Top Banner

of 55

Lapak Pemuliian ternak

Jul 05, 2018

Download

Documents

Felix
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    1/55

    I

    DESKRIPSI POPULASI DASAR 

    1.1 Pendahuluan

    Dalam dunia peternakan, program seleksi sangat penting sekali

    fungsinya, yaitu untuk memilih individu mana yang terbaik dan pantas untuk 

    dikawinkan. Selain itu, seleksi juga bertujuan untuk meningkatkan nilai

    ekonomis, karena jika ternak yang dikawinkan kualitasnya bagus otomatis

    keturunan yang dihasilkan juga akan baik pula. Sehingga produksinya pun

    akan tinggi pula yang berarti keuntungan pula akan tinggi.

    Dalam pemuliaan ternak atau tanaman kita tidak akan mampu

    mengenal pengaruh dari gen-gen satu persatu. Oleh karena itu perhatian dan

    minat kita tertuju pada genetika dipandang dari segi populasi, terutama

    frekuensi gen dengan efek yang diiginkan.

    1.2 ujuan Praktikum

    1!ntuk mengetahui analisis deskriptif terhadap populasi dasar.

    2!ntuk mengetahui data populasi dasar tersebut terdistribusi normal

    atau tidak.

    3!ntuk mengetahui ukuran tedensi pusat atau ukuran pemusatan.

    4!ntuk mengetahui ukuran penyebaran untuk menggambarkan

    keragaman atau variasi tiap individu terhadap tedensi pusatnya.

    5!ntuk mengetahui gambaran keragaman suatu sifat yang diukur dari

     populasi dasar.

    1.3 "andasan eoritis

    #egiatan pemuliaan ternak dimulai dari identifikasi, karakterisasi dan

     pengumpulan informasi serta menganalisis deskriptif terhadap populasi dasar.

    Populasi adalah sekelompok individu dalam satu spesiesyang menempati

    suatu habitat yang menggunakan sumberdaya dengan $ara yang sama dan

    dipengaruhi oleh faktor-faktor alam.

    1

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    2/55

    %enurut &arwi$k dkk '1(()* bahwa populasi ternak dalam suatu

    wilayah merupakan gambaran langsung keberadaan suatu ternak. +amun

    se$ara umum pandangan tentang populasi depengaruhi oleh beberapa fa$tor,

    menurut ima '* yaitu fa$tor imigrasi yaitu masuknya sekelompok 

    spesies kedalam wilayah tertentu, tingkat kelahiran, pengeluaran spesies dari

    wilayah dan tingkat kematian.

    Populasi dapat dibagi dua yakni populasi alamiah dan buatan.

    Populasi alamiah merupakan sekelompok individu dalam satu spesies yang

    menempati wilayah tertentu karena alasan alamiah, yakni kepentingan spesies bagi kehidupan se$ara so$ial. #ondisi geografis mendukung ke$ukupan

    nutrisi dan mineral alam serta aktivitas reproduksi, daya dukung wilayah bagi

     perkembangan spesies. Populasi buatan merupakan populasi yang sengaja

    dibuat manusia dengan perlakuan dan lingkungan yang ditentukan untuk 

    kepentingan tertentu pula, misalnya bisnis. Populasi dasar merupakan

     populasi yang se$ara umum belum dilakukan intervensi atas spesies yang

    terkandung didalamnya

    /nalisis deskriptif adalah merupakan bentuk analisis data

     penelitianuntuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu

    sample. /nalisa deskriptif ini dilakukan dengan pengujian hipotesis

    deskriptif. 0asil analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat

    digeneralisasikan atautidak. Statistik deskriptif atau statisti$ deduktif adalah

     bagian dari statisti$mempelajari $ara pengumpulan data dan penyajian data

    sehingga mudadipahami. Dengan kata statisti$ deskriptif berfungsi

    menerangkan keadaan,gejala, atau persoalan. Penarikan kesimpulan pada

    statisti$ deskriptif 'jikaada* hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada.

    Didasarkan pada ruanglingkup bahasannya statistik deskriptif men$akup

    1. Distribusi frekuensi beserta bagian-bagiannya seperti

    1. 2rafik distibusi 'histogram, poligon frekuensi, dan ogif*

    2. !kuran nilai pusat 'rata-rata, median, modus, kuartil dan

    sebagainya*

    2

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    3/55

    3. !kuran dispersi 'jangkauan, simpangan rata-rata, variasi,

    simpanganbaku, dan sebagianya*4. #emen$engan dan kerun$ingan kurva.

    2. /ngka indeks.

    3. imes series3deret waktu atau berkala.

    4. #orelasi dan regresi sederhana.

    Deskriptif terhadap populasi meliputi

    1. !kuran tendensi pusat atau ukuran pemusatan, merupakan gambaran

     populasi yang dalam populasi panma4ima diduga menyebar normal.

    1 5ata-rata 0itung

    5ata-rata ini hanya bisa dihitung untuk data dengan skala

     pengukuran paling sedikit interval. 6ika ada n data maka rata-rata

    hitung didefinisikan sebagai berikut

     x = ∑ X  n

    1 %odus '%ode*

    %odus adalah data yang paling sering mun$ul. Statistik ini bisa

    digunakan untuk semua taraf pengukuran, baik nominal, ordinal,

    interval, dan ratio. !ntuk skala nominal, modus adalah ukuran

     pemusatan satu-satunya. Perhitungan modus dalam data distribusi

    frekuensib1

    %o 7b 8P'b1+b2*

    Dimana9

    b 7 batas bawah kelas interval yang mengandung modus, P7 panjang

    kelas interval, b17 selisish frekuensi kelas yang mengandung modus

    dengan frekuensi sebelumnya dan b7selisish frekuensi kelas yang

    mengandung modus dengan frekuensi sesudahnya.

    1 %edian

    %edian adalah data yang terletak ditengah setelah data diurutkan.

    ila terdapat n data maka median terletak pada data ke 'n81*3n.

    3

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    4/55

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    5/55

    3. ak mungkin dan tak efisien untuk mengumpulkan data dalam

     jumlah besar dengan harapan dapat menarik kesimpulan bebas darikesalahan.

    4. Statisti$ merupakan $ara yang rasional dan $o$ok untuk membuat

    kesimpulan-kesimpulan se$ara deduktif.

    Deskripsi populasi menyangkut sifat-sifat kuantitatif yang dalam

     populasi panmi4ia diduga menyebar normal, seperti berat lahir anak domba,

    nilai pemulian untuk karakteristik berat sapihan domba, tinggi dan berat sapi

     potong umur tertentu, data produksi harian per laktasi kelompok sapi perah

    dan lain-lain.

    1.) 0asil dan

    Pembahasan 0asil

    abel 1. bobot badan domba priangan dan ekor gemuk 'kilo gram*

     +o ernak  Priangan 'P* Akor 2emuk 'A2* P A2

    1. B (,) (

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    6/55

    Pembahasan

    1. 5ata-rata > =0 +

    • 5ata-rata Priangan 7

    343,8

    7

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    7/55

    1Domba ekor gemuk

    2,106

    #k 7 4 1@ 7 27,47 41@ 7;,CC @ 7,;C

    Setelah dilakukan perhitungan terhadap analisis deskripsi populasi

    dasar hasil pengamatan menunjukan bahwa ukuran pemusatan atau rata-

    rata bobot badan dari populasi yang dihitung dari semua nilai yang

    terdapat dalam suatu populasi domba priangan maupun domba ekor 

    gemuk adalah sebesar

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    8/55

    1.5 #esimpulan

    1- 5ata-rata bobot badan domba priangan yaitu

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    9/55

    II

    PENDUGAAN NILAI RIPITABILITAS

    .1 Pendahuluan

    Sejak nenek moyang kita mulai menjinakkan dan memelihara hewan

    liar serta mengubahnya menjadi ternak, se$ara tidak sadar mereka telah

    melaksanakan program pemuliaan se$ara sederhana. ila dipandang dari sudut

    genetika kuantitatif, nenek moyang kita itu telah melaksanakan peningkatan

    mutu genetik ternak yang dipeliharanya, meskipun masih dalam bentuk yang

    sederhana, yaitu dengan memilih hewan-hewan tertentu yang dianggapnya

    lebih sesuai dengan kebutuhannya atau hewan yang disenanginya. 0ewan-

    hewan pilihan tersebut kemudiaan dipelihara lebih lama dari hewan-hewan

    lain dan dikawinkan untuk memperoleh keturunan.

    Peningkatan produktivitas ternak dapat dilakukan melalui perbaikan

    mutu pakan dan program pemuliaan melalui seleksi dan persilangan.

    Perbaikan mutu pakan dan manajemen dapat meningkatkan produktivitas, tapi

    tidak meningkatkan mutu genetik Perbaikan tersebut sering kali bersifat

    sementara dan tidak diwariskan pada turunannya. Perkawinan silang dapat

    meningkatkan produktivitas dan mutu genetik, namun membutuhkan biaya

     besar dan harus dilakukan se$ara bijak dan terarah, karena dapat mengan$am

    kemurniaan ternak asli. Perbaikan mutu genetik biasanya bersifat permanen

    dan dapat diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya.

    2.2 ujuan Praktikum

    1 !ntuk mengetahui daya ulang terhadap sifat-sifat yang mun$ul

     beberapa kali selama hidup ternak.

    2 %engetahui nilai ripitabilitas dari sifat yang sama diamati.

    3 %enaksir besarnya suatu sifat yang pemun$ulannya berulang

    selama hidupnya.

    9

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    10/55

    .B "andasan eoritis

    5ipitabilitas atau repeatability berasal dari kata repeat yang berarti

     pengulangan dan ability berarti kemampuan. Denagn demikian ripitabilitas

     berarti kemampuan seekor individu atau kelompok ternak sapi perah untuk 

    mengulang produksi selama hidupnya. /tau merupakan sebuah ukuran

    kekuatan hubungan antara ukuran yang berulang-ulang suatu sifat dalam

     populasi. Sifat dapat ditentukan pada individu yang umumnya mempunyai

    $atatan produksi lebih dari satu, misalnya produksi susu.

    Setiap hasil pengamatan produksi menggambarkan hasil kerjasama antara

    fa$tor geneti$ dengan fa$tor lingkungan. /pabila pengamatan dilakukan

     berulang kali maka hasil pengamatan pada lingkungan yang pertama akan

     berbeda dengan lingkungan ke dua dan lingkungan pada pengamatan ke dua

    tidak sama dengan lingkungan pada pengamatan berikutnya. Sejauh mana

    hubungan antara produksi yang berikutnya pada individu tersebut inilah yang

    disebut angka pengulangan 'ripitabilitas*.

    Perbedaan ripitabilitas dengan heritabilitas adalah ripitabilitas menduga

    kemiripan antara $atatan produksi selama hewan hidup, sedangkan

    heritabilitas menduga suatu kemiripan antara tetua dengan anaknya. Dengan

    demikian ripitabilitas merupakan sebuah nilai fenotipik kekuatan yang

     berulang-ulang dari suatu sifat dalam suatu populasi atau sebuah ukuran

    kekuatan atau konsistensinya suatu sifat dalam suatu populasi.

    #onsep angka pengulangan berguna untuk sifat sifat yang mun$ul

     berkali kali selama hidupnya, misalnya produksi susu, produksi telur, berat

    sapih anaknya, dan sebagainya. /ngka pengulangan didefinisikan sebagai

    korelasi fenotip antara performans sekarang dengan performans performans

    di masa mendatang pada suatu individu. /pabila setiap hasil pengamatan

     produksi menggambarkan hasil kerja sama antara faktor genetik dan faktor 

    lingkungan. /pabila pengamatan dilakukan berulang kali maka hasil

     pengamatan pada lingkungan yang pertama akan berbeda dengan lingkungan

     pada pengamatan ke dua dan seterusnya. Sejauhmana hubungan antara

    10

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    11/55

     produksi pertama dengan produksi berikutnya pada individu tersebut inilah

    yang disebut angka pengulangan.

    /ngka pengulangan merupakan bagian dari ragam fenotif yang disebabkan

    oleh perbedaan antara individu yang bersifat pemanen. Se$ara analisis jalur 

    angka pengulangan dapat dilukiskan sebagai berikut

    2 A1 AEEEE An

    P1  P- t Pn

    2ambar 1. analisis jalur angka pengulangan

    dengan t menggambarkan korelasi yang merupakan angka pengulangannya.

    Se$ara statistika, angka pengulangan dapat ditulis sebagai berikut

    r 7 =g 8 = ep

    = p

    Pada konsep angka pengulangan, ragam lingkungan dibedakan antara

    ragam lingkungan yang bersifat permanen 'σep2* dan bersifat temporer 'σet

    2*,

    atau dapat dituliskan σe27  σep

    2  +  σet

    2  . Se$ara lengkap, rumus ripitabilitas

    meliputi semua pengaruh genetik di tambah pengaruh lingkungan yang

     bersifat permanen. Pengaruh lingkungan yang permanen adalah semua

     pengaruh yang bukan bersifat genetik, tetapi mempengaruhi produktivitas

    seekor hewan selama hidupnya. Pengaruh ini misalnya pengaruh dari

     penyakit, kurang giFi pada awal pertumbuhan, pengaruh kandungan dan

    sebagainya. 6adi semua kemungkinan yang menyebabkan produktivitas

    selama hidupnya menjadi rendah atau lebih tinggi dari yang diharapkan.

    !ntuk menghitung angka pengulangan atau repeatability, metode yang

     paling sering digunakan adalah analisis varians searah. #arena angka

     pengulangan merupakan korelasi fenotip yang ditunjukan oleh satu individu

     pada saat yang berbeda, maka bila tiap individu hanya mempunyai dua datasaja. /ngka pengulangan dapat dihitung dengan metode korelasi biasa. Gara

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    12/55

    11

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    13/55

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    14/55

    lingkungan. /dapun konsep dari nilai heritabilitas se$ara statistik merupakan

    korelasi fenotipik dari suatu individu dan merupakan bagian dari ragam totalyang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan yang bersifat permanen. 5umus

    statistiknya adalah sebagai berikut

    Hg  8 H

    d  8 H

    i  8 H

     pe

    r = τg  8 H

    d  8 H

    i  8 H

     pe  8 H

    te

    Dimana

    r  7ripitabilitas 'atau ada yang menotasikan t*

    Hg 7ragam aditif genetik 

    Hd 7ragam dominan

    Hi 7ragam epistatik 

    H pe 7 ragam lingkungan permanen

    Hte 7 ragam lingkungan temporer 

    H

    A  7 ragam lingkungan 7 H pe 8 H

    te

    Sama halnya dengan nilai heritabilitas yang sering digunakan adalah dalam

    arti sempit, nilai ripitabilitas arti sempit yaitu ratio ragam aditif genetik 

    dengan ragam lingkungan temporer dibagi ragam total dengan rumus sebagai

     berikut

    H

    g  8 H pe Ia  8 I pe

    r 7 H-g  8 H

    A IP

    #onsep nilai heritabilitas sering digunakan sebagai patokan untuk menentukan

    nilai minimal dari heritabilitas dalam sifat yang sama. Dapat dibuktikan

    sebagai berikut 0eritabilitas 'h* 7 τ

    τ 2p2g

    5ipitabilitas 'r* 7 τ 2g + τ 2peτ2p

    13

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    15/55

    Dari nilai  pe 7 artinya ragam lingkungan permanen tidak ada respon,

    maka nilai r 7 h

    . /kan tetapi bila H

     pe  J o artinya ragam lingkungan

    memberikan respon sehingga tidak sama dengan nol, maka nilai h J r atau

    nilai r K h. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa ripitabilitas merupakan

     batas dari heritabilitas, dimana nilai r K h. /dapun gambaran analisis jalur 

    dari ripitabilitas dan heritabilitas dalah sebagai berikut

    2 A1 A AB .................. An

    P1 P PB Pn

    2ambar . analisis jalur dari ripitabilitas

    Dimana 2 7 genotip individu

    A1, A, AB, ..... An 7 lingkungan 1, , B, ..... n

    P1, P, PB, ..... Pn 7 Pengamatan 1, , B, E. n

    2 A

    h

    P

    2ambar B. analisis jalur heritabilitas

    Dimana 2 7 genotipe orang tua

    A 7 lingkungan orang tua

    P 7 Penampilan anak 

    h 7 heritabilitas

    Pengetahuan tentang ripirabilitas suatu sifat dapat digunakan dalam beberapa

    hal diantaranya

    1. %engetahui batas minimal nilai heritabilitas dari sifat yang sama diamati.

    2. %enaksir besarnya suatu sifat yang pemun$ulannya berulang

    selama hidupnya.

    3. /plikasi dalam menduga produktivitas pada masa yang akan datang yang

    mempunyai satu atau lebih $atatan produktivita dengan prediksi %PP/.

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    16/55

    14

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    17/55

    4. %enduga ketelitian nilai heritabilitas dengan menggunakan beberapa

    $atatan produksi menggunakan prediksi.

    n

    2 2 1 + 'n −1*r  

    h n = h

    Dimana h

    n 7 heritabilitas dari n $atatan

    h

    7 heritabilitas $atatan tunggal

    n 7 jumlah $atatan produksi

    18 7 ripitabilitas dari $atatan produksi

    5. %enduga respon seleksi dari $atatan berulang menggunakan prediksi

    n

    R n  = i.h2.Tp 1 + 'n −1*r 

    Dimana 5 n 7 respon seleksi dari $atatan berulang

    i 7 intensitas seleksi

    14 7 jumlah $atatan produksi

    6. %enduga efisiensi relatif dari satu $atatan dengan beberapa $atatan

    menggunakan prediksi

    i.h - .τ   pn

     Rn 1

    + 'n −1*r 

    i.h - .τ 

    Q = R

    =

     p

    n

    Q = 1 + 'n −1*r 

     Mode !eneti" 

    %enurut Lal$oner '1((B*, dalam analisis ripitabilitas pengukuran dilakukan

    lebih dari satu kali untuk sifat yang sama pada setiap individu, sehingga ragam

    fenotipiknya dapat dibagi kedalam dua ragam yaitu ragam dalam individu dan

    ragam antar individu. 5agam dalam individu merupakan ragam lingkungan

    yang natural yang merupakan bagian dari ragam yang dilakukan untuk 

    ripitabilitas dan bukan merupakan teori genetik dan hal ini hanya merupakan

    ragam.

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    18/55

    15

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    19/55

    Dalam beberapa pengertian praktek untuk analisis pemuliaan hal ini

    merupakan ragam lingkungan bersama, yang dinotasikan sebagai ragam

    lingkungan temporer 'IAS*, ragam ini mun$ul dalam ragam individu yang

     bentuknya kadang-kadang karena pengaruh tempat 'lokasi*. 5agam

    lingkungan permanen 'IA2* ragam yang terjadi menyebar diantara

    komponen individu, bentuknya permanen dan disebabkan bukan karena

     pengaruh tempat. 5atio korelasi diantara pengukuran berulang dari individu

    yang sama diketahui sebagai ripitabilitas. 6adi bagian ragam fenotipik dapat

    diekspresiakn sebagai ripitabilitas menjadi komponen yaitu I2

     8 IA2

     , dan

    rumus ripitabilitasnya adalah

    #G  + #EG

    $ =

    #p

    /dapun komponen variannya

    otal fenotipik 7 IP

    /ntar individu 7 I2 8 IA2

    Dalam Mndividu 7 IAS

    Dimana IA2 7 varians environtment general 'lingkungan permanen*

    IAS 7 varians environtment spe$ial 'lingkungan temporer*

    IP 7 I2 8 IA2 8 I

    AS abel . %odel ragam genetika

    %odel ragam genetiknya

    Sumber I/ ID I// I/D IDD IA2 IAS

    & 1 1 1 1 1 1

    A 1

    #omponen ragam &. #arena mempunyai nilai perbedaan diantara individu,

    sementara A  menunjukkna perbedaan diantara pengukuran dalam nidividu.

    #omponen ragam & diestimasikan sebagai semua ragam, genetik dan bagian

    dari ragam lingkungan khusus terhadap individu, sehingga rumus ripitabilitasnya

    16

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    20/55

    I2  8 IA2 -

    w

    r 7 7

    I p -

    w  8

    g

     Mode An%i&i& St%ti&ti" 

    %odel analisis statistiknya adalah pola ran$angan a$ak lengkap, berdasarkan

    kemiripan antar $atatan individu dengan intra$lass korelasi. %odel statistiknya

    5andom %odel.

    Nkm 7 > 8 #  8 ekm

    Dimana

    Nkm 7 respon observasi

    1μ 7 rata-rata populasi

    7 pengaruh individu ke-k-th

    ekm 7 simpangan lingkungan karena pengaruh ke-m-th dalam

    individu abel B. /nalisis varians

    Sumber #eragaman Db 6# # #omponen ragam

    /ntar Mndividu +-1 6# & #&

    A 8 # 1

    &

    Dalam Mndividu +'%-1* 6# A #A A

    abel ). Perhitungan varians '/+OI/*

    S'()e$ d) *K KT

    Ke$%!%(%n

    Laktor #orelasi 1 2

    'L#* n

    /ntar Pejantan 'S*  + 1 JKs =

     2  JKs

      L#  K!s =n

    i

    " − 1

    Dalam Mndividu % 1*  JKw =  2 2 −  KTw=i # i#

    n ( − )

    2

    17

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    21/55

    Dimana

     + 7 jumlah individu dari induk % 7 jumlah pengukuran per individu 7 jumlah setiap individu

    n 7 jumlah total data

    k 1 untuk jumlah pengukuran per individu sama 7 %

    E&ti(%&i R%!%(

    τ 2 E   7 kT  E 

    t 2& 7 − 1$2%

    ripitabilitas = r = $2%+ 2&

     Men%$i &t%nd%$ e$$o$ $ipit%)iit%&

    S.A.'r* 7'1 − r *

     1 + 'k 

    1−1*r Q

    k 1 'k 1 −1*' N −1*

    .) 0asil dan

    Pembahasan 0asil

    abel :. hasil B kali pengukuran total solid produksi susu dari < ekor kerbau

    lumpur.

    Pengu #erbau otal

    kuran 1 B ) : C ; <

    1 1(,B 1

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    22/55

    Pembahasan

    n7 < 9 k7 B 9 +7 )

    1. L# 7

     2

    7441,83

    2

    7

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    23/55

    2.5 #esimpulan

    15ipitabilitas atau daya ulang merupakan suatu konsep dasar untuk 

    mengetahui daya ulang terhadap sifat-sifat yang mun$ul beberapa kali

    selama hidup dari ternak.

    2 +ilai ripitabilitas yang didapat adalah sebesar .: .), nilai ini

    menunjukkan bahwa nilai ripitabilitas yang diperoleh mempunyai arti

     bahwa ragam lingkungan memberikan respon, sehingga tidak sama

    dengan nol, maka nilai h tidak sama dengan r atau juga dapat dikatakan

     bahwa nilai r K h

    .35ipitabilitas dari produksi susu < ekor kerbau lumpur yaitu ,: dengan

    demikian kerbau lumpur tersebut mempunyai tingkat pengulangan tingkat

     produksi sedang.

    20

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    24/55

    III

    PENDUGAAN NILAI ,ERITABILITAS POLA REGRESI

    B.1 Pendahuluan

    Salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia peternakan adalah

     pemuliabiakan dan lingkungan. 0al ini berkaitan dengan tuntutan untuk 

    memenuhi kebutuhan masyarakat akan suatu protein hewani, salah satunya

    yaitu melalui produk peternakan. Nang dimana suatu produk peternakan harus

    memiliki kualitas yang baik dan tinggi, dan itu semua hanya dapat diperoleh

    dari hewan ternak yang berkualitas tinggi pula.

    erbagai $ara dapat dilakukan untuk mendapatkan ternak yang

     bermutu. Salah satunya yaitu dengan menurunkan ataupun mewariskan sifat

    yang baik dari suatu induk ternak adalah hal yang berkelanjutan. Dalam

     populasi ternak yang besar, tidak menutup kemungkinan akan mengalami

    kesulitan. %aka dari itu, untuk memudahkan dapat dilakukan perkawinan

    se$ara a$ak atau dapat disebut juga random, akan tetapi sebelum dilakukan

    kawin a$ak 'random* suatu ternak yang akan dikawinkan atau induknya harus

    memiliki kualitas yang baik dan memiliki produktifitas yang tinggi. #arena

    hal inilah yang akan diturunkan induk terhadap keturunannya, apabila tetua

    dari ternak tersebut memiliki kualitas yang baik maka itu akan diturunkan

    terhadap anak atau keturunanya. Dan untuk dapat mengetahui kemampuan

    suatu induk atau tetua yang memiliki kualitas dan produktifitas yang baik,

    maka harus ada suatu ilmu yang mempelajarinya. Naitu salah satunya adalah

    heritabilitas ' suatu tolak ukur yang digunakan dalam suatu seleksi untuk 

    mengetahui kemampuan tetua dalam menurunkan kesamaan sifat kepada

    keturunanya*.

    3.2 ujuan Praktikum1

    !ntuk mengukur beberapa besar variasi gen adiktif suatu sifat yangditurunkan dari tetua kepada anaknya.

    2!ntuk menunjukkan bagian dari keragaman total dari suatu sifat yangdiakibatkan oleh pengaruh geneti$.

    21

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    25/55

    1!ntuk menunjukkan laju perubahan yang dapat di$apai dari seleksi

    untuk sifat tersebut dalam populasi.

    2 !ntuk mengetahui proporsi keragaman fenotipik total yangdisebabkan oleh keragaman efek kelompok gen yang beraksi se$ara aditif.

    3!ntuk mengetahui aras ketepatan fenotipe seekor individu kalau

    digunakan untuk menaksir nilai genetiknya.4

    !ntuk mengetahui analisis heritabilitas dengan pola regresi, yangdimulai dari analisis komponen ragam 'ragam aditif, dominant, epistasis*serta

     peragaan fenotipnya.

    3.3 "andasan eoritis

    0eritabilitabilitas berasal dari kata heredity yang artinya keturunandan ability yang artinya kemampuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa

    heritabilitas adalah kemampuan untuk menurunkan sifat kepada

    turunannya. 0eritabilitas merupakan parameter geneti$ yang sangat

     penting dalam seleksi, untuk mengukur berapa besar variasi gen aditif 

    suatu sifat yang diturunkan dari tetua kepada anaknya. 0eritabilitas

    didefinisikan sebagai proporsi dari ragam geneti$ terhadap ragam fenotip

    '0ardjosubroto, 1((). ila seekor ternak menunjukan keunggulan pada

    sifat yang mempunyai nilai heritabilitas tinggi maka dapat diharapkan

     bahwa anaknya pun kelak akan mempunyai keunggulan dalam hal sifat

    tersebut '&idodo, dkk, 1(

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    26/55

    Preston dan &illis '1(;)* mengklasifikasikan nilai heritabilitas, dikatakan

    rendah jika kurang dari ,:, sedang jika nilainya ,: ,: dan besar 

     jika bernilai lebih dari ,:. %enurut 0ardjosubroto '1(()*, nilai

    heritabilitas dikatakan rendah apabila bernilai kurang dari ,19 sedang

     jika nilainya antara ,1 ,B dan tinggi jika lebih dari ,B. +ilai

    heritabilitas memiliki sifat sebagai berikut

    1. ukan suatu konstanta

    2. !ntuk setiap sifat 'pada umumnya sifat kuantitatif* nilai

    heritabilitas suatu sifat dapat berbeda karena perbedaan lokasi pengamatan, perbedaan kelompok ternak, waktu pengamatan

    dan $ara menghitung heritabilitas.

     +ilai h

     untuk sifat-sifat ketegaran 'fittnes* seperti sifat reproduksi dan daya

    hidup biasanya ke$il. 0al ini terjadi karena seleksi alam yang berlangsung

    lama membuat I/ menjadi ke$il. Dalam kondisi ini maka peranan ID

    dan IM menjadi lebih penting. #arena nilai pemuliaan 'breeding value*

    ternak ditentukan oleh I/, maka h dapat dianggap sebagai parameter

    yang memberikan gambaran mengenai keragaman nilai pemuliaan.

    &arwi$k et. al. '1((:* menyatakan bahwa nilai heritabilitas negatif 

    atau lebih dari satu se$ara biologis tidak mungkin. ila hal tersebut

    ditemukan kemungkinan disebabkan oleh '1* keseragaman yang

    disebabkan oleh lingkungan yang berbeda untuk keluarga kelompok yang

     berbeda, '* metode statistik yang digunakan tidak tepat sehingga tidak 

    dapat memisahkan antara ragam genetik dan ragam lingkungan dengan

    efektif dan 'B* kesalahan dalam pengambilan $ontoh. +ilai heritabilitas dapat meningkat atau menurun dengan

     berubahnya bagian komponennya. %eningkatnya h  dapat disebabkan

    oleh turunnya ragam lingkungan atau meningkatnya ragam genetik.

    Sebaliknya bila ragam lingkungan meningkat atau ragam genetik 

    menurun maka heritabilitas akan turun.

    23

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    27/55

    0eritabilitas se$ara tepat hanya berlaku pada populasi dan lokasi

    dimana nilai h  tersebut dihitung. +ilai heritabilitas negatif yang

    diperoleh dari pendugaan dengan banyak $ara analisis ragam 'anova*

    kemungkinan disebabkan oleh 'a* jumlah pengamatan yang sedikit,

    dimana semakin sedikit jumlah pengamatan semakin besar kemungkinan

    heritabilitas bernilai negatif, 'b* jika pendugaan nilai heritabilitas dihitung

    dari komponen pejantan maka peluang terjadinya nilai heritabilitas

    negatif lebih ke$il jika jumlah pengamatannnya sama dan '$* jika jumlah

    anak 'pengamatan* dari setiap ekor pejantan atau induk tidak sama, dapat

    membuka peluang heritabilitas negatif yang lebih besar.

     +ilai heritabilitas dapat dihitung dengan $ara membandingkan atau

    mengukur hubungan atau kesamaan antara produksi individu-individu

    yang mempunyai hubungan kekerabatan. +ilai heritabilitas dapat dihitung

    menggunakan beberapa metode estimasi, diantaranya melalui persamaan

    fenotipe ternak yang mempunyai hubungan keluarga, yaitu antara saudara

    kandung 'fullsib*, saudara tiri 'halfsib*, antara induk dengan anak 'parent

    and off spring*. Selain itu dapat juga menentukan heritabilitas nyata

    'realiFed heritability* berdasarkan kemajuan seleksi. Astimasi nilai N

    heritabilitas juga bisa didapat dengan menghitung nilai ripitabilitas, yakni

     penampilan sifat yang sama pada waktu berbeda dari individu yang sama

    sepanjang hidupnya. 5ipitabilitas dapat digunakan untuk menduga sifat

    individu dimasa mendatang.

    Gara lain menduga nilai heritabilitas adalah dengan memakai hewan

    kembar identik asal satu telur. 0ewan kembar identik memiliki genotipe

    yang sama sehingga perbedaan dalam sifat produksi diantara hewan

    kembar disebabkan oleh faktor non genetik.

    Astimasi nilai heritabilitas beberapa sifat ekonomis penting pada

    ternak domba diungkapkan "asley '1(;

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    28/55

     pertambahan bobot badan setelah disapih ,) ,):9 tipe tubuh ,  

    ,: dan skor kondisi ,1 ,1:.

    Sifat-sifat ekonomi yang penting pada ternak ayam antara lain

    mortalitas ayam dara, mortalitas ayam petelur, produksi telur, konversi

    ransum, dan bobot badan. Sifat-sifat ekonomi penting pada ayam broiler 

    antara lain fertilitas telur, daya tetas, produksi telur dan ukuran telur.

    5endahnya nilai heritabilitas bukan hanya disebabkan olah

    rendahnya variasi genetik namun lebih banyak ditentukan oleh tingginya

    variasi lingkungan. 0eritabilitas merupakan salah satu pertimbangan paling penting dalam melakukan evaluasi ternak, metode seleksi dan

    sistem perkawinan. Se$ara lebih spesifik heritabilitas merupakan bagian

    dari keragaman total pada sifat-sifat yang disebabkan oleh perbedaan

    genetik diantara ternak-ternak yang diamati. 0eritabilitas merupakan

     perbandingan antara ragam genetik terhadap ragam fenotipik.

    Pengetahuan tentang besarnya heretabilitas penting dalam

    mengembangkan seleksi dan ren$ana perkawinan untuk memperbaiki

    ternak. Pengetahuan ini memberikan dasar untuk menduga besarnya

    kemajuan untuk program pemuliaan yang berbeda-beda, dan

    memungkinkan para pemulia untuk membuat keputusan yang penting

    apakah biaya program sepadan atas hasil yang diharapkan. Sangat erat

    dengan manfaat penaksiran heretabilitas dalam membuat ren$ana

     pemuliaan adalah kegunaan untuk menaksir nilai pemuliaan dari suatu

    individu.

    0eretabilitas dalam arti luas

    0 =

    τ   

      +τ    d +τ    i

    τ   

      +τ    d +τ    i +τ    !

    0eretabilitas dalam arti sempit

    h- = τ-  

    τ   

      +τ    d +τ    i +τ    !

    #eterangan Hg 7 5agam genetika aditif 

    Hd 7 5agam simpangan dominan

    25

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    29/55

    Hi 7 5agam simpangan epistasis

    H

    e 7 5agam simpangan lingkungan 'non aditif*

    Dalam teori, heretabilitas 'h* dapat berkisar antara sampai 1,.

    etapi angka ekstreem ini jarang diperoleh untuk sifat-sifat kuantitatif 

    ternak. +ilai heretabilitas sama dengan sama dengan semua keragaman

    sifat ditentukan oleh pengaruh lingkungan, sedangkan nilai heretabilitas

    sama dengan 1 artinya semua keragaman sifat ditentukan oleh faktor 

    genetik. Sehingga kedua nilai tersebut menjadi tidak mungkin, hal ini

    disebabkan karena setiap individu dipengaruhi oleh faktor genetik danlingkungan.

    /nalisa statistik kadang-kadang akan menghasilkan taksiran

    heretabilitas negatif atau taksiran yang lebih dari 1,. Se$ara biologis hal

    ini sangat tidak mungkin. #ejadian ini dapat disebabkan oleh

    1. #eragaman yang disebabkan oleh lingkungan yang berbeda untuk 

    kelompok keluarga yang berbeda seperti saudara tiri, keliru dikira

    disebabkan oleh keturunan.

    2. %etode statistik yang tidak tepat sehingga tidak dapat memisahkan

    ragam genetik dan lingkungan dengan efektif.

    3. 6umlah sampel yang ke$il.

    4. #etidakseimbangan data jika menggunakan analisis jumlah anak 

     per pejantan atau induk.

    5. #eragaman data yang terlalu ekstreem.

    6. #esalahan mengambil $ontoh.

    Nang terakhir ini penting dan dapat sangat besar apabila populasi yang

    diteliti ke$il.

    Prinsip dasar dalam menduga nilai heretabilitas ada beberapa $ara

    1Astimasi nilai heretabilitas dapat dianalisis dari ragam suatu populasi yangisogen, dibandingkan dengan ragam populasi umum, yaitu

    I pp 7 I/pp 8 I"P

    IPi  7 I"P

    IPP  IPi  7 I/P

    26

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    30/55

    1I

    /P = h  

    "  pp

    #eterangan

    IPP 7 5agam fenotip populasi

    IPi  7 5agam fenotip populasi seleksi

    I/P 7 5agam aditif populasi1

    %elalui seleksi didalam suatu populasi, dimana bila dilakukan suatuseleksi maka frekuensi gennya akan berubah dan perubahan frekuensi geninilah yang diduga sebagai kemampuan genetik yang diperoleh dari

    tetuanya. 0al ini dengan menggunakan rumusT2 7 ' X S   #   X  $ * h

     #eterangan T2 7 #emajuan genetik 

    Us 7 5ata-rata fenotip populasi seleksi

    U p 7 5ata fenotip populasi1

    %elalui perhitungan korelasi atau regresi dari induk atau orang tuadengan anaknya. Gara analisis ini merupakan $ara yang paling akurat,karenadianalisis berdasarkan kekerabatannnya se$ara genetik. Dengan analisis

    kekerabatan ini tidak saja dengan model regresi dan korelasi, tetapi dapat

     pula menggunakan model 5an$ang /$ak "engkap atau Pola erangsang.

    1Mode St%ti&ti"

     /nalisis regresi orang tua dan keturunannya.

    Penggunaan analisis ini tidak boleh terjadi inbred, dan perkawinan se$ara

    random. %odel statistiknya merupakan model sederhana, yaitu

    Ni 7 VUi 8 ei 

    #eterangan Ni 7 #eturunan dari i th tetua

    Ui 7 Pengamatan dari i th tetua

    V 7 #oefisien regresi untuk N dan U

    ei  7 Arror yang disebabkan pengaruh keturunan dari tetua1 +ilai heretabilitas merupakan nilai koefisien regresinya, yaitu h

      7

     by4.erdasarkan analisis regresi, b adalah nilai estimasi dari V, sebagai

    koefisien regresi, dimana

    27

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    31/55

    ∑  x% ∑ X& −

    ∑  X  ∑& 

    b %x  = =n

    ='o(' X ,& *

    ∑ x ∑ X 

    '∑  X  * τ    x

    n

     Pada analisa regresi tetua dengan keturunan, anak akan memperoleh W

    faktor genetik dari orangtuanya sehingga rumus by4 akan menjadi

    b %x = 'o('W X , & * =

    W'o(' X  , &  *

    τ   

     x   τ   

     x

    ata

    WGov'U, N*

    τ    

    b %x x

     jadi nilai

    1= b %x 

    3.4 0asil dan

    Pembahasan 0asil

    abel ; hasil pengukuran performa produksi susu mingguan 'weekly* anak dan

    induknya 'lt*.

     +o Mnduk 'U* /nak 'N* U UN 'U- x

    *'N- x *

    1 ),(B C1,(< 1C;:,C :BC,

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    32/55

    28

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    33/55

    < :(,() C(,

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    34/55

    Standar Arror

    5umus 7 S.A 'h* 7 . S.A 'b*

    2 7

    2  

    ( )2

    7

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    35/55

    I#

    PENDUGAAN NILAI ,ERITABILITAS POLA ,AL-SIB

    ).1 Pendahuluan

    Dalam dunia peternakan, program seleksi sangat penting sekali

    fungsinya, yaitu untuk memilih individu mana yang terbaik dan pantas untuk 

    dikawinkan. Selain itu, seleksi juga bertujuan untuk meningkatkan nilai

    ekonomis, karena jika ternak yang dikawinkan kualitasnya bagus otomatis

    keturunan yang dihasilkan juga akan baik pula. Sehingga produksinya pun

    akan tinggi pula yang berarti keuntungan pula akan tinggi.

    Dalam pemuliaan ternak atau tanaman kita tidak akan mampu mengenal

     pengaruh dari gen-gen satu persatu. Oleh karena itu perhatian dan minat kita

    tertuju pada genetika dipandang dari segi populasi, terutama frekuensi gen

    dengan efek yang diinginkan.

    4.2 ujuan Praktikum

    1 !ntuk menduga nilai heritabilitas berdasarkan pola half-sib,

    menggunakan 5an$angan /$ak "engkap dan tabel analisis varian

    '/+/I/*, men$ari ragam aditif, ragam fenotipik, korelasi interklas dan

    mengevaluasi analisis.

    2 !ntuk mengetahui taksiran nilai heritabilitas saudara tiri sebapak 

    tidak dimasukkan pengaruh dominan tetapi memasukkan seperempat atau

    kurang dari pengaruh epistatik dan tidak ada pengaruh induk.

    4.3 "andasan eoritis

    aksiran heritabilitas saudara tiri sebapak tidak memasukkan pengaruh

    dominan, tetapi memasukkan X atau kurang dari pengaruh epistatik dan

    tidak ada pengaruh induk. !ntuk penggunaan yang tepat dari data saudara

    tiri sebapak untuk menduga heritabilitas diperlukan bahwa

    1Sekelompok pejantan masing-masing dikawinkan dengan betina-betina

    se$ara a$ak dalam populasi yang digunakan sebagai penguji

    31

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    36/55

    1#elompok anak yanmg dihasilkan dibesarakan dalam keadaaan

    lingkungan yang samYa dengan makanan dan pemeliaraan yang sama.5umus nilai ripitabilitas adalah meliputi semua pengaruh genetik,

    ditambah pengaruh lingkungan yang akan bersifat permanen '&arwi$k,

    dkk., 1(

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    37/55

    Sama halnya dengan nilai heritabilitas yang sering digunakan adalah

    dalam arti sempit, nilai ripitabilitas arti sempit yaiut ragam aditif genetik dengan ragam lingkungan temporer dibagi ragam total dengan rumus

    sebagai berikut

    r = τ   -+τ  

    - p! =

    " a +"  $!

    τ  -+τ   R

    -"  $ 

    #onsep nilai heritabilitas yang sering digunakan sebagai patokan

    untuk menentukan nilai minimal dari heritabilitas dalam sifat yang sama.

    Dapat dibuktikan sebagai berikut

    0eritabilitas 'h* 7 r  =τ   

    -

    dan ripitabilitas 'r* 7 r  =τ   

    - + τ  - p!

    τ- p τ

    - p

    ila nilai τ    p !  7 artinya ragam lingkungan permanen tidak ada

    respon, maka nilai r 7 h. /kan tetapi τ   

      ≠  artinya ragam lingkungan

     p!

    memberikan respon sehingga tidak sama dengan nol, maka nilai h ≠ r  atau

    nilai r Kh. dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa ripitabilitas merupakan

     batas dari heritabilitas, dimana nilai r Kh. /dapun gambaran analisis jalur 

    dari ripitabilitas dan heritabilitas adalah sebagai berikut

    2 A1 A AB An

    P1 P PB Pn

    2ambar ). analisis jalur ripitabilitas pola half sib

    dimana

    2 7 genotif individu

    A1, A, AB, E An 7 lingkungan 1,,B, E n

    P1, P, PB, E Pn 7 pengamatan 1,,B, E n

    33

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    38/55

    2 A

    h

    P

    2ambar :. /nalisis jalur heritabilitas pola half sib

    dimana 2 7 genotif orang tua

    A 7 lingkungan orang tua

    P 7 penampilan anak 

    h

    7 heritabilitas

    Pengetahuan tentang ripitabilitas suatu sifat dapat digunakan

    dalam beberapa hal diantaranya

    1. %engetahui batas minimal nilai heritabilitas dari sifat yang sama diamati

    2. %enaksir besarnya suatu sifat yanbg pemun$ulannya berulang selama

    hidupnya

    3. /plikasi dalam menduga produktivitas pada masa yang akan datang yang

    mempunyai satu atau lebih$atatan produksi dengan prediksi %PP/

    4. %enduga ketelitian nilai heritabilitas dengan menggunakan beberapa

    $atatan produksi menggunakan prediksi

    h = 

    h- n

    1 + (n −1)r n

    dimana h-

    n 7 heritabilitas dari n $atatan

    h

    7 heritabilitas $atatan tunggal

    n 7 jumlah $atatan produksi

    r  7 heritabilitas dari $atatan produksi

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    39/55

    34

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    40/55

    :. %enduga respon seleksi dargi $atatan berulang menggunakan prediks

     R = i.h .τ n

     p 1 + (n −1)r 

    dimana 5 n  7 respon seleksi dari $atatan berulang

    M 7 intensitas seleksi

    h 7 nilai heritabilitas

    14 7 jumlah $atatan produksi

    6. %enduga efisiensi relatif dari satu $atatan dengan beberapa $atatan

    menggunakan prediksi

    i.h -τ   pn

    * = R

    n = 1+(n−1)r 

     R i.hτ    p

    n+,  =1 + (n −1)r  

    4.4 0asil dan Pembahasan

    0asil

    abel

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    41/55

    35

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    42/55

    Pembahasan

     +7 C UB 71< 9 k7 C2 (160,46)2

    1. L# 7 7 7 1)B,)118

    -. 6# otal 7 2 - L# 7 1)B),()- 1)B,)1 7 ),:B

    B. 6# pejantan 7

    (53,33)3

    8

    54,992

    8

    52,142

    - L# 6 6 6

    1= 1)B1,( 1)B,)1

    2= ,C<

    ). 6# 2alat 7 6# otal 6# pejantan

    1=),:B ,C<

    2= B,

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    43/55

    sangat tinggi karena nilai heritabilitas melebihi ,B maka sifat yang

    diturunkannya tinggi.

    Sifat ataupun performa dari pejantan yang diturunkan kepada anaknya

    tidak dipengaruhi oleh induknya. Penurunan sifat saudara tiri sebapak lebih

    tinggi dibandingkan dengan penurunan sifat saudara tiri seibu karena

     penurunan sifat atau performa dari bapa3pejantan memasukkan seperempat

    atau kurang dari pengaruh epistatik.

    4.5 #esimpulan

    1 #emiripan performa dari pejantan yang diturunkan kepadaanaknya bernilai ,) yang berarti sifat yang diturunkan dari pejantan

    kepada anaknya sangat tinggi karena nilai heritabilitas melebihi ,B

    2 aksiran heritabilitas saudara tiri sebapak tidak memasukkan

     pengaruh dominan, tetapi memasukkan X atau kurang dari pengaruh

    epistatik dan tidak ada pengaruh induk

    37

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    44/55

    #

    NILAI PEMULIAAN

    :.1 Pendahuluan

    Salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia peternakan adalah

     pemuliabiakan dan lingkungan. 0al ini berkaitan dengan tuntutan untuk 

    memenuhi kebutuhan masyarakat akan suatu protein hewani, salah satunya

    yaitu melalui produk peternakan. Nang dimana suatu produk peternakan harus

    memiliki kualitas yang baik dan tinggi, dan itu semua hanya dapat diperoleh

    dari hewan ternak yang berkualitas tinggi pula.

    erbagai $ara dapat dilakukan untuk mendapatkan ternak yang

     bermutu. Salah satunya yaitu dengan menurunkan ataupun mewariskan sifat

    yang baik dari suatu induk ternak adalah hal yang berkelanjutan. Dalam

     populasi ternak yang besar, tidak menutup kemungkinan akan mengalami

    kesulitan. %aka dari itu, untuk memudahkan dapat dilakukan perkawinan

    se$ara a$ak atau dapat disebut juga random, akan tetapi sebelum dilakukan

    kawin a$ak 'random* suatu ternak yang akan dikawinkan atau induknya harus

    memiliki kualitas yang baik dan memiliki produktifitas yang tinggi.

    #arena hal inilah yang akan diturunkan induk terhadap keturunannya,

    apabila tetua dari ternak tersebut memiliki kualitas yang baik maka itu akan

    diturunkan terhadap anak atau keturunanya. Dan untuk dapat mengetahui

    kemampuan suatu induk atau tetua yang memiliki kualitas dan produktifitas

    yang baik, maka harus ada suatu ilmu yang mempelajarinya. Naitu salah

    satunya adalah heritabilitas ' suatu tolak ukur yang digunakan dalam suatu

    seleksi untuk mengetahui kemampuan tetua dalam menurunkan kesamaan

    sifat kepada keturunanya*.

    5.2 ujuan Praktikum

    1 !ntuk mengukur beberapa besar variasi gen adiktif suatu sifat yang

    diturunkan dari tetua kepada anaknya.

    2 !ntuk menunjukkan bagian dari keragaman total dari suatu sifat

    yang diakibatkan oleh pengaruh geneti$.

    38

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    45/55

    1 !ntuk menunjukkan laju perubahan yang dapat di$apai dari seleksi

    untuk sifat tersebut dalam populasi.

    2 !ntuk mengetahui proporsi keragaman fenotipik total yang

    disebabkan oleh keragaman efek kelompok gen yang beraksi se$ara

    aditif.

    3 !ntuk mengetahui aras ketepatan fenotipe seekor individu kalau

    digunakan untuk menaksir nilai genetiknya.

    4 !ntuk mengetahui analisis heritabilitas dengan pola regresi, yang

    dimulai dari analisis komponen ragam 'ragam aditif, dominant,

    epistasis* serta peragaan fenotipnya.

    5.3 "andasan eoritis

    Dalam pemuliaan ternak, pemilihan ternak terbaik berdasarkan

    keunggulan genetik karena faktor ini akan diturunkan pada anak anaknya.

     +ilai Pemuliaan '+P* merupakan suatu ungkapan dari gena-gena yang

    dimiliki tetua dan akan diturunkan kepada anak-anaknya. Sampai sekarang

     belum ada metoda yang bisa pasti menduga nilai pemuliaan, tapi hanya

    menduga saja. +ilai Pemuliaan dari seekor ternak adalah W dari nilai +P

    induknya dan W dari +P bapaknya.

    Mnduk apak 

    ,: +P ,: +P

    /nak 

    2ambar C. Penurunan nilai pemuliaan antara tetua dengan anaknya

     +P dapat diduga berdasarkan informasi dari

    1. Performa ternak itu sendiri

    2. Performa saudara-saudaranya

    3. Performa tetua

    4. 2abungan dari ketiganya

    39

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    46/55

    /pabila pendugaan hanya berdasarkan $atatan dari ternak yang

     bersangkutan, maka b7h

    , Sehingga persamaannya dapat diungkapkan

     +P 7 hP

     +P 7 +ilai Pemuliaan

    P 7 fenotip

    anyak para ahli pemuliaan ingin membandingkan ternak-ternak 

    yang berada dalam satu populasi dengan rekan-rekannya, misalnya apakah

     +P ternak yang satu berada dibawah rata-rata ataupun di atas +P populasi.

    5umus diatas dimodifikasi kembali menjadi

     +P 7 h 'Pi- $ *

    Pi 7 Gatatan individu yang bersangkutan

     $ 7 5ata-rata populasi 

    :.) 0asil dan Pembahasan

    0asil

    abel 1. 0asil pengukuran performa anak 'individu* dari B ekor pejantan

     +o 5ataan

    Pejantan Mndividu obot +P Mndividu Pejantan +P Pejantan

    / /1

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    47/55

    G GB

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    48/55

    ;. 7

    σ  2

    7

    0,016

    7 ,Cσ  2 +σ  2 0,016+0,23

    h 7 )t 7 ) ',C* 7 ,C

     +P Mndividu 7 h'bobot - bobot rata[*

    Σbb$

    5ataan Pejantan 7 - in/ii/

     +P Pejantan 7 h'otal rata[ bobot 5ataan Pejantan*

    1 +ilai Pemuliaan '+P* Pejantan / +P 7 h 'P-* 7 ,C '

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    49/55

    #I

    ANALISIS RANGKING TERNAK BERDASARKAN INDEKS

    C.1 Pendahuluan

    Salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia peternakan adalah

     pemuliabiakan dan lingkungan. 0al ini berkaitan dengan tuntutan untuk 

    memenuhi kebutuhan masyarakat akan suatu protein hewani, salah satunya

    yaitu melalui produk peternakan. Nang dimana suatu produk peternakan harus

    memiliki kualitas yang baik dan tinggi, dan itu semua hanya dapat diperoleh

    dari hewan ternak yang berkualitas tinggi pula.

    erbagai $ara dapat dilakukan untuk mendapatkan ternak yang

     bermutu. Salah satunya yaitu dengan menurunkan ataupun mewariskan sifat

    yang baik dari suatu induk ternak adalah hal yang berkelanjutan. Dalam

     populasi ternak yang besar, tidak menutup kemungkinan akan mengalami

    kesulitan. %aka dari itu, untuk memudahkan dapat dilakukan perkawinan

    se$ara a$ak atau dapat disebut juga random, akan tetapi sebelum dilakukan

    kawin a$ak 'random* suatu ternak yang akan dikawinkan atau induknya harus

    memiliki kualitas yang baik dan memiliki produktifitas yang tinggi.

    #arena hal inilah yang akan diturunkan induk terhadap keturunannya,

    apabila tetua dari ternak tersebut memiliki kualitas yang baik maka itu akan

    diturunkan terhadap anak atau keturunanya. Dan untuk dapat mengetahui

    kemampuan suatu induk atau tetua yang memiliki kualitas dan produktifitas

    yang baik, maka harus ada suatu ilmu yang mempelajarinya. Naitu salah

    satunya adalah heritabilitas ' suatu tolak ukur yang digunakan dalam suatu

    seleksi untuk mengetahui kemampuan tetua dalam menurunkan kesamaan sifat

    kepada keturunanya*.

    6.2 ujuan Praktikum

    1 !ntuk mengukur beberapa besar variasi gen adiktif suatu sifat yang

    diturunkan dari tetua kepada anaknya.

    2 !ntuk menunjukkan bagian dari keragaman total dari suatu sifat yang

    diakibatkan oleh pengaruh geneti$.

    43

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    50/55

    1 !ntuk menunjukkan laju perubahan yang dapat di$apai dari seleksi

    untuk sifat tersebut dalam populasi.

    2 !ntuk mengetahui proporsi keragaman fenotipik total yang disebabkan

    oleh keragaman efek kelompok gen yang beraksi se$ara aditif.

    3 !ntuk mengetahui aras ketepatan fenotipe seekor individu kalau

    digunakan untuk menaksir nilai genetiknya.

    4 !ntuk mengetahui analisis heritabilitas dengan pola regresi, yang

    dimulai dari analisis komponen ragam 'ragam aditif, dominant, epistasis*

    serta peragaan fenotipnya.

    6.3 "andasan eoritis

    Seleksi adalah segala hal menyangkut pemilihan hewan unggul yang

    akan dijadikan sebagai tetua untuk generasi berikutnya. Proses ini terjadi pula

    di alam bebas yang sering disebut sebagai seleksi alami. Didalamnya individu-

    individu yang paling mampu beradaptasi dengan lingkungan 'the fittest* akan

    dapat bertahan hidup untuk kemudian berkembang biak, sedangkan yang

    lainnya akan mati. Dengan demikian hanya materi geneti$ dari individu-

    individu terbaiklah yang diteruskan ke generasi berikutnya.

    Sebagai pemuliaan, kita tidak hanya tertarik kepada sifat-sifat adaptif 

    'fitness traits* tetapi juga terhadap sifat-sifat produksi dan reproduksi. Oleh

    karenanya dilakukanlah seleksi buatan yang dititik beratkan pada sifat-sifat

     produksi sesuai dengan program yang telah di$anangkan. Mntinya adalah

    memilih individu-individu dengan kualitas geneti$ terbaik untuk dapat

    meneruskan materi genetiknya kepada generasi selanjutnya. /tau dengan kata

    lain memilih individu-individu dengan nilai pemuliaan tinggi untuk dapat

    menghasilkan keturunan yang unggul. 0asil yang diharapkan adalah populasi

    di masa mendatang dengan rerata performan lebih baik daripada tetuanya

    melalui peningkatan mutu genetis se$ara bertahap.

    Proses seleksi pada hewan ternak didasarkan pada nilai pemuliaan '+P

    atau I 7 breeding value*, yang merupakan nilai keunggulan genetis seekor 

    individu dibandingkan dengan rerata populasi 'niasanya dinyatakan sebagai

    simpangan3deviasi dari rerata*. !ntuk memperoleh +P diperlukan data

    44

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    51/55

     performan. Data ini dapat berasal dari berbagai sumber tergantung dari sifat

    yang diamati. Sumber-sumber tersebut antara lain performan sendiri, kerabatmaupun keturunan. +amun dewasa ini sumber informasi dapat berupa genotip

    dari genom hewan ternak itu sendiri.

    Seleksi adalah suatu proses memilih ternak yang disukai yang akan

    dijadikan tetua untuk generasi berikutnya, sedangkan yang tidak diinginkan

    akan diafkir. Pada dasarnya, seleksi dapat dibedakan menjadi Seleksi atas

    Dasar Satu Sifat

    1) Seleksi Mndividu

    2) Seleksi Lamili

    3) !ji \uriat

    1Seleksi Mndividu 'Mndividual Sele$tion*

    Seleksi berdasarkan pada fenotip dari individu-individu. Lenotip

    disini adalah satu sifat tunggal atau kombinasi sifat atau indeks dari

     beberapa sifat. Seleksi indvidu sangat berguna bagi sifat-sifat yang dapat

    diukur dan dilakukan jika nilai heretabilitas atau keragaman genetik tinggi.

    1Seleksi Lamili

    Seleksi dengan menggunakan performans dari saudaranya yaitu

    saudara sebapak3seinduk atau saudara kandunganya. Seleksi keluarga bisa

    dilakukan jika

    1-  +ilai heretabilitas rendah

    2- ernak betina banyak menghasilkan keturunan

    3- ernak diberi perlakuan khusus sehingga tidak bisa dipakai sebagai

     pengganti

    Pada ternak istilah keluarga3family adalah

    1- #eluarga satu induk satu bapak 'full-sib* dengan 57,:

    2- #eluarga satu bapak3saudara tiri 'half-sib* dengan 57,:

    3- #eluarga satu induk 'half-sib* dengan 57,:

    2!ji \uriat

    !ji Furiat adalah salah satu $ara untuk menduga nilai pemuliaan

    dari seekor pejantan atas dasar penampilan anaknya. !ji ini paling popular 

    45

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    52/55

    digunakan dalam dalam pemilihan $alon pejantan biasanya banyak 

    menghasilkan keturunan.1Seleksi "ebih dari Satu Sifat

    /da B untuk melakukan seleksi jika sifat yang dipertimbangkan lebih dari

    satu

    1. Seleksi tandem

    2. Seleksi batasan sisihan

    3. Seleksi indeks

    iasanya para peternak lebih suka melakukan seleksi indeks

    karena lingkungannya relative seragam. !ntuk keakuratan seleksi ini,

    geneik seperti nilai heritabilitas, korelasi geentik, dan korelasi fenotip

    antara sifat harus diketahui.

     -  = ( $ 

    i

    − 

     $ ) $ 

    Pada system ini semua ternak dinilai untuk semua $riteria

    yang diseleksi. Semua $riteria diberi penilaian, dan pada saat ternak 

    diseleksi diberi indeks. !ntuk keakuratn seleksi ini, parameter geneti$

    seperti nilai heretabilitas, korelasi geneti$, dan korelasi fenotip antara

    sifat yang harus diketahui.

    6.4 0asil dan

    Pembahasan 0asil

    abel 1. 0asil ranking indeks +P dari berat lahir dan berat sapih sapi bali

    eraterat Sapih +P erat  +P erat

    MD "ahir  Mnde4 +PSapi ali "ahir  Sapih Sapi 5anking

    ernak  sapi ali otal'kg* Sapi ali ali

    'kg*

    / 1.: :.: - 1.

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    53/55

    G 1C.) :.C - .11; . - ,(1 C

    D 1C.: :.) - .

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    54/55

    Mndeks Sapih Sapi ali 7(25,6−25.56)

     7

    ,25.56

    otal indeks 7'-,11;* 8 ',* 7 -,(1

    MD ternak DMndeks "ahirsapi ali 7

    (16,5−16.79) 7- ,

  • 8/16/2019 Lapak Pemuliian ternak

    55/55

    MD ternak 6Mndeks "ahir sapi ali 7 (18,6−16.79) 7 ,:)B

    16.79

    Mndeks Sapih Sapi ali 7 (25,8−25.56) 7 ,125.56

    otal indeks 7',:)B* 8 ',1* 7 ,CCB

    5angking tertinggi atau ranking 1 ternak sapi bali yaitu ternak yang

    memiliki MD ternak 0 berdasarkan perhitungan indeks nilai pemuliaan.

    Selanjutnya urutan ranking indeks nilai pemuliaan sapi bali dari yang terke$il

    sampai rangking tertinggi yaitu ternak MD /, L,2,D,G,1,6,A,, dan 0.

    5anking indeks nilai pemuliaan dapat dilihat dari perhitungan berat lahir 

    dan berat sapih sapi bali. Semakin tinggi berat lahir dan sapih sapi diatas rata-

    rata maka nilai pemuliaan akan semakin tinggi.

    6.5 #esimpulan

    15angking tertinggi atau ranking 1 ternak sapi bali yaitu ternak yang

    memiliki MD ternak 0 berdasarkan perhitungan indeks nilai pemuliaan.

    2!rutan ranking indeks nilai pemuliaan sapi bali dari yang terke$il

    sampai tertinggi yaitu ternak MD /,L,2,D,G,1,6,A,, dan 0.

    35anking indeks nilai pemuliaan dapat dilihat dari perhitungan berat

    lahir dan berat sapih sapi bali. Semakin tinggi berat lahir dan sapihsapi diatas rata-rata maka nilai pemuliaan akan semakin tinggi.