Top Banner
CARA MELAKUKAN PENELITIAN ILMIAH MAKALAH disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Metodologi Penelitian (Metpen) yang dibimbing oleh Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc, Ph. D disajikan pada Hari Senin, 7 September 2015 Disusun Oleh: Kelompok 5/Offering A Anggun Risma Atika 140341600442 Docilis Safira Febrianti 140341602442 Dwi Arianita Wulan Sari 140341602770 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI September 2015
30

makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

Jan 28, 2016

Download

Documents

Cheerlle Najjah

Metodologi Penelitian
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

CARA MELAKUKAN PENELITIAN ILMIAH

MAKALAH

disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Metodologi Penelitian (Metpen)

yang dibimbing oleh Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc, Ph. D

disajikan pada Hari Senin, 7 September 2015

Disusun Oleh:

Kelompok 5/Offering A

Anggun Risma Atika 140341600442

Docilis Safira Febrianti 140341602442

Dwi Arianita Wulan Sari 140341602770

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

September 2015

Page 2: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

”Cara Melakukan penelitian Penelitian Ilmiah ” tepat waktu.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih setulusnya kepada:

1. Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc, Ph. D, selaku dosen pembimbing mata kuliah

Metodolgi Penelitian (Metpen) Universitas Negeri Malang yang telah

membimbing penulis,

2. kedua orang tua penulis yang banyak membantu materi dan moril,

3. seluruh anggota kelompok 5 (lima) yang telah berpartisipasi dalam menuntaskan

makalah ini.

4. seluruh teman S1 Pendidikan Biologi kelas A tahun 2014, yang banyak

membantu penulis,

5. dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dan perbaikan demi terwujudnya makalah yang lebih baik serta penulis

berharap agar makalah dapat bermanfaaat terutama dikalangan pendidikan.

Malang, September 2015

Penulis

Page 3: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

DAFTAR ISI

halaman

Halaman Sampul ............................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daftar Isi ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2

1.3 Manfaat ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Persyaratan untuk Membuat Penelitian Ilmiah ....................................... 3

2.2 Prosedur Pembuatan Penelitian Ilmiah ................................................... 4

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 26

3.2 Saran ........................................................................................................ 26

Daftar Pustaka ................................................................................................... 27

Page 4: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh

pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh berupa

fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami

fenomena dan memecahkan masalah. Masalah yang akan dijawab melalui penelitian

merupakan masalah penelitian. Masalah penelitian dapat disebabkan oleh banyak hal.

Masalah muncul karena manusia mengalami kesulitan dalam hidup, yaitu adanya

ketidaksesuaian atau kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang

aktual (das sein dengan das sollen) (Sagandji dan Sopiah, 2010).

Ketika berhadapan dengan fenomena/ masalah yang menarik perhatian,

manusia akan berusaha mencari fakta untuk menjelaskan fenomena tersebut.

Setumpuk pertanyaan yang muncul di benak tentu akan mendorongnya mencari

jawaban dengan mengumpulkan sejumlah fakta. Kumpulan fakta disebut data dan

akan dianalisis dengan teknik tertentu sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan

(Sagandji dan Sopiah, 2010). Kesimpulan yang didapat tersebut diharapakan mampu

memberikan penjelasan fenomena dan memberikan suatu kebenaran.

Pengetahuan yang benar dapat menunjang upaya-upaya perbaikan kualitas

hidup manusia melalui pendayagunaan sumberdaya yang ada secara benar dan

bertanggung jawab. Kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang diterima oleh seseorang

atau oleh sekelompok orang akan tergantung pada sumbernya, cara atau prosedur

memperolehnya, dan penafsiran tehadap pengetahuan tersebut berdasarkan

pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya (Malamassam, 2009).

Kebenaran yang dipegang teguh dalam penelitian adalah kebenaran ilmiah.

Artinya, kebenaran bersifat relatif (nisbi), bukan kebenaran mutlak dan yang bersifat

sempurna. Dengan kata lain, hasil penelitian saat ini mugkin hanya benar saat ini dan

pada saat lain bisa saja sudah menjadi tidak relevan. Sehingga banyak peneliti baik

kalangan akademisi maupun praktisi dalam bidangnya terus melakukan penelitian

1

Page 5: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

dengan hasil berupa fakta, konsep, generalisasi atau teori yang berguna bagi manusia

untuk memahami suatu fenomena atau merupakan solusi permasalahan yang

dihadapi. Hal tersebut secara bertahap telah memberikan sumbangan penting bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu penulis akan

mendeskripsikan “ Cara Melakukan Penelitian Ilmiah” yang diharapkan dengan

penulisan tersebut dapat menjadi dasar yang teguh untuk dapat melakukan penelitin

ilmiah secara baik, benar, dan sistematis.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah.

1) Bagaimanakah persyaratan penelitian ilmiah?

2) Bagaimanakah prosedur penelitian ilmiah?

1.3 Manfaat

Manfaat yang akan diperoleh.

1) Mengetahui persyaratan penelitian ilmiah.

2) Mengetahui prosedur penelitian ilmiah.

Page 6: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Persyaratan Penelitian Ilmiah

A. Persyaratan untuk Menggadakan Penelitian Ilmiah

Penelitian merupakan dasar untuk meningkatkan pengetahuan sehingga

harus diadakan agar pencapaian usaha manusia juga meningkat. Berikut adalah tiga

persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian, yaitu:

1) Sistematis: dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana

sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.

2) Berencana: dilaksanakan dengan adanya unsur memikirkan lanngkah

pelaksanaanya.

3) Mengikuti konsep ilmiah: mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian

mengikuti cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk

memperoleh ilmu pengetahuan.

B. Kriteria dalam Menggadakan Penelitian Ilmiah

Agar hasilnya baik dan dapat dierima oleh masyarakat luas maka ada

beberapa kriterian penelitian, yaitu:

1) Objektif dan Akurat

Harus dipastikan hasil penelitian merupakan hasil terbaik yang dapat

dipercaya, dapat diandalkan, teliti, cermat, dan akurat sesuai tujuan penelitian.

2) Tepat Waktu

Diusahakan penelitian dapat selesai sesuai dengan jadwal perencanaan waktu

yang telah dibuat yaitu tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat. Penyelesaian

setiap tahap dan langkah dalam penelitian sebaiknya tidak keluar dari

perencanaan.

3) Relevan

Hasil penelitian dapat menjawab pertanyaan masalah yang dihadapi dan dapat

menjadi bahan informasi acuan untuk beberapa pihak yang membutuhkan.

3

Page 7: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

4) Efisien

Menggunakan dana penelitian dengan penuh tanggung jawab. Disesuaikan

dengan anggaran dana dan kondisi lapangan. Kemudian jangan sampai

melewati batas yang telah ditentukan. Menggunakan waktu dan tenaga dengan

seefektif mungkin.

C. Tahapan Umum Pengadaan Penelitian Ilmiah

Berikut merupakan tahapan umum yang akan digunakan dalam penelitian:

1) Penelitian dihadapkan pada suatu kebutuhan atau tantangan (the felt need).

2) Merumuskan masalah sehingga batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk

pemecahan masalah menjadi lebih jelas.

3) Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak menentukan alternatif pemecahan

yang dipilih.

4) Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis.

5) Mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan dikembalikan

pada hipotesis yang sudah dirumuskan.

6) Menentukan kemungkinan untuk mengadakan generalisai dari kesimpulan

tersebut serta implikasinya dimasa akan datang. Hal tersebut refleks dan

bertujuan menilai beberapa pemecahan masalah baru dari segi kebutuhan

masa mendatang.

2.2 Prosedur Penelitian Ilmiah

A. Memilih Masalah

1. Masalah Penelitian

Menurut Sagandji dan Sopiah (2010) masalah merupakan sesuatu yang

memerlukan jawaban, penjelasan, atau pemecahan. Menurut bahasa formal

masalah sering dirumuskan sebagai kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

Dilihat dari asal katanya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) masalah

merupakan suatu persoalan yang harus diselesaikan dan dipecahkan. Jadi dapat

disimpulkan bahwa, masalah merupakan suatu persoalan yang terjadi karena ada

Page 8: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

ketidaksesuaian harapan dan kenyataan, sehingga menuntut untuk segera

diselesaikan dengan cepat dan tepat.

Berikut merupakan beberapa hal penting yang harus dirumuskan sebelum

suatu penelitian dapat dilakukan.

a. Masalah yang akan diteliti atau pertanyaan yang ingin dijawab.

b. Metodologi penelitian atau cara yang akan ditempuh untuk menemukan

jawaban atas pertanyaan.

c. Alasan dilakukan penelitian.

2. Sumber Masalah Penelitian

Sumber penelitian sejati sebenarnya adalah alam semesta dengan semua

fenomena di dalamnya. Namun karena kesulitan dan alasan praktis, banyak calon

peneliti memilih menggunakan sumber sekunder yaitu kepustakan. Berikut

merupakan gradasi nilai dan bahan pustaka sebagai sumber masalah penelitian:

a. Tesis dan disertasi

b. Artikel dalam jurnal akademik dan professional

c. Laporan penelitian

d. Buku dan tinjauan buku

e. Komunikasi dengan ahli-ahli dalam bidang terkait

f. Pendapat para pemakai hasil penelitian

g. Hasil diskusi

h. Media lain dalam arti luas

3. Teknik Pengembangan Masalah Penelitian

Rumusan masalah yang kurang terfokus cenderung mengarah pada pengkajian

masalah yang tidak jelas dan tidak cukup spesifik untuk menjadi tuntunan dalam

menentukan langkah peneltian selanjutnya. Ada tiga pendekatan yang sering

digunakan dalam pengembangan masalah atau topic penelitian.

a. Analogi

Menganalogikan merupakan usaha membuat sesuatu baru berdasarkan contoh

yang sudah ada. Manfaat menganalogikan dalam penelitian yaitu, memberika

inspirasi kepada peneliti untuk mengembangkan pemikiran yang sejalan atau

Page 9: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

setara dengan paradigm penelitian yang telah ada, memberika inspirasi

digunakannya metodologi yang telah terbukti sukses dalam penelitian yang

lain.

b. Peta Permasalahan (Relevance-trees)

Peta penelitian membantu peneliti untuk mengembangkan masalh penelitian

dengan menjabarkan ide terkait berdasarkan konsep dasar, kemudian

memfokuskan kajian pada aspek tertentu atau mengembangkan topic

sampingan dari masalah pokok.

c. Anlisis Morfologi

Berikut merupakan tahap analisis morfologi:

i. Identifikasi faktor dan dimensi utama suatu masalah.

ii. Mendaftar berbagai atribut atau tingkatan faktor (variasi keadaaan yang

dapat terjadi pada faktor terkait).

iii. Merumuskan berbagai pola hubungan yang mungkin terjadi antar faktor.

4. Fisibilitas Permasalahan

Layak atau tidak suatu penelitian yang dilakukan dapat dievaluasi menurut

beberapa kriteria berikut:

a. Kemungkinan diperolehnya data yang diperlukan

b. Kedapatan dikembangkan desain penelitian yang sesuai

c. Ketersediaan waktu yang dibutuhkan

d. Dikuasainya keterampilan teknik yang dibutuhkan

e. Ketersediaan dana

f. Resiko yang harus dihadapi

g. Kesesuaian dengan minat peneliti

h. Keaslian dan simetri permasalahan yang dikaji

B. Studi Pendahuluan

Pelaksanaan penelitian selalu berkisar pada pokok masalah yang menjadi

topik atau judul. Masalah itulah yang akan dipecahkan dan diantara langkah yang

harus ditempuh dalam menyelesaikan masalah adalah mengemukakan jawaban

sementara atau hipotesis. Merumuskan hipotesis membutuhkan sejumlah informasi

Page 10: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

tentang berbagai hal yang menyangkut masalah yang diteliti. Memahami dalam arti

mempunyai pengetahuan akademis tentang suatu masalah berbeda dengan memahami

empiris melalui penelitian. Sementara itu penelitian diarahkan untuk memecahkan

masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, studi pendahuluan perlu dilakukan terutama

untuk menjadi starting point (titik awal berpijak.

Seorang peneliti yang akan melakukan penelitian harus mencari berbagai

informasi san data angka yang menunjang latar belakang pendahuluan akademis

maupun empiris tentang hal yang diteliti. Sumber informasi dapat digolongkan

menjadi tiga kategori, yakni:

1. Sumber Informasi Dokumenter

Segala macam bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen,

baik resmi maupun tidak resmi dalam bentuk laporan, statistic, surat resmi,

dan buku harian. Sumber informasi dokumenter dapat digolongkan menjadi:

a. Sumber Primer (Primary Source), sumber informasi yang langsung

mempunyai wewenang dan bertanggung jawab terhadap pengumpulan

atau penyimpanan data.

b. Sumber Sekunder (Secondary Source), sumber yang tidak berasal dari

sumber pertama baik dari sumber kedua atau seterusnya.

2. Sumber Informasi Kepustakaan

Sumber informasi berupa bahan pustaka atau berbagai macam bahan bacaan

dalam perpustakaan yang menghimpun informasi dalam berbagai disiplin

ilmu pengetahuan. Informasi dapat berupa teori, generalisasi, maupun konsep

yang dikemukakan ahli pada sumber kepustakan. Selanjutnya, peneliti

menganalisis dan menyintesis informasi sehingga menunjang teori formal

(teori yang dirumuskan secara formal sebagai landasan penelitian terutama

dalam perumusan hipotesis) yang dirumuskan peneliti dan menjadi landasan

penelitian.

3. Sumber Informasi Lapangan

Disebut pula informasi pribadi karena umumnya informasi diperoleh dari

orang yang langsung berkecipung pada objek penelitian. Peneliti dapat

Page 11: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

memperolehnya dengan cara observasi, wawancara, partisipasi, angket,

maupun eksperimen pendahuluan.

Studi pendahuluan dapat pula telaah teoritis, kajian teoritis, atau landasan

teoritis yang bertujuan menyusun kerangka teoritis atau pertanyaan penelitian. Agar

penelitian menghasilkan jawaban yang dapat diterima sebagai sumber kebenaran,

peneliti memerlukan beberapa teori untuk menjelaskan fakta yang diteliti. Proses

demikian memerlukan elaborasi oleh peneliti terhadap pengetahuan teoritis yang

relevan dengan masalah penelitian.

Cara Mengadakan Studi Pendahuluan

Peneliti dapat melakukan studi pendahuluan pada tiga objek yang akan

memberikan informasi tentang data yang dikumpulkan. Ketiga objek teersebut ada

yang berupa kertas (paper), manusia (person), atau tempat (place).

a. Paper : disebut pulan studi literatur berasal dari dokumen, buku, atau bahan

tertulis lainnya, baik berupa teori, laporan penelitian, atau penemuan

sebelumnya.

b. Person : bertemu, bertanya, atau berkomunikasi dengan para ahli.

c. Place : lokasi dan benda yang terdapat di tempay penelitian.

C. Merumuskan Masalah

Perumusan masalah yang baik harus memenuhi dua syarat, yaitu

menyebutkan dengan jelas apa yang akan dicari jawabannya dan jelas ruang

lingkupnya. Kedua syarat dapat terpenuhi apabila peneliti menyebutkan dengan jelas

beberapa hal berikut:

a. Variabel-variabel yang terkait

b. Hubungan antar variabel

c. Populasi terkait atau sasaran kajian yang merupakan subjek paling jelas

keterkaitannya dengan permasalahan yang dikaji

d. Berbagai atribut (lokasi, waktu, dsb) yang berfungsi membatasi lingkup kajian

berkaitan dengan tempat dan waktu terjadinya permasalahan maupun identitas

khusus populasi atau bagian populasi yang bersangkutan.

Page 12: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

D. Merumuskan Anggaran Dasar

Pengertian anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh

peneliti yang harus dirumuskan secara jelas. Menurut Winarno Surakhmad, anggapan

dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima

oleh penyelidik atau peneliti. Seorang peneliti dapat merumuskan anggapan dasar

yang berbeda (Tim Universitas Negeri Yogyakarta, 2013:3).

Dalam konteks penelitian, asumsi diperlakukan sebagai anggapan dasar,

yaitu sesuatu yang diakui atau dianggap benar tanpa harus dihbuktikan terlebih

dahulu. Asumsi disusun agar peneliti dapat mengmbangkan rancangan penelitian

yang valid. Rancangan penelitian adalah acuan untuk menyusun hipotesis penelitian,

sehingga harus bebas dari ketidakvalidan. Pengembangan hipotesis tidak bermanfat

jika rancangan penelitiannya masih mengandung ketidakvalidan.

1. Asumsi berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi:

a. Asumsi Konseptual

Asumsi konseptual berakar pada pengakuan akan kebenaran suatu konsep atau

teori

b. Asumsi Situasional

Asumsi situasional diperlukan apabila peneliti melihat atau mengantisipasi

adanya situasi yan bersifat lokal atau sementara dan berpotensi mempengaruhi

atau menentukan berlakunya suatu hukum atau prinsip sehingga dapat

menggoyahkan rancangan penelitian yang telah disusun

c. Asumsi Pragmatik

Asumsi pragmatik bertolak dari masalah-masalah operasional yang

sebenarnya masih dalam jangkauan peneliti untuk mengendalikannya.

2. Ada tiga (3) jenis asumsi, antara lain:

a. Aksioma, yaitu suatu pernyataan yang disetujui umum tanpa memerlukan

pembuktian karena kebenarannya sudah membuktikan sendiri. Misalnya,

“Keseluruhan itu lebih besar daripada tiap bagiannya”.

b. Postulat, yaitu suatu pernyataan yang dimintakan persetujuan umum tanpa

pembuktian atau suatu fakta yang hendaknya diterima saja sebagaimana

Page 13: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

adanya. Postulat biasa diajukan untuk menyamakan pengertian suatu istilah

atau ungkapan dalam suatu argument, sementara dilangsungkan pembahasan

mengenai suatu masalah tertentu. Misalnya, “Kurangnya motivasi belajar

siswa merupakan faktor penting yang mendorong kemalasan siswa

mempelajari bahasa Jerman.”

c. Pangkal pendapat (premise) tersamar dalam suatu entimen (enthymene)ordo

pertama atau kedua. Entimen ordo pertama adalah suatu silogisme yang

pangkal pendapat pertama tersirat. Suatu silogisme yang pangkal pendapat

pendamping (perantara) tersirat adalah entimen ordo kedua (Tim Universitas

Negeri Yogyakarta, 2013: 5).

3. Seorang peneliti harus merumuskan anggapan dasar karena:

a. agar ada dasar berpijak yan kukuh bagi masalah yang sedang diteliti

b. untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian

c. guna menentukan dan merumuskan hipotesis

E. Memilih Pendekatan

Pendekatan merupakan metode atau cara mengadakan penelitian seperti

halnya eksperimen atau non-eksperimen. Namun, pendekatan menunjukkan pula jenis

atau tipe penelitian dipandang dari segi tujuan misalnya penelitian eksploratif,

deskriptif, atau historis.

1. Penelitian eksploratif atau studi penjajakan dilakukan jika peneliti memiliki

keterbatasan informasi mengenai masalah penelitian tersebut.

2. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi

tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek berupa ; individu, organisasional,

indutri, atau perspektif yang lain

3. Penelitian historis adalah penelitian untuk menguji fenomena masa lalu.

Pemilihan pendekatan tergantung pada tujuan penelitian, waktu, dan dana yang

tersedia, tersedianya subjek penelitian, serta minat dan “selera” peneliti. Studi

survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan

untuk pengumpulan data yang luas dan banyak. Survei merupakan bagian studi

deskriptif yang bertujuan mencari kedudukan (status)gejala (fenomena) dan

Page 14: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar

yang sudah ditentukan. Pendekatan yang termasuk studi survei adalah survei

sekolah, job analysis, analaisis dokumen, survei opini publik, dan komunitas.

Survei dapat digunakan sebagai studi pendahuluan.

F. Menentukan Variabel dan Sumber Data

1. Variabel adalah suatu konsep yang mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan,

kategori, atau kondisi. Berikut merupakan jenis-jenis variabel:

a. Variabel Terikat

Merupakan variabel respon atau output yang muncul sebagai manipulasi suatu

variabel yang dimanipulasikan dalam penelitian (variabel bebas)

b. Variabel Bebas

Variabel yang diduga sebagai sebab munculnya variabel lain (variabel

terikat). Variabel bebas umumnya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk

diketahui hubungannya dengan variabel lain

c. Variabel Moderator

Sebuah tipe khusus variabel bebas, yaitu variabel bebas sekunder yang

diangkat untuk menentukan apakah ia mempengaruhi hubungan antara

variabel bebas primer dan variabel terikat. Variabel adalah faktor yang diukur,

dimanipulasi, atau dipilih peneliti untuk mengungkap apakah faktor tersebut

mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

d. Variabel Kontrol

Faktor-faktor yang dikontrol atau dinetralkan pengaruhnya oleh peneliti. Jika

tidak demikian, variabel diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variabel

bebas dan terikat

e. Variabel Antara (intervening)

Faktor yang secara teoritis mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat,

tetapi tidak dapat dilihat sehingga tidak apat diukur atau dimanipulasi

2. Pengukuran Variabel

Pengukuran adalah prosedur penetapan angka untuk mewakili kuantitas ciri yang

dimiliki oleh subjek dalam suatu populasi atau sampel. Dalam suatu hipotesis,

Page 15: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

mungkin dapat diangkat beberapa variabel, tetapi mungkin tidak semuanya dapat

diukur oleh peneliti. Dalam hal demikian, peneliti harus merumuskan kembali

hipotesisnya agar variabel-variabel yang terikat di dalamnya dapat diukur.

Pengukuran variabel memerlukan adanya pendefinisian variabel secermat dan

seoperasional mungkin, perancangan skala pengukuran, pembuatan alat ukur

(instrumen), pengecekan validitas, dan reliabilitas instrumen.

3. Skala Pengkuran Variabel

Suatu prosedur analisis dapat atau tidak diterapkan untuk mengolah dan

menganalisis hasil pengukuran tergantung pula pada jenis skaa pengukuran yang

digunakan.jenis-jenis skala pengukuran adalah:

a. Skala Nominal

Angka-angka dalam rentangan skala pengukuran yang hanya berfungsi sebagai

pengganti nama (label) atau kategori tidak menunjukkan suatu kuantitas

b. Skala Interval

Angka-angka dalam rentangan skala pengukuran tidak hanya menunjukkan

hubungan kuantitatif dalam gradasi (ranking), tetapi juga menunjukkan bahwa

jarak atau perbedaan kuantitas antardua angka berurutan selalu sama

c. Skala Ordinal

Angka-angka dalam rentangan skala pengukuran tidak hanya menunjukkan

kategori-kategori tetapi juga menunjukkan hubungan kuantitas tertentu yakni

gradasi

d. Skala Rasio

Skala interval jika nilai nol absolut diketahui dengan pasti, sehingga dalam skala

rasio:

i. Angka-angka yang menunjukkan ranking telah ditentukan sebelumnya

berdasarkan atribut yang diukur

ii. Interval (jarak) antarangka yang berurutan menunjukkan jarak yang sama

iii. Mempunyai nilai nol absolut, artinya jarak antara tiap angka dalam skala

dengan titik nol absolut dapat diketahui secara eksplisit atau secara rasional

Page 16: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

Menentukan Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi

pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data selain jenis data. Sumber

data adalah subjek penelitian tempat data menempel. Sumber data berupa benda,

gerak, manusia, tempat, dan sebagainya.

1. Sumber data penelitian terdiri atas:

a. Data Primer (primary data)

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber

asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subyek

secara individu atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),

kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Kelebhan penggunaan sumber data

primer adalah peneliti dapat mengumpulkan data sesuai dengan yang diinginkan

karena data yang tidak relevan dapat dieliminasi atau setidaknya dikurangi.

Kemudian, data yang diperoleh lebih akurat, tetapi memerlukan waktu, tenaga,

dan biaya yang lebih besar dibanding jika peneliti menggunakan data sekunder.

Data primer dapat dibedakan menjadi:

1) Data subyek. Data subyek dapat diperoleh dari:

Lisan (verbal) opini/pendapat

Tertulis pengalaman atau karakteristik subyek penelitian

Ekspresi sikap

2) Data fisik berupa benda berwujud yang menunjukkan keberadan atau kejadian

masa lalu (benda-benda bersejarah)

b. Data Sekunder (secondary data)

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder

umumnya berupa bukti, catatan, ataulaporan historis yang telah tersusun dalam

arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan.

Data sekunder dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Data internal: dokumen-dokumen akuntansi dan operasi yang dikumpulkan,

dicatat, dan disimpan dalam suatu organisasi

Page 17: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

Contoh: faktur penjualan, jurnal penjualan, laporan penjualan periodik, surat-

surat seperti notulen hasil rapat, hasil rapat, dan memo manajemen

2) Data eksternal: data sekunder yang pada umumnya disusun oleh suatu entitas

selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan

Contoh: buku jurnal, majalah, atau buletin antara lain yang memuat data:

indeks atau referensi, hasil sensus, statistik, dan lain-lain

Pengumpulan data sekunder relatif lebih mudah dan cepat, tetapi ada

beberapa aspek yang harus dievaluasi oleh peneliti sebelum menggunakan data

sekunder, antara lain:

Kesesuaian data dengan tujuan penelitian

Kesesuaian antara periode waktu tersedianya data dengan periode waktu yang

diinginkan

Kesesuaian antara populasi data yang ada dengan populasi yang enjadi perhatian

peneliti

Relevansi dan konsistensi unit pengukur yang digunakan

Biaya yang diperlukan untuk mengumpulkan data sekunder

Kemungkinan bias yang ditimbulkan oleh data sekunder

Dapat atau tidaknya dilakukan pengujian terhadap akurasi pengumpulan data

Ditinjau dari wilayah sumber data, ada tiga jenis penelitian yaitu, penelitian

populasi, penelitian sampel, dan penelitian kasus. Hasil penelitian populasi berlaku

bagi populasi. Hasil penelitian sampel berlaku bagi populasi, sedangkan hasil

penelitian kasus hanya berlaku bagi kasus sendiri.

G. Menentukan dan Menyusun Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang menggunakan pendekatan

kualitatif dan yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan

pendekatan kualitatif dilakukan pada latar yang alami, lebih memperhatikan proses

daripada hasil semata dan yang terpenting adalah berusaha memahami makna suatu

kejadian atau berbagai interaksi di dalam situasi wajar. Sementara penelitian

kuantitatif lebih banyak mementingkan hasil akhir yang baik dan sesuai dengan

tujuan peneltian.

Page 18: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

Instrumen penelitian sosial dan pendidikan menggunakan pendektan

kuantitatif dapat dibedakan menjadi empat, yaitu kuisioner, tes, inventori, dan

pedoman observasi. Istilah kuisioner berkaitan dengan instrumen yang digunakna

untuk menjaring data bersifat informatif-faktual. Misalnya data tentang umur, tingkat

pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain. Istilah tes digunakan untuk menunjuk semua

jenis instrumen yang dirancang untuk mengukur kemampuan seseorang dalam bidang

tertentu, seperti bakat matematika , bakat musik, dan bakat lainnya. Inventori dapat

diartikan sebagai instrumen yang dipakai untuk mengetahui karakteristik (psikologis)

tertentu individu. Sedangkan pedoman pengamatan adalah instrumen yang dipakai

sebagai alat bantu dalam melakukan observasi terfokus, misalnya daftar cek.

Menurut Issac, S., dan W.B., Michael dalam blalalal (188-3) ada tiga kriteria

pokok yang harus dipenuhi suatu instrumenpenelitian agar dapat dinyatakan memiliki

kualitas yang baik, yaitu validitas, reliabilitas, dan praktibilitas. Penelitian

dinyatakan telah memiliki validitas (kesahihan atau ketepatan) yang baik jika

instrumen penelitian benar mengukur apa yang seharusnya diukur.validitas instrumen

lebih tepat diartikan sebagai derajat kedekatan hasil pengukuran dengan keadaan

yang sebenarnya. Dalam bidang psikologi dan pendidikan, reliabilitas (keandalan)

dairtikan sebagai keajegan hasil suatu instrumen. Suatu instrumen memiliki

keandalan jika hasil pengukuran berkali-kali terhadap subjek yang sama selalu

menunjukan hasil atau skor yang sama. Syarat ketiga adalah praktikabilitas, yaitu

ekonomis dari sudut waktu maupun biaya, mudah dilaksanakan dan diberi skor,

mampu memberikan hasil yang dapat diinterpretasikan secara akurat, serta dapat

digunakan oleh pihak yang memerlukan.

H. Mengumpulkan Data

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan

masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan,

gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang

bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun

suatu konsep.

Page 19: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

1. Jenis - Jenis Data

Menurut cara memperolehnya:

Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri atau seorang atau

suatu organisasi langsung dari obyeknya. Contoh: Mewawancarai langsung

penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.

Data sekunder yaitu data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.

Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain

dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.

Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari

surat kabar atau majalah.

Menurut sumbernya:

Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam suatu

organisasi. Misal: data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.

Data eksternal yaitu data yang menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di

luar suatu organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk

pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain

sebagainya.

Menurut sifatnya:

Data kualitatif adalah data yang bukan dalam bentuk angka

Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka

Menurut waktu pengumpulannya:

Cross section/insidentil adalah dikumpulkan pada suatu waktu tertentu. Contohnya

laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan

mei 2004, dan lain sebagainya.

Data berkala/time series data adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan

keadaan/peristiwa/kegiatan. Contoh data time series adalah data perkembangan

nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006,

jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.

Page 20: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

2. Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan

untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat

diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,

dkoumentasi dan sebagainya.

Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar

cek list, kuesioner (angket terbuka/tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan

lainnya.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk

hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Metode

pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:

1. Wawancara

Wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan

sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap

secara tatap muka. Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan

menggunakan pedoman wawancara.

Menurut Patton dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman

umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat

umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan

pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer

mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek

(check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan.

Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan

tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus

menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung

(Patton dalam poerwandari, 1998).

Page 21: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti

terhadap nara sumber atau sumber data.

Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan

sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada

1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan

sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)

2. Observasi

Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi.

Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan

secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau

gejala-gejala dalam objek penelitian.

Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses

terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya.

Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek

selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap

relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.

Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah

mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung,

orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari

perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. Macam-

macam observasi, antara lain:

Observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang,

mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang

diteliti.

Observasi terus terang atau tersamar, peneliti berterus terang kepada

narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.

Observasi tak berstruktur, dilakukan dengan tidak berstruktur karena fokus

penelitian belum jelas.

Page 22: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak

hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat

digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).

Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku

manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak

terlalu besar.

3. Angket atau kuesioner (questionnaire)

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara

tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden).

Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah

pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.

Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai

dengan presepsinya.

Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden

untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan

dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat

pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode

pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan

yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat

menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat

dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan

dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan

seragam. Macam-macam kuisioner, antara lain:

Kuesioner tertutup, setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan

jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.

Kuesioner terbuka, dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga

responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.

Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup, dimana pertanyaan tertutup

kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.

Page 23: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

Kuesioner semi terbuka, pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi,

tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.

Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang

lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik

pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup

besar dan tersebar di berbagai wilayah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan

dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163)

terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.

I. Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan, yang sudah ditulis dalam catatan

lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya. Data

tersebut banyak sekali, setelah dibaca, dipelajari, dan ditelah maka langkah

berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat

abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan

pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah

selanjutnya adalah menyusunya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian

dikategorisasikan pada langkah berikutnya.

Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang telah terkumpul,perlu

dilakukan pengecekan keabsahan data. Pengecekan keabsahan data didasarkan pada

kriteria deraja kepercayaan (crebility) dengan teknik trianggulasi,ketekunan

pengamatan, pengecekan teman sejawat (Moleong, 2004).

Triangulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan data yang didasarkan

pada sesuatu di luar data untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding

terhadap data yang telah ada (Moleong,200). Trigulasi yang digunakan adalah

trigulasi dengan sumber, yaitu membandingkan data hasil observasi, hasil pekerjaan

siswa dan hasil wawancara terhadap subjek yang ditekankan pada penerapan metode

bantuan alat pada efektif membaca .

Page 24: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

Ketekunan pengamatan dilakukan dengan teknik melakukan pengamatan yang

diteliti, rinci dan terus menerus selama proses pembelajaran berlangsung yang diikuti

dengan kegiatan wawancara secara intensif terhadap subjek agar data yang dihasilkan

terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pengecekan teman sejawat/kolega

dilakukan dalam bentuk diskusi mengenai proses dan hasil penelitian dengan harapan

untuk memperoleh masukan baik dari segi metodelogi maupun pelaksanaan tindakan.

J. Menarik Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan atas

hasil dari analisa dan interprestasi data yang dilengkapi dengan saran. Penarikan

kesimpulan sangat berguna dalam merangkum hasil akhir suatu penelitian, selain

sebagai landasan rumusan pengambilan keputusan bagi pihak peneliti juga digunakan

sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya.

Kesimpulan adalah intisari dari hasil eksperimen dan pernyataan mengenai

hubungan hasil eksperimen dengan hipotesis, termasuk juga alasan yang

menyebabkan hasil eksperimen hasil eksperimen berbeda dengan hipotesis. Jika perlu

kesimpulannya dapat diakhiri dengan memberikan masukan-masukan untuk

pengujian selanjutnya.

Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada

data yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan

peneliti untuk menfasirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis

menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap kesimpulan dapat

diuji kembali validitasnya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model yang

digunakan.

Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang

diajukan itu ditolak atau diterima. Jika dalam proses pengujian terdapat bukti yang

cukup untuk mendukung hipotesis, maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya jika

dalam proses pengujian tidak terdapat bukti yang cukup mendukung hipotesis, maka

hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari

pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan. Syarat keilmuan

yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah

Page 25: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

sebelumnya, serta telah teruji kebenarannya. Teruji kebenarannya berarti tidak

ditemukan bukti yang bertentangan.

Dalam metode ilmiah seluruh langkah-langkah di atas harus dilakukan agar

suatu penelitian dapat disebut ilmiah. Langkah-langkah tersebut harus dilakukan

secara urut dan benar, karena langkah yang satu merupakan dasar bagi langkah

berikutnya. Langkah-langkah yang telah disebutkan di atas harus digunakan sebagai

landasan utama dalam penelitian, walau terkadang terjadi berbagai variasi yang

berkembang sesuai dengan bidang dan permasalahan yang diteliti.

Aspek negatif dari penelitian kita seharusnya tidak diabaikan. Masalah,

kelemahan, dan lain-lain sejenisnya dapat dimasukkan ke dalam bagian kesimpulan

sebagai suatu cara untuk mengkualifikasikan kesimpulan yang kamu buat

(memperlihatkan aspek-aspek negatif, bahkan seandainya hal tersebut lebih bermakna

dibandingkan dengan aspek-aspek positifnya)

Sering terjadi tujuan penelitian mengalami perubahan ketika penelitian

sedang dijalankan. Hal tersebut tidak menjadi masalah sepanjang peneliti tidak lupa

untuk kembali dan menyusun ulang tujuan yang telah ditulis pada bagian

pendahuluan sehingga secara akurat merefleksikan apa yang sedang penelliti

selesaikan dalam penelitian.

Ada tiga metode yang digunakan dalam penarikan kesimpulan, yaitu:

1. Modus ponens (kaidah pengasingan), kika diketahui premis-premisnya p→q

dan p maka dapat diambil konklusi q.

2. Modus tollens (kaidah penolakan), jika diketahui premis-premisnya p→q dan q

maka dapat diambil konklusi p.

3. Silogisme, menggunakan sifat menghantar atau transitif dari pernyataan

implikasi. Jika diketahui premis-premisnya p→q dan q→r maka dapat diambil

konklusi p→r.

K. Menyusun Laporan

Setelah kita mengetahui prosedur-prosedur dalam penyusunan penelitian

maka kita tinggal merangkai setiap prosedur yang ada sehingga membentuk satu

kesatuan karya penelitian yang dapat dipublikasikan. Di lapangan format atau

Page 26: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

sistematika laporan sangat beraneka ragam, namun ada patokan resmi yang harus

diikuti penulis. Faktor yang menyebabkan kanekaragaman format laporan adalah:

penekanan materi yang dilaporkan,

urutan penyajian,

pandangan tentang perlu didukung suatu bagian dicantumkan atau tidak,

keanekaragaman buku petunjuk penulisan ilmiah.

Setelah garis besar laporan terbentuk, selanjutnya tinggal menyusun laporan

penelitian. Bahan-bahan laporan penelitian adalah data-data dan keterangan-

keterangan yang disusun dalam catatan tentang apa yang dipikirkan sebelum

mengadakan penelitian, catatan yang dibuat selama penelitian hingga catatan setelah

penelitian itu berlangsung.

Pada saat peneliti mempersiapkan rancangan penelitiannya, ia menyusun

bagian masalah penelitian seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat, tinjauan kepustakaan, dan batasan konsep. Peneliti pun menyusun objek dan

subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen, dan teknik pengolahan dan

analisis data. Jadi, bagian masalah penelitian, tinjauan kepustakaan dan metodologi

penelitian sudah dapat dirampungkan sebelum pengolahan dan analisis data selesai.

Sampai tahap ini, penulis hanya perlu memberi uraian-uraian tambahan dari apa yang

telah dinyatakan dalam rancangan penelitian. Misalnya, tinjauan kepustakaan dan

metodologi penelitian dibahas dan dipaparkan lebih lengkap.

Tahap berikutnya adalah penulisan hasil penelitian dan pembahasan hasil

penelitian. Perlu dikemukakan adanya perbedaan antara penyusunan laporan

penelitian kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif laporan dapat disusun

secara simultan dan interaktif di dalam kesatuan siklus penelitian yang dilakukan.

Pada penelitian kuantitatif, di mana bagian laporan mengenai hasil penelitian beserta

kesimpulan atas hasil penelitian, baru dapat disusun setelah tahap pengolahan dan

analisis data selesai, sebab yang dilaporkan adalah hasil pengolahan dan analisis data

itu sendiri.

Kemampuan penulis erat kaitannya dengan kemampuan untuk berpikir logis

dan runtut. Hal ini didukung oleh kemampuan berbahasa, kebiasaan membaca, serta

Page 27: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

kesediaan memberi dan menerima komentar. Hal lain yang perlu dimiliki oleh

seorang penulis adalah ia terlatih menuangkan pikirannya ke dalam kalimat-kalimat

yang baik, menyusunnya dalam suatu alenia, kemudian merangkai alinea-alinea

tersebut. Oleh karena itu, bagi penulis pemula, perbaikan tulisan atau laporan

merupakan hal yang biasa.

Sebagai pegangan dalam penulisan laporan, agar pembaca lebih mudah

untuk mendalami dan menerima hasil penelitian, berikut ini disampaikan beberapa

pokok penting.

1. Penulis sebaiknya menghindari penggunaan kata-kata serupa secara berulang-

ulang.

2. Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.

3. Ada pemisahan antara teori dengan hasil penelitian lapangan.

4. Penulis sebaiknya menghindari penggunaan bahasa klise yang kurang

bermakna.

5. Penulis menggunakan bahasa yang sederhana dan tata bahasa yang baku.

6. Penulis sebaiknya tidak berbelit-belit.

Penyusunan laporan penelitian harus mencerminkan nilai-nilai ilmiah.

Berikut ini diuraikan aturan-aturan penulisan ilmiah sebagai pegangan bagi peneliti.

1. Penulis laporan harus mengetahui kepada siapa laporan itu ditujukan. Pembaca

laporan dapat dikelompokkan antara lain: kalangan cendekiawan, masyarakat

umum, pelajar, dan kalangan pembaca yang lain. Kalangan-kalangan ini

menjadi konsumen hasil penelitian.

2. Laporan penelitan bagi kalangan cendekiawan atau akademisi harus lebih

ilmiah, mendalam, dan tata penulisannya sesuai dengan aturan yang berlaku di

perguruan tinggi yang bersangkutan serta dilengkapi dengan diagram maupun

bentuk statistik yang menunjang.

3. Bila penelitian itu dipesan lembaga sponsor, tentu konsumennya telah

ditentukan oleh sponsor yang bersangkutan. Bagi kalangan umum, laporan

dapat diuraikan secara ringkas dan dalam bahasa yang mudah di mengerti.

Page 28: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

4. Penulis laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti

kegiatan proses penelitian. Dengan demikian penulis harus dapat mengajak

orang lain untuk mencoba mengikuti apa yang telah ia lakukan. Oleh karena itu,

langkah demi langkah harus dikemukakan secara jelas termasuk alasan-alasan

mengapa hal itu dilakukan.

5. Penulis laporan harus menyadari bahwa tingkat pengetahuan, pengalaman, dan

minat pembaca tidak sama. Oleh karena itu, hasil penelitian harus dikemukakan

dengan jelas sesuai konteks pengetahuan secara umum.

6. Penulis harus menyusun laporan penelitian dengan jelas dan meyakinkan

karena laporan penelitian adalah unsur pokok dalam proses kemajuan ilmu

pengetahuan.

Dalam menyusun hasil penelitian harus mempersoalkan hal-hal sebagai

berikut.

1. Merumuskan suatu masalah secara tepat dalam penelitian. Merumuskan suatu

masalah teoretis dengan sendirinya juga memberi perspektif pada pengetahuan

teoretis yang telah ada. Usaha peneliti untuk memperluas pengetahuan teoretis

sesuai dengan tuntutan ilmiah, yaitu menambah pengetahuan secara kumulatif.

2. Suatu rumusan yang menjelaskan kepada para pembaca bagi siapa hasil

penelitian berlaku. Hal ini akan memberi pembatasan kedua (di samping

pengoperasionalan masalah) pada simpulan yang ditarik.

3. Suatu uraian yang luas mengenai metode dan teknik yang dipakai. Dalam

penelitian, uraian mengenai metode dan teknik sangat diperlukan sebab

keduanya mempengaruhi simpulan yang telah ditarik.

4. Data yang telah dikumpulkan dan mempunyai relevansi terhadap masalah yang

telah diteliti harus dipersoalkan dalam laporan ilmiah.

Page 29: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian Bab II dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Penelitian harus memikili persyaratan sistematis, berencana dan mengikuti konsep

ilmiah agar dapat mencapai tujuan penelitian yakni meningkatkan pengetahuan

sehingga harus diadakan agar pencapaian usaha manusia meningkat. Di samping

persyaratan penelitian, agar hasil penelitian baik dan dapat diterima oleh

masyarakat luas maka penelitian harus memenuhi criteria, antara lain: objektif dan

akurat, tepat waktu, relevan, efisien.

Penelitian dapat dikatakan masyarakat lokal maupun internasional harus mengikuti

aturan baku prosedur penulisan yang secara umum meliputi: masalah yang diambil

suseai kebutuhan atau tantangan, merusmuskan masalah sehingga batasan,

kedudukan dan alternatif cara menjadi lebih jelas sesuai studi pendahuluan,

menetapkan hipotesis sebagai titik tolak menentukan alternatif pemecahan yang

dipilih, mengumpulkan data untuk menguji hipotesis, mengambil kesimpulan

berdasarkan hasil pengolahan data dan dikembalikan pada hipotesis yang sudah

dirumuskan, menentukan kemungkinan untuk mengadakan generalisai dari

kesimpulan tersebut serta implikasinya dimasa akan datang.

3.2 Saran

Adapun saran yang bisda disampaikan, antara lain:

Mengkaji lebih lanjut mengenai kriteria penelitian yang baik sehingga dapat

mengaplikasikannya dengan benar.

Mengaplikasikan prosedur penelitian sesuai dengan yang telah dikaji agar

penelitian dapat diterima oleh masyarakat.

26

Page 30: makalah Cara Melakukan Penelitian Ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

Malamassam, Daud. 2009. Modul Pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian.

Makassar: Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas

Hasanuddin.

Patton, Michael Quinn. 2009. Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Poewandari, E. Kristi. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.

Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan

Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia.

Sangaji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis

dalam Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Setiawan, Ebta. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Offline),

(http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/)

Tim Universitas Negeri Yogyakarta. 2013. Merumuskan anggapan dasar. (Online),

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dra.%20Wening%20Sah

ayu,%20M.Pd./Merumuskan%20Anggapan%20Dasar.pdf), diakses pada 5

September 2015.

27