I. Judul Percobaan : Identifikasi Jenis BahanPewarna padaMakanan II. Hari/Tanggal Percobaan : Kamis/27 November 2014 III. Selesai Percobaan : Kamis/ 27November 2014 IV. Tujuan Percobaan : Mengidentifikasi jenis bahan pewarna yang dipakai pada tahu kuning dan beberapa jenis makanan lainnya. V. Tinjauan Pustaka : Pewarna adalah bahan tambahan mkanan yang dapat memperbaiki tampilan pada makanan, sehingga terlihat lebih menarik. Pewarna makanan dibagi menjadi dua, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan (sintesis). Ada 5 sebab yang dapat menyebabkan suatu bahan makanan berwarna, yaitu : 1. Pigmen yang secara alami terdapat pada tanaman dan hewan, misalnya klorofil berwarna hijau, karoten berwarna jingga, dan mioglobin menyebabkan warna merah pada daging. 2. Reaksi karamelisasi yang timbul bila gula dipanaskan membentuk warna coklat pada kembang gula, karamel atau roti yang dibakar. 3. Warna gelap yang timbul karena adanya reaksi Maillard, yaitu antara gugus amino protein dan gugus
34
Embed
LAPORAN KIMIA DASAR IDENTIFIKASI PEWARNA PADA MAKANAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. Judul Percobaan : Identifikasi Jenis
BahanPewarna padaMakanan
II. Hari/Tanggal Percobaan : Kamis/27 November 2014
III. Selesai Percobaan : Kamis/ 27November 2014
IV. Tujuan Percobaan : Mengidentifikasi jenis
bahan pewarna yang
dipakai pada tahu kuning dan
beberapa jenis makanan lainnya.
V. Tinjauan Pustaka :
Pewarna adalah bahan tambahan mkanan yang dapat
memperbaiki tampilan pada makanan, sehingga terlihat
lebih menarik. Pewarna makanan dibagi menjadi dua, yaitu
pewarna alami dan pewarna buatan (sintesis).
Ada 5 sebab yang dapat menyebabkan suatu bahan
makanan berwarna, yaitu :
1. Pigmen yang secara alami terdapat pada
tanaman dan hewan, misalnya klorofil berwarna hijau,
karoten berwarna jingga, dan mioglobin menyebabkan warna
merah pada daging.
2. Reaksi karamelisasi yang timbul bila gula
dipanaskan membentuk warna coklat pada kembang gula,
karamel atau roti yang dibakar.
3. Warna gelap yang timbul karena adanya reaksi
Maillard, yaitu antara gugus amino protein dan gugus
karbonil gula pereduksi. Misalnya susu bubuk yang
disimpan lama akan berwarna gelap.
4. Reaksi antara senyawa organik dengan udara
akan menghasilkan warna hitam atau coklat gelap. Reaksi
oksidasi ini dipercepat oleh adanya logam serta enzim,
misalnya warna gelap permukaan apel atau kentang yang
dipotong.
5. Penambahan zat warna, baik zat warna alami
ataupun zat warna sintetik, yang termasuk golongan bahan
aditif makanan.
Jenis Zat Pewarna
Aneka jenis pewarna ini ada yang berupa bubuk, pasta
atau cairan. ada dua jenis zat pewarna yaitu certified color
dan unceretified color.Certified color merupakan zat pewarna
sintetik yang terdiri dari dye dan lake, sedangkan
uncertified color adalah zat pewarna yang berasal dari bahan
alami.
1. Certified Color (pewarna sintesis)
Ada 2 macam yang tergolong Certified Color yaitu Dye dan
Lake. Keduanya adalah zat pewarna buatan. Zat pewarna
yang termasuk golongan dye telah melalui prosedur
sertifikasi dan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh
Food and Drug Administration (FDA). Sedangkan zat pewarna lake
yang hanya terdiri dari 1 warna dasar, tidak merupakan
warna campuran, juga harus mendapat sertifikat. Dalam
certified color terdapat spesifikasi yang mencantumkan
keterangan penting mengenai zat pewarna tertentu,
misalnya berbentuk garam, kelarutan dan residu yang
terdapat didalamnya.
a. Dye
Dye adalah zat pewarna yang umumnya bersifat larut
dalam air dan larutannya dapat mewarnai. Pelarut yang
dapat digunakan selain air adalah gliserin, alkohol dan
propilenglikol. Dye juga dapat diberikan dalam bentuk
kering apabila proses pengolahan produk tersebut
kemudian ternyata menggunakan air. Dye terdapat dalam
bentuk bubuk, butiran, pasta maupun cairan yang
penggunaannya tergantung dari kondisi bahan, kondisi
proses dan zat pewarnanya sendiri.
Dye terbagi atas 4 kelompok yaitu Azo dye,
Triphenylmethane dye, Flourescein, dan Sulfonated Indigo
a) Azo dye, terdiri dari:
FD&C Red No. 2 (Amaranth) No Indeks 16185
Amaranth termasuk golongan monoazo yang mempunyai
satu ikatan N=N. Amaranth berupa tepung berwarna merah
kecoklatan yang mudah larut dalam air, menghasilkan
larutan berwarna merah lembayang atau merah kebiruan.
Selain itu juga mudah larut dalam propilonglikol,
gliserol, dan larut sebagian dalam alkohol 95%. Agak
tahan terhadap cahaya, asam asetat 10%, HCl 10-30%, dan
NaOH 10%, sedangkan terhadap NaOH 30% kurang tahan dan
menjadi agak keruh.Zat warna amaranth bersifat
karsiogenik (menyebabkan kanker) sedangkan grup kedua
menyimpulkan bahwa zat warna tersebut bersifat
embritoksik (meracuni janin). Setelah dilakukan
penelitian lanjutan dan hasilnya menyatakan bahwa zat
warna amaranth bersifat karsiogenik dan embritoksik maka
sejak itu penggunaan zat warna amaranth di amerika tidak
diperbolehkan.
Selain bersifat karsiogenik dan embritoksik, zat
warna amaranth dalam jumlah besar dapat menimbulkan
tumor, reaksi alergi pada saluran pernapasan dan
menyebankan hiperaktif pada anak
FD&C Yellow No 5 (Tartrazine) No Indeks 19140
Tartrazine merupakan tepung berwarna kuning jingga
yang mudah larut dalam air, menghasilkan larutan kuning
keemasan. Kelarutanya dalam alkohol 95% hanya sedikit,
dalam gliserol dan glikol mudah larut. Tartanizie tahan
terhadap cahaya, asam asetat, HCL, dan NaOH 10%, NaOH
30% akan menjadikan warna berubah kemerah-merahan.
Penggunaan tartrazine dapat menyebabkan reaksi
alergi, khususnya pada pada individu yang sensitif
terhadap asam asetilsiklik dan asam benzoat. Selain itu
juga dapat menyebabkan hiperaktif pada anak.
FD&C Yellow No 5 (Sunset Yellow) No Indeks 150985
Sunset Yellow termasuk golongan monazo, berupa tepung
berwarna jingga, sangat mudah larut dalam air, dan
menghasilkan larutan jingga kekuningan. Sedikit larut
dalam alkohol 95% dan mudah larut dalam gliserol dan
glikol. Pemakaian alat-alat, mudah larut dalam alkohol
tembaga akan menyebabkan warna larutan zat warna menjadi
keruh, coklat dan opaque.
Penggunaan sunset yellow dapat menyebabkan reaksi
alergi, khususnya pada pada individu yang sensitif
terhadap asam asetilsiklik dan asam benzoat. Selain itu
juga dapat menyebabkan hiperaktif pada anak. Pada jumlah
yang sedikit sunset yellow dapat menyebabkan radang
selaput lendir pada hidung, sakit pinggang, muntah-
muntah dan gangguan saluiran pencernaan.
FD&C Red No 4 (Panceau SX) No Indeks 14700
Panceau SX berupa tepung merah, mudah larut dalam air
dan memberikan larutan berwarna jingga. Larutan dalam
gliserol dan glikol, mudah larut dalam alkohol 95%.
Sifat ketahanannya hampir sama dengan amaranth, sedikit
luntur oleh asam asetat 10%, NaOH 30% akan membuat
larutan berwarna kekuningan. Cu membuat warna larutan
menjadi kuning, gelap, dan keruh baik pada larutan
netral maupun asam.
b) Triphenymethane dye, terdiri dari :
FD&C Blue No 1 (Brilliant Blue) No Indeks 42090
Zat pewarna ini termasuk Triphenylmethane dye, merupakan
tepung berwarna ungu perunggu. Bila dilarutkan dalam
air menghasilkan warna hijau kebiruan, larut dalam
glikol dan gliserol, agak larut dalam alkohol 95%. Zat
warna ini tahan terhadap asam asetat, tetapi agak luntur
oleh cahaya agak tahan terhadap HCl 10%, tetapi menjadi
berwarna kehijauan, sedangkan dalam HCl 30% akan
membentuk warna merah anggur.
FD&C Green No 3 (Fast Green) No Indeks 42053
Tepung zat warna ini berwarna ungu kemerahan atau
ungu kecoklatan dan bila dilarutkan dalam air
menghasilkan warna hijau kebiruan. Zat ini juga larut
dalam alkohol 95%, tetapi lebih mudah larut dalam
campuran air dan alkohol. Zat ini juga larut dalam
gliserol dan glikol. Fast Green agak mudah luntur dengan
adanya cahaya dan tidak tahan terhadap HCl 30%, bila
ditambahkan alkali, akan berwarna ungu. kontak dengan Cu
akan menjadikan warna coklat.
FD&C Violet No 1 (Benzylviolet 4B)
Zat pewarna ini berbentuk tepung berwarna ungu,
larut dalam air, gliserol, glikol dan alkohol 95%.
Menghasilkan warna ungu cerah, tidak larut dalam minyak
dan eter. Zat pewarna ini mudah luntur oleh cahaya,
sedangkan terhadap asam asetat agak tahan.
c) Fluorescein
FD&C Red No 3 (Erytrosine) No Indeks 45430
Zat pewarna ini termasuk golongan Fluorescein. Berupa
tepung coklat larutannya dalam alkohol 95% menghasilkan
warna merah yang berfluoresensi sedangkan larutannya
dalam air berwarna merah cherry tanpa fluoresensi.
Larut dalam gliserol dan glikol, bersifat kurang tahan
terhadap cahaya dan oksidator, tetapi tahan terhadap
reduktor dan NaOH 10%.
d) Sulfonated Indigo
FD&C Blue No 2 (Indigotin/Indigo Carmine) No Indeks
73015
Indigotine merupakan tepung berwarna biru, coklat,
kemerah-merahan, mudah laut dalam air dan larutannya
berwarna biru. Larut dalam gliserol dan glikol, sedikit
larut dalam alkohol 95%. Zat warna ini sangat tidak
tahan terhadap cahaya, karena itu warnanya cepat
menghilang.
b. Lake
FD&C Lake diizinkan pemakainnya sejak tahun 1959, dan
penggunannya meluas dengan cepat. Zat pewarna ini
merupakan gabungan dari zat warna (dye) dengan radikal
basa (Al atau Ca) yang dilapisi dengan hidrat alumina.
Lake stabil pada Ph 3,5 – 9,5 dan diluar selang tersebut
lapisan alumina pecah dan dye yang dikandungnya
terlepas.
Sesuai dengan sifatnya yang tidak larut dalam air,
zat pewarna ini digunakan untuk produk-produk yang
mengandung lemak dan minyak daripada dye, karena FD&C
lake larut dalam lemak. Daya mewarnai FD&C lake adalah
dengan membentuk dispersi yang menyebar pada bahan yang
diwarnai.
Pada tabel berikut dapat dilihat beberapa zat warna
sintesis yang dilarang penggunaannya dalam makanan.
Tabel 1. Nama-nama zat pewarna sintesis yang
dilarang digunakan di dalam
makanan
No Nama
Inde
ks
Warn
a
1
Auramine ( CI Basic
Yellow 2)
4100
0
2 Alkanet
7552
0
3
Butter Yellow (CI
Solvent Yellow 2)
1102
0
4
Black 7984 (Food
Black 2)
2775
5
5
Burn Umber (CI Basic
Orange 7)
7749
1
6
Chrysoidinie (CI
Basic Orange 2)
1127
0
7
Chrysoine S (CI Food
Yellow AB)
1427
0
8 Citrus Red No.2
1215
6
11
Fast Yellow AB (CI
Food Yellow 2)
1301
5
12
Guinea Green B (CI
Acid Green No 3)
4208
5
15 Methanyl Yellow
1306
5
16
Oil Orange SS (CI
Solvent Orange 2)
1210
0
17
Oil Orange XO (CI
Solvent Orange 7)
1217
0
18
Oil Yellow AB (CI
Solvent Yellow AB)
1138
0
19
Oil Yellow OB (CI
Solvent Yellow 6)
1139
0
20
Orange G (CI Food
Orange 4)
1623
0
21
Orange GGN (CI Food
Orange 2)
1598
0
22 Orange RN
1597
023 Orchil dan Orcein -
24 Ponceu 3R (CI Red 6)
1615
5
25
Ponceu SX (CI Food
Red 1)
1470
0
26
Ponceu 6R (CI Food
Red 8)
1629
0
27
Rhodamine B (CI Food
Red 15)
4517
0
28
Sudan I (CI Solvent
Yellow 14)
1205
5
29
Scarlet GN (Food Red
2)
1481
5
30 Violet 6B
4264
0Kunyit adalah salah satu indikator yang dapat
menunjukkan sifat asam dan basa suatu larutan. Serbuk
akar kunyit memberikan zat warna yang berwarna kuning
jika dilarutkan dalam air. Akar kunyit berisi kira- kira
5% bahan pewarna diaryl heptanoid, lebih dikenal sebagai
curcuminoids. Kandungan utama dari curcuminoid adalah
curcumin bersama- sama dalam zat dengan jumlah yang lebih
kecil disebut dicuffeogle metane, caffeoglfeniloymethane
dan dihydrocurcumin. Selain itu, (Evans 1998) mengatakan
bahwa karakterisasi dan konstituen dari fraksi
polisakarida curcuma menunjukkan glicans asam yang baru
seperti ukanons A, B, C, D. Akar kunyit mengandung
beberapa senyawa pewarna, terutama curcumin
(diferulaylmethane). Kemampuan suatu pewarna untuk
merubah jaringan spesifik ditentukan oleh faktor- faktor
tertentu, salah satunya adalah keasaman zat warna.
Struktur asam akan terwarnai oleh pewarna basa, sementara
struktur basa akan terwarnai oleh pewarna asam. Jika
kunyit dicelupkan ke dalam larutan asam, maka warna
kunyit tetap tidak berubah. Namun, jika kunyit dicelupkan
ke dalam larutan yang bersifat basa, maka warna kunyit
berubah menjadi merah.
Pada destilasi mengeluarkan minyak sebanyak 1,3-
9,5% dengan bahan penyusun utama adalah termerones,
C15H22O dan C15H20O. Sedangkan warna kuning tersusun dari
curcumin, C12H20O6.
Daunpandan suji biasanya digunakan untuk campuran
makanan. Selain sebagai pewarna alami makanan, warna
hijau yang dihasilkan berasal dari banyaknya kandungan
klorofil yang terdapat pada permukaan daun pandan
suji.Pandan suji juga adalah salah satu indikator yang
dapat menunjukkan sifat asam dan basa suatu larutan.
Jika pandan suji dicelupkan kedalam larutan yang
bersifat basa, maka warna daun suji hijau. Jika pandan
suji dicelupkan pada larutan yang bersifat asam, maka
warna daun suji berubah menjadi kuning kehijauan.
Beberapa keterbatasan pewarna alami dibanding
pewarna sintesis adalah sebagai berikut:
1. Sering memberi rasa khas yang tidak diinginkan.
2. Konsentrasi pigmen rendah.
3. Stabilitas pigmen rendah.
4. Keseragaman warna kurang baik.
5. Spektrum warna tidak seluas pewarna sintetis.
6. Pewarna alami mudah mengalami degradasi/
pemudaran pada saat diolah atau disimpan.
VI. Cara Kerja
A. Alat dan bahan
Alat:
1. Pisau
2. Pipet tetes
3. Corong
4. Kertas saring
5. Tabung reaksi
6. Plat tetes
7. Spatula
8. Mortar dan alu
9. Gelas kimia
10. Gelas ukur
Bahan:
1. Kunyit
2. Daun suji
3. Air kapur
4. Etanol
5. Nasi kuning
6. Tahu kuning
7. Roti kukus
8. Kue lapis
9.
10 gr Kunyit
Dikupas dan ditimbangditumbuk sampai halusDipindahkan dalam gelas kimia Ditambah 5 mL larutan etanol Diaduk sampai homogenDisaring dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi Filtrat Residu
Plat A Plat B
Hasil Hasil
- Diambil 3 tetes ekstraksi
- Ditambah 3 tetes larutan HCl 1M
- Ditambah 3 tetes larutan NaOH 1M
B. Alur Percobaan
Percobaan 1 : Pembuatan indikator alami kunyit sebagai
larutan pembanding
Plat C
Hasil
- Ditambah 3 tetes larutan Ca(OH)2 1M
- Dibandingkan denganplat B
- Dibandingkan denganplat C
Nasi Kuning
Perubahan warna
Dimasukkan ke plat tetesDitetesi NaOH 1 M sebanyak 5 tetesDiamati perubahan warna
Tahu kuning
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan 3 mL larutan CaOH
Perubahan warna
Percobaan 2 : Uji pewarna kunyit pada bahan makanan
Hasil
Hasil
10 gr Pandan suji
Ditumbuk sampai halus, kemudian dipindahkan ke dalam gelas kimiaDitambahkan 5 mL larutan etanol, kemudian diaduk sampai homogenDisaring menggunakan kertas saring dan dimasukkan kedalam tabung reaksi Disimpan sebagai pembanding
Hasil
Plat A Plat B
- Diambil 3 tetes ekstraksi
Hasil Hasil
Ditambah 1 tetes larutan HCl 1 M Ditambah 1 tetes larutan NaOH 1 M
Pandansuji
Ditimbang 20 gram, ditumbuk sampai halus, kemudian dipindahkan ke dalam gelas kimiaDitambahkan 20 mL larutan etanol, kemudian diaduk Disaring menggunakan kertas saring dan dimasukkan kedalam tabung reaksi Disimpan sebagai pembanding
Hasil
Plat A Plat B
- Diambil 2-3 tetes
Hasil Hasil
DitambahlarutanHCl 1 M 1-3 tetes DitambahlarutanNaOH 1 M 1-3 tetes
Percobaan3 :Pembuatan indikator alami pandan suji sebagai
larutan pembanding
- Dibandingkan dengan plat A
- Dibandingkan dengan plat A
Roti kukus
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan 3 mL HCl 1M
Perubahan warna
Kue lapis
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan 3 mL HCl 1M
Perubahan warna
Percobaan4 :Uji pewarna pandan suji pada bahan makanan
VI.
Hasil
Hasil
VII. Hasil Pengamatan
No
Perc.
Hasil
PengamatanKesimpulan
1 - Plat A =
kunyit + HCl
bewarna kuning
- Plat B =
kunyit + NaOH
bewarna merah
kehitaman
- Plat C =
kunyit +
Ca(OH)2 bewarna
merah
- Ekstrak kunyit
dapat digunakan
sebagai indikator
bahan pewarna pada
makanan yaitu warna
kuning.
2 - Nasi kuning +
5 tetes NaOH
bewarna merah
kecoklatan
- Tahu kuning +
3 ml larutan
CaOH bewarna
jingga
- Nasi kuning berasal
dari warna alami
- Tahu kuning berasal
dari warna alami.
3 - Pandan suji Ekstrak daun pandan
bewarna hijau
- Pada plat A,
pandan suji
bewarna hijau
kekuningan
- Pada plat B,
pandan suji
bewarna jingga
suji dapat
digunakan sebagai
indicator bahan
pewarna pada
makanan yaitu warna
hijau kekuningan.
4 - Roti kukus
bewarna hijau
kekuningan
- Kue lapis
bewarna hijau
tua
- Roti kukus berasal
dari warna alami
- Kue lapis berasal
dari warna sintetis
VIII. Analisis Data/ Perhitungan/ Persamaan Reaksi yang
Terlibat
A. Pembuatan Indikator Alami Kunyit sebagai Larutan
Pembanding
Berdasarkan hasil pengamatan, kami memperoleh hasil
bahwa ekstrak larutan kunyit yang dihasilkan berwarna
kuning. Kemudian ekstrak kunyit ditambahkan 5 mL
etanol yang menghasilkan warna kuning. Selanjutnya
ekstrak kunyit tersebut diteteskan pada plat A
sebanyak 3 tetes, kemudian ditambahkan 1 tetes HCl 1M
yang menghasilkan perubahan warna menjadi kuning (++).
Pada plat B ekstrak larutan kunyit diteteskan sebanyak
3 tetes, kemudian ditambahkan 1 tetes NaOH 1M
menghasilkan perubahan warna menjadi merah kehitaman.
Sedangkan pada plat C ekstrak larutan kunyit
diteteskan sebanyak 3 tetes kemudian dtamabahkan1
tetes Ca(OH)2 menghasilkan perubahan warna menjadi
merah. Ketiga hasil tersebut digunakan sebagai larutan
pembanding. Persamaan dari perubahan warna yang
dihasilkan sebagai berikut:
1. Ekstrak kunyit+HCl kuning (++)
2. Ekstrak kunyit+NaOH merah kehitaman
3. Ekstrak kunyit+ Ca(OH)2 merah
B. Uji Pewarna Kunyit dalam Bahan Makanan
Berdasarkan hasil pengamatan, kami memperoleh hasil
bahwa sampel makanan nasi kuning yang diambil beberapa
butir kemudian diletakkan pada plat tetes dan
ditambahkan 5 tetes NaOH menghasilkan perubahan warna
menjadi merah kecoklatan. Hasil tersebut kemudian
dibandingkan dengan plat B yang berisi ekstrak larutan
kunyit yang sudah ditambah 3 tetes NaOH warnanya merah
kecoklatan. Perbandingan kedua warna antara plat yang
berisi nasi kuning dengan plat yang berisi ekstrak
kunyit ialah sama. Keduanya mengandung unsur warna
merah kecoklatan. Persamaan dari perubahan warna yang
dihasilkan sebagai berikut:
1. Nasi kuning+NaOH merah kecoklatan
2. Ekstrak kunyit+NaOH merah kecoklatan
Untuk sampel makanan tahu kuning diuji dengan cara
mengambil beberapa bagian luar dari tahu kemudian
dipotong kecil- kecil dan dimasukkan dalam tabung
reaksi. Selanjutnya ditambahkan 3 mL CaOH menghasilkan
perubahan warna menjadi jingga. Hasil tersebut
kemudian dibandingkan dengan plat C yang berisi
ekstrak larutan kunyit yang sudah ditambah 3 tetes
Ca(OH)2 warnanya merah. Perbandingan kedua warna antara
plat yang berisi nasi kuning dengan plat yang berisi
ekstrak kunyit hampir sama. Persamaan dari perubahan
warna yang dihasilkan sebagai berikut:
1. Tahu kuning+Ca(OH)2 jingga
2. Ekstrak kunyit+Ca(OH)2 merah
C. Pembuatan Indikator Alami Pandan Suji sebagai
Pembanding
Berdasarkan hasil pengamatan, kami memperoleh hasil
bahwa ekstrak pandan suji yang dihasilkan adalah
berwarna hijau. Kemudian ekstrak pandan ditambahkan 5
mL etanol menghasilkan warna hijau (++). Ekstrak
pandan suji tersebut diteteskan sebanyak 3 tetes pada
plat A dan ditambahkan 1 tetes HCl 1M yang
menghasilkan perubahan warna menjadi hijau kekuningan.
Untuk ekstrak pandan suji yang diteteskan sebanyak 3
tetes pada plat B kemudian ditambahkan 1 tetes NaOH
menghasilkan perubahan warna menjadi jingga. Kedua
hasil perubahan warna tersebut digunakan sebagai
pembanding. Persamaan dari perubahan warna yang
dihasilkan sebagai berikut:
1. Ekstrak pandan suji+HCl hijau kekuningan
2. Ekstrak pandan suji+NaOH jingga
D. Uji Pewarna Pandan Suji pada Bahan Makanan
Berdasarkan hasil pengamatan untuk uji sampel
makanan roti kukus dilakukan dengan cara mengambil
sedikit roti kukus kemudian dimasukkan ke dalam tabung
reaksi dan ditambahkan 3 ml HCl 1M yang menghasilkan
perubahan warna menjadi hijau kekuningan. Jika
dibandingkan dengan ekstrak pandan suji yang ditambah
HCl pada plat A warnanya hampir sama. Persamaan dari
perubahan warna yang dihasilkan sebagai berikut:
1. Roti kukus + HCl hijau kekuningan
2. Ekstrak pandan suji + HCl kuning
Untuk uji sampel makanan kue lapis caranya sama
dengan uji sampel makanan pada roti kukus yang
ditambahkan 3ml HCl 1M menghasilkan perubahan warna
menjadi hijau tua. Kemudian dibandingkan dengan
ekstrak pandan suji yang ditambah HCl pada plat A yang
warnanya kuning. Persamaan dari perubahan warna yang
dihasilkan sebagai berikut:
1. Kue lapis + HCl hijau tua
2. Ekstrak pandan suji + HCl kuning
IX. Pembahasan
A. Pembuatan Indikator Alami Kunyit sebagai Larutan
Pembanding
Kunyit digunakan sebagai indikator alami karena
kunyit dapat menunjukkan sifat asam dan basa suatu
larutan. Sebelum menjadi ekstrak larutan kunyit yang
siap digunakan maka kunyit yang masih fresh dikupas,
ditumbuk hingga halus. Setelah itu ditambahkan larutan
etanol dan disaring dengan kertas saring. Tujuan dari
penambahan larutan etanol pada kunyit adalah untuk
melarutkan kandungan/ zat- zat yang terkandung dalam
kunyit sehingga jika ditambahkan reagent akan
menunjukkan hasil berupa perubahan warna. Tujuan dari
penyaringan larutan kunyit dengan kertas saring adalah
untuk memisahkan partikel- partikel yang belum halus
atau masih berupa butiran- butiran kasar dengan
partikel yang sudah menjadi larutan yang homogen.
Dimana larutan homogen yang sudah tersaring dapat
memberikan hasil yang maksimal pada setiap percobaan
yang akan dilakukan.
Untuk perubahan warna yang terjadi ketika 3 tetes
ekstrak kunyit ditambah dengan 1 tetes HCl 1M warnanya
adalah kuning. Larutan HCl adalah salah satu larutan
yang bersifat asam sehingga warna kuning adalah
indikator untuk mengetahui sifat asam dan sebagai
indikator pewarna alami, sehingga apabila sampel
makanan yang diuji kemudian ditambahkan HCl
menghasilkan perubahan warna selain kuning maka dapat
dikatakan bahwa sampel makanan tersebut menggunaan
pewarna buatan (sintesis).
Untuk perubahan warna yang terjadi ketika 3 tetes
ekstrak kunyit ditambah dengan 1 tetes NaOH 1M warnanya
adalah merah. Larutan NaOH adalah salah satu larutan
yang bersifat basa sehingga warna merah adalah
indikator untuk mengetahui sifat basa dan sebagai
indikator pewarna alami, sehingga apabila sampel
makanan yang diuji kemudian ditambahkan NaOH
menghasilkan perubahan warna selain merah maka dapat
dikatakan bahwa sampel makanan tersebut menggunaan
pewarna buatan (sintesis).
Untuk perubahan warna yang terjadi ketika 3 tetes
ekstrak kunyit ditambah dengan 1 tetes Ca(OH)2 1M
warnanya adalah merah. Larutan Ca(OH)2 adalah salah
satu larutan yang bersifat basa sehingga warna merah
adalah indikator untuk mengetahui sifat basa dan
sebagai indikator pewarna alami, sehingga apabila
sampel makanan yang diuji kemudian ditambahkan Ca(OH)2
menghasilkan perubahan warna selain merah maka dapat
dikatakan bahwa sampel makanan tersebut menggunaan
pewarna buatan (sintesis).
Dalam percobaan yang telah kami lakukan terdapat
sedikit perbedaan warna dari teori, warna dari ekstrak
kunyit yang ditambahkan NaOH ialah merah kehitaman.
Hasil yang berbeda dengan teori disebabkan karena
pemilihan kunyit, kunyit yang terlalu tua menyebabkan
perbedaan warna saat ditetesi NaOH dengan kunyit yang
masih segar (fresh).
B. Uji Pewarna Kunyit pada Bahan Makanan
Nasi kuning yang ditambah 5 tetes NaOH menghasilkan
perubahan warna menjadi merah kecoklatan. Hasil
tersebut hampir sama jika dibandingkan dengan ekstrak
kunyit yang ditambah 1 tetes NaOH warnanya merah
kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa nasi kuning
menggunakan pewarna alami.
Tahu kuning yang ditambah 3 ml larutan Ca(OH)2
menghasilkan warna jingga. Hasil tersebut berbeda jika
dibandingkan dengan ekstrak kunyit yang ditambah 1
tetes Ca(OH)2 warnanya merah. Sehingga dapat dikatakan
bahwa tahu kuning menggunakan pewarna buatan
(sintesis).
C. Pembuatan Indikator Alami Pandan Suji sebagai
Pembanding
Pandan suji digunakan sebagai indikator alami karena
pandan suji dapat menunjukkan sifat asam dan basa suatu
larutan. Sebelum menjadi ekstrak larutan pandan suji
yang siap digunakan maka pandan suji yang masih fresh
ditumbuk hingga halus. Setelah itu ditambahkan 5 ml
larutan etanol dan disaring dengan kertas saring.
Tujuan dari penambahan larutan etanol pada pandan suji
adalah untuk melarutkan kadungan/ zat- zat yang
terkandung dalam pandan suji sehingga jika ditambahkan
reagent akan menunjukkan hasil berupa perubahan warna.
Tujuan dari penyaringan larutan pandan suji dengan
kertas saring adalah untuk memisahkan partikel-
partikel yang belum halus atau masih berupa butiran-
butiran kasar dengan partikel yang sudah menjadi
larutan yang homogen. Dimana larutan homogen yang sudah
tersaring dapat memberikan hasil yang maksimal pada
setiap percobaan yang akan dilakukan.
Untuk perubahan warna yang terjadi ketika 3 tetes
ekstrak pandan suji ditambah dengan 1 tetes HCl 1M
warnanya adalah hijau kekuningan. Larutan HCl adalah
salah satu larutan yang bersifat asam sehingga warna
hijau kekuningan adalah indikator untuk mengetahui
sifat asam dan sebagai indikator pewarna alami,
sehingga apabila sampel makanan yang diuji kemudian
ditambahkan HCl menghasilkan perubahan warna selain
hijau kekuningan maka dapat dikatakan bahwa sampel
makanan tersebut menggunaan pewarna buatan (sintesis).
Untuk perubahan warna yang terjadi ketika 3 tetes
ekstrak pandan suji ditambah dengan 1 tetes NaOH 1M
warnanya adalah hijau. Larutan NaOH adalah salah satu
larutan yang bersifat basa sehingga warna hijau adalah
indikator untuk mengetahui sifat basa dan sebagai
indikator pewarna alami, sehingga apabila sampel
makanan yang diuji kemudian ditambahkan NaOH
menghasilkan perubahan warna selain hijau maka dapat
dikatakan bahwa sampel makanan tersebut menggunaan
pewarna buatan (sintesis).
Dalam percobaan yang telah kami lakukan. Terjadi
perbedaan dengan teori. Ekstrak pandan suji yang
diteteskan NaOH berwarna jingga. Perbedaan ini
diakibatkan karena kurang bersih dalam mencuci mortar
dan alu. Sebelum mortar dan alu dipakai dalam menumbuk
daun pandan suji mortar dan alu dipakai untuk menumbuk
kunyit, sehingga jika kurang bersih dalam mencuci warna
daun suji akan terkontaminasi dengan warna kunyit yang
kemudian menghasilkan warna jingga pada percobaan ini.
D. Uji Pewarna Pandan Suji pada Bahan Makanan
Roti kukus yang ditambah 3 ml HCl menghasilkan
perubahan warna menjadi hijau kekuningan. Hasil
tersebut sama jika dibandingkan dengan ekstrak pandan
suji yang ditambah 1 ml HCl warnanya kuning. Sehingga
dapat dikatakan bahwa roti kukus menggunakan pewarna
alami.
Kue lapis yang ditambah 3 ml HCl menghasilkan
perubahan warna menjadi hijau tua. Hasil tersebut
berbeda jika dibandingkan dengan ekstrak pandan suji
yang ditambah 3ml HCl warnanya kuning kehijauan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kue lapis menggunakan
pewarna buatan (sintetis).
X. Kesimpulan
a.Ekstrak kunyit dapat digunakan sebagai indikator bahan
pewarna pada makanan yaitu warna kuning.
b. Sampel dari nasi kuning, bahan pewarna pada nasi kuning
adalah pewarna alami. Sampel dari tahu kuning, bahan
pewarna pada tahu kuning adalah pewarna alami.
c.Ekstrak daun pandan suji dapat digunakan sebagai
indicator bahan pewarna pada makanan yaitu warna hijau
kekuningan.
d. Sampel dari roti kukus, bahan pewarna pada roti kukus
adalah pewarna alami. Sampel dari kue lapis, bahan
pewarna pada dadar gulung adalah pewarna buatan
(sintesis).
XI. Jawaban Pertanyaan
1. Apa perbedaan pewarna alami dan pewarna sintetis?
Pewarna alami merupakan zat warna yang berasal dari
ekstrak tumbuhan (seperti bagian daun,bunga, biji), hewan
dan mineral dan aman jika masuk ke dalam tubuh. Sedangkan
pewarna buatan merupakan zat warna yang berasal dari zat
kimia, yang sebagian besar tidak dapat digunakan sebagai
pewarna makanan karena dapat menyebabkan gangguan
kesehatan.
Tabel perbedaan pewarna alami dan buatan
Pewarna alami Pewarna buatanLebih aman dikonsumsi Kadang-kadang memiliki efek
negatif tertentuWarna yang dihasilkan kurang Dapat mengembalikan warna
stabil, mudah beruabah oleh
pengaruh tingkat keasaman
tertentu
asli, kestabilan warna lebih
tinggi, tahan lama, dan
dapat melindungi vitamin
atau zat-zat makanan lain
yang peka terhadap cahaya
selama penyimpananUntuk mendapatkan warna yang
bagus diperlukan bahan
pewarna dalam jumlah banyak
Praktis dan ekonomis
Keanekaragaman warnanya
terbatas
Warna yang dihasilkan lebih
beraneka ragamTingkat keseragaman warna
kurang baik
Keseragaman warna lebih baik
Kadang-kadang memberi rasa
dan aroma yang agak
mengganggu
Biasanya tidak menghasilkan
rasa dan aroma yang
menggangguMudah larut dengan air Sulit larut dengan airStruktur warnanya heterogen Struktur warnanya homogenWarnanya kusam Warnanya cerahDitetesi larutan basa
berubah
Ditetesi larutan basa tidak
berubahWaktu untuk meresap lama Waktu untuk meresap cepat
2. Uji kualitatif apa saja yang dapat membedakan bahan
makanan yang mengandung pewarna alami maupun sintentis?
Uji kulitatif yang dapat membedakan bahan makanan
yang mengandung pewarna alami maupun sintesis yaitu
dengan menggunakan larutan yang bersifat asam atau basa,
contohnya HCl, H2SO4, NaOH, atau NH4OH atau dengan
menggunakan pewarna alami contohnya kunyit dan daun
pandan.
3. Sebutkan bahan makan apa saja yang mengandung pewarna
alami atau pewarna sintetis?
A. Pewarna Alami
Kunyit sebagai pewarna kuning pada nasi kuning
Daun suji sebagai pewarna hijau pada dadar gulung
Wortel sebagai pewarna orange pada kue dan mentega
Cabai sebagai pewarna merah pada saos
Gula kelapa sebabagai pewarna coklat pada kue
B. Pewarna Sintetis
Tartrazin sebagai pewarna kuning pada tahu kuning
Sunset yellow sebagai pewarna orange pada kue
Fast green FCF sebagai pewarna hijau pada puding
Brilliant blue FCF sebagai pewarna biru pada permen
Annato sebagai pewarna merah pada minuman bersoda
Mengetahui,
Dosen/Asisten Pembimbing
(……………………………….……)
Praktikan,
(……………………………….……)
XII Daftar Pustaka
Anonim. 2010. Bahan Aktif Makanan dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan
Manusia. h ttp://www.wodpress.com . Diakses tanggal 1