LAPORAN HASIL DISKUSIBLOK ENDOKRIN, METABOLISME DAN
NUTRISISkenario 1
Tutor: dr. Dian Novita SariKelompok 4Ketua: Arumita Puspa
Hapsari1413010038Sekretaris: Nadya Ratu
Aziza1413010031Anggota:Arsya Firdaus1413010032Angga
Negara1413010033Rahma Nabila1413010034Ade Guvinda
Perdana1413010035Fatma Nashriati1413010036Ririn Pratiwi
Nunsi1413010040Desi Dwi Nurchasanah1413010041Anissa Kusuma
Dewi1413010042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOTERANUNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO2015
DAFTAR ISIBAB I KLARIFIKASI ISTILAH3BAB II IDENTIFIKASI
MASALAH4BAB III ANALISIS MASALAH5BAB IV SKEMA10BAB V LEARNING
OBJECTIVE11BAB VI PEMBAHASAN LEARNING
OBJECTIVE12Kesimpulan27Saran27Daftar Pustaka28
BAB IKLARIFIKASI ISTILAH
1.1. Benjolan :Massa abnormal dari jaringan, dimana
pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasi oleh pencampuran
jaringan normal dan menetap walaupun telah dilakukan penghentian
rangsangan yang semula menyebabkannya.(Cortnan, 2005)1.2.
Propranolol :Suatu obat penghambat adrenoreseptor beta yang sangat
berguna untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi ringan dan
hipertensi sedang. Pada hipertensi berat, propranolol terutama
berguna dalam mencegah terjadinya refleks takikardia yang sering
timbul pada pengobatan dengan vasodelatator.(Katzung B.G ,1998)
BAB IIIDENTIFIKASI MASALAH
1. Organ apa saja yang ada di leher bagian depan?2. Bagaimana
fisiologi dan efek glandula thyroid?3. Mengepada bisa ada benjolan
di leher bagian depan?4. Mengapa pasien merasa berdebar-debar dan
berkeringat?5. Apa hubungan keluhan dengan benjolan?6. Bagaimanakah
prosedur dari pemeriksaan indeks Wayne dan New Castle dan berapa
nilai normalnya?7. Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada
skenario?8. Bagaimana farmakokinetik dan farmakodinamik dari
propranolol?9. Terapi apa saja yang bisa digunakan untuk
pasien?
BAB IIIANALISIS MASALAH
3.1. Berikut ini adalah organ organ yang berada di leher bagian
depan(Sobotta, 206)3.2. Fisiologi kelenjar Thyroid
(Despopoulos dan Silbernagl, 2000)3.3. Penyebab dari benjolan di
leher meliputi:1) Kelainan kongential: Biasanya hanya berukuran
beberapa cm sampai sebesar bola tenis. Contohnya: Kkrista ductus
glossus, krista granchial.2) Infeksi: Penyakit infeksi ini dibagi
menjadi dua yaitu infeksi akut dengan ciri benjolannyeri dan
kemerahan. Jenis infeksi lainnya yaitu infeksi menahun. Contoh dari
benjolan karna infeksi yaitu benjolan pada penyakit TBC.3)
Neoplasma: Dibahi menjadi dua, yaitu neoplasma benign dan neoplasma
malignant.
GejalaLimfoma malignant(Hodgkin/Non-hodgkin)Karsinoma
nasofaringKarsinoma laryngKarsinoma thyroid
Umur 45 tahun+++Stadium lanjut+
Massa pada leher++-+
Jenis kelaminLebih banyak wanitaLebih banyak laik-lakiLebih
banyak laki-lakiLebih banyak wanita
Berbenjol-benjol+++-
Berat badan menurun++++
Timbul di paha dan ketiak+++-
(Buku ajar onkologi klinis, 2008)3.4. Penyebab dari
berdebar-debar karena dipengaruhi oleh :a. Emosi yang kuat seperti
rasa cemas,khawatir,takut,stress dan kepanikanb. Adanya zat seperti
alkohol,nikotin,kafeinc. Kondisi medis meliputi penyakit thyroid,
hipoglikemia, anemia, hipotensi, demam, dehidrasid. Saat perubahan
hormone seperti saat menstruasi, anemia saat kehamilan atau pada
periode perimenopause
Sedangkan penyebab dari berkeringat karena dipengaruhi oleh :a.
Basal Metabolic Rate (BMR), terkait dengan sekresi hormon thyroidb.
Aktivitas otot ,penggunaan energi yang dikeluarkan ringan atau
berat dan yang menghasilkan panasc. Termogenesis menggigil
,aktivitas otot merupakan upaya tubuh untuk mempertahankan suhu
selama terpapar dingind. Termogenesis tak menggigil ,terjadi pada
bayi baru lahir. Sumber energi adalah brown fat, mengandung
banyakmitokondria, dipersarafi saraf simpatis dan kaya suplai
darah. Stimulasi saraf simpatis oleh suhu dingin meningkatkan
konsentrasi cAMP lalu mengaktivasi fosforilasi oksidatif
dimitokondria melalui lipolisis. Hasilnya berupa vena dan dibawa
oleh vena.(Silverthorn, 2004)3.5. Hubungan antara jantung
berdebar-debar dengan benjolanKetika hormon thyroid naik maka
metabolisme tubuh juga akan naik. Jika metabolisme naik maka
pembuluh darah akan mengalami vasokontriksi yang menyebabkan
jantung bekerja lebih cepat oleh karena itu cardiac output naik,
tekanan darah naik dan kemudian pembuluh darah mengalami
vasodilatasi untuk mengeluarkan panas dalam tubuh. Selain itu
ketika metabolisme tubuh naik maka panas tubuh akan meningkat
sehingga untuk menjaga agar tubuh tetap homeostasis tubuh
mengeluarkan panas tubuh dengan cara berkeringat. (Guyton dan Hall,
2007)3.6. Cara pemeriksaan menggunakan indeks Wayne dan New Castle
adalah dengan cara mencocokkan hasil yang kita dapat pada pasien
dengan tabel berikut:INDEKS WAYNE
Indeks wayne dapat digunakan untuk melakukan diagnose penyakit
hipertiroid. Indeks wayne merupakan suatu check list yang berisi
ada atau tidaknya gejala-gejala penyakit thyroid.Interprestasi :
Skor lebih dari 19 : Hyperthyroid Skor antara 11-19 : Ragu-ragu
Skor kurang dari 11 : Thyroid normal (euthyroid)3.7. Dasar
penegakkan diagnosis pada skenario meliputi:1. AnamnesisPada
hipertiroid dapat ditemukan dua kelompok gambaran utama, yaitu
tiroidal dan ekstratiroidal yang keduanya dapat juga tidak tampak.
Tiroidal dapat berupa goiter karena hiperplasia kelenjar tiroid dan
hipertiroidisme akhibat sekresi hormon tiroid yang berlebihan.
Gejala hipertiroidisme dapat berupa hipermetabolisme dan aktivitas
simpatis yang meningkat seperti pasien mengeluh lelah, gemetar,
tidak tahan panas, keringat berlebih, berat badan menurun sementara
nafsu makan meningkat, palpitasi, takikardi, diare, dan kelemahan
atau atrofi otot. Manifestasi ekstratiroidal dapat ditemukan
seperti oftalmopati dan infiltrasi kulit lokal yang terbatas pada
tungkai bawah biasanya (Amory, 2011). Pada anamnesis riwayat
keluarga dan penyakit turunan, pada hipertiroid perlu juga
mengonfirmasi apakah ada riwayat keluarga yang memiliki penyakit
yang sama atau memiliki penyakit yang berhubungan dengan autoimun
(Amory, 2011). 2. PemeriksaanFisikPada pemeriksaan fisik dapat
terlihat jelas manifestasi ekstratiroidal yang berupa oftalmopati
yang ditemukan pada 50-80% pasien yang ditandai dengan mata
melotot, fissura paplebra melebar, kedipan berkurang, lid lag
(keterlambatan kelopak mata dalam mengikuti gerakan mata) dan
kegagalan konvergensi. Pada manifestasi tiroidal dapat ditemukan
goiter difus, eksoftalmus, palpitasi, suhu badan meningkat, dan
tremor (Amory, 2011).3. PemeriksaanPenunjangPemeriksaan penunjang
yang dapat membantu penegakkan diagnosis adalah pemeriksaan kadar
T4 dan T3, kadar T4 bebas atau FT41 (free thyroxine index),
pemeriksaan antibodi tiroid yang meliputi anti tiroglobulin dan
antimikrosom, penguruan kadar TSH serum, test penampungan yodium
radiokatif (radioactive iodine uptake) dan pemeriksaan sidikan
tiroid (thyroid scanning) (Amory, 2011). 4. Gold Standard
DiagnosisGold standard yang digunakan dalam klinis adalah serum TSH
dan FT4 (Amory, 2011). 3.8. Farmakokinetik PropanololPropranolol
diabsorpsi dengan baik melalui saluran gastrointestinal. Obat ini
menembus sawar darah-otak dan plasenta, dan ditemukan dalam air
susu. Obat ini dimetabolisme oleh hati dan mempunyai waktu paruh
yang singkat, yaitu 3-6 jam. Dosis peropal yaitu 30-320 mg/hari
sedangkan dosis IV yaitu 103mg diberikan dalam beberapa
menit.Farmakodinamik PropanololDengan menghambat kedua jenis
reseptor beta, propranolol menurunkan denyut jantung, dan sekunder,
tekanan darah.3.9. Penatalaksanaan yang bisa diberikan meliputi:1.
FarmakologisHipertiroid dapat diberikan obat antitiroid golongan
tionamid. Terdapat 2 kelas obat golongan tionamid, yaitu tiourasil
yang dipasarkan dengan nama propiltiourasil (PTU) dan imidazol yang
dipasarkan dengan nama metimazol dan karbimazol. Mekanisme kerja
obat antitiroid bekerja dengan dua efek, yaitu efek intra dan
ekstratiroid. Berikut merupakan mekanisme masing-masing efek
(Palacios, 2012).a. Mekanisme aksi intratiroid adalah menghambat
oksidasi dan organifikasi iodium, menghambat coupling iodotirosis,
mengubah struktur molekul tiroglobulin dan menghambat sintesis
tiroglobulin sehingga mencegah atau mengurangi biosintesis hormon
tiroid T3 dan T4. b. Mekanisme aksi ekstratiroid adalah menghambat
konversi T4 menjadi T3 di jaringan perifer. Obat yang bekerja
dengan mekanisme aksi ekstratiroid adalah propiltiourasil (PTU).
Dosis PTU dimulai degan 3x100-200 mg/hari dan metimazol/tiamazol
20-40 mg/hari dengan dosis terbagi untuk 3-6 minggu pertama.
Setelah itu dosis dapat diturunkan atau dinaikkan sesuai respon
klinis dan biokimia. Jika ditemukan dosis awal belum memberikan
perbaikan klinis, dosis dapat dinaikan bertahap hingga dosis
maksimal, sementara jika dosis awal sudah memberi perbaikan klinis
maupun biokimia, dosis diturunkan hingga dosis terkecil PTU 50
mg/hari dan metimazol/ tiamazol 5-10 mg/hari yang masih dapat
mempertahankan keadaan eutiroid dan kadar T4 bebas dalam batas
normal. Pemilihan PTU dan metimazol dapat disesuaikan dengan
kondisi klinis karena berdasarkan kemampuan menghambat penurunan
segera hormon tiroid di perifer, PTU lebih direkomendasikan
(Palacios, 2012). 2. NonfarmakologisPada terapi nonfarmakologi,
penderita hipertiroid dapat diedukasi untuk diet tinggi kalori
dengan memberikan kalori 2600-3000 kalori per hari baik dari
makanan main dari suplemen, konsumsi protein tinggi 100-125 gr (2,5
gr/kg BB) per hari untuk mengatasi proses pemecahan protein
jaringan seperti susu dan telur, olah raga teratur, serta
mengurangi rokok, alkohol, dan kafein yang dapat meningkatkan kadar
metabolisme (Palacios, 2012).
BAB IVSKEMA
BAB VLEARNING OBJECTIVE
1. Mahasiswa mampu menjelaskan fisiologi dan histologi glandula
thyroid.2. Mahasiswa mampu menjelaskan tanda dan gejala
hiperthytoid.3. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis banding dari
skenario.4. Mahasiswa mampu menjelaskan terapi propranolol.5.
Mahasiswa mampu menjelaskan kegawatan thyroid.6.
BAB VIPEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
6.1 Sintesis hormon thyroidKelenjar tiroid berperan
mempertahankan derajat metabolisme dalam jaringan pada titik
optimal. Hormon tiroid merangsang penggunaan O2 pada kebanyakan sel
tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan hidrat arang, dan
sangat diperlukan untuk pertumbuhan serta maturasi normal. Apabila
tidak terdapat kelenjar tiroid, orang tidak akan tahan dingin, akan
timbul kelambanan mental dan fisik, dan pada anak-anak terjadi
retardasi mental dan dwarfisme. Sebaliknya, sekresi tiroid yang
berlebihan meninbulkan penyusutan tubuh, gugup, takikardi, tremor,
dan terjadi produksi panas yang berlebihan. Kelenjar tiroid
menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin (T4) yang kemudian
berubah menjadi bentuk aktifnya yaitu triyodotironin (T3). Iodium
nonorganik yang diserap dari saluran cerna merupakan bahan baku
hormon tiroid. Zat ini dipekatkan kadarnya menjadi 30-40 kali
sehingga mempunyai afinitas yang sangat tinggi di dalam jaringan
tiroid. T3 dan T4 yang dihasilkan ini kemudian akan disimpan dalam
bentuk koloid di dalam tiroid. Sebagian besar T4 kemudian akan
dilepaskan ke sirkulasi sedangkan sisanya tetap di dalam kelenjar
yang kemudian mengalami daur ulang. Di sirkulasi, hormon tiroid
akan terikat oleh protein yaitu globulin pengikat tiroid (thyroid
binding globulin, TBG) atau prealbumin pengikat albumin (thyroxine
binding prealbumine, TBPA). Hormon stimulator tiroid (thyroid
stimulating hormone, TSH) memegang peranan terpenting untuk
mengatur sekresi dari kelenjar tiroid. TSH dihasilkan oleh lobus
anterior kelenjar hipofisis. Proses yang dikenal sebagai negative
feedback sangat penting dalam proses pengeluaran hormon tiroid ke
sirkulasi. Dengan demikian, sekresi tiroid dapat mengadakan
penyesuaian terhadap Universitas Sumatera Utaraperubahan-perubahan
di dalam maupun di luar tubuh. Juga dijumpai adanya sel
parafolikuler yang menghasilkan kalsitonin yang berfungsi untuk
mengatur metabolisme kalsium, yaitu menurunkan kadar kalsium serum
terhadap tulang. Pengukuran TSH menjadi hasil test yang jelas dari
fungsi tiroid pada banyak keadaan. Nilai TSH berkisar antara
rentang luar mayor dari kasus primer penyakit tiroid. Jika TSH
tidak normal, lihat nilai dari T4 bebas/ free T4 (fT4). Ketika ada
faktor resiko, lihat free T3 (fT3) ketika fT4 normal dan diduga ada
Tirotoksikosis (Tortora, 2009).
Fungsi hormon thyroid Meningkatkan basal metabolic rate, dengan
meningkatkan cellular metabolism. Menstimulasi penambahan pompa
dari ion natrium dan kalium. Saat menggunakan banyak ATP untuk
menurunkan pengeluaran ion natrium dan pemasukan ion kalsium, maka
hal ini juga akan menaikan temperatur tubuh yang disebut juga
dengan calorigenic effect. Stimulasi sintesis protein dan
meningkatkan penggunaan karbohidrat dan asam lemak untuk
memproduksi ATP. Meningkatkan lypolisis. Dapat menyebabkan
hipotiroidisme, yaitu saat hormon triirodotironin dan
tetraiodotirninnya meningkat dan menyebabkan takikardi. Peningkatan
growth hormon dan insulin yang akan mempercepat akselerasi
pertumbuhan.Kadar normal hormon T3, T4, dan TSH. Kadar total: 1,1-2
nm/lKadar total itu yang diseluruhnya: termasuk yang berikatan
dengan proteint dan lain-lain.
Histology glandula thyroid: Berbentuk lingkaran, didalamnya
terdapat kumpulan lingkaran yang lebih kecil yang merupakan sel
epitel folikel, diluarnya ada sel parafolikel yang warnanya lebih
putih tempat syntesis dari kalsitonin. Sedangkan dibagian dalam
dari foliclenya terdapat subtansi koloid yang merupakan T3 dan T4
yang berbentuk koloid. Dintaranya terdapat jaringan ikat
interfolicle.
6.2 Definisinya adalah Hipertiroidisme juga dikenal sebagai
tirotoksikosis. Yaitu sebagai respon jaringan-jaringan tubuh
terhadap pengaruh metabolic hormon tiroid yang berlebih. Timbul
spontan atau akibat asupan hormon tiroid secara berlebihan. Atau
bisa didefinisikan : Keadaan yang disebabkan oleh kelenjar tiroid
bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang
berlebihan didalam darah.Manifestasi klinis :Kulit dan struktur
yang menyertainya Kulit hangat,lembab Berkeringat banyak Tidak
tahan panas Rambut tipis dan rapuh Kuku plummer Dermopati pretibial
(penyakit graves) adalah penebalan pada kulit terutama pada tibia
bagian bawah yang disebabkan oleh penumpukan glucoimunoglikan
Mata dan wajah Retraksi kelopak mata atas dengan mata terbelalak
Edema periorbitas Eksoftalmus (bola mata menonjol keluar)
Oftalmopati (mata melotot,fisura palpebra melebar,kedipan
berkurang, lid lag) Diplopia (penglihatan ganda)
Sistem kardiovaskular Penurunan tahanan pembuluh darah
tepi,peningkatan denyut jantung,isi sekuncup,curah jantung,tekanan
nadi Palpitasi (jantung berdebar-debar) Gagal jantung high-output
Efek-efek inotropik dan kronotropik meningkat Aritmia adalah
gangguan irama jantung, suatu kondisi dimana jantung berdenyut
tidak menentu Angina
Sistem pernapasan Dispnea (henti nafas) adalah perasaan sulit
bernapas ditandai dengan napas yang pendek dan penggunaan otot
bantu pernapasan. Kapasitas vital menurun
Sistem saluran cerna Nafsu makan meningkat Frekuensi gerakan
usus meningkat Hipoproteinemia
Sistem saraf pusat Gelisah atau kecemasan atau kelainan psikis
lainnya Hiperkinesia Emosi masih sangat labil
Sistem muskuloskeletal Lemah dan kelelahan pada otot Peningkatan
refleks tendon dalam Hiperkalsemia Osteoporosis
Sistem ginjal Poliuria ringan Aliran darah ginjal meningkat Laju
filtrasi glomerulus meningkat
Sistem hematopoietik Peningkatan eritropoiesis Terjadi
Anemia
Sistem reproduksi Menstruasi yang tidak teratur Fertilitasnya
menurun Peningkatan metabolisme steroid gonad
Sistem metabolik Peningkatan laju metabolisme basal Keseimbangan
nitrogen negatif Hiperglikemia Asam-asam lemak bebas bertambah
Pengurangan kolesterol dan trigliserida Peningkatan degradasi
hormon Peningkatan kebutuhan akan vitamin larut-air dan larut-lemak
Peningkatan metabolisme obat
Tes laboratorium Kadar tiroksin dan triiodotironin bebas dan
total dalam serum tinggi Kadar TSH serum yang rendah Ambilan yodium
radioisotop (RAI) dari thyroid meningkat Basal Metabolic Rate (BMR)
meningkat Kadar kolesterol serum menurun(Katzung, 2010)6.3 Gondok
ataupun goiter merupakan pembesaran kelenjar tiroid, dapat berupa
benjolan ataupun bentuk yang menyebar. Karena adanya kemiripan
secara anatomis dari kelenjar tiroid, trachea, laring, dan
oesofagus, pertumbuhan yang abnormal bisa menyebabkan berbagai
sindrom. Fungsi tiroid bisa normal (nontoxi goiter), berlebih
(toxic goiter), atau kurang aktif (hypothyroid goiter).1. TNG
(Toxic Nodular Goiter)Terjadi hipersekresi hormon-hormon tiroid
yang menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang
bernodul-nodul.Gejala-gejalanya : Intoleransi panas Lemas Tremor
Penurunan berat badan Nafsu makan bertambah Gondok Takikardia 2.
Goiter, diffuse ToxicKarena produksi hormon tiroid yang berlebih
makan proses metabolisme dalam tubuh pun jadi berlebih. Gejalanya
dapat timbul dalam minggu, bulan, bahkan tahun. Pada orang yang
sudah lanjut usia gejalanya dapat berupa penurunan berat badan,
atrial fibrillation (cardiac), atau apathy (depresi). Gejalanya :
Hipermetabolisme Hiperadrenergic Gynecomastica Oculopathy
Dekompensasi organ3. Thyroid Papillary CarcinomaBentuk ganas pada
kelenjar tiroid. Apabila terjadi dapat menyebabkan hiperfungsi
hormon-hormon tiroid sehingga sekresinya berlebihan di dalam darah
menyebabkan tirotoksitosis dan hipertiroid.4. Macro dan Micro
adenoma pituitaryMerupakan tumor jinak pada hipofisis. Apabila
tumor >10 mm disebut makroadenoma, bila