Microsoft Word - BAB II.doc
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangSWOT adalah singkatan dari Strengths,
Weaknesses, Opportunities and Threats (kekuatan, kelemahan,peuang,
ancaman). Analisis SWOT sudah menjadi alat yang umum digunakan
dalam perencanaan strategis pendidikan, namun ia tetap merupakan
alat yang efektif dalam menempatkan potensi intitusi. SWOT dapat
dibagi kedalam dua elemen, analisa internal yang berkonsentrasi
pada prestasi institusi itu sendiri, dan analisa lingkungan.Uji
kekuatan dan kelemahan pada dasarnya merupakan audit internal
tentang seberapa efektif performa institusi. Sementara peluang dan
ancaman berkonsentrasi pada konteks eksternal atau lingkungan
tempat sebuah institusi beroperasi. Analisa SWOT bertujuan untuk
menemukan aspek-aspek penting dari hal-hal tersebut di atas:
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Tujuan pengujan ini
adalah untuk memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan,
mereduksi ancaman dan membangun peluang.Aktivitas SWOT dapat
diperkuat dengan menjamin analisa tersebut berfokus pada kebutuhan
pelanggan dan konteks kompetitif tempat institusi beroperasi. Ini
adalah dua variabel kunci dalam membangun atau mengembangkan
strategi jangka panjang institusi. Strategi ini harus dikembangkan
dengan berbagai metode yang dapat memungkinkan institusi mampu
mempertahankan diri dalam menghadapi kompetisi serta mampu
memaksimalkan daya tariknya bagi para pelanggan. Jika pengujian
tersebut dipadukan dengan pengujian misi dan nilai, maka akan
ditemukan sebuah identitas institusi yang berbeda dari para
pesaingnya. Begitu sebuah identitas distingtif mampu dikembangkan
dalam sebuah institusi, maka karakteristik mutu dalam institusi
tersebut akan menjadi lebih mudah diidentifikasi. B. Batasan Fokus
Analisisa. Mendeskripsikan secara konseptual tentang analisis
swotb. Menjelaskan tujuan analisis swotc. Membahas faktor-faktor
analisis swotd. Menjelaskan pendekatan kualitatif dan kuantitatif
matriks swote. Ruang lingkup analisis swotf. Sumber informasi
analisis swotg. Masalah dalam analisis swot
BAB IILANDASAN TEORI
A. Deskripsi KonseptualAnalisis SWOT menurut Kurtz, SWOT
analysis is a strategic planning tool that is essential to help the
planners to compare the strengths and weaknesses internal to the
organization of the external opportunities and
threats.[footnoteRef:2] Analisis SWOT adalah suatu alat perencanaan
strategik yang penting untuk membantu perencana untuk membandingkan
kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan
ancaman dari external. Menurut Kurtz, step dari SWOT analisis dapat
dilihat pada gambar 2.1. [2: David Kurtz, Principles of
Contemporary Marketing (Stamford: South-Western: Educational
Publishing, 2008), h. 45]
Gambar 2.1. Step dari SWOT analisis menurut Kurt[footnoteRef:3]
[3: Ibid, h. 46.]
Selain itu Pearce and Robinson berpendapat bahwa, SWOT analysis
should be done as a SWOT analysis to match the "fit" between
internal resources and external situation of the
company.[footnoteRef:4] Analisis SWOT perlu dilakukan karena
analisa SWOT untuk mencocokkan fit antara sumber daya internal dan
situasi eksternal perusahaan. Pencocokkan yang baik akan
memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan dan meminimumkan
kelemahan dan ancamannya. Asumsi sederhana ini mempunyai implikasi
yang kuat untuk design strategi yang sukses. [4: John A. Pearce dan
Richard B. Robinson Jr, Strategic Management: Formulation,
Implementation And Control (New York: McGraw Hill, Eight Edition,
2008), h. 134.]
Pendapat senada didapat dari Wikipedia, analisis SWOT yang
merupakan singkatan bahasa Inggris dari kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), kesempatan (opportunities), dan ancaman
(threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu
proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan
tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.Adapun menurut Bradford,
Duncan, dan Tarcy mendefinisikan analisis SWOT yang tidak jauh
berbeda dengan beberapa pendapat sebelumnya:Analyze the internal
and external environment is important in the strategic planning
process. Internal environmental factors in the firm usually can be
classified as a Strength (S) or a Weakness (W), and the external
environment can be classified as Opportunities (O) or Threat (T).
Environmental analysis of this strategy is referred to as a SWOT
analysis.[footnoteRef:5] [5: Robert W. Bradford, Peter Duncan, dan
Brian Tarcy, Simplified Strategic Planning: A Nonsense Guide for
Busy People Who Want Result Fast (New York: McGraw Hill, 2007), h.
142.]
Pendapat tersebut menjelaskan bahwa menganalisa lingkungan
internal dan eksternal merupakan hal penting dalam proses
perencanaan strategi. Faktor-faktor lingkungan internal di dalam
perusahaan biasanya dapat digolongkan sebagai Strength (S) atau
Weakness (W), dan lingkungan eksternal perusahaan dapat
diklasifikasikan sebagai Opportunities (O) atau Threat (T).
Analisis lingkungan strategi ini disebut sebagai analisis SWOT.Hal
senada juga diungkapkan Thompson yang berpendapat bahwa, SWOT
analysis is a simple but powerful tool to increase the capabilities
and resources of the company to know inefficiencies, opportunities
and threats of the external market for the future in order to
better.[footnoteRef:6] Analisa SWOT adalah analisis sederhana
tetapi merupakan alat bantu yang sangat kuat untuk memperbesar
kapabilitas serta mengetahui ketidakefisienan sumber daya
perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancaman eksternal untuk masa
depan agar lebih baik lagi. [6: Arthur A. Thompson Jr. dan
Stickland, Strategic Management: Concepts and Cases (New York:
McGraw Hill, 2004) h. 97.]
Konsep yang sama mengenai analisis SWOT juga dikemukakan oleh
David, SWOT analysis is a strategic planning method that is a
function to evaluate the strengths, weaknesses, opportunities, and
threats of a company.[footnoteRef:7] Analisa SWOT adalah adalah
metode perencanaan strategis yang berfungsi untuk mengevaluasi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu perusahaan. Proses
ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis
dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung
dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. [7: Fred R. David,
Konsep Manajemen Strategi (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h.
5.]
Selain itu, Kotler dan Keller mengemukakan bahwa, the overall
evaluation of a company's strengths, weaknesses, opportunities, and
threats is called SWOT analysis. It involves monitoring the
external and internal marketing environment.[footnoteRef:8]
Analisis SWOT adalah evaluasi keseluruhan kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang dimiliki suatu perusahaan. Analisis SWOT
melibatkan pemantauan lingkungan pemasaran eksternal dan internal.
[8: Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing Management (New
Jersey: Pearson Prentice Hall, 2006), h. 52.]
Sependapat dengan Kotler dan Keller, Enhert menyatakan bahwa The
strategic fit is supposed to be achieved by identifying the
strength and weaknesses of the company for seizing the
opportunities and avoiding the threats in its organisational
environments (SWOT analysis). Analisis SWOT adalah strategi tepat
yang dapat dicapai dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
perusahaan untuk menangkap peluang dan menghindari ancaman di
lingkungan organisasinya. Selanjutnya adalah pendapat dari Mullins
tentang analisis SWOT yang menjelaskan bahwa:The SWOT analysis
provides convenient headings under which to study an organization
in its environmental setting and may provide a basis for
decision-making and problem-solving. You may therefore find the
analysis helpful in tackling case studies.[footnoteRef:9] [9:
Laurie J. Mullins, Management and Organizational Behavior (England:
Financial Time Prentice Hall, 2005), h. 159.]
Analisis SWOT memberikan cara analisis yang mudah di mana untuk
mempelajari organisasi dalam situasi lingkungan dan dapat
memberikan dasar untuk pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Oleh karena itu Anda mungkin menemukan analisis membantu dalam
menanggulangi studi kasus. Para analisis SWOT memberikan informasi
untuk membantu dalam hal mencocokan perusahaan sumber daya dan
kemampuan untuk menganalisa kompetitif lingkungan di mana bidang
perusahaan itu bergerak. Informasi tersebut dibuat berdasarkan
perumusan strategi dan seleksi.1. Kekuatan/StrengthSebuah kekuatan
perusahaan adalah sumber daya dan kemampuan yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk mengembangkan competitive advantage. Contoh
dari kekuatan tersebut meliputi: hak paten nama merek yang kuat
reputasi yang baik dimata para pelanggan keuntungan biaya
operasional akses eksklusif dalam sumber daya alam kelas tinggi
akses yang menguntungkan di jaringan distribusi2.
Kelemahan/WeaknessKelemahan adalah sesuatu yang menyebabkan satu
perusahaan kalah bersaing dengan perusahaan lain. Dalam beberapa
kasus, kelemahan bagi satu perusahaan mungkin merupakan suatu
kekuatan bagi perusahaan lainnya. Sebagai contoh, berikut ini dapat
dianggap sebagai Weakness: kurangnya perlindungan hak paten nama
merek yang lemah reputasi buruk di antara para pelanggan struktur
biaya tinggi kurangnya akses sumber daya alam yang baik kurangnya
akses untuk saluran distribusi utama3.
Peluang/OpportunitiesAnalisis lingkungan eksternal dapat membuahkan
peluang baru bagi sebuah perusahaan untuk meraih keuntungan dan
pertumbuhan. Beberapa contoh kesempatan tersebut adalah: kebutuhan
pelanggan yang tidak dipenuhi dipasar kedatangan teknologi baru
pelonggaran peraturan penghapusan hambatan perdagangan
internasional4. Ancaman/ThreatPerubahan dalam lingkungan eksternal
juga dapat menghadirkan ancaman bagi perusahaan. Beberapa contoh
ancaman tersebut adalah: perubahan selera konsumen dari
produk-produk perusahaan munculnya produk-produk pengganti
peraturan baru peningkatan hambatan perdaganganSecara keseluruhan
dari beberapa pendapat mengenai analisis SWOT yang telah diuraikan
di atas, maka dapat disintesiskan bahwa analisis SWOT adalah suatu
kegiatan menganalisis faktor-faktor internal berupa kekuatan dan
kelemahan, serta faktor-faktor eksternal berupa peluang dan ancaman
yang ada guna menentukan kebijaksanaan yang strategis di dalam
suatu perusahaan atau organisasi agar dapat berjalan dengan
efektif, efisien, dan berkelanjutan.
B. Tujuan Analisis SWOT SWOT merupakan suatu sistem yang sebgai
suatu kesatuan yang memiliki berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi dan bergrerak secara serentak
kearah yang sama pula.Maka sekolah atau lembaga pendidikan harus
berusaha mencari kesesuaian antara kekuatan-keuatan internal
organisasi dan kekuatan-kekuatan eksternal (peluang dan ancaman)
suatu pasar kerja. Yang pada dsarnya dapat meliput pengamatan
secara hati-hati, persaingan, peraturan, tingkat implasi, siklus
bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta faktor-faktor lain
yang dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman. Sekolah harus
dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan
merebut peluang yang ada. Yang tujuan utamanya adalah sekolah
ataupun organisasi dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi
internal dan eksternal untuk merebut pasar kerja, sehingga sekolah
atau organisasi dapat mengantisifikasi perubahan lingkungan
eksternal.Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas fungsi
manajemen, konsumen, dan pesaing. Jadi sekolah penting untuk
memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki tamatan yang sesuai
dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber
daya yang ada. Jadi suatu perencanaan strategis merupaakan proses
penyusunan perencanaan jangka panjang, baik pada tingkat korporat
maupun pada tingkat organisasi sangat dibutuhkan, yang tujuannya
sesuai dengan misi, sasaran serta kebijakan sekolah.Maka tujuan
manajeman ini adalah menggambarkan bagaimana setiap isu strategis
akan dipecahkan. Oleh karena itu strategi mencakup sejumlah langkah
yang dirancang untuk mencapai setiap strategis yang dirancang,
termasuk pemberian tanggung jawab, jadwal dan sumbernya.Dengan
menuju ketercapaian tujuan sekolah dicerminkan oleh sekolah yng
kondusif terhadap tercapainya kegiatan belajar mengajar yang dapat
dibanggakan oleh peserta didik. Maka upaya guru dan pegawai yang
maksimal dalam pengelolaan sekolah disertai oleh adanya kepuasan
bati yang seimbang dan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pencapain tingkat keberhasilan tamatan, sehingga dapat memperoleh
nilai yang tinggi dan dapat bekerja atau mandiri. Untuk memperoleh
tercapainya tujuan yang harus diinginkan adalah adanya beberapa
tingkatan keberhasilan yang harus dipasarkan tamatan yaitu,
Persentase daya serap tamatan didunia kerja atau melanjutkan
keperguruan tinggi Kesesuaian bidang pekerjaan dengan bidang
keahlian Lamanya waktu menunggu Pesanan konsumen melalui pihak
sekolah
C. Faktor-faktor Analisis SWOTSWOT adalah singkatan dari
lingkungan internal Strenghts, dan Weaknesses serta lingkungan
ekstenal Opportunities dan Treats yang dihadapi dunia kerja.
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor
internal. Bila dilakukan analisis SWOT terhadap tiga sample sekolah
secara relatif yaitu:1. Faktor-faktor strategi internal.a.
Strenghts (kekuatan) Lokasi bangunan sekolah terletak dikota
Penampilan sekolah cukup meyakinkan Kurikulum berbasis kompetensi
dan KTSP Adanya tenaga guru, staf dan kepala sekolah yang
berpendidikan tinggi Tersedianya danan operasional sekolah dari
pihak pemerintah Peraturan sekolah yang mengikat siswa Struktur
organisasi Kerjasama dengan masyarakat melalui komite sekolahb.
Weakness (kelemahan) Jumlah tenaga pengajar yang ahli dalam
bidangnya belum memadai dalam kegiatan belajar mengajar Sarana dan
prasarana belum memenuhi kapasitas lingkungan sekolah yang kondusif
Kebutuha bahan praktek belum terpenuhi dilabor Peratan paktek yang
tidak layak pakai untuk bahan praktek sekolah Dana operasional
sekolah yang tersedia sangat terbatas dan tidak sebanding dengan
harpan misi dan visi sekolah Kurangnya motivasi kepala sekolah
terhadap guru dan staf, atas mutu sekolah. Manajeman kepala sekolah
yang kurang profesional, sehingga kalah saing dengan sekolah
lain.2. Faktor-faktor strategi eksternal.a. Opportunities (peluang)
Keputusan pemerintah tentang otomnomi sekolah dalam mengambil
kebijakan yang sesuai dengan misi dan tujuan organisasi/ lembaga.
Prospek pembangunan daerah kedepan sangat baik. Kondisi daerah
sangat strategis untuk dijadikan daerah perindustrian dan
perdagangan international dan nasional. Animo masyarakat yang cukup
tinggi untuk dunia kerja. Pelaksanaan otonomi daerah memudahkan
birokrasi untuk meningkatkan mutu pendidian.b. Tretats (ancaman)
Perkembangan teknologi yang semakin cepat dan diakses lewat
internet Era globalisasi yang semakin ketat dalam dunia kerja
Munculnya pesaing-pesaing baru yang memiliki skill yang handal
dantanggung dimasa mendatang.
D. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOTSebuah perusahaan tidak
selalu harus mengejar peluang yang menguntungkan karena dengan
mengembangkan competitive advantage, ada kesempatan yang lebih baik
untuk meraih kesuksesan dengan cara mengidentifikasi sebuah
kekuatan dan kesempatan mendatang. Dalam beberapa kasus, perusahaan
dapat mengatasi kelemahannya dengan cara mempersiapkan diri untuk
meraih kesempatan yang pasti.Untuk mengembangkan strategi yang
mempertimbangkan profil SWOT, SWOT matriks (juga dikenal sebagai
TOWS Matrix). Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana
dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua
paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan)
sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan
dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu
strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara
faktor-faktor internal dan eksternal.
Gambar 1.2. SWOT/TOWS MatrixKeterangan:Sel A: Comparative
AdvantagesSel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan
peluang sehinggamemberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk
bisa berkembang lebih cepat. Strategi ini dibuat berdasarkan suatu
jalan pikiran, yaitu bagaimana perusahaan menggunakan seluruh
kekuatan untuk memanfaatkan peluang.Sel B: MobilizationSel ini
merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus
dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan
organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan
kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang. Strategi ini
dibuat untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan
cara menghindari ancaman.Sel C: Divestment/InvestmentSel ini
merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari
luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi
yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak
dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas
peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau
memaksakan menggarap peluang itu (investasi). Strategi ini dibuat
untuk memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki.Sel D: Damage ControlSel ini
merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar dan
karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi
organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control
(mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari
yang diperkirakan. Strategi ini dibuat untuk kegiatan yang bersifat
defensif dan ditujukan meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.E. Pendekatan Kuantitatif Matriks SWOTData SWOT
kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui
perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan
Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang
sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap,
yaitu:1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor
setta jumla total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap
faktor S-W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point faktor
dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point
faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap
point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat
menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari
1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah
dan 10 berarti skor yang peling tinggi.Perhitungan bobot (b)
masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling
ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor
adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point
faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang
telah didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor)
dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor).2. Melakukan
pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O
dengan T (e); perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai
atau titik pada sumbu X, sementara perolehan pada angka (e = y)
selanjutnya menjadi nilai atau titik sumbu Y.
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y)
pada kuadran SWOT.
Keterangan:Kuadran I (positif, positif)Posisi ini menandakan
sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi
yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi
prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan
ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.Kuadran II (positif, negatif)Posisi ini menandakan sebuah
organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah diversifikasi strategi,
artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah
tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan
mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada
strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk
segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.Kuadran III (negatif,
positif)Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun
sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah ubah
strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi
sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk
dapat menangkap peluang yang ada sekaligusmemperbaiki kinerja
organisasi.Kuadran IV (negatif, negatif)Posisi ini menandakan
sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategii bertahan,
artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.
Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi
bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin
terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya
membenahi diri.F. Ruang Lingkup Analisis SWOT1. Lingkungan:a.
Ekonomi (business cycle, inflasi dan deflasi, kebijakan moneter,
neraca pembayaran.b. Pemerintah/perundang-undangan (pusat dan
daerah, pemerintah pembeli terbesar, subsidi, perlindungan
industri, kebijakan pemerintah).c. Pasar/saingan (perubahan
struktur kependudukan, distribusi pendapatan, alur hidup
produk/layanan, kemudahan akses masuk, rintangan masuk).d.
Teknologi (bahan baku, cost of labor, sub-assemblies, dan perubahan
teknologi).e. Geographies (lokasi, nusantara)f. Sosial budaya (cita
rasa, nilai yang beruang).2.Keadaan Intern Perusahaan:a. Organisasi
(misi, maksud, dan tujuan; Sarana/fasilitas dan teknologi yang
dimiliki; Sistem dan prosedur kerja).b. Fungsi perusahaan
(produksi, pemasaran, keuangan, personalia SDM).3. Peramalan:a.
Arti dan peranan peramalan (REPO: rasional, estimate, preparasi,
dan operasional).b. Ruang Lingkup Peramalan.c. Langkah peramalan.d.
Teknik dan metode peramalan.e. Contoh peramalan.
G. Sumber Informasi Analisis SWOT1. Sumber Informasi Intern:
data perusahaan dan data dan informasi yang dikumpulkan
perusahaan.2. Sumber Informasi Ekstern: data sekunder serta data
dan informasi yang diperoleh dari hasil survai atau pengamatan.
H. Masalah dalam analisis SWOTKegagalan dalam mempresentasikan
hasil analisis SWOT yang dapat dipertanggungjawabkan disebabkan
oleh beberapa faktor. Kearns (1992) encoba mengidentifikasi lima
masalah yang dianggap patut diberi perhatian yang layak oeh para
CEO. Masalah-masalah tersebut ialah:The missing link problem, atau
masalah hilangnya unsur keterkaitan. Hal ini menunjukpada kegagalan
dalam menghubungkan evaluasi terhadap faktor internal. Hasil yang
diperoleh dengan hilangnya keterkaitan kedua evaluasi itu ialah
lahirnya keputusan yang salah, yang mungkin sudah memakan biaya
besar.The blue sky problem, atau masalah langit biru. Langit biru
selalu membawa kegembiraan karena cuaca yang cerah. Ini berarti
para pengambil keputusan bersikap terlalu cepat optimis melihat
peluang dalam lingkungan. Hal ini dapat berakibat munculnya
penilaian atau faktor-faktor eksternal dn internal yang tidak
cocok. Kekuatan yang dimilki terlalu dibesar-besarkan, sedangkan
kelemahan organisasi dilupakan atau dianggap remeh. The silver
lining problem, suatu harapan dalam kondisi yang kurang
menggembirakan. Ini merupakan suatu situasi yang melahirkan masalah
karena para pengambil keputusan mengharapkan sesuatu dalam suasana
yang tidak menguntungkan. Masalah ini timbul kalau pengambil
keputusan memandang remeh terhadap pengaruh dari ancaman lingkungan
yang sangat potensial. Jadi sebenarnya ada ancaman, tetapi ancaman
itu sering ditafsirkan akan mendatangkan keberuntungan, suatu
peluang yang tersembunyi.The all things to all people problem,
adalah satu falsafah yang mendorong para pengambil keputusan
cenderung memusatkan perhatiannya pada kelemahan-kelemahan
organisasinya. Mereka yakin bahwa organisasinya seharusnya
melakukan semua hal sama baiknya. Bertolak dari pandangan itu,
banyak waktu dihabiskan hanya untuk memeriksa kelemahannya yang
disertai dengan berbagai tindakan untuk memperbaiki kelemahan itu.
Mereka lupa dan tidak pernah melihat pada potensi kekuatan yang
mungkin dimilikinya dan pada usaha untuk senantiasa menyempurnakan
kualitas pelayanan. Mereka mengira bahwa semua keinginanya bisa
dicapai dan semua bisa dilakukan. Mereka tidak menyadari bahwa ada
rintangan yang tidak dapat dielakkan, seperti kurangnya dana dan
tidak berusaha untuk memberi perhatian pada unsur-unsur
kekuatannya.The putting the cart before the horse problem,
menempatkan kereta didepan kuda, adalah suatu aktivitas terbalik.
Para pengambil keputusan langsung mengembangkan strategi dan
rencana tindak lanjut sebelum mereka mampu menguraikan secara jelas
akan pilihan kebijaksanaan strategik yang akan dijalankan
organisasinya.
BAB IIIKESIMPULANA. SWOT merupakan :1. Kekuatan/StrengthSebuah
kekuatan perusahaan adalah sumber daya dan kemampuan yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan competitive
advantage.2. Kelemahan/WeaknessKelemahan adalah sesuatu yang
menyebabkan satu perusahaan kalah bersaing dengan perusahaan lain.
Dalam beberapa kasus, kelemahan bagi satu perusahaan mungkin
merupakan suatu kekuatan bagi perusahaan lainnya.3.
Peluang/OpportunitiesAnalisis lingkungan eksternal dapat membuahkan
peluang baru bagi sebuah perusahaan untuk meraih keuntungan dan
pertumbuhan.4. Ancaman/ThreatPerubahan dalam lingkungan eksternal
juga dapat menghadirkan ancaman bagi perusahaan.
B. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan
faktor internal. Faktor internal ialah Kekuatan/Strength dan
Kelemahan/Weakness sedangkan faktor eksternal adalah
Peluang/Opportunities dan Ancaman/Threat.C. Masalah dalam analisis
SWOT1. The missing link problem, atau masalah hilangnya unsur
keterkaitan 2. The blue sky problem, atau masalah langit biru. 3.
The silver lining problem, suatu harapan dalam kondisi yang kurang
menggembirakan.4. The all things to all people problem, adalah satu
falsafah yang mendorong para pengambil keputusan cenderung
memusatkan perhatiannya pada kelemahan-kelemahan organisasinya.5.
The putting the cart before the horse problem, menempatkan kereta
didepan kuda, adalah suatu aktivitas terbalik.
DAFTAR PUSTAKA
Arthur A. Thompson Jr. dan Stickland, Strategic Management:
Concepts and Cases (New York: McGraw Hill, 2004)
David, Fred R.2011.Strategic Management Concept and Casses,
Thirteenth Edition, Pearson.
David Kurtz, Principles of Contemporary Marketing (Stamford:
South-Western: Educational Publishing, 2008)
Fred R. David, Konsep Manajemen Strategi (Jakarta: Salemba
Empat, 2009)
John A. Pearce dan Richard B. Robinson Jr, Strategic Management:
Formulation, Implementation And Control (New York: McGraw Hill,
Eight Edition, 2008)
Laurie J. Mullins, Management and Organizational Behavior
(England: Financial Time Prentice Hall, 2005)
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing Management (New
Jersey: Pearson Prentice Hall, 2006)
Robert W. Bradford, Peter Duncan, dan Brian Tarcy, Simplified
Strategic Planning: A Nonsense Guide for Busy People Who Want
Result Fast (New York: McGraw Hill, 2007)
1