BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini peranan perindustrian sangatlah penting, baik dalam pangan, komunikasi, infrastruktur dll. Hal inilah yang mendorong munculnya industry kecil dan besar, baik perusahaan swasta maupun perusahaan negara. Dalam suatu perusahaan aspek mutu dan produktifitas merupakan sistem produksi yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Tuntutan konsumen merupan tuntutan terhadap perusahaan untuk senantiasa mempertahankan dan meningkatkan produktivitas agar lebih baik lagi. PT.Amin Jaya Karya Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor, yaitu produksi Hotmix dari berbagai campuran Agregat batu dan aspal. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini peranan perindustrian sangatlah
penting, baik dalam pangan, komunikasi, infrastruktur dll. Hal
inilah yang mendorong munculnya industry kecil dan besar,
baik perusahaan swasta maupun perusahaan negara. Dalam
suatu perusahaan aspek mutu dan produktifitas merupakan
sistem produksi yang menentukan keberhasilan suatu
perusahaan. Tuntutan konsumen merupan tuntutan terhadap
perusahaan untuk senantiasa mempertahankan dan
meningkatkan produktivitas agar lebih baik lagi.
PT.Amin Jaya Karya Abadi merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang kontraktor, yaitu produksi Hotmix dari
berbagai campuran Agregat batu dan aspal. Dimana berlokasi
di jalan raya akses suramadu sisi Madura KM Surabaya
25+8000 tepatnya Desa Masaran Kecamatan Burneh
Kabupaten Bangkalan.
Pada kegiatan proses produksi aspal hotmix tersebut
meliputi beberapa tahapan, yaitu mulai bahan baku dari
gudang berupa batu Agregat dan Filler (semen) yang di
letakkan pada masing – masing Coolbin, kemudian bahan
baku di arahkan ke Drayer (pembakaran) oleh Conveyor,
kemudian batu Agregat yang panas di salurkan ke Hotbin.
1
Kemudian dilakukan penyaringan pada masing-masing
Hotbin. Bahan baku yang tidak memenuhi spesifikasi, maka
bahan tersebut akan di eleminasi. Kemudian bahan baku yang
memenuhu spesifikasi di campur dengan aspal panas pada
mixing. Setelah itu aspal Hotmix di angkut dengan
menggunakan truck dan siap dibawa ke tempat tujuan
pengaspalan.
1.2 Perumusan Masalah
Dari penjabaran latarbelakang diatas, maka dapat diambil
rumusan masalah, yaitu bagaimana sebagai berikut:
1. Bagaimana lingkungan kerja proses produksi di PT.Amin
Jaya Karya Abadi ?
2. Kendala apa saja yang dialami dalam lingkungan kerja
proses produksi aspal Hotmix ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kondisi lingkungan kerja proses
produksi aspal hotmix yang ada di PT.Amin Jaya Karya
Abadi.
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
lingkungan kerja proses produksi aspal Hotmix.
2
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Mengaplikasikan ilmu teknik industri yang didapat dari
bangku kuliah pada perusahaan.
2. Perusahaan memperoleh rekomendasi perbaikan dalam
merancang ulang lingkungan kerja sistem produksi
sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
3. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.5 Batasan Masalah
Batasan – batasan masalah yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan di PT.Amin Jaya Karya Abadi.
2. Objek yang menjadi penelitian adalah lingkungan kerja
proses produksi.
3. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan
literatur dari perusahaan.
1.6 Asumsi
Asumsi-asumsi dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Tidak terjadi perubahan lingkungan kerja sistem produksi
selama penelitian ini berlangsung.
2. Jumlah karyawan tetap (tidak ada pemecatan)
3. Setiap karyawan mengetahui bidang pekerjaanya sesuai
dengan metode kerja.
3
4. Para karyawan dan pimpinan mempunyai komitmen yang
kuat untuk mendukung peningkatan produktivitas dan
efisiensi mesin/peralatan di perusahaan tersebut.
4
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT.Amin Jaya Karya Abadi didirikan pada 17 Februari
2012 oleh bapak Ikhwan Amin, bapak Ikhwan Amin adalah
seorang kontraktor asli dari kota Sampang yang sebelumnya
pada tahun 2008 sudah mendirikan PT.Bromo Jaya di
Pasuruan, PT.Amin Jaya Karya Abadi bergerak dibidang
kontraktor, yaitu produksi Hotmix dari berbagai campuran
Agregat batu dan aspal.
Salah satu tujuan didirikanya pabrik di wilayah madura
adalah untuk mensuplay kebutuhan Hotmix dalam
pembangunan jalan di segala wilayah di pulau madura.
Gambar 2.1 Pabrik PT.Amin Jaya Karya Abadi
5
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Bagi suatu perusahaan, organisasi dan struktur
organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan dan pencapaian tujuan perusahaan.
Dengan adanya organisasi dapat dilihat sistem birokrasi yang
menggambarkan bagaimana setiap pekerjaan dilakukan
dengan teratur dan penuh dengan tanggung jawab sehingga
rencana-rencana kerja dapat dilaksanakan dengan baik serta
pengawasan akan lebih mudah dilaksanakan. Untuk struktur
organisasi PT.Amin Jaya Karya Abadi yaitu:
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT.Amin Jaya Karya Abadi
2.3 Visi dan Misi Perusahaan
6
1. Visi:
“Menjadi perusahaan kontraktor dan supplayer yang
memiliki kualitas produk Terbaik”.
2. Misi:
a. Berkomitmen menghasilkan produk yang berdaya saing
tinggi.
b. Berkomitmen menjaga pertumbuhan dan kelangsungan
usaha melalui optimalisasi dan efisiensi di segala
bidang.
c. Mendedikasikan diri untuk selalu meningkatkan nilai-
nilai perusahaan bagi kepuasan pelanggan.
2.4 Lokasi Perusahaan
PT.Amin Jaya Karya Abadi secara Administrative atau
kantor utama berada di Jl. Jokotole No.79 Kecamatan Omben
Kabupaten Sampang, dan memiliki Kantor Operasional di
Jl.Wahid Hasyim No.24 Sampang, tetapi lokasi pabrik berada
di jalan raya akses suramadu sisi Madura tepatnya Desa
Masaran Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan.
Alasan Pabrik diletakan di jalan raya akses Madura adalah
mempermudah keluar masuknya material dari suplayer yang
semuanya berasal dari luar Madura dengan tujuan meminimasi
ongkos.
2.5 Proses Produksi
7
Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana proses
produksi Hotmix yang terjadi, pada proses produksi Hotmix
semuanya menggunakan mesin kontrol dengan kapasitas
mesin tiap produksi 1 ton Hotmix.
2.5.1 Bahan Baku
Adapun bahan baku yang digunakan dalam proses
pembuatan Hotmix antara lain sebagai berikut:
1. Batu Agregat Halus 1:1
2. Batu Agregat Halus 1:2
3. Batu Agregat Kasar 5:10
4. Abu Batu
5. Filler (Menggunakan Semen Gresik)
6. Aspal Cair
2.5.2 Alur Proses Produksi
Berikut merupakan alur proses produksi aspal Hotmix
pada PT.Amin Jaya Karya Abadi:
1. Coolbin
Coolbin adalah proses dimana material Abu batu dan
Agregat dipindahkan dari tempat receiving dengan alat
berat untuk ditakar sesuai prosentase tipe Hotmix yang
akan di produksi sebelum diproses pada mesin pemanasan
pada tiap bin.
Berikut adalah dokumentasi proses Coolbin:
8
Gambar 2.3 Proses Coolbin
2. Drayer
Drayer adalah proses pemanasan material Agregat
dan abu batu sampai suhu 180 - 185 C, pada tahap ini tiap
jenis material masih terpisah dan masih diposisi bin
masing-masing.
Berikut adalah dokumentasi proses Drayer:
Gambar 2.4 Proses Drayer
3. Pemanasan Aspal
Pemanasan Aspal yaitu proses pemanasan dari aspal
yang mengendap menjadi aspal cair dengan suhu 150C.
9
Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan
pencampuran pada material Hotmix.
Berikut adalah dokumentasi pemanasan aspal:
Gambar 2.5 Proses Pemanasan Aspal
4. Hotbin
Hotbin yaitu proses pencampuran dari Abu Batu dan
Agregat dari masing masing bin, pada proses ini juga
ditambahkan Filler menggunakan semen untuk tipe
Hotmix AC-WC dan AC-BC, tetapi pada tahap
penambahan Filler masih manual dengan bantuan
manusia.
5. Mixing
Mixing adalah proses pencampuran semua material
dengan aspal cair dengan suhu aspal cair 150C untuk
digiling bersama-sama yang biasa disebut dengan Gradasi
Gabungan, Setelah semua proses selesai truck siap
menerima hasil Hotmix yang diproduksi.
10
Berikut adalah dokumentasi proses Hotbin dan Mixing:
Gambar 2.6 Proses Hotbin dan Mixing
11
BAB III
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
PT.Amin Jaya Karya Abadi merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang kontraktor, yaitu produksi Hotmix dari
berbagai campuran batu Agregat dan aspal. Dimana
perusahaan ini dalam satu kali produksi mencapai 1 ton dan
target produksi minimal 300ton dalam setiap pemesanannya.
3.1 Proses Produksi
Dari data hasil observasi dengan karyawan bagian
produksi bahwa penggunaan bahan baku dalam proses
produksi Hotmix terdapat pengaruh terhadap hasil maupun
kualitas aspal Hotmix.
Dimana apabila pencampuran batu Agregat terlalu
banyak dibandingkan aspal, maka Hotmix aspal teksturnya
kasar dan mudah pecah. Bila campuran aspal terlalu banyak
dibandingkan batu Agregat, maka Hotmix aspal teksturnya
licin dan mudah meluber. Hal ini diperlukan konsentrasi penuh
pada oprator dalam menjalankan tugasnya dan tempat kerja
merupakan langkah awal untuk memberikan kenyaman pada
operator agar tidak mengalami kelelahan (stress kerja). Dalam
lingkungan proses produksi ini, sering kali alat dan bahan
yang selesai digunakan tidak diletakkan pada tempatnya
kembali. Sehingga sebelum melakukan proses produksi,
12
oprator harus memindahkan alat atau bahan ke tempatnya
semula.
3.2 Perawatan Mesin
Dalam menjalankan produksinya PT.Amin Jaya Karya
Abadi tidak selalu berjalan dengan baik, mesin generator dan
alat laboratorium sering mengalami kerusakan. Dimana
perlunya perbaikan yang mengalami waktu berjam-jam sampai
berhari-hari, hal inilah yang mengganggu kelancaran
produktifitas perusahaan. Sehingga mangganggu kelancaran
proses produksi dan target produksipun tidak tercapai.
3.3 Proses Inspeksi
Proses inspeksi dilakukan di laboratorium, dimana pada
perusahaan ini terdapat laboratorium tersendiri untuk
mengetahui spesifikasi pada hasil aspal Hotmix. Sebelumnya
aspal Hotmix didiamkan hingga dingin kemudian diambil
menjadi sample-sample. Kemudian di timbang untuk
mengetahui berat awal sample (timbang kering dan timbang
basah) kemudian dilakuakn inspeksi penyerapan kadar air
dengan menimbang udara dari sample yang telah di rendam
air. Lalu di proses kembali untuk mengetahui ekstrak kadar
aspalnya. Dari semua proses tersebut, sering kali mengalami
kebingungan dalam mencari alat yang dibutuhkan entah itu
13
hilang atau terselip, sehingga menbutuhkan waktu yang lama
dalam melakukan proses inspeksi.
3.4 Lantai Kantor dan Lantai Produksi
Lantai kantor dan lantai produksi merupakan tempat
dimana berjalannya proses administrasi, perencanaan,
perancangan dan proses produksi. Dimana lingkungan tersebut
harus memberi rasa nyaman pada tiap warga perusahaan
dalam menjalankan tugas-tugasnya setiap hari.
PT.Amin Jaya Karya Abadi merupakan perusahaan yang
baru berdiri dan kurangnya peraturan terhadap tatanan
perlatan, bahan baku, dokumen hingga kebersihan menjadi
faktor utama dari banyak kendala yang ada di perusahaan.
Sehingga sering kali karyawan perusahaan mengeluh dan
merasa kurang nyaman pada tempat kerjanya. Hal inilah yang
menjadi pengaruh tingkat produktifitas perusahaan.
14
3.5 Flowchart Penelitian Praktek Kerja Lapangan
Mulai
Survey Lapangan
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data :
1. Data Observasi2. Data Wawancara3. Data Dokumentasi
Usulan Metode Penyelesaian :“Penerapan 5S untuk mengurangi weste dengan menggunakan Time Study dalam meningkatkan
produktifitas perusahaan”
Selesai
Tahap Persiapan
Tahap identifikasi Masalah
Tahap Pengumpulan
Data
Tahap Usulan penyelesaian
Masalah
Gambar 3.7 Flowchart Penelitian Praktek Kerja Lapangan
15
BAB IV
USULAN METODE PENYELESAIAN
4.1 Pendahuluan
Dari permasalahan diatas terkait dengan proses produksi,
perawatan mesin, K3, lantai kantor dan lantai produksi.
Dimana dari data observasi diketahui bahwa seluruhnya
mengarah pada lingkungan kerja yang kurang terorganisir dan
kurang memberikan kenyamanan dalam melakukan pekerjaaan
sehari-hari, sehingga mempengaruhi produktivitas perusahaan.
Dalam hal ini peneliti memberikan usulan metode
penyelesaian dengan menggunakan “penerapan 5S untuk
mengurangi waste dengan menggunakan time study dalam
meningkatkan produktivitas pada perusahaan”.
5S merupakan sebuah metode yang digunakan dalam
Tool Quality Management untuk meningkatkan kualitas
lingkungan kerja yang merupakan tindakan harian yang
penting serta mendasar dalam menciptakan kondisi kerja yang
baik, sehat, bersih, aman dan bertujuan untuk dapat
menghasilkan produk dengan biaya rendah dan kualitas tinggi.
Selain itu 5S merupakan sebuah tool yang dirancang untuk
menghilangkan weste (pemborosan) sehingga segala sesuatu
yang ada dalam perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
Penerapan 5S umumnya diberlakukan bersamaan dengan
penerapan kaizen agar dapat mendorong efektivitas
16
pelaksanaan 5S. Di Indonesia metode ini dikenal dengan
istilah 5R, sedangkan di Amerika dan Eropa dikenal dengan
5C. Kemudian untuk menghitung waktu produktifitas terhadap
kinerja karyawan sebelum penerapan dan sesudah penerapan
5S, digunakan Time Study untuk membandingkan hasil waktu
pada penerapan tersebut.
4.2 Kaizen
Menurut Imai (1998) dalam (Muksir, 2012) Kaizen
merupakan istilah dalam bahasa jepang terhadap konsep
Conttrinous Incremental Improvement. Kai berarti perubahan
dan Zen berarti baik. Kaizen berarti penyempurnaan yang
berkesinambungan yang melibatkan setiap orang. Metode ini
hanya akan berhasil dengan baik apabila disertai dengan usaha
sumber daya manusia yang tepat karena manusia merupakan
dimensi yang terpenting dalam perbaikan kualitas dan
produktivitas.
4.3 Metode 5S
5S adalah singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan
Shitsuke yang dapat diterjemahkan menjadi Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat dan Rajin. 5S merupakan metode yang terdiri
dari beberapa tahap untuk mengatur kondisi tempat kerja yang
berdampak lansung terhadap peningkatan kualitas, efisiensi,
mempercepat penyelesaian tugas sebelum jatuh tempo,