PRAKTIKUM 3 PEMBUATAN STARTER BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Starter merupakan media berisi mikroba tertentu dan digunakan untuk memacu tumbuhnya mikroba yang diharapkan. Starter komersil banyak dijual,misalnya ragi peuyeum, ragi kue, EM4, Starbia dan lain-lain. Wujud starter beragam, tergantung dari mikroba yang dikandungnya. Starter yang mengandung jamur atau ragi berbentuk kering, sedangkan starter bakteri berbentuk cair.Ragi dapat dibuat dengan mengendalikan lingkungan tempat hidupnya agar mikroba lain tidak dapat tumbuh dan berkembang atau mikroba yang diharapkan menjadi menurun aktivitasnya (immobile). Starter adalah bibit A. xylinum yang telah ditumbuhkan dalam substrat pertumbuhan kultur tersebut sehingga populasi bakteri A. xylinum mencapai karapatan optimal untuk proses pembuatan nata , yaitu 1 x 109 sel/ml. Biasanya karapatan ini akan dicapai pada pertumbuhan kultur tersebut dalam susbtrat selama 48 jam (2 hari). 1.2 Tujuan Praktikum 34
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN STARTER
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Starter merupakan media berisi mikroba tertentu
dan digunakan untuk memacu tumbuhnya mikroba yang
diharapkan. Starter komersil banyak dijual,misalnya
ragi peuyeum, ragi kue, EM4, Starbia dan lain-lain.
Wujud starter beragam, tergantung dari mikroba yang
dikandungnya. Starter yang mengandung jamur atau ragi
berbentuk kering, sedangkan starter bakteri berbentuk
cair.Ragi dapat dibuat dengan mengendalikan lingkungan
tempat hidupnya agar mikroba lain tidak dapat tumbuh
dan berkembang atau mikroba yang diharapkan menjadi
menurun aktivitasnya (immobile).
Starter adalah bibit A. xylinum yang telah
ditumbuhkan dalam substrat pertumbuhan kultur tersebut
sehingga populasi bakteri A. xylinum mencapai karapatan
optimal untuk proses pembuatan nata , yaitu 1 x 109
sel/ml. Biasanya karapatan ini akan dicapai pada
pertumbuhan kultur tersebut dalam susbtrat selama 48
jam (2 hari).
1.2 Tujuan Praktikum
34
PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN STARTER
Setelah melaksanakan kegiatan praktikum, praktikan
diharapkan memahami dan memiliki kemampuan untuk
membuat starter mikroba
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Starter
Starter adalah populasi mikroba dalam jumlah dan
kondisi fisiologis yang siap diinokulasikan pada media
fermentasi. Mikroba pada starter tumbuh dengan cepat
dan fermentasi segera terjadi. Media starter biasanya
identik dengan media fermentasi. Media ini diinokulasi
dengan biakan murni dari agar miring yang masih segar
(umur 6 hari). Starter baru dapat digunakan 6 hari
setelah diinokulasi dengan biakan murni. Pada permukaan
starter akan tumbuh mikroba membentuk lapisan tipis
berwarna putih. Lapisan ini disebut dengan nata.
35
PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN STARTER
Semakin lama lapisan ini akan semakin tebal sehingga
ketebalannya mencapai 1,5 cm. Starter yang telah
berumur 9 hari (dihitung setelah diinokulasi dengan
biakan murni) tidak dianjurkan digunakan lagi karena
kondisi fisiologis mikroba tidak optimum bagi
fermentasi, dan tingkat kontaminasi mungkin sudah cukup
tinggi.
Volume starter disesuaikan dengan volume media
fermentasi yang akan disiapkan. Dianjurkan volume
starter tidak kurang dari 5% volume media yang akan
difermentasi menjadi nata. Pemakaian starter yang
terlalu banyak tidak dianjurkan karena tidak ekonomis.
2.2 Contoh-contoh Starter
Adapun contoh dari starter yang di buat:
a. Lactobacillus
Lactobacillus adalah genus bakteri gram-positif,
anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri
ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri asam
laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan anggotanya
dapat mengubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam
laktat. Kebanyakan dari bakteri ini umum dan tidak
berbahaya bagi kesehatan.Beberapa spesies Lactobacillus
sering digunakan untuk industri pembuatan yogurt, keju,
Bentuknya bulat, panjang 2 mikron, biasanya terdapat
sebagai sel tunggal kadang kadang membuat ikatan
menyerupai rantai dengan sel lain. Bakteri ini
membentuk asam dari glukosa, etil alkohol, propil
alkohol dan glikol mengoksidasi asam asetat menjadi CO2
dan Air. Sifat yang spesifik dari bakteri ini adalah
kemampuan pembentukan selaput tebal menyerupai
selulosa. Komponen ini disebut Nata.
Umur kultur Acetobacter xylinum yang digunakan
dalam fermentasi nata berpengaruh pada hasil akhirnya.
Semakin tua umur kultur, semakin turun haslinya. Untuk
memperoleh hasil yang maksimal, sebaiknya kultur dalam
umur 48 jam. Pada umur tersebut dimungkinkan
Acetobacter xylinum dalam keadaan phase logarithmic.
Hasil ini didasarkan pada fase yang waktu generasinya
paling pendek dan konstan. Jumlah bakteri dan
generasinya menjadi 2 kali lipat dengan metabolisme
paling cepat. Kultur bakteri pada fase ini akan tetap
seperti pada fase logaritmik. Sehingga menghasilkan
nata yang tipis dan jelek.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan tempat.
38
PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN STARTER
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 29September dan 6 Oktober 2011 jam 10.00 – 11.30 WIBWIB di Laboratorium Teknologi Pengolahan HasilPerikanan FPIK Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
3.2. Alat dan Bahan.
Peralatan.
a. Blender
b. Stoples
c. Botol
Bahan
a. Nenas
b. Jeruk
c. Kubis
d. Garam
e. Asam cuka.
3.3 Prosedur Kerja
A. Pembuatan Starter Lactobacillus spp.
Untuk membuat starter Lactobacillus spp. Lakukan
tahapan pekerjaan sebagai berikut :
1) Sterilisasi empat buah stoples menggunakan sabun
dan bilas dengan airhingga bersih. Tiriskan.
2) Potong kubis hingga berukuran panjang 3 cm dan
lebar 0.5 cm
39
PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN STARTER
3) Masukan potongan kubis ke dalam stoples dan ukur
tingginya. Tambahkanair sebanyak 2 kali tinggi
kubis dan ukur volumenya.
4) Tambahkan :
a. Pada stoples pertama, garam sebanyak 3 persen dari
volume air.
b. Pada stoples kedua, jeruk nipis sebanyak 10 buah
c. Pada stoples ketiga, cairan cuka sebanyak 5 persen
dari volume air
d. Pada stoples keempat, tambahkan air sebanyak 1
kali tinggi kubis dan satu buah nenas yang sudah
diekstrak.
5) Stoples ditutup dan simpan di tempat sejuk.
Biarkan berlangsung prosesfermentasi selama tujuh
hari.
6) Lakukan pengamatan setiap hari.
B. Pembuatan Starter Acetobacter xylinum
1) Sterilisasi botol (stoples) menggunakan sabun dan
bilas dengan air hinggabersih. Tiriskan.
2) Buat media Acetobacter xylinum dengan cara
melarutkan 100 g gula pasirdalam 500 ml air.
Masukan ke dalam botol yang telah disterilkan.
Berikan perlakuan sebagai berikut :
a. Untuk botol pertama, blender satu buah nanas
matang yang telah , dikupasdan dicuci bersih.
Kemudian dibelah dan dipotong-potong kecil-
40
PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN STARTER
kecil.Potongan nenas dihancurkan menggunakan
blender. Hancuran nenasdiperas sampai sari buahnya
habis. Sari buah nenas dimasukkan ke dalambotol
sambil diaduk merata. Tambahkan air hingga
volumekeseluruhannya menjadi 1 L sambil terus
diaduk. Tutup botolmenggunakan kertas koran.
b. Untuk botol kedua, tambahkan air perasan yang
berasal dari 5 buah jeruknipis. Campuran ini
diaduk merata dan tambahkan air hingga
mencapaivolume 1 L. Tutup botol menggunakan kertas
koran.
c. Untuk botol ketiga, tambahkan 200 ml larutan cuka.
Campuran diadukmerata dan dimasukkan ke dalam
botol. Tambahkan air hinggavolumenya menjadi 1 L
lalu botol ditutup menggunakan kertas koran.
3) Simpan botol di tempat sejuk dan difermentasi
selama 2 minggu (sampai terbentuk lapisan putih di
atasnya). Lakukan pengamatan setiap dua hari.
4) Larutan yang diperoleh selanjutnya digunakan
sebagai bibit/starter dalampembuatan nata de
seaweed.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil.
41
PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN STARTER
Data yang telah diperoleh dari hasil penelusuran dan
informasi selama kegiatan praktikum disajikan dalam
tabel 3 berikut ini.
Tabel 3 Hasil Pengamatan ke-1 Pembuatan Starter
Pembuatan Starter Lactobacillus spp. Pengendal
ianLingkunga
n Foto Dokumentasi Deskripsi Produk
Kelompok1
LarutanGaram
Gambar 18. Starter dari
kubis+garam 1
Terlihat pada gambar pengmatanpertama dimana potongan kubisdengan diberi perlakuan garam.Warna air agak sedikit keruh
Kelompok2
JerukNipis
Gambar 19. Starter darikubis+jeruk nipis 1
Pada gambar 2 terlihatcampuran antara potongan kubisdengan larutan jeruk nipissebagia media starternya.Larutan berwarna keputuh-putihan yang ditutup denganrapat-rapat.
Kelompok3
CairanCuka
Gambar 20. Starter darikubis+asam cuka 1
Pada gambar 3 terlihat warnalarutan antara potongan kubisdan cairan cuka yang homogenyberwarna bening. Dan wadah iniditutup rapat yangmengindikasikan untukmenciptakan kondisi anaerob.
Kelompok4
EkstrakNenas
Gambar 21. Starter darikubis+ekstrak nanas 1
Terlihat campuran antarapotongan kubis dan ekstrakdari nanas yang menghasilkanwarna larutan menjadi warnakuning. Dan wadah yang ditutup
42
PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN STARTER
rapat untuk menciptakankondisi anaerob.
Pembuatan Starter Acetobacter xylinum
Kelompok5
EkstrakNenas
Gambar 22. Starter dariekstrak nanas 1
Pada gambar di sampingterlihat larutan yangberwarna kuning keputih-putihan dari ekstrak nanasyang dicampur dengan larutangula dan wadah hanya ditutupdengan kertas buram yangmemungkinkan udara masuk( kondisi aerob ).
Kelompok6
JerukNipis
Gambar 23. Starter darijeruk nipis 1
Pada gambar terlihat larutanyang dicampur antara jeruknipis dengan larutan gulayang ingin memunculkan adanyabakteri Acetobacter xylinumdengan keadaan toples yangditutup dengan kertas sampulcoklat bertujuab untukmenciptakan kondisi aerob.
Kelompok7
CairanCuka
Gambar 24. Starter daricuka 1
Pada gambar berikut terlihatlarutan cuka dengadicampurkan denga larutangula dimana warnanya yangmasih terlihat bening,diupayakan untuk mendapatkanbakteri yang mana menyukaikondisi asam yaitu bakteriAcetobacter xylinum.
Tabel 4 Hasil Pengamatan ke-2 Pembuatan Starter
Pembuatan Starter Lactobacillus spp. Pengendali
anLingkungan Foto Dokumentasi Deskripsi Produk
43
PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN STARTER
Kelompok 1LarutanGaram
Gambar 25. Starter darikubis+garam 2
Setelah selang waktu semingguhasilnya larutan menjadisemakin keruh dan berwarnaputih, mulai bermunculantumbuhnya bakteri.
Kelompok 2JerukNipis
Gambar 26. Starter darikubis +jeruk nipis 2
Hal serupa pun dialami padastarter kubis dengan jeruknipis dimana warnanya yangberubah menjadi sedikit keruhdan berwarna putih, ditandaijuga dengan lapisan putihdiatasnya.
Kelompok 3CairanCuka
Gambar 27. Starter darikubis+cuka 2
Perbedaan hasil yangdidapatkan setelah kuranglebih satu minggu dari awallarutan tersebut bening danberubah menjadi warnanyamenjadi sedikti kemerah-merahan atau agak keruh.
Kelompok 4EkstrakNenas
Gambar 28. Starter darikubis+ekstrak nanas 2
Terlihat pada gambardisamping terjadi perubahanwarna larutan yang menjadilebih keruh ditambah jugadengan endapan yang ada dibawahnya.
Pembuatan Starter Acetobacter xylinum Kelompok 5EkstrakNenas
Gambar 29. Starter dari
Terlihat perbedaannya larutanstarter tersebut menjadisemakin keruh dan endapannyasemakin meningkat ditambahjuga dengan gumpalan-gumpalanyang berwarna putih kemerah-merahan yang berada di
44
PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN STARTER
ekstrak nanas 2 permukaannya.
Kelompok 6JerukNipis
Gambar 30. Starter dari
jeruk nipis 2
Terlihat perubahan warnalarutan starter yang menjadikemerah-merahan selain itupula ada gumpalan-gumpalanmerah yang berada dipermukaannya.
Kelompok 7CairanCuka
Gambar 31. Starter dari
cairan cuka 2
Terlihat pada gambar hasilnyamasih tetap sama padapengamatan pertama yangdilakukan yaitu larutannyayang masih terlihat bening.
4.2 Pembahasan
Dilihat dari starter yang kelompok kami buat berupa
starter dari ekstrak nanas
- Pengamatan pada hari kedua tidak terjadi perubahan
pada objek penelitian.
- Pengamatan pada hari keempat sudah mulai terlihat
adanya endapan putih di bawah dan pada permukaan
terlihat ada gumpalan merah keputih-putihan.
- Pengamatan pada hari ketujuh kekeruhan air
bertambah dan endapan terlihat lebih pekat serta
gumpalan merah yang berada di permukaan semakin
45
PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN STARTER
berkurang tetapi lapisan putih yang ada pada
gumpalan merah semakin bertambah.
Setelah diamati selama tujuh hari perubahan pada
kondisi air terlihat adanya gumpalan merah yang
dilapisi lapisan putih, hal tersebut menunjukkan media
terkontaminasi. Seharusnya lapisan putih lebih banyak
karena adanya lapisan putih menunjukkan adanya bakteri
Acetobacter xylinum, sedangkan perubahan adanya endapan itu
merupakan serat-serat dari nanas bukan merupakan
bakteri Acetobacter xylinum.
Adapun penyebab kontaminasi ini terjadi akibat dari
penanganan pembuatan starternya seperti,pemakaian air
yang tidak menggunakan aquades, perlakuan alat dan
bahan yang tidak steril, dan kondisi praktikan saat
praktikum yang tidak steril.
4.3 Pendalaman
1. bagaimana saudara mengetahui bahwa starter telah
tumbuh? jelaskan.
Dengan tandanya tumbuhnya lapisan putih di atas
permukaan larutan,terlihat dengan jelas
perbedaannya dengan warna larutan nya yang timbul
dan berada di atas di permukaan media.
2. apakah penggunaan senyawa pengendali lingkungan
memberikan perbedaan terhadap starter yang
dihasilkan? jelaskan.
46
PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN STARTER
Ya, karena setiap bakteri mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda antara satu sama
lain. contohnya acetobacter xilynum menyukai
lingkungan yang asam
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan
ini adalah semakin sesuai lingkungan pengendalinya maka
starter yang dibuat pun akan tumbuh dengan baik
pula.Contohnya,pada kondisi untuk tumbuh pada starter
Acetobacter xylinum ini yang mengharuskan kondisi
lingkungan yang asam, lain halnya dengan lactobacillus
yang pengendali larutannya bersifat basa.
Lalu pada pembuatan starter ini perlu diperhatikan
soal sterilisasi dan penanganan pembuatannya agar tidak