P emasangan Proteksi Katodik pada Kapal Pengertian Proteksi Katodik Proteksi katodik adalah suatu cara perlindungan korosi secara elektrokimia dimana reaksi oksidasi pada sel galvanic dikonsentrasikan pada anode dan menghilangkan korosi pada katoda sebagai struktur yang akan dilindungi secara listrik dibuat negatif sehingga bertindak sebagai katoda. Elektroda yang lain secara listrik dibuat positif dan bertindak sebagai anode sehingga tercipta suatu sistem rangkaian arus listrik searah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
P
emasangan Proteksi Katodik pada Kapal
Pengertian Proteksi Katodik
Proteksi katodik adalah suatu caraperlindungan korosi secara elektrokimia dimanareaksi oksidasi pada sel galvanic dikonsentrasikanpada anode dan menghilangkan korosi pada katodasebagai struktur yang akan dilindungi secaralistrik dibuat negatif sehingga bertindak sebagaikatoda. Elektroda yang lain secara listrikdibuat positif dan bertindak sebagai anode sehingga
tercipta suatu sistem rangkaian arus listrik searah
tertutup sebagaimana halnya bila sepotong logam
terkorosi.
Sistem ini membutuhkan anode, katode, aliran
listrik diantara keduanya dan adanya elektrolit. Dengan
kata lain penerapan hanya mungkin terjadi bila struktur
yang diproteksi dan anode berada pada hubungan secara
langsung baik secara elektronik maupun secara elektrolit.
Penggunaan zink anode (Zn) atau aluminium anode
(Al) sebagai proteksi katodik merupakan cara anoda
korban. Cara anoda korban memiliki beberapa keuntungan
bila digunakan sebagai proteksi katodik yaitu antara lain
dapat digunakan walaupun tidak ada sumber arus listrik,
pemasangannya sangat sederhana dan mudah, serta
pengawasan yang mudah sehingga tidak membutuhkan orang
yang benar-banr ahli. Namun sistem anoda korban juga
memiliki beberapa kelemahan yang diantaranya adalah arus
yang tersedia bergantung pada luasan anoda (luas
permukaan basah kapal) yang tentunya bersifat konsumtif
bila struktur yang diproteksi sangat besar.
Permukaan struktur logam di air laut diubah
menjadi bersifat katodik melalui pemberian arus yang
berasal dari anoda korban. Jenis anoda yang sesuai
dipakai di lingkungan air laut adalah anoda korban yang
dalam hal ini menggunakan alloy (campuran logam) dari
bahan seng, aluminium, serta magnesium yang lebih dikenal
dengan istilah zink anode, aluminium anode, serta
magnesium anode.
Proses Pemasangan Proteksi Katodik
Sebelum melakukan pemasangan proteksi katodik
dengan metode anoda korban ini maka harus dilakukan
pekerjaan pendahuluan. Pekerjaan ini bisanya dilakukan
untuk pembersihan fouling, karat, maupun cat-cat bekas.
a. Pembersihan Badan Kapal
Pekerjaan di atas dok di mulai dengan pembersihan
badan kapal di bawah garis air dari kotoran binatang dan
tumbuhan laut (fouling organisme), cat lama dan hasil
pengkaratan. Beberapa metode telah diketahui untuk
pembersihan badan kapal, diantaranya sebagai berikut:
Pembersihan terhadap binatang dan tumbuh-tumbuhan
laut. Pembersihan ini dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
Dengan cara mekanis : dengan memakai skrap
(penyekrapan), pembersihan ini menggunakan tenaga
manusia sehingga hasilnya kurang cepat.
Gambar 4.2 Pembersihan Badan Kapal dengan Cara Mekanis
(Sumber : Data Perusahaan PT. Dok dan Perkapalan
Surabaya)
Dengan Water Jet : dengan cara ini hasilnya lebih
bersih dan cepat. Pembersihan ini menggunakan air
bertekanan tinggi (6000-10000 psi) yang disemprotkan
melalui nozel. Media yang digunakan biasanya air laut
maupun air tawar. Mengingat air laut mempunyai daya
korosi tinggi sebaiknya menggunakan air tawar selain
itu jika menggunakan air tawar binatang dan tumbuhan
laut mudah terlepas. Pompa water jet di taruh di atas
kereta sehingga mudah untuk di pindah-pindah.
Gambar 4.3 Pembersihan Badan Kapal Menggunakan Water
Jet
(Sumber : Data Perusahaan PT. Dok dan
Perkapalan Surabaya)
Pembersihan terhadap karat dan cat.
Dengan cara-cara sebagai berikut :
Palu ketok/chipping : dengan cara ini hasilnya kurang
cepat 1-2 m²/jam serta kurang cepat karena
mengunakan tenaga manusia.
Sikat Baja (wire brush) : cara ini digunakan setelah
dilakukan dengan palu ketok sehingga sisa-sisa yang
masih menempel dapat di bersihkan.
Gerinda listrik : dengan cara ini tanpa pengetokan
serta hasil pembersihanya lebih cepat serta lebih
baik tetapi base metal (plat) ikut terkikis.
Sand blasting : Cara ini mengunakan pasir dan udara
bertekanan dari kompresor. Pasir-pasir ditembakkan
dengan udara bertekanan melalui nozel. Biasanya
tekanan kompresor (6 kg/mm²) serta diameter pasir
0,5-2 mm. Cara ini mengandung debu debu halus
sehingga dapat mengganggu kesehatan bila terhirup,
sehingga operator harus menggunakan masker.
Shot Blasting : cara ini hampir sama dengan sand blasting
tetapi media yang digunakan berbeda, biasanya
menggunakan butiran butiran baja 0,5-0,8 mm dan
biasanya dilakukan di tempat tertutup.
b. Pemeriksaan dan Penggantian Plat Badan Kapal
Pemeriksaan kerusakan dan cacat pada plat sangat
penting karena dengan proses ini kita dapat menentukan
perbaikan-perbaikan bagian mana yang akan kita kerjakan
serta memanejerial waktu sehingga perbaikan bisa tepat
sesuai dengan jadwal. Sebelum memulai pemeriksaan maka
harus dilakukan pekerjaan pendahuluan sebagai berikut :
1. Pembersihan tumbuhan dan binatang laut
2. Pembersihan terhadap sisa-sisa cat dan karat
3. Pembersihan ruang muat dan pembebasan terhadap gas-
gas yang mudah terbakar (gas free).
4. Membuka tutup man hole (lubang orang).
Setelah pekerjaan pendahuluan dilaksanakan maka
mulai dilakukan pengecekan dan pemeriksaan pada bagian
bagian kapal. Pemeriksaan tersebut meliputi :
1. Pemeriksaan pada plat lambung kapal.
2. Pemeriksaan balok balok konstruksi.
3. Pemeriksaan kekedapan.
4. Pemeriksaan perlengkapan kapal (propeller, jangkar,
rudder, dll).
5. Pengecatan.
6. Pemasangan proteksi katodik.
c. Pemeriksaan plat lambung kapal.
Pemeriksaan ini meliputi :
1. Pengurangan ketebalan plat
Selama pelayaran plat akan mengalami
pengurangan ketebalan karena korosi yang dialami oleh
plat. Sehingga pemeriksaan ketebalan akan menjadi
sangat penting untuk mencegah kebocoran pada kapal
akibat plat tidak mampu menahan tekanan air sesuai
yang direncanakan. Dalam pelaksanaannya pengecekan
ketebalan dicari pada daerah yang tipis, bisa
menggunakan test hammer. Test hammer memiliki dua ujung:
Ujung yang runcing dipakai menghilangkan karat atau
kotoran lain
Ujung yang lainya tumpul digunakan untuk memukul
plat
Pemilihan plat tipis tidaknya dengan
mendengarkan suaranya, semakin tinggi nada getaran
maka semakin tipis plat tersebut. Kemudian kita ukur
ketebalan plat tersebut. Pengukuran ketebalan biasanya
dilakukan pada 50 titik atau sesuai kontrak. Ada
beberapa cara menentukan ketebalan plat :
Cara lama : dengan melubangi plat di las dengan
acetelyn atau mengebor bagian plat yang dianggap
tipis, kemudian lubang diukur ketebalan platnya,
jika masih memenuhi persyaratan maka lubang tersebut
ditutup kembali dengan ditap dahulu kemudian di baut
dan di las dengan las listrik.
Kekurangan : menimbulkan cacat baru.
Cara baru : dengan ultra sonic thickness test. Plat yang
akan dites di bersihkan dahulu (dengan gerinda)
kemudian diberi cairan (oli), sebelum digunakan alat
dikalibrasi sesuai dengan plat yang akan kita ukur.
Alat ini tidak menyebabkan cacat baru.
Pengurangan ketebalan plat disebabkan karena
korosi, laju korosi pada tempat berbeda beda sehingga
pengurangan ketebalan plat akan berbeda pula.
Ketebalan plat yang mengalami pengkaratan tidak boleh
lebih dari standart tebal minimum yang ditetapkan oleh
klas. Jika tidak memenuhi maka plat harus diganti.
Dalam penggantian plat/replating maka harus melihat
gambar bukaan kulit (sheel exspantion) dimana ketebalan
plat pada tiap-tiap bagian sudah ditulis sehingga jika
di ganti ada keterangan, dengan demikian dapat
diketahui plat yang sudah di ganti maupun yang belum,
sehingga mempermudah pemeriksaan.
2. Deformasi plat
Deformasi pada plat bisa disebabkan berbagai
cara, misalnya tabrakan dll. Besarnya bengkokan plat
pada bagian yang paling dalam nilainya tidak boleh
lebih dari 5x tebal plat kulit, jika melebihi maka
harus di ganti. Pengukuran bisa menggunakan penggaris
baja. Kerusakan plat seperti diatas bisa diperbaiki
jika masih memenuhi syarat. Beberapa cara yang bisa
digunakan untuk memperbaiki antara lain :
Dengan pemanasan dan pemukulan.
Dengan hidraulic jack.
3.Keretakan plat.
Keretakan kapal adalah masalah umum dari kapal
karena mengalami banyak tekanan serta moment-moment
yang bekerja pada kapal sewaktu berlayar. Beberapa
cara untuk mengetahui keretakan antara lain :
Visual : pemerikasaan dengan mata telanjang,
pemeriksaan ini kurang tidak bisa dilakukan pada
keretakan yang halus.
Minyak dan kapur : cara ini mengunakan media minyak
dan kapur untuk membantu memeriksa keretakan.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Bersihkan bagian yang akan diperiksa.
Permukaan diberi minyak dan beberapa lama kemudian
di lap sampai kering.
Permukaan di lebur dengan larutan kapur.
Getarkan daerah yang akan diamati dengan dipukul
palu.
Apabila timbul keretakan akan timbul warna yang
berlainan karena minyak keluar dari celah
keretakan.
Pemeriksaan dengan kapur : cara ini digunakan pada
keretakan yang nyata, kapur dilarutkan dengan
spiritus agar cepat kering. Daerah yang yang
dianggap retak dilabur dan daerah yang retak akan
terlihat terlambat mengering.
Magnetik test : cara ini dengan memanfaatkan medan
magnet yang terbentuk akibat adanya keretakan.
Sehingga serbuk magnet berkumpul pada daerah
keretakan.
Zat warna (penetran test) : cara ini menggunakan cairan
penetran (merah) yang memiliki daya tembus yang baik
ke dalam keretakan. Lapisan dibersihkan dan diberi
penetran setelah 10 menit bersihkan penetran lalu
diberi developer (putih) yang menarik penetran
sehingga pada keretakan akan timbul garis-garis
merah bila ada keretakan.
d. Penggantian plat badan kapal
Plat yang akan diganti adalah plat yang tebalnya
sudah kritis sehingga perlu diganti, berikut ini adalah