KELOMPOK 4
Lukman Denianto Mardiyan Apriyanto Melati Puspasari Nella Dinalia Prima Ayu R
Putra Yudhistira Putri Wahyu Rahwanda S Rici Agung Tubagus Izzul Barr Y
PATOFISIOLOGI
Laringitis kronis adalah sebuah proses inflamasi yang ditandai dengan perubahan pada mukosa laring.
Inflamasi, edema, hiperemi, infiltrasi dan proliferasi dari mukosa dapat menunjukkan derajat yang bervariasi pada laringitis kronis.
GEJALA KLINIS* Batuk kronis
kering atau berdahak. Tergantung derajat berat tidaknya dinding posterior laring yang terganggu.* Suara parau dan serak* Stridor Nafas berbunyi yang terdengar waktu inspirasi akibat larigospasme
* Disfagia * Rasa tersangkut dileher shg sering mendehem
tanpa sekret
MORTALITAS/MORBIDITAS
Hilangnya suara, batuk kronik, dan obstruksi jalan nafas merupakan komplikasi yang sering terjadi.
Kasusnya lebih sering terjadi pada laki-laki pada decade ke 6. Belakangan ini semakin banyak pada perempuan. Hal ini dikarenakan banyaknya perempuan yang merokok dan yang berada di lingkungan berpolutan
(asap rokok, asap kendaraan bermotor, dll).
KOMPLIKASI
1. Infeksi sistemik atau infeksi menyebar ke struktur sekitar laring2. Stenosis laring 3. Kerusakan struktur pita suara yg pada akhirnya juga merusak fungsinya4. Perubahan ke arah kanker
Laringitis Kronik
Non Spesifik Laringitis kronik simplek Laringitis Sika (Laringitis
atropi kronik) Nodul Pita Suara Polip Pita Suara
Polip pita suara lokal
Polip pita suara difus
Spesifik Laringitis Tuberkulosis Laringitis leutika
LARINGITIS KRONIK NON SPESIFIKEtiologi : Etiologi pasti belum diketahui, tapi mungkin ada
salah satu/lebih menyebabkan iritasi laring yang menetap
Penggunaan suara berlebih → penyebab terpenting
Asap rokok, dan asap industri yang dapat mengiritasi laring.
Bernafas melalui mulut secara terus-menerus
1.Laringitis kronik simplek
Manifestasi klinik Mukosa laring berwarna merah merata Pita suara yang putih seperti mutiara berubah menjadi merah
muda sampai merah redup.. Tepi pita suara tampak membulat. Jika pasien bersuara, pola getaran suara tidak sinkron dan pita
suara tampak kendor. Suara serak merupakan keluhan utama, suaranya kasar dengan
berbagai perubahan nada (terutama rendah) dan terputus-putus. Suara serak lebih buruk pada pagi hari, makin siang suara makin
buruk Laring terasa tidak enak dan nyeri (pada kasus baru)
Terapi.......
Menghilangkan faktor iritasi Jika ada infeksi sinus dan paru harus diobati istirahat suara total dilakukan pada fase
akut. Obat-obat ekspektoran Beri banyak minum untuk mengencerkan
secret.
2.Laringitis Sika (Laringitis atropi kronik)
Etiologi Pada sejumlah besar kasus,etiologinya belum jelas Sering terjadi pada pasien yang telah mendapat terapi penyinaran
yang mengenai daerah tulang Lanjutan dari penyakit laringitis kronis
Patologi Ditandai dengan menurunnya vaskularisasi pada mukosa, akibat
proliferasi intima dan fibrosis dinding pembuluh darah kecil.Pada kelainan ini struktur kelenjar hilang, meskipun ada
proliferasi sel goblet.Permukaan epitel laring yang bersilia sering mengalami
metaplasia skuamosa dan menjadi tipis serta atropi dan terjadi erosi mukosa
Fibrosis tampak pada daerah subepitel yang mengandung eksudat radang mononukleus
Manifestasi klinik Berkurangnya sekresi kelenjar dan pelicin mukosa Rasa kering dan gatal didaerah tenggorok Mungkin terdapat batuk yang menetap → untuk
mengeluarkan sekret kental dan lengket Batuk dan suara serak cendrung lebih berat pada pagi hari Kadang krusta laring dapat menebabkan kesukaran bernafas
dan hemoptisis dapat terjadi jika krusta terlepas Nafas berbau busuk
Terapi Terapinya bersifat simtomatis Biasanya berupa pemberiaan pemulas dan pelembab laring Kelembaban udara dalam rumah harus dijaga, terutama
malam hari Untuk mencegah pembentukan krusta dan menghilangkan
bau yang tidak sedap → digunakan obat semprot Pemberian yodida → mungkin bermanfaat untuk merangsang
sekresi kelenjar Kadang – kadang diperlukan pengangkatan krusta yang
lengket dan kental dengan bantuan laringoskopi.
3.Nodul Pita Suara
Etiologi Trauma akibat pemakaian suara yang berlebihan, terus-menerus atau
fonasi hiperkinetik Pemakai suara profesional dan orang yang penggugup hiperkinetik
Patofisiologi Pada tepi bebas pita suara terdapat ruang potensial subepitel (ruang
rienke), yang dibatasi pada bagian superior dan inferior oleh linea arkuata.
Ruang potensial ini mudah di infiltrasi oleh cairan edem atau darah.
Patologi Nodul yang biasanya lunak dan berwarna merah ditutupi epitel
skuamosa dan stroma. Peningkatan vaskularisasi Nodul yang lebih matang mengalami fibrosis dan hialinisasi, epitel
permukaan menjadi tebal dan timbul keratosis, akantosis, parakeratosis.
Gejala klinik Suara pecah pada nada tinggi dan gagal dalam
pembentukan nada Suara serak, jelas dan menetap.
Terapi Istirahat suara total Menghentikan bahan-bahan yang mengiritasi laring
seperti merokok dan minum alkohol Obat-obat sedatif menolong pasien penggugup
hiperkinetik Steroid topikal Terapi bedah
Komplikasi Laringitis Leukoplakia
Nodul Pita Suara
4.Polip Pita Suara
Polip pita suara lokalEtiologi Trauma akibat pemakaian suara yang berlebihan.Patologi
Lesi berisikan struma yang edem, pembuluh darah yang melebar, jaringan fibrosis dan perdarahan.
Polip dini menunjukan gambaran tingkat polipoid dini pada nodul pita suara
Lesi matang terlihat fibrosis dan degenerasi hialin dan fibrinoid yang struma.
Gejala klinik Suara serakTerapi
Pengangkatan polip harus dengan laringoskopi langsung Terapi suara
Polip pita suara difus
Etiologi Pemakaian suara yang berlebihan dan terus-menerus
pada orang-orang yang ekstrovert hiperkinetik Hipotirodisme Merokok
Patologi Tepi pita suara secara difus terkena massa jaringan
yang edem. Ruang reinke melebar dan terisi oleh bahan mukoid
tanpa sel, jaringan fibrosis dan pembuluh darah.
Gejala klinikSuara serak berat yang terus-menerus.Dispnea dan stridor dapat timbul jika polip besar
TerapiPolipoid ringan → dengan menghilangkan sendiri
secara sempurna dengan menghilangkan faktor-faktor iritasi.
Terapi suara intensifPembedahanPada kasus hipotiroid dengan hormon pengganti.
LARINGITIS KRONIK SPESIFIK
Laringitis TuberkulosisPenyakit ini hampir selalu sebagai akibat tuberkulosis paru.
Laringitis leutika Radang menahun dan jarang ditemukan. Dalam hubungan penyakit dilaring yang perlu dibicarakan ialah lues stadium tertier yaitu stadium pembentukan guma. Bentuk ini kadang-kadang menyerupai keganasan laring.
Laringitis TuberkulosisDiagnosis Banding
Laringitis luetika Karsinoma laring Aktinomikosis laring Lupus vulgaris laring.
Terapi obat anti tuberkulosis yang primer dan skunder istirahat suara
PrognosisTergantung pada keadaan sosial ekonomi
pasien, kebiasaan hidup sehat serta ketekunan berobat. Bila diagnosis dapat ditegakkan pada stadium dini maka prognosisnya baik
Laringitis leutika
GejalaSuara parau dan batuk kronis. Disfagia timbul bila guma terdapat dekat introitus esofagus. Diagnosa ditegakkan selain dari pemeriksaan laringoskopi juga dengan pemeriksaan serologik.
KomplikasiBila terjdi penyembuhan spontan dapat terjadi stenosis laring, karena terbentuk jaringan parut
Terapi penisilin dengan dosis tinggi pengangkatan sekuester bila terdapat sumbatan laring karena stenosis, dilakukan
trakeostomi.
Pemeriksaan
-Laringoskopi direct/indirect
-BTA-PA-Foto torak
LABORATORIUM
1. Hitung sel darah lengkap2. Swab mukosa laring dan uji sensitivitas bakteri, jamur dan virus 3. Kultur sputum dan tes sensitivitas dari jamur, bakteri dan virus4. Petanda serologis untuk kelainan autoimun
RADIOLOGIS
1. Rontgen toraks2. CT Scan dan MRI paling baik untuk melihat struktur dari laring3. Tes Barium (oral),manometri sering digunakan untuk mengevaluasi manfestasi otolaringologik dari GERD
Tindakan bedah kadang diperlukan untuk kasus laringitis tuberkulosis apabila sudah terbentuk fibrotuberkulosis pada dinding posterior,pita suara & subglotik
Sumber :
- Buku ajar THT FK UI- G:\eMedicine - Chronic Laryngitis, Infectious or Allergic
Article by Stefano Berliti, MD.htm- Boeis, Buku Ajar Penyakit THT