen Peran
:Menurut pendapat Doheny dalam Mubarak ada beberapa elemen peran
perawat professional (element rool) antara lain : care giver,
client advocate, conselor, educator, collaborator, coordinator,
change agent, consultant (Mubarak, 2005).1) Care Giver (pemberi
asuhan keperawatan)Peran ini diharapkan perawat mampu menerapkan
hal-hal berikut ini.a. Memberikan pelayanan keperarawatan kepada
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat sesuai diagnose
masalah yang terjadi melalui dari masalah yang bersifat sederhana
sampai pada masalah yang kompleks.b. Memeperhatikan idividu dalam
konteks sesui kehidupan klien, perawat harus memperhatikan klien
berdasarkan kebutuhan signifikan dari klien.c. Perawat menggunakan
proses keperawatan untuk mengidentifikasi diagnosis keperawatan,
molai dari masalah fisik sampai psikologis. 2) Client Advocate
(Pembela Klien)Tugas perawat :a. Bertanggung jawab membantu klien
dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai
pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang
diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concern) atas
tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya.b. Mempertahankan dan
melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit
dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas
kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama
kontak dengan klien, sehingga diharapkan perawat harus mampu
membela hak-hak klien.Seorang pembela klien adalah pembela dari
hak-hak klien. Pembelaan termasuk didalamnya peningkatan apa yang
terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan
melindungi hak-hak klien (Mubarak, 2005).Hak-Hak Klien antara lain
(Mubarak, 2005) : Hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya Hak atas
informasi tentang penyakitnya Hak atas privacy Hak untuk menentukan
nasibnya sendiri Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian
tindakan.Hak-Hak Tenaga Kesehatan antara lain (Mubarak, 2005): Hak
atas informasi yang benar Hak untuk bekerja sesuai standart Hak
untuk mengakhiri hubungan dengan klien Hak untuk menolak tindakan
yang kurang cocok Hak atas rahasia pribadi Hak atas balas jasa3)
Conselor (konseling)Konseling adalah proses membantu klien untuk
menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial
untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk
meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan
emosional dan intelektual (Mubarak, 2005).Peran perawat (Mubarak,
2005):a. Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap
keadaan sehat sakitnya.b. Perubahan pola interaksi merupakan dasar
dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan
adaptasinya.c. Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan
kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman
kesehatan dengan pengalaman yang lalu.d. Pemecahan masalah di
fokuskan pada masalah keperawatan.
4) Educator (pendidik)Mengajar adalah merujuk kepada aktifitas
dimana seseorang guru membantu murid untuk belajar. Belajar adalah
sebuah proses interaktif antara guru dengan satu atau banyak
pelajar dimana pembelajaran obyek khusus atau keinginan untuk
merubah perilaku adalah tujuannya. Inti dari perubahan perilaku
selalu didapat dari pengetahuan baru atau ketrampilan secara teknis
(Mubarak, 2005).a. Dilakukan kepada klien/keluarga, tim kesehatan.
Lain baik secara spontan pada saat berinteraksi maupun formal.b.
Membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan
kesehatan.c. Dasar pelaksanaan adalah intervensi dalam proses
keperawatan.
5) Collaborator (kolaborator)Peran Sebagai Kolaborator Perawat
disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk
diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya dalam kaitannya membantu mempercepat penyembuhan klien
(Mubarak, 2005).
6) Coordinator (koordinator)Peran ini dilaksanakan dengan
mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan
dari tim kesehatan sehingga pemeberian pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien (Mubarak, 2005).Tujuan
Perawat sebagi coordinator adalah (Mubarak, 2005):a. Untuk memenuhi
asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan klien.b.
Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada
klien.c. Menggunakan keterampilan perawat untuk (Mubarak, 2005):
Merencanakan Mengorganisasikan Mengarahkan Mengontrol
7) Change Agent (pembaharu)Pembawa perubahan adalah seseorang yg
berinisiatif membantu orla membuat perubahan pada dirinya atau pada
system. Mengidentifikasi masalah, mengkaji motifasi pasien dan
membantu klien tuk berubah, menunjukan alternated, menggali
kemungkinan hasilk dari alternative, mengkaji sumber daya
menunjukan peran membantu, membina dan mempertahankan hubungan
membantu, membantu selama fase dari proses perubahan dan membimbing
klien melalui fase ini (Mubarak, 2005).
8) Consultant (konsultan)Peran disini adalah sebagai tempat
konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat
untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap
informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan
(Mubarak, 2005).
C. PERAN PERAWAT MENURUT KONSORSIUM ILMU KESEHATAN TAHUN
1989Berdasarkan Konsorsium Ilmu Kesehatan tahun 1989 dalam Mubarak
(2005), peran perawat terdiri dari: peran sebagai asuhan
keperawatan, advokat pasien (pembela), pendidik, koordinator,
konsultan dan peneliti yang dapat digambarkan sebagai berikut:1)
Peran sebagai pemberi Asuhan KeperawatanPeran sebagai pemberi
asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
mempertahankan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan
melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar
bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai
dengan tingkat kebutuhan manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Asuhan keperawatan yang diberikan dari hal yang
sederhana sampai dengan yang kompleks.2) Peran Sebagai Advokat (
Pembela) KlienPeran ini dilakukan perawat dalam membantu klien,
keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi
pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
persetujuan atau tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien,
juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
yang meliputi hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya, hak atas
informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk
menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi
akibat kelalaian.3) Peran Sebagai EdukatorPeran ini dilakukan
dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit, bahkan tindakan yang diberikan,
sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan
pendidikan kesehatan.4) Peran Sebagai KoordinatorPeran ini
dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan
kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.5)
Peran Sebagai KolaboratorPeran ini dilakukan karena perawat bekerja
melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli
gizi dan lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat
dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.6) Peran Sebagai
KonsultanYaitu sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini
dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan
pelayanan keperawatan yang diberikan.7) Peran Sebagai
PembaharuPeran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah
sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
D. PERAN PERAWAT HASIL LOKAKARYA KEPERAWATAN TAHUN 1986Selain
peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan, terdapat pembagian
peran perawat menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983 yang
membagi menjadi 4 peran diantaranya (Mubarak, 2005):1) Peran
Perawat Sebagai Pelaksana Pelayanan KeperawatanPerawat bertanggung
jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan dari yang bersifat
sederhana sampai yang paling kompleks, secara langsung atau tidak
langsung kepada klien sebagai individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Ini merupakan peran utama dari perawat, dimana perawat
dapat memberikan asuhan keperawatan yang profesional, menerapkan
ilmu atau teori, prinsip, konsep dan menguji kebenarannya dalam
situasi nyata, apakah kriteria profesi dapat ditampilkan dan sesuai
dengan harapan penerima jasa keperawatan. Masyarakat mengharapkan
perawat mempunyai kemampuan khusus untuk menanggulangi
masalah-masalah individu, keluarga, kelompok atau masyarakat.
Perawat harus menguasai konsep-konsep dalam lingkup kesehatan dan
melatih diri sehingga dapat memiliki kemampuan tersebut. Kemampuan
ini diperoleh selama masa pendidikan dan dimantapkan saat
menjalankan tugasnya di sarana pelayanan kesehatan.2) Peran Perawat
Sebagai Pengelola Pelayanan Dan Institusi KeperawatanPerawat
bertanggung jawab dalam hal administrasi keperawatan baik di
masyarakat maupun di dalam institusi dalam mengelola pelayanan
keperawatan untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Perawat juga bekerja sebagai pengelola suatu sekolah atau program
pendidikan keperawatan. Sebagai administrator bukan berati perawat
harus berperan dalam kegiatan administratif secara umum. Perawat
sebagai tenaga kesehatan yang spesifik dalam sistem pelayanan
kesehatan tetap bersatu dalam profesi lain dalam pelayanan
kesehatan. Setiap tenaga kesehatan adalah anggota potensial dalam
kelompoknya dan dapat mengatur, merencanakan, melaksanakan dan
menilai tindakan yang diberikan, mengingat perawat merupakan
anggota profesional yang paling lama bertemu dengan klien, maka
perawat harus merencanakan, melaksanakan, dan mengatur berbagai
alternatif terapi yang harus diterima oleh klien. Tugas ini
menuntut adanya kemampuan managerial yang handal dari perawat. 3)
Peran Perawat Sebagai Pendidik dalam KeperawatanSeorang perawat
bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu
keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga
kesehatan lainnya. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam
keperawatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingkah laku
merupakan salah satu sasaran dari pelayanan keperawatan. Perawat
harus bisa berperan sebagai pendidik bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.4) Peran Perawat Sebagai Peneliti Dan
Pengembang Pelayanan KeperawatanSeorang perawat diharapkan dapat
menjadi pembaharu (innovator) dalam ilmu keperawatan karena ia
memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap rangsangan
dari lingkungannya. Kegiatan ini dapat diperoleh melalui kegiatan
riset atau penelitian. Penelitian pada hakikatnya adalah melakukan
evaluasi, mengukur kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh
mana efektifitas tindakan yang telah diberikan. Dengan hasil
penelitian, perawat dapat menggerakkan orang lain untuk berbuat
sesuatu yang baru berdasarkan kebutuhan, perkembangan dan aspirasi
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat. Oleh karena itu
perawat dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan, memanfaatkan
media massa atau media informasi lain dari berbagai sumber. Selain
itu perawat perlu melakukan penelitian dalam rangka mengembangkan
ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek profesi keperawatan
khususnya pelayanan keperawatan pendidikan keperawatan dan
administrasi keperawatan. Perawat juga menunjang pengembangan di
bidang kesehatan dengan berperan serta dalam kegiatan penelitian
kesehatan.E. PERAN PERAWAT KESEHATAN MASYARAKATDari beberapa peran
yang telah di kemukakan, baik oleh beberapa ahli maupun peran
perawat berdasarkan konsursium ilmu kesehatan tahun 1989 dan hasil
lokakarya keperawatan tahun 1983, maka banyak sekali peran yang di
jalankan oleh perawat kesehatan masarakat dalam mengorganisasikan
upaya-upaya kesehatan yang di jalankan. Peran tersebut di jalankan
melalui pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang merupakan
institusi pelayanan kesehatan dasar utama, baik program di dalam
gedung, atau di luar gedung, pada keluarga, kelompok-kelompok
khusus, dan sebagainya sesuai dengan peran, fungsi, dan tanggung
jawabnya. Dan peran yang dapat dilaksanakan diantaranya adalah (1)
pelaksana pelayanan keperawatan, (2) pendidik, (3) koordinator
pelayanan kesehatan, (4) innovator/pembaharu, (5) organisator
pelayanan kesehatan, (6) role model/panutan, (7) fasilitator, (8)
pengelola (manajer) (Mubarak, 2005).
F. PERAN PERAWAT KOMUNITASBanyak peran yang dapat dilaksanakan
oleh seorang perawat dalam keperawatan di komunitas, namun secara
garis besar peran yang dilakukan adalah sebagai berikut (Mubarak,
2006):1) Peran pada individu atau keluargaAdapun peran perawat
komunitas pada individu atau keluarga adalah sebagai berikut : (a)
peran sebagai pelaksana kesehatan, (b) peran sebagai pendidik, (c)
peran sebagai administrasi, (d) peran sebagai konseling dan (e)
peran sebagai peneliti.a. Peran sebagai pelaksana kesehatanMenurut
Effendi (1998) dalam Mubarak (2006) peran sebagai pelaksana
kesehatan adalah seluruh kegiatan upaya pelayanan kesehatan
masyarakat dan puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui
kerjasama dengan team kesehatan lainnya sehingga tercipta
keterpaduan dalam sistem pelayanan kesehatan. Peran sebagai
pelaksana dapat berupa clinical nurse specialist (CNS) dan family
nurse practitioner (FNP). Clinical nurse spesialist atau perawat
spesialis klinis : yaitu memberikan pelayanan pada tingkat
individu, keluarga dan kelompok dan bentuk tanggung jawab pada
peran ini adalah melali promotif dan preventif dalam kaitannya
untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Roy dan Obloy
(1979) dalam Mubarak (2006) mengatakan perawat spesialis klinis
memberikan perawatan kesehatan pada klien, biasanya di unit rawat
jalan atau tempat praktik komunitas pada klien dengan masalah
kompleks, dan memberikan perhatian yang lebih pada gejala kondisi
non patologis, kondisi non patologis kenyamanan dan perawatan
komprehensif. Adapun tujuan dari clinical nurse specialist adalah
menurunkan jumlah morbiditas , menurunkan infant mortality rate
atau angka kematian bayi dan mencegah terjadinya gangguan dan
kecacatan pada anggota masyarakat. Sedangkan bentuk pelaksanaannya
di fokuskan pada identifikasi masyarakat yang beresiko. Family
nurse practitioner adalah : memberikan perawatan ambulasi untuk
keluarga, biasanya perawatan kesehatan umum, mengatasi masalah
kesehatan dengan memberikan perawatan langsung dan memberikan
bimbingan atau konseling pada keluarga jika dibutuhkan. Tujuan
family nurse practitioner adalah : peningkatan kesehatan
(promotif), mencegah terjadinya penyakit (preventif), melaksanakan
pengelolaan pada penyakit yang bersifat kronis dan menghindari
adanya pembatasan kecacatan. Bentuk tanggung jawab nya adalah :
mengelola masalah kesehatan dan penyakit yang umum terjadi pada
segala umur baik pria maupun wanita. Sedangkan pelaksanaannya dapat
berupa : pengkajian fisik, psikologis dan lingkungan, mengkaji
status kesehatan dan resiko terhadap penyakit baik individu
/keluarga mendiagnosa masalah aktual dan potensial, serta mengambil
keputusan untuk memecahkan menggunakan pendekatan pemecahan masalah
klien melalui proses keperawatan. Menurut Ismani (2001) dalam
Mubarak (2006), dalam hal ini perawat bertindak selaku :(a)
Comforter atau pemberi rasa nyaman(b) Protector dan advocat yaitu
pelindung dan pembela(c) Communicator(d) Mediator (e)
Rehabilitator.b. Peran sebagai pendidikDalam memberikan pendidikan
dan pemahaman kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
baik di rumah, puskesmas dan di masyaratakat dilakukan secara
terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga
terjadi perubahan-perubahan perilaku seperti yang di harapkan dalam
mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Peran ini dapat dilakukan
oleh petugas kesehatan (perawat komunitas) dan anggota profesi lain
dalam bentuk formal ataupun non formal. Pengajaran yang dilakukan
bertujuan untuk mempertahankan dan menigkatkan kesehatan
masyarakat. Fokus pengajaran dapat berbentuk :1. Penanaman perilaku
sehat2. Penigkatan nutrisi dan pengaturan diet3. Olah raga4.
Pengelolaan stress5. Pendidikan tentang proses penyakit dan
pentingnya pengobatan yang berkelanjutan6. Pendidikan tentang
penggunaan obat7. Pendidikan tentang perawatan mandiric. Peran
sebagai administrasiPerawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat
mengelola berbagai kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan
masyarakat sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang
diemban kepadanya. Tanggung jawabnya adalah melakukan pengelolaan
terhadap suatu permasalahan, mengambil keputusan dalam pemecahan
masalah, pengelolaan tenaga, membuat kualitas mekanisme kontrol,
kerjasama lintas sektoral dan lintas program, bersosialisasi dengan
masyarakat dan marketing.d. Peran sebagai konselingPerawat
kesehatan masyarakat dapat dijadikan sebagai tempat bertanya oleh
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk memecahkan
berbagai permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi yang pada akhirnya dapat membantu memberikan jalan keluar
dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka
hadapi. Peran ini dapat dilaksanakan dengan cara berkonsultasi pada
anggota masyarakat, memberikan konsultasi pada anggota profesi,
berkonsultasi dengan petugas kesehatan, berkonsultasi dengan
organisasi social dan rapat pendidikan. Sebagai konseling, perawat
menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang kesehatan,
mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri,
menilai apakah klien memahami hal-hal yang dihjelaskan dan
mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan
metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien
serta melibatkan sumber-sumber yang lain, misalnya keluarga dalam
pengajaran yang direncanakannya.e. Peran sebagai penelitiYaitu
melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat
yang dapat berpengaruh pada penurunan kesehatan bahkan mengancam
kesehatan, selanjutnya penelitian dilaksanakan dalam kaitannya
untuk menemukan faktor yang menjadi pencetus atau penyebab
terjadinya permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian dan
hasil dari penelitian di aplikasikan dalam praktek keperawatan.
2) Peran manajerialManajemen berarti suatu proses yang merupakan
rangkaian kegiatan kegiatan yang sistematik, manajemen adalah alat
dari administrasi untuk mencapai tujuan. Tugas-tugas manajer adalah
sebagai berikut :a) Pengambil keputusanb) Pemikul tanggung jawabc)
Mengarahkan sumber daya untuk mencapai tujuan.d) Pemikir
konseptuale) Bekerjasama dengan dan melalui orang lainf) Mediator,
politikus dan diplomat.
Kewenangan dan status formal
Peranan interpersonal:Peranan informasional:Figurehead
(kepala)Monitor (pengamat)Leader (pemimpin)dessiminator
(penyebar)Liason (penghubung)spokesman (juru bicara)
Peranan pengambil keputusan:Entrepreneur
(memperbaiki)Disturbance handler (penanganan gangguan)Resource
allocator (pengatur alokasi sumber daya)Negotiator (ahli
negosiasi)
3) Sebagai konsultanKonsultasi merupakan suatu interaksi
interpersonal untuk membuat perubahan perilaku yang konstruktif.
Tujuannya adalah untuk merangsang klien agar lebih bertanggung
jawab, merasa lebih aman, membimbing perilaku yang konstruktif.
Adapun model konsultasinya adalah sebagai berikut :1. Konsultasi
ahli: Berarti sumber masalah berasal atau ditentukan klien2. Model
proses politikal: Hubungan dipengaruhi oleh kekuatan dan
kewenangan3. Model dokter klien: Konsultasi dilakukan untuk
menemukan masalah ditanyakan pada klien4. Model proses: Pemecahan
masalah merupakan kunci5. Model kesehatan mental: Peningkatan
efektivitas dalam lingkungan kerja melalui komunikasi
4) Sebagai advokatorKaitan dengan legal aspek, bukan pemberi
layanan hukum. Misalnya kerusakan lingkungan : dampak terhadap
kesehatan, penyelesaian apa yang perlu dilakukan oleh
masyarakat.
5) Perawat kesehatan masyarakat sekolahPermasalahan kesehatan
yang dilaksanakan sesuai dengan tahap perkembangan pada anak : usia
presekolah (4-6 th), usia sekolah (6-12 th) dan adolescent (13 19
th). Kegiatan yang dilakukan adalah : skrining, penemuan kasus,
surveilance status imunisasi, pengelolaan keluhan ringan dan
pemberian obat-obatan. Komponen program kesehatan sekolah yang
komprehensif mencakup terintegrasi, pendekatan interdisipliner
untuk promosi kesehatan sekolah, koordinasi kegiatan antara
kabupaten dan negara; komunikasi yang efektif antara fakultas,
staf, orang tua, dan masyarakat; penyediaan layanan kesehatan dan
pendidikan kesehatan, dan promosi dan pemeliharaan lingkungan
komunitas sekolah yang sehat (Stanhope-Lancaster, 2000).Tanggung
jawab sekolah perawat dalam proses penyaringan adalah untuk bekerja
dengan keluarga dan anggota tim lain untuk melakukan hal berikut
(Stanhope-Lancaster, 2000):a) Menetapkan apa screening akan
dilakukanb) Mengembangkan rencana untuk skrining dan sistem
manajemen datac) Ajarkan praprofesional dan lain-lain (termasuk
mahasiswa dan relawan) bagaimana melakukan pemutarand) Tentukan
sumber daya yang tepat untuk tambahan diagnostik bekerja untuk
anak-anak dengan tanda-tanda dan gejalae) Lihat siswa membutuhkan
evaluasi lebih lanjut ke sekolah lain dan sumber daya masyarakatf)
Berkolaborasi dengan orang lain dalam melaksanakan dan mengevaluasi
rencana perawatan.Promosi kesehatan dan skrining pencegahan
sekunder mungkin termasuk penglihatan, pendengaran, predikulosis,
skoliosis, analisis faktor risiko kardiovaskular gigi, dan survei
yang lebih komprehensif dari kebiasaan kesehatan pribadi yang
dikenal sebagai survei risiko perilaku. Skrining ini biasanya
berlangsung sebagai di awal tahun sekolah mungkin untuk
mengungkapkan masalah yang dapat mengganggu belajar
(Stanhope-Lancaster, 2000).Temuan kasus adalah bentuk skrining
selektif yang melibatkan pencarian untuk siswa tertentu yang
perilakunya, keadaan keluarga, atau status kesehatan menempatkan
mereka pada risiko tertentu untuk kesehatan yang buruk,
absentecium, dan prestasi sekolah yang buruk. Alih-alih skrining
massal, di mana semua siswa di berbagai nilai yang terlibat, upaya
penemu kasus mulai dengan mengidentifikasi faktor risiko dan
kemudian mencari siswa yang perilakunya menunjukkan mereka beresiko
untuk masalah-masalah tertentu dan membutuhkan penilaian lebih
lanjut dan kemungkinan rujukan. Oleh karena itu teknik casefinding
adalah upaya yang lebih intensif dan biasanya memerlukan penilaian
klinis dari sekolah perawat untuk menentukan apakah penilaian lebih
lanjut dan diagnosis diperlukan. Casefinding dilakukan dengan
berlatih, pengamatan sistematis seksama terhadap semua anak-anak
dengan siapa perawat datang dalam kontak, mencari anomalics atau
gejala yang dicurigai. Upaya Casefinding harus berkonsentrasi pada
mengidentifikasi siswa yang memiliki faktor risiko
(Stanhope-Lancaster, 2000).
6) Peran dalam bidang kesehatan kerjaPeran perawat kesehatan
masyarakat di tempat kerja: berupa pelayanan langsung dan
pengelolaan layanan kesehatan. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh
perawat:1. Karakteristik demografi dan geografi2. Karakteristik
pekerjaan3. Interaksi antar pekerjaan dan layanan pekerjaan4.
Elemen epidemiologi dari kesehatan kerja: agent : biologi, kimia,
ergonomi, fisik, psikologi lingkungan interaksi antar host agent
environtment
7) Perawatan kesehatan di rumah / hospice careAdalah bagian dari
rangkaian perawatan kesehatan umumn yang diesediakan bagi individu,
keluarga untuk meningkatkan, memelihara dan memulihkan kesehatan
guna memaksimalkan kesehatan dan meminimalkan penyakit.Secara
historis, hospice kata disebut tempat perlindungan bagi klien. Arti
kontemporer mengacu pada perawatan paliatif dari sangat sakit dan
sekarat, menawarkan istirahat dan kenyamanan. Berasal dari abad
kesembilan belas Inggris, hospices awal pertama diberikan perawatan
paliatif untuk pasien yang sakit parah di rumah sakit dan kemudian
diperluas layanan ke dalam rumah. Pada tahun 1970 gerakan
penampungan di Amerika Serikat mendapatkan momentum dalam
menanggapi kepentingan masyarakat yang dihasilkan oleh Dr Elisabeth
Kubler Roos buku Death dengan Dignity. Masyarakat disponsori
hospices, sukses dalam memenuhi kebutuhan khusus dari pasien
sekarat, menarik perhatian kongres. Setelah mengevaluasi manfaat
rumah sakit yang terbatas, kongres memberlakukan undang-undang pada
tahun 1985 yang memberikan cakupan untuk layanan rumah sakit di
bawah medicare. Kontrol yang ketat dan kriteria untuk perawatan
rumah sakit kualitas yang dikenakan baik oleh HCFA dan komisi
bersama untuk akreditasi organisasi kesehatan (JCAHO). Sebagai
hasil dari gerakan hospice, orang dengan penyakit terminal sekarang
memiliki pilihan untuk mati di rumah dengan layanan dukungan yang
tersedia. Berbagai model perawatan rumah sakit di Amerika Serikat
menggunakan layanan institusi, layanan perawatan di rumah, atau
keduanya. Mereka yang menggunakan rumah sakit yang ada dalam
hubungannya dengan agen kesehatan di rumah didirikan (jasa atau
kontrak berbasis rumah sakit) mungkin yang paling efisien biaya.
Setiap organisasi memberikan kontribusi sebagian dari sumber
dayanya untuk konsep ini perawatan. Dalam ketergantungan terhadap
pelayanan rumah ditentukan, layanan inti ke rumah sakit termasuk
relawan, dukungan pendeta, perawatan yang cukup, bantuan keuangan
dengan obat-obatan dan peralatan, dan dukungan dukacita dari
keluarga setelah kematian klien (Stanhope-Lancaster, 2000).2. PERAN
MINIMAL VS PERAN IDEAL PERAWAT KOMUNITASA. Peran minimal perawat
komunitas adalah:1) Pendidik kesehatan/penyuluh
kesehatanMengajarkan kepada individu, keluarga, kelompok khusus,
masyarakat tentang; sehat, penyakit, perawatan kesehatan, hubungan
antar individu dalam keluarga, kelompok khusus, masyarakat dan
lain-lain.2) Pemberi asuhan keperawatanMemberikan pelayanan
kesehatan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga,
kelompok khusus, masyarakat.3) Penemu kasusMendeteksi penyakit dan
menemukan kasus dalam tatanan komunitas.4) Koordinator,
kolaborator, penghubungMelakukan koordinasi terhadap pelayanan
kesehatan yang diterima klien dari berbagai program, bekerjasama
dengan klien dalam perencanaan pelayanan dan sebagai penghubung
dengan institusi kesehatan lain.5) Konselor Mempunyai peran
terapeutik dalam menolong klien untuk mencari solusi terhadap
masalah kesehatan atau perubahan perilaku yang terjadi di
masyarakat.6) Role modelSecara terus menerus berperan sebagai
panutan untuk orang lain melalui kegiatan yang dilakukan
sehari-hari.B. Peran ideal meliputi semua peran minimal ditambah
beberapa peran sbb:a. Peran sebagai manajer kasusDalam perannya
sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas anggota tim
kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi ketika mengatur kelompok yang
memberikan perawatan pada klien. b. konsultanPeran disini adalah
sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas
permintaan klien tehadap informasi tentang tujuan pelayanan
keperawatan yang diberikan dalam tatanan komunitas.c. Pemodifikasi
Lingkunganperawat harus dapat memodifikasi lingkungan baik
lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar tercipta
lingkungan yang sehat dalam menunjang pemenuhan kebutuhan
keamanan.d. PenelitiPerawat terlibat dalam investigasi sistematis,
pengumpulan data, analisa data, mencari pemecahan masalah dan
menerapkan solusi / intervensi. Harapannya hasil penelitian dapat
diterapkan di lapangan / praktik dengan tujuan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. e. Advokat (pembela klien)Sebagai pelindung,
perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan
mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta
melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari
suatu tindakan diagnostik atau pengobatan. Contoh dari peran
perawat sebagai pelindung adalah memastikan bahwa klien tidak
memiliki alergi terhadap obat dan memberikan imunisasi melawan
penyakit di komunitas. Sedangkan peran perawat sebagai advokat,
perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum,
serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan.
Contohnya, perawat memberikan informasi tambahan bagi klien yang
sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya.
Selain itu, perawat juga melindungi hak-hak klien melalui cara-cara
yang umum dengan menolak aturan atau tindakan yang mungkin
membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak klien. Peran
ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas
tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat
berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi
hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya
sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.f.
Pemimpin/pembaharuPeran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan
mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan
terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan dalam
komunitas.Untuk dapat melakukan kedua peran tersebut perawat
dituntut untuk mampu:a) Melakukan pengkajian baik terhadap
individu, kelompok, keluarga, maupun masyarakat.b) Mengajar klien
dan mencegah terjadinya masalah kesehatan dan memelihara serta
meningkatkan status klien secara umum.c) Mengelola kasus d)
Memberikan pelayanan keperawatan yang berkesinambungan.e)
Mengarahkan memotivasi klien untuk dapat menolong diri sendiri
dalam mengatasi dan mencegah masalah kesehatan.f) Menjadi contoh
peran dalam berperilaku hidup sehat.g) Berfikir kritis dalam
menganalisa berbagai kondisi yang ada di masyarakat.
3. FUNGSI INDEPENDEN, DEPENDEN, DAN INTERDEPENDEN PERAWAT
KOMUNITASMerupakan suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai
dengan perannya, dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang
lain (Mubarak, 2005):1. Fungsi IndependenMerupakan fungsi mandiri
dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan
sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan
dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan bio-psiko-sosial
spiritual klien. Dalam hal fungsi perawat sebagai independen
perawat bisa melakukan fungsinya dengan baik dalam memberikan
tindakan promotif dan preventif untuk memenuhi kebutuhan
bio-psiko-sosial spiritual klien. 2. Fungsi DependenMerupakan
fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau
instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan
tugas yang diberikan. Dalam hal fungsi dependen perawat dapat
melakukan tindakan mengukur tekanan darah atau berat badan pasien
di komunitas atas pelimpahan tugas dari perawat lain.3. Fungsi
InterdependenFungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat
saling ketergantungan di antara tim satu dengan lainya, fungsi ini
dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim
dalam pemberian pelayanan kesehatan. Dalam fungsi interdependen
perawat dapat melakukan suatu tindaakn pemberian obata kepada
pasien di komunitas dengan resep dari dokter.Menurut hasil
Lokakarya Nasional Keperawatan tahun 1983 setiap perawat harus
memahami fungsi dan kompetensinya yaitu sebagai berikut (Mubarak,
2005): 1. Fungsi I Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Kompetensi : - Mengumpulkan data - Menganalisis dan
menginterpretasikan data2. Fungsi II Merencanakan tindakan dan
tujuan askep sesuai dengan keadaan pasien. Kompetensi : -
Mengembangakan rencana keperawatan3. Fungsi III Melaksanakan
rencana keperawatan. Kompetensi : - Menggunakan dan menerapkan
konsep serta prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial budaya, dan ilmu
biomedik.-Menerapkan keterampilan keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan manusiawi. - Merawat pasien dengan gangguan fungsi tubuh.
- Merawat pasien dengan masalah mental - Merawat pasien yang
memerlukan pelayanan kebidanan. - Memberikan pelayanan kesehatan -
Berperan serta dalam merumuskan kebijakan,merencanakan program,
& melaksanakan pelayanan kes. - Merawat pasien usia lanjut -
Merawat pasien dengan keadaan atau penyakit terminal. -
Melaksanakan kegiatan kep. 4. Fungsi IV Mengevaluasi hasil asuhan
keperawatan. Kompetensi : - Menentukan kriteria - Menilai tingkat
pencapaian tujuan - Mengidentifikasi perubahan5. Fungsi V
Mendokumentasikan proses keperawatan Kompetensi : - Mengevaluasi
data - Mencatat data - Menggunakan catatan pasien dalam memantau
kualitas askep. 6. Fungsi VI Mengidentifikasi hal-hal yang perlu
diteliti atau dipelajari. Kompetensi : - Mengidentifikasi masalah
penelitian - Membuat usulan rencana penelitian - Menerapkan hasil
penelitian dengan tepat7. Fungsi VII Berpartisipasi dalam
melaksanakan penyuluhan kesehatan Kompetensi : - Mengidentifikasi
kebutuhan pendidikan kesehatan. - Membuat rancangan penyuluhan kes.
- Melaksanakan penyuluhan kes. - Mengevaluasi hasil penyuluhan
kes.8. Fungsi VIII Bekerjasama dengan profesi lain. Kompetensi: -
Berperan serta dalam pelayanan kes. - Menciptakan komunikasi yang
efektif - Menyesuaikan diri dengan keadaan konflik peran dan
kesulitan lingkungan. 9. Fungsi IX Mengelola perawatan pasien dan
berperan serta sebagai tim dalam melaksanakan kegiatan perawatan.
Kompetensi : - Menciptakan komunikasi yang efektif - Mempelopori
perubahan di lingkungannya secara efektif 10. Fungsi X Mengelola
institusi pendidikan kep. Kompetensi : - Mengembangkan &
mengevaluasi kurikulum - Menyusun rencana fasilitas pendidikan -
Menyusun kebijaksanaan institusi pend. - Menyusun uraian kerja
karyawan - Menetapkan fasilitas belajar mengajar - Menyusun rencana
dan jadwal rotasi - Memprakarsai prog. Pengembangan staff -
Kepemimpinan 11. Fungsi XI Berperan serta dalam merumuskan
perencanaan pelaksanaan perawatan kes. Kompetensi : - Mengkaji
status individu,keluarga,kelompok & masyarakat - Menghubungakan
kep. dengan pelayanan kes. - Menyusun renpra secara menyeluruh -
Meningkatkan jangkauan pelayanan kep. - Mengatur penggunaan
sumber-sumber - Melaksanakan Askep - Membina kerja sama
BAB IIIPENUTUP
A. KESIMPULAN Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan
dari seseorang pada situasi sosial tertentu. Peran perawat yang
dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktivitas perawat dalam
pratik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui
dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan
tanggung jawab keperawatan secara profesional sesuai dengan kode
etik profesional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri
terpisah untuk kejelasan.Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan
yang dilakukan sesuai dengan perannya.Fungsi dapat berubah
disesuaikan dengan keadaan yang ada.Perawat komunitas bekerja di
berbagai bidang, memberikan perawatan kesehatan primer sepanjang
umur. Mereka menyediakan keperawatan yang komprehensif di berbagai
kebutuhan kesehatan untuk klien di mana saja di masyarakat dari
pusat-pusat kesehatan masyarakat, klinik kesehatan primer, unit
kesehatan masyarakat, sekolah dan universitas, dewan lokal dan
rumah klien. Perawat komunitas memberikan perawatan kesehatan untuk
mereka yang memerlukan intervensi kesehatan dan juga
mempertimbangkan kondisi sosial yang mempengaruhi status
kesehatan.
B. SARANUntuk menjadi seorang perawat professional, kita
mempunyai peran dan fungsi yang harus kita terapkan, yaitu :
Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem
pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah
khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan kepada individu,
keluarga, kelompok dan komunitas. Sehingga peran dan fungsi perawat
itu sangat penting untuk memberikan pelayanan kesehatan, demi
meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mubarak, W.I. 2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1.
Jakarta: Sagung Seto.2. Mubarak, W.I. dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu
Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: Sagung Seto.3.
Stanhope-Lancaster. 2000. Community and Public Health Nursing Fifth
Edition. Mosby Inc.
26