Page 1
LAPORAN
PROYEK PERUBAHAN
PENINGKATAN KUALITAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
MELALUI MANAJEMEN PENYUSUNAN KEPUTUSAN
DISUSUN OLEH:
LIVIRTA ADHESIA
NIP 198410142009022008
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN I
TAHUN 2016
Page 2
- ii -
KATA PENGANTAR
Dalam rangka pemenuhan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan I Tahun 2015 peserta diwajibkan untuk merancang dan melaksanakan proyek perubahan. Proyek perubahan yang menjadi tema adalah “Peningkatan Kualitas Keputusan Komisi Pemilihan Umum melalui Sistem Informasi Penyusunan Keputusan”. Ide proyek ini dipicu dari masih banyaknya Keputusan Komisi Pemilihan Umum yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 yang menjadi dasar hukum pembentukan peraturan perundang-undangan tidak dijadikan acuan dalam penyusunan Keputusan sehingga masih banyak
yang tidak sesuai. Proyek ini merupakan tahap awal dari pengembangan Sistem Informasi mengenai teknik penyusunan Keputusan. Besar harapan kami Sistem Informasi Penyusunan Keputusan ini akan terus ditetapkan seiring dengan tugas penyusunan Peraturan dan Keputusan sehingga akan bermanfaat untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Hukum khususnya Bagian Perundang-undangan dan Subbagian Penyusunan Peraturan dan Keputusan.
Di masa yang akan dating diharapkan pengembangan berkelanjutan akan terus dilakukan sehingga Sistem Informasi Penyusunan Keputusan akan dapat memenuhi kebutuhan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum.
Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua pihak yang mendukung pelaksanaan proyek perubahan ini, yaitu 1. Kepala Biro Hukum yang telah memberikan arahan dan kewenangan
bagi kami untuk membuat Sistem Informasi Penyusunan Keputusan. 2. Kepala Bagian Perundang-Undangan sebagai mentor yang telah
memberikan arahan dan saran mengenai proyek perubahan ini, serta atas kesediaan waktunya untuk menjadi teman diskusi proyek perubahan.
3. Bapak Hairil Anwar selaku coach yang telah memberikan arahan, saran dan masukan dalam pengembangan proyek perubahan.
4. Pejabat dan Staf Bagian Perundang-Undangan Biro Hukum KPU selaku Tim Kerja Manajemen Penyusunan Keputusan yang telah banyak membantu dalam membuat desain SITUS dan menyusun petunjuk
teknis serta template rancangan Keputusan. 5. Narasumber TI yang telah banyak membantu dalam merancang dan
mengintegrasikan SITUS ke dalam website JDIH. 6. Rekan-rekan Biro Hukum yang telah banyak memberikan masukan dan
dukungan.
Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan I Tahun 2016
Livirta Adhesia
Page 3
- iii -
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................... 1 B. Tujuan dan Manfaat Proyek Perubahan ........................ 4 C. Ruang Lingkup Proyek Perubahan ................................ 6 D. Standar/Kriteria Keberhasilan ........................................ 8
BAB II DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK ..... 10
A. Deskripsi Pelaksanaan Proyek ...................................... 10 B. Pelaksanaan Tahapan Kegiatan .................................... 13
1. Tahap Persiapan ...................................................... 13 2. Tahap dan Hasil Pelaksanaan .................................. 18
C. Analisis Peran dan Pengaruh Stakeholder .................... 41 1. Stakeholder Internal ................................................. 42 2. Stakeholder Eksternal .............................................. 43 3. Analisis Peran dan Pengaruh Stakeholder ............... 47 4. Kendala Internal dan Eksternal ................................. 49 5. Strategi Mengatasi Masalah ..................................... 49 6. Capaian .................................................................... 50 7. Instrumen Monitoring yang Digunakan ..................... 57
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 59
LAMPIRAN
Page 4
- iv -
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1. Menu Beranda pada SITUS ................................. 11
2. Gambar 2.2. Rapat Perencanaan Proyek Perubahan Tanggal
29 Maret 2016 .......................................................................... 14
3. Gambar 2.3. Rapat Pembahasan Hasil Evaluasi Keputusan
Tanggal 31 Maret 2016 ............................................................ 14
4. Gambar 2.4. Rapat Pembentukan Tim Kerja Tanggal 29 April
2016 ......................................................................................... 18
5. Gambar 2.5. Penyusunan Pedoman Teknis Penyusunan
Keputusan ................................................................................ 20
6. Gambar 2.6. Rapat Pembahasan Pedoman Teknis
Penyusunan Keputusan ........................................................... 20
7. Gambar 2.7. Rapat Pembahasan Jenis Template Rancangan
Keputusan ................................................................................ 22
8. Gambar 2.8. Pembuatan Template Rancangan Keputusan ..... 22
9. Gambar 2.9. Pembahasan SITUS dengan Narasumber TI dan
Kasubag Informasi Peraturan ................................................... 23
10. Gambar 2.10. Menu Beranda pada SITUS ................................ 24
11. Gambar 2.11. Menu Template Rancangan Keputusan pada
SITUS ....................................................................................... 25
12. Gambar 2.12. Menu Contoh Keputusan pada SITUS ................ 25
13. Gambar 2.13. Menu Ruang Konsultasi pada SITUS ................ 26
14. Gambar 2.14. Menu Percakapan Online pada SITUS .............. 26
15. Gambar 2.15. Menu Jawaban Konsultasi pada Halaman
Administrator ............................................................................ 27
16. Gambar 2.16. Pengunggahan Data ke dalam SITUS ............... 27
17. Gambar 2.17. Pengunggahan Contoh Keputusan ke dalam
SITUS ....................................................................................... 28
18. Gambar 2.18. Sosialisasi kepada KPU Provinsi Bali ................ 29
19. Gambar 2.19. Sosialisasi kepada KPU Provinsi Jawa Barat .... 30
20. Gambar 2.20. Testimoni KPU Provinsi Jawa Barat .................. 31
21. Gambar 2.21. Sosialisasi kepada KPU Kota Bandung ............. 32
22. Gambar 2.22. Sosialisasi kepada KPU Provinsi Banten .......... 33
23. Gambar 2.23. Testimoni KPU Provinsi Banten ......................... 34
24. Gambar 2.24. Sosialisasi kepada KPU Kabupaten Boalemo ... 35
25. Gambar 2.25. Sosialisasi kepada KPU Kabupaten Gorontalo ... 35
Page 5
- v -
26. Gambar 2.26. Sosialisasi Tahap 1 kepada Pegawai
Sekretariat Jenderal KPU ......................................................... 36
27. Gambar 2.27. Sosialisasi Tahap 2 kepada Pegawai
Sekretariat Jenderal KPU ......................................................... 37
28. Gambar 2.28. Uji Coba/Simulasi Penggunaan SITUS .............. 38
29. Gambar 2.29. Permintaan Respon/Feedback .......................... 39
30. Gambar 2.30. Struktur Organisasi Manajemen Penyusunan
Keputusan ................................................................................ 41
31. Gambar 2.31. Diskusi dengan Kepala Bagian Perundang-
Undangan (Mentor) .................................................................. 42
32. Gambar 2.32. Diskusi dengan Kepala Biro Hukum
(Stakeholder) ............................................................................ 44
33. Gambar 2.33. Diskusi dengan Kepala Bagian Dokumentasi
dan Informasi Hukum (Stakeholder) ......................................... 45
34. Gambar 2.34. Koordinasi dengan Kasubag Informasi
Peraturan (Stakeholder) ........................................................... 45
35. Gambar 2.35. Koordinasi dengan Kasubag Pengembangan
Teknologi Informasi dan Program Aplikasi (Stakeholder) ......... 46
36. Gambar 2.36. Koordinasi dengan Kasubag TU Pimpinan
(Stakeholder) ............................................................................ 46
37. Gambar 2.37. Koordinasi dengan Narasumber TI .................... 47
38. Gambar 2.38. Grafik Hasil Analisa Kuesioner .......................... 52
39. Gambar 2.39. Testimoni Kasubag Monev Biro Perencanaan
dan Data ................................................................................... 53
40. Gambar 2.40. Testimoni Kasubag TU Logistik ......................... 54
41. Gambar 2.41. Testimoni Kasubag TU Umum ........................... 54
42. Gambar 2.42. Testimoni Kasubag Penyuluhan Peraturan Biro
Hukum ..................................................................................... 55
43. Gambar 2.43. Testimoni dari Subbagian Inventarisasi BMN
dan Pengadaan ........................................................................ 55
44. Gambar 2.44. Testimoni Kasubag Informasi Hukum Biro
Hukum ...................................................................................... 56
45. Gambar 2.45. Testimoni dari Kabag Hukum KPU Provinsi
Jawa Barat ............................................................................... 56
46. Gambar 2.46. Testimoni dari Kasubag Teknis KPU Provinsi
Banten ...................................................................................... 57
Page 6
- vi -
DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1. Hasil Evaluasi Keputusan per Satker ...................... 15 2. Tabel 2.2. Hasil Evaluasi Keputusan per Indikator .................... 16 3. Tabel 2.3. Tabel Hasil Analisa Kuesioner I ............................... 51 4. Tabel 2.4. Tabel Hasil Analisa Kuesioner II .............................. 52
Page 7
- vii -
DAFTAR LAMPIRAN
A. LAMPIRAN I KEGIATAN PERENCANAAN
1. Lampiran I.A. Rapat Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan 2. Lampiran I.B. Rapat Pembahasan Evaluasi Keputusan 3. Lampiran I.C. Hasil Evaluasi Keputusan
B. LAMPIRAN II PEMBENTUKAN TIM KERJA
1. Lampiran II.A. Rapat Pembentukan Tim Kerja 2. Lampiran II.B. Keputusan Pembentukan Tim Kerja
C. LAMPIRAN III PENYUSUNAN PEDOMAN TEKNIS
1. Lampiran III.A. Rapat Pembahasan Pedoman Teknis 2. Lampiran III.B. Pengajuan Pedoman Teknis 3. Lampiran III.C. Pengajuan Rancangan PKPU Pedoman
Penyusunan Peraturan Dan Keputusan D. LAMPIRAN IV PEMBUATAN TEMPLATE RANCANGAN KEPUTUSAN
1. Lampiran IV.A. Nota Dinas Pengajuan Template 2. Lampiran IV.B. Template Rancangan Keputusan KPU 3. Lampiran IV.C. Template Rancangan Keputusan KPU Provinsi 4. Lampiran IV.D. Template Rancangan Keputusan KPU
Kabupaten/Kota 5. Lampiran IV.E. Template Rancangan Keputusan Sekretaris
Jenderal KPU 6. Lampiran IV.F. Template Rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Provinsi 7. Lampiran IV.G. Template Rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota
E. LAMPIRAN V SOP PENYUSUNAN KEPUTUSAN (MATERI SITUS)
F. LAMPIRAN VI KEGIATAN SOSIALISASI DAN PENYULUHAN 1. Lampiran VI.A. Materi Sosialisasi dan Penyuluhan
2. Lampiran VI.B. Sosialisasi ke KPU Provinsi Bali 3. Lampiran VI.C. Sosialisasi ke KPU Kota Bandung 4. Lampiran VI.D. Sosialisasi ke KPU Provinsi Banten 5. Lampiran VI.E. Sosialisasi ke KPU Kabupaten Boalemo dan KPU
Kota Kendari 6. Lampiran VI.F. Sosialisasi ke Sekretariat Jenderal KPU Tahap I 7. Lampiran VI.G. Sosialisasi ke Sekretariat Jenderal KPU Tahap II
G. LAMPIRAN VII KEGIATAN UJI COBA/SIMULASI
Page 8
- viii -
H. LAMPIRAN VIII KEGIATAN PERMINTAAN RESPON/FEEDBACK 1. Lampiran VIII.A. Kuesioner Pra Penyuluhan 2. Lampiran VIII.B. Kuesioner Pasca Penyuluhan 3. Lampiran VIII.C. Hasil Analisa Kuesioner
I. LAMPIRAN IX CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN
1. Lampiran IX.A. Nota Dinas dan Surat Edaran Petunjuk Penyusunan Keputusan
2. Lampiran IX.B. Testimoni Stakeholder 3. Lampiran IX.C. Surat Pernyataan Dukungan Stakeholder
Page 9
- 1 -
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan
Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008, Biro Hukum
mempunyai tugas menyiapkan penyusunan rancangan Peraturan KPU dan
Keputusan KPU. Fungsi untuk melaksanakan tugas dimaksud dilaksanakan
oleh Bagian Perundang-Undangan melalui Subbagian Penyusunan
Peraturan dan Keputusan KPU.
Keputusan merupakan produk hukum yang disusun/dibuat oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU) dan Sekretaris KPU, yang mengikat bagi Komisi
Pemilihan Umum (KPU), Komisi Pemilihan Umum Provinsi (KPU Provinsi)
dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (KPU Kabupaten/Kota)
beserta sekretariatnya, serta stakeholder lain.
Keputusan KPU terdiri dari:
a. Keputusan KPU;
b. Keputusan KPU Provinsi;
c. Keputusan KPU Kabupaten/Kota.
Keputusan Sekretaris KPU terdiri dari:
a. Keputusan Sekretaris Jenderal KPU;
b. Keputusan Sekretaris KPU Provinsi;
c. Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota.
Dalam Pasal 97 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, disebutkan bahwa setiap
teknik penyusunan dan/atau bentuk yang diatur dalam Undang-Undang ini
berlaku secara mutatis mutandis bagi teknik penyusunan dan/atau bentuk
Keputusan Kepala Lembaga. Berdasarkan ketentuan tersebut, teknik
penyusunan Keputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota harus
mengikuti ketentuan yang diatur dalam undang-undang tersebut.
Dalam penyusunan Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris Jenderal
KPU, Biro Hukum melalui Subbagian Penyusunan dan Keputusan KPU
memiliki tugas untuk melakukan legal drafting (teknik penyusunan
keputusan) dan melakukan harmonisasi terhadap rancangan keputusan yang
diajukan oleh Biro-Biro terkait, sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur
Page 10
- 2 -
dalam Pasal 97 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
Sedangkan untuk Keputusan pada KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota, disusun oleh Bagian atau Subbagian Hukum pada KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota. Sedangkan Biro Hukum melalui
Subbagian Penyusunan dan Keputusan KPU memiliki tugas untuk
melakukan supervisi terhadap penyusunan Keputusan pada KPU Provinsi
dan KPU Kabupaten/Kota.
Proyek perubahan ini dilatarbelakangi dengan masih terdapatnya
Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris KPU yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan baik dari segi format maupun substansi atau
rumusan yang kurang jelas sehingga menimbulkan multitafsir. Berdasarkan
hasil evaluasi yang dilakukan Subbagian Penyusunan Peraturan dan
Keputusan KPU, persentase Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris KPU
yang telah ditetapkan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yaitu 20%. Sedangkan untuk evaluasi Keputusan KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, dilakukan terhadap Keputusan KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota tentang penetapan hasil Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota tahun 2015, dengan persentase
ketidaksesuaian yaitu rata-rata 40% pada Keputusan KPU Provinsi, dan 60%
pada Keputusan KPU Kabupaten/Kota. Evaluasi dilakukan dengan
membandingkan Keputusan yang telah ditetapkan dengan teknik penulisan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, mulai dari format, teknik
penulisan judul, konsideran menimbang, dasar hukum, diktum, batang tubuh,
dan penutup, dengan data tercantum pada Lampiran II.
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan terhadap masih
terdapatnya Keputusan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, terdapat beberapa faktor yang menjadi kendala dalam
penyusunan Keputusan, antara lain:
a. Sumber daya manusia:
1) terbatasnya pegawai pada KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota yang memiliki pengetahuan dan pemahaman
dalam melakukan legal drafting berupa analisis legal, bahasa
baku peraturan, format peraturan perundang-undangan,
mekanisme/alur penyusunan Keputusan;
2) kurangnya pemahaman dan kesadaran pegawai pada KPU, KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota tentang pentingnya menyusun
keputusan yang sesuai peraturan perundang-undangan untuk
menciptakan kepastian hukum;
3) ketidakcermatan pegawai KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota dalam menyusun Keputusan;
Page 11
- 3 -
4) jumlah staf pada Subbagian Penyusunan Peraturan dan
Keputusan KPU tidak sebanding dengan banyaknya Keputusan
yang harus dilakukan legal drafting dan untuk melakukan
supervisi kepada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
b. Peraturan:
1) UU 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan belum dijadikan pedoman dalam menyusun Keputusan
karena tidak secara rinci mengatur tentang teknik penyusunan
Keputusan;
2) Peraturan KPU Nomor 17 tahun 2015 tentang Tata Naskah Dinas
belum mengatur secara rinci tentang teknik penyusunan
Keputusan;
3) belum ada peraturan atau pedoman yang dibuat/dikeluarkan oleh
KPU yang mengatur secara jelas dan rinci tentang penyusunan
Keputusan.
c. Prosedur:
1) prosedur SOP penyusunan Keputusan KPU tidak berjalan karena
belum disosialisasikan;
2) belum adanya SOP penyusunan Keputusan pada Bagian atau
Subbagian KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, sehingga
tidak memahami mekanisme/alur penyusunan Keputusan.
d. Lain-Lain:
1) kurangnya anggaran untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan
pembuatan dan penyusunan Keputusan KPU kepada seluruh
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota;
2) desain/template rancangan Keputusan yang telah dibuat oleh Biro
Hukum belum mencakup setiap jenis Keputusan;
3) terbatasnya waktu yang tersedia bagi Biro Hukum untuk
melakukan legal drafting Keputusan KPU.
Keputusan yang dikeluarkan oleh KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota terutama yang terkait dengan penetapan Pasangan Calon
dan hasil Pemilihan Umum berpotensi menjadi objek gugatan pada lembaga
peradilan seperti Peradilan Tata Usaha Negara dan Mahkamah Konstitusi,
untuk itu sangat penting menyusun Keputusan yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menciptakan kepastian
hukum demi terselenggaranya Pemilihan Umum yang berkualitas.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut diatas, maka
dalam proyek perubahan ini akan dilakukan upaya manajemen penyusunan
keputusan yang dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
Biro Hukum pada Sekretariat Jenderal KPU, Bagian dan Subbagian Hukum
pada KPU Provinsi dan Subbagian Hukum pada KPU Kabupaten/Kota.
Manajemen penyusunan keputusan tersebut dilaksanakan dalam bentuk
Page 12
- 4 -
pembuatan pedoman teknis, desain/template rancangan Keputusan,
informasi dan sosialisasi SOP dan ruang konsultasi online yang akan
ditampilkan dan diinformasikan melalui fitur sistem informasi yang
terintegrasi pada website JDIH KPU, yaitu Sistem Informasi Penyusunan
Keputusan (SITUS).
B. Tujuan dan Manfaat Proyek Perubahan
1. Tujuan proyek perubahan ini terbagi menjadi 3 (tiga) tahapan, yaitu:
a. Tujuan Jangka Pendek yaitu tujuan yang direncanakan akan
dicapai dalam jangka waktu 65 (enam puluh lima) hari terdiri dari:
1) Peningkatan kemudahan akses informasi penyusunan
Keputusan dengan tersedianya Sistem Informasi
Penyusunan Keputusan (SITUS).
2) Peningkatan kemudahan dan ketepatan pembuatan
rancangan Keputusan dengan tersedianya pedoman
penyusunan Keputusan berupa rancangan Keputusan
Sekretaris Jenderal KPU tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Keputusan di Lingkungan KPU.
3) Peningkatan kemudahan, kecepatan dan ketepatan dengan
tersedianya template rancangan setiap jenis Keputusan KPU
dan Keputusan Sekretaris KPU.
4) Peningkatan pemahaman mengenai alur penyusunan
Keputusan dengan tersedianya SOP Penyusunan
Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU.
5) Peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai teknik
penyusunan keputusan pada unit kerja yang telah dilakukan
sosialisasi.
b. Tujuan Jangka Menengah yaitu tujuan yang direncanakan akan
dicapai dalam kurun waktu satu tahun, terdiri dari:
1) Penetapan Peraturan KPU tentang Pedoman Penyusunan
Peraturan dan Keputusan KPU.
2) Penetapan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Keputusan di Lingkungan
KPU.
3) Peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai teknik
penyusunan keputusan pada unit kerja yang dilakukan
sosialisasi pada tahap menengah.
4) Pemanfaatan Sistem Informasi Penyusunan Keputusan
(SITUS) di lingkungan KPU dalam penyusunan Keputusan.
5) Peningkatan kemudahan berkomunikasi melalui
pemanfaatan ruang konsultasi online secara luas yang dapat
Page 13
- 5 -
menjangkau seluruh KPU Provinsi dan sampai dengan
tingkat KPU Kabupaten/Kota.
6) Peningkatan pemahaman dengan tersedianya FAQ
(Frequently Ask Question) tentang teknik penyusunan
Keputusan pada ruang konsultasi online dalam SITUS.
c. Tujuan Jangka Panjang yaitu tujuan yang direncanakan akan
dicapai dalam kurun waktu yang lama antara 1 (satu) sampai
dengan 2 (dua) tahun terdiri dari:
1) Penerapan pedoman teknis penyusunan keputusan dalam
menyusun rancangan keputusan di lingkungan KPU, KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
2) Keseragaman format dan penurunan tingkat kesalahan
format Keputusan KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota.
3) Peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai teknik
penyusunan Keputusan yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di lingkungan KPU, KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten/Kota.
4) Peningkatan kompetensi pegawai di lingkungan KPU terkait
dengan teknik penyusunan Keputusan (legal drafting).
5) Peningkatan kualitas Keputusan KPU, KPU Povinsi dan
KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Manfaat Proyek Perubahan
Manfaat yang paling cepat dapat dirasakan dengan adanya
proyek ini adalah adanya kejelasan prosedur dan mekanisme dalam
menyusun keputusan bagi unit kerja yang mengajukan rancangan
keputusan dan bagi unit kerja yang menyusun (legal drafting)
keputusan. Selama ini unit kerja yang mengajukan rancangan awal
keputusan masih menggunakan rancangan lama yang terkadang tidak
sesuai dengan ketentuan karena tidak adanya pedoman/acuan dan
kurangnya informasi tentang penyusunan keputusan. Sedangkan untuk
pegawai pada unit kerja yang melakukan legal drafting Keputusan akan
mendapatkan kejelasan mengenai prosedur penyusunan Keputusan
yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Manfaat berikutnya yaitu proses pembuatan rancangan keputusan
dan proses legal drafting keputusan lebih cepat, lebih mudah dan lebih
tepat. Dengan adanya SITUS (Sistem Informasi Penyusunan
Keputusan) para pegawai pada saat membuat rancangan keputusan
dapat memanfaatkan template dan menggunakan pedoman teknis
Page 14
- 6 -
yang tersedia sebagai panduan dan acuan dalam menyusun keputusan
sehingga dapat dengan cepat, mudah dan tepat merancang keputusan.
Manfaat selanjutnya yaitu dengan adanya pedoman teknis dan
template kemungkinan kesalahan format keputusan lebih kecil, selain
itu para pegawai dapat memanfaatkan ruang konsultasi melalui
chatting sehingga bisa bertanya atau berkonsultasi mengenai substansi
atau materi keputusan.
Melalui pemberian informasi yang dapat diakses secara mudah
dan berulang-ulang dapat memberikan manfaat berupa peningkatan
pengetahuan dan pemahaman para pegawai di seluruh lingkungan
KPU mengenai teknik penyusunan keputusan. Peningkatan
pengetahuan dan pemahaman ini akan membawa pengaruh/efek
terhadap peningkatan kompetensi para pegawai apabila pemberian
informasi/sosialisasi/bimbingan teknis/penyuluhan tentang teknik
penyusunan keputusan dilakukan secara berulang-ulang dan efektif.
Dengan adanya manajemen penyusunan keputusan pada SITUS
yang memberikan informasi mengenai teknik penyusunan keputusan
yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan KPU baik dari segi
bentuk, format, teknik penulisan, dan kejelasan rumusan demi
menciptakan kepastian hukum.
C. Ruang Lingkup Proyek Perubahan
Ruang lingkup proyek perubahan ini meliputi:
1. Identifikasi permasalahan dan kebutuhan melalui evaluasi Keputusan.
Merupakan kegiatan pengkajian permasalahan dalam penyusunan
Keputusan melalui rapat pembahasan, komunikasi secara personal,
serta evaluasi terhadap Keputusan KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota yang telah ditetapkan pada tahun 2015.
2. Pembuatan pedoman teknis penyusunan Keputusan
Merupakan kegiatan pengumpulan dan pengkajian bahan serta
penyusunan pedoman teknis berupa rancangan Keputusan Sekretaris
Jenderal tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Keputusan di
Lingkungan Komisi Pemilihan Umum. Dalam pedoman ini akan diatur
mengenai alur penyusunan Keputusan, teknik penulisan, bentuk dan
format keputusan, dan contoh-contoh penulisan keputusan. Kegiatan
dilaksanakan dalam bentuk rapat pembahasan dan penyusunan
pedoman. Selanjutnya apabila rancangan pedoman teknis sudah
Page 15
- 7 -
disusun, kemudian diajukan kepada Kepala Biro Hukum untuk
mendapatkan koreksi, selanjutnya Kepala Biro Hukum mengajukan
rancangan tersebut kepada Sekretaris Jenderal melalui nota dinas.
3. Pembuatan template setiap jenis Keputusan
Merupakan kegiatan pembuatan template rancangan Keputusan yang
terdiri dari template Keputusan KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota, serta template Keputusan Sekretaris Jenderal KPU,
Sekretaris KPU Provinsi dan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota.
Kemudian template rancangan Keputusan dimaksud diajukan kepada
Kepala Biro Hukum untuk mohon persetujuan agar dapat
diinformasikan melalui SITUS.
4. Perancangan SITUS dan pengintegrasian SITUS
Merupakan kegiatan perencanaan, perancangan grand design dan
pengintegrasian fitur SITUS pada website Jaringan Dokumentasi dan
Informasi Hukum (JDIH) KPU pada laman www.jdih.kpu.go.id. Kegiatan
ini dilakukan dengan melakukan koordinasi dan konsultasi antara Tim
proyek perubahan dengan Narasumber Teknologi Informasi (TI) Biro
Hukum KPU. Perancangan desain dilakukan dengan merancang menu-
menu yang akan dimasukkan ke dalam SITUS dan merancang
desain/tampilan SITUS agar menarik para pembaca untuk mengakses
SITUS. Selanjutnya Narasumber TI melakukan proses pengintegrasian
SITUS pada website JDIH KPU.
5. Pengunggahan data ke dalam SITUS
Merupakan kegiatan pengunggahan (uploading) data-data yang akan
ditampilkan/ditayangkan pada SITUS. Data-data ini berupa petunjuk
teknis penyusunan Keputusan, template rancangan Keputusan dan
SOP Penyusunan Keputusan serta contoh-contoh Keputusan.
6. Melakukan sosialisasi SITUS dan penyuluhan pedoman teknis
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah memperkenalkan
proyek perubahan kepada customers agar mengetahui keberadaan
fitur SITUS pada website JDIH KPU dan mengetahui bagaimana cara
mengakses fitur ini dan memanfaatkannya sehingga tujuan proyek
perubahan ini dapat tercapai. Penyuluhan dilakukan kepada customers
dengan menjelaskan materi yang diatur dalam petunjuk teknis
mengenai bagaimana menyusun rancangan keputusan yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
7. Uji coba/simulasi penggunaan SITUS
Pada kegiatan ini dilakukan uji coba penggunaan SITUS serta simulasi
penyusunan Keputusan melalui penggunaan/pemanfaatan fitur SITUS.
Kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui apakah fitur SITUS ini dapat
Page 16
- 8 -
berjalan baik dan untuk mendapatkan masukan dan saran dari
berbagai pihak untuk perbaikan dan pengembangan sistem informasi
ini.
8. Permintaan respon atau feedback dan evaluasi
Merupakan kegiatan akhir berupa meminta pendapat dan masukan dari
customers terkait fitur SITUS dan materi pedoman teknis sehingga
kemudian dapat dilakukan perbaikan-perbaikan agar menjadi lebih
sempurna dan dapat lebih bermanfaat bagi customers. Kegiatan ini
juga bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman para customer
yang telah diberikan penyuluhan. Kegiatan ini dilakukan melalui
penyebaran kuesioner kepada pihak-pihak yang telah mendapatkan
sosialisasi SITUS dan penyuluhan pedoman teknis serta permintaan
testimoni dari pihak-pihak tersebut.
D. Standar/Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan proyek perubahan ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu
keberhasilan jangka pendek, kriteria keberhasilan jangka menengah, dan
kriteria keberhasilan jangka panjang, yang meliputi:
1. Kriteria keberhasilan jangka pendek meliputi:
a. telah terbentuknya fitur SITUS pada website JDIH KPU;
b. telah tersedianya pedoman penyusunan Keputusan berupa
rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris
KPU dan pengunggahan pedoman tersebut pada SITUS;
c. tersedianya template rancangan Keputusan yang telah diunggah
pada SITUS;
d. tersedianya SOP Penyusunan Keputusan KPU dan Keputusan
Sekretaris Jenderal KPU yang telah diunggah pada SITUS;
e. tersedianya ruang konsultasi online pada SITUS;
f. pegawai Sekretariat Jenderal KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota yang telah mendapatkan sosialisasi SITUS, telah
memahami apa itu fitur SITUS serta merasakan peningkatan
layanan di bidang hukum yaitu kemudahan akses informasi
mengenai teknik penyusunan Keputusan, sehingga mendapatkan
kemudahan, kecepatan dan ketepatan ketika menyusun
rancangan Keputusan, serta dapat meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman tentang teknik penyusunan Keputusan. Untuk
pengukuran tingkat keberhasilan ini yaitu apabila para pegawai di
lingkungan KPU telah merasakan manfaat atas sistem informasi
dan pedoman teknis ini serta terjadi peningkatan pemahaman
Page 17
- 9 -
teknik penyusunan Keputusan. Adapun cara pengukurannya
berupa survei customer atau testimoni.
2. Kriteria keberhasilan jangka menengah berupa:
a. Adanya kejelasan prosedur dan mekanisme penyusunan
Keputusan melalui penetapan Keputusan Sekretaris Jenderal
KPU tentang petunjuk teknis penyusunan Keputusan KPU,
sehingga para pegawai di lingkungan KPU, KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten/Kota dapat menyusun Keputusan dengan tepat
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan
demikian tingkat kesalahan format keputusan lebih kecil;
b. untuk para pegawai di lingkungan KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota yang telah mendapatkan sosialisasi/penyuluhan
pada tahap jangka menengah dapat memanfaatkan fitur SITUS
untuk meningkatkan kinerjanya dalam merancang Keputusan, dan
untuk Biro Hukum, Bagian Hukum dan Subbagian Hukum pada
KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dapat
menggunakan proyek perubahan ini sebagai pedoman dalam
melakukan legal drafting Keputusan yang tepat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Untuk mengukur tingkat keberhasilan ini adalah pemanfaatan fitur
SITUS secara luas pada KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
melalui data pengakses SITUS, serta survei kepuasan konsumen atau
testimoni.
3. Kriteria keberhasilan jangka panjang berupa:
a. melalui peningkatan pengetahuan dan pemahaman para pegawai
tentang teknik penyusunan Keputusan dapat membawa dampak
positif terhadap peningkatan kompetensi pegawai terkait dengan
penyusunan (legal drafting) Keputusan;
b. peningkatan kualitas Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris
KPU yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mulai dari jenis, bentuk dan format sampai dengan
teknik penulisan.
Untuk mengukur tingkat keberhasilannya adalah berdasarkan hasil
evaluasi terhadap kesesuaian Keputusan KPU dan Keputusan
Sekretaris KPU yang telah ditetapkan dengan teknik penulisan
Keputusan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Evaluasinya dilakukan dengan membandingkan Keputusan yang telah
ditetapkan dengan teknik penulisan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan, serta membandingkannya dengan hasil evaluasi
Keputusan sebelum dibuatnya proyek perubahan.
Page 18
- 10 -
BAB II
DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK
A. Deskripsi Pelaksanaan Proyek
1. Kondisi Umum
Selama ini KPU belum pernah mengeluarkan pedoman teknis
tentang penyusunan keputusan yang dapat dijadikan acuan dalam
menyusun Keputusan. Informasi yang disampaikan terkait dengan
penyusunan Keputusan sebatas pada penyuluhan atau bimibingan
teknik kepada KPU Provinsi melalui acara rapat koordinasi. Hal ini
kurang efektif apabila pegawai pada KPU Provinsi yang telah
mendapatkan penyuluhan tidak dapat menyampaikan materi hasil
penyuluhan kepada unit kerjanya dan kepada unit kerja pada tingkat
dibawahnya yaitu KPU Kabupaten/Kota. Penyuluhan tentang teknik
penyusunan Keputusan juga belum pernah dilakukan kepada Biro-Biro
di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, sehingga rancangan
Keputusan yang diajukan tidak sesuai karena masih menggunakan
format lama yang tidak sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan. Meskipun SOP penyusunan Keputusan KPU sudah dibuat,
namun belum disosialisasikan sehingga pengajuan rancangan
Keputusan tidak sesuai mekanisme, seperti adanya beberapa
Keputusan yang diajukan tidak melalui Biro Hukum sehingga format
Keputusan tidak sesuai ketentuan.
Minimnya informasi dan tidak adanya panduan dalam menyusun
Keputusan, dapat menyulitkan para pegawai dalam menyusun
Keputusan sehingga peningkatan kualitas Keputusan KPU yang
menjadi target kinerja Sekretariat Jenderal KPU khususnya Biro Hukum
akan sulit terwujud. Dengan adanya proyek perubahan ini, melalui
pembuatan pedoman teknis yang diinformasikan pada sebuah sistem
informasi penyusunan Keputusan (SITUS), diharapkan akan tersedia
informasi dan panduan mengenai teknik penyusunan Keputusan yang
dapat diakses secara luas dan mudah.
2. Deskripsi Proyek Perubahan
Sistem Informasi Penyusunan Keputusan (SITUS) berisi informasi
mengenai pedoman teknis penyusunan Keputusan, template
rancangan Keputusan, SOP Penyusunan Keputusan, Contoh-Contoh
Keputusan dan ruang konsultasi online. SITUS akan menjadi media
informasi secara online yang dapat di akses di mana saja, kapan saja
Page 19
- 11 -
dan oleh siapa saja di lingkungan KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota. Dengan SITUS ini akan memudahkan pegawai di
lingkungan KPU dalam membuat rancangan Keputusan, dan
khususnya untuk Biro Hukum, Bagian Hukum dan Subbagian Hukum
pada KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam melakukan
legal drafting Keputusan. Melalui pedoman teknis penyusunan
Keputusan pada SITUS, para pegawai dapat memanfaatkan ini
sebagai sarana belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman mengenai teknik penyusunan Keputusan sehingga dapat
meningkatkan kompetensi di bidang legal drafting.
SITUS diharapkan akan menjadi media informasi dan komunikasi
dari Biro Hukum kepada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penyusunan
Keputusan, agar pegawai baik di Sekretariat Jenderal KPU maupun di
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dapat dengan mudah
memperoleh akses informasi dan layanan dari Biro Hukum KPU.
Rancangan Sistem Informasi Penyusunan Keputusan (SITUS)
berisikan konten-konten sebagai berikut:
Gambaran umum masing-masing konten akan menampilkan data
sebagai berikut:
1. Pedoman Teknis Penyusunan Keputusan, berisi Keputusan
Sekretaris Jenderal tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Keputusan di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum. Dalam
pedoman teknis ini diatur mengenai:
Gambar 2.1. Menu Beranda pada SITUS
Page 20
- 12 -
a. alur penyusunan Keputusan mulai dari Keputusan KPU,
KPU Provinsi hingga KPU Kabupaten/Kota;
b. teknik penyusunan Keputusan, yang meliputi:
1) jenis dan bentuk keputusan;
2) susunan keputusan, terdiri dari pengaturan:
a) penulisan judul;
b) pembukaan yaitu jabatan pembentuk Keputusan,
konsiderans, dasar hukum dan diktum;
c) batang tubuh;
d) penutup;
e) lampiran;
f) pengesahan;
g) penyimpanan;
h) salinan;
setiap penjelasan pengaturan sebagaimana dimaksud
pada huruf a sampai dengan huruf h disertai dengan
contoh-contoh penulisannya agar lebih informatif dan
lebih jelas.
3) pengaturan jenis huruf dan tata letak keputusan
c. bentuk dan format Keputusan.
2. Template, berisi template rancangan Keputusan meliputi:
a. Keputusan KPU;
b. Keputusan KPU Provinsi;
c. Keputusan KPU Kabupaten/Kota;
d. Keputusan Sekretaris Jenderal KPU;
e. Keputusan Sekretaris KPU Provinsi;
f. Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota.
3. SOP, berisi Standard Operational Procedure (SOP) Penyusunan
Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU.
4. Contoh Keputusan, berisi contoh-contoh Keputusan KPU dan
Keputusan Sekretaris Jenderal KPU yang telah ditetapkan, agar
dapat dijadikan sebagai contoh atau acuan bagi KPU, KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam menyusun Keputusan.
5. Ruang Konsultasi, merupakan wadah atau media komunikasi
secara online melalui chatting antara KPU yang diwakili oleh Biro
Hukum Bagian Perundang-Undangan dengan pegawai pada KPU,
KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota yang mengakses SITUS.
6. FAQ, yaitu Frequently Ask Question (FAQ) berisi tentang
pengumpulan pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan dalam
ruang konsultasi online beserta jawabannya. FAQ ini merupakan
kegiatan yang ditargetkan dapat dilaksanakan pada jangka
menengah.
Page 21
- 13 -
B. Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dimulai pada saat penyusunan formulir
kesepakatan area perubahan dimana pada tahap inilah dilakukan
identifikasi mengenai permasalahan yang timbul dalam penyusunan
Keputusan. Diskusi dilakukan pada tanggal 29 Maret 2016 di
lingkungan Biro Hukum dan dengan mengundang Biro-Biro lain pada
Sekretariat Jenderal KPU untuk membahas tentang identifikasi
permasalahan yang terjadi pada proses penyusunan Keputusan.Hasil
diskusi yaitu berupa banyaknya Keputusan yang tidak sesuai dengan
format peraturan perundang-undangan, banyak keputusan yang
rumusannya kurang jelas sehingga menyebabkan multitafsir, banyak
keputusan yang jenis dan muatan materinya tidak sesuai, dan banyak
keputusan yang menjadi objek sengketa sehingga perlu dirumuskan
sesuai dengan format dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk mengidentifikasi sejauh mana tingkat kesesuaian dan kesalahan
terhadap Keputusan yang telah ditetapkan, perlu dilakukan evaluasi
terhadap Keputusan KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, diperlukan suatu
pedoman yang dapat dijadikan acuan bagi KPU, KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten/Kota dalam menyusun Keputusan. Pedoman ini harus
terinformasikan secara luas dan dapat diakses secara mudah agar
seluruh pegawai dapat memperoleh materi informasi dalam pedoman
ini secara baik. Untuk itu perlu dibuat sebuah pedoman teknis yang
mengatur mengenai mekanisme, alur dan teknik penyusunan
Keputusan yang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pedoman ini harus dapat terinformasikan secara luas dan terjangkau
sampai dengan tingkat KPU Kabupaten/Kota sehubungan dengan
terbatasnya anggaran sosialisasi/penyuluhan.
Page 22
- 14 -
Berdasarkan hasil diskusi pada tanggal 29 Maret 2016
sebagaimana telah disebutkan di atas, dilakukan evaluasi terhadap
Keputusan KPU, Keputusan KPU Provinsi dan Keputusan KPU
Kabupaten/Kota. Diskusi terhadap hasil evaluasi dilakukan pada
tanggal 31 Maret 2016, dengan mengundang seluruh Pejabat dan staf
pada Bagian Perundang-Undangan. Berdasarkan hasil evaluasi, masih
banyak Keputusan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan sehingga diperlukan supervisi dan bimbingan
yang lebih intensef terhadap pegawai di lingkungan KPU, KPU Provinsi
dan KPU Kabupaten/Kota, khususnya pada bagian/sub bagian yang
menangani bidang hukum.
Gambar 2.2. Rapat Perencanaan Proyek Perubahan Tanggal 29 Maret
2016
Gambar 2.3. Rapat Pembahasan Hasil Evaluasi Keputusan Tanggal 31 Maret 2016
Page 23
- 15 -
Evaluasi Keputusan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
jajaran Sekretariat pada KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
memahami teknik penyusunan Keputusan sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan serta Peraturan KPU Nomor 17 Tahun 2015
tentang Tata Naskah Dinas Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan
Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi
Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota.
Evaluasi untuk Keputusan KPU dilakukan terhadap Keputusan
KPU dan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU yang telah ditetapkan
pada tahun 2015, dengan jumlah 16 (enam belas) Keputusan. Evaluasi
untuk Keputusan KPU Provinsi dilakukan terhadap 9 (sembilan)
Keputusan KPU Provinsi tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur pada Tahun 2015. Sedangkan evaluasi untuk
Keputusan KPU Kabupaten/Kota dilakukan terhadap Keputusan KPU
Kabupaten/Kota tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau
Walikota dan Wakil Walikota pada Tahun 2015 di 31 Provinsi, dengan
mengambil sampel minimal 30% Keputusan KPU Kabupaten/Kota di
setiap provinsinya. Total keputusan yang dievaluasi berjumlah 99
(sembilan puluh sembilan).
Evaluasi dilakukan dengan membandingkan Keputusan yang
telah ditetapkan dengan teknik penulisan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan. Penilaian dalam evaluasi Keputusan KPU
Kabupaten/Kota meliputi 9 (sembilan) indikator yaitu jenis huruf, judul,
nama jabatan, menimbang, dasar hukum, diktum, batang tubuh,
penutup, dan lampiran. Adapun dari hasil evaluasi telah diperoleh hasil
sebagai berikut:
1. Hasil evaluasi berdasarkan satuan kerja:
Satuan Kerja Persentase
Ketidaksesuaian
KPU 20%
KPU Provinsi 40%
KPU Kabupaten/Kota 60%
Tabel 2.1. Hasil Evaluasi Keputusan per Satker
Page 24
- 16 -
2. Hasil evaluasi berdasarkan indikator:
Indikator
Presentase
Ketidaksesuaian
Keputusan KPU
Presentase
Ketidaksesuaian
Keputusan KPU
Provinsi
Presentase
Ketidaksesuaian
Keputusan KPU
Kabupaten/Kota
Jenis Huruf 20% 33% 31%
Judul 7% 11% 42%
Nama
Jabatan 7% 33% 53%
Menimbang 33% 33% 64%
Dasar
Hukum 33% 44% 53%
Diktum 27% 44% 66%
Batang
Tubuh 20% 67% 73%
Penutup 20% 78% 80%
Lampiran 20% 0% 3%
Rincian hasil evaluasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Hasil Evaluasi Keputusan.
Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, dilakukan diskusi
secara personal dengan Kepala Biro Hukum dan Kepala Bagian
Perundang-Undangan selaku mentor untuk merencanakan agenda
perubahan yang akan dilakukan. Diskusi juga dilakukan dengan para
pejabat struktural dan staf pada Bagian Perundang-Undangan yang
memahami proses penyusunan Keputusan.
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan, kebutuhan customer
serta hasil diskusi, yang paling dibutuhkan adalah pedoman
penyusunan Keputusan yang terinformasikan dengan baik. Setelah itu
disusunlah proposal yang menjadi rancangan bagaimana proyek ini
akan dikelola sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai. Proyek
dilaksanakan dalam tiga tahap, sebagai berikut:
1) Jangka Pendek
a) Identifikasi permasalahan dan kebutuhan dalam penyusunan
Keputusan melalui diskusi dan evaluasi Keputusan.
b) Penyusunan pedoman teknis penyusunan Keputusan.
c) Pembuatan template rancangan Keputusan.
d) Pembuatan grand design SITUS.
e) Sosialisasi SITUS dan penyuluhan pedoman teknis
penyusunan Keputusan kepada Kasubag dan/atau staf pada
Tabel 2.2. Hasil Evaluasi Keputusan per Indikator
Page 25
- 17 -
Biro-Biro Setjen KPU yang mengajukan Keputusan, dan
Kabag/Kasubag/staf Bagian Hukum pada 5 KPU Provinsi
dan KPU Kabupaten/Kota.
f) Uji coba/simulasi penggunaan SITUS.
g) Meminta respon feedback melalui kuesioner atau testimoni.
2) Jangka Menengah
a) Penetapan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Keputusan KPU dan
Keputusan Sekretaris KPU.
b) Sosialisasi lanjutan bagi KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota yang belum mendapatkan
sosialisasi/penyuluhan tentang SITUS dan petunjuk teknis
penyusunan Keputusan.
c) Pembuatan Frequently Ask Question (FAQ) dalam ruang
konsultasi online pada SITUS. Pada tahap ini dilakukan
pengumpulan pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan
dan menjadi permasalahan dalam penyusunan Keputusan
dan menyusun jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d) Penambahan template-template pada SITUS, seiring
dengan penyesuaian dasar hukum (apabila ada perubahan)
dan terkait dengan substansi Keputusan yang ingin diatur,
namun belum ada templatenya pada SITUS.
e) Penambahan contoh-contoh Keputusan KPU dan Keputusan
Sekretaris KPU pada SITUS, untuk menambah ragam
Keputusan demi meningkatkan pemahaman teknik
penyusunan Keputusan.
3) Jangka Panjang
a) Menerapkan pedoman teknis penyusunan keputusan dalam
menyusun rancangan keputusan di lingkungan KPU, KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
b) Melakukan evaluasi terhadap Keputusan KPU, KPU
Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota setelah pemanfaatan
dan penggunaan manajamen penyusunan Keputusan.
c) Menyelenggarakan sosialisasi dan penyuluhan secara terus-
menerus kepada para pegawai di lingkungan KPU, KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota untuk meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan para pegawai.
d) Memantau forum konsultasi online pada SITUS dengan
menugaskan personil yang secara khusu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam forum
konsultasi tersebut.
Page 26
- 18 -
e) Melakukan evaluasi terhadap fitur SITUS dan materi yang
ada pada SITUS untuk perbaikan dan pengembangan ke
depan.
2. Tahap dan Hasil Pelaksanaan
Pelaksanaan proyek ini meliputi hal-hal yang dirancang sebagai
tahapan jangka pendek. Pelaksanaannya dimulai pada minggu
keempat bulan April 2016 yaitu pada saat peserta diklat kembali ke
Satuan Kerja yaitu Biro Hukum KPU. Untuk pengembangan SITUS
telah disusun Tim yang ditunjuk melalui Surat Tugas. Walaupun
perikatan di dalam Surat Tugas dialokasikan pada tanggal 2 Mei 2016
namun pada realisasinya penunjukan Tim telah dilakukan sejak tanggal
29 April 2016 melalui rapat diskusi pembentukan Tim Kerja.
Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pembentukan Tim Kerja
Pembentukan tim kerja diawali dari rapat internal pada Bagian
Perundang-Undangan yang dilakukan pada tanggal 29 April 2016.
Pada rapat ini dibahas mengenai pembagian tugas untuk masing-
masing personal pada Tim. Berdasarkan hasil rapat ini,
dibentuklah Tim kerja Manajemen Penyusunan Keputusan.
Adapun susunan Tim terlampir dalam Surat Tugas Kepala Biro
Hukum Nomor 61/ST-RO HUKUM/VI/2016 tanggal 2 Mei 2016.
b. Penyusunan Pedoman Teknis Penyusunan Keputusan
Penyusunan rancangan awal pedoman teknis penyusunan
Keputusan dilakukan setelah Tim Kerja dibentuk yaitu mulai
tanggal 2 Mei sampai dengan tahap finalisasi dan pengajuan
Gambar 2.4. Rapat Pembentukan Tim Kerja Tanggal 29 April 2016
Page 27
- 19 -
pedoman tanggal 7 Juni 2016. Pada awal penyusunan dilakukan
diskusi dengan Tim Manajemen Penyusunan Keputusan pada
rapat tanggal 2 Mei 2016. Pada diskusi awal ini dibahas mengenai
pokok-pokok materi atau isu strategis yang akan diatur di dalam
pedoman teknis.
Penyusunan diawali dengan penyusunan sistematika dan
materi-materi yang akan diatur. Penyusunan pedoman teknis ini
mengacu kepada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dan Peraturan
KPU Nomor 17 Tahun 2015 tentang Tata Naskah Dinas KPU,
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota. Adapun sistematika dan
ruang lingkup pengaturan dalam pedoman teknis penyusunan
Keputusan meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Maksud dan Tujuan
D. Pengertian Umum
E. Ruang Lingkup
BAB II TEKNIK PENYUSUNAN KEPUTUSAN
Pengertian
Jenis dan Bentuk Keputusan
Susunan Keputusan
Kerangka Keputusan
Hal-Hal Khusus
Pengaturan Jenis Huruf, Tata Letak Dan Kata Penyambung
BAB III ALUR PENYUSUNAN KEPUTUSAN
Kualifikasi Pelaksana
Uraian Tugas
Alur Koordinasi
Pencatatan dan Pendataan
BAB IV PENUTUP
Adapun pedoman teknis penyusunan Keputusan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran.
Page 28
- 20 -
Setelah rancangan Keputusan disusun, dilakukan rapat
pembahasan rancangan dengan Tim yang dilaksanakan pada
tanggal 16 Mei 2016. Dalam rapat ini dihasilkan pembahasan
mengenai perlunya dilakukan perbaikan terhadap rancangan
pedoman teknis yaitu penambahan beberapa materi yang meliputi
contoh-contoh penulisan Keputusan, perbaikan pengaturan
mengenai format penulisan sesuai dengan ketentuan terbaru dari
Kemenkumham, perbaikan pengaturan mengenai alur
penyusunan Keputusan, serta perbaikan pengaturan mengenai
teknik penyusunan Sekretaris KPU.
Gambar 2.5. Penyusunan Pedoman Teknis Penyusunan Keputusan
Gambar 2.6. Rapat Pembahasan Pedoman Teknis Penyusunan
Keputusan
Page 29
- 21 -
Setelah pembahasan finalisasi, dilakukan perbaikan
terhadap pedoman teknis. Selanjutnya pedoman diajukan kepada
Kepala Biro Hukum melalui nota dinas pada tanggal 7 Juni 2016
untuk diajukan kepada Sekretaris Jenderal KPU. Kepala Biro
Hukum menyatakan bahwa pedoman ini sangat diperlukan
sebagai panduan dalam penyusunan Keputusan. Untuk itu agar
mempunyai landasan hukum yang lebih kuat dan agar
penerapannya dapat lebih maksimal, Kepala Biro Hukum
memerintahkan kepada Sub Bagian Penyusunan Peraturan dan
Keputusan agar selain menyiapkan rancangan Keputusan
Sekretaris Jenderal, juga membuat rancangan Peraturan KPU
yang mengatur tentang Pedoman Penyusunan Peraturan dan
Keputusan KPU.
Dengan demikian selain merancang Keputusan Sekretaris
Jenderal tentang petunjuk teknis penyusunan Keputusan. Sub
Bagian Penyusunan Peraturan dan Keputusan KPU juga
menyusun rancangan Peraturan KPU dimaksud sebagai landasan
hukum bagi pedoman teknis penyusunan Keputusan. Untuk itu
penetapan rancangan Keputusan tentang Petunjuk Teknis ini
dilakukan setelah penetapan rancangan Peraturan KPU tentang
Pedoman Penyusunan Peraturan dan Keputusan KPU diajukan
Adapun pengajuan rancangan Peraturan KPU dimaksud
tercantum dalam Lampiran.
c. Pembuatan Template Rancangan Keputusan
Pembuatan template rancangan Keputusan dilakukan mulai
tanggal 16 Mei sampai dengan 14 Juni 2016. Template rancangan
Keputusan yang dibuat yaitu untuk setiap jenis Keputusan seperti
Keputusan KPU, Keputusan KPU Provinsi, Keputusan KPU
Kabupaten/Kota, Keputusan Sekretaris Jenderal KPU, Keputusan
Sekretaris KPU Provinsi, Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota.
Pembuatan template diawali dengan pembahasan mengenai
jenis template yang akan dibuat. Pemilihan jenis template tersebut
berdasarkan kebutuhan untuk tahapan penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota yang akan
diselenggarakan tahun 2018, sehingga template yang dibuat lebih
banyak untuk kebutuhan tahapan Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota. Pemilihan jenis template ini juga berdasarkan hasil
Page 30
- 22 -
identifikasi dan analisa kebutuhan KPU Provinsi/Kabupaten/Kota
terhadap jenis rancangan Keputusan untuk tahapan Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota.
Selanjutnya dibuat kerangka template dengan menyusun
dasar hukum yang akan menjadi konsideran dan dasar hukum
mengingat. Selanjutnya apabila template telah tersusun,
kemudian diajukan kepada Kepala Biro Hukum untuk
mendapatkan arahan dan koreksi serta persetujuan untuk
dimuat/di unggah ke dalam SITUS. Pada nota dinas Kepala Biro
Hukum memberikan persetujuan terhadap template yang diajukan
dan untuk berkoordinasi dengan Bagian Dokumen tasi dan
Informasi Hukum untuk mengunggah template tersebut. Adapun
pengajuan template sebagaimana tercantum dalam Lampiran.
Gambar 2.8. Pembuatan Template Rancangan Keputusan
Gambar 2.7. Rapat Pembahasan Jenis Template Rancangan Keputusan
Page 31
- 23 -
d. Perancangan Grand Design Sistem Informasi Penyusunan
Keputusan
Sistem Informasi Penyusunan Keputusan (SITUS) dirancang
sesuai dengan identifikasi kebutuhan data penyusunan Keputusan
yang dilakukan sebelumnya. Pada saat merancang SITUS,
dilakukan pembahasan dengan Tim Manajemen Penyusunan
Keputusan dan Bagian TI, serta Kasubag Informasi Peraturan
Perundang-Undangan. Hasil pembahasan grand design SITUS
menghasilkan identifikasi terhadap data-data yang akan
ditampilkan di dalam SITUS, desain gambar dan logo yang
digunakan dalam SITUS, serta menu utama dalam SITUS. Menu
SITUS akan terintegrasi dalam Jaringan Dokumentasi dan
Informasi Hukum (JDIH) KPU yang telah ada.
Gambar 2.9. Pembahasan SITUS dengan Narasumber TI dan Kasubag
Informasi Peraturan
Page 32
- 24 -
Untuk menu pedoman teknis pada SITUS, akan langsung
ditampilkan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris
KPU dalam bentuk pdf. Karena terbatasnya waktu pembuatan
SITUS, maka untuk tahap jangka pendek pedoman teknis
ditampilkan dalam bentuk pdf.
Untuk menu template Keputusan, akan ditampilkan sub-
menu berupa jenis-jenis template yang dapat diunduh. Template
rancangan Keputusan yang tersedia dalam SITUS dibuat dalam
bentuk word, sehingga ketika pegawai menyusun Keputusan
dapat langsung menggunakan template dengan hanya mengubah
atau mengganti substansi tanpa harus memformat ulang atau
merapikan format rancangan Keputusan sehingga dapat
mempercepat dan mempermudah pembuatan Keputusan.
Gambar 2.10. Menu Beranda pada SITUS
Page 33
- 25 -
Untuk menu contoh Keputusan, akan ditampilkan sub-menu
berupa jenis-jenis contoh Keputusan yang telah ditetapkan.
Contoh-contoh Keputusan yang tersedia dalam SITUS merupakan
contoh Keputusan untuk setiap jenis Keputusan yang dapat
dijadikan rujukan atau acuan cara menyusun Keputusan yang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan para pegawai dalam menyusun
Keputusan, karena dengan adanya contoh para customer dapat
lebih mudah memahami bagaimana menyusun rumusan yang
jelas berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Gambar 2.11. Menu Template Rancangan Keputusan pada SITUS
Gambar 2.12. Menu Contoh Keputusan pada SITUS
Page 34
- 26 -
Ruang konsultasi online pada SITUS menjadi wadah
komunikasi dan konsultasi online bagi para pegawai di lingkungan
KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota. Untuk
memfasilitasi ruang konsultasi online ini, Bagian Perundang-
Undangan pada Biro Hukum menjadi administrator. Jawaban atas
setiap pertanyaan disampaikan pada saat jam kerja yaitu Senin
s.d Jumat pukul 08.00 s.d. 16.00. Untuk menjaga
keberlangsungan konsultasi online ini diperlukan personil yang
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, serta
diperlukan standar waktu untuk menjawab pertanyaan, jangan
sampai pertanyaan yang diajukan dijawab dalam waktu yang
terlalu lama.
Gambar 2.13. Menu Ruang Konsultasi pada SITUS
Gambar 2.14. Menu Percakapan Online pada SITUS
Page 35
- 27 -
e. Pengunggahan data ke dalam SITUS
Merupakan kegiatan pengunggahan (uploading) data-data
yang akan ditampilkan/ditayangkan pada SITUS. Data-data ini
berupa pedoman teknis penyusunan Keputusan, desain/template
rancangan Keputusan, SOP Penyusunan Keputusan, dan Contoh-
Contoh Keputusan. Untuk pengunggahan data-data ini dilakukan
koordinasi dengan Narasumber IT. Pengunggahan data-data yang
akan ditampilkan dalam SITUS hanya dapat dilakukan oleh
administrator. Data-data ini dapat di update sesuai dengan
kebutuhan, jadi apabila ada perbaikan atau penambahan jenis
template dapat dilakukan setiap saat oleh administrator.
Gambar 2.16. Pengunggahan Data ke dalam SITUS
Gambar 2.15. Menu Jawaban Konsultasi pada Halaman Administrator
Page 36
- 28 -
f. Melakukan sosialisasi SITUS dan penyuluhan pedoman teknis
penyusunan Keputusan
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah
memperkenalkan proyek perubahan kepada customers agar
mengetahui fitur SITUS dan mengetahui manfaat dari sistem
informasi ini, serta melakukan penyuluhan teknik penyusunan
Keputusan berdasarkan pedoman teknis penyusunan Keputusan
yang telah dirancang.
Kegiatan mulai dilakukan pada Bulan Mei sampai dengan
Juni 2016. Karena keterbatasan anggaran untuk melakukan
sosialisasi proyek perubahan ini kepada KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota, maka kegiatan sosialisasi selain dilakukan
secara khusus, juga dilakukan di sela-sela penyelenggaraan
rapat-rapat koordinasi yang mengundang daerah. Selain itu,
karena terbatasnya waktu untuk melakukan sosialisasi dan
penyuluhan, kegiatan ini juga dilakukan secara bertahap setelah
pembuatan pedoman teknis yaitu mulai tanggal 18 Mei 2016.
Tahapan sosialisasi dimulai dengan melakukan penyuluhan
teknis penyusunan Keputusan sesuai dengan pedoman teknis
penyusunan Keputusan, selanjutnya dengan memperkenalkan
SITUS kepada para customer, serta materi-materi yang ada pada
menu SITUS.
Gambar 2.17. Pengunggahan Contoh Keputusan ke dalam SITUS
Page 37
- 29 -
Adapun kegiatan sosialisasi yang dilakukan yaitu:
a. Sosialisasi kepada KPU Provinsi Bali
Sosialisasi/penyuluhan dilakukan di sela rapat
koordinasi launching rumah pintar pemilu di Denpasar, Bali
pada tanggal 18-20 Mei 2016. Sosialisasi dilakukan kepada
Kabag Hukum dan Teknis KPU Provinsi Bali, Kasubag dan
staf subbagian Hukum KPU Provinsi Bali. Sosialisasi
dilakukan dengan didampingi oleh Kepala Biro Hukum
Setjen KPU. Kegiatan diawali dengan melakukan
penyuluhan tentang teknik penyusunan Keputusan
berdasarkan pedoman teknis, dan kemudian
memperkenalkan fitur SITUS kepada KPU Provinsi Bali.
Sosialisasi dan penyuluhan juga bertujuan untuk
mendapatkan masukan tentang rancangan pedoman teknis
untuk perbaikan dan penyempurnaan pedoman teknis
tersebut. Adapun hasil kegiatan sosialisasi secara rinci
terlampir dalam Laporan Penyuluhan kepada KPU Provinsi
Bali.
Gambar 2.18. Sosialisasi kepada KPU Provinsi Bali
Page 38
- 30 -
b. Sosialisasi kepada KPU Provinsi Jawa Barat
Sosialisasi dilakukan di sela rapat pembahasan
Peraturan KPU tentang tahapan Pemilihan Gubernur, Bupati
dan Walikota di Bogor. Sosialisasi dilakukan kepada Kabag
Hukum dan Teknis KPU Provinsi Jawa Barat. Sosialisasi
SITUS dan rancangan pedoman teknis ini juga bertujuan
untuk menghimpun pendapat dan saran dari daerah
terhadap rancangan pedoman teknis untuk perbaikan dan
penyempurnaan rancangan pedoman teknis tersebut.
Setelah diberikan sosialisasi, Kabag Hukum dan Teknis
KPU Provinsi Jawa Barat memberikan saran dan
pendapatnya secara langsung dan juga melalui email.
Menurut beliau, proyek perubahan ini sangat bermanfaat
bagi proses penyusunan Keputusan karena selama ini
belum ada pedoman teknis yang dapat dijadikan acuan
dalam menyusun Keputusan. Adapun testimoni dari KPU
Provinsi Jawa Barat sebagaimana tercantum dalam
Lampiran.
Gambar 2.19. Sosialisasi kepada KPU Provinsi Jawa Barat
Page 39
- 31 -
c. Sosialisasi kepada KPU Kota Bandung
Sosialisasi dilakukan dalam kesempatan acara
bimbingan teknis legal drafting produk hukum pada tanggal
25 Mei 2016 di KPU Kota Bandung. Pada acara ini dilakukan
penyuluhan teknik penyusunan Keputusan sesuai dengan
pedoman teknis penyusunan Keputusan, dan
memperkenalkan SITUS sebagai proyek/program KPU
dalam meningkatkan pemahaman dan pengetahuan para
pegawai dalam menyusun Keputusan. Sosialisasi dan
penyuluhan ini dilakukan kepada seluruh pegawai dan
Anggota KPU Kota Bandung. Adapun hasil sosialisasi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Laporan
Penyuluhan kepada KPU Kota Bandung.
Gambar 2.20. Testimoni KPU Provinsi Jawa Barat
Page 40
- 32 -
d. Sosialisasi kepada KPU Provinsi Banten dan KPU Kota
Serang
Sosialisasi dan penyuluhan pedoman teknis
dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2016 dengan bertempat
di KPU Provinsi Banten. Sosialisasi dan penyuluhan
dilakukan kepada Kasubag Hukum, Kasubag Teknis dan
Hupmas, serta beberapa staf. Sosialisasi dilakukan dengan
memperkenalkan fitur SITUS serta materi yang ada dalam
pedoman teknis. Menurut Kasubag Hukum pada KPU
Provinsi Banten, KPU di daerah sangat membutuhkan
petunjuk atau pedoman karena pada setiap penyuluhan
yang selama ini pernah dilakukan oleh KPU, materi hanya
berupa slide presentasi sehingga tidak mempunyai landasan
Gambar 2.21. Sosialisasi kepada KPU Kota Bandung
Page 41
- 33 -
hukum yang kuat dan terkadang materi yang disampaikan
berbeda-beda sehingga membutuhkan acuan yang pasti.
Setelah diberikan sosialisasi, Kasubag Teknis KPU
Provinsi Banten memberikan saran dan pendapatnya secara
langsung dan juga melalui email. Menurut beliau, proyek
perubahan ini sangat bermanfaat bagi proses penyusunan
Keputusan karena selama ini belum ada pedoman teknis
yang dapat dijadikan acuan dalam menyusun Keputusan.
Gambar 2.22. Sosialisasi kepada KPU Provinsi Banten
Page 42
- 34 -
e. Sosialisasi kepada KPU Kabupaten Boalemo dan KPU Kota
Kendari
Untuk menyiasati keterbasan anggaran, sosialisasi
SITUS dan penyuluhan pedoman teknis dilakukan secara
personal kepada KPU Kabupaten Boalemo dan KPU Kota
Kendari yang sedang berkunjung ke KPU untuk melakukan
konsultasi terkait penyusunan Keputusan yang sesuai
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan. Sosialisasi
dilakukan kepada Anggota KPU Divisi Hukum dan Divisi
Teknis KPU Kabupaten Boalemo, serta Kasubag Hukum
KPU Kota Kendari. Mereka menyatakan bahwa memang
diperlukan pedoman teknis sebagai panduan penyusunan
Keputusan dan template rancangan Keputusan yang dapat
memudahkan mereka ketika membut sebuah rancangan
Keputusan. Dukungan mereka dinyatakan dalam surat
pernyataan dukungan sebagaimana terlampir.
Gambar 2.23. Testimoni KPU Provinsi Banten
Page 43
- 35 -
f. Sosialisasi dan penyuluhan kepada para Kasubag dan staf
pada Biro Sekretariat Jenderal KPU
Sosialisasi dan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal
22 sampai dengan 23 Juni 2016. Kegiatan sosialisasi dibagi
ke dalam 2 tahap. Tahap pertama dilakukan sosialisasi
kepada para pejabat dan staf pada Biro Hukum, Biro
Keuangan dan Biro Teknis dan Hupmas Sekretariat Jenderal
KPU pada tanggal 22 Juni 2016. Rapat sosialisasi dipimpin
oleh Wakil Kepala Biro Hukum. Dari kegiatan sosialisasi dan
penyuluhan yang dilakukan ada beberapa pegawai yang
menyampaikan bahwa proyek perubahan ini sangat
bermanfaat bagi KPU, KPU Provinsi dan KPU
Gambar 2.24. Sosialisasi kepada KPU Kabupaten Boalemo
Gambar 2.25. Sosialisasi kepada KPU Kabupaten Gorontalo
Page 44
- 36 -
Kabupaten/Kota untuk meningkatkan pemahaman mengenai
penyusunan Keputusan, serta berharap bahwa kegiatan
sosialisasi ini diselenggarakan untuk lingkup yang lebih luas
yaitu untuk seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat
Jenderal KPU.
Sosialisasi tahap ke-2 diselenggarakan pada tanggal
23 Juni 2016. Sosialisasi dilakukan kepada beberapa
pegawai pada Biro Logistik, Biro Perencanaan dan Data,
Biro Sumber Daya Manusia. Dari kegiatan sosialisasi dan
penyuluhan yang diselenggarakan, masih banyak pegawai
yang belum memahami bagaimana menyusun Keputusan
yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, sehingga menurut beberapa pegawai proyek
perubahan ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman
Gambar 2.26. Sosialisasi Tahap 1 kepada Pegawai Sekretariat Jenderal KPU
Page 45
- 37 -
dan sebagai panduan yang dapat dijadikan acuan yang pasti
dalam penyusunan Keputusan.
g. Uji coba/simulasi penggunaan SITUS
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2016
dengan melibatkan stakeholder pada Sekretariat Jenderal
KPU. Tahap ini diselenggarakan untuk melakukan simulasi
penyusunan Keputusan dengan memanfaatkan fitur SITUS.
Simulasi dilakukan dengan menyusun rancangan Keputusan
menggunakan template yang telah tersedia pada SITUS dan
menggunakan pedoman teknis sebagai petunjuk dalam
menyusun Keputusan. Simulasi juga dilakukan untuk
Gambar 2.27. Sosialisasi Tahap 2 kepada Pegawai Sekretariat Jenderal KPU
Page 46
- 38 -
mencoba menu konsultasi online yang tersedia dalam
SITUS. Pada tahapan uji coba konsultasi online ini
stakeholder memberikan masukan bahwa untuk ruang
konsultasi ini sebaiknya hanya menjadi media komunikasi
antara penanya dan Bagian Perundang-Undangan sebagai
administrator, agar materi jawaban yang disampaikan tepat
sesuai dengan ketentuan, namun hal ini tidak membatasi
ruangan untuk berdiskusi. Sehingga sesuai dengan
masukan dari para stakeholder dilakukan perubahan
terhadap konten ruang konsultasi online pada SITUS.
Gambar 2.28. Uji Coba/Simulasi Penggunaan SITUS
Page 47
- 39 -
h. Permintaan respon atau feedback dan evaluasi
Merupakan kegiatan yang berupa meminta pendapat
dan masukan dari customers terkait fitur SITUS dan materi
pedoman teknis sehingga kemudian dapat dilakukan
perbaikan-perbaikan agar menjadi lebih sempurna dan dapat
lebih bermanfaat bagi customers. Permintaan respon atau
feedback dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan
kepada para pegawai yang telah menerima sosialisasi
SITUS atau penyuluhan pedoman teknis.
Kuisioner ini diisi oleh jajaran pejabat dan staf yang ada
di Sekretariat Jenderal KPU maupun staf yang ada di
Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota dimana penyuluhan dilakukan. Sejauh ini
jumlah kuisioner yang telah diisi berjumlah 53 (lima puluh
Gambar 2.29. Permintaan Respon/Feedback
Page 48
- 40 -
tiga) Kuisioner Pra Penyuluhan Manajemen Penyusunan
Keputusan dan 53 (lima puluh tiga) Kuisioner Pasca
Penyuluhan Manajemen Penyusunan Keputusan.
JADWAL PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
No Kegiatan Jadwal Output
Maret April Mei Juni Juli
IV IV I II III IV I II III IV I
1 Melakukan koordinasi
dan diskusi dengan
stakeholder terkait
rencana proyek
perubahan
Undangan
rapat,
notulensi,
daftar hadir
2 Pembentukan Tim
Kerja
Undangan
rapat,
notulensi,
daftar hadir,
nota dinas,
SK Tim Kerja
3 Pembuatan pedoman
teknis penyusunan
Keputusan
nota dinas,
rancangan
Keputusan
Sekjen
tentang
pedoman
teknis
4 Pembuatan
desain/template
rancangan Keputusan
Template
setiap jenis
keputusan
5 Perancangan sistem
informasi penyusunan
Keputusan (SITUS)
dan pengintegrasian
ke JDIH
Desain fitur
SITUS yang
terintegrasi
dengan
website JDIH
KPU
6 Pengunggahan materi
pada SITUS
Materi
informasi
yang
ditayangkan
pada SITUS
7 Sosialisasi SITUS dan
penyuluhan pedoman
teknis kepada
Sekretariat Jenderal
KPU, serta KPU
Provinsi dan
KPU/Kabupaten/Kota
Undangan
rapat,
notulensi,
daftar hadir,
surat tugas,
laporan
pelaksanaan
tugas
Page 49
- 41 -
No Kegiatan Jadwal Output
Maret April Mei Juni Juli
IV IV I II III IV I II III IV I
8 Uji coba/simulasi
penggunaan SITUS
Undangan
rapat,
notulensi,
daftar hadir
9 Meminta
respon/feedback atas
SITUS
Kuesioner,
hasil analisa
kuesioner
C. Analisis Peran dan Pengaruh Stakeholder
Struktur Organisasi
STRUKTUR
Kasubag
Penyusunan
Peraturan &
Keputusan
SekjenKPU
KaroHukum
KasubagPenyuluhanPeraturan
KasubagInformasiPeraturan
StafPenyusunanPeraturan & Keputusan
WakaroHukum
Kabag PUU (Mentor)
KabagDokumentasi& Informasi
Hukum
Kasubag TU Pimpinan
KasubagPengembangan
TeknologiInformasi
KasubagPengkajian& Evaluasi
StafPenyuluhanPeraturan
StafPengkajian &
EvaluasiPeraturan
Keterangan:
Komando
Koordinasi
Coach
Berdasarkan lingkup kegiatannya stakeholder yang terlibat dalam
pelaksanaan manajemen penyusunan Keputusan dan terkait dengan proyek
perubahan dapat dipetakan menjadi sebagai berikut :
Gambar 2.30. Struktur Organisasi Manajemen Penyusunan Keputusan
Page 50
- 42 -
1. Stakeholder Internal
Yang dimaksud dengan stakeholder internal adalah orang-orang
yang dilibatkan dalam Tim Manajemen Penyusunan Keputusan KPU.
Pada tahap perencanaan proyek perubahan seluruh pejabat dan staf di
Bagian Perundang-Undangan akan dilibatkan di dalam Tim. Ketua Tim
dibantu dengan Anggota Tim bertugas untuk mengelola pelaksanaan
pengembangan manajemen penyusunan Keputusan. Pengelolaan
tersebut meliputi tahap perancangan manajemen penyusunan
Keputusan termasuk identifikasi kebutuhan dan tahap pelaksanaan
pengembangan yang meliputi penyusunan pedoman teknis dan
template serta perancangan struktur sistem informasi penyusunan
Keputusan.
a. Kepala Bagian Perundang-Undangan selaku Mentor bertugas:
1) memberikan masukan dan arahan kepada project leader dan
untuk menjamin bahwa pelaksanaan pengembangan
manajemen penyusunan Keputusan telah sesuai dengan
arah dan tujuan pengembangan;
2) menjembatani koordinasi dengan para pejabat struktural
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan proyek perubahan
dan akan mengawasi proyek ini;
3) memberikan dukungan kepada tim proyek dalam
mendayagunakan sumber daya manusia dalam
implementasi proyek perubahan.
b. Project Leader (Kepala Sub Bagian Penyusunan Peraturan dan
Keputusan KPU) bertugas:
1) mengoordinasikan kegiatan proyek perubahan;
Gambar 2.31. Diskusi dengan Kepala Bagian Perundang-Undangan
(Mentor)
Page 51
- 43 -
2) memimpin pelaksanaan proyek perubahan;
3) melakukan koordinasi dengan stakeholder atas keseluruhan
rancangan proyek serta mengatur sumber daya yang dimiliki
untuk keberhasilan proyek perubahan.
c. Tim Proyek Perubahan terdiri dari:
1) Staf pada Sub Bagian Penyusunan Peraturan dan
Keputusan KPU pada Bagian Perundang-Undangan Biro
Hukum Setjen KPU, berperan dalam melaksanakan proyek
perubahan manajemen penyusunan Keputusan, mulai dari
menyusun pedoman teknis, menyelenggarakan kegiatan
rapat pembahasan, membuat template Keputusan.
2) Kepala Sub Bagian dan staf pada Sub Bagian Penyuluhan
Peraturan Perundang-Undangan pada Bagian Perundang-
Undangan Biro Hukum Setjen KPU, berperan dalam
mengadakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan teknik
penyusunan Keputusan kepada pegawai Sekretariat
Jenderal KPU.
3) Kepala Sub Bagian dan staf pada Sub Bagian Pengkajian
dan Evaluasi Peraturan Perundang-Undangan pada Bagian
Perundang-Undangan Biro Hukum Setjen KP, berperan
dalam memberikan masukan terkait dengan evaluasi
Keputusan dan penyusunan pedoman teknis.
2. Stakeholder Eksternal
Stakeholder eksternal dari proyek perubahan ini antara lain:
a. Sekretaris Jenderal KPU, berperan memberikan arahan dan
masukan serta memiliki kewenangan untuk menetapkan
Keputusan Sekretaris Jenderal KPU tentang pedoman teknis
penyusunan Keputusan. Menurut Sekjen KPU proyek perubahan
ini diperlukan dalam mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi
namun penetapan pedoman teknis ini menunggu penetapan
Peraturan KPU tentang pedoman penyusunan Peraturan dan
Keputusan, yang saat ini sudah diajukan kepada Anggota KPU
utnuk diplenokan dan ditetapkan. Dukungan Sekjen KPU dapat
dilihat dalam surat pernyataan dukungan dari Sekjen yang
mendukung proyek perubahan manajemen penyusunan
Keputusan ini setelah penyampaian nota dinas pengajuan proyek
perubahan oleh Kepala Biro Hukum.
b. Kepala Biro Hukum dan Wakil Kepala Biro Hukum Sekretariat
Jenderal KPU berperan dalam menentukan kebijakan pada Biro
Hukum dan memberikan arahan atau masukan bagi rancangan
proyek perubahan, menyampaikan rancangan proyek perubahan
Page 52
- 44 -
kepada Sekretaris Jenderal KPU, dan dalam memberikan
kewenangan kepada Tim Proyek Perubahan yang dituangkan
dalam bentuk Surat Tugas. Dukungan Kepala Biro Hukum dapat
dilihat dalam nota dinas penyampaian proyek perubahan kepada
Sekjen KPU dan surat dukungan. Selain itu Kepala Biro Hukum
juga menyatakan bahwa pedoman teknis penyusunan ini sifatnya
penting sehingga harus mempunyai landasan hukum yang lebih
kuat agar dapat maksimal dalam penerapannya, maka dibuatlah
rancangan Peraturan KPU tentang Pedoman Penyusunan
Peraturan dan Keputusan yang menjadi landasan hukum bagi
Keputusan Sekjen KPU tentang pedoman teknis penyusunan
Keputusan.
c. Kepala Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum, Kepala Sub
Bagian Informasi Peraturan dan staf berperan berperan sebagai
user dan memiliki peran penting dalam dalam memfasilitasi
integrasi sistem informasi penyusunan Keputusan ke dalam
Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH KPU) dan
memberikan masukan terkait dengan sistem informasi. Dukungan
stakeholder ini dapat dilihat dari surat dukungan dan kesediaan
mereka sebagai Bagian yang berwenang dalam mengeloa
substansi JDIH KPU untuk menyediakan ruang bagi Sistem
Informasi Penyusunan Keputusan.
Gambar 2.32. Diskusi dengan Kepala Biro Hukum (Stakeholder)
Page 53
- 45 -
d. Kasubag Pengembangan Teknologi Informasi dan Program
Aplikasi, berperan sebagai user dan dalam memberikan masukan
terkait dengan sistem informasi penyusunan Keputusan.
Dukungan stakeholder ini dapat dilihat dari surat dukungan serta
masukannya terkait dengan pengembangan sistem informasi ini.
Gambar 2.33. Diskusi dengan Kepala Bagian Dokumentasi dan Informasi
Hukum (Stakeholder)
Gambar 2.34. Koordinasi dengan Kasubag Informasi Peraturan (Stakeholder)
Page 54
- 46 -
e. Kepala Sub Bagian TU Pimpinan berperan sebagai user dan
memiliki peranan dalam menyampaikan rancangan Keputusan
tentang pedoman teknis dan menghubungkan informasi kepada
Sekretaris Jenderal KPU. Dukungan stakeholder ini dapat dilihat
dari surat dukungan dan kesediaannya untuk memfasilitasi
penyampaian proyek perubahan kepada Sekjen KPU.
f. Narasumber dari Ahli Teknologi Informasi beperan dalam
mendesain dan membuat sistem aplikasi informasi penyusunan
Keputusan serta sharing informasi dan memberikan masukan
dalam perancangan sistem informasi.
Gambar 2.35. Koordinasi dengan Kasubag Pengembangan Teknologi
Informasi dan Program Aplikasi (Stakeholder)
Gambar 2.36. Koordinasi dengan Kasubag TU Pimpinan (Stakeholder)
Page 55
- 47 -
g. Coach berperan dalam memberikan bimbingan dan arahan pada
penyusunan laporan proyek perubahan, memberikan masukan
dan motivasi kepada peserta untuk menyelesaikan laporan proyek
perubahan, dan memantau kemajuan proyek perubahan.
3. Analisis Peran dan Pengaruh Stakeholder
Peran para stakeholder di atas dan cara memaksimalkan peran
tersebut di setiap tahap proyek perubahan dapat dilihat pada
penjelasan berikut:
a. Identifikasi Kebutuhan Melalui Diskusi
Identifikasi kebutuhan melibatkan stakeholder internal
maupun eksternal kecuali Sekjen KPU dan Kepala Sub Bagian TU
Pimpinan. Identifikasi kebutuhan dilakukan melalui diskusi secara
perorangan maupun diskusi dalam forum. Peran para stakeholder
adalah memberikan masukan terhadap identifikasi permasalahan
yang ada pada proses penyusunan Keputusan.
b. Penyusunan Pedoman Teknis dan Pembuatan Template
Penyusunan pedoman teknis dan pembuatan template
melibatkan stakeholder internal melalui forum diskusi, pengkajian,
dan penyusunan, dengan berkomunikasi secara langsung
maupun melalui media komunikasi. Keterlibatan pihak ini diikat
dalam bentuk Surat Tugas sehingga muncul tanggung jawab
untuk ikut di dalam proyek perubahan. Komunikasi tetap dilakukan
Gambar 2.37. Koordinasi dengan Narasumber TI
Page 56
- 48 -
setiap kali menemui kendala dalam penyusunan pedoman teknis
dan pembuatan template.
c. Perancangan Sistem Informasi Penyusunan Keputusan
Perancangan sistem informasi melibatkan stakeholder
eksternal yaitu Narasumber TI dan Kepala Sub Bagian
Pengembangan Teknologi Informasi, Kepala Bagian Dokumentasi
dan Informasi Hukum, dan Kepala Sub Bagian Informasi
Peraturan untuk mendapatkan masukan mengenai
pengembangan sistem informasi serta pengintegrasian ke dalam
website Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum. Diskusi
dilakukan melalui forum serta melalui komunikasi secara
langsung. Sehubungan dengan sistem informasi ini akan berada
di bawah pengelolaan Tim JDIH, maka dilakukan komunikasi
secara langsung untuk mendapatkan dukungan dari Bagian
Dokumentasi dan Informasi yang menangani dan mengelola JDIH
KPU.
d. Sosialisasi Dan Penyuluhan Sistem Informasi Dan Pedoman
Teknis
Sosialisasi dan penyuluhan manajemen penyusunan
Keputusan dilakukan kepada para pejabat struktural dan staf di
lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi
dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang bertugas dalam
merancang dan menyusun Keputusan. Pelaksanaan sosialisasi
dilakukan dengan melibatkan Kepala Biro Hukum KPU dan Wakil
Kepala Biro Hukum sebagai pengarah, serta beberapa
kesempatan sosialisasi dilakukan secara informal kepada KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota di sela-sela rapat koordinasi
atau ketika sedang berkonsultasi kepada Sekretariat Jenderal
KPU. Sosialisasi juga dilakukan melalui e-mail dengan
mengirimkan pedoman teknis dan menu utama pada SITUS.
Selain pihak stakeholder yang telah disebutkan di atas, ternyata
proyek perubahan ini mendapatkan dukungan dari pihak lain yaitu
Anggota KPU Ketua Divisi Hukum. Dukungan akan kebutuhan
terhadap proyek perubahan ini dapat dilihat dari arahan beliau melalui
nota dinas nomor 05/ND-IB/V/2016 tanggal 11 Mei 2016. Isi nota dinas
tersebut yaitu meminta kepada Biro Hukum untuk membuat pedoman
penyusunan Keputusan untuk ditujukan kepada KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota agar Keputusan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Sehubungan dengan batas
waktu yang diberikan dalam arahan tersebut untuk membuat pedoman
ini, sedangkan rancangan pedoman teknis menunggu pembentukan
Page 57
- 49 -
landasan hukum melalui Peraturan KPU, maka kami berinisiatif untuk
mengeluarkan surat edaran Ketua KPU tentang petunjuk penyusunan
Keputusan yang ditetapkan pada tanggal 17 Mei 2016. Dari arahan dan
perintah ini dapat terlihat dukungan dari Anggota KPU selaku pimpinan
tertinggi lembaga yang menyatakan bahwa pedoman untuk
penyusunan Keputusan perlu untuk dibuat.
4. Kendala Internal dan Eksternal
Kendala yang dihadapi baik dari pihak internal maupun pihak eksternal
antara lain:
a. Kurangnya ketersediaan waktu untuk secara khusus membahas
mengenai dan menyusun penyusunan pedoman teknis dan
template serta perancangan sistem informasi penyusunan
Keputusan, disebabkan oleh beban pekerjaan yang cukup banyak
karena Sub Bagian Penyusunan Peraturan dan Keputusan harus
mempersiapkan dan menyusun 8 (delapan) rancangan perubahan
Peraturan KPU terkait dengan Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota pada tahun 2017 seiring dengan adanya perubahan
Undang-Undang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, dan
juga beberapa rancangan Peraturan non tahapan Pemilu serta
beberapa rancangan keputusan yang harus dilakukan legal
drafting.
b. Keterbatasan sumber daya manusia pada Sub Bagian
Penyusunan Keputusan yang hanya berjumlah 3 staf (1 PNS dan
2 tenaga kontrak) untuk mengerjakan proyek perubahan, karena
banyaknya beban pekerjaan terutama dengan adanya
penyusunan Peraturan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur,
Bupati dan Walikota.
c. Sulitnya mengumpulkan pegawai di lingkungan Sekretariat
Jenderal KPU untuk diberikan penyuluhan dan sosialisasi
mengenai teknik penyusunan Keputusan dan Sistem Informasi
penyusunan Keputusan.
d. Keterbatasan anggaran yang tersedia untuk melakukan sosialisasi
kepada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota mengingat
anggaran proyek perubahan ini belum dialokasikan ke dalam
DIPA KPU Tahun Anggaran 2016.
5. Strategi Mengatasi Masalah
Strategi yang dijalankan dalam mengatasi masalah tersebut
antara lain:
a. Keterbatasan waktu untuk melakukan pembahasan penyusunan
pedoman teknis dan template serta perancangan sistem informasi
penyusunan Keputusan dicoba diselesaikan melalui pembagian
tahapan pengerjaan proyek perubahan dan jadwal kegiatan.
Page 58
- 50 -
Selain itu dilakukan komunikasi personal dan diskusi secara
informal mengenai kebutuhan data-data untuk penyusunan
pedoman teknis dan identifikasi jenis template yang dibutuhkan.
b. Keterbatasan sumber daya manusia untuk mengerjakan proyek
perubahan diantisipasi dengan melakukan pembagian tugas dan
personel dalam Tim Kerja serta melakukan komunikasi secara
intensif kepada Tim Kerja dan melakukan pemantauan terhadap
pengerjaan proyek perubahan.
c. Membangun komunikasi yang efektif dan intensif kepada pihak
stakeholder agar dapat mendukung proyek perubahan, dengan
pendekatan personal dan melalui forum diskusi.
d. Untuk mengumpulkan pegawai pada Sekretariat Jenderal KPU
yang akan dilakukan sosialisasi diadakan rapat di dalam kantor di
luar jam kerja untuk memberikan motivasi kepada para pegawai
agar menghadiri sosialisasi dan penyuluhan.
e. Sehubungan dengan belum dialokasikannya anggaran untuk
proyek perubahan, sosialisasi dan penyuluhan dilakukan dengan
memanfaatkan anggaran yang tersedia untuk kegiatan
penyuluhan peraturan dan teknik penyusunan Keputusan, serta
memanfaatkan waktu di sela-sela rapat koordinasi atau
pembahasan peraturan, serta melalui surat elektronik (e-mail).
6. Capaian
Ada beberapa hal yang menjadi capaian keberhasilan
implementasi proyek ini, yaitu:
a. Tersedianya pedoman teknis penyusunan Keputusan melalui
rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU tentang Teknik
Penyusunan Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris KPU
yang diunggah pada Sistem Informasi Penyusunan Keputusan
(SITUS). Penyampaian pedoman teknis ini telah disampaikan
kepada Sekretaris Jenderal KPU dan mendapatkan respon yang
positif dan dukungan untuk pelaksanaan proyek perubahan. Untuk
penetapan Keputusan tentang petunjuk teknis ini menunggu
rancangan Peraturan KPU tentang pedoman penyusunan
Peraturan dan Keputusan yang saat ini sudah diajukan kepada
Anggota KPU untuk ditetapkan (sebagaimana terlampir).
b. Tersedianya setiap jenis template rancangan Keputusan.
Penyampaian template rancangan Keputusan ini telah
disampaikan kepada Kepala Biro Hukum untuk mendapatkan
arahan dan mendapatkan respon yang positif, serta dukungan
untuk mengunggah template ini ke dalam sistem informasi karena
template ini sangat berguna dalam penyusunan Keputusan.
c. Tersedianya Sistem Informasi Penyusunan Keputusan yang akan
dimasukkan/menjadi salah satu konten dalam Jaringan
Page 59
- 51 -
Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) KPU. Pembangunan
sistem informasi ini melalui hasil kerja dari Tim Kerja yang telah
membuat desain sistem informasi, layout/tampilan sistem
informasi, pengintegrasian sistem informasi ke website JDIH serta
pengunggahan data-data ke dalam sistem informasi.
d. Peningkatan pemahaman pada para pegawai yang telah
dilakukan sosialisasi dan penyuluhan teknik penyusunan
Keputusan. Pengukuran dari meningkatnya pemahaman para
pegawai yang telah dilakukan sosialisasi yaitu melalui kuesioner
yang dibagikan sebelum dilakukan penyuluhan dan setelah
dilakukan penyuluhan. Dari hasil kuesioner dapat dianalisa bahwa
tingkat pemahaman para pegawai setelah dilakukan penyuluhan
meningkat.
Dari hasil analisis terhadap seluruh kuisioner tersebut, dapat
dilihat secara singkat hasil analisa kuesioner pada tabel sebagai
berikut:
Jenis
Kuesioner
Isi
Kuesioner
Sangat
Paham
Paham Cukup
Paham
Kurang
Paham
Tidak
Paham
Pra
Penyuluhan
tingkat
pemahaman
terhadap
dasar
hukum
penyusunan
Keputusan
KPU,
prosedur
pembuatan
Keputusan,
sistematika
Keputusan,
dan teknik
penyusunan
Keputusan
8% 34% 36% 22% 0%
Pasca
Penyuluhan
42% 47% 11% 0% 0%
Dari hasil analisa kuesioner pada tabel diatas, dapat dilihat
terjadi peningkatan pemahaman para pegawai yang cukup
signifikan setelah dilakukan sosialisasi dan penyuluhan mengenai
manajemen penyusunan Keputusan. Responden yang semula
masuk dalam kategori Kurang Paham tidak ada lagi, sedangkan
responden yang masuk dalam kategori Cukup Paham menurun
dari 36% menjadi 11% saja. Sebaliknya untuk kategori responden
yang Paham meningkat dari 34% menjadi 47% dan kategori
Tabel 2.3. Tabel Hasil Analisa Kuesioner I
Page 60
- 52 -
Sangat Paham meningkat dengan sangat tajam dari 8% menjadi
42%. Dengan kata lain, dari seluruh responden yang menjadi
peserta dalam Penyuluhan tersebut, 89% diantaranya paham
dengan materi yang disampaikan, yaitu tentang pengetahuan dan
teknik serta prosedur dalam Penyusunan Keputusan di
Lingkungan KPU.
Selain untuk mengetahui tingkat pemahaman responden
terhadap teknik dan prosedur penyusunan Keputusan, kuisioner
ini juga dibuat untuk mengetahui apakah Proyek Perubahan
tentang Manajemen Penyusunan Keputusan di Lingkungan KPU
berupa Sistem Informasi Penyusunan Keputusan (SITUS)
diterima dan mendapatkan tanggapan yang positif dari responden
yang berasal dari jajaran staf dan pegawai di KPU, KPU Provinsi,
dan KPU Kabupaten/Kota dengan hasil sebagai berikut:
Isi Kuesioner Sangat
Setuju
Setuju Kurang
Setuju
Tidak
Setuju
Tanggapan terhadap
Petunjuk Teknis
66% 34% 0% 0%
Tanggapan terhadap
Template
62% 36% 2% 0%
Tanggapan terhadap
ruang konsultasi
pada SITUS
53% 45% 2% 0%
Secara keseluruhan, seluruh responden sangat mendukung
adanya aplikasi SITUS ini sebagaimana digambarkan dalam
grafik berikut:
SUDAH CUKUP
89%
BELUM CUKUP
11% 0% 0%
Kelengkapan SITUS sebagai aplikasi pendukung dalam
menyusun Keputusan
Gambar 2.38. Grafik Hasil Analisa Kuesioner
Tabel 2.4. Tabel Hasil Analisa Kuesioner II
Page 61
- 53 -
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa hampir seluruh
responden merasa aplikasi ini sudah cukup dalam mendukung
stakeholder dalam menyusun Keputusan. Tercatat 89%
responden merasa SITUS Sudah Cukup dalam mendukung
penyusunan Keputusan, dan hanya 11% sisanya yang merasa
aplikasi ini Belum Cukup mendukung. Dengan mencakup adanya
Petunjuk Teknis Penyusunan Keputusan, Template Rancangan
Keputusan, Contoh Keputusan dan Ruang Konsultasi yang
disediakan dalam aplikasi SITUS ini, maka dapat disimpulkan
bahwa SITUS ini sangat bermanfaat dalam membantu
mendukung penyusunan Keputusan agar sesuai dengan kaidah
peraturan p erundang-undangan.
Manajemen penyusunan Keputusan yang diinformasikan melalui
SITUS sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh pejabat dan staf di
Sekretariat Jenderal KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota.
Manfaat tersebut dirasakan dapat memberikan kemudahan, ketepatan,
kecepatan dalam menyusun Keputusan. Beberapa manfaat yang
diperoleh dapat dilihat dari pernyataan dalam surat dukungan
sebagaimana terlampir dan beberapa testimoni lewat media elektronik
(e-mail) sebagai berikut:
Gambar 2.39. Testimoni Kasubag Monev Biro Perencanaan dan Data
Page 62
- 54 -
Gambar 2.40. Testimoni Kasubag TU Logistik
Gambar 2.41. Testimoni Kasubag TU Umum
Page 63
- 55 -
Gambar 2.42. Testimoni Kasubag Penyuluhan Peraturan Biro Hukum
Gambar 2.43. Testimoni dari Subbagian Inventarisasi BMN dan Pengadaan
Page 64
- 56 -
Gambar 2.44. Testimoni Kasubag Informasi Hukum Biro Hukum
Gambar 2.45. Testimoni dari Kabag Hukum KPU Provinsi Jawa Barat
Page 65
- 57 -
7. Instrumen Monitoring yang Digunakan
Implementasi proyek manajemen penyusunan Keputusan di
lingkungan KPU diharapkan tidak berhenti sampai dengan Diklat
Kepemimpinan Tingkat IV selesai. Penyusunan Keputusan diharapkan
dapat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
setelah proyek perubahan dimanfaatkan dan digunakan sebagai
panduan dalam penyusunan Keputusan. Untuk itu demi menjaga
keberlangsungan proyek dan menjadi suatu perubahan positif yang
berkelanjutan di lingkungan KPU, instrumen monitoring yang digunakan
sebagai berikut:
a. melakukan evaluasi dengan para stakeholder untuk memperoleh
masukan dan saran dalam rangka perbaikan dan pengembangan
proyek perubahan;
b. melakukan koordinasi dengan para stakeholder terkait dengan
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang direncanakan untuk
mewujudkan target jangka menengah;
Gambar 2.46. Testimoni dari Kasubag Teknis KPU Provinsi Banten
Page 66
- 58 -
c. melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada para stakeholder
yang belum mendapatkan sosialisasi untuk memperoleh saran,
masukan dan dukungan;
d. mengembangkan sistem jumlah data pengunjung pada SITUS,
agar dapat mengetahui jumlah pengunjung SITUS;
e. mengidentifikasi penambahan menu apabila diperlukan;
f. memperbaharui/update template rancangan Keputusan dan
contoh-contoh Keputusan;
g. melakukan pemantauan terhadap ruang konsultasi online;
h. mengumpulkan dan menginventarisasi pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan untuk kemudian dimasukkan ke dalam menu FAQ.
Page 67
- 59 -
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Proyek perubahan dalam rangka Diklat Kepemimpinan tingkat IV ini telah
memberikan banyak bahan pembelajaran mengenai teknik kepemimpinan. Salah
satunya adalah bagaimana menciptakan inovasi atau perubahan terkait dengan
tugas dan fungsi pokok dalam jabatan masing-masing. Pengelolaan proyek
perubahan ini yang membutuhkan kerjasama tim dan melibatkan banyak pihak
menjadi pembelajaran bagaimana berkomunikasi dan bernegosiasi agar proyek
perubahan yang dijalankan dapat diterima dan didukung oleh banyak pihak.
Terwujudnya manajemen penyusunan Keputusan yang menjadi tema proyek
perubahan ini memberikan pengetahuan baru bagaimana mengelola suatu proyek
agar dapat mencapai tujuannya. Komunikasi yang bersifat persuasif dan personal
terutama dalam menggali informasi dan mencari dukungan untuk memaksimalkan
peran para stakeholder menjadi salah satu usaha yang wajib dilakukan dalam
mengelola proyek perubahan.
Tahap selanjutnya adalah menjaga keberlangsungan proyek perubahan
sehingga menjadi media yang digunakan oleh para pegawai dalam penyusunan
Keputusan agar semua Keputusan KPU yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Pada tahap awal
implementasi diperlukan koordinasi dan diskusi dengan staf setiap saat untuk
memanfaatkan dan menggunakan proyek perubahan dalam penyusunan
Keputusan dan terus melakukan sosialisasi kepada para pegawai di lingkungan
KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
Keberlangsungan proyek juga harus dijaga sehingga dapat terus
memberikan manfaat bagi para pegawai di lingkungan KPU. Kelemahan yang
sering terjadi pada saat implementasi suatu sistem adalah pada sisi pemantauan
dan evaluasi. Hal tersebut telah diantisipasi dalam proyek ini dengan melakukan
evaluasi secara berkala oleh Bagian Perundang-Undangan.
Tantangan terbesar dari pelaksanaan proyek perubahan ini adalah
bagaimana menjaga niat minat pribadi sehingga tetap fokus untuk melaksanakan
proyek. Apalagi dengan beban pekerjaan di lingkungan Biro Hukum yang cukup
banyak sehingga pada saat yang bersamaan peserta diklat harus melaksanakan
tugas-tugas penyusunan Peraturan. Terutama untuk menjaga keberlangsungan
ruang konsultasi online pada SITUS, karena harus ada personil yang setiap saat
memeriksa dan memantau serta menjawab dalam waktu yang cepat apabila ada
pertanyaan yang diajukan. Sehingga perlu ditugaskan staf untuk melakukan
pemantauan terhadap aktivitas pada SITUS.
Page 80
Notulensi Rapat 29 Maret 2016
Page 85
LAMPIRAN I.B. RAPAT PEMBAHASAN EVALUASI KEPUTUSAN
UNDANGAN DAN DAFTAR HADIR RAPAT
Page 87
Notulensi Rapat 31 Maret 2016
Page 90
EVALUASI KEPUTUSAN KPU KABUPATEN/KOTA
Evaluasi Keputusan KPU Kabupaten/Kota dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana KPU Kabupaten/Kota memahami penyusunan Keputusan sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan serta PKPU Nomor 17 Tahun 2015 tentang
Tata Naskah Dinas Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan
Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota. Evaluasi ini dilakukan
terhadap Keputusan KPU Kabupaten/Kota di 31 Provinsi dengan mengambil
sample minimal 30% Keputusan KPU Kabupaten/Kota di setiap provinsinya.
Total keputusan yang dievaluasi berjumlah 99 (sembilan puluh sembilan)
Keputusan KPU Kabupaten/Kota mengenai Penetapan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati/Walikota dan Wakil Walikota pada Tahun 2015.
Penilaian dalam evaluasi Keputusan KPU Kabupaten/Kota meliputi 9
(sembilan) indikator yaitu jenis huruf, judul, nama jabatan, menimbang, dasar
hukum, diktum, batang tubuh, penutup, dan lampiran. Adapun dari hasil
evaluasi telah diperoleh hasil sebagai berikut:
Indikator Presentase Kesalahan
Jenis Huruf 31%
Judul 42%
Nama Jabatan 53%
Menimbang 64%
Dasar Hukum 53%
Diktum 66%
Batang Tubuh 73%
Penutup 80%
Lampiran 3%
Page 91
Presentase kesalahan pada tabel di atas merupakan presentase
kesalahan setiap indikator dari seluruh Keputusan KPU Kabupaten/Kota yang
dievaluasi. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa indikator yang paling
bermasalah adalah bagian penutup yang mencapai 80% dari 99 (sembilan
puluh sembilan) keputusan yang dievaluasi. Kesalahan yang paling banyak
dilakukan pada bagian penutup meliputi penulisan nama jabatan
penandatangan keputusan yang dituliskan tidak sesuai dengan ketentuan,
dan juga penulisan nama pejabat penandatangan keputusan yang ditulis
disertai dengan gelar. Selain itu sering kali penulisan pada bagian penutup
ditulis dengan ditebalkan/Bold.
Indikator berikutnya yang banyak bermasalah yaitu pada bagian batang
tubuh dengan 73% dari total 99 (sembilan puluh sembilan) keputusan yang
dievaluasi. Kesalahan yang banyak dilakukan pada bagian batang tubuh
biasanya dalam hal penulisan penomoran diktum. Masih banyak Keputusan
KPU Kabupaten/Kota yang menuliskan penomoran diktum dengan PERTAMA,
KEDUA, KETIGA, dan seterusnya, bukan dengan KESATU, KEDUA, KETIGA,
dan seterusnya. Selain itu di beberapa keputusan masih ada yang
menebalkan/Bold huruf atau kata pada batang tubuh sehingga tidak sesuai
dengan ketentuan PKPU Tata Naskah.
Berdasarkan tabel di atas juga dapat diketahui bahwa bagian lampiran
menjadi indikator dengan presentase kesalahan terkecil dengan hanya 3% dari
99 (sembilan puluh sembilan) keputusan yang dievaluasi.
Page 92
EVALUASI KEPUTUSAN KPU PROVINSI
Evaluasi terhadap Keputusan KPU Provinsi, sama halnya dengan
evaluasi Keputusan KPU Kabupaten/Kota, yaitu untuk mengetahui sejauh
mana KPU Provinsi memahami penyusunan keputusan yang sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan serta PKPU Nomor 17 Tahun 2015 tentang Tata Naskah
Dinas Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi
Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota. Evaluasi ini dilakukan terhadap 9 (sembilan)
Keputusan KPU Provinsi mengenai Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur pada
Tahun 2015.
Penilaian dalam evaluasi Keputusan KPU Provinsi meliputi 9 (sembilan)
indikator yang meliputi jenis huruf, judul, nama jabatan, menimbang, dasar
hukum, diktum, batang tubuh, penutup, dan lampiran. Adapun dari hasil
evaluasi telah diperoleh hasil sebagai berikut:
Indikator Presentase Kesalahan
Jenis Huruf 33%
Judul 11%
Nama Jabatan 33%
Menimbang 33%
Dasar Hukum 44%
Diktum 44%
Batang Tubuh 67%
Penutup 78%
Lampiran 0%
Presentase kesalahan pada tabel di atas merupakan presentase
kesalahan setiap indikator dari seluruh Keputusan KPU Provinsi yang
Page 93
dievaluasi. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa indikator yang paling
bermasalah ada pada bagian penutup yang mencapai 78% dari 9 (sembilan)
keputusan yang dievaluasi. Kesalahan yang banyak dilakukan pada bagian
penutup diantaranya pada penulisan nama jabatan pejabat penandatangan
keputusan yang ditulis tidak sesuai dengan ketentuan, dan juga penulisan
nama pejabat penandatangan keputusan yang biasanya dituliskan dengan
cara ditebalkan/Bold dan disertai dengan penulisan gelar.
Indikator berikutnya yang banyak bermasalah ada pada bagian batang
tubuh dengan 67% dari 9 (sembilan) keputusan yang dievaluasi. Kesalahan
yang banyak dilakukan pada bagian batang tubuh meliputi penulisan huruf
atau kata pada batang tubuh yang ditebalkan/Bold dan juga penulisan
penomoran diktum yang seharusnya ditulis KESATU, KEDUA, KETIGA, dan
seterusnya, namun dituliskan dengan PERTAMA, KEDUA, KETIGA, dan
seterusnya.
Indikator yang memiliki tingkat kesalahan terendah ada pada bagian
lampiran dengan tingkat kesalahan 0% atau sama sekali tidak ada kesalahan
dalam penulisan lampiran pada seluruh Keputusan KPU Provinsi yang
dievaluasi.
Dari hasil analisis evaluasi Keputusan KPU Kabupaten/Kota dan
evaluasi Keputusan KPU Provinsi dapat disimpulkan bahwa baik di tingkat
KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten/Kota, indikator yang paling banyak
bermasalah ada pada bagian penutup dan batang tubuh, sedangkan indikator
dengan kesalahan terendah ada pada bagian lampiran.
Page 94
LAMPIRAN II PEMBENTUKAN TIM KERJA
LAMPIRAN II.A. Rapat Pembentukan Tim Kerja
Undangan dan Daftar Hadir Rapat Tanggal 29 April 2016
Page 96
Notulensi Rapat Tanggal 29 April 2016
Page 99
LAMPIRAN II.B. PEMBENTUKAN TIM KERJA
Page 102
LAMPIRAN III PENYUSUNAN PEDOMAN TEKNIS
Lampiran III.A. Rapat Pembahasan Pedoman Teknis
Undangan Rapat dan Daftar Hadir Tanggal 2 Mei 2016
Page 104
Notulensi Rapat Tanggal 2 Mei 2016
Page 107
Undangan dan Daftar Hadir Rapat Tanggal 16 Mei 2016
Page 109
Notulensi Rapat Tanggal 16 Mei 2016
Page 112
Lampiran III.B. Pengajuan Pedoman Teknis
Noda Dinas Pengajuan
Page 116
KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR:
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
DAN KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
SEKRETARIS JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Pasal … Peraturan Komisi
Pemilihan Umum tentang Pedoman Penyusunan Peraturan
dan Keputusan di lingkungan Komisi Pemilihan Umum perlu
menetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan
Umum tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Keputusan
Komisi Pemilihan Umum dan Keputusan Sekretaris Komisi
Pemilihan Umum;
Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun
2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
RANCANGAN
Pemilihan . . .
Page 117
- 2 -
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 01 Tahun 2010;
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun
2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008;
5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 17 Tahun
2015 tentang Tata Naskah Dinas Komisi Pemilihan
Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi
Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan
Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1911);
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor ... Tahun
2016 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan dan
Keputusan di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor ...);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI PEMILIHAN
UMUM REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENYUSUNAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DAN
KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM.
KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Penyusunan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum dan Keputusan Sekretaris Komisi Pemilihan
Umum, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Petunjuk Teknis Penyusunan Keputusan Komisi Pemilihan
Umum dan Keputusan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, meliputi:
1. Keputusan Komisi Pemilihan Umum:
a. Keputusan . . .
Page 118
- 3 -
a. Keputusan Komisi Pemilihan Umum yang
ditandatangani oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum
Republik Indonesia;
b. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi
Independen Pemilihan Aceh yang ditandatangani
oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi
Independen Pemilihan Aceh; dan
c. Keputusan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota yang
ditandatangani oleh Ketua Komisi Pemilihan
Umum/Komisi Independen Pemilihan
Kabupaten/Kota;
2. Keputusan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum:
a. Keputusan Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan
Umum Republik Indonesia yang ditandatangani oleh
Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum
Republik Indonesia;
b. Keputusan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Provinsi yang ditandatangani oleh Sekretaris Komisi
Pemilihan Umum Provinsi; dan
c. Keputusan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota yang ditandatangani oleh
Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota.
KETIGA : Petunjuk Teknis Penyusunan Keputusan sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KESATU menjadi pedoman bagi para
pegawai di lingkungan Komisi Pemilihan Umum dalam
menyusun Keputusan Komisi Pemilihan Umum dan
Keputusan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum sesuai dengan
tugas dan fungsi unit kerjanya.
KEEMPAT . . .
Page 119
- 4 -
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
SEKRETARIS JENDERAL
KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
ARIF RAHMAN HAKIM
Page 120
LAMPIRAN
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL
KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN
KEPUTUSAN DI LINGKUNGAN
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN KEPUTUSAN
DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
Page 121
- 2 -
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan produk
hukum yang disusun/dibuat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan
Sekretaris KPU, yang mengikat bagi Komisi Pemilihan Umum Republik
Indonesia (KPU RI), Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh (KPU Provinsi/KIP Aceh) dan Komisi Pemilihan
Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota (KPU/KIP
Kabupaten/Kota) beserta sekretariatnya, serta stakeholder lain.
Penyusunan keputusan di lingkungan KPU dibantu oleh sekretariat yang
terdiri dari biro-biro dan inspektorat pada Sekretariat Jenderal KPU RI,
bagian dan sub bagian pada Sekretariat KPU Provinsi dan sub bagian
pada KPU Kabupaten/Kota.
Dalam penyusunan keputusan KPU, Sekretariat membantu KPU
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya terutama terkait dengan materi
yang akan ditetapkan dalam keputusan.
Untuk itu diperlukan sebuah acuan yang dapat dijadikan petunjuk
bagi kesekretariatan KPU dalam penyusunan materi keputusan. Pedoman
penyusunan keputusan ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian
prosedur penyusunan sampai dengan penetapan keputusan, selain itu
petunjuk teknis ini untuk memberikan kesamaan format dan standar
penyusunan keputusan dengan didukung oleh cara dan metode yang
baku.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5246);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang
Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Page 122
- 3 -
Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010;
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi
Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010;
5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 17 Tahun 2015 tentang
Tata Naskah Dinas Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan
Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi
Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor ...
Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan dan Keputusan
di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Petunjuk Teknis ini disusun dengan maksud untuk menjadi dasar
dan pedoman bagi Komisi Pemilihan Umum dalam menyusun keputusan.
Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk menciptakan keseragaman
dalam penyusunan keputusan yang pasti, baku dan standar sesuai
peraturan perundang-undangan.
D. PENGERTIAN UMUM
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:
1. Pemilihan Umum, selanjutnya disebut Pemilu, adalah sarana
pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, selanjutnya disebut
KPU RI, adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional,
tetap, dan mandiri sebagaimana dimaksud dalam undang-undang
penyelenggara Pemilu dan diberikan tugas dan wewenang dalam
penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuan yang diatur
dalam undang-undang Pemilihan.
Page 123
- 4 -
3. Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan
Aceh, selanjutnya disebut KPU Provinsi/KIP Aceh, adalah lembaga
penyelenggara Pemilu sebagaimana dimaksud dalam undang-undang
penyelenggara Pemilu dan diberikan tugas menyelenggarakan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur berdasarkan ketentuan
yang diatur dalam undang-undang Pemilihan.
4. Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut KPU/KIP Kabupaten/Kota,
adalah lembaga penyelenggara Pemilu sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang penyelenggara Pemilu dan diberikan tugas
menyelenggarakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota berdasarkan ketentuan yang diatur
dalam undang-undang Pemilihan.
5. Sekretariat Jenderal KPU RI adalah lembaga kesekretariatan KPU RI
yang berkedudukan di Ibukota Negara yang bertugas membantu
pelaksanaan tugas KPU RI.
6. Sekretariat KPU Provinsi adalah lembaga kesekretariatan KPU RI
yang berkedudukan di ibukota provinsi yang bertugas membantu
pelaksanaan tugas KPU Provinsi/KIP Aceh.
7. Sekretariat KPU Kabupaten/Kota adalah lembaga kesekretariatan
KPU RI yang berkedudukan di ibukota kabupaten/kota yang
bertugas membantu pelaksanaan tugas KPU/KIP Kabupaten/Kota.
8. Unit Kerja Pengusul adalah Biro dan Inspektorat pada Sekretariat
Jenderal KPU RI, bagian pada Sekretariat KPU Provinsi atau sub
bagian pada Sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang mengajukan
usulan penyusunan Keputusan KPU dan Sekretaris KPU.
9. Unit Kerja Penyusun adalah Biro pada Sekretariat Jenderal KPU RI,
bagian pada Sekretariat KPU Provinsi atau sub bagian pada
Sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum.
10. Unit Kearsipan di lingkungan KPU RI, KPU Provinsi atau KPU
Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Unit Kearsipan, adalah Biro di
Sekretariat Jenderal KPU RI, Bagian di Sekretariat KPU Provinsi, atau
Sub Bagian di Sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang tugas dan
fungsinya menangani ketatausahaan dan kearsipan.
Page 124
- 5 -
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini meliputi:
1. alur penyusunan keputusan;
2. teknik penyusunan keputusan, yang meliputi:
a. jenis dan bentuk keputusan;
b. susunan keputusan;
c. pengaturan jenis huruf.
3. bentuk dan format keputusan.
Page 125
- 6 -
BAB II
PENYUSUNAN RANCANGAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
DAN KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
A. KEPUTUSAN KPU
1. Tahapan penyusunan rancangan Keputusan KPU:
a. pengusulan; dan
b. pembahasan.
2. Tahapan pengusulan Keputusan KPU sebagaimana dimaksud pada
angka 1 huruf a, adalah sebagai berikut:
a. Unit Kerja Pengusul mengajukan rancangan Keputusan sesuai
dengan tugas, pokok dan fungsinya;
b. Pimpinan Unit Kerja Pengusul mengusulkan rancangan
Keputusan KPU melalui Nota Dinas kepada Sekretaris Jenderal
KPU RI dengan ditembuskan kepada Unit Kerja Penyusun;
c. Nota dinas sebgaimana dimaksud pada huruf b, dilampirkan
dengan:
1) rancangan keputusan;
2) pokok-pokok materi keputusan; dan/atau
3) daftar inventaris masalah (jika diperlukan).
d. Dalam hal Ketua KPU RI dan Sekretaris Jenderal KPU RI
mengusulkan pembuatan keputusan, dilengkapi dengan
keterangan secara tertulis;
e. Rancangan keputusan disampaikan dalam bentuk hard copy dan
soft copy. Soft copy rancangan keputusan dapat dikirimkan
melalui media surel (surat elektronik).
f. Dalam hal rancangan keputusan merupakan perubahan atas
keputusan yang sudah ada, dalam penyampaiannya dilampirkan
persandingan keputusan yang akan diubah dengan rancangan
keputusan perubahan.
g. Lampiran rancangan keputusan sebagaimana dimaksud pada
huruf c angka 1) berpedoman pada Petunjuk Teknis ini.
h. Pokok-pokok materi sebagaimana dimaksud pada huruf c angka
2) paling sedikit memuat:
1) Bab I Pendahuluan
a) Latar belakang
b) Identifikasi masalah
Page 126
- 7 -
c) Tujuan
d) Metode
2) Bab II Evaluasi dan Telaahan Terhadap Keputusan Terkait
3) Bab III Jangkauan dan Arah Penetapan
4) Penutup
a) Kesimpulan
b) Saran
3. Tahapan pembahasan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b,
adalah sebagai berikut:
a. Setelah menerima tembusan nota dinas usulan rancangan
Keputusan KPU dan disposisi Sekretaris Jenderal KPU RI,
Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
mendisposisikan kepada Kepala Bagian yang tugas dan
fungsinya di bidang perundang-undangan;
b. Kepala Bagian sebagaimana dimaksud pada huruf a memberikan
arahan kepada Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsnya
dibidang kajian, untuk membuat kajian atas usulan Keputusan
KPU;
c. Kepala Bagian memberikan arahan kepada Kepala Sub Bagian
yang tugas dan fungsinya di bidang penyusunan peraturan dan
keputusan untuk melakukan legal drafting berdasarkan kajian
sebagaimana dimaksud pada huruf b;
d. Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
penyusunan peraturan dan keputusan memberikan arahan
kepada staf untuk melakukan legal drafting;
e. Dalam proses legal drafting sebagaimana dimaksud pada huruf
d, dapat dilakukan pembahasan bersama dengan Unit Kerja
Pengusul dan biro/inspektorat terkait melalui rapat koordinasi;
f. Rancangan keputusan hasil legal drafting oleh Biro yang tugas
dan fungsinya di bidang hukum disampaikan kembali kepada
Unit Kerja Pengusul melalui nota dinas;
g. Nota dinas sebagaimana dimaksud pada huruf f memuat
permohonan untuk dilakukan pencermatan kembali atas
substansi pengaturan dalam rancangan keputusan;
h. Setelah melakukan pencermatan kembali terhadap rancangan
keputusan, Unit Kerja Pengusul mengirimkan kembali
Page 127
- 8 -
rancangan keputusan hasil pencermatan kepada Biro yang tugas
dan fungsinya di bidang hukum;
i. Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
memberikan paraf dan menyampaikan rancangan keputusan
kepada Unit Kerja Pengusul untuk membubuhkan paraf pada
rancangan Keputusan KPU;
j. Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan rancangan Keputusan KPU yang telah dibubuhi
paraf kepada Sekretaris Jenderal KPU RI;
k. Sekretaris Jenderal KPU RI membubuhkan paraf dan
menyampaikan rancangan keputusan kepada Anggota KPU RI
untuk dibahas dalam Rapat Pleno KPU RI;
l. Pembahasan dalam Rapat Pleno KPU RI dapat menghasilkan:
1) usulan perubahan/perbaikan substansi;
2) pengagendaan koordinasi dengan lembaga/instansi terkait;
atau
3) kebijakan lain.
m. Dalam hal pembahasan Rapat Pleno KPU RI menghasilkan
usulan perubahan/perbaikan substansi sebagaimana dimaksud
pada huruf l angka 1), Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum melakukan perbaikan sesuai hasil pembahasan;
n. Dalam hal pembahasan Rapat Pleno KPU RI menghasilkan
pengagendaan rancangan keputusan untuk dikoordinasikan
dengan lembaga/instansi terkait sebagaimana dimaksud pada
huruf l angka 2), Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan Unit Kerja Pengusul melaksanakan:
1) koordinasi dengan lembaga/instansi terkait dalam
penyusunan Keputusan KPU sesuai dengan hasil Rapat
Pleno KPU RI;
2) koordinasi dengan lembaga/instansi terkait dilakukan
sesuai dengan kebutuhan pembentukan Keputusan KPU;
3) koordinasi dapat dilakukan melalui suatu rapat koordinasi,
focus group discussion, audiensi, atau pertemuan dalam
format lain;
4) dalam kegiatan koordinasi dengan lembaga/instansi lain,
dapat mengundang pakar atau ahli seperti ahli Pemilu,
praktisi Pemilu, ahli hukum tata negara, atau ahli dalam
Page 128
- 9 -
bidang lain yang diperlukan dalam penyusunan Keputusan
KPU;
5) Biro yang tugas dan fungsinya di bidang hukum dan Unit
Kerja Pengusul mencatat hasil koordinasi dan membahas
masukan yang diperoleh dari hasil koordinasi untuk
dipaparkan dalam Rapat Pleno KPU RI.
o. Rapat Pleno KPU RI penetapan Keputusan KPU dilakukan
setelah pembahasan terhadap hasil dari koordinasi dengan
lembaga/instansi terkait dan/atau kegiatan lain yang dilakukan
dalam pembahasan rancangan Keputusan KPU;
p. Dalam hal pembahasan rancangan Keputusan KPU telah selesai
dilakukan, Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum menyampaikan rancangan akhir Keputusan KPU kepada
Ketua KPU RI melalui Sekretaris Jenderal KPU RI untuk
ditetapkan;
q. Rancangan akhir Keputusan KPU, dibubuhi paraf Kepala
Biro/Inspektur terkait, Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum, Sekretaris Jenderal KPU RI, para Anggota KPU
RI;
r. Dalam hal Keputusan KPU telah ditetapkan, Unit Kerja
Kearsipan memberikan nomor pada Keputusan KPU yang telah
ditetapkan dan menyampaikannya kembali kepada Biro yang
tugas dan fungsinya di bidang hukum;
s. KPU RI menyebarluaskan salinan Keputusan KPU, melalui
kegiatan sosialisasi/penyuluhan/penggandaan/teknologi
informasi.
B. KEPUTUSAN KPU PROVINSI/KIP ACEH
1. Tahapan penyusunan rancangan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh:
a. pengusulan; dan
b. pembahasan.
2. Tahapan pengusulan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh sebagaimana
dimaksud pada angka 1 huruf a, adalah sebagai berikut:
a. Unit Kerja Pengusul mengajukan rancangan keputusan sesuai
dengan tugas, pokok dan fungsinya;
b. Pimpinan Unit Kerja Pengusul mengusulkan rancangan
Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh melalui nota dinas kepada
Page 129
- 10 -
Sekretaris KPU Provinsi dengan ditembuskan kepada Unit Kerja
Penyusun;
c. Nota dinas sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilampirkan
dengan:
1) rancangan keputusan;
2) pokok-pokok materi keputusan; dan/atau
3) daftar inventaris masalah (jika diperlukan).
d. Dalam hal Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh dan Sekretaris KPU
Provinsi mengusulkan pembuatan keputusan, dilengkapi dengan
keterangan secara tertulis;
e. Rancangan keputusan disampaikan dalam bentuk hard copy dan
soft copy. Soft copy rancangan keputusan dapat dikirimkan
melalui media surel (surat elektronik);
f. Dalam hal rancangan keputusan merupakan perubahan atas
keputusan yang sudah ada, dalam penyampaiannya dilampirkan
persandingan keputusan yang akan diubah dengan rancangan
keputusan perubahan;
g. Lampiran rancangan keputusan sebagaimana dimaksud pada
huruf c angka 1) berpedoman pada Petunjuk Teknis ini;
h. Pokok-pokok materi sebagaimana dimaksud pada huruf c angka
2 paling sedikit memuat:
1) Bab I Pendahuluan
a) Latar belakang
b) Identifikasi masalah
c) Tujuan
d) Metode
2) Bab II Evaluasi dan Telaahan Terhadap Keputusan Terkait
3) Bab III Jangkauan dan Arah Penetapan
4) Penutup
a) Kesimpulan
b) Saran
3. Tahapan pembahasan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b,
sebagai berikut:
a. Setelah menerima tembusan nota dinas usulan rancangan
Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh dan disposisi Sekretaris KPU
Provinsi, Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
Page 130
- 11 -
hukum mendisposisikan kepada Kepala Sub Bagian yang tugas
dan fungsinya di bidang hukum;
b. Kepala Bagian sebagaimana dimaksud pada huruf a memberikan
arahan kepada Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum untuk melakukan legal drafting;
c. Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
memberikan arahan kepada staf untuk melakukan legal drafting;
d. Dalam proses legal drafting sebagaimana dimaksud pada huruf
c, dapat dilakukan pembahasan bersama dengan Unit Kerja
Pengusul dan unit kerja terkait melalui rapat koordinasi;
e. Rancangan keputusan hasil legal drafting oleh Bagian yang
tugas dan fungsinya di bidang hukum disampaikan kembali
kepada Unit Kerja Pengusul melalui nota dinas;
f. Nota dinas sebagaimana dimaksud pada huruf e memuat
permohonan untuk dilakukan pencermatan kembali atas
substansi pengaturan dalam rancangan keputusan;
g. Setelah dilakukan pencermatan kembali terhadap rancangan
keputusan, Unit Kerja Pengusul mengirimkan kembali
rancangan keputusan hasil pencermatan kepada Bagian yang
tugas dan fungsinya di bidang hukum;
h. Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
memberikan paraf dan menyampaikan rancangan keputusan
kepada pimpinan Unit Kerja Pengusul yang untuk
membubuhkan paraf pada rancangan Keputusan KPU
Provinsi/KIP Aceh;
i. Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan rancangan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
yang telah dibubuhi paraf kepada Sekretaris KPU Provinsi;
j. Sekretaris KPU Provinsi membubuhkan paraf dan
menyampaikan rancangan keputusan kepada Anggota KPU
Provinsi/KIP Aceh untuk dibahas dalam Rapat Pleno KPU
Provinsi/KIP Aceh;
k. Dalam hal pembahasan Rapat Pleno KPU Provinsi/KIP Aceh
menghasilkan usulan perubahan/perbaikan substansi, Kepala
Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum melakukan
perbaikan sesuai hasil pembahasan;
Page 131
- 12 -
l. Dalam hal pembahasan rancangan Keputusan KPU Provinsi/KIP
Aceh telah selesai dilakukan, Kepala Bagian yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum menyampaikan rancangan akhir
Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh kepada Ketua KPU
Provinsi/KIP Aceh melalui Sekretaris KPU Provinsi untuk
ditetapkan;
m. Rancangan akhir Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh, dibubuhi
paraf oleh Pimpinan Unit Kerja Pengusul dan unit kerja terkait,
Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum,
Sekretaris KPU Provinsi, para Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh;
n. Dalam hal Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh telah ditetapkan,
Unit Kerja Kearsipan memberikan nomor dan menyampaikannya
kembali kepada Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum;
o. KPU Provinsi/KIP Aceh menyebarluaskan salinan Keputusan
KPU Provinsi/KIP Aceh, melalui kegiatan
sosialisasi/penyuluhan/penggandaan/teknologi informasi.
C. KEPUTUSAN KPU/KIP KABUPATEN/KOTA
1. Tahapan penyusunan rancangan Keputusan KPU/KIP
Kabupaten/Kota:
a. pengusulan; dan
b. pembahasan.
2. Tahapan pengusulan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a, adalah sebagai
berikut:
a. Unit Kerja Pengusul mengajukan rancangan keputusan sesuai
dengan tugas, pokok dan fungsinya;
b. Pimpinan Unit Kerja Pengusul mengusulkan rancangan
Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota melalui nota dinas kepada
Sekretaris KPU Kabupaten/Kota dengan ditembuskan kepada
sub bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum;
c. Nota dinas sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilampirkan
dengan:
1) rancangan keputusan;
2) pokok-pokok materi keputusan; dan/atau
3) daftar inventaris masalah (jika diperlukan).
Page 132
- 13 -
d. Dalam hal Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota dan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota mengusulkan pembuatan keputusan,
dilengkapi dengan keterangan secara tertulis;
e. Rancangan keputusan disampaikan dalam bentuk hard copy dan
soft copy. Soft copy rancangan keputusan dapat dikirimkan
melalui media surel (surat elektronik);
f. Dalam hal rancangan keputusan merupakan perubahan atas
keputusan yang sudah ada, dalam penyampaiannya dilampirkan
persandingan keputusan yang akan diubah dengan rancangan
keputusan perubahan;
g. Lampiran rancangan keputusan sebagaimana dimaksud pada
huruf c angka 1) berpedoman pada Petunjuk Teknis ini;
h. Pokok-pokok materi sebagaimana dimaksud pada huruf c angka
2) paling sedikit memuat:
1) Bab I Pendahuluan
a) Latar belakang
b) Identifikasi masalah
c) Tujuan
d) Metode
2) Bab II Evaluasi dan Telaahan Terhadap Keputusan Terkait
3) Bab III Jangkauan dan Arah Penetapan
4) Penutup
a) Kesimpulan
b) Saran
3. Tahapan pembahasan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b,
adalah sebagai berikut:
a. Setelah menerima tembusan nota dinas usulan rancangan
Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota dan disposisi Sekretaris
KPU Kabupaten/Kota, Kepala Sub Bagian yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum memberikan arahan kepada staf
untuk melakukan legal drafting;
b. Dalam proses legal drafting sebagaimana dimaksud pada huruf
a, dapat dilakukan pembahasan bersama dengan Unit Kerja
Pengusul dan unit kerja terkait melalui rapat koordinasi;
Page 133
- 14 -
c. Rancangan keputusan hasil legal drafting oleh Sub Bagian yang
tugas dan fungsinya di bidang hukum disampaikan kembali
kepada Unit Kerja Pengusul melalui nota dinas;
d. Nota dinas sebagaimana dimaksud pada huruf c memuat
permohonan untuk dilakukan pencermatan kembali atas
substansi pengaturan atas rancangan keputusan;
e. Setelah dilakukan pencermatan kembali terhadap rancangan
keputusan, Unit Kerja Pengusul mengirimkan kembali
rancangan keputusan hasil pencermatan kepada Sub Bagian
tang tugas dan fungsinya di bidang hukum;
f. Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
memberikan paraf dan menyampaikan rancangan keputusan
kepada Pimpinan Unit Kerja Pengusul untuk membubuhkan
paraf pada rancangan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota;
g. Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan rancangan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
yang telah dibubuhi paraf kepada Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota;
h. Sekretaris KPU Kabupaten/Kota membubuhkan paraf dan
menyampaikan rancangan keputusan kepada Anggota KPU/KIP
Kabupaten/Kota untuk dibahas dalam Rapat Pleno KPU/KIP
Kabupaten/Kota;
i. Dalam hal pembahasan Rapat Pleno KPU/KIP Kabupaten/Kota
menghasilkan usulan perubahan/perbaikan substansi, Kepala
Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
melakukan perbaikan sesuai hasil pembahasan;
j. Dalam hal pembahasan rancangan Keputusan KPU/KIP
Kabupaten/Kota telah selesai dilakukan, Kepala Sub Bagian
yang tugas dan fungsinya di bidang hukum menyampaikan
rancangan akhir Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota kepada
Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota melalui Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota untuk ditetapkan;
k. Rancangan akhir Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota,
dibubuhi paraf oleh pimpinan Unit Kerja Pengusul dan unit kerja
terkait, Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum, Sekretaris KPU Kabupaten/Kota, para Anggota KPU/KIP
Kabupaten/Kota;
Page 134
- 15 -
l. Dalam hal Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota telah
ditetapkan, Unit Kerja Kearsipan memberikan nomor dan
menyampaikannya kembali kepada Sub Bagian yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum;
m. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyebarluaskan salinan Keputusan
KPU/KIP Kabupaten/Kota, melalui kegiatan
sosialisasi/penyuluhan/penggandaan/teknologi informasi.
D. KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KPU RI
1. Tahapan penyusunan rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU
RI:
a. pengusulan; dan
b. pembahasan.
2. Tahapan pengusulan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI
sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a, adalah sebagai
berikut:
a. Unit Kerja Pengusul mengajukan rancangan keputusan sesuai
dengan tugas, pokok dan fungsinya;
b. Pimpinan Unit Kerja Pengusul mengusulkan rancangan
Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI melalui Nota Dinas
kepada Sekretaris Jenderal KPU RI dengan ditembuskan kepada
Biro yang tugas dan fungsinya di bidang hukum;
c. Nota dinas sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilampirkan
dengan:
1) rancangan keputusan;
2) pokok-pokok materi keputusan; dan/atau
3) daftar inventaris masalah (jika diperlukan).
d. Dalam hal Sekretaris Jenderal KPU RI mengusulkan pembuatan
keputusan, dilengkapi dengan keterangan secara tertulis;
e. Rancangan keputusan disampaikan dalam bentuk hard copy dan
soft copy. Soft copy rancangan keputusan dapat dikirimkan
melalui media surel (surat elektronik);
f. Dalam hal rancangan keputusan merupakan perubahan atas
keputusan yang sudah ada, dalam penyampaiannya dilampirkan
persandingan keputusan yang akan diubah dengan rancangan
keputusan perubahan;
Page 135
- 16 -
g. Lampiran rancangan keputusan sebagaimana dimaksud pada
huruf c angka 1) berpedoman pada Petunjuk Teknis ini;
h. Pokok-pokok materi sebagaimana dimaksud pada huruf c angka
2) paling sedikit memuat:
1) Bab I Pendahuluan
a) Latar belakang
b) Identifikasi masalah
c) Tujuan
d) Metode
2) Bab II Evaluasi dan Telaahan Terhadap Keputusan Terkait
3) Bab III Jangkauan dan Arah Penetapan
4) Penutup
a) Kesimpulan
b) Saran
3. Tahapan pembahasan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b,
adalah sebagai berikut:
a. Setelah menerima tembusan nota dinas usulan rancangan
Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI dan disposisi Sekretaris
Jenderal KPU RI, Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum mendisposisikan kepada Kepala Bagian yang
tugas dan fungsinya di bidang perundang-undangan;
b. Kepala Bagian sebagaimana dimaksud pada huruf a memberikan
arahan kepada Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di
bidang kajian, untuk membuat kajian atas usulan Keputusan
Sekretaris Jenderal KPU RI;
c. Kepala Bagian memberikan arahan kepada Kepala Sub Bagian
yang tugas dan fungsinya di bidang penyusunan peraturan dan
keputusan untuk melakukan legal drafting berdasarkan kajian
sebagaimana dimaksud pada huruf b;
d. Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
penyusunan peraturan dan keputusan memberikan arahan
kepada staf untuk dilakukan legal drafting;
e. Dalam hal proses legal drafting sebagaimana dimaksud pada
huruf d, dapat dilakukan pembahasan bersama dengan Unit
Kerja Pengusul dan unit kerja terkait melalui rapat koordinasi;
Page 136
- 17 -
f. Rancangan keputusan hasil legal drafting oleh Biro yang tugas
dan fungsinya di bidang hukum disampaikan kembali kepada
Unit Kerja Pengusul melalui nota dinas;
g. Nota dinas sebagaimana dimaksud pada huruf f memuat
permohonan untuk dilakukan pencermatan kembali atas
substansi pengaturan atas rancangan keputusan;
h. Setelah dilakukan pencermatan kembali terhadap rancangan
keputusan, Unit Kerja Pengusul mengirimkan kembali
rancangan keputusan hasil pencermatan kepada Biro yang tugas
dan fungsinya di bidang hukum;
i. Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
memberikan paraf dan menyampaikan rancangan keputusan
kepada Unit Kerja Pengusul untuk membubuhkan paraf pada
rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI;
j. Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU
RI yang telah dibubuhi paraf kepada Sekretaris Jenderal KPU RI;
k. Sekretaris Jenderal KPU RI membahas rancangan keputusan
bersama Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum, Unit Kerja Pengusul dan unit kerja terkait;
l. Dalam rapat pembahasan dapat menghasilkan:
1) usulan perubahan/perbaikan substansi;
2) pengagendaan koordinasi dengan lembaga/instansi terkait;
atau
3) kebijakan lain.
m. Dalam hal rapat pembahasan menghasilkan usulan
perubahan/perbaikan substansi sebagaimana dimaksud pada
huruf l angka 1), Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum melakukan perbaikan sesuai hasil pembahasan;
n. Dalam hal rapat pembahasan menghasilkan pengagendaan
rancangan keputusan untuk dikoordinasikan dengan
lembaga/instansi terkait sebagaimana dimaksud pada huruf l
angka 2), Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan Unit Kerja Pengusul melaksanakan:
1) koordinasi dengan lembaga/instansi terkait dalam
penyusunan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI yang
Page 137
- 18 -
dilakukan sesuai dengan kebutuhan pembentukan
Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI;
2) koordinasi dapat dilakukan melalui suatu rapat koordinasi,
focus group discussion, audiensi, atau pertemuan dalam
format lain;
3) dalam kegiatan koordinasi dengan lembaga/instansi lain,
dapat mengundang pakar atau ahli seperti ahli Pemilu,
praktisi Pemilu, ahli hukum tata negara, atau ahli dalam
bidang lain yang diperlukan dalam penyusunan Keputusan
Sekretaris Jenderal KPU RI;
4) Biro yang tugas dan fungsinya di bidang hukum dan Unit
Kerja Pengusul mencatat hasil koordinasi dan membahas
masukan yang diperoleh dari hasil koordinasi sebagai
bahan penyempurnaan penyusunan keputusan.
o. Rancangan akhir Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI hasil
koordinasi dengan lembaga/instansi terkait dan/atau kegiatan
lain yang dilakukan, ditetapkan setelah mendapatkan paraf
koordinasi dari Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum, Unit Kerja Pengusul dan unit kerja terkait;
p. Dalam hal Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI telah
ditetapkan, Unit Kerja Kearsipan memberikan nomor dan
menyampaikannya kembali kepada Biro yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum;
q. KPU RI menyebarluaskan salinan Keputusan Sekretaris Jenderal
KPU RI, melalui kegiatan sosialisasi/penyuluhan/penggandaan/
teknologi informasi.
E. KEPUTUSAN SEKRETARIS KPU PROVINSI
1. Tahapan penyusunan rancangan Keputusan Sekretaris KPU Provinsi:
a. pengusulan; dan
b. pembahasan.
2. Tahapan pengusulan Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a, adalah sebagai
berikut:
a. Unit Kerja Pengusul mengajukan rancangan keputusan sesuai
dengan tugas, pokok dan fungsinya;
Page 138
- 19 -
b. Pimpinan Unit Kerja Pengusul mengusulkan rancangan
Keputusan Sekretaris KPU Provinsi melalui nota dinas kepada
Sekretaris KPU Provinsi dengan ditembuskan kepada Bagian
yang tugas dan fungsinya di bidang hukum;
c. Nota dinas sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilampirkan
dengan:
1) rancangan keputusan;
2) pokok-pokok materi keputusan; dan/atau
3) daftar inventaris masalah (jika diperlukan).
d. Dalam hal Sekretaris KPU Provinsi mengusulkan pembuatan
keputusan, dilengkapi dengan keterangan secara tertulis;
e. Rancangan keputusan disampaikan dalam bentuk hard copy dan
soft copy. Soft copy rancangan keputusan dapat dikirimkan
melalui media surel (surat elektronik);
f. Dalam hal rancangan keputusan merupakan perubahan atas
keputusan yang sudah ada, dalam penyampaiannya dilampirkan
persandingan keputusan yang akan diubah dengan rancangan
keputusan perubahan;
i. Lampiran rancangan keputusan sebagaimana dimaksud pada
huruf c angka 1) berpedoman pada Petunjuk Teknis ini;
j. Pokok-pokok materi sebagaimana dimaksud pada huruf c angka
2) paling sedikit memuat:
1) Bab I Pendahuluan
a) Latar belakang
b) Identifikasi masalah
c) Tujuan
d) Metode
2) Bab II Evaluasi dan Telaahan Terhadap Keputusan Terkait
3) Bab III Jangkauan dan Arah Penetapan
4) Penutup
a) Kesimpulan
b) Saran
3. Tahapan pembahasan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b,
adalah sebagai berikut:
a. Setelah menerima tembusan nota dinas usulan rancangan
Keputusan Sekretaris KPU Provinsi dan disposisi Sekretaris KPU
Page 139
- 20 -
Provinsi, Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum mendisposisikan kepada Kepala Sub Bagian yang tugas
dan fungsinya di bidang hukum;
b. Kepala Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada huruf a
memberikan arahan kepada staf untuk melakukan legal drafting;
c. Dalam proses legal drafting sebagaimana dimaksud pada huruf
b, dapat dilakukan pembahasan bersama dengan Unit Kerja
Pengusul dan bagian terkait melalui rapat koordinasi;
d. Rancangan keputusan hasil legal drafting oleh Bagian yang
tugas dan fungsinya di bidang hukum disampaikan kembali
kepada Unit Kerja Pengusul melalui nota dinas;
e. Nota dinas sebagaimana dimaksud pada huruf d memuat
permohonan untuk dilakukan pencermatan kembali atas
substansi pengaturan atas rancangan keputusan;
f. Setelah dilakukan pencermatan kembali terhadap rancangan
keputusan, Unit Kerja Pengusul mengirimkan kembali
rancangan keputusan hasil pencermatan kepada Bagian yang
tugas dan fungsinya di bidang hukum;
g. Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
memberikan paraf dan menyampaikan rancangan keputusan
kepada kepala Unit Kerja Pengusul untuk membubuhkan paraf
pada rancangan Keputusan Sekretaris KPU Provinsi;
h. Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan rancangan Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
yang telah dibubuhi paraf kepada Sekretaris KPU Provinsi;
i. Sekretaris KPU Provinsi membahas rancangan keputusan
bersama dengan Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum, Unit Kerja Pengusul dan unit kerja terkait;
j. Dalam hal rapat pembahasan menghasilkan usulan
perubahan/perbaikan substansi, Kepala Bagian yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum melakukan perbaikan sesuai hasil
pembahasan;
k. Rancangan akhir Keputusan Sekretaris KPU Provinsi hasil
pembahasan, ditetapkan setelah mendapatkan paraf koordinasi
dari Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum,
Unit Kerja Pengusul dan unit kerja terkait;
Page 140
- 21 -
l. Dalam hal Keputusan Sekretaris KPU Provinsi telah ditetapkan,
Unit Kerja Kearsipan memberikan nomor dan menyampaikannya
kembali Kepada Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum;
m. KPU Provinsi/KIP Aceh menyebarluaskan salinan Keputusan
Sekretaris KPU Provinsi, melalui kegiatan
sosialisasi/penyuluhan/penggandaan/teknologi informasi.
F. KEPUTUSAN SEKRETARIS KPU KABUPATEN/KOTA
1. Tahapan penyusunan rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota:
a. pengusulan; dan
b. pembahasan.
2. Tahapan pengusulan Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a, sebagai berikut:
a. Unit Kerja Pengusul mengajukan rancangan keputusan sesuai
dengan tugas, pokok dan fungsinya;
b. Pimpinan Unit Kerja Pengusul mengusulkan rancangan
Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota melalui nota dinas
kepada Sekretaris KPU Kabupaten/Kota dengan ditembuskan
kepada Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum;
c. Nota dinas sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilampirkan
dengan:
1) rancangan keputusan;
2) pokok-pokok materi keputusan; dan/atau
3) daftar inventaris masalah (jika diperlukan).
d. Dalam hal Sekretaris KPU Kabupaten/Kota mengusulkan
pembuatan keputusan, dilengkapi dengan keterangan secara
tertulis;
e. Rancangan keputusan disampaikan dalam bentuk hard copy dan
soft copy. Soft copy rancangan keputusan dapat dikirimkan
melalui media surel (surat elektronik);
f. Dalam hal rancangan keputusan merupakan perubahan atas
keputusan yang sudah ada, dalam penyampaiannya dilampirkan
persandingan keputusan yang akan diubah dengan rancangan
keputusan perubahan;
Page 141
- 22 -
g. Lampiran rancangan keputusan sebagaimana dimaksud pada
huruf c angka 1) berpedoman pada Petunjuk Teknis ini;
h. Pokok-pokok materi sebagaiman dimaksud pada huruf c angka 2
paling sedikit memuat:
1) Bab I Pendahuluan
a) Latar belakang
b) Identifikasi masalah
c) Tujuan
d) Metode
2) Bab II Evaluasi dan Telaahan Terhadap Keputusan Terkait
3) Bab III Jangkauan dan Arah Penetapan
4) Penutup
a) Kesimpulan
b) Saran
3. Tahapan pembahasan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b,
adalah sebagai berikut:
a. Setelah menerima tembusan nota dinas usulan rancangan
Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota dan disposisi
Sekretaris KPU Kabupaten/Kota, Kepala Sub Bagian yang tugas
dan fungsinya dibidang hukum memberikan arahan kepada staf
untuk melakukan legal drafting;
b. Dalam hal proses legal drafting sebagaimana dimaksud pada
huruf a, dapat dilakukan dengan pembahasan bersama Unit
Kerja Pengusul dan unit kerja terkait melalui rapat koordinasi;
c. Rancangan keputusan hasil legal drafting oleh Sub Bagian yang
tugas dan fungsinya dibidang hukum disampaikan kembali
kepada Unit Kerja Pengusul melalui nota dinas;
d. Nota dinas sebagaimana dimaksud pada huruf c memuat
permohonan untuk dilakukan pencermatan kembali atas
substansi pengaturan atas rancangan keputusan;
e. Setelah dilakukan pencermatan kembali terhadap rancangan
keputusan, Unit Kerja Pengusul mengirimkan kembali
rancangan keputusan hasil pencermatan kepada Sub Bagian
yang tugas dan fungsinya dibidang hukum;
f. Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya dibidang hukum
memberikan paraf dan menyampaikan rancangan keputusan
Page 142
- 23 -
kepada pimpinan Unit Kerja Pengusul untuk membubuhkan
paraf pada rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota;
g. Sekretaris KPU Kabupaten/Kota membahas rancangan
keputusan bersama dengan Kepala Sub Bagian yang tugas dan
fungsinya dibidang hukum, Unit Kerja Pengusul dan unit kerja
terkait;
h. Dalam hal pembahasan menghasilkan usulan
perubahan/perbaikan substansi, Kepala Sub Bagian yang tugas
dan fungsinya dibidang hukum melakukan perbaikan sesuai
hasil pembahasan;
i. Rancangan Akhir Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota,
dibubuhi paraf Pimpinan Unit Kerja Pengusul, unit kerja terkait
dan Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya dibidang
hukum;
j. Dalam hal Keputusan KPU Sekretaris Kabupaten/Kota telah
ditetapkan, Unit Kerja Kearsipan memberikan nomor dan
menyampaikannya kembali kepada Sub Bagian yang tugas dan
fungsinya dibidang hukum;
k. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyebarluaskan salinan Keputusan
Sekretaris KPU Kabupaten/Kota, melalui kegiatan
sosialisasi/penyuluhan/penggandaan/teknologi informasi.
Page 143
- 24 -
BAB III
TEKNIK PENYUSUNAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DAN
SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
A. KERANGKA KEPUTUSAN KPU
1. Keputusan KPU disusun dengan kerangka yang terdiri atas:
a. judul;
b. pembukaan;
c. batang tubuh;
d. penutup; dan
e. lampiran (jika diperlukan).
B. JENIS DAN BENTUK
1. JENIS
a. Keputusan KPU:
1) Keputusan KPU;
2) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh; dan
3) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota;
b. Keputusan Sekretaris KPU:
1) Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI;
2) Keputusan Sekretaris KPU Provinsi; dan
3) Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota.
2. BENTUK
a. Keputusan KPU:
1) Keputusan KPU adalah keputusan yang ditandatangani oleh
Ketua KPU RI;
2) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh adalah keputusan yang
ditandatangani oleh Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh; dan
3) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota adalah keputusan
yang ditandatangani oleh Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota;
b. Keputusan Sekretaris KPU:
1) Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI adalah keputusan
yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal KPU RI;
2) Keputusan Sekretaris KPU Provinsi adalah keputusan yang
ditandatangani oleh Sekretaris KPU Provinsi; dan
Page 144
- 25 -
3) Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota adalah
keputusan yang ditandatangani oleh Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota.
a. JUDUL
1) Judul Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris KPU memuat
keterangan mengenai jenis, nomor, tahun penetapan, tentang, dan
nama keputusan.
2) Nama Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris KPU ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah margin
tanpa diakhiri tanda baca.
3) Judul Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris KPU yang ditulis
tidak boleh ditambah dengan singkatan atau akronim.
Contoh penulisan:
a) Keputusan KPU
b) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
c) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
d) Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR :117/Kpts/KPU/TAHUN 2015
TENTANG
DESAIN SURAT SUARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,
BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
NOMOR :100/Kpts/KPU-Prov-031/TAHUN 2015
TENTANG
PENETAPAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
DAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KEPULAUAN
RIAU TAHUN 2015
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
NOMOR :55/Kpts/KPU-Prov-031.670870/2015
TENTANG
PENETAPAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
DAN HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS
TAHUN 2015
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : .../.../...
TENTANG
.......................
Page 145
- 26 -
e) Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
f) Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota
4) Sistem penomoran pada Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris
KPU berpedoman pada Peraturan KPU yang mengatur tentang tata
naskah dinas.
5) Pada nama Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris KPU yang
diubah, ditambah frasa perubahan atas di depan judul keputusan
yang diubah.
Contoh Penulisan:
a) Keputusan KPU
b) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ..../..../..../....
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR
..../..../..../.... TENTANG ....
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI ....
NOMOR ..../..../..../....
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI ....
NOMOR ..../..../..../.... TENTANG ....
KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI ........
NOMOR : .../.../...
TENTANG
.......................
KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI ........
NOMOR : .../.../...
TENTANG
.......................
Page 146
- 27 -
c) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
d) Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI
e) Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
f) Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA ....
NOMOR .... /..../..../....
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA .... NOMOR ..../..../..../.... TENTANG ....
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR .... /..../..../....
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI
PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR ..../..../..../.... TENTANG
....
KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI ......
NOMOR .... /..../..../....
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI .... NOMOR ..../..../..../.... TENTANG ....
KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA ......
NOMOR .... /..../..../....
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA .... NOMOR ..../..../..../.... TENTANG ....
Page 147
- 28 -
6) Jika Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris KPU telah diubah
lebih dari 1 (satu) kali, di antara kata perubahan dan kata atas
disisipkan keterangan yang menunjukkan berapa kali perubahan
tersebut telah dilakukan, tanpa merinci perubahan sebelumnya.
7) Pada perubahan kedua, menggunakan frasa sebagaimana telah
diubah diikuti tanda koma (,) dengan Keputusan KPU dan Keputusan
Sekretaris KPU terbaru.
8) Pada perubahan ketiga dan seterusnya, menggunakan frasa
sebagaimana telah beberapa kali diubah diikuti tanda koma (,)
terakhir dengan Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris KPU
terbaru.
Contoh penulisan
a) Keputusan KPU
b) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
c) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ..../..../..../....
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR
..../..../..../.... TENTANG ....
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI ....
NOMOR ..../..../..../....
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI
.... NOMOR ..../..../..../.... TENTANG ....
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA ....
NOMOR ..../..../..../....
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA .... NOMOR ..../..../..../.... TENTANG ...
Page 148
- 29 -
d) Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI
e) Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
f) Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota
9) Pencabutan Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris KPU,
ditambahkan kata pencabutan dengan huruf kapital di depan nama
Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris KPU yang dicabut.
Contoh penulisan:
10) Keputusan hanya dapat dicabut dengan Peraturan KPU RI atau
dengan keputusan yang tingkatan sama atau lebih tinggi.
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR .... TAHUN ....
TENTANG
PENCABUTAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG ...
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ..../..../..../....
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI
PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR ..../..../..../.... TENTANG ...
KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI ....
NOMOR ..../..../..../....
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN
UMUM PROVINSI .... NOMOR ..../..../..../.... TENTANG ....
KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA ....
NOMOR ..../..../..../....
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN
UMUM KABUPATEN/KOTA ..... NOMOR ..../..../..../.... TENTANG ....
Page 149
- 30 -
11) Pencabutan keputusan dengan peraturan perundang-undangan atau
keputusan yang tingkatannya lebih tinggi dimaksudkan untuk
menampung kembali seluruh atau sebagian materi keputusan yang
dicabut, pada peraturan perundang-undangan atau keputusan yang
baru harus secar tegas mencabut keputusan yang telah dicabut.
12) Jika keputusan menampung kembali suatu materi yang sudah
ditetapkan dan sudah diberlakukan, pencabutan keputusan
dinyatakan dalam salah satu Diktum dalam ketentuan penutup dari
Keputusan KPU dan Sekretaris KPU yang baru, dengan menggunakan
rumusan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Contoh penulisan:
b. PEMBUKAAN
Pembukaan Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris KPU, terdiri atas:
1) jabatan pembentuk keputusan;
2) konsiderans;
3) dasar hukum; dan
4) diktum;
b.1) jabatan pembentuk keputusan
Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis seluruhnya
dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah margin dan diakhiri
dengan tanda baca koma (,) yaitu:
KETIGA : Pada saat Keputusan Komisi Pemilihan Umum ini mulai
berlaku, Keputusan Komisi Pemiihan Umum Nomor
603/Kpts/KPU/Tahun 2014 tentang Pembentukan 3 (tiga)
Sekretariat Komisi Pemilhan Umum Kabupaten Konawe
Kepulauan, Pesisir Barat dan Mahakam Ulu dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Page 150
- 31 -
Contoh penulisan:
a) Keputusan KPU
b) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
c) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
d) Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 156/Kpts/KPU/TAHUN 2015
TENTANG
BENTUK DAN FORMAT FORMULIR DALAM PENGELOLAAN DAN
PELAYANAN INFORMASI DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
NOMOR :100/Kpts/KPU-Prov-031/TAHUN 2015
TENTANG
PENETAPAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
DAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KEPULAUAN
RIAU TAHUN 2015
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KEPULAUAN RIAU,
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
NOMOR :55/Kpts/KPU-Prov-031.670870/2015
TENTANG
PENETAPAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
DAN HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KEPULAUAN
ANAMBAS TAHUN 2015
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS,
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ..../..../..../....
TENTANG
............................
SEKRETARIS JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Page 151
- 32 -
e) Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
f) Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota
b.2) KONSIDERANS
a) Konsiderans diawali dengan kata Menimbang yang dicantumkan
setelah jabatan pembentuk keputusan.
b) Penulisan konsiderans menimbang yang terletak di sebelah kiri
margin, huruf awal ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua (:).
c) Uraian singkat mengenai pokok-pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alasan pembentukan keputusan.
d) Pokok pikiran pada konsiderans memuat unsur sosiologis dan
yuridis yang menjadi latar belakang pembuatannya, dengan
penjelasan sebagai berikut:
(1) konsiderans memuat uraian singkat mengenai pokok-pokok
pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan
keputusan;
(2) pokok-pokok pikiran pada konsiderans memuat unsur
yuridis dan sosiologis yang menjadi latar belakang
pembuatannya. Unsur filosofis tidak menjadi dasar
pembentukan keputusan karena keputusan hanya bersifat
melaksanakan suatu ketentuan dari peraturan dan/atau
kebutuhan sosiologis.
KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI ....
NOMOR ..../..../..../....
TENTANG
............................
SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA ....
NOMOR ..../..../..../....
TENTANG
............................
SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA ....,
Page 152
- 33 -
e) Pokok pikiran yang hanya menyatakan bahwa keputusan
dianggap perlu untuk dibentuk adalah kurang tepat karena tidak
mencerminkan pertimbangan dan alasan dibentuknya keputusan
tersebut.
f) Jika konsiderans memuat lebih dari satu pokok pikiran, tiap-tiap
pokok pikiran dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang
merupakan kesatuan pengertian.
g) Tiap-tiap pokok pikiran diawali dengan huruf abjad dan
dirumuskan dalam satu kalimat yang diawali dengan kata
“bahwa” dan diakhiri dengan tanda baca titik koma (;).
Contoh penulisan:
(1) Keputusan KPU
(2) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 48
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di
Lingkungan Komisi Pemilihan Umum, perlu menetapkan
Keputusan Komisi Pemilihan Umum tentang Bentuk dan
Format Formulir dalam Pengelolaan dan Pelayanan Informasi
di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum;
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 46 ayat (2)
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2015
tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan
Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, perlu
menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi
Kepulauan Riau tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau Tahun 2015;
Page 153
- 34 -
(3) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
(4) Jika konsiderans menimbang memuat lebih dari satu
pertimbangan, rumusan pada pertimbangan terakhir setelah
kata bahwa memuat frasa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf-huruf yang menjadi
pertimbangan sebelumnya perlu menetapkan atau
mengubah.
Contoh penulisan:
b.3) Dasar Hukum
a) Dasar hukum diawali dengan kata “Mengingat” dan memuat
dasar kewenangan pembuatan keputusan yang terletak di
sebelah kiri margin, huruf awal ditulis dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda baca titik dua (:).
b) Dasar hukum peraturan perundang-undangan yang digunakan
hanya peraturan perundang-undangan yang tingkatannya sama
atau lebih tinggi.
c) Jika jumlah peraturan perundang-undangan yang dijadikan
dasar hukum lebih dari satu, urutan pencantuman perlu
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Ketentuan Pasal 31 ayat (2)
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2015
tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan
Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota, perlu menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Kepulauan Anambas tentang Penetapan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Anambas
Tahun 2015;
Menimbang : a. bahwa ...;
b. bahwa ...;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
tentang Pedoman Pengelolaan Dana Hibah Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
Page 154
- 35 -
memerhatikan tata urutan peraturan perundang-undangan, dan
jika tingkatannya sama, urutkan berdasarkan kronologis (tahun)
peraturan perundang-undangan tersebut ditetapkan,
berdasarkan saat pengundangan atau penetapannya, tiap dasar
hukum diawali dengan angka Arab 1, 2, 3, dan seterusnya, dan
diakhiri dengan tanda baca titik koma (;);
d) Penulisan jenis dan judul peraturan perundang–undangan yang
menjadi dasar hukum diawali dengan huruf kapital, kecuali kata
tentang. Penulisan peraturan perundang-undangan dalam dasar
hukum dilengkapi dengan pencantuman Lembaran Negara
Republik Indonesia dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia yang diletakkan di antara tanda baca kurung ( (...) ), di
antaranya Undang-Undang, Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden.
e) Apabila terdapat perubahan atas peraturan perundang-undangan
yang tingkatannya lebih tinggi menjadi dasar hukum, penulisan
diawali dengan jenis dan judul peraturan perundang-undangan
sebelum adanya perubahan, dilengkapi dengan pencantuman
Lembaran Negara Republik Indonesia dan Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia yang diletakkan di antara tanda baca
kurung ( (...) ), ditambahkan frasa sebagaimana telah diubah
dengan peraturan perundang-undangan terbaru dilengkapi
dengan pencantuman Lembaran Negara Republik Indonesia dan
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia yang diletakkan
di antara tanda baca kurung ( (...) ).
f) Apabila terdapat perubahan atas peraturan perundang-undangan
yang tingkatannya sama menjadi dasar hukum, penulisan diawali
dengan jenis dan judul peraturan perundang-undangan sebelum
adanya perubahan, ditambahkan frasa sebagaimana telah diubah
dengan peraturan perundang-undangan terbaru.
g) Apabila terdapat perubahan atas peraturan perundang-undangan
ketiga, keempat, dan seterusnya yang tingkatannya sama
menjadi dasar hukum, penulisan diawali dengan jenis dan judul
peraturan perundang-undangan sebelum adanya perubahan,
ditambahkan frasa sebagaimana telah beberapa kali diubah
diikuti tanda koma (,) terakhir dengan peraturan perundang-
undangan terbaru.
Page 155
- 36 -
Contoh penulisan:
(1) Keputusan KPU
(2) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3881);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
4. .... dan seterusnya;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4237);
2. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5246);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun
2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010;
4. .... dan seterusnya;
Page 156
- 37 -
(3) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
b.4) DIKTUM
a) Diktum keputusan terdiri dari:
(1) kata MEMUTUSKAN;
(2) kata Menetapkan;
(3) jenis dan nama Keputusan.
b) Kata “MEMUTUSKAN”, yang ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital tanpa spasi di antara suku kata dan diakhiri dengan
tanda baca titik dua (:) serta diletakkan di tengah margin.
Contoh penulisan:
c) Kata “Menetapkan”, yang dicantumkan sesudah kata
“MEMUTUSKAN”, disejajarkan ke bawah dengan kata
“Menimbang” dan “Mengingat”. Huruf awal kata “Menetapkan”
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik
dua (:);
d) Jenis dan nama yang tercantum dalam judul keputusan
dicantumkan kembali setelah kata Menetapkan, serta ditulis
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Kabupaten Kepulauan Anambas di
Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 106, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4879);
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5246);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun
2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010;
4. .... dan seterusnya;
MEMUTUSKAN:
Page 157
- 38 -
seluruhnya dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca
titik (.).
Contoh penulisan:
(1) Keputusan KPU
(2) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
(3) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
c. BATANG TUBUH
1) Bagian batang tubuh keputusan memuat isi kebijakan yang
ditetapkan dan dicantumkan setelah kata “Menetapkan”.
2) Isi keputusan diuraikan dengan bilangan bertingkat/Diktum
KESATU, KEDUA, KETIGA, dan seterusnya.
3) Diktum diletakkan sejajar rata kiri dengan konsiderans, dasar
menimbang dan menetapkan.
MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG
BENTUK DAN FORMAT FORMULIR DALAM PENGELOLAAN
DAN PELAYANAN INFORMASI DI LINGKUNGAN KOMISI
PEMILIHAN UMUM.
MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI
KEPULAUAN RIAU TENTANG PENETAPAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015.
MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN
KEPULAUAN ANAMBAS TENTANG PENETAPAN
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DAN HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL
BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2015.
Page 158
- 39 -
Contoh penulisan:
a) Keputusan KPU
Menimbang : ............... ;
Mengingat : ............... ;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG
BENTUK DAN FORMAT FORMULIR DALAM PENGELOLAAN
DAN PELAYANAN INFORMASI DI LINGKUNGAN KOMISI
PEMILIHAN UMUM.
KESATU : Menetapkan Bentuk dan Format Formulir yang Digunakan
dalam Pengelolaan dan Pelayanan Informasi di lingkungan
Komisi Pemilihan Umum, sebagai berikut:
1. Model PPID-A merupakan daftar informasi publik;
2. Model PPID-B merupakan formulir permohonan
informasi publik;
3. Model PPID-C merupakan register permohonan
informasi publik di lingkungan Komisi Pemilihan
Umum;
4. Model PPID-D merupakan formulir pemberitahuan
tertulis;
5. Model PPID-E merupakan surat keputusan pejabat
pengelola informasi dan dokumentasi tentang
penolakan permohonan informasi publik;
6. Model PPID-F merupakan surat pernyataan keberatan
atas permohonan informasi publik;
7. Model PPID-G merupakan register pengajuan
keberatan,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Komisi Pemilihan
Umum ini.
KEDUA : Bentuk dan Formulir sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU digunakan dalam proses permohonan informasi
publik di lingkungan Komisi Pemilihan Umum.
KETIGA : .... dan seterusnya.
Page 159
- 40 -
b) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
Menimbang : ............... ;
Mengingat : ............... ;
Memerhatikan : ............... ;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI
KEPULAUAN RIAU TENTANG PENETAPAN
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA DAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015.
KESATU : Menetapkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Kepulauan Riau Tahun 2015 yang dituangkan
dalam Model DC1-KWK sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Provinsi ini.
KEDUA : Menetapkan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Kepulauan Riau Tahun 2015 sebagai berikut:
a. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Nomor Urut 1 Sdr. Drs. H. Muhammad Sani dan
Sdr. Dr. Nurdin Basirun, S.Sos, M.Si dengan
perolehan suara sebanyak 347.515 (tiga ratus
empat puluh tujuh ribu lima ratus lima belas)
suara;
b. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Nomor Urut 2 Sdr. Dr. H. M. Soerya Respatino, SH,
MH dan Sdr. H. Ansar Ahmad, SE, MM dengan
perolehan suara sebanyak 305.688 (tiga ratus lima
ribu enam ratus delapan puluh delapan) suara.
KETIGA : .... dan seterusnya.
Page 160
- 41 -
c) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
4) Perubahan dapat dilakukan dengan mengubah materi, menghapus
atau menganti sebagian materi di dalam keputusan, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a) perubahan hendaknya tidak mengubah sistematika yang ada
dalam keputusan;
b) jika sistematika berubah atau materi berubah lebih dari 50 %
(lima puluh persen) atau esensinya berubah, keputusan lebih
baik dicabut dan disusun kembali dalam keputusan yang baru.
Menimbang : ............... ;
Mengingat : ............... ;
Memerhatikan : ............... ;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN
KEPULAUAN ANAMBAS TENTANG PENETAPAN
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA DAN HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL
BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2015.
KESATU : Menetapkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kepulauan Anambas Tahun 2015 yang dituangkan
dalam Model DB1-KWK sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten ini.
KEDUA : Menetapkan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kepulauan Anambas Tahun 2015 sebagai berikut:
a. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor
Urut 1 Sdr. Abdul Haris, SH dan Sdr. Wan
Zuhendra dengan perolehan suara sebanyak 15.345
(lima belas ribu tiga ratus empat puluh lima) suara;
b. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor
Urut 2 Sdr. Azhar dan Andik Mulyawarman dengan
perolehan suara sebanyak 5.544 (lima ribu lima
ratus empat puluh empat) suara.
KETIGA : .... dan seterusnya.
Page 161
- 42 -
c) jika dalam keputusan dilakukan penghapusan atas Diktum,
maka urutan Diktum tersebut tetap dicantumkan dengan diberi
keterangan dihapus.
Contoh penulisan:
d) jika yang diubah lampiran keputusan, nama keputusan ditulis
perubahan atas keputusan yang diubah. Selanjutnya frasa
perubahan Lampiran Keputusan dituangkan dalam Diktum.
e) dalam hal terdapat perubahan pada lampiran sebagaimana
dimaksud pada huruf d), materi lampiran hendaknya
dicantumkan secara keseluruhan, untuk mempermudah dalam
penggunaannya.
5) Dalam hal terdapat perubahan pada Diktum Keputusan dan
Lampiran Keputusan, bentuk keputusan terdiri atas 2 (dua) diktum.
Diktum KESATU berisi tentang seluruh materi perubahan keputusan,
DIktum KEDUA berisikan tentang waktu mulai berlakunya
keputusan.
Contoh penulisan:
KESATU : ……………… .
KEDUA : ……………… .
KETIGA : Dihapus.
KESATU : Mengubah Pedoman Pemberian Uang Penghargaan Bagi Ketua
dan Anggota Komisi Pemilihan Umum, Ketua dan Anggota Komisi
Pemilihan Umum Provinsi dan Ketua dan Anggota Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagai Penyelenggara
Pemilihan Umum Tahun 2009 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Page 162
- 43 -
d. PENUTUP
1) Pada dasarnya setiap keputusan mulai berlaku pada saat keputusan
tersebut ditetapkan.
2) Bagian penutup keputusan ditempatkan di sebelah kanan bawah,
yang terdiri dari:
a) tempat dan tanggal penetapan keputusan;
b) nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis dengan huruf
kapital, dan diakhiri dengan tanda baca koma (,);
c) tanda tangan Ketua KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh, atau
KPU/KIP Kabupaten/Kota; dan
d) nama lengkap Ketua KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh, atau
KPU/KIP Kabupaten/Kota yang ditulis dengan huruf kapital,
tanpa mencantumkan gelar serta cap dinas.
Contoh penulisan:
(1) Keputusan KPU
(2) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Juli 2015
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
tanda tangan
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Tanjungpinang
pada tanggal 18 Desember 2015
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN RIAU,
Tanda tangan
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Page 163
- 44 -
(3) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
e. LAMPIRAN (jika ada)
1) Lampiran dapat memuat uraian, pedoman, petunjuk teknis/petunjuk
pelaksanaan, daftar, tabel, bagan, gambar, peta, sketsa, format,
formulir, dan sebagainya.
2) Dalam hal keputusan memerlukan lampiran, hal tersebut dinyatakan
dalam batang tubuh bahwa lampiran dimaksud merupakan bagian
tidak terpisahkan dari keputusan.
3) Apabila keputusan memerlukan lebih dari satu lampiran, tiap
lampiran harus diberi nomor urut dengan menggunakan angka
romawi.
4) Pada halaman akhir lampiran harus dicantumkan tempat dan tanggal
penetapan keputusan serta nama dan tanda tangan pejabat yang
menetapkan keputusan yang ditulis dengan huruf kapital yang
diletakkan disudut kanan bawah dan diakhiri dengan tanda baca
koma setelah nama pejabat yang menetapkan.
5) Dalam hal keputusan memiliki lebih dari satu lampiran, pada
halaman terakhir tiap lampiran harus dicantumkan tempat dan
tanggal penetapan keputusan serta nama dan tanda tangan pejabat
yang menetapkan keputusan yang ditulis dengan huruf kapital yang
diletakkan disudut kanan bawah dan diakhiri dengan tanda baca
koma setelah nama pejabat yang menetapkan.
6) Apabila lampiran berupa petunjuk teknis/petunjuk pelaksanaan atau
pedoman, maka petunjuk teknis/petunjuk pelaksanaan atau
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Tarempa
pada tanggal 16 Desember 2015
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS,
Tanda tangan
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Page 164
- 45 -
pedoman tersebut paling kurang memuat latar belakang, maksud dan
tujuan, ruang lingkup, pengertian, penjabaran yang dibutuhkan.
Contoh penulisan:
a) Keputusan KPU
b) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
c) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
7) Lampiran keputusan tentang petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis
berisi penjelasan, uraian, atau keterangan lebih rinci dari materi
muatan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari keputusan tersebut di atas,
yang disusun sebagai berikut:
a) Kepala
Kepala petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis adalah tulisan
“LAMPIRAN” yang diikuti dengan judul keputusan tentang
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 156/Kpts/KPU/TAHUN 2015
TENTANG BENTUK DAN FORMAT FORMULIR DALAM
PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI
DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
LAMPIRAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR : 100/Kpts/KPU-Prov-031/TAHUN 2015 TENTANG
PENETAPAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
LAMPIRAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR : 55/Kpts/KPU-Kab 031.670870/2015 TENTANG
PENETAPAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DAN HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI
KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2015
Page 165
- 46 -
petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis yang ditulis di sudut
kanan atas dengan huruf kapital seluruhnya, rata kiri dan
kanan, serta tanpa diakhiri tanda baca. Rumusan judul
“PETUNJUK PELAKSANAAN/PETUNJUK TEKNIS” ditulis dengan
huruf kapital seluruhnya dan dicantumkan secara simetris.
Contoh penulisan:
(1) Keputusan KPU
(2) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
(3) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis
terdiri dari:
(1) pendahuluan, yang memuat penjelasan umum, maksud dan
tujuan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis, ruang
lingkup, pengertian, dan hal lain yang dipandang perlu;
(2) materi petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis, yang dengan
jelas menunjukkan urutan tindakan, pengorganisasian,
koordinasi, pengawasan dan pengendalian, serta hal lain
yang dipandang perlu untuk dilaksanakan; dan
(3) penutup.
c) Kaki
Bagian kaki petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis terdiri dari:
(1) tempat dan tanggal penetapan keputusan;
BENTUK DAN FORMAT FORMULIR YANG DIGUNAKAN DALAM
PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI DI LINGKUNGAN KOMISI
PEMILIHAN UMUM
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI
TINGKAT PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM PEMILIHAN GUBERNUR
DAN WAKIL GUBERNUR TAHUN 2015 (FORMULIR MODEL DC1-KWK)
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI
TINGKAT KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI TAHUN 2015
(FORMULIR MODEL DB1-KWK)
Page 166
- 47 -
(2) nama jabatan pejabat yang menetapkan petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis, yang ditulis dengan huruf
kapital, dan diakhiri dengan tanda baca koma (,);
(3) tanda tangan pejabat yang menetapkan; dan
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani yang ditulis
dengan huruf kapital, tanpa mencantumkan gelar.
Contoh penulisan:
(a) Keputusan KPU
(b) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
(c) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
Ditetapkan di .......
pada tanggal ....
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
tanda tangan
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Ditetapkan di .......
pada tanggal ....
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI ...
/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH,
tanda tangan
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Ditetapkan di .......
pada tanggal ....
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI
INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA ...,
tanda tangan
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Page 167
- 48 -
f. PENGESAHAN
1) Keputusan KPU ditandatangani oleh Ketua KPU RI, Ketua KPU
Provinsi/KIP Aceh, atau KPU/KIP Kabupaten/Kota, dengan
menggunakan tinta berwarna biru atau ungu.
2) Keputusan Sekretaris KPU ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal
KPU RI, Sekretaris KPU Provinsi, atau Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota, dengan menggunakan tinta berwarna biru atau
ungu.
g. PENYIMPANAN
1) Keputusan KPU yang ditandatangani oleh:
a) Ketua KPU RI, merupakan naskah dinas asli yang disimpan oleh
biro yang tugas dan fungsinya di bidang hukum pada Sekretariat
Jenderal KPU RI;
b) Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh, merupakan naskah dinas asli yang
disimpan oleh bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
pada Sekretariat KPU Provinsi; atau
c) Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota, merupakan naskah dinas asli
yang disimpan oleh sub bagian yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum pada Sekretariat KPU Kabupaten/Kota.
2) Keputusan Sekretaris KPU yang ditandatangani oleh:
a) Sekretaris Jenderal KPU RI, merupakan naskah dinas asli yang
disimpan oleh biro yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
pada Sekretariat Jenderal KPU RI;
b) Sekretaris KPU Provinsi, merupakan naskah dinas asli yang
disimpan oleh bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
pada Sekretariat KPU Provinsi; atau
c) Sekretaris KPU Kabupaten/Kota, merupakan naskah dinas asli
yang disimpan oleh bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum pada Sekretariat KPU Kabupaten/Kota; atau
3) Keputusan KPU yang menetapkan tentang pembentukan kelompok
kerja, kepanitiaan, atau tim disimpan oleh biro/inspektorat pada
Sekretariat Jenderal KPU RI, Bagian pada Sekretariat KPU Provinsi,
atau Sub Bagian pada Sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang
mengusulkan Keputusan KPU.
Page 168
- 49 -
h. SALINAN
1) Keputusan yang diedarkan dan/atau digandakan adalah salinan
sesuai dengan aslinya dan ditandatangani dengan menggunakan tinta
berwarna biru atau ungu. Keputusan hanya boleh beredar jika
salinannya telah disahkan oleh:
a) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang hukum atau
pejabat yang diberi wewenang untuk mengesahkan untuk
Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI yang
diberi cap dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b) Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum atau
pejabat yang diberi wewenang untuk mengesahkan, untuk
Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh dan Keputusan Sekretaris
KPU Provinsi yang diberi cap dinas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
c) Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
atau pejabat yang diberi wewenang untuk mengesahkan, untuk
Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota dan Keputusan Sekretaris
KPU Kabupaten/Kota yang diberi cap dinas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2) Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris KPU yang diedarkan
dan/atau digandakan adalah salinan sesuai dengan aslinya, yang
disusun ketentuan sebagai berikut:
a) ruang tanda tangan asli dikosongkan dan ditulis “ttd.”;
b) tanda tangan dengan menggunakan tinta berwarna biru atau
ungu dan disertai cap dinas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
c) diberi cap “SALINAN” dengan tinta berwarna hijau pada halaman
pertama.
Contoh penulisan judul Keputusan KPU salinan:
(1) Keputusan KPU
KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR .... TAHUN ....
TENTANG
.........................................................
SALINAN
Page 169
- 50 -
(2) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
(3) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
Contoh penulisan bagian penutup Keputusan KPU salinan:
(1) Keputusan KPU RI
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI ....
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI .... NOMOR .... TAHUN ....
TENTANG
.........................................................
SALINAN
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA ....
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA .... NOMOR .... TAHUN ....
TENTANG
.........................................................
SALINAN
Ditetapkan di .......
pada tanggal ....
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT JENDERAL
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
Kepala Biro Hukum,
(tanda tangan dan cap)
Nama Lengkap Tanpa Gelar
Page 170
- 51 -
(2) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
(3) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
i. PENGECUALIAN
Keputusan yang terkait dengan bidang administrasi kepegawaian dan
keuangan negara, mengikuti ketentuan pedoman ini, kecuali ditentukan
lain dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang
keuangan negara atau administrasi kepegawaian.
Ditetapkan di .......
pada tanggal ....
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI .... ,
ttd.
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI ....
Kepala Bagian Hukum, Teknis dan Hupmas,
(tanda tangan dan cap)
Nama Lengkap Tanpa Gelar
Ditetapkan di .......
pada tanggal ....
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA.... ,
ttd.
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA ....
Kepala Sub Bagian Hukum,
(tanda tangan dan cap)
Nama Lengkap Tanpa Gelar
Page 171
- 52 -
j. PENGATURAN JENIS HURUF, TATA LETAK (LAY OUT)
1) Jenis huruf untuk keputusan dilakukan sebagai berikut:
a) jenis huruf : Bookman Old Style
b) ukuran huruf : 12 pt
c) ketentuan huruf a dan huruf b dapat dikesampingkan apabila
Lampiran Keputusan berupa suatu formulir yang telah diatur
sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan untuk
menggunakan jenis dan ukuran tersebut di atas.
2) Tata letak keputusan disusun sebagai berikut:
a) ukuran kertas adalah Folio (8 x 13 Inchi atau 21,59 x 33,02 cm)
b) margin
(1) atas : 3 cm
(2) bawah : 2,5 cm
(3) kiri : 2,5 cm
(4) kanan : 2,5 cm
c) pengaturan paragraf
spasi antar paragraf diatur sebagai berikut:
spacing before : 0 pt
spacing after : 0 pt
jenis line spacing : Multiple at 1,5
non aktifkan “Don’t add space between paragraph of the same
style”.
3) Kata penyambung adalah kata yang digunakan sebagai tanda bahwa
teks masih berlanjut pada halaman berikutnya (jika naskah lebih dari
satu halaman).
4) Kata penyambung ditulis pada akhir setiap halaman pada baris
terakhir teks di sudut kanan bawah halaman dengan urutan kata
penyambung dan tiga buah titik.
5) Kata penyambung itu diambil persis sama dari kata pertama halaman
berikutnya. Jika kata pertama dari halaman berikutnya menunjuk
pasal atau diberi garis bawah atau dicetak miring, kata penyambung
juga harus dituliskan sama. Kata penyambung tidak digunakan
untuk pergantian bagian.
Contoh penulisan:
Kata Penyambung untuk frasa “Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden”. Kata terakhir dari kalimat terakhir pada halaman 1 adalah
“Pemilihan”, sedangkan kata pertama pada halaman 2 adalah
Page 172
- 53 -
“Umum”, sehingga kata penyambung yang digunakan adalah kata
“Umum”.
6) Halaman
a) penomoran halaman menggunakan jenis huruf Bookman Old
Style ukuran 12 pt, yang diatur di tengah atas halaman, dengan
membubuhkan tanda baca strip (-) pada sebelum dan sesudah
angka, contoh: - 2 -, - 3 - dan seterusnya;
b) halaman pertama pada keputusan dan lampiran (jika ada) tidak
perlu menggunakan penomoran halaman karena terdapat
Lambang Negara atau logo KPU dan memuat Judul;
c) apabila terdapat beberapa lampiran keputusan, penomoran
halaman pada setiap lampiran dimulai kembali dari angka 1.
................untuk melaksanakan Pemilihan
Umum . . . Kata
Penyambung
← pada halaman 1 -2-
Umum Presiden dan Wakil Presiden................. ← Kata Pertama
pada halaman 2
Page 173
- 54 -
BAB IV
BENTUK DAN FORMAT RANCANGAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
A. Kerangka Rancangan Keputusan KPU
KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : ...../Kpts/KPU/TAHUN .....
TENTANG
..............
(NAMA KEPUTUSAN SELURUHNYA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL DAN
DIAKHIRI TANPA TANDA BACA)
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa .... ;
b. bahwa .... ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
tentang .... ;
Mengingat : 1. .... ;
2. .... ;
3. dan seterusnya ;
Memerhatikan : 1. .... ;
2. dan seterusnya ; (jika diperlukan)
Page 174
- 55 -
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG ....
(NAMA KEPUTUSAN KPU).
KESATU : .... .
KEDUA : .... .
KETIGA : .... dan seterusnya.
...........
..........
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ....
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
Tanda tangan
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Page 175
- 56 -
Contoh Lampiran Rancangan Keputusan KPU
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS .…
PEDOMAN TEKNIS
...................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
...........................................................
B. Maksud dan Tujuan
...........................................................
C. Ruang Lingkup
...........................................................
D. Pengertian Umum
...........................................................
BAB II
PELAKSANAAN
A. ...................................................................................................................
...
B. ...................................................................................................................
...
C. ...................................................................................................................
...dan seterusnya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ...
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
Tanda tangan
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Page 176
- 57 -
B. Contoh Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI ....
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI .....
NOMOR : ...../..../..../..../ .....
TENTANG
..............
(NAMA KEPUTUSAN SELURUHNYA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL DAN
DIAKHIRI TANPA TANDA BACA)
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI ....,
Menimbang : a. bahwa .... ;
b. bahwa .... ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Provinsi .... tentang .... ;
Mengingat : 1. .... ;
2. .... ;
3. dan seterusnya ;
Memerhatikan : 1. .... ;
2. dan seterusnya ; (jika diperlukan)
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI ....
TENTANG .... (NAMA KEPUTUSAN KPU PROVINSI).
KESATU : .... .
KEDUA : dan seterusnya.
Page 177
- 58 -
.......
.......
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di ....
pada tanggal ....
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI ....,
Tanda tangan
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Page 178
- 59 -
C. Contoh Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA ....
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA.....
NOMOR : ...../..../..../..../ .....
TENTANG
..............
(NAMA KEPUTUSAN SELURUHNYA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL DAN
DIAKHIRI TANPA TANDA BACA)
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA ....,
Menimbang : a. bahwa .... ;
b. bahwa .... ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota .... tentang .... ;
Mengingat : 1. .... ;
2. .... ;
3. dan seterusnya ;
Memerhatikan : 1. .... ;
2. dan seterusnya ; (jika diperlukan)
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA .... TENTANG .... (NAMA KEPUTUSAN
KPU KABUPATEN/KOTA).
KESATU : .... .
Page 179
- 60 -
......
......
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di ....
pada tanggal ....
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA ....,
Tanda tangan
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Page 180
- 61 -
D. Format Pengetikan Keputusan KPU
KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : ...../Kpts/KPU/TAHUN .....
TENTANG
..............
(NAMA KEPUTUSAN SELURUHNYA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL DAN DIAKHIRI TANPA TANDA
BACA)
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa .... ;
b. bahwa .... ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum tentang
.... ;
Mengingat : 1. .... ;
2. .... ;
3. dan seterusnya ;
Memerhatikan : 1. .... ;
2. dan seterusnya ; (jika diperlukan)
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG .... (NAMA KEPUTUSAN KPU).
KESATU : .... .
KEDUA : .... .
KETIGA : .... dan seterusnya.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ....
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
NAMA (tanpa gelar, pangkat dan/atau NIP)
1 enter
1 enter
2 enter
1 enter
1 enter
1 enter
2 enter
1 enter
3 enter
0,5 cm
3 cm
3,5 cm
1 cm
3,5 cm
3,5 cm
Page 181
- 62 -
E. Format Pengetikan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI ....
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI .....
NOMOR : ...../..../..../..../ .....
TENTANG
..............
(NAMA KEPUTUSAN SELURUHNYA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL DAN DIAKHIRI TANPA TANDA
BACA)
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI ....,
Menimbang : a. bahwa .... ;
b. bahwa .... ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi
.... tentang .... ;
Mengingat : 1. .... ;
2. .... ;
3. dan seterusnya ;
Memerhatikan : 1. .... ;
2. dan seterusnya ; (jika diperlukan)
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI .... TENTANG .... (NAMA
KEPUTUSAN KPU PROVINSI).
KESATU : .... .
KEDUA : .... .
KETIGA : .... dan seterusnya.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di ....
pada tanggal ....
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI ....,
NAMA (tanpa gelar, pangkat dan/atau NIP)
1 enter
1 enter
2 enter
1 enter
1 enter
1 enter
2 enter
1 enter
3 enter
0,5 cm
3 cm
3,5 cm
1 cm
3,5 cm
3,5 cm
Page 182
- 63 -
F. Format pengetikasn Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA ....
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA.....
NOMOR : ...../..../..../..../ .....
TENTANG
..............
(NAMA KEPUTUSAN SELURUHNYA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL DAN DIAKHIRI TANPA TANDA
BACA)
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA ....,
Menimbang : a. bahwa .... ;
b. bahwa .... ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota .... tentang .... ;
Mengingat : 1. .... ;
2. .... ;
3. dan seterusnya ;
Memerhatikan : 1. .... ;
2. dan seterusnya ; (jika diperlukan)
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA .... TENTANG ....
(NAMA KEPUTUSAN KPU KABUPATEN/KOTA).
KESATU : .... .
KEDUA : .... .
KETIGA : .... dan seterusnya.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di ....
pada tanggal ....
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA ....,
NAMA (tanpa gelar, pangkat dan/atau NIP)
1 enter
1 enter
2 enter
1 enter
1 enter
1 enter
2 enter
1 enter
3 enter
0,5 cm
3 cm
3,5 cm
1 cm
3,5 cm
3,5 cm
Page 183
- 64 -
BAB V
PENUTUP
Petunjuk Teknis ini ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal KPU RI untuk menjadi
pedoman bagi pejabat/staf di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU RI,
Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota dalam
menyusun Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris KPU.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
SEKRETARIS JENDERAL
KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
ARIF RAHMAN HAKIM
Page 184
Lampiran III.C. Pengajuan PKP{U Pedoman Penyusunan Peraturan dan Keputusan KPU
Nota Dinas Pengajuan
Page 188
RANCANGAN
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR TAHUN 2016
TENTANG
PENYUSUNAN PERATURAN DAN KEPUTUSAN
DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas peraturan
perundang-undangan di lingkungan Komisi Pemilihan
Umum guna mewujudkan pemilihan umum yang
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, perlu
menetapkan panduan bagi Komisi Pemilihan Umum
Republik Indonesia, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan
Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota mengenai tata cara
penyusunan dan teknik perancangan peraturan
perundang-undangan;
b. bahwa penyusunan peraturan perundang-undangan
yang baik harus memenuhi aspek hukum formal dan
aspek hukum material pembentukan peraturan
perundang-undangan sebagaimana diatur dalam
undang-undang tentang pembentukan peraturan
perundang-undangan;
Page 189
- 2 -
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
tentang Penyusunan Peraturan dan Keputusan di
lingkungan Komisi Pemilihan Umum;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
2. Undang- Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun
2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Komisi Pemilihan Nomor 01 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi,
dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
sebagaimana diubah dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2008 dan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 37 Tahun
2008;
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun
2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008 Perubahan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun
Page 190
- 3 -
2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG
PENYUSUNAN PERATURAN DAN KEPUTUSAN DI
LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum ini yang
dimaksud dengan:
1. Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat Pemilu,
adalah Pemilihan Umum, adalah sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2. Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang
selanjutnya disebut Pemilihan adalah pelaksanaan
kedaulatan rakyat di Provinsi dan Kabupaten/Kota
untuk memilih Gubernur, Bupati, dan Walikota secara
langsung dan demokratis.
3. Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan
tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat
secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan.
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya
disebut Peraturan KPU, adalah peraturan tertulis yang
bersifat mengatur untuk melaksanakan peraturan
Page 191
- 4 -
perundang-undangan yang lebih tinggi atau untuk
menetapkan pedoman sesuai kewenangan yang
dimiliki oleh Komisi Pemilihan Umum Republik
Indonesia.
5. Keputusan adalah peraturan tertulis yang bersifat
menetapkan, mengikat individu, atau untuk
melaksanakan ketentuan dari peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi atau Peraturan Komisi
Pemilihan Republik Indonesia.
6. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia,
selanjutnya disingkat KPU RI, adalah lembaga
penyelenggara pemilihan umum yang bersifat nasional,
tetap, dan mandiri sebagaimana dimaksud dalam
undang- undang penyelenggara pemilihan umum dan
diberikan tugas dan wewenang dalam penyelenggaraan
Pemilihan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
undang-undang Pemilihan.
7. Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh, selanjutnya disebut KPU Provinsi/KIP
Aceh, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang
penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas
menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
undang-undang Pemilihan.
8. Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut
KPU/KIP Kabupaten/Kota, adalah penyelenggara
Pemilu yang bertugas melaksanakan Pemilu di
kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang penyelenggara pemilihan umum dan
diberikan tugas dan wewenang menyelenggarakan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan
Wakil Walikota berdasarkan ketentuan yang diatur
dalam undang-undang Pemilihan.
Page 192
- 5 -
BAB II
TUJUAN, ASAS DAN RUANG LINGKUP
Bagian Kesatu
Tujuan
Pasal 2
Peraturan KPU ini disusun dengan tujuan untuk
memberikan panduan kepada jajaran KPU RI, KPU
Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota mengenai
tata cara penyusunan dan teknik penyusunan Rancangan
Peraturan dan Keputusan.
Bagian Kedua
Asas Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
Pasal 3
Dalam membentuk Peraturan KPU harus dilakukan
berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan yang baik, yang meliputi:
a. kejelasan tujuan;
b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
d. dapat dilaksanakan;
e. kedayagunaan dan kehasilgunaan;
f. kejelasan rumusan; dan
g. keterbukaan.
Pasal 4
(1) Materi muatan Peraturan KPU harus mencerminkan
asas:
a. pengayoman;
b. kemanusiaan;
c. kebangsaan;
d. kekeluargaan;
e. kenusantaraan;
f. bhinneka tunggal ika;
Page 193
- 6 -
g. keadilan;
h. kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan;
i. ketertiban dan kepastian hukum; dan/atau
j. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.
(2) Selain mencerminkan asas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Peraturan KPU berisi asas Pemilihan
Umum secara demokratis yang langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Bagian Ketiga
R uang Lingkup
Pasal 5
(1) Ruang lingkup Peraturan KPU ini mencakup:
a. Peraturan KPU; dan
b. Keputusan.
(2) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b terdiri atas:
a. Keputusan KPU;
b. Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh;
c. Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota;
d. Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI;
e. Keputusan Sekretaris KPU Provinsi; dan
f. Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota.
BAB III
TATA CARA PENYUSUNAN PERATURAN KOMISI
PEMILIHAN UMUM
Bagian Kesatu
Perencanaan
Pasal 6
(1) Perencanaan penyusunan Peraturan KPU dilakukan
dalam Daftar Rencana Penyusunan Peraturan KPU.
Page 194
- 7 -
(2) Perencanaan penyusunan Peraturan KPU sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memuat daftar usulan judul
dan pokok materi muatan Rancangan Peraturan KPU.
(3) Perencanaan penyusunan Peraturan KPU
dikoordinasikan oleh Kepala Biro yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum.
Pasal 7
(1) Daftar Rencana Penyusunan Peraturan KPU
ditetapkan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
(2) Daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan skala prioritas program penyusunan
Peraturan KPU.
(3) Daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan Keputusan KPU setiap bulan November 1
(satu) tahun sebelum tahun rencana.
Pasal 8
(1) Unit kerja dapat mengusulkan Rancangan Peraturan
KPU di luar Daftar Rencana Penyusunan Peraturan
KPU setelah mendapat persetujuan KPU RI.
(2) Rancangan Peraturan KPU dalam Daftar Rencana
Penyusunan Peraturan KPU yang belum ditetapkan
menjadi Peraturan KPU pada tahun rencana, dapat
diusulkan kembali untuk masuk dalam Daftar
Rencana Penyusunan Peraturan KPU tahun
berikutnya.
Bagian Kedua
Pengajuan dan Penyusunan Rancangan
Pasal 9
(1) Rancangan Peraturan KPU disiapkan oleh Kepala
Biro/Inspektur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(2) Rancangan Peraturan KPU sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disampaikan secara tertulis kepada KPU
RI, melalui Sekretaris Jenderal KPU RI dengan
Page 195
- 8 -
tembusan kepada Kepala Biro yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum.
(3) Rancangan Peraturan KPU sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) disertai penjelasan mengenai dasar
pertimbangan, dasar hukum, pokok-pokok materi yang
diatur, dan soft copy dari Rancangan Peraturan KPU.
(4) Dalam hal Rancangan Peraturan KPU merupakan
perubahan atas Peraturan KPU yang sudah ada, dalam
penyampaiannya dilampirkan persandingan Peraturan
KPU yang akan diubah dengan Rancangan Peraturan
KPU yang diajukan.
Pasal 10
(1) Rapat pleno KPU RI memberikan arahan kepada
Sekretaris Jenderal KPU RI terhadap penyelesaian
Rancangan Peraturan KPU.
(2) Arahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mencakup:
a. arah kebijakan dan substansi yang akan diatur
dalam Peraturan KPU;
b. jadwal pembahasan dan penyelesaian Peraturan
KPU.
(3) Sekretaris Jenderal KPU RI memberikan arahan
kepada Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum dan pengusul berdasarkan arahan
rapat pleno KPU RI.
(4) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan pengusul setelah menerima arahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berkoordinasi
dan melakukan pembahasan.
(5) Dalam koordinasi dan pembahasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), Kepala Biro yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum dan pengusul dapat
mengundang unit kerja atau instansi terkait.
Page 196
- 9 -
Pasal 11
(1) Dalam hal pembahasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (4) telah selesai dilakukan, Kepala Biro
yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan Rancangan Awal Peraturan KPU
kepada Ketua KPU RI melalui Sekretaris Jenderal KPU
RI.
(2) Rancangan Awal Peraturan KPU sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibubuhi paraf Sekretaris
Jenderal KPU RI di sebelah kanan nama jabatan Ketua
KPU RI dan paraf Kepala Biro yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum dan pengusul di sebelah
kiri nama jabatan Ketua KPU RI.
Pasal 12
(1) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum mengusulkan agenda pembahasan Rancangan
Awal Peraturan KPU sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 ayat (2) dalam rapat pleno KPU RI.
(2) Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan cara:
a. membahas pasal demi pasal; atau
b. membahas isu strategis materi muatan Peraturan
KPU.
(3) Hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dituangkan dalam berita acara rapat pleno KPU RI.
(4) Selain pembahasan Rancangan Awal Peraturan KPU,
dalam rapat pleno KPU RI sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diputuskan:
a. jadwal konsultasi publik dengan pemangku
kepentingan;
b. permohonan agenda konsultasi dengan Dewan
Perwakilan Rakyat dan Pemerintah.
Page 197
- 10 -
Bagian Ketiga
Konsultasi Publik dengan Pemangku Kepentingan
Pasal 13
(1) Dalam proses penyusunan Peraturan KPU, Kepala Biro
yang tugas dan fungsinya di bidang hukum dan/atau
pengusul wajib menyelenggarakan konsultasi publik
dengan pemangku kepentingan.
(2) Konsultasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan untuk menjaring aspirasi, masukan dan
tanggapan dari pemangku kepentingan.
(3) Pemangku kepentingan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi partai politik, lembaga pegiat Pemilu,
akademisi dan media.
Bagian Keempat
Konsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan
Pemerintah
Pasal 14
(1) Setelah dilakukan konsultasi publik dengan pemangku
kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
ayat (1), KPU RI menyampaikan permohonan agenda
konsultasi kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan
Pemerintah.
(2) Biro yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
berkoordinasi dengan Biro yang tugas dan fungsinya di
bidang perencanaan dan data menyampaikan
permohonan agenda konsultasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada Dewan Perwakilan
Rakyat dan Pemerintah.
(3) Konsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan
Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan untuk membahas hanya Rancangan
Peraturan KPU yang mengatur tahapan dan teknis
penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan.
Page 198
- 11 -
Bagian Kelima
Harmonisasi
Pasal 15
(1) Berdasarkan hasil konsultasi publik dengan pemangku
kepentingan dan konsultasi dengan Dewan Perwakilan
Rakyat dan Pemerintah, anggota KPU RI, Kepala Biro
yang tugas dan fungsinya di bidang hukum bersama
dengan pengusul melakukan harmonisasi Rancangan
Peraturan KPU.
(2) Dalam hal harmonisasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) telah selesai dilakukan, Kepala Biro yang tugas
dan fungsinya di bidang hukum menyampaikan
Rancangan Akhir Peraturan KPU kepada Ketua KPU RI
melalui Sekretaris Jenderal KPU RI untuk ditetapkan.
(3) Rancangan Akhir Peraturan KPU sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dibubuhi paraf Sekretaris
Jenderal KPU RI di sebelah kanan nama jabatan Ketua
KPU RI dan paraf Kepala Biro yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum dan pengusul, atau Kepala
Biro/Inspektur terkait.
Bagian Keenam
Penetapan dan Pengundangan
Pasal 16
(1) Penetapan Peraturan KPU dilakukan dalam rapat
pleno KPU RI.
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam berita acara rapat pleno KPU RI.
(3) Peraturan KPU yang telah ditetapkan dicetak di kertas
berlogo Garuda Emas.
(4) Peraturan KPU sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dibubuhi paraf anggota KPU RI, Sekretaris Jenderal
KPU RI, Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum dan pengusul, atau Kepala
Biro/Inspektur terkait.
Page 199
- 12 -
Pasal 17
(1) Setelah Peraturan KPU ditandatangani oleh Ketua KPU
RI, Biro yang tugas dan fungsinya di bidang umum
memberikan nomor pada Peraturan KPU.
(2) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum memintakan pengundangan Peraturan KPU
dalam Berita Negara Republik Indonesia kepada
Kementerian yang tugas dan tanggung jawabnya di
bidang peraturan perundang-undangan.
(3) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum membuat salinan Peraturan KPU yang telah
diundangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
dan menyebarluaskannya.
(4) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum menyimpan asli Peraturan KPU.
BAB IV
TATA CARA PENYUSUNAN KEPUTUSAN
Bagian Kesatu
Keputusan KPU
Pasal 18
(1) Rancangan Keputusan KPU disiapkan oleh Kepala
Biro/Inspektur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(2) Rancangan Keputusan KPU sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disampaikan secara tertulis kepada
Ketua KPU RI, melalui Sekretaris Jenderal KPU RI
dengan tembusan kepada Kepala Biro yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum.
(3) Rancangan Keputusan KPU sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) disertai penjelasan mengenai dasar
pertimbangan, dasar hukum, pokok-pokok materi
keputusan, dan soft copy dari Rancangan Keputusan
KPU.
(4) Dalam hal Rancangan Keputusan KPU merupakan
perubahan atas Keputusan KPU yang sudah ada,
Page 200
- 13 -
dalam penyampaiannya dilampirkan persandingan
Keputusan KPU yang akan diubah dengan Rancangan
Keputusan KPU yang diajukan.
Pasal 19
(1) Rapat pleno KPU RI memberikan arahan kebijakan,
materi muatan dan jadwal penyelesaian kepada
Sekretaris Jenderal KPU RI.
(2) Sekretaris Jenderal KPU RI memberikan arahan
kepada Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum dan pengusul berdasarkan arahan
rapat pleno KPU RI.
(3) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan pengusul setelah menerima arahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berkoordinasi
dan melakukan pembahasan.
(4) Dalam koordinasi dan pembahasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), Kepala Biro yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum dan pengusul dapat
mengundang unit kerja atau instansi terkait.
Pasal 20
(1) Dalam hal pembahasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19 ayat (4) telah selesai dilakukan, Kepala Biro
yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan Rancangan Awal Keputusan KPU
kepada Ketua KPU RI melalui Sekretaris Jenderal KPU
RI.
(2) Rancangan Awal Keputusan KPU sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibubuhi paraf Sekretaris
Jenderal KPU RI di sebelah kanan nama jabatan Ketua
KPU RI dan paraf Kepala Biro yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum dan pengusul di sebelah
kiri nama jabatan Ketua KPU RI.
Page 201
- 14 -
Pasal 21
(1) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum mengusulkan agenda pembahasan Rancangan
Awal Keputusan KPU sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20 ayat (2) dalam rapat pleno KPU RI.
(2) Hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dituangkan dalam berita acara rapat pleno KPU RI.
Pasal 22
(1) Berdasarkan hasil rapat pleno sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 21, Biro yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum melakukan penyempurnaan Rancangan
Keputusan KPU bersama dengan pengusul.
(2) Dalam hal penyempurnaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) telah selesai dilakukan, Kepala Biro yang
tugas dan fungsinya di bidang hukum menyampaikan
Rancangan Akhir Keputusan KPU kepada Ketua KPU
RI melalui Sekretaris Jenderal KPU RI untuk
ditetapkan.
(3) Rancangan Akhir Keputusan KPU sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dibubuhi paraf Sekretaris
Jenderal KPU RI di sebelah kanan nama jabatan Ketua
KPU RI dan paraf Kepala Biro yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum dan pengusul, atau Kepala
Biro/Inspektur terkait.
Pasal 23
(1) Penetapan Keputusan KPU dilakukan dalam rapat
pleno KPU RI.
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam berita acara rapat pleno KPU RI.
(3) Keputusan KPU yang telah ditetapkan dicetak di kertas
berlogo Garuda Emas.
Page 202
- 15 -
Pasal 24
(1) Setelah Keputusan KPU ditandatangani oleh Ketua
KPU RI, Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
umum memberikan nomor pada Keputusan KPU.
(2) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum membuat salinan Keputusan KPU dan
menyebarluaskannya.
(3) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum menyimpan asli Keputusan KPU.
Pasal 25
(1) Proses penyusunan Keputusan KPU sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 sampai dengan Pasal 24
tidak berlaku bagi Keputusan KPU yang mengatur
bidang:
a. administrasi kepegawaian;
b. pembentukan kelompok/tim kerja; dan
c. keuangan.
(2) Rancangan Keputusan KPU sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a disiapkan oleh unit kerja yang
tugas dan fungsinya di bidang sumber daya manusia.
(3) Rancangan Keputusan KPU sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b disiapkan oleh unit kerja
penanggung jawab kegiatan.
(4) Rancangan Keputusan KPU sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c disiapkan oleh unit kerja yang
tugas dan fungsinya di bidang keuangan.
(5) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan KPU sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dilakukan oleh unit kerja yang tugas dan
fungsinya di bidang sumber daya manusia.
(6) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan KPU sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dilakukan oleh unit kerja penyusun
keputusan.
(7) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan KPU sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Page 203
- 16 -
huruf c dilakukan oleh unit kerja yang tugas dan
fungsinya di bidang keuangan.
Bagian Kedua
Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
Pasal 26
(1) Rancangan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
disiapkan oleh Kepala Bagian sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(2) Rancangan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
secara tertulis kepada Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh,
melalui Sekretaris KPU Provinsi dengan tembusan
kepada Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum.
(3) Rancangan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disertai
penjelasan mengenai dasar pertimbangan, dasar
hukum, pokok-pokok materi keputusan, dan soft copy
dari Rancangan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh.
(4) Dalam hal Rancangan Keputusan KPU Provinsi/KIP
Aceh merupakan perubahan atas Keputusan KPU
Provinsi/KIP Aceh yang sudah ada, dalam
penyampaiannya dilampirkan persandingan
Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh yang akan diubah
dengan Rancangan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
yang diajukan.
Pasal 27
(1) Rapat pleno KPU Provinsi/KIP Aceh memberikan
arahan kebijakan, materi muatan dan jadwal
penyelesaian kepada Sekretaris KPU Provinsi.
(2) Sekretaris KPU Provinsi memberikan arahan kepada
Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan pengusul berdasarkan arahan rapat pleno
KPU Provinsi/KIP Aceh.
Page 204
- 17 -
(3) Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan pengusul setelah menerima arahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berkoordinasi
dan melakukan pembahasan.
(4) Dalam koordinasi dan pembahasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) Kepala Bagian yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum dan pengusul dapat
mengundang unit kerja atau instansi terkait.
Pasal 28
(1) Dalam hal pembahasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27 ayat (4) telah selesai dilakukan, Kepala
Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan Rancangan Awal Keputusan KPU
Provinsi/KIP Aceh kepada Ketua KPU Provinsi/KIP
Aceh melalui Sekretaris KPU Provinsi.
(2) Rancangan Awal Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibubuhi paraf
Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh di sebelah kanan
nama jabatan Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh dan paraf
Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan pengusul di sebelah kiri nama jabatan
Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh.
Pasal 29
(1) Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum mengusulkan agenda pembahasan Rancangan
Awal Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dalam rapat pleno
KPU Provinsi/KIP Aceh.
(2) Hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dituangkan dalam berita acara rapat pleno KPU
Provinsi/KIP Aceh.
Pasal 30
(1) Berdasarkan hasil rapat pleno sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 29, Kepala Bagian yang tugas dan
Page 205
- 18 -
fungsinya di bidang hukum melakukan
penyempurnaan Rancangan Keputusan KPU
Provinsi/KIP Aceh bersama dengan pengusul.
(2) Dalam hal penyempurnaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) telah selesai dilakukan, Kepala Bagian
yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan Rancangan Akhir Keputusan KPU
Provinsi/KIP Aceh kepada Ketua KPU Provinsi/KIP
Aceh melalui Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh untuk
ditetapkan.
(3) Rancangan Akhir Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibubuhi paraf
Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh di sebelah kanan
nama jabatan Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh dan paraf
Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan pengusul, atau Kepala Bagian terkait.
Pasal 31
(1) Penetapan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
dilakukan dalam rapat pleno KPU Provinsi/KIP Aceh.
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam berita acara rapat pleno KPU
Provinsi/KIP Aceh.
(3) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh yang telah
ditetapkan dicetak di kertas berlogo KPU.
(4) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dibubuhi paraf anggota KPU
Provinsi/KIP Aceh, Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh,
Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan pengusul, atau Kepala Bagian terkait.
Pasal 32
(1) Setelah Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
ditandatangani oleh Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh,
Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang umum
memberikan nomor pada Keputusan KPU Provinsi/KIP
Aceh.
Page 206
- 19 -
(2) Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum membuat salinan Keputusan KPU Provinsi/KIP
Aceh dan menyebarluaskannya.
(3) Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum menyimpan asli Keputusan KPU Provinsi/KIP
Aceh.
Pasal 33
(1) Proses penyusunan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 sampai dengan
Pasal 32 tidak berlaku bagi Keputusan KPU
Provinsi/KIP Aceh yang mengatur bidang:
a. administrasi kepegawaian; dan
b. keuangan.
(2) Rancangan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
disiapkan oleh unit kerja yang tugas dan fungsinya di
bidang sumber daya manusia.
(3) Rancangan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
disiapkan oleh unit kerja yang tugas dan fungsinya di
bidang keuangan.
(4) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh unit
kerja yang tugas dan fungsinya di bidang sumber daya
manusia.
(5) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan oleh unit
kerja yang tugas dan fungsinya di bidang keuangan.
Page 207
- 20 -
Bagian Ketiga
Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
Pasal 34
(1) Rancangan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
disiapkan oleh Kepala Sub Bagian sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(2) Rancangan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
secara tertulis kepada Ketua KPU/KIP
Kabupaten/Kota, melalui Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Kepala Sub
Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum.
(3) Rancangan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disertai
penjelasan mengenai dasar pertimbangan, dasar
hukum, pokok-pokok materi keputusan, dan soft copy
dari Rancangan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota.
(4) Dalam hal Rancangan Keputusan KPU/KIP
Kabupaten/Kota merupakan perubahan atas
Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang sudah ada,
dalam penyampaiannya dilampirkan persandingan
Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang akan
diubah dengan Rancangan Keputusan KPU/KIP
Kabupaten/Kota yang diajukan.
Pasal 35
(1) Rapat pleno KPU/KIP Kabupaten/Kota memberikan
arahan kebijakan, materi muatan dan jadwal
penyelesaian kepada Sekretaris KPU Kabupaten/Kota.
(2) Sekretaris KPU Kabupaten/Kota memberikan arahan
kepada Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya
di bidang hukum dan pengusul berdasarkan arahan
rapat pleno KPU/KIP Kabupaten/Kota.
(3) Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum setelah menerima arahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) berkoordinasi dan melakukan
pembahasan.
Page 208
- 21 -
(4) Dalam koordinasi dan pembahasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) Kepala Sub Bagian yang tugas
dan fungsinya di bidang hukum dan pengusul dapat
mengundang unit kerja atau instansi terkait.
Pasal 36
(1) Dalam hal pembahasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 35 ayat (4) telah selesai dilakukan, Kepala Sub
Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan Rancangan Awal Keputusan KPU/KIP
Kabupaten/Kota kepada Ketua KPU/KIP
Kabupaten/Kota melalui Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota.
(2) Rancangan Awal Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibubuhi paraf
Sekretaris KPU Kabupaten/Kota di sebelah kanan
nama jabatan Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota dan
paraf Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum dan pengusul di sebelah kiri nama
jabatan Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota.
Pasal 37
(1) Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum mengusulkan agenda pembahasan Rancangan
Awal Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2) dalam
rapat pleno KPU/KIP Kabupaten/Kota.
(2) Hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dituangkan dalam berita acara rapat pleno
KPU/KIP Kabupaten/Kota.
Pasal 38
(1) Berdasarkan hasil rapat pleno sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 37, Kepala Sub Bagian yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum melakukan
penyempurnaan Rancangan Keputusan KPU/KIP
Kabupaten/Kota bersama dengan pengusul.
Page 209
- 22 -
(2) Dalam hal penyempurnaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) telah selesai dilakukan, Kepala Sub
Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan Rancangan Akhir Keputusan KPU/KIP
Kabupaten/Kota kepada Ketua KPU/KIP
Kabupaten/Kota melalui Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota untuk ditetapkan.
(3) Rancangan Akhir Keputusan KPU/KIP
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dibubuhi paraf Sekretaris KPU Kabupaten/Kota di
sebelah kanan nama jabatan Ketua KPU/KIP
Kabupaten/Kota dan paraf Kepala Sub Bagian yang
tugas dan fungsinya di bidang hukum dan pengusul,
atau Kepala Sub Bagian terkait.
Pasal 39
(1) Penetapan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
dalam rapat pleno KPU/KIP Kabupaten/Kota.
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam berita acara rapat pleno KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
(3) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang telah
ditetapkan dicetak di kertas berlogo KPU.
(4) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dibubuhi paraf anggota
KPU/KIP Kabupaten/Kota, Sekretaris KPU/KIP
Kabupaten/Kota, Kepala Sub Bagian yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum dan pengusul, atau Kepala
Sub Bagian terkait.
(5) Dalam hal Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota telah
ditetapkan, Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di
bidang umum memberi nomor pada Keputusan
KPU/KIP Kabupaten/Kota.
Pasal 40
(1) Setelah Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
ditandatangani oleh Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota,
Page 210
- 23 -
Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang umum
memberikan nomor pada Keputusan KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
(2) Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum membuat salinan Keputusan KPU/KIP
Kabupaten/Kota dan menyebarluaskannya.
(3) Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum menyimpan asli Keputusan KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
Pasal 41
(1) Proses penyusunan Keputusan KPU/KIP
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal
34 sampai dengan Pasal 40 tidak berlaku bagi
Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang mengatur
bidang:
a. administrasi kepegawaian; dan
b. keuangan.
(2) Rancangan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
disiapkan oleh unit kerja yang tugas dan fungsinya di
bidang sumber daya manusia.
(3) Rancangan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
disiapkan oleh unit kerja yang tugas dan fungsinya di
bidang keuangan.
(4) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh unit
kerja yang tugas dan fungsinya di bidang sumber daya
manusia.
(5) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan oleh unit
kerja yang tugas dan fungsinya di bidang keuangan.
Page 211
- 24 -
Bagian Keempat
Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI
Pasal 42
(1) Rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU
disiapkan oleh Kepala Biro/Inspektur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
(2) Rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
secara tertulis kepada Sekretaris Jenderal KPU RI,
dengan tembusan kepada Kepala Biro yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum.
(3) Rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disertai
penjelasan mengenai dasar pertimbangan, dasar
hukum, pokok-pokok materi keputusan, dan soft copy
dari Rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU.
(4) Dalam hal Rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal
KPU merupakan perubahan atas Keputusan Sekretaris
Jenderal KPU yang sudah ada, dalam penyampaiannya
dilampirkan persandingan Keputusan Sekretaris
Jenderal KPU yang akan diubah dengan Rancangan
Keputusan Sekretaris Jenderal KPU yang diajukan.
Pasal 43
(1) Sekretaris Jenderal KPU RI memberikan arahan
kepada Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum dan pengusul.
(2) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan pengusul setelah menerima arahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkoordinasi
dan melakukan pembahasan.
(3) Dalam koordinasi dan pembahasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), Kepala Biro yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum dan pengusul dapat
mengundang unit kerja atau instansi terkait.
Page 212
- 25 -
Pasal 44
(1) Dalam hal pembahasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 43 ayat (3) telah selesai dilakukan, Kepala Biro
yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan Rancangan Awal Keputusan Sekretaris
Jenderal KPU RI kepada Sekretaris Jenderal KPU RI.
(2) Rancangan Awal Keputusan Sekretaris Jenderal KPU
RI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibubuhi
paraf Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan pengusul di sebelah kanan nama jabatan
Sekretaris Jenderal KPU RI.
Pasal 45
Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
mengusulkan agenda pembahasan Rancangan Awal
Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2) dalam rapat
pembahasan.
Pasal 46
(1) Berdasarkan hasil rapat pembahasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 45, Kepala Biro yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum melakukan
penyempurnaan Rancangan Keputusan Sekretaris
Jenderal KPU RI bersama dengan pengusul.
(2) Dalam hal penyempurnaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) telah selesai dilakukan, Kepala Biro yang
tugas dan fungsinya di bidang hukum menyampaikan
Rancangan Akhir Keputusan Sekretaris Jenderal KPU
RI kepada Sekretaris Jenderal KPU RI untuk
ditetapkan.
(3) Rancangan Akhir Keputusan Sekretaris Jenderal KPU
RI sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibubuhi paraf
di sebelah kanan nama jabatan Sekretaris Jenderal
KPU RI oleh Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum dan pengusul, atau Kepala
Biro/Inspektur terkait.
Page 213
- 26 -
Pasal 47
(1) Setelah Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI
ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal KPU RI, Biro
yang tugas dan fungsinya di bidang umum
memberikan nomor pada Keputusan Sekretaris
Jenderal KPU RI.
(2) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum membuat salinan Keputusan Sekretaris
Jenderal KPU RI dan menyebarluaskannya.
(3) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum menyimpan asli Keputusan Sekretaris Jenderal
KPU RI.
Pasal 48
(1) Proses penyusunan Keputusan Sekretaris Jenderal
KPU RI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 sampai
dengan Pasal 47 tidak berlaku bagi Keputusan
Sekretaris Jenderal KPU RI yang mengatur bidang:
a. administrasi kepegawaian;
b. pembentukan kelompok/tim kerja;
c. keuangan; dan
d. barang milik negara.
(2) Rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
disiapkan oleh unit kerja yang tugas dan fungsinya di
bidang sumber daya manusia.
(3) Rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
disiapkan oleh unit kerja penyusun keputusan.
(4) Rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
disiapkan oleh unit kerja yang tugas dan fungsinya di
bidang keuangan.
(5) Rancangan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
disiapkan oleh unit kerja yang tugas dan fungsinya di
bidang pengelolaan barang milik negara.
Page 214
- 27 -
(6) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh unit
kerja yang tugas dan fungsinya di bidang sumber daya
manusia.
(7) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan oleh unit
kerja penyusun keputusan.
(8) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan oleh unit
kerja yang tugas dan fungsinya di bidang keuangan.
(9) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan oleh unit
kerja yang tugas dan fungsinya di bidang pengelolaan
barang milik negara.
Bagian Kelima
Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
Pasal 49
(1) Rancangan Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
disiapkan oleh Kepala Bagian sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(2) Rancangan Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
secara tertulis kepada Sekretaris KPU Provinsi dengan
tembusan kepada Kepala Bagian yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum.
(3) Rancangan Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disertai
penjelasan mengenai dasar pertimbangan, dasar
hukum, pokok-pokok materi keputusan, dan soft copy
dari Rancangan Keputusan Sekretaris KPU Provinsi.
Page 215
- 28 -
(4) Dalam hal Rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Provinsi merupakan perubahan atas Keputusan
Sekretaris KPU Provinsi yang sudah ada, dalam
penyampaiannya dilampirkan persandingan
Keputusan Sekretaris KPU Provinsi yang akan diubah
dengan Rancangan Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
yang diajukan.
Pasal 50
(1) Sekretaris KPU Provinsi memberikan arahan kepada
Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan pengusul.
(2) Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan pengusul setelah menerima arahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berkoordinasi dan melakukan pembahasan.
(3) Dalam koordinasi dan pembahasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), Kepala Bagian yang tugas dan
fungsinya di bidang hukum dan pengusul dapat
mengundang unit kerja atau instansi terkait.
Pasal 51
(1) Dalam hal pembahasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50 ayat (3) telah selesai dilakukan, Kepala
Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan Rancangan Awal Keputusan Sekretaris
KPU Provinsi kepada Sekretaris KPU Provinsi.
(2) Rancangan Awal Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibubuhi paraf
Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan pengusul di sebelah kanan nama jabatan
Sekretaris KPU Provinsi.
Pasal 52
Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
mengusulkan agenda pembahasan Rancangan Awal
Page 216
- 29 -
Keputusan Sekretaris KPU Provinsi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 51 ayat (2) dalam rapat pembahasan.
Pasal 53
(1) Berdasarkan hasil rapat pembahasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 52, Kepala Bagian yang tugas
dan fungsinya di bidang hukum melakukan
penyempurnaan Rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Provinsi bersama dengan pengusul.
(2) Dalam hal penyempurnaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) telah selesai dilakukan, Kepala Bagian
yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan Rancangan Akhir Keputusan
Sekretaris KPU Provinsi kepada Sekretaris KPU
Provinsi untuk ditetapkan.
(3) Rancangan Akhir Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibubuhi paraf di
sebelah kanan nama jabatan Sekretaris KPU Provinsi
oleh Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan pengusul, atau Kepala Bagian terkait.
Pasal 54
(1) Setelah Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
ditandatangani oleh Sekretaris KPU Provinsi, Bagian
yang tugas dan fungsinya di bidang umum
memberikan nomor pada Keputusan Sekretaris KPU
Provinsi.
(2) Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum membuat salinan Keputusan Sekretaris KPU
Provinsi dan menyebarluaskannya.
(3) Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum menyimpan asli Keputusan Sekretaris KPU
Provinsi.
Pasal 55
(1) Proses penyusunan Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 sampai dengan
Page 217
- 30 -
Pasal 54 tidak berlaku bagi Keputusan Sekretaris KPU
Provinsi yang mengatur bidang:
a. administrasi kepegawaian;
b. keuangan; dan
c. barang milik negara.
(2) Rancangan Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
disiapkan oleh unit kerja yang tugas dan fungsinya di
bidang sumber daya manusia.
(3) Rancangan Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
disiapkan oleh unit kerja yang tugas dan fungsinya di
bidang keuangan.
(4) Rancangan Keputusan Sekretaris KPU Provinsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
disiapkan oleh unit kerja yang tugas dan fungsinya di
bidang pengelolaan barang milik negara.
(5) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan Sekretaris KPU Provinsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh unit
kerja yang tugas dan fungsinya di bidang sumber daya
manusia.
(6) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan Sekretaris KPU Provinsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan oleh unit
kerja yang tugas dan fungsinya di bidang keuangan.
(7) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan Sekretaris KPU Provinsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan oleh unit
kerja yang tugas dan fungsinya di bidang pengelolaan
barang milik negara.
Page 218
- 31 -
Bagian Keenam
Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota
Pasal 56
(1) Rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota disiapkan oleh Kepala Sub Bagian
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(2) Rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan secara tertulis kepada Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota, dengan tembusan kepada Kepala
Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum.
(3) Rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disertai penjelasan mengenai dasar pertimbangan,
dasar hukum, pokok-pokok materi keputusan, dan soft
copy dari Rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota.
(4) Dalam hal Rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota merupakan perubahan atas
Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota yang
sudah ada, dalam penyampaiannya dilampirkan
persandingan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota yang akan diubah dengan Rancangan
Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota yang
diajukan.
Pasal 57
(1) Sekretaris KPU Kabupaten/Kota memberikan arahan
kepada Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya
di bidang hukum dan pengusul.
(2) Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum dan pengusul setelah menerima arahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berkoordinasi dan melakukan pembahasan.
(3) Dalam koordinasi dan pembahasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bagian yang tugas
Page 219
- 32 -
dan fungsinya di bidang hukum dan pengusul dapat
mengundang unit kerja atau instansi terkait.
Pasal 58
(1) Dalam hal pembahasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 57 ayat (3) telah selesai dilakukan, Kepala Sub
Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan Rancangan Awal Keputusan Sekretaris
KPU Kabupaten/Kota kepada Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota.
(2) Rancangan Awal Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibubuhi Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya
di bidang hukum dan pengusul di sebelah kanan nama
jabatan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota.
Pasal 59
Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum mengusulkan agenda pembahasan Rancangan Awal
Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 58 ayat (2) dalam rapat
pembahasan.
Pasal 60
(1) Berdasarkan hasil rapat pembahasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 59, Kepala Sub Bagian yang
tugas dan fungsinya di bidang hukum melakukan
penyempurnaan Rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota bersama dengan pengusul.
(2) Dalam hal penyempurnaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) telah selesai dilakukan, Kepala Sub
Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum
menyampaikan Rancangan Akhir Keputusan Sekretaris
KPU Kabupaten/Kota kepada Sekretaris KPU
kabupaten/Kota untuk ditetapkan.
(3) Rancangan Akhir Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Page 220
- 33 -
dibubuhi paraf di sebelah kanan nama jabatan
Sekretaris KPU Kabupaten/Kota oleh Kepala Sub
Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang hukum dan
pengusul, atau Kepala Sub Bagian terkait.
Pasal 61
(1) Setelah Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota
ditandatangani oleh Sekretaris KPU Kabupaten/Kota,
Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang umum
memberikan nomor pada Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota.
(2) Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum membuat salinan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota dan menyebarluaskannya.
(3) Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum menyimpan asli Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota.
Pasal 62
(1) Proses penyusunan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal
56 sampai dengan Pasal 61 tidak berlaku bagi
Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota yang
mengatur bidang:
a. administrasi kepegawaian;
b. keuangan; dan
c. barang milik negara.
(2) Rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a disiapkan oleh unit kerja yang tugas dan
fungsinya di bidang sumber daya manusia.
(3) Rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b disiapkan oleh unit kerja yang tugas dan
fungsinya di bidang keuangan.
(4) Rancangan Keputusan Sekretaris KPU
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Page 221
- 34 -
huruf c disiapkan oleh unit kerja yang tugas dan
fungsinya di bidang pengelolaan barang milik negara.
(5) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dilakukan oleh unit kerja yang tugas dan fungsinya di
bidang sumber daya manusia.
(6) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dilakukan oleh unit kerja yang tugas dan fungsinya di
bidang keuangan.
(7) Penyusunan, penomoran dan pengadminstrasian
Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
dilakukan oleh unit kerja yang tugas dan fungsinya di
bidang pengelolaan barang milik negara.
BAB V
PUBLIKASI DAN SOSIALISASI
Pasal 63
(1) Peraturan dan Keputusan yang dipublikasikan
merupakan salinan Peraturan dan Keputusan.
(2) Salinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan salinan Peraturan dan Keputusan sesuai
dengan aslinya yang ditandatangani dengan
menggunakan tinta berwarna biru atau ungu.
(3) Pengesahan salinan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilakukan oleh:
a. Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum atau pejabat yang diberi wewenang untuk
mengesahkan untuk Peraturan KPU, Keputusan
KPU dan Keputusan Sekretaris Jenderal KPU;
b. Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum atau pejabat yang diberi wewenang untuk
mengesahkan, untuk Keputusan KPU
Page 222
- 35 -
Provinsi/KIP Aceh dan Keputusan Sekretaris KPU
Provinsi;
c. Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di
bidang hukum atau pejabat yang diberi wewenang
untuk mengesahkan, untuk Keputusan KPU/KIP
Kabupaten/Kota dan Keputusan Sekrtaris KPU
Kabupaten/Kota.
Pasal 64
(1) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum melakukan publikasi terhadap Peraturan KPU,
Keputusan KPU dan Keputusan Sekretaris Jenderal
KPU.
(2) Kepala Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum melakukan publikasi terhadap Keputusan KPU
Provinsi/KIP Aceh dan Keputusan Sekretaris KPU
Provinsi.
(3) Kepala Sub Bagian yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum melakukan publikasi terhadap Keputusan
KPU/KIP Kabupaten/Kota dan Keputusan Sekretaris
KPU Kabupaten/Kota.
(4) Publikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3) dapat dalam bentuk penyuluhan dan
publikasi melalui media internet.
Pasal 65
(1) KPU RI, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP
Kabupaten /Kota wajib melakukan penyuluhan dan
sosialisasi.
(2) Penyuluhan dan sosialisasi sebagaiman dimaksud
pada ayat (1), dapat dilakukan melalui metode:
a. pertemuan tatap muka;
b. penyebaran bahan cetakan;
c. media masa cetak dan elektronik;
d. media social; dan/atau
e. media lainnya.
Page 223
- 36 -
BAB VI
EVALUASI DAN KAJIAN SINGKAT INISIATIF
Bagian Kesatu
Evaluasi
Pasal 66
(1) Kepala Biro yang tugas dan fungsinya di bidang
hukum bersama dengan pengusul melakukan evaluasi
terhadap substansi Peraturan KPU.
(2) Hasil evaluasi digunakan sebagai bahan
penyempurnaan penyusunan atau perubahan
Peraturan KPU.
(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara berkala setiap 2 (dua) tahun sekali.
Bagian Kedua
Kajian Singkat Inisiatif
Pasal 67
(1) Pengusul dapat membuat kajian singkat inisiatif
Peraturan KPU.
(2) Pengusul dapat melibatkan unit kerja terkait dalam
hal pembuatan kajian singkat inisiatif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
(3) Kajian singkat inisiatif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), paling kurang memuat:
a. latar belakang;
b. evaluasi peraturan perundang-undangan yang
berlaku atau hasil telaahan atas peraturan
perundang-undangan yang terkait; dan
c. jangkauan dan arah pengaturan.
Page 224
- 37 -
BAB VII
TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DAN KEPUTUSAN
Pasal 68
Penyusunan Rancangan Peraturan dan Keputusan
dilakukan sesuai dengan Teknik Penyusunan Peraturan
Perundang-Undangan.
Pasal 69
Ketentuan lebih lanjut mengenai teknik penyusunan
Peraturan dan Keputusan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 68 diatur dalam Petunjuk Teknis yang ditetapkan
oleh Sekretaris Jenderal KPU RI.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 70
Peraturan KPU ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Page 225
- 38 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan KPU ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
HUSNI KAMIL MANIK
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR
Page 226
LAMPIRAN IV PEMBUATAN TEMPLATE RANCANGAN KEPUTUSAN
Lampiran IV.A. Nota Dinas Pengajuan Template
Page 228
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: …./…./…../….
TENTANG
DESAIN SURAT SUARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,
BUPATI DAN WAKIL BUPATI DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 11 ayat
(3) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2015
tentang Norma, Standar, Prosedur Kebutuhan Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, perlu menetapkan
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia
tentang Desain Surat Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan
Wakil Walikota;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5678);
3. Peraturan . . .
Page 229
- 2 -
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun
2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan
Nomor 01 Tahun 2010;
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun
2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 22 Tahun 2008;
5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2015
tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan
Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 669);
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015
tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 720) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 12
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1057);
7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun
2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
721);
8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016
tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan . . .
Page 230
- 3 -
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 567);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK
INDONESIA TENTANG DESAIN SURAT SUARA PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL
BUPATI DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA.
KESATU : Menetapkan Desain Surat Suara Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota yang memuat judul surat suara
pemilihan, nomor, foto pasangan calon dan nama pasangan
calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Desain Surat Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
untuk pemungutan suara ulang diberi tanda khusus yaitu
tulisan “PEMILIHAN ULANG” dalam bentuk stempel,
sebagaiamana tercantum dalam Lampiran Keputusan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di .......................
pada tanggal .........
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
HUSNI KAMIL MANIK
Page 231
- 4 -
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG
DESAIN SURAT SUARA PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,
BUPATI DAN WAKIL BUPATI DAN/ATAU
WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
DESAIN SURAT SUARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,
BUPATI DAN WAKIL BUPATI DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
A. DESAIN SURAT SUARA
………………………………………………………………………………………………
B. BENTUK DAN UKURAN SURAT SUARA
………………………………………………………………………………………………
C. TEKNIK MELIPAT SURAT SUARA
………………………………………………………………………………………………
D. DESAIN SURAT SUARA PEMUNGUTAN SUARA ULANG
………………………………………………………………………………………………
Ditetapkan di .......................
pada tanggal .........
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
HUSNI KAMIL MANIK
Page 232
KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI ........
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI .........
NOMOR: …./…./…../…./…..
TENTANG
PENETAPAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DAN
HASIL PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR …………………
TAHUN ...…
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI .................. ,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 46 ayat (2)
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2015
tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan
Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota, perlu menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Provinsi .... tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur ….. Tahun …. ;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor … Tahun … tentang
Pembentukan Provinsi … (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun … Nomor …, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor …);
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
3 cm 2,5 cm 2,5 cm
3 cm
2,5 cm
Republik . . .
0,5 cm
1 cm
1 enter
2 enter
1 enter
Page 233
- 2 -
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5678);
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun
2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan
Nomor 01 Tahun 2010;
5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun
2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008;
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2015
tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun
2015 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan
Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota;
8. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi …… Nomor
…. tentang Pedoman Teknis Tahapan, Program, dan
Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur ….;
9. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi …… Nomor
…. tentang Pedoman Teknis Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur ….;
Memerhatikan . . .
Page 234
- 3 -
Memerhatikan: 1. Berita Acara Nomor ..... Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur .... Tahun …. ;
2. dst;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI ….
TENTANG PENETAPAN REKAPITULASI HASIL
PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DAN HASIL
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR ... TAHUN
... .
KESATU : Menetapkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur .... Tahun
…. yang dituangkan dalam Model DC1-KWK sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Menetapkan hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
.... Tahun …. sebagai berikut:
a. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor
Urut 1 Sdr. .............. dan Sdr. ................... dengan
perolehan suara sebanyak ......... (.............) suara;
b. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor
Urut 2 Sdr. .............. dan Sdr. ................... dengan
perolehan suara sebanyak ......... (.............) suara;
c. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor
Urut 3 Sdr. .............. dan Sdr. ................... dengan
perolehan suara sebanyak ......... (.............) suara;
d. dan seterusnya.
KETIGA : Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil
Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU dan
Diktum KEDUA ditetapkan pada hari ....*) tanggal .…*) tahun
....*) “ *ditulis dalam angka” (pada hari ....**) tanggal .…**)
tahun dua ribu ....**) ” **ditulis dalam huruf” pukul 15:30
(pukul lima belas lewat tiga puluh menit) Waktu Indonesia
Bagian .....
KEEMPAT . . .
1 enter
Page 235
- 4 -
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di .......................
pada tanggal .........
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI .................. ,
(NAMA LENGKAP TANPA GELAR)
1 enter
3 enter
2 enter
Page 236
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA ........
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA .........
NOMOR: …./…./…../…./…..
TENTANG
PENETAPAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DAN
HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI/WALIKOTA DAN WAKIL
WALIKOTA …………………
TAHUN ...…
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA .................. ,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 31 ayat (2)
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2015
tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan
Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota, perlu menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota ... tentang Penetapan Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan Wakil Walikota …..
Tahun …. ;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor … Tahun … tentang
Pembentukan Kabupaten/Kota … (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun … Nomor …, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor …);
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
3 cm 2,5 cm 2,5 cm
3 cm
2,5 cm
1 Tahun . . .
0,5 cm
1 enter
2 enter
1 enter 1 cm
Page 237
- 2 -
1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5678);
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun
2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan
Nomor 01 Tahun 2010;
5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun
2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008;
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2015
tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun
2015 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan
Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota;
8. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota……
Nomor …. tentang Pedoman Teknis Tahapan, Program,
dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati/Walikota dan Wakil Walikota ….;
9. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
…… Nomor …. tentang Pedoman Teknis Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan
Bupati . . .
Page 238
- 3 -
Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan Wakil Walikota
….;
Memerhatikan: 1. Berita Acara Nomor ..... Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan Wakil Walikota ....
Tahun …. ;
2. dst;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA
…. TENTANG PENETAPAN REKAPITULASI HASIL
PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DAN HASIL
PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI/WALIKOTA DAN
WAKIL WALIKOTA .... TAHUN …. .
KESATU : Menetapkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan
Wakil Walikota .... Tahun …. yang dituangkan dalam Model
DB1-KWK sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KEDUA : Menetapkan hasil Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati/Walikota dan Wakil Walikota .... Tahun …. sebagai
berikut:
a. Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan
Wakil Walikota Nomor Urut 1 Sdr. .............. dan Sdr.
................... dengan perolehan suara sebanyak .........
(.............) suara;
b. Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan
Wakil Walikota Nomor Urut 2 Sdr. .............. dan Sdr.
................... dengan perolehan suara sebanyak .........
(.............) suara;
c. Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan
Wakil Walikota Nomor Urut 3 Sdr. .............. dan Sdr.
................... dengan perolehan suara sebanyak .........
(.............) suara;
d. dan seterusnya.
KETIGA . . .
1 enter
1 enter
Page 239
- 4 -
KETIGA : Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil
Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU dan
Diktum KEDUA ditetapkan pada hari ....*) tanggal .…*) tahun
....*) “ *ditulis dalam angka” (pada hari ....**) tanggal .…**)
tahun dua ribu ....**) ” **ditulis dalam huruf” pukul 15:30
(pukul lima belas lewat tiga puluh menit) Waktu Indonesia
Bagian ..... .
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di .......................
pada tanggal .........
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA …. ,
¶
¶
¶
(NAMA LENGKAP TANPA GELAR)
1 enter
3 enter
2 enter
Page 240
KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA
PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL
KOMISI PEMILIHAN UMUM
SEKRETARIS JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dengan dilaksanakan reformasi birokrasi di
Lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan
Umum, berdasarkan Peraturan Presiden 189 Tahun 2014
tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, telah
ditetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal Komisi
Pemilihan Umum Nomor 241 Tahun 2015 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberian Tunjangan
Kinerja Pada Pegawai di Lingkungan pada Sekretariat
Jenderal Komisi Pemilihan Umum;
b. bahwa dengan adanya peningkatan kinerja pegawai
dalam pelaksanaan reformasi birokrasi yang telah
dilakukan di Lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi
Pemilihan Umum, tunjangan kinerja yang selama ini
telah diberikan perlu untuk ditingkatkan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf b dan untuk melaksanakan Pasal 3 dan
Pasal 10 Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun 2015
tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan
Sekretariat . . .
1 spasi
1 spasi
2 spasi
2,5 cm 2,5 cm
3 cm
0,5 cm 1 cm
Page 241
- 2 -
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, perlu
menetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal Komisi
Pemilihan Umum Republik Indonesia tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja
Pegawai di Lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi
Pemilihan Umum;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5494);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 164);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5258);
5. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;
6. Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun 2015 tentang
Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat
Jenderal Komisi Pemilihan Umum (Lembaran Negara
Republik Indoensia Tahun 2015 Nomor 383);
7. Keputusan Presiden Nomor 16/M Tahun 2013 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Sekretaris Jenderal
Komisi Pemilihan Umum;
8. Peraturan . . .
1 spasi
Page 242
- 3 -
8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 22 Tahun 2008;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 34 Tahun 2011 tentang
Pedoman Evaluasi Jabatan;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 63 Tahun 2011 tentang
Penataan Sistem Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road
Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019;
12. Keputusan Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum
Nomor 95/Kpts/Setjen/TAHUN 2015 tentang Kelas
Jabatan pada Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan
Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI PEMILIHAN
UMUM REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI
DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI
PEMILIHAN UMUM.
KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberian
Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat
Jenderal Komisi Pemilihan Umum, sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan ini.
KEDUA : Menetapkan Formulir dan Format Yang Digunakan Dalam
Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja di Lingkungan
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum sebagaimana
tercantum . . .
Page 243
- 4 -
tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
KETIGA : Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Sekretaris
Jenderal Komisi Pemilihan umum Nomor
241/Kpts/Setjen/Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai di
Lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
SEKRETARIS JENDERAL
KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
ARIF RAHMAN HAKIM
2 spasi
Page 244
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI .....
KEPUTUSAN SEKRETARIS
KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI …
NOMOR : .…/…./…./…./ ….
TENTANG
……………………………………………………………….
SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI ….. ,
Menimbang : a. bahwa ………………………………………………………..;
b. bahwa ………………………………………………………..;
Mengingat : 1. ………………………………………………………………….;
2. dan seterusnya;
Memerhatikan : 1. ………………………………………………………………….;
2. dan seterusnya;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI ….. TENTANG ………………………………………. .
KESATU : ………………………………………………………………….. .
KEDUA : ……………………………………………… dan seterusnya.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di .......................
pada tanggal .........
SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI ….. ,
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Page 245
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA .....
KEPUTUSAN SEKRETARIS
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA …
NOMOR : .…/…./…./…./ ….
TENTANG
……………………………………………………………….
SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA ….. ,
Menimbang : a. bahwa ………………………………………………………..;
b. bahwa ………………………………………………………..;
Mengingat : 1. ………………………………………………………………….;
2. dan seterusnya;
Memerhatikan : 1. ………………………………………………………………….;
2. dan seterusnya;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA ….. TENTANG ………………………….. .
KESATU : ………………………………………………………………….. .
KEDUA : ……………………………………………… dan seterusnya.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di .......................
pada tanggal .........
SEKRETARIS KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA ….. ,
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Page 255
BIRO HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
-2016-
Page 256
DASAR HUKUM TEKNIK PENYUSUNAN KEPUTUSAN
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
2. PKPU Nomor 17 Tahun 2015 tentang Tata Naskah Dinas KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/ Kota
Sedang dalam tahap Penyusunan: 1. Rancangan PKPU tentang Pedoman
Penyusunan Peraturan dan Keputusan KPU 2. Petunjuk Teknis Penyusunan Peraturan KPU 3. Petunjuk Teknis Penyusunan Keputusan KPU
3. Surat Edaran KPU No 2 Tahun 2016 tentang Petunjuk Penyusunan Keputusan di Lingkungan KPU
Pasal 97: Teknik penyusunan dan/atau bentuk yang diatur dalam UU ini berlaku secara mutatis mutandis bagi teknik penyusunan dan/atau bentuk Keputusan Presiden, Pimpinan MPR, Pimpinan DPR, Pimpinan DPD, Ketua MA, Ketua MK, Ketua KY, Kepala BPK, Gubernur BI, Menteri, Kepala Badan, Keputusan Lembaga atau Keputusan Ketua Komisi yang setingkat, Pimpinan DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota, Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yag setingkat.
Page 257
Alur Penyusunan Keputusan
Pengusulan rancangan Keputusan
Proses Legal drafting
Pencermatan Pengajuan
rancangan ke dalam pleno
Pembahasan dalam Pleno
Pengajuan rancangan
akhir Keputusan
Penetapan
Unit Kerja Pengusul
Unit Kerja Penyusun
Unit Kerja Pengusul Anggota KPU
Unit Kerja Penyusun
Ketua KPU
- Koordinasi - Rapat Pembahasan
Unit Kerja Penyusun
Page 258
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN KEPUTUSAN
Page 259
Teknik Penyusunan Keputusan
a) Keputusan KPU:
1) Keputusan KPU RI;
2) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh;
3) Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota.
b) Keputusan Sekretaris KPU:
1) Keputusan Sekretaris Jenderal KPU RI;
2) Keputusan Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh;
3) Keputusan Sekretaris KPU/KIP Kabupaten/Kota.
Jenis & Bentuk Keputusan
Page 260
Teknik Penyusunan Keputusan
Sistematika Keputusan: A. Judul B. Pembukaan C. Batang Tubuh D. Penutup E. Lampiran (jika diperlukan)
Susunan Keputusan
Page 261
A. Judul
singkat, jelas, dan mencerminkan hal yang ditetapkan
memuat keterangan mengenai jenis, nomor, tahun penetapan dan nama Keputusan
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah marjin tanpa diakhiri tanda baca dan tidak boleh ditambah dengan singkatan atau akronim
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 156/Kpts/KPU/TAHUN 2015
TENTANG
BENTUK DAN FORMAT FORMULIR DALAM PENGELOLAAN DAN PELAYANAN
INFORMASI DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Page 262
1) Jabatan Pembuat Keputusan ditulis seluruhnya dengan huruf kapital diletakkan di tengah marjin
diakhiri tanda baca koma
2) Konsiderans Menimbang
3) Dasar Hukum Mengingat
4) Diktum
B. Pembukaan
Page 263
Konsiderans diawali dengan kata Menimbang memuat uraian singkat mengenai pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan
alasan pembuatan keputusan pokok-pokok pikiran dalam Konsiderans memuat unsur yuridis dan sosiologis
B. Pembukaan
2) Konsiderans
1. Sosiologis
Produk hukum yg dibuat muncul dari harapan, aspirasi &
sesuai dengan konteks kebutuhan sosial masyarakat
setempat.
2. Yuridis
Produk hukum yg dibuat menjunjung tinggi supremasi &
kepastian hukum serta tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.
Sosiologis
Yuridis
Page 264
Jika Konsiderans memuat lebih dari 1 pokok pikiran, tiap-tiap pokok pikiran dirumuskan dalam rangkaian kalimat yg merupakan kesatuan pengertian.
Tiap-tiap pokok pikiran diawali dengan
huruf abjad, & dirumuskan dlm 1 kalimat yg diawali dengan kata bahwa & diakhiri tanda baca titik koma.
B. Pembukaan
2) Konsiderans (lanjt...)
Menimbang : bahwa dalam rangka
melaksanakan ketentuan Pasal 48
Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pengelolaan dan
Pelayanan Informasi Publik di
Lingkungan Komisi Pemilihan
Umum, perlu menetapkan
Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Republik Indonesia
tentang Bentuk dan Format
Formulir dalam Pengelolaan dan
Pelayanan Informasi di
Lingkungan Komisi Pemilihan
Umum;
Page 265
Dasar Hukum dimulai dengan kata Mengingat : dasar kewenangan pembuatan Keputusan &
Peraturan Perundang-undangan yg memerintahkan pembuatan Keputusan
Peraturan Perundang-undangan yg digunakan sebagai
dasar hukum hanya Peraturan Perundang-undangan yg tingkatannya lebih tinggi atau sama.
Keputusan yg akan dicabut dengan Keputusan yg akan
dibentuk atau belum resmi berlaku tidak boleh dijadikan dasar hukum.
Apabila lebih dari satu, urutan pencantuman
memerhatikan tata urutan Peraturan Perundang-undangan & jika tingkatannya sama disusun secara kronologis berdasarkan saat pengundangan atau penetapannya.
B. Pembukaan
3) Dasar Hukum
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun
1999 tentang Telekomunikasi
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor
154, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3881);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4843);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4846);
4. .... dan seterusnya;
Page 266
Diktum terdiri dari atas :
a. Kata Memutuskan;
b. Kata Menetapkan;
c. Nama Keputusan.
B. Pembukaan
3) Diktum
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA TENTANG BENTUK
DAN FORMAT FORMULIR DALAM
PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI
DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM.
Page 267
1) Materi Pokok yang ditetapkan: Bagian batang tubuh Keputusan memuat isi kebijakan yang
ditetapkan dicantumkan setelah kata “Menetapkan”. Isi Keputusan diuraikan dengan bilangan bertingkat/diktum
KESATU, KEDUA, KETIGA, dan seterusnya. Format
1. Batang Tubuh; atau 2. Batang Tubuh dan Lampiran
Pada Diktum wajib dicantumkan tanggal dan jam penetapan hasil Pemilihan (untuk Keputusan tentang penetapan hasil Pemilihan)
2) Ketentuan Penutup.
Memuat ketentuan mengenai saat mulainya berlaku Keputusan”
C. Batang Tubuh
Page 268
Contoh Batang Tubuh
Menimbang : ............... ;
Mengingat : ............... ;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
TENTANG BENTUK DAN FORMAT FORMULIR DALAM
PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI DI LINGKUNGAN
KOMISI PEMILIHAN UMUM.
KESATU : Menetapkan Bentuk dan Format Formulir yang Digunakan
dalam Pengelolaan dan Pelayanan Informasi di lingkungan
Komisi Pemilihan Umum, sebagai berikut:
1. Model PPID-A merupakan daftar informasi publik;
2. Model PPID-B merupakan formulir permohonan informasi
publik;
3. Model PPID-C merupakan register permohonan informasi
publik di lingkungan Komisi Pemilihan Umum;
4. Model PPID-D merupakan formulir pemberitahuan tertulis;
5. Model PPID-E merupakan surat keputusan pejabat pengelola
informasi dan dokumentasi tentang penolakan permohonan
informasi publik;
6. Model PPID-F merupakan surat pernyataan keberatan atas
permohonan informasi publik;
7. Model PPID-G merupakan register pengajuan keberatan,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Bentuk dan Formulir sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU digunakan dalam proses permohonan informasi publik
di lingkungan Komisi Pemilihan Umum.
KETIGA : .... dan seterusnya.
Page 269
Memuat :
1. Tempat & tanggal penetapan;
2. Nama jabatan;
3. Tanda tangan pejabat; dan
4. Nama lengkap pejabat tsb. tanpa gelar & pangkat.
D. Penutup
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Juli 2015
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
tanda tangan
NAMA LENGKAP TANPA GELAR
Page 270
Dalam hal Keputusan memerlukan Lampiran,
harus dinyatakan dalam Batang Tubuh &
pernyataan bahwa Lampiran tsb. merupakan
bagian yg tidak terpisahkan dari Keputusan
ybs.
Pada akhir Lampiran harus dicantumkan nama
& tanda tangan pejabat yg menetapkan
Keputusan/ Peraturan tsb.
E. Lampiran
Page 271
F. PENGECUALIAN
Keputusan yang terkait dengan bidang administrasi kepegawaian dan keuangan negara, mengikuti ketentuan pedoman ini, kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang keuangan negara atau administrasi kepegawaian.
Page 272
NASKAH DINAS PENETAPAN (FORMAT KEPUTUSAN KPU RI)
Page 273
RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYUSUNAN KEPUTUSAN (SITUS)
Page 274
RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYUSUNAN KEPUTUSAN (SITUS)
Page 275
RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYUSUNAN KEPUTUSAN (SITUS)
Page 277
Lampiran VI.B. Sosialisasi ke KPU Provinsi Bali
Page 283
Lampiran IV. B. Sosialisasi ke KPU Kota Bandung
Page 292
Lampiran VI.D. Sosialisasi ke KPU Provinsi Banten
Page 299
Lampiran VI.F Sosialisasi ke Sekretariat Jenderal KPU Tahap 1
Page 309
Lampiran VI.G. Sosialisasi ke Sekretariat Jenderal Tahap-2
Page 313
Notulensi Rapat Tanggal 23 Juni 2016
Page 319
LAMPIRAN VII KEGIATAN UJI COBA/SIMULASI
Undangan Rapat dan Daftar Hadir
Page 323
Notulensi Rapat Tanggal 1 Juli 2016
Page 326
LAMPIRAN VIII KEGIATAN PERMINTAAN RESPON/FEEDBACK
Lampiran VIII.A. Kuesioner Pra Penyuluhan
Page 334
Lampiran VIII.B. Kuesioner Pasca Penyuluhan
Page 342
HASIL ANALISA KUESIONER PENYULUHAN
MANAJEMEN PENYUSUNAN KEPUTUSAN
Penelitian menggunakan kuisioner ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
pemahaman peserta Penyuluhan Manajemen Penyusunan Keputusan. Kuisioner
dibagi menjadi dua yaitu Kuisioner Pra Penyuluhan Manajemen Penyusunan
Keputusan dan Kuisioner Pasca Penyuluhan Manajemen Penyusunan Keputusan. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui apakah penyuluhan yang dilakukan mampu
meningkatkan pemahaman peserta penyuluhan dalam hal teknis penyusunan
keputusan.
Pada kedua kuisioner tersebut terdapat 6 (enam) pertanyaan yang meliputi:
1. dasar hukum dalam menyusun Keputusan KPU;
2. prosedur pembuatan Keputusan, mulai dari rancangan sampai dengan
penandatanganan Keputusan;
3. sistematika Keputusan;
4. tata cara penulisan judul, pembuka, dan penutup dalam Keputusan sesuai
dengan format peraturan perundang-undangan;
5. cara menyusun perubahan Keputusan;
6. cara menyusun Keputusan tentang pedoman teknis/petunjuk teknis.
Keenam pertanyaan tersebut dijawab dengan cara memilih salah satu jawaban:
Sangat Paham, Paham, Cukup Paham, Kurang Paham, dan Tidak Paham. Kecuali
untuk pertanyaan nomor satu yang mengharuskan responden memilih salah satu
jawaban mana yang benar di antara 4 (empat) jawaban yang merupakan dasar
hukum dalam menyusun Keputusan KPU. Seluruh pertanyaan tersebut nantinya
akan menunjukkan seberapa besar tingkat pemahaman responden terhadap
pengetahuan, proseder dan teknik penyusunan Keputusan baik sebelum dan
sesudah dilakukannya Penyuluhan Manajemen Penyusunan Keputusan.
Pada kuisioner kedua terdapat 4 (empat) tambahan pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apakah petunjuk teknis penyusunan Keputusan dapat mempermudah dan
membantu dalam memahami tentang teknik penyusunan Keputusan secara
tepat sesuai peraturan perundang-undangan;
Page 343
2. Apakah template rancangan Keputusan yang disediakan dapat mempermudah
dan mempercepat dalam membuat Keputusan;
3. Apakah ruang konsultasi online pada Sistem Informasi Penyusunan Keputusan
(SITUS) dapat mempermudah dalam mendapatkan informasi atau berkonsultasi
mengenai teknik penyusunan Keputusan;
4. Apakah informasi yang terdapat dalam Sistem Informasi Penyusunan
Keputusan (SITUS) sudah mencakup keseluruhan informasi yang dibutuhkan
dalam penyusunan Keputusan.
Seluruh pertanyaan tersebut dijawab dengan memilih dari 4 (empat) pilihan yaitu
Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju, dan Tidak Setuju. Tambahan pertanyaan
tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah responden memberikan feedback
yang positif terhadap Proyek Perubahan tentang Manajemen Penyusunan Keputusan
tersebut.
Kuisioner ini diisi oleh jajaran staf dan pegawai yang ada di Sekretariat
Jenderal KPU RI maupun staf yang ada di Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat
KPU Kabupaten/Kota dimana Penyuluhan ini dilakukan. Sejauh ini jumlah kuisioner
yang telah diisi berjumlah 53 (lima puluh tiga) Kuisioner Pra Penyuluhan Manajemen
Penyusunan Keputusan dan 53 (lima puluh tiga) Kuisioner Pasca Penyuluhan
Manajemen Penyusunan Keputusan. Dari hasil analisis terhadap seluruh kuisioner
tersebut, didapatkan hasil sebagai berikut:
Page 344
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa sebelum dilakukannya Penyuluhan
tentang Manajemen Penyusunan Keputusan, peserta yang meliputi jajaran staf dan
pegawai yang ada di lingkungan KPU, tingkat pemahaman terhadap dasar hukum
penyusunan Keputusan KPU, prosedur pembuatan Keputusan, sistematika
Keputusan, dan teknik penyusunan Keputusan yang sesuai dengan format
perundang-undangan masih cukup rendah. Terhitung hanya 34% responden yang
paham mengenai teknik penyusunan Keputusan, 36% lainnya cukup paham, dan
22% responden masih kurang paham terkait prosedur dan teknik penyusunan
Keputusan. Meskipun begitu, dari hasil perhitungan juga terlihat sudah 8%
responden yang telah sangat paham terhadap prosedur dan teknik penyusunan
Keputusan secara keseluruhan, serta 0% dari responden yang tidak memiliki
pemahaman terhadap teknik penyusunan Keputusan.
Hal ini menjadi hal positif tersendiri karena pada dasarnya setiap responden
yang mengikuti Penyuluhan Manajemen Penyusunan Keputusan ini memiliki
pengetahuan tentang teknis dan prosedur penyusunan Keputusan meskipun hanya
TIDAK PAHAM 0%
KURANG PAHAM 22%
CUKUP PAHAM 36%
PAHAM 34%
SANGAT PAHAM 8%
Tingkat Pemahaman Responden Pra Penyuluhan Manajemen Penyusunan
Keputusan
Page 345
sedikit. Dengan adanya penyuluhan tersebut, maka kemungkinan materi penyuluhan
untuk dapat lebih dipahami oleh peserta menjadi lebih besar, karena peserta tidak
lagi mempelajari hal yang baru bagi mereka.
Dari hasil analisis terhadap Kuisioner Pasca Penyuluhan Manajemen
Penyusunan Keputusan, memang terlihat pemahaman responden terhadap prosedur
dan teknik penyusunan keputusan meningkat sebagaimana dijelaskan dalam grafik
dibawah ini:
Grafik di atas menunjukkan bahwa tingkat pemahaman responden meningkat
cukup signifikan setelah mengikuti penyuluhan yang dilakukan. Responden yang
semula masuk dalam kategori Kurang Paham tidak ada lagi, sedangkan responden
yang masuk dalam kategori Cukup Paham menurun dari 36% menjadi 11% saja.
Sebaliknya untuk kategori responden yang Paham meningkat dari 34% menjadi 47%
dan kategori Sangat Paham meningkat dengan sangat tajam dari 8% menjadi 42%.
Dengan kata lain, dari seluruh responden yang menjadi peserta dalam Penyuluhan
tersebut, 89% diantaranya paham dengan materi yang disampaikan, yaitu tentang
TIDAK PAHAM 0%
KURANG PAHAM 0%
CUKUP PAHAM
11%
PAHAM 47%
SANGAT PAHAM 42%
Tingkat Pemahaman Responden Pasca Penyuluhan Manajemen Penyusunan
Keputusan
Page 346
pengetahuan dan teknik serta prosedur dalam Penyusunan Keputusan di Lingkungan
KPU.
Selain untuk mengetahui tingkat pemahaman responden terhadap teknik dan
prosedur penyusunan Keputusan, kuisioner ini juga dibuat untuk mengetahui apakah
Proyek Perubahan tentang Manajemen Penyusunan Keputusan di Lingkungan KPU
berupa Sistem Informasi Penyusunan Keputusan (SITUS) diterima dan mendapatkan
tanggapan yang positif dari responden yang berasal dari jajaran staf dan pegawai di
KPU RI, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota dengan hasil sebagai berikut:
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa responden sangat menanggapi
positif adanya Petunjuk Teknis Penyusunan Keputusan. Terhitung seluruh responden
setuju dengan adanya Petunjuk Teknis Penyusunan Keputusan dengan rincian 34%
dari seluruh responden Setuju dan 66% dari seluruh responden sangat setuju
SANGAT SETUJU 66%
SETUJU 34%
KURANG SETUJU 0%
TIDAK SETUJU 0%
Efektifitas Petunjuk Teknis Penyusunan Keputusan dalam mempermudah dan membantu memahami
tentang teknik penyusunan Keputusan secara tepat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
Page 347
dengan adanya Petunjuk Teknis tersebut. Alasannya adalah dengan adanya Petunjuk
Teknis tersebut maka akan memudahkan bagi stakeholder penyusun Keputusan
dalam menyusun Keputusan terutama di daerah, karena pedoman yang digunakan
menjadi lebih jelas dan rinci.
Selain Petunjuk Teknis Penyusunan Keputusan, responden juga menanggapi
positif adanya template rancangan Keputusan yang menjadi salah satu fitur di dalam
menu SITUS sebagaimana digambarkan di dalam grafik berikut:
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden setuju
bahwa pembuatan template rancangan Keputusan dapat mempermudah legal
drafter dalam menyusun Keputusan. Terhitung 36% responden Setuju dengan
efektifitas penyediaan template rancangan Keputusan dalam mempermudah
penyusunan Keputusan, 62% dari seluruh responden Sangat Setuju dan hanya 2%
saja yang kurang setuju. Sedangkan tidak ada responden yang sama sekali tidak
setuju dengan penyediaan template tersebut. Hal ini karena memang jajaran staf
dan pegawai di lingkungan KPU terutama di KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
SANGAT SETUJU 62%
SETUJU 36%
KURANG SETUJU 2% TIDAK SETUJU
0%
Efektifitas Template Rancangan Keputusan dalam mempermudah legal drafter dalam
membuat Keputusan
Page 348
menginginkan adanya contoh format yang baku dalam menyusun Keputusan agar
Keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kaidah peraturan perundang-undangan.
Di samping adanya petunjuk teknis dan template, SITUS juga menyediakan
ruang konsultasi yang bertujuan untuk mempermudah stakeholders dalam
mendapatkan informasi atau berkonsultasi mengenai teknik penyusunan keputusan.
Adapun tanggapan dari responden mengenai ruang konsultasi ini dapat dilihat dalam
grafik di bawah ini:
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa hampir seluruh responden setuju
dengan disediakan ruang konsultasi ini. Terhitung 45% responden Setuju dan 53%
Sangat Setuju dengan adanya ruang konsultasi ini, dan tercatat hanya 2% dari
responden yang kurang setuju dengan efektifitas adanya ruang konsultasi ini. Hal ini
karena, dengan adanya ruang konsultasi ini akan memudahkan stakeholders
terutama yang ada di daerah untuk saling berdiskusi dan berkonsultasi serta
mendapatkan informasi tentang teknik penyusunan keputusan tanpa harus jauh-
jauh ke KPU RI, cukup dengan melalui ruang konsultasi ini.
SANGAT SETUJU 53%
SETUJU 45%
KURANG SETUJU 2%
TIDAK SETUJU 0%
Efektifitas Penyediaan Ruang Konsultasi dalam mempermudah Stakeholders dalam
mendapatkan informasi dan konsultasi mengenai teknik penyusunan Keputusan
Page 349
Secara keseluruhan, seluruh responden sangat mendukung adanya aplikasi
SITUS ini sebagaimana digambarkan dalam grafik berikut:
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa hampir seluruh responden merasa
aplikasi ini sudah cukup dalam mendukung stakeholder dalam menyusun Keputusan.
Tercatat 89% responden merasa SITUS Sudah Cukup dalam mendukung
penyusunan Keputusan, dan hanya 11% sisanya yang merasa aplikasi ini Belum
Cukup mendukung. Dengan mencakup adanya Petunjuk Teknis Penyusunan
Keputusan, Template Rancangan Keputusan, Contoh Keputusan dan Ruang
Konsultasi yang disediakan dalam aplikasi SITUS ini, maka dapat disimpulkan bahwa
SITUS ini sangat bermanfaat dalam membantu mendukung penyusunan Keputusan
agar sesuai dengan kaidah peraturan perundang-undangan.
SUDAH CUKUP 89%
BELUM CUKUP
11%
0%
0%
Kelengkapan SITUS sebagai aplikasi pendukung dalam menyusun Keputusan
Page 350
LAMPIRAN IX CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN
Lampiran IX.A. Nota Dinas Petunjuk Penyusunan Keputusan
(Dukungan Anggota KPU)
Page 377
Lampiran IX.C. Surat Pernyataan Dukungan
Type of Stakeholder: Promoters
Page 387
Type of Stakeholder: Defender
Page 394
Type of Stakeholder: Latent
Page 403
Type of Stakeholder: Aphatetic