Top Banner
Laporan Praktikum Hari/tanggal : Kamis, 4 Desember 2015 Pertanian Organik Kelas/Prak/Kel : B/P1/5 Dosen : Dr.Ir. Muhadiono. M.Sc Yoscarini H M, S.Hut. M.Si Asisten : M. Taufik Mubarok, A.Md Richardo Salipuy, A.Md BIOMASSA TANAMAN KANGKUNG DAN PENGARUH HUMIC ACID TERHADAP PERKEMBANGAN TUMBUHAN Istiqomah Muniawati (J3M113117)
48

Laporan PraktikumHari (Autosaved)

Jan 28, 2016

Download

Documents

Rahmahtaniaa

Tugas Bioremediasi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

Laporan Praktikum Hari/tanggal : Kamis, 4 Desember 2015

Pertanian Organik Kelas/Prak/Kel : B/P1/5

Dosen : Dr.Ir. Muhadiono. M.Sc

Yoscarini H M, S.Hut. M.Si

Asisten : M. Taufik Mubarok, A.Md

Richardo Salipuy, A.Md

BIOMASSA TANAMAN KANGKUNG DAN PENGARUH

HUMIC ACID TERHADAP PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Istiqomah Muniawati

(J3M113117)

PROGRAM KEAHLIAN

TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN............................................................................................11.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.1.1 Biomassa Tanaman Kangkung................................................................11.1.2 Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman......................................1

1.2 Tujuan........................................................................................................2II. METODELOGI................................................................................................3

2.1 Alat dan Bahan..........................................................................................32.1.1 Biomassa Tanaman Kangkung...........................................................32.1.2 Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman................................3

2.2 Metode.......................................................................................................32.2.1 Biomassa Tanaman Kangkung...........................................................32.1.2 Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman................................5

3.1 Hasil Pengamatan Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman...........63.2 Hasil Pengamatan Biomassa Tanaman Kangkung....................................83.3 Pembahasan Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman..................133.4 Pembahasan Biomassa Tanaman Kangkung..........................................22

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. KDRK Nada.........................................................................................34Gambar 3. KDRK Yahya.......................................................................................34Gambar 4. KLRK Kelompok 5..............................................................................34Gambar 5. KDRK Kelompok 5..............................................................................34

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Tinggi Tanaman Kangkung Dalam Rumah Kaca.....................................8

Grafik 3. Tinggi Akar Tanaman Kangkung Dalam Rumah Kaca............................9

Grafik 4. Tinggi Akar Tanaman Kangkung Luar Rumah Kaca.............................10

Grafik 5. Jumlah Daun Tanaman Kangkung Luar Rumah Kaca...........................10

Grafik 6. Jumlah Daun Tanaman Kangkung Dalam Rumah Kaca........................11

Grafik 7. Luas Daun Kangkung Luar Rumah Kaca...............................................12

Grafik 8. Luas Daun Kangkung Dalam Rumah Kaca............................................12

Grafik 9. Tinggi Tanaman Kelengkeng Per-Minggu.............................................15

Grafik 10. Tinggi Tanaman Green Manure Per-Minggu.......................................15

Grafik 11. Tinggi Tanaman Kurma Per-Minggu...................................................16

Grafik 12. Tinggi Tanaman Sirsak Per-Minggu....................................................16

Page 3: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pertumbuhan Tanaman..............................................................................6

Tabel 2. Jenis tanaman dan Ciri Tanaman.............................................................13

Tabel 3. Hasil pengamatan KLRK Maulana..........................................................26

Tabel 4. Hasil pengamatan KLRK Nia..................................................................29

Tabel 5. Hasil pengamatan KLRK Istiqomah........................................................31

Tabel 6. Hasil pengamatan KLRK Yahya.............................................................32

Tabel 7. Hasil Pengamatan KLRK Nada...............................................................33

Page 4: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Biomassa Tanaman Kangkung

Kangkung (Ipomoea reptans, Poir) merupakan salah satu tanaman yang

banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Seregeg & Saeni, (1995) menyatakan bahwa

kangkung termasuk salah satu tanaman yang mudah menyerap logam berat dari

media tumbuhnya. Pertumbuhan tanaman salah satunya kangkung merupakan

proses pertambahan substansi biomassa atau materi biologi yang dihasilkan dari

proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat endergonik (Anderson dan

Beardall, 1991: 7) dan bersifat irreverseble. Gejala pertumbuhan dapat tampak

melalui pertambahan berat, volum atau tinggi tanaman. Untuk pertumbuhannya,

tumbuhan membutuhkan bermacam-macam hara, baik hara makro seperti C, H,

O, N, S, P, Ca dan Mg, maupun hara mikro seperti Mn, Cu, Mo, Zn, dan Fe.

Perhitungan biomassa pada tumbuhan bawah secara tidak langsung

mempunyai peranan terhadap penyerapan karbon dioksida karena tumbuhan

bawah mampu menjaga kelembaban sehingga proses dekomposisi yang cepat dan

dapat menyediakan unsur hara untuk tanaman pokok. Biomassa dapat dipengaruhi

oleh aliran energi yang konstan dalam rantai makanan dan ukuran organisme.

Makin kecil organisme akan makin besar metabolisme per gram biomassa.

Akibatnya makin kecil organisme makin kecil pula biomassa yang dapat ditunjang

pada jenjang makanan tertentu dari ekosistem dan sebaliknya (Heddy dan

Kurniati, 1996).Tanaman kangkung dapat tumbuh diberbagai tempat dan mampu

beradaptasi dengan baik. Oleh karena itu dilakukan praktikum biomassa pada

tanaman kangkung untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan tanamana kangkung

pada beberapa perlakuan (laur dan dalam rumah kaca).

1.1.2 Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Asam humus (humid acid) adalah sebuah substansi yang memiliki struktur

yang kompleks dengan berat molekul 1500. Secara praktis tidak larut (insoluble)

Page 5: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

atau mengendap dengan asam tetapi larut (soluble) dengan basa. Asam humat

merupakan hasil akhir proses dekomposisi bahan organik yang mempunyai berat

molekul tinggi (22 000 – 230 000), berwarna hitam kecoklatan, relatif tahan

terhadap degradasi serta mengandung muatan negatif yang dapat dipengaruhi pH

(Herviyanti, 2007). Asam humat dimanfaatkan sebagai pelengkap pupuk yang

dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. (Turan et al., 2011). Asam humat

mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara langsung dan tidak langsung. Secara

tidak langsung memperbaiki kesuburan tanah dengan mengubah kondisi fisik,

kimia, dan biologi dalam tanah. Secara langsung dapat merangsang pertumbuhan

tanaman melalui pengaruh terhadap metabolisme dan sejumlah proses fisiologi,

yaitu proses respirasi, meningkatkan permeabilitas sel melalui kegiatan hormon

pertumbuhan, dan mengubah metabolisme karbohidrat tanaman.

Struktur kimia humid acid memiliki banyak gugus fungsional antara lain :

(1) Gugus karboksil (-COOH) dan gugus phenol (-OH), keduanya memiliki

muatan ion negatif sehingga mampu mengikat ion positif logam berat dan

membentuk sebuah kompleks organo logam atau senyawa khelat (chelate) ; (2)

gugus kuinon yang mampu menangkap dan mengumpulkan energi sinar matahari

dan merubahnya dalam bentuk tingkat energi yang lebih tinggi. Oleh karena itu

dilakukan praktikum penggunaan humic acid adalah untuk mengetahui pengaruh

penambahan humic acid terhadap pertumbuhan tanaman.

1.2 Tujuan

Praktikum yang telah dilakukan bertujuan untuk :

Mengetahui potensi biomassa pada tanaman kangkung dengan

perbandingan lingkungan yang berbeda.

Mengetahui proses pembuatan, menjelasakan kandungan dan pengaruh

humic acid untuk tanaman.

Page 6: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

II. METODELOGI

II.1 Alat dan Bahan

2.1.1 Biomassa Tanaman Kangkung

Alat yang digunakan pada praktikum yaitu polybag, botol air mineral,

sekop, cangkul, ember, dan alat tulis.

Bahan yang digunakan yaitu tanah, bahan organik, air, kompos cair, dan

bibit kangkung darat.

2.1.2 Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Alat yang digunakan pada praktikum yaitu polybag, sekop, gelas air

mineral, cangkul, ember, dan alat tulis.

Bahan yang digunakan yaitu tanah, bahan organik, humic acid, air,

kompos cair, bibit green manure, bibit kelengkeng, bibit kurma, dan bibit asam

manis.

II.2 Metode

2.2.1 Biomassa Tanaman Kangkung

Praktikum dilakukan dengan mempersiapkan peralatan yang dibutuhksan.

selanjutnya cangkul tanah sebanyak 3 ember dan ambil juga bahan organik yang

sudah matang sebanyak 9 ember atau dengan kata lain dengan perbandingan tanah

dan bahan organik sebanyak 3:9, kemudian tanah dan bahan organik yang sudah

diambil dicampurkan, setelah tercampur siapkan polybag dan beri label nama

tanaman yang akan ditanam, lalu masukan bahan yang sudah dicampur kedalam

polybag yang telah diberi label sebanyak ¾ dari tinggi polybag tersebut. Ketika

pengisian bahan kedalam polybag yang harus diperhatikan adalah kepadatan dari

bahan yang ada di dalam polybag, diusahakan jangan sampai terlalu padat karena

akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Polybag yang sudah terisi dengan bahan campuran tanah dan bahan

organik selanjutkan akan ditanami dengan kangkung darat yang sudah di

Page 7: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

sediakan, setiap polybag akan ditanami dengan 4 benih kangkung dengan jarak

yang disesuaikan dengan luas polybag tersebut, setelah penanaman dilakukan

maka siram polybag dengan air secukupnya dan usahakan tidak terlalu basah agar

benih tidak membusuk pada saat mulai perkecambahan. Lakukan penyiraman

setiap hari pada pagi dan sore hari dan catat tinggi kangkung jika ada kangkung

yang tumbuh.

Metode pada perlakuan yang diluar rumah kaca berbeda dengan yang

didalam rumah kaca, untuk tempat yang digunakan bukan polybag melainkan

botol air mineral yang sudah di potong atasnya sehingga tinggi botol kurang lebih

¾ dari tinggi botol semula dan diberikan lubang pada bagian bawah, pelubangan

ini dilakukan agar air pada saat penyiraman tidak tergenang yang akan

mengakibatkan akar membusuk jika air terlalu banyak. Selanjutnya siapkan bahan

lain seperti tanah dan bahan organik dengan perbandingan sebanyak 3:9 dan

campurkan sampai merata. Setelah selesai masukan bahan tadi kedalam botol dan

tidak di isi terlalu penuh atau ¾ dari tinggi botol yang sudah dipotong, kemudian

tanam benih kangkung setiap botol sebanyak 1 benih dan siram. Penyiraman

dilakukan sama yaitu pada pagi dan sore hari, dilakukan pencatatan tinggi, jumlah

daun, dan lebar daun persatuan daun. Jika pada minggu berikutnya kangkung

tidak tumbuh dikarenakan benih membusuk maka lakukan penyulaman sampai

ada benih kangkung yang tumbuh.

Setelah pengamatan yang sudah dilakukan selama 9 minggu maka

perlakuan selanjutnya dengan penambahan humic acid dengan perbandingan 1 : 9

antara humic acid dan air. Humic acid diambil dengan cara penyaringan yang

memisahkan serasah kotoran yang masih tersisa dengan cairan humic acid

tersebut lalu tampung diember, dan jika sudah mendapatkan humic acid dengan

komposisi yang diperlukan lakukan pengenceran dengan penambahan air yang

sudah ditentukan yaitu 1:9 antara cairan humic acid dengan air. Humic acid

disiram ke setiap perlakuan baik dirumah kaca ataupun yang berada diluar rumah

kaca seperti penyiraman biasanya dan tidak sampai menggenangi kangkung

tersebut agar tidak terjadi pembusukan akar didalam tanah. Penyiraman humic

acid dilakukan setiap satu minggu sekali dan pada hari biasanya dilakukan

penyiraman menggunakan air biasa, yaitu pada pagi dan sore hari.

Page 8: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

2.1.2 Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Praktikum dilakukan dengan mempersiapkan peralatan yang dibutuhksan.

selanjutnya cangkul tanah sebanyak 3 ember dan ambil juga bahan organik yang

sudah matang sebanyak 9 ember atau dengan kata lain dengan perbandingan tanah

dan bahan organik sebanyak 3:9, kemudian tanah dan bahan organik yang sudah

diambil dicampurkan, setelah tercampur siapkan polybag dan beri label nama

tanaman yang akan ditanam, lalu masukan bahan yang sudah dicampur kedalam

polybag yang telah diberi label sebanyak ¾ dari tinggi polybag tersebut. Ketika

pengisian bahan kedalam polybag yang harus diperhatikan adalah kepadatan dari

bahan yang ada di dalam polybag, diusahakan jangan sampai terlalu padat karena

akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Polybag yang sudah terisi dengan bahan campuran tanah dan bahan

organik selanjutkan akan ditanami dengan bibit green manure sebanyak 3

polybag, kelengkeng 2 polybag, asam manis 2 polybag, sirsak 2 polybag dan

kurma 5 polybag yang sudah di sediakan, setiap polybag akan ditanami dengan 1

bibit tanaman, setelah penanaman dilakukan maka siram polybag dengan air

secukupnya dan usahakan tidak terlalu basah agar benih tidak membusuk pada

saat mulai perkecambahan. Lakukan penyiraman setiap hari pada pagi dan sore

hari dan catat tinggi tanaman jika sudah tumbuh per minggunya.

Setelah pengamatan yang sudah dilakukan selama 9 minggu maka

perlakuan selanjutnya dengan penambahan humic acid dengan perbandingan 1 : 9

antara humic acid dan air. Humic acid diambil dengan cara penyaringan yang

memisahkan serasah kotoran yang masih tersisa dengan cairan humic acid

tersebut lalu tampung diember, dan jika sudah mendapatkan humic acid dengan

komposisi yang diperlukan lakukan pengenceran dengan penambahan air yang

sudah ditentukan yaitu 1:9 antara cairan humic acid dengan air. Siramkan humic

acid kepada setiap perlakuan seperti penyiraman biasanya. Penyiraman humic

acid dilakukan setiap satu minggu sekali dan pada hari biasanya dilakukan

penyiraman menggunakan air biasa, yaitu pada pagi dan sore hari.

Page 9: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil Pengamatan Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Berdasarkan praktikum diperoleh hasil untuk parameter pertumbuhan tinggi (cm): 6 jenis tanaman diantanya:

Tabel 1. Pertumbuhan Tanaman

Nama Jenis

Tanaman(Tinggi Tanaman ) Minggu ke -

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Istiqomah M

Green Manure 1 (Albizia saman)

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Green Manure 2 (Albizia saman)

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh 13.5 17.5 20.5 21.5 27 27 28

Green Manure 3(Albizia saman)

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Kelengkeng 1 (Dimocarpus longan)

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Kelengkeng Tidak Tidak 1.5 1.8 2 7 8 8.5 9.1

Page 10: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

2 (Dimocarpus longan)

Tumbuh Tumbuh

Asem Manis (Tamarindus Indica)

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Sirsak

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

8.1 12 14.5 14.5 15

Kurma 1 (Phoenix dactylifera)

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh 2 9.1 10.5 12.5

Kurma 2 (Phoenix dactylifera)

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Kurma 3 (Phoenix dactylifera)

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh 5 17.6 24.5 25

Kurma 4 (Phoenix dactylifera)

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Kurma 5 (Phoenix dactylifera)

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh

Tidak Tumbuh 4.5 12.6 13.5 15.5

Keterangan Penyiraman Penyiraman Penyiraman

Page 11: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

III.2 Hasil Pengamatan Biomassa Tanaman Kangkung

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil untuk parameter

pertumbuhan tinggi (cm) tanaman sebagai berikut :

a. Tinggi tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans, Poir)

Rerata tinggi tanaman kangkung darat diluar rumah kaca dapat dilihat pada

gambar berikut :

Grafik 1. Tinggi Tanaman Kangkung Dalam Rumah Kaca

Grafik 2.Tinggi Tanaman Kangkung Luar Rumah Kaca

Page 12: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

b. Tinggi akar tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans, Poir)

Grafik rerata Tinggi akar tanaman kangkung darat darat dapat dilihat

sebagai berikut :

Grafik 3. Tinggi Akar Tanaman Kangkung Dalam Rumah Kaca

Page 13: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

Grafik 4. Tinggi Akar Tanaman Kangkung Luar Rumah Kaca

c. Jumlah daun tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans, Poir)

Grafik rerata jumlah daun tanaman kangkung darat dapat dilihat sebagai

berikut :

Grafik 5. Jumlah Daun Tanaman Kangkung Luar Rumah Kaca

Page 14: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

Grafik 6. Jumlah Daun Tanaman Kangkung Dalam Rumah Kaca

d. Luas Daun Kangkung Luar Rumah Kaca kangkung darat (Ipomoea

reptans, Poir)

Grafik rerata Luas Daun Kangkung Luar Rumah Kaca kangkung darat dapat

dilihat sebagai berikut :

Page 15: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

Grafik 7. Luas Daun Kangkung Luar Rumah Kaca

Grafik 8. Luas Daun Kangkung Dalam Rumah Kaca

Perhitungan biomassa P2 luar rumah kaca :

1. % Berat kering =

%Berat akar = = 50 %

Page 16: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

%Berat batang = = 50%

2. Total biomassa tumbuhan =

= = 32550 gr/m2

3. Jumlah simpanan karbon = BK x 0,46

= 32550 x 0,46 = 14973

Perhitungan biomassa P2 dalam rumah kaca :

1. % Berat kering =

%Berat akar = = 50 %

%Berat batang = = 50%

2. Total biomassa tumbuhan =

= = 43790 gr/m2

3. Jumlah simpanan karbon = BK x 0,46

= 43790 x 0,46 = 20143.4

III.3 Pembahasan Humic Acid Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Tabel 2. Jenis tanaman dan Ciri Tanaman

Jenis

tanaman

Tropis Subtropis Ciri-ciri teori

Green v v Dapat tubuh di daerah tropis dan

Page 17: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

Manure (Albizia saman)

subtropis, ketinggian mencapai 30-40 m dan mahkota pohon mencapai 40-60 m.

Bentuk batangnya tidak beraturan kadang bengkok, menggelembung

besar. Daunnya majemuk mempunyai panjang tangkai sekitar 7-15 cm.

Kelengkeng (Dimocarpus longan)

v jenis tanaman pohon yang dapat tumbuh hingga mencapai tinggi sekitar 10 m.

Tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah panas (tropik). Lengkeng

memiliki bentuk kanopi seperti payung, daunnya rimbun dengan tipe daun

majemuk yang berhadap-hadapan dalam satu tangkai.

Asem Manis (Tamarindus Indica)

v Tanaman kultivar daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong.

Sirsak (Annona muricata Linn)

v Tumbuhan ini berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu

(lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan simpodial. Arah tumbuh

batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang

mendatar.

Kurma (Phoenix dactylifera)

v Pohonnya berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-25 m, tumbuh

membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal.

Daunnya memiliki panjang 3-5 m.

Page 18: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

a. Tinggi Pertumbuhan Tanaman

Grafik 9. Tinggi Tanaman Kelengkeng Per-Minggu

Grafik 10. Tinggi Tanaman Green Manure Per-Minggu

Page 19: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

Grafik 11. Tinggi Tanaman Kurma Per-Minggu

Grafik 12. Tinggi Tanaman Sirsak Per-Minggu

Page 20: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

Trembesi/ Green Manure (Albizia saman) merupakan tanaman asli yang

berasal dari Amerika tropis seperti Meksiko, Peru dan Brazil namun terbukti dapat

tumbuh di berbagai daerah tropis dan subtropis. Trembesi tersebar luas di daerah

yang memiliki curah hujan rata-rata 600-3000 mm/tahun pada ketinggian 0-300

mdpl. Klasifikasi Ilmiah dari tumbuhan trembesi, diantaranya:

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Upafamili : Mimosoideae

Genus : Albizia

Spesies : Albizia saman (Jacq.) Merr

Synonim : Samanea saman

Nama daerah : Kayu Ambon (Melayu), Trembesi,

Munggur, Punggur, Meh (Jawa), Ki Hujan (Sunda).

Tanaman Trembesi memiliki beberapa manfaat salah satunya ialah

Mengurangi pencemaran udara dan melindungi alam dari ancaman pemanasan

gobal. Pohon Trembesi dengan daunnya yang lebat merupakan penyerap

karbondioksida yang sangat baik. Menurut penelitian Dr. Ir. Endes N. Dahlan,

Dosen Fakultas kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang pohon Trembesi

dewasa berpotensi menyerap 28 ton karbondioksida per tahun. Sehingga,

keberadaan tanaman ini di pinggir-pinggir jalan dan taman-taman di pusat kota

sangat diperlukan.

Kelengkeng (Dimocarpus logan) merupakan jenis tanaman pohon yang

dapat tumbuh hingga mencapai tinggi sekitar 10 m. Tanaman ini dapat tumbuh

baik di daerah panas (tropik). Lengkeng memiliki bentuk kanopi seperti payung,

daunnya rimbun dengan tipe daun majemuk yang berhadap-hadapan dalam satu

tangkai. Satu tangkai terdiri dari 3-6 pasang anak daun. Permukaan daun bagian

atas berwarna hijau  tua mengkilap. Tepi daun rata dengan ujung meruncing dan

pangkal runcing serta pertulangan daun menyirip. Daun- daun tumbuh di ujung

dahan dengan jumlah 6-9 daun . panjang daun 4- 9 cm dan lebar 2-4 cm.

Page 21: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

Berdasarkan taksonominya, tanaman kalengkeng di klasifikasikan sebagai

berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Sapindaceae

Genus : Dimocarpus

Spesies : Dimocarpus logan L (Lelychusna, 2011)

Kurma (Phoenix dactylifera L.) adalah tanaman palma dalam genus

Phoenix, buahnya dapat dimakan. Walaupun tempat asalnya tidak diketahui

karena telah sejak lama dibudidayakan, kemungkinan tanaman ini berasal dari

tanah sekitar Teluk Persia. Pohonnya berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-

25 m, tumbuh membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar

tunggal. Daunnya memiliki panjang 3-5 m, dengan duri pada tangkai daun,

menyirip dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda berukuran dengan

panjang 30 cm dan lebar 2 cm. Rentangan penuh mahkotanya berkisar dari 6-10

m.

Beriku kalsifikasi dari tanaman Kurma yang telah diamati berbagai

minggunya:

Kingdom: Plantae

Subkingdom: Tracheobionta

Super Divisi: Spermatophyta

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Sub Kelas: Arecidae

Ordo: Arecales

Famili: Arecaceae

Genus: Phoenix

Spesies: Phoenix dactylifera L.

Asam jawa (Tamarindus indica) adalah sejenis buah yang masam rasanya;

biasa digunakan sebagai bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa

Page 22: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

atau penambah rasa asamdalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-

kadang kuah pempek.

Asam jawa dihasilkan oleh pohon yang bernama ilmiah Tamarindus

indica, termasuk ke dalam suku Fabaceae (Leguminosae). Spesies ini adalah

satu-satunya anggota marga Tamarindus. Nama lain asam jawa adalah asam

(Mly.), asem (Jw.),sampalok (Tagalog), ma-kham (Thai), dan tamarind (Ingg.).

Buah yang telah tua dan sangat masak biasa disebut asem kawatBerikut daa

pengamatan rumah dalam kaca:

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliohyta

las : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

pafamili : Caesalpiniodeae

Bangsa : Detarieae

Genus : Tamarindus

Spesies : T. indica

Nama Binomial : Tamarindus indica.  

Sirsak (Annona muricata Linn) berasal dari Amerika Selatan. Tanaman

sirsak dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Class : Dicotyledonae

Ordo : Polycarpiceae

Famili : Annonaceae

Genus : Annona

Species : Annona muricata Linn

Tumbuhan ini berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu

(lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan simpodial. Arah tumbuh

batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang

mendatar.Buah sirsak yang normal dan sudah cukup tua / matang mempunyai

Page 23: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

berat 500 gr, warna kulit agak terang, hijau agak kekuningan dan mengkilap.

Bentuk buah bagian ujung agak membulat dengan diameter ± 5 cm, diameter

bagian tengah ± 7 cm, serta panjang buah ± 17 cm. Kerapatan duri maksimal 2-

3 buah per 4 cm (diukur pada bagian buah yang durinya paling jarang),

kekerasan daging buah empuk merata, rasa manis atau manis asam segar dan

beraroma khas.

Tanaman yang paling cepat pertumbuhannya adalah tanaman trembesi.

Trembesi yang cepat tumbuh dan besar dalam waktu relatif singkat memang

efektif memberikan keteduhan dan mempengaruhi iklim mikro daerah sekitarnya

menjadi lebih sejuk. Pohon trembesi atau disebut juga pohon kihujan (Samanea

saman) merupakan salah satu pohon penghijauan terbaik. Pertumbuhannya cepat,

batangnya besar, kuat dan bentangan kanopinya lebar dan mampu menyerap 28

Ton Co2 pertahunnya. Trembesi bisa hidup didaerah yang kritis dan memiliki

keasaman yang tinggi.Penelitian membuktikan pohon terambesi yang ditanam di

lahan satu hektar dapat mengikat 0.6 Ton Oksigen perhari. Pohon ini unggul

menanggulangi banjir mampu menyimpan 900 meter kubik air juga menyalurkan

4000 liter air perhari.  Selain sebagai tanaman penghijauan, berdasarkan penelitian

Hartwell (1967-1971) di Venezuela, akar Trembesi dapat digunakan sebagai obat

tambahan saat mandi air hangat untuk mencegah kanker.

Setiap tanaman pasti tumbuh. Namun jika berkaitan dengan unsur biotik

dan abioik, tanaman terbesebut dapat memiliki gangguan dalam pertumbuhan jika

tidak sesui dengan kondisi lingkungan di sekitar tanaman. Pengaruh lingkungan

terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat besar. Faktor-faktor

lingkungan tersebut meliputi suhu, udara, cahaya. Kelembaban udara, serta

kesedian air tanah dan mineral.

Suhu merupakan faktor lingkungan yang penting bagi tumbuhan karena

berhubungan dengan kemampuan melakukan fotosintesis, translokasi, respirasi,

dan transpirasi. Tumbuhan memiliki suhu optimum untuk dapat tumbuh dan

berkembang. Bahaya berperan penting dalam proses fotosintesis. Apabila

makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis berkurang atau bahkan tidak ada,

jaringan menjadi mati karena kekurangan makanan. Namun demikian cahaya

yang dibutuhkan tumbuhan jumlahnya tidak boleh terlalu banyak. Tanah lembap

Page 24: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

sangat cocok untuk pertumbuhan, terutama saat perkecambahan biji. Hal ini

karena tanah lembap menyediakan cukup air untuk mengaktifkan enzim dalam

biji serta melarutkan makanan dalam jaringan. Tingkat pengaruh kelembapan

udara atau tanah pada tumbuhan berbeda-beda. Ada tanaman yang membutuhkan

kelembapan udara dan kelembapan tanah yang tinggi, misalnya lumut hati.

Sebaliknya, ada juga tanaman yang tumbuh dengan baik pada dengan kelembapan

udara dan tanah kelembapan rendah, misalnya Aloe vera (lidah buaya) dan

beberapa jenis tanaman anggrek.

Asam humus (humid acid) adalah sebuah substansi yang memiliki struktur

yang kompleks dengan berat molekul 1500. Secara praktis tidak larut (insoluble)

atau mengendap dengan asam tetapi larut (soluble) dengan basa. Asam humat

merupakan hasil akhir proses dekomposisi bahan organik yang mempunyai berat

molekul tinggi (22 000 – 230 000), berwarna hitam kecoklatan, relatif tahan

terhadap degradasi serta mengandung muatan negatif yang dapat dipengaruhi pH

(Herviyanti, 2007). Kandungan pada Humic acid dianaranya (1) memiliki Gugus

karboksil (-COOH) dan gugus phenol (-OH), keduanya memiliki muatan ion

negatif sehingga mampu mengikat ion positif logam berat dan membentuk sebuah

kompleks organo logam atau senyawa khelat (chelate); (2) Gugus kuinon yang

mampu menangkap dan mengumpulkan energi sinar matahari.

Penggunaan humic acid untuk membantu pertumbuhan tanaman

diaplikasikan dengan menambahkan humic acid yang telah dicairkan dengan air

kepada tanaman percobaan. Humic acid dicairkan dengan menngunakan

perbandingan 1:9 antara humic acid dengan air. Penyiraman dilakukan sebanyak

satu kali sehari,dengan komposisi yang sama. Penyiram humic acid bagi tanaman

bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Peranan humic acid bagi tanah

adalah kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisika, biologi, dan

kimia tanah.

Pemulihan tanah yang rusak bias dilakukan dengan menggunakan

pupukorganik dan humic acid, Namun, jumlah penggunaan yang dipakai dalam

pemulihan lahan yang berbeda. Bagi pemulihan lahan dengan menggunakan

pupuk organic lebih membutuhkan jumlah bahan organic yang banyak, sedangkan

penggunaan humic acid untuk membantu pemulihan lahan jumlah penggunaan

Page 25: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

yang lebih sedikit di banding pupuk kandang menjadi salah satu alternatif yang

rasional untuk melakukan rehabilitasi lahan kritis dengan biaya yang terjangkau.

III.4 Pembahasan Biomassa Tanaman Kangkung

Biomassa adalah jumlah bahan hidup yang terdaat di dalam organisme

yang berada di dalam habitat tertentu. Biomassa merupakan istilah untuk bobot

hidup, biasanya dinyatakan sebagai bobot kering, untuk seluruh atau sebagian

tubuh organisme, populasi, atau komunitas. Biomassa tumbuhan merupakan

jumlah total bobot kering semua bagian tumbuhan hidup.Biomassa tumbuhan

bertambah karena tumbuhan menyerap karbondioksida (CO2) dari udara dan

mengubah zat ini menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis (Hamilton

dan King, 1988).

Praktikum dilakukan dengan menggunakan dua perlakuakan yang berbeda.

Perlakuan satu dilakukan di dalam rumah kaca, dan perlakukan dua dilakukan

dilaur rumah kaca. Hal tersebut dipilih karena tanaman kangkung dapat tumbuh

dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang

beriklim panas dan beriklim dingin.

Perolehan data yang didapatkan memberitahukan bahwa kangkung dengan

perlakukan tanam di luar rumah kaca tumbuh lebih besar dibandingkan dengan

kangkung di dalam rumah kaca. Hal ini dikarenakan pengaruh dari penyinaran

cahaya, Tanaman kangkung dengan penyinaran yang baik tumbuh jauh lebih cepat

bertranspirasi bilamana terbuka terhadap cahaya dibandingkan dalam gelap. Hal

ini terutama karena cahaya mendorong/merangsang tumbuhnya stomata dan

dengan demikian meningkatkan pemindahan udara berisikan uap air dari ruang-

ruang udara lapisan bunga karang keluar. Kangkung sangat kuat menghadapi

panas terik dan kemarau yang panjang, apabila ditanam di tempat yang agak

terlindung maka kualitas daun akan bagus namun lemas/layu. Hal ini terjadi

karena kloroplas yang tidak terkena cahaya matahari sehingga tidak terjadi proses

fotosintesis yang menyebabkan tumbuhan menguning dengan cepat (etiolasi)

(Kramer dan Kozlowski, 1979). Pembuktian didapatkan dengan tinggi kangkung

Page 26: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

pada perlakuakn luar rumah kaca yang besarnya bias mencapai 41.2 cm,

sedangkan dalam rumah kaca mencapai 37.6 cm.

Pengaruh suhu bagi tanaman kangkung menurut Rahmat Rukmana (1994),

kangkung memiliki daya adaptasi cukup luas terhadap kondisi iklim dan suhu.

Suhu juga menjadi faktor penentu pertumbuhan tanaman. Suhu yang baik bagi

tumbuhan adalah antara 22OC – 37OC. Temperatur yang lebih atau kurang dari

batas normal dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.

Tanaman kangkung yang ditanam di tempat yang terlalu panas, maka batang dan

daunnya menjadi agak keras (Djuariah, 2007).

Media tanam dalam fungsinya untuk mendukung pertumbuhan dan

perkembangan akar harus dapat menyediakan ruang udara yang baik agar akar

tanaman dapat bernapas sehingga air dan unsur-unsur hara diserap akar tanaman.

Apabila ruang udara dalam media tanam sempit maka akar tanaman akan

mengalami penderitaan bahkan menyebabkan kematian akar. Sebaliknya jika

ruang udara terlalu besar akan menimbulkan pemborosan dalam proses defisiensi

air. Air merupakan bahan mutlak yang harus ada untuk pertumbuhan tanaman.

Maka pengaturan tata air harus diperhatikan untuk mencegah kekurangan atau

kelebihan air pada media tanam. Frekuensi penyiraman harus terkontrol agar

kelembaban dalam media tanam tetap terjaga. Media tanam harus selalu

menyediakan kandungan air yang optimal bagi tanaman. Maka setiap media

tanam menunjukkan gejala kekeringan maka harus segera diberikan penyiraman

yang tepat.

Tanaman kangkung juga dapat menjadi tanaman fitoremediasi. Sebagai

contoh tanaman kangkung yang tanaman kangkung yang ditanam pada media

lumpur Sidoarjo akan menyerap logam dan menghasilkan bobot tanaman terendah

5,07 g/tanaman. Pemberian media tambahan tanah dan pupuk kandang pada

media lumpur Sidoarjo dengan perbandingan (0,5:0,5:1) dapat menurunkan

serapan logam dan mampu meningkatkan hasil tanaman hingga 16,63 g/tanaman

dengan Al  0% Al dan Fe 6,88%, Menurut Aiyen (2004) tanaman kangkung darat

dapat mengakumulasi minimum 1000 ppm Pb dan kangkung darat dapat

memfitoremediasi logam.

IV. PENUTUP

Page 27: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

IV.1 Kesimpulan

Kangkung darat dapat tumbuh di manapun dan mampu beradaptasi dengan

cepat. Tanaman dengan perlakukan laur rumah kaca lebih baik pertumbuhannya

dibandingan dengan dalam rumah kaca. Tanaman kangkung juga membutuhkan

tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, dan tidak

dipengaruhi keasaman tanah.

Pembuatan humic acid dilakukan dengan menambahkan air, bahan organic

dan air seni, pembuatan dilakukan dengan cara percamuran bahan tadi menjadi

homogeny dan didiamkan. Semakin lama pemuatan humic acid semakin baik

kualitasnya. Bahan yang terkandung dalam humic acid adalah (1) memiliki Gugus

karboksil (-COOH) dan gugus phenol (-OH), keduanya memiliki muatan ion

negatif sehingga mampu mengikat ion positif logam berat dan membentuk sebuah

kompleks organo logam atau senyawa khelat (chelate); (2) Gugus kuinon yang

mampu menangkap dan mengumpulkan energi sinar matahari. Humic acid

memiliki banyak pengaruh yang baik bagi tanaman (1) Merangsang pertumbuhan

akar tanaman dan tunas baru, serta mempercepat pertumbuhan tanaman secara

keseluruhan; (2) Mempercepat proses penyerapan nutrisi serta unsur hara lainnya

yang dibutuhkan tanaman (3) Meningkatkan masukan (uptake) nutrisi melalui

konversi hara menjadi bentuk tersedia.

4.2 Saran

Sebaiknya alat yang digunakan lebih diperbanyak lagi sehingga lebih

mengefisiensikan waktu. Materi tentang pertanian organik lebih diperbanyak

sehingga saat praktikum tidak hanya untuk pengambilan data saja.

DAFTAR PUSTAKA

Aiyen. 2004. Importance of Root Growth Parameters to Cd and Zn Acquisition by

Non hyperaccumulator and hyperaccumulator Plants. Dissertation

Page 28: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

University of Hohenhein, Institutebof Plants Nutrition, Verlag Graner-

Meuren-Stutgard.

Azziyaa Suchaida. 2015. Fitoremediasi pada media tanah yang mengandung cu

dengan tanaman kangkung darat. Jurnal Produksi Tanaman. 3(6) : hlm.

442 – 449.

Djuariah, D. 2007. Evaluasi Plasma Nutfah Kangkung Di Dataran Medium

Rancaekek. Jurnal Hortikultura 7(3):756-762.

Heddy, S dan M. Kurniati. 1996. Prinsip-Prinsip Dasar Ekologi, Suatu Bahasan

Tentang Kaidah Ekologi Dan Penerapannya. PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Heddy, S., S.B Soemitro, dan S. Soekartomo. 1986. Pengantar Ekologi. Penerbit

Rajawali. Jakarta.

Kramer PJ, Kozlowski TT (1979) Physiology of woody plant. Academic Press,

New York.

Rukmana, Rahmat, 1994, Bertanam kangkung, Kanisius: Jogjakarta.

LAMPIRAN

Tabel 3. Hasil pengamatan KLRK Maulana

Page 29: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

Tanaman Tinggi jumlah daun lebar panjang luasMinggu ke-1

KLRK 15 8 0.4 31.2

      0.2 2.50.5

      0.2 2.40.48

0.4 2.81.12

0.4 31.2

0.2 30.6

0.3 2.70.81

0.3 2.70.81

Minggu ke - 2

KLRK 24.5 9 0.8 32.4

0.7 2.51.75

0.8 2.41.92

0.8 2.82.24

0.4 31.2

0.4 31.2

0.4 2.71.08

0.4 2.71.08

0.4 2.91.16

Minggu ke - 3KLRK 33 15 0.9 4 3.6

0.9 4.64.14

0.9 4.64.14

0.5 4.52.25

0.5 42

0.5 42

0.6 42.4

0.5 4.82.4

0.8 5 4

Page 30: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

0.8 54

0.8 4.83.84

0.2 0.80.16

0.2 0.80.16

0.5 31.5

0.4 3.11.24

Minggu ke-4KLRK 38 21 0.6 3.9 2.34

0.6 3.92.34

0.8 54

0.4 2.51

0.4 2.51

0.9 43.6

0.9 4.64.14

0.9 4.64.14

0.5 4.52.25

0.5 42

0.5 42

0.6 42.4

0.5 4.82.4

0.8 54

0.8 54

0.8 4.83.84

0.9 0.80.72

0.9 0.80.72

0.9 32.7

0.8 3.12.48

Page 31: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

0.3 1.60.48

Minggu ke 5KLRK 38 23 0.4 2.5 1

0.9 4.64.14

0.5 4.52.25

0.5 42

0.5 42

0.6 42.4

0.5 4.82.4

0.8 54

0.8 54

0.8 4.83.84

0.9 0.80.72

0.9 0.80.72

0.9 32.7

0.8 3.12.48

0.3 1.60.48

0.6 3.92.34

0.6 3.92.34

0.8 54

0.4 2.51

0.4 2.51

0.9 43.6

0.9 4.64.14

1.1 7.58.25

Tabel 4. Hasil pengamatan KLRK Nia

Tanaman Tinggi

jumlah

lebar

panjang

luas

Page 32: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

daunMinggu ke-1

KLRK 10 7 0.2 1.9 0.38      0.3 2.5 0.75      0.3 2.5 0.75      0.2 2 0.4      0.2 2 0.4      0.2 2.2 0.44      0.3 2.5 0.75

Minggu ke - 2KLRK 22 13 0.7 3 2.1      0.7 2.5 1.75      0.8 3 2.4      0.8 2.5 2      0.5 2.4 1.2      0.4 2.8 1.12      0.6 3 1.8      0.5 3 1.5      0.7 2.7 1.89      0.6 2.7 1.62      0.6 2.9 1.74      0.6 2.9 1.74      0.3 2.1 0.63

Minggu ke - 3KLRK 31.5 18 0.9 4 3.6      0.9 4.6 4.14      0.9 4.6 4.14      0.5 4.5 2.25      0.5 4 2      0.5 4 2      0.6 4 2.4      0.5 4.8 2.4      0.8 5 4      0.8 5 4      0.8 4.8 3.84      0.2 0.8 0.16      0.2 0.8 0.16      0.5 3 1.5      0.4 1.6 0.64      0.6 3.5 2.1      0.6 3.5 2.1      0.4 4.2 1.68

Minggu ke-4          KLRK 38 21 0.6 4 2.4      0.5 4.8 2.4

Page 33: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

      0.8 5 4      0.8 5 4      0.8 4.8 3.84      0.9 0.8 0.72      0.9 0.8 0.72      0.9 3 2.7      0.8 3.1 2.48      0.3 1.6 0.48      0.6 3.9 2.34      0.6 3.9 2.34      0.8 5 4      0.4 2.5 1      0.4 2.5 1      0.9 4 3.6      0.9 4.6 4.14      0.9 4.6 4.14      0.5 4.5 2.25      0.5 4 2      0.5 4 2

Minggu ke 5          KLRK 42.3 23 0.8 3.1 2.48      0.3 1.6 0.48      0.6 3.9 2.34      0.6 3.9 2.34      0.8 5 4      0.4 2.5 1      0.4 2.5 1      0.9 4 3.6      0.9 4.6 4.14      1.1 7.5 8.25      0.4 2.5 1      0.9 4.6 4.14      0.5 4.5 2.25      0.5 4 2      0.5 4 2      0.6 4 2.4      0.5 4.8 2.4      0.8 5 4      0.8 5 4      0.4 4.8 1.92      0.9 0.8 0.72      0.5 0.8 0.4      0.5 3 1.5

Tabel 5. Hasil pengamatan KLRK Istiqomah

Page 34: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

TanamanTingg

i

jumlah

daun

lebar

panjang

luas

Minggu ke-2KLRK 7 4 0.2 2.5 0.5      0.3 2 0.6      0.3 1.9 0.57 0.2 2.5 0.5

Minggu ke - 3KLRK 20 8 0.6 2.7 1.62 0.6 2.9 1.74 0.6 2.9 1.74 0.3 2.1 0.63 0.4 2.8 1.12 0.6 3 1.8 0.5 3 1.5 0.7 2.7 1.89

Minggu ke - 4KLRK 23 9 0.6 4 2.4 0.5 4.8 2.4 0.8 5 4 0.8 5 4 0.8 4.8 3.84 0.2 0.8 0.16 0.2 0.8 0.16 0.5 3 1.5 0.4 1.6 0.64

Minggu ke-5KLRK 30.5 9 2.1 5.4 11.34 0.2 0.4 0.08 0.2 0.4 0.08 0.2 0.4 0.08 0.2 0.4 0.08 2.1 5.4 11.34 2.1 5.4 11.34 2.1 5.4 11.34 2.1 5.4 11.34

Tabel 6. Hasil pengamatan KLRK Yahya

TanamanTingg

i

jumlah

daun

lebar

panjang

luas

Minggu ke-2KLRK 7 6 0.2 2.5 0.5

Page 35: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

      0.3 2 0.6      0.3 1.9 0.57      0.2 2.5 0.5      0.4 2.8 1.12      0.2 2.5 0.5

Minggu ke - 3KLRK 9 0 0 0 0

Minggu ke - 4KLRK 13 6 0.2 2.5 0.5      0.4 2.8 1.12      0.2 2.5 0.5      0.2 2.5 0.5      0.3 2 0.6      0.3 1.9 0.57

Minggu ke-5KLRK 22.1 7 0.6 5.7 3.42      0.2 0.4 0.08      0.2 0.4 0.08      0.6 5.6 3.36      0.2 1.8 0.36      0.6 5.4 3.24      0.6 5.4 3.24

Tabel 7. Hasil Pengamatan KLRK Nada

TanamanTingg

i

jumlah

daun

lebar

panjang

luas

Minggu ke-2KLRK 6.5 4 0.3 2 0.6      0.3 1.9 0.57      0.3 1.9 0.57 0.2 2.5 0.5

Minggu ke - 3KLRK 25 8 0.6 2.7 1.62 0.6 2.9 1.74 0.6 2.9 1.74 1 3.5 3.5 1 3.6 3.6 0.6 3 1.8 0.7 3 2.1 0.7 2.7 1.89

Minggu ke - 4KLRK 29 15 0.6 4 2.4 0.6 3.9 2.34

Page 36: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

0.8 5 4 0.4 2.5 1 0.4 2.5 1 0.9 4 3.6 0.9 4.6 4.14 0.9 4.6 4.14 0.5 4.5 2.25 0.5 4 2 0.5 4 2 0.5 4.8 2.4 0.8 5 4 0.8 5 4 0.8 4.8 3.84

Minggu ke-5KLRK 31.6 29 0.6 3.9 2.34 0.8 5 4 0.4 2.5 1 0.4 2.5 1 0.9 4 3.6 0.9 4.6 4.14 1.1 7.5 8.25 0.4 2.5 1 0.9 4.6 4.14 0.5 4.5 2.25 0.5 4 2 0.5 4 2 0.6 4 2.4 0.6 5.7 3.42 0.2 0.4 0.08 0.2 0.4 0.08 0.6 5.6 3.36 0.2 1.8 0.36 0.6 5.4 3.24 0.6 5.4 3.24 2.1 5.4 11.34 0.2 0.4 0.08 0.2 0.4 0.08 0.2 0.4 0.08 0.2 0.4 0.08 2.1 5.4 11.34 2.1 5.4 11.34 2.1 5.4 11.34 2.1 5.4 11.34

Foto

Page 37: Laporan PraktikumHari (Autosaved)

Gambar 1. KDRK Nada Gambar 2. KDRK Maul

Gambar 3. KDRK Yahya

Gambar 4. KLRK Kelompok 5 Gambar 5. KDRK Kelompok 5