This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Asuhan Gizi Klinik 2
Acara 2
Penatalaksanaan Diet Pada pasien Sirosis Hepatis, Hepatitis C,
Colitis Ulceratif
DISUSUN OLEH :
SHIFT 2 / KELOMPOK 8
1. Indras Ermiasih 10/297157/KU/13764
2. Manik Nur Hidayati 10 /297198/KU/13773
3. Windi Indah F.N 10/297203/KU/13774
4. Mutia Fatriani 10/297213/KU/13776
PROGRAM STUDI GIZI KESEHATANFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA
2013
Bagian 1 . Assessment GiziA. Anamnesis
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. E No RM : 1 33 05 56Umur : 47 tahun Ruang :Bugenvil 1Sex :Laki-laki Tanggal Masuk : 13/10/2008Pekerjaan : PNS Tanggal Kasus :25/10/2008Pendidikan : S1 Alamat :PurwodadiAgama : Islam Diagnosis Medis :Sirosis Hepatis, Hepatitis C,
Colitis Ulceratif
2. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Mual, muntah darah warna coklat seperti kopi, warna merah segar, BAB encer hitam seperti oli
Riwayat Penyakit Sekarang
Muntah darah + BAB hitam sejak 1 tahun lalu. Os penderita Ca caput pancreas dan hepatitis C bulan Januari 2008. Pernah dioperasi shunting saluran empedu dan dilakukan ligasi varises esophagus 2x (Januari-Maret) dan sudah menjalani kemoterapi
Riwayat Penyakit Dahulu
Ca Pancreas
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu menderita Ca Mammae
3. Berkaitan dengan Riwayat Gizi
Data Sosio Ekonomi Penghasilan :Rp. 2.500.000Jumlah anggota keluarga : 2 orang (istri dan anak)Suku :Jawa
Aktifitas Fisik Jumlah Jam kerja : 6 jam/hariJumlah tidur sehari : 8 jam/hariJenis olahraga :tidak pernah olahragaFrekuensi olahraga : -
Alergi makanan Makanan : -Penyebab : -Jenis diet khusus : -Alasan : -Yang menganjurkan : -
Masalah Gastrointestinal
Nyeri ulu hati (ya) Mual (ya) Muntah (ya) Diare (ya) Konstipasi (tidak) Anoreksia (tidak) Perubahan pengecapan/penciuman (tidak)
Penyakit kronik Jenis penyakit : Ca pankreas Modifikasi diet : diit rendah seratJenis dan lama pengobatan : -
Kesehatan mulut Sulit menelan (tidak), Stomatitis (tidak), Gigi lengkap (ya)Pengobatan -Perubahan berat badan
Berkurang selama 1 bulan secara tidak disengaja dari 55 kg turun menjadi 50 kg
Mempersiapkan makanan
Fasilitas memasak :komporFasilitas menyimpan makanan : -
Riwayat/ pola makan Riwayat makan sebelum sakit makanan pokok 3x + snackNasi 3x sehari @ 2 centongLauk Nabati tahu/tempe 3x sehari @ 2 potongLauk Hewani ayam 2x seminggu @ 1 potong daging sapi/kambing 1x sebulanSayur kangkung/buncis/sop/kacang panjang 2x sehari @ ½ mangkukBuah pisang @ 1sisir, mangga @ 1 bh, melon @ 1 potong 4x/mggu
Kesimpulan :
Pasien bernama Tn. E berusia 47 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan
utamanya adalah mual, muntah darah berwarna coklat seperti kopi, warna merah segar, dan
buang air besar encer berwarna hitam seperti oli. Saat ini pasien mengalami muntah darah
dengan BAB hitam sejak 1 tahun yang lalu. Pasien diketahui menderita kanker caput
pancreas dan hepatitis C pada bulan Januari 2008. Tn. E pernah dioperasi shunting saluran
empedu dan dilakukan vagasi varises esophagus 2 kali pada bulan Januari dan Maret ,
kemudian pasien juga menjalani kemoterapi.pasien mengalami penurunan berat badan
sebanyak 5 Kg selama 1 bulan tanpa disengaja. Ibu pasien juga memiliki riwayat kanker
mammae. Diagnosis oleh dokter pada kasus yaitu Sirosis hepatis, Hepatitis C, dan Colitis
Ulceratif.
Pembahasan :
Pasien mengalami penurunan berat badan tanpa disadari akibat kehilangan
nafsu. Hal ini dkarenakan akibat dari beberapa gejala dari kanker pancreas, sirosis hati, dan
hepatitis C yang berupa penurunan nafsu makan,mual, muntah sehingga terjadinya
penurunan berat badan tanpa disadari (Anonim, tanpa tahun). Muntah darah dapat juga
terjadi akbiat adanya komplikasi lebih lanjut dari sirosis hati (Nurdjanah, 2006) .Penderita juga
mengalami diare dengan kandungan lemak dalam feses (steatorrhea). Pada pasien dengan
gangguan hati memang mengalami masalah dalam metabolism lemak di dalam hati
sehingga lemak tidak dimetabolisme dengan baik dan akhirnya keluar melalui feses
(Almatsier, 2006). Ibu pasien mengalami kanker Ca Mamae, faktor genetik diduga berperan
dalam munculnya kanker meskipun bukan faktor yang utama.. Sirosis hati pada pasien juga
dapat diakibatkan karena infeksi virus Hepatitis C yang sudah akut dan tidak tertangani
dengan baik. Pasien mengalami muntah darah sudah selama 1 tahun yang lalu karena
muntah darah dan/atau melena yang diakibat oleh ruptur varises esofagus, serta perubahan
mental akibat terjadi hepatik ensefalopati (Sanchez W. dkk., 2007). Terbukti dengan riwayat
penyakit pasien yang pernah dilakukan ligasi varises esophagus sebanyak 2 kali pada bulan
Januari dan Maret . Hematemesis melena merupakan salah satu komplikasi sirosis hepatis
yang disebabkan oleh ruptur varises esophagus sehingga tujuan pengobatannya adalah
untuk menghentikan perdarahan.
Masalah gastrointestinal yaitu nyeri pada ulu hati, mual, muntah, dan diare yang
dialami pasien dapat juga merupakan gejala dari hepatitis C Pasien ini sudah menjalani
kemoterapi , yaitu penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi
memiliki efek samping mudah terinfeksi, mudah memar/berdarah, lemah lesu, kerontokan
rambut, sariawan & gusi berdarah, mual muntah dan kehilangan nafsu makan mungkin ini
juga merupakan penyebab berkurangnya berat badan tanpa disadari.
B. Antropometri
TB Berat Badan LLA160 cm 50 kg 24 cm
Kesimpulan :
Melihat status gizi pasien ini menggunakan IMT karena diketahui berat badan dan tinggi badan pasien ,
IMT = BB
TB2= 50
(1,6)2= 50
2,56=19,53
Status gizi berdasarkan LLA adalah : (24 : 28,5) x 100% = 84,21 %
Pembahasan :
Berdasarkan IMT, pasien memiliki status gizi normal karena nilai IMT >18,5 dan
<22,9 (IOTF, WHO 2000).
Berdasarkan LLA, pasien memiliki status gizi line border karena persentase LLA
pasien hampir 85 % (Samkony, dkk., 2003). LLA merupakan indikator status gizi masa lalu
Asupan oral pasien dibandingkan dengan standar diet rumah sakit yaitu diet hati
dengan energi 1973 kcal, protein 53g, lemak 55g, dan karbohidrat 318 g . Berdasarkan
perbandingan asupan oral dengan standar diet rumah sakit maka diketahui bahwa pasien
memenuhi kebutuhan energi 63,23 %, protein 81 %, lemak 70,58 % dan karbohidrat 74,16
%dari standar kebutuhan diet.
Pembahasan :
Asupan pasien berdasarkan perbandingan antara asupan oral dengan standar diet
dapat digolongkan sebagai asupan yang kurang baik karena asupan tersebut baik asupan
energi, lemak, dan karbohidrat tidak memenuhi 80 % dari kebutuhan yang diberikan tetapi
asupan protein sudah baik karena telah memenuhi 80 % dari kebutuhan yang
diberikan .Asupan yang kurang baik tersebut dimungkinkan karena kondisi pasien yang
sedang mengalami kondisi yaitu muntah darah disertai diare sehingga pasien lemas
sehingga dan makanan yang disajikan di rumah sakit tidak membangkitkan selera makan
pasien.
F. Terapi Medis
Sumber http://medicastore.com/obat/4330/OMZ_CAPSULE_7.html
Jenis Obat/ Tindakan Fungsi Interaksi dengan Zat GiziCefotaxim bekerja dengan cara
memperlemah dan memecah dinding sel, membunuh bakteri. Cefotaxime digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, termasuk keadaan parah atau yang mengancam nyawa.
Boleh dikonsumsi dengan makanan untuk mengurangi keadaan gastrikHati-hati bila diberikan pada penderita dengan riwayat penyakit gastrointestinal terutama kolitis.
Kalnex Kalnex termasuk golongan obat tranexamic acid. Tranexamic acid digunakan untuk membantu menghentikan kondisi perdarahan. Tranexamic acid merupakan agen antifibrinolytic. Golongan obat ini bekerja dengan menghalangi pemecahan bekuan darah
Dapat dikonsumsi bersamaan dengan makan ataupun tidak,
Propanolol untuk menurunkan tekanan Gangguan saluran pencernaan,
vena porta akibat hipertensi porta setelah drip omeprazole selesai. Digunakan pada penderita Hipertensi, angina pektoris, aritmia jantung
kelelahan otot, lesu/lemah sehingga dikonsumsi pada perut kosong (1 atau 2 jam sebelum/sesudah makan
OMZ (omeprazole) Digunakan untuk pengobatan jangka pendek pada ulkus lambung dan ulkus duodenum serta refluks esophagitis.
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
Vit K Digunakan untuk membantu proses pembekuan darah, peningkatan koagulasi darah
BAGIAN 2. DIAGNOSIS GIZI
NI-1.4 : inadekuat energi intake berkaitan dengan gejala patofisiologi penyakit sirosis hati,
hepatitis, dan colitis ulseratif dibuktikan dengan penurunan berat badan.
NI-5.1 : peningkatan kebutuhan energi dan protein berkaitan dengan penyakit infeksi
ditandai dengan hasil diagnosa Sirosis Hepatis, Hepatitis C, Colitis Ulceratif
NI-5.4 penurunan kebutuhan lemak berkaitan dengan gangguan metabolism lemak
dibuktikan dengan penyakit sirosis hati.
NI-5.4 Peningkatan kebutuhan zat besi berkaitan dengan gangguan pada sel darah
dibuktikan dengan HB 9,9
NC-2.2 Penurunan kadar albumin berkaitan dengan gangguan fungsi sel hati dibuktikan
dengan albumin 2,6
Bagian 3. Intervensi Gizi
A . Planning
1. Terapi Diet
a. Jenis diet : TKTP
b. Bentuk makanan : lunak
c. Cara pemberian : oral
2. Tujuan Diet
a. Mempertahankan status gizi agar tetap normal
b. Memberikan asupan tinggi energi tinggi protein untuk mengatasi infeksi
c. Memberikan lemak cukup mudah dicerna yang tidak memperberat kerja hati
d. Memberikan sumber besi yang mencukupi kebutuhan
e. Memberikan serat rndah untuk mengurangi BAB cair
3. Syarat / Prinsip Diet
a.Tinggi kalori 45 kcal/Kg BB + 10 % kebutuhan energi
b. Tinggi potein 1,5 g/Kg BB
c. Rendah lemak 20 % dari kebutuhan
d.diet pemenuhan zat besi sesuai kebutuhan 13 mg/hari
e. Diet rendah serat
4. Kebutuhan energi dan zat gizi
Perhitungan kebutuhan kalori dengan menggunakan kebutuhan tinggi kalori untuk
penyakit hati yaitu 45 Kcal/ Kg BB :
1. Kebutuhan energi : 45 Kcal x 50 = 2250 Kcal
Pemenuhan tinggi kalori 10 % dari kebutuhan energi yaitu 225 Kcal sehingga
kebutuhan energi pasien sehari adalah 2250 Kcal + 225 Kcal = 2475 Kcal
2. Kebutuhan protein : 1,5 x 50 = 75 g = 300 Kcal
3. Kebutuhan lemak 20 % x kebutuhan sehari
= 20 % x 2250 = 450 kcal = 50 g
4. Kebutuhan karbohidrat : kebtuhan energi – ( kebutuhan lemak -kebutuhan protein )
: 2475 – ( 450 kcal + 300 kcal )
: 1725 kcal = 431,25 g
Pembahasan preskripsi diet
Perhitungan kebutuhan energi dihitung berdasarkan rekomendasi pada pasien
penyakit hati yaitu 40- 45 Kcal/ Kg BB kemudian ditambahkan 10 % dari kebutuhan
energi tersebut untuk mengkompensai infeksi yang dialami oleh pasien. Pemberian
protein 1,5 g/ Kg BB ditujukan untuk mengatasi infeksi serta kurangnya protein dalam
tubuh akibat gangguan metabolism protein pada hati sehingga diberikan protein yang
tinggi dan memiliki nilai biologis tinggi serta memiliki rantai cabang asam amino.protein
tinggi juga diberikan agar mencukupi kebutuhan pasien sehingga terbentuk proses
anabolisme protein dan bukan katabolisme protein karena dapata lebih memperberat
kerja hati. Diet lemak 20 % didasarkan pada rekomendasi diet lemak pada pasien
dengan penyakit hati karena pada penyakit hati, lemak tidak dapat dimetabolisme secara
sempurna sehingga diberikan lemak yang mudah dicerna agar tidak memperberat kerja
hati. Diet rendah serat ditujukan untuk mengurangi gejala diare sehingga pemilihan
bahan makanan rendah serat dapat membantu mengurangi penarikan air dalam feses.