28
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPerawatan ortodontik merupakan salah satu
bentuk perawatan dalam bidang kedokteran gigi yang berperan penting
untuk memperbaiki susunan gigi sehingga dapat meningkatkan
kemampuan mastikasi, fonetik, serta estetik. Pada dasarnya
perawatan ortodontik adalah suatu upaya yang diberikan untuk
mengadakan koreksi terhadap struktur dentofasial yang sedang tumbuh
atau sudah dewasa. Upaya yang diberikan antara lain menggerakkan
gigi atau mengoreksi malrelasi dan malformasi struktur
dentokraniofasial. Tujuannya adalah untuk memperoleh oklusi yang
optimal dan harmonis, baik letak maupun fungsinya.
1Perawatan ortodontik terutama didasari oleh pertumbuhan dan
perkembangan oklusi serta tulang kraniofasial. Pada masa
pertumbuhan dan perkembangan terjadi perubahan palatum pada arah
sagital, lateral dan vertikal, mulai dari prenatal hingga gigi
geligi erupsi. Adanya ketidakseimbangan arah pertumbuhan akan
menyebabkan perubahan yang berakibat ketidaksesuaian antara ukuran
palatum dan relasi gigi yang dapat menyebabkan terjadinya
maloklusi. Tulang maksila terhubung dengan tulang palatum melalui
sutura yang memberi kesempatan pada tulang untuk berkembang dan
berkontak dengan tulang disekitarnya. Sistem sutura membuat maksila
dan palatum bergerak ke depan dan ke bawah terhadap basis kranium
anterior selama masa pertumbuhan. Lengkung maksila menjadi lebih
tinggi dan lebih lebar akibat pertumbuhan, sementara itu lengkung
palatum akan bertambah besar secara tranversal (tinggi) dan sagital
(panjang) sepanjang masa kanak-kanak sampai dewasa. Pertumbuhan
palatum yang aktif terjadi pada usia 12 tahun sampai usia 15 tahun.
Selanjutnya pertumbuhan palatum terhenti yang disertai dengan
berakhirnya penutupan sutura palatinus. Pertumbuhan maksila
berhenti pada usia sekitar 15 tahun untuk perempuan dan sekitar
usia 17 tahun untuk laki-laki.
1.2 Rumusan Masalah1. Apa itu indeks maloklusi?2. Apa itu Indeks
IOTN?3. Apa itu Indeks PAR?4. Apa itu Indeks ICON?5. Apa itu
RME?1.3 Tujuan1. untuk mengetahui indeks maloklusi2. untuk
mengetahui indeks IOTN3. untuk mengetahui indeks PAR4. untuk
mengetahui indeks ICON5. untuk mengetahui RME
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA2.1 Indeks MaloklusiKlasifikasi maloklusi,
misalnya klasifikasi Angle berguna untuk mengelompokkan suatu
maloklusi sehingga memudahkan seseorang untuk mengingat gambaran
maloklusi tersebut.vmeskipun demikian klasifikasi maloklusi masih
masih mempunyai kekurangan. Kekurangan klasifikasi maloklusi adalah
keparahan suatu maloklusi tidak dapat diketahui meskipun terletak
dalam satu kelas, ataupun seandainya digunakan untuk menilai
keparahan maloklusi sifatnya subjektif. Suatu upaya dilakukan untuk
mengurangi derajat subjektivitas penilaian suatu maloklusi dengan
menggunakan indeks maloklusi. Indeks adalah sebuah angka atau
bilangan yang digunakan sebagai indikator untuk menerangkan suatu
keadaan tertentu atau sebuah rasio proporsional yang dapat
disimpulkan dari sederetan pengamatan yang terus menerus. Dengan
menggunakan suatu indeks dapat dinilai beberapa hal menyangkut
maloklusi, misalnya prevalensi, keparahan maloklusi dan hasil
perwatan. Indeks maloklusi mencatat keadaaan maloklusi dalam suatu
format kategori atau numerik sehingga penilaian suatu maloklusi
bisa objektif.Syarat suatu indeks maloklusi sebagai berikut :a.
Valid artinya indeks harus dapaat mengukur apa yang akan diukurb.
Dapat dipercaya (reliable) artinya indeks dapat mengukur secara
konsisten pada saat yang berbeda dan dalam kondisi yang
bermacam-macam serta pengguna yang berbeda-beda. Kadang kadang ada
yang menyebut reliable sebagai reproduciblec. Mudah digunakand.
Diterima oleh kelompok pengguna indeks
2.1.1 IOTN (Index of OrthodonticTreatment Need)
3IOTN berfungsi sebagai indeks untuk mengukur kebutuhan
perawatan, dapat juga dipakai untuk mengukur keberhasilan
perawatan.
Kelebihan dari indeks ini adalah :1. Mudah 2. Sederhana 3.
Waktupemeriksaansingkat 4. Menunjukkan derajat kesesuaian yang
baiksekali atar pemeriksa, sehinggabaik untuk survei epidemiologi
5. Waktu pakai 30 1 untuk memeriksa satu pasien (sedangkan pada
Occulusal Index membutuhkan waktu 2-3)6.
Dapatdigunakanuntuksurveisampel yanglebihbesar
IOTN mempunyai 2 komponen yaitu DHC (Dental Health Component)
dan AC (Aesthetic Component). 1. Dental Health Component (DHC)
Menyatakan keadaan oklusal yang dapat mempengaruhi fungsi dan
kesehatan gigi dalam jangka panjang. Gambaran maloklusi yang
terparah saja yang dicatat dan dikategorikan pada salah satu dari
lima grade yang mencerminkan kebutuhan perawatan orthodonti.a.
Grade 1 : tidak membutuhkan perawatanb. Grade 2 : sedikit
membutuhkan perawatanc. Grade 3 : cukup membutuhkan perawatand.
Grade 4 : membutuhkan perawatane. Grade 5 : amat membutuhkan
perawatanTerdapat kriteria yang dipakai sebagai panduan untuk
menentukan suatu maloklusi termasuk grade berapa. Sebuah penggaris
yang dijual bebas telah disediakan untuk menetapkan DHC. Meskipun
maloklusi bisa merupakan gabungan beberapa keadaan oklusal misalnya
terdapat gigi berdesakan disertai jarak gigit dan tumpang gigit
yang besar tetapi pada indeks ini hanya satu gambaran maloklusi
yang terparah saja yang dicatat sehingga tidak ada efek kumulatif.
Gambaran Maloklusi yang diperiksa untuk DHC :a. Missing (gigi
hilang) b. Overjet (Jarak gigit) c. Crowding (berdesakan) d.
Displacement (perubahan titik kontak) e. Overbite (tumpang
gigit)Sehingga untuk mudah mengingat disingkat MOCDO.
Aesthetic ComponentMemeriksa keadaan estetik dari suatu
maloklusi yang mungkin berdampak pada kondisi psikososial pasien.
Pasien (juga model) yang oklusi dibandingkan dengan satu set
fotostandar yang sudah disusun berdasarkan gradedari estetik yang
paling baik hingga paling buruk. Perbandingan dilihatdari aspek
anterior.Kategori AC :Skor 1 dan 2: tidak membutuhkan perawatan
Skor 3 dan 4: sedikit membutuhkan perawatan Skor 5, 6 dan 7: cukup
membutuhkan perawatan Skor 8, 9 dan 10: jelas membutuhkan
perawatan
10 gambar kategori AC :
Dengan mengacu pada gambar ini derajat penampilan estetik gigi
dari pasien dapat dinilai dalam salah satu tingkatan derajat
tertentu. tingkat satu menunjukkan susunan gigi yang paling menarik
dari sudut estetik geligi, sedangkan tingkat 10 menunjukkan susunan
geligi yang paling tidak menarik.Dengan demikian skor ini merupakan
refleksi dari kelainan estetik susunan geligi.Tingkatan derajat
keparahan dari AestheticComponent adalah sebagai berikut: skor 1-4:
tidak perlu perawatan/perawatan ringan skor 5- 7 :
perawatanborderline/sedang skor 8-10: sangat memerlukan
perawatan.
Skor akhir didapatkan dari rerata DHC dan AC tetapi DHC saja
lebish sering digunakan. AC dikritik karena dianggap subjektif
terutama bila digunakan untuk memeriksa maloklusi kelas III atau
gigitan terbuka anterior karena foto-foto yanng ada mencerminkan
maloklusi kelas 1 dan kelas II.2.1.2 PAR IndeksMembandingkan
maloklusisebelum dansesudahperawatan dalam menentukan evaluasi
standar kualitas perawatan atau mengetahui tingkat keparahan dan
mengukur keberhasilan perawatan tersebut. Alat dan bahanyang
digunakan Penggaris PAR danmodel gigi.
Penggaris PAR
Dari 11 komponen pada tabel di atas, terdapat 5 komponen utama
dalampemeriksaannya, masing-masing komponen tersebut dinilai dan
diberi bobot berdasarkan besaran yang telah ditentukan. Setiap skor
komponen diakumulasikan dan dikalikan bobotnya
masing-masing,sehingga menghasilkan jumlah skor akhir dari 5
komponen utama yang digunakan.Lima komponen utama yang diperiksa
beserta bobotnya;a. Penilaian skor segmen anterior, bobotnya 1b.
Penilaian skor oklusi bukal, bobotnya 1 c. Penilaian skor overjet,
bobotnya 6d. Penilaian skor overbite, bobotnya 2 e. Penilaian skor
garis median, bobotnya 4
1. Penilaian segmen AnteriorPengukuran pergeseran titik kontak
dimulai dari mesial gigi kaninus kiri ke titikkontak mesial gigi
kaninus kanan. Penilaian skor pada kasus ini yaitumengukur gigi
berjejal (crowded), berjarak (spacing), dan impaksi gigi
(impactedteeth). Gigi kaninus yang impaksi dicatat pada segmen
anterior rahang atas danrahang bawah.
2. Penilaian Oklusi BukalPenilaian skor ini dicatat dalam
keadaan oklusi gigi posterior di sisi kiri dan kanan mulai dari
gigi kaninus ke molar terakhir, dengan cara melihat dalamtiga arah
yaitu, anteroposterior, vertikal dan transversal.
3. Penilaian skor OverjetPenilaian skor ini untuk semua gigi
insisivus. Penilaian dilakukan dengan menempatkan penggaris indeks
PAR sejajar dataran oklusal dan radial dengan lengkung gigi. Jika
terdapat dua insisivus yang crossbite dan memiliki overjet 4 mm,
skornya adalah 3 (untuk crossbite) ditambah 1 (untuk overjet 4 mm),
sehingga total skornya adalah 4.
4. Penilaian skor overbitePenilaian skor ini untuk semua gigi
insisivus yang dinilai dari jarak tumpang tindih dalam arah
vertikal gigi insisivus atas terhadap panjang mahkota klinis gigi
insisivus bawah, dan dinilai berdasarkan besarnya gigitan terbuka.
Skor yang dicatat adalah nilai overbite yang terbesar diantara gigi
insisivus.
5.Penilaian garis medianPenilaian skor ini dinilai dari hubungan
garis tengah lengkung gigi atas terhadap lengkung gigi bawah. Garis
tengah lengkung gigi diwakili oleh garis pertemuan kedua gigi
insisivus pertama atas terhadap garis pertemuan kedua gigi
insisivus bawah. Jika gigi insisivus bawah sudah dicabut penilaian
skor garis median tidak dicatat .
Penggolongan keparahan maloklusi berdasarkan skor adalah sebagai
berikut :Oklusi Ideal= 0Maloklusi ringan= 1-16Maloklusi sedang=
17-32Maloklusi parah= 33-48Maloklusi sangat parah = >48
2.1.3 ICON (Indeks of Complexity, Outcome, and Need)Indeks ini
bisa dikatakan merupakan gabungan dari IOTN dan PAR index.
komponen-komponen penilaian ICON adalah :1. Komponen Estetik 2.
Crossbite 3. Relasi Vertikal Anterior4. Diastema atau Berdesakan
Rahang Atas5. Relasi Anteroposterior Segmen Bukal
Komponen EstetikGigi geligi rahang atas dan rahang bawah pada
model dioklusikan, kemudian dibandingkan dan dipilih yang paling
mendekati dengan keadaan gigi geligi yang ada pada foto hitam
putih. Lalu diberi skor sesuai dengan skor yang ada pada foto
tersebut. Skala tersebut antara 1, untuk estetik yang baik, sampai
10 untuk komponen estetik yang terburuk.
Gambar Penilaian Komponen Estetik
CrossbiteGigi geligi rahang atas dan rahang bawah pada model
dioklusikan, kemudian dilihat ada tidaknya crossbite. Skor yang
diberikan apabila dijumpai adanya crossbite adalah 1 dan 0 apabila
tidak.TABEL PENILAIAN CROSSBITE SKOR 0 1
CIRI OKLUSAL(CROSSBITE) Tidak ada Crossbite Ada Crossbite
Relasi Vertikal AnteriorDisini yang dilihat adalah adanya
gigitan terbuka (open bite) dan gigitan dalam (deep bite)
TABEL PENILAIAN RELASI VERTIKAL ANTERIOR SKOR 0 1 2 3 4
Openbite anterior Normal 4MM
Deepbite anterior Sampai 1/3 gigi 1/3-2/3 insisiv tertutup
2/3-seluruh insisiv bawah tertutupi Seluruh bagian insisiv bawah
tertutup semua
Diastema atau Berdesakan Rahang AtasKomponen ini didapat dengan
mengukur diskrepansi jumlah lebar mesiodistal gigi dengan lengkung
gigiTABEL PENILAIAN DIASTEMA ATAU BERDESAKAN RA Skor 0 1 2 3 4
5
Berdesakan rahang atas 17mm
Diastema rahang atas >2mm 2,1-5 mm 5,1-9 mm >9,1mm
6. RELASI ANTEROPOSTERIORGigi geligi rahang atas dan rahang
bawah pada model dioklusikan dan dilihat bagaimana relasi
anteroposterior pada sisi kanan dan kiri, kemudian skor kedua sisi
tersebut dijumlahkan.
TABEL PENILAIAN RELASI ANTEROPOSTERIOR SEGMEN BUKAL SKOR012
Anteroposterior segmen bukalHanya relasi cups ke embrasureRelasi
cups yang lainRelasi cups to cups
TABEL PEMERIKSAAN MALOKLUSI BERDASARKAN ICONNo Komponen icon
Skor Bobot Hasil pengamatan
1 Komponen estetik 7
2 Crossbite 5
3 OpenbiteDeepbite 4
4 Diastema RABerdesakan RA5
5 Relasi anterior segmen bukal 3
Jumlah Skor ICON
Skor total awal yang diperoleh merupakan gambaran kompleksitas
dan kebutuhan perawatan. Skor diatas 43 menunjukkan adanya
kebutuhan perawatan pada kasus tersebut. Skor derajat kompleksitas
perawaatn dapat dibaca sebagai berikut :a. Mudah 77Setelah selesai
perawatan kasus tersebut diskor lagi dan perbedaan skor sebelum dan
sesudah perawatan menunjukkan hasil perawatan yang dinyatakan
dengan rumus :Derajat perbaikan = skor sebelum perawatan (4 x skor
sesudah perawatan)
Keberhasilan perawatan digolongkan sebagai berikut :;a. Terjadi
perubahan yang besar >-1b. Sangat berubah -25 sampai 1c. Cukup
berubah -53 sampai -26d. Sedikit berubah -85 sampai -54e. Tidak
berubah atau jadi jelek