Top Banner

of 22

M10 Stres Dan KonflikJ

Oct 31, 2015

Download

Documents

farelakbar

FDBHBJ
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • BAB 9STRES DAN KONFLIKPPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • TIKMendefnisikan pengertian stresMengidentifikasikan penyebab dan akibat stressMendefinisikan pengertian konflikMenjelaskan berbagai pandangan terhadap konflikMenjelaskan sumber-sumber dan akibat konflkMenyajikan strategi untuk mengelola stres dan keahlian negosiasi untuk resolusi konflikMenganalilis hubungan stres dan konflik terhadp prestasi kerjaPPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Definisi StresLuthans (2006:441) stres adalah respon adaptif terhadap situasi eksternal yang menghasilkan penyimpangan fisik, psikologis, dan atau perilaku pada anggota organisasi.Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.Stres bukan hanya masalah kecemasan. Kecemasan terjadi dalam lingkup emosional dan psikologis, sementara stres terjadi dalam lingkup emosional, psikologis, dan juga fisik. Stres bukan hanya ketegangan saraf. Ketegangan saraf mungkin dihasilkan oleh stres, tetapi keduanya tidak sama. Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil.PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Stres KerjaStres kerja merupakan stres yang bersumber dari ling-kungan kerja. Stressor kerja sering dikaitkan dengan tuntutan dan sumber daya.Tuntutan merupakan tanggung jawab, tekanan, kewajban, dan ketidak pastian yang dihadapi individu di tempat kerja. Sumber daya adalah hal-hal yang ada dalam kontrol individu yang dapat digunakan untuk memenuhi tuntutan.Respon terhadap stres kerja dapat berupa stress positif eustres) maupun negartif (distres).Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak).

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Penyebab StresLuthans (2006:442) Anteseden stres, atau disebut stresor yang mempengaruhi kar-yawan dirangkum pada gambar 9.1. Penyebabnya berasal dari luar dan dalam organisasi, dari kelompok yang dipengaruhi karyawan, dan dari karyawan itu sendiri. Gambar 9.1. Kategori Stresor yang Mempengaruhi Stres KerjaSumber: Luthans , 2008, Perilaku Organisasi. h. 442PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • 1. Stresor Ekstra OrganisasiStresor di luar organisasi berhubungan dengan efek dan perasaan negatif pada pekerjaan. Stresor tersebut mencakup:Perubahan sosial /teknologi mempunyai efek yang besar pada gaya hidup yang terbawa pada pekerjaan.Kondisi Keluarga, seperti; hubungan yang buruk, sakitnya anggota keluarga, pertengkaran, krisis keluarga.Pindah tempat (relokasi) sekeluarga karena promosi, dapat menyebabkan stres. Perubahan hidup , seperti menjadi lebih tua, kehilangan pasangan karena kematian atau perceraian. Variabel sosiologis spt; ras, jenis kelamin, kelas sosial PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • 2. Stresor OrganisasiStresor organisasi yang potensial mencakup:Kebijakan dan Strategi OrganisasiContoh; penyusutan karyawan, tekanan kompetitif, rotasi shift kerja, aturan birokrasi, teknologi canggihStruktur dan Desain OrganisasiContoh: sentralisasi dan formalisasi, konflik lini-staf, ambiguitas peran, tidak ada kesempatan majuProses OrganisasiContoh: pengawasan yang ketat, komunikasi satu arah, sedikit umpan balik , kurangnya partisipasi Kondisi KerjaContoh: area kerja bising, panas, dingin, bau , tidak aman, tidak sehat, penerangan kurang, radiasi.PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • 3. Stresor KelompokStresor kelompok dikategorikan menjadi dua area;Kurangnya kohesivitas atau kebersamaan kelompokKohesivitas merupakan hal penting bagi karyawan. Jika karyawan tidak mengalami kesempatan kebersamaan karena desain kerja, karena penyelia melarang atau membatasinya, atau karena dijauhi oleh karyawan lain akan menyebabkan stresKurangnya dukungan sosial. Jika dukungan sosial kurang pada individu, maka situasi ini akan membuat stres.

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Stresor IndividuPada level individu, dimensi situasi dan disposisi individu dapat mempengaruhi stres.Ciri kepribadian, seperti otoritarisme, regiditas, spontani-tas, toleransi pada ambiguitas.Persepsi kontrol personal, seperti perasaan orang mengenai kemampuan mengontrol situasiKetidakberdayaan yang dipelajari, orang yang menyerah pada situasi walaupun sebenarnya ia dapat melawannya. Daya tahan psikologis, daya tahan terhadap provokasi, tekanan, orang yang tidak mempunyai daya tahan akan mengalami stres.PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Konsekuensi dari stresGibson et.al. 1(1996:363) mengidentifikasi lima kategori efek dari stresSubyektif- kekhawatiran/ketakutan, agresi, apatis, rasa bosan, depresi, keletihan, frustasi, kehilangan kendali emosi, gugup, kesepianPerilaku-mudah celaka, kecanduan alkohol, penyalah gunaan obat, makan dan merokok secara berlebihan, perilaku impulsif.Kognitif-ketidakmampuan untuk membuat keputusan yang masuk akal, daya konsentrasi rendah, kurang perhatian, sensitif thd kritik, hambatan mental.Fisiologis-kandungan glukosa darah meningkat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, mulut kering, berkeringat, bola mata melebar, panas dan dingin.Organisasi-angka absensi, omset, produktivitas rendah, terasing dari mitra kerja, ketidakpuasan kerja, komuitmen dan loyalitas berkurang

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Strategi Mengatasi StresRobbin & Judge (2008:2-178), Luthans (2006:460) terdapat dua stategi dalam mengatasi stres.Strategi individual meliputi penerapan teknik manajemen waktu, olah raga, pelatihan relaksasi, dan perluasan jaringan sosial (juga rekreasi dan pandai bersyukur-pen.)Strategi organisasional, meliputi seleksi & penempatan personel, pelatihan, penetapan tujuan yg realistis, desain ulang pekerjaan, peningkatan keterlibatan karyawan, per-baikan komunikasi, penawaran cuti panjang, dan penye-lenggaraan program kesejahteraan karyawan.PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yg berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan mengalahkannya atau membuatnya tidak berdaya.Robbins dan Judge (2-2008:173) konflik sebagai suatu proses yang dimulai ketika satu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain akan atau telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yg menjadi kepedulian atau kepentingan pihak pertama.

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • PANDANGAN TERHADAP KONFLIKRobbins dan Judge (2008:2/274)menyatakan bahwa telah berkembang tiga aliran pemikiran tentang konflik yaitu;Pandangan Tradisional Menganggap bahwa konflik itu buruk dan merugikan, karena itu konflik harus dihindari. Konflik menunjukkan adanya sesuatu yang tidak berfungsi dalam kelompok.Pandangan Hubungan ManusiaMenganggap bahwa konflik itu wajar terjadi dalam setiap hubungan manusia, karena itu konflik tidak dapat dihindarkan dalam organisasi manapun.Pandangan Interaksionis Menganggap bahwa konflik memiliki kekuatan positif dalam suatu kelompok kerja dan mutlak diperlukan untuk mencapai kinerja yang efektif.Ketiadaan konflik cenderung tidak tanggap terhadap perubahan dan inovasiPPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Konflik Fungsional dan Disfungsional Menurut pandangan interaksionis konflik memang perlu, tetapi ada konflik yang fungsional, dan ada pula yang disfungsional.Konflik fungsional, konflik yg mendukung pencapaian tujuan kelompok dan memperbaiki kinerjanya.Konflik disfungsional, konflik yang menghambat kinerja kelompok.Secara spesifik ada tiga jenis konflik yaitu:Konflik tugas, berhubungan dengan muatan dan tujuan pekerjaanKonflik hubungan, berfokus pada hubungan antar personalKonflik proses, konflik tentang bagaimana suatu pekerjaan dilaksanakanKonflik hubungan hampir selalu bersifat disfungsional, sedang untuk konflik tugas dan konflik proses pada tingkat rendah sampai sedang bisa menjadi konflik fungsional.(Robbins & Judge, 2008:175) PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Proses Konflik

    Tahap IPotensi pertentangan/ketidakselarasanTahap IIKognisi danPersonalisasiTahap IIIMaksudTahap IVPerilakuTahap VAkibatKondisi PendahuluKomunikasiStrukturVariabel Pribadi

    Konflikyg dipersepsiKonflikyg dirasakanMaksud Penanganan Konflik:BersaingKerjasamaBerkompromiMenghindariMenampung

    Konflik Terbuka-Perilaku satu Pihak-Reaksi pihak lainKinerja KelompokMeningkatKinerjaKelompokMenurunSumber: Robbin & Judge, 2008, h. 176Gambar 9.2. Proses KonflikPPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Tahap 1 Potensi Pertentangan atau Ketidakselarasan Proses konflik diawali dengan munculnya kondisi penyebab konflik, yang meliputi komunikasi, struktur dan variabel pribadi.Komunikasi. Intensitas komunikasi, pemilihan saluran komunikasi, dan distorsi komunikasi membuka pe-luang munculnya konflik.Struktur. Sumber konflik karena perbedaan tujuan, saling ketergantungan tugas, persaingan sumberdaya,Variabel pribadi. Perbedaan personal seperti emosi, kepribadian, nilai-nilai.

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Tahap IIKognisi dan PersonalisasiKonflik yang Dipersepikan. Dalam tahap ini salah satu pihak mulai menyadari adanya kondisi-kondisi yg berpotensi menimbul-kan perbedaan/ ketidaksesuaian. Konflik yang Dirasakan. Menjadi tingkat konflik yg dirasakan, manakala orang mulai terlibat secara emosional, para pihak tersebut merasakan kecemasan, ketegangan, frustasi atau rasa bermusuhan.Dalam tahap II ini, isu-isu konflik didefinisikan, para pihak memutuskan konflik tentang apa. PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Tahap IIIMaksudMaksud adalah keputusan untuk bertindak dengan cara terentu.Gambar 9.3 Dimensidimensi Maksud Penanganan KonflikSumber: Robbin & Judge, Perilaku Organisasi, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta, 2008, h. 181PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Menghindar (Avoiding). Hal-hal yang sensitif dan potensial menimbulkan konfliksedapat mungkin dihindari sehingga tidak menimbulkan konflik terbuka.akomodatif.; mengakomodasikan pendapat dan kepentingan pihak-pihak yang terlibat konflik, mencarijalan keluarnya dengan tetap mengutamakan kepentingan pihak lain atas dasar masukan yg diperoleh.Kompromi; melakukan negosiasi dengan pihak yg berkonflik, sehingga menghasilkan solusi (jalan tengah) yang sama-sama memuaskan (lose-lose solution).Bersaing ; para phak saling bersaing untuk memenangkan konflik, dan pihak yang dikorbankan(dikalahkan) kepentingannya demi kepentingan pihak lain yang lebih kuat/lebih berkuasa (win-lose solution).Bekerjasama /Kolaborasi; para pihak bekerja sama secara sinergis menyelesaikan persoalan, dengan tetap menghargai kepentingan pihak lain. Singkatnya, kepentingan kedua pihak tercapai (menghasilkan win-win solution). PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Tahap IV Perilaku Tahap Perilaku meliputi pernyataan, aksi, dan reaksi para pihak yang berkonflik yang merupakan upaya kasat mata utk mengo-perasikan maksud dari masing-masing pihak. Tampilan 9.6 me-nampilkan sebuah cara memvisualisasikan perilaku politik.Gambar 9.6. Kontinum intensitas konflik.

    Upaya terang-terangan menghancurkan pihak lainSerangan fisik secara agresifAncaman dan ultimatumserangan verbal secara kasarTerang-terangan mempertanyakan/menentang orang lainKetidakisepakatan atau kesalahpahaman kecil.

    Konflik destruktif.

    Tidak ada Konflik.

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • Gambar 9.7. Akibat atau Konsekuensi konflik.

    Tahap VAkibat

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    TINGKATKONFLIKKONSEKUENSI KONFLIKSIFATKONFLIKKinerjaUnit

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

  • PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    PPO-Stres dan Konflik M. Judi Mukzam

    ***********************