Top Banner
16/03/22 16/03/22 1 KEUANGAN DAERAH Mata Kuliah HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH Fakultas Hukum
79

Keuangan Daerah Agung

Jan 01, 2016

Download

Documents

Rahmad Hidayat

keuangan daerah adalah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Keuangan Daerah Agung

19/04/2319/04/23 11

KEUANGAN DAERAH

Mata KuliahHUKUM PEMERINTAHAN DAERAH

Fakultas Hukum

Page 2: Keuangan Daerah Agung

• KEUANGAN DAERAH SECARA UMUM DIATUR DI DALAM UNDANG UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH

• DANA PERIMBANGAN DIATUR DI DALAM

PERATURAN PEMERINTAH NO. 55 TAHUN 2005

• SECARA LEBIH SPESIFIK DIATUR DALAM PERATURAN PRESIDEN

Page 3: Keuangan Daerah Agung

PRINSIP KEBIJAKAN PRINSIP KEBIJAKAN PERIMBANGAN KEUANGANPERIMBANGAN KEUANGAN

1) 1) Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah merupakan subsistem Keuangan Pemerintahan Daerah merupakan subsistem Keuangan Negara sebagai konsekuensi pembagian tugas antara Negara sebagai konsekuensi pembagian tugas antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah.Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

2)2) Pemberian sumber keuangan Negara kepada Pemerintahan Pemberian sumber keuangan Negara kepada Pemerintahan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi didasarkan atas penyerahan tugas oleh Pemerintah kepada didasarkan atas penyerahan tugas oleh Pemerintah kepada Pemerintah Daerah dengan memperhatikan stabilitas dan Pemerintah Daerah dengan memperhatikan stabilitas dan keseimbangan fiskal. keseimbangan fiskal.

3)3) Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah merupakan suatu sistem yang Pemerintahan Daerah merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuanasas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan

19/04/2319/04/23 33

Page 4: Keuangan Daerah Agung

DASAR PENDANAANDASAR PENDANAANPEMERINTAHAN DAERAHPEMERINTAHAN DAERAH

1.1. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah dalam Penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi didanai APBD.rangka pelaksanaan Desentralisasi didanai APBD.

2.2. Penyelenggaraan urusan Pemerintah yang dilaksanakan Penyelenggaraan urusan Pemerintah yang dilaksanakan oleh gubernur dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi oleh gubernur dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi didanai APBN.didanai APBN.

3.3. Penyelenggaraan urusan Pemerintah yang dilaksanakan Penyelenggaraan urusan Pemerintah yang dilaksanakan oleh gubernur dalam rangka Tugas Pembantuan didanai oleh gubernur dalam rangka Tugas Pembantuan didanai APBN. APBN.

4.4. Pelimpahan kewenangan dalam rangka pelaksanaan Pelimpahan kewenangan dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi dan/atau penugasan dalam rangka Dekonsentrasi dan/atau penugasan dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan dari Pemerintah pelaksanaan Tugas Pembantuan dari Pemerintah kepada Pemerintah Daerah diikuti dengan pemberian kepada Pemerintah Daerah diikuti dengan pemberian dana. dana.

19/04/2319/04/23 44

Page 5: Keuangan Daerah Agung

SUMBER PENERIMAAN DAERAHSUMBER PENERIMAAN DAERAH

1.1. Penerimaan Daerah dalam pelaksanaan Desentralisasi Penerimaan Daerah dalam pelaksanaan Desentralisasi terdiri atas Pendapatan Daerah dan Pembiayaan. terdiri atas Pendapatan Daerah dan Pembiayaan.

2.2. Pendapatan Daerah bersumber dari:Pendapatan Daerah bersumber dari:

a.a. Pendapatan Asli Daerah;Pendapatan Asli Daerah;

b.b. Dana Perimbangan; danDana Perimbangan; dan

c.c. Lain-lain Pendapatan.Lain-lain Pendapatan.

3.3. Pembiayaan Daerah bersumber dari:Pembiayaan Daerah bersumber dari:

a.a. sisa lebih perhitungan anggaran Daerah;sisa lebih perhitungan anggaran Daerah;

b.b. penerimaan Pinjaman Daerah;penerimaan Pinjaman Daerah;

c.c. Dana Cadangan Daerah; danDana Cadangan Daerah; dan

d.d. hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan.hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan.

19/04/2319/04/23 55

Page 6: Keuangan Daerah Agung

PENDAPATAN ASLI DAERAHPENDAPATAN ASLI DAERAH1.1. PAD bersumber dari:PAD bersumber dari:

a.a. Pajak DaerahPajak Daerah

b.b. Retribusi DaerahRetribusi Daerah

c.c. hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkanhasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan

d.d. lain-lain PAD yang sahlain-lain PAD yang sah

2.2. Lain-lain PAD yang sah, meliputi: Lain-lain PAD yang sah, meliputi:

a.a. hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkanhasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan

b.b. jasa girojasa giro

c.c. pendapatan bungapendapatan bunga

d.d. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asingasing

e.e. komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh Daerah. Daerah.

19/04/2319/04/23 66

Page 7: Keuangan Daerah Agung

Dalam upaya meningkatkan Dalam upaya meningkatkan PAD, Daerah dilarang:PAD, Daerah dilarang:

a.a. menetapkan Peraturan Daerah menetapkan Peraturan Daerah tentang pendapatan yang tentang pendapatan yang menyebabkan ekonomi biaya tinggimenyebabkan ekonomi biaya tinggi

b.b. menetapkan Peraturan Daerah menetapkan Peraturan Daerah tentang pendapatan yang tentang pendapatan yang menghambat mobilitas penduduk, menghambat mobilitas penduduk, lalu lintas barang dan jasa lalu lintas barang dan jasa antardaerah, dan kegiatan antardaerah, dan kegiatan impor/ekspor. impor/ekspor.

19/04/2319/04/23 77

Page 8: Keuangan Daerah Agung

DANA PERIMBANGANDANA PERIMBANGAN Dana Perimbangan terdiri atas:Dana Perimbangan terdiri atas:

1. Dana Bagi Hasil1. Dana Bagi Hasil

2. Dana Alokasi Umum2. Dana Alokasi Umum

3. Dana Alokasi Khusus3. Dana Alokasi Khusus Jumlah Dana Perimbangan Jumlah Dana Perimbangan

ditetapkan setiap tahun anggaran ditetapkan setiap tahun anggaran dalam APBNdalam APBN

19/04/2319/04/23 88

Page 9: Keuangan Daerah Agung

DANA BAGI HASILDANA BAGI HASIL Dana Bagi Hasil bersumber dari pajak dan sumber daya Dana Bagi Hasil bersumber dari pajak dan sumber daya

alam.alam. Dana Bagi Hasil yang bersumber dari pajak terdiri atas:Dana Bagi Hasil yang bersumber dari pajak terdiri atas:

a.a. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB); Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);

b.b. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); dan

c.c. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21. Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21.

Dana Bagi Hasil yang bersumber dari sumber daya alam Dana Bagi Hasil yang bersumber dari sumber daya alam berasal dari:berasal dari:a.a. kehutanan;kehutanan;

b.b. pertambangan umum;pertambangan umum;

c.c. perikanan; perikanan;

d.d. pertambangan minyak bumi;pertambangan minyak bumi;

e.e. pertambangan gas bumi; danpertambangan gas bumi; dan

f.f. pertambangan panas bumi.pertambangan panas bumi.

19/04/2319/04/23 99

Page 10: Keuangan Daerah Agung

Dana Bagi Hasil dari penerimaan PBB dan BPHTB dibagi antara Dana Bagi Hasil dari penerimaan PBB dan BPHTB dibagi antara daerah provinsi, daerah kabupaten/kota, dan Pemerintahdaerah provinsi, daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah

Dana Bagi Hasil dari penerimaan PBB sebesar 90% (sembilan puluh Dana Bagi Hasil dari penerimaan PBB sebesar 90% (sembilan puluh persen) untuk Daerah dengan rincian sebagai berikut:persen) untuk Daerah dengan rincian sebagai berikut:

a.16,2% (enam belas dua persepuluh persen) untuk daerah provinsi a.16,2% (enam belas dua persepuluh persen) untuk daerah provinsi yang bersangkutan dan disalurkan ke Rekening Kas Umum yang bersangkutan dan disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah provinsiDaerah provinsi

b.64,8% (enam puluh empat delapan persepuluh persen) untuk b.64,8% (enam puluh empat delapan persepuluh persen) untuk daerah kabupaten/kota yang bersangkutan dan disalurkan ke daerah kabupaten/kota yang bersangkutan dan disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah kabupaten/kotaRekening Kas Umum Daerah kabupaten/kota

c.9% (sembilan persen) untuk biaya pemungutanc.9% (sembilan persen) untuk biaya pemungutan 10% (sepuluh persen) bagian Pemerintah dari penerimaan PBB 10% (sepuluh persen) bagian Pemerintah dari penerimaan PBB

dibagikan kepada seluruh daerah kabupaten dan kota yang dibagikan kepada seluruh daerah kabupaten dan kota yang didasarkan atas realisasi penerimaan PBB tahun anggaran berjalan, didasarkan atas realisasi penerimaan PBB tahun anggaran berjalan, dengan imbangan sebagai berikut: dengan imbangan sebagai berikut:

a.65% (enam puluh lima persen) dibagikan secara merata kepada a.65% (enam puluh lima persen) dibagikan secara merata kepada seluruh daerah kabupaten dan kota; danseluruh daerah kabupaten dan kota; dan

b.35% (tiga puluh lima persen) dibagikan sebagai insentif kepada b.35% (tiga puluh lima persen) dibagikan sebagai insentif kepada daerah kabupaten dan kota yang realisasi tahun sebelumnya daerah kabupaten dan kota yang realisasi tahun sebelumnya mencapai/melampaui rencana penerimaan sektor tertentu.mencapai/melampaui rencana penerimaan sektor tertentu.

19/04/2319/04/23 1010

Page 11: Keuangan Daerah Agung

Dana Bagi Hasil dari penerimaan BPHTB adalah Dana Bagi Hasil dari penerimaan BPHTB adalah sebesar 80% (delapan puluh persen) dengan rincian sebesar 80% (delapan puluh persen) dengan rincian sebagai berikut:sebagai berikut:

a.16% (enam belas persen) untuk daerah provinsi a.16% (enam belas persen) untuk daerah provinsi yang bersangkutan dan disalurkan ke Rekening Kas yang bersangkutan dan disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah provinsiUmum Daerah provinsi

b.64% (enam puluh empat persen) untuk daerah b.64% (enam puluh empat persen) untuk daerah kabupaten dan kota penghasil dan disalurkan ke kabupaten dan kota penghasil dan disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah kabupaten/kotaRekening Kas Umum Daerah kabupaten/kota

20% (dua puluh persen) bagian Pemerintah dari 20% (dua puluh persen) bagian Pemerintah dari penerimaan BPHTB dibagikan dengan porsi yang penerimaan BPHTB dibagikan dengan porsi yang sama besar untuk seluruh kabupaten dan kota.sama besar untuk seluruh kabupaten dan kota.

Penyaluran Dana Bagi Hasil PBB dan BPHTB dilakukan Penyaluran Dana Bagi Hasil PBB dan BPHTB dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

  19/04/2319/04/23 1111

Page 12: Keuangan Daerah Agung

Dana Bagi Hasil dari penerimaan PPh Pasal 25 dan Dana Bagi Hasil dari penerimaan PPh Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21 yang merupakan bagian Daerah dan PPh Pasal 21 yang merupakan bagian Daerah adalah sebesar 20% (dua puluh persen).adalah sebesar 20% (dua puluh persen).

Dana Bagi Hasil dari penerimaan PPh dibagi antara Dana Bagi Hasil dari penerimaan PPh dibagi antara Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota.Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota.

Dana Bagi Hasil dari penerimaan PPh Pasal 25 dan Dana Bagi Hasil dari penerimaan PPh Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21 dibagi dengan imbangan 60% dan PPh Pasal 21 dibagi dengan imbangan 60% (enam puluh persen) untuk kabupaten/kota dan (enam puluh persen) untuk kabupaten/kota dan 40% (empat puluh persen) untuk provinsi. 40% (empat puluh persen) untuk provinsi.

Penyaluran Dana Bagi Hasil dari penerimaan PPh Penyaluran Dana Bagi Hasil dari penerimaan PPh dilaksanakan secara triwulanan.dilaksanakan secara triwulanan.

19/04/2319/04/23 1212

Page 13: Keuangan Daerah Agung

Pembagian Penerimaan Negara yang Pembagian Penerimaan Negara yang berasal dari sumber daya alamberasal dari sumber daya alam

Penerimaan Kehutanan yang berasal dari penerimaan Iuran Hak Penerimaan Kehutanan yang berasal dari penerimaan Iuran Hak Pengusahaan Hutan (IHPH) dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) Pengusahaan Hutan (IHPH) dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) yang dihasilkan dari wilayah Daerah yang bersangkutan dibagi yang dihasilkan dari wilayah Daerah yang bersangkutan dibagi dengan imbangan 20% (dua puluh persen) untuk Pemerintah dan dengan imbangan 20% (dua puluh persen) untuk Pemerintah dan 80% (delapan puluh persen) untuk Daerah80% (delapan puluh persen) untuk Daerah

Penerimaan Kehutanan yang berasal dari Dana Reboisasi dibagi Penerimaan Kehutanan yang berasal dari Dana Reboisasi dibagi dengan imbangan sebesar 60% (enam puluh persen) untuk dengan imbangan sebesar 60% (enam puluh persen) untuk Pemerintah dan 40% (empat puluh persen) untuk DaerahPemerintah dan 40% (empat puluh persen) untuk Daerah

Penerimaan Pertambangan Umum yang dihasilkan dari wilayah Penerimaan Pertambangan Umum yang dihasilkan dari wilayah Daerah yang bersangkutan, dibagi dengan imbangan 20% (dua Daerah yang bersangkutan, dibagi dengan imbangan 20% (dua puluh persen) untuk Pemerintah dan 80% (delapan puluh persen) puluh persen) untuk Pemerintah dan 80% (delapan puluh persen) untuk Daerahuntuk Daerah

Penerimaan Perikanan yang diterima secara nasional dibagi Penerimaan Perikanan yang diterima secara nasional dibagi dengan imbangan 20% (dua puluh persen) untuk Pemerintah dan dengan imbangan 20% (dua puluh persen) untuk Pemerintah dan 80% (delapan puluh persen) untuk seluruh kabupaten/kota80% (delapan puluh persen) untuk seluruh kabupaten/kota

19/04/2319/04/23 1313

Page 14: Keuangan Daerah Agung

Penerimaan Pertambangan Minyak Bumi yang dihasilkan dari Penerimaan Pertambangan Minyak Bumi yang dihasilkan dari wilayah Daerah yang bersangkutan setelah dikurangi wilayah Daerah yang bersangkutan setelah dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya sesuai dengan komponen pajak dan pungutan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dibagi dengan imbangan:peraturan perundang-undangan, dibagi dengan imbangan:1. 84,5% (delapan puluh empat setengah persen) untuk 1. 84,5% (delapan puluh empat setengah persen) untuk

PemerintahPemerintah

2. 15,5% (lima belas setengah persen) untuk Daerah2. 15,5% (lima belas setengah persen) untuk Daerah Penerimaan Pertambangan Gas Bumi yang dihasilkan dari Penerimaan Pertambangan Gas Bumi yang dihasilkan dari

wilayah Daerah yang bersangkutan setelah dikurangi wilayah Daerah yang bersangkutan setelah dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya sesuai dengan komponen pajak dan pungutan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dibagi dengan imbangan:peraturan perundang-undangan, dibagi dengan imbangan:1.1. 69,5% (enam puluh sembilan setengah persen) untuk 69,5% (enam puluh sembilan setengah persen) untuk

PemerintahPemerintah

2. 30,5% (tiga puluh setengah persen) untuk Daerah2. 30,5% (tiga puluh setengah persen) untuk Daerah Pertambangan Panas Bumi yang dihasilkan dari wilayah Daerah Pertambangan Panas Bumi yang dihasilkan dari wilayah Daerah

yang bersangkutan yang merupakan Penerimaan Negara yang bersangkutan yang merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak, dibagi dengan imbangan 20% (dua puluh persen) Bukan Pajak, dibagi dengan imbangan 20% (dua puluh persen) untuk Pemerintah dan 80% (delapan puluh persen) untuk untuk Pemerintah dan 80% (delapan puluh persen) untuk Daerah.Daerah.

19/04/2319/04/23 1414

Page 15: Keuangan Daerah Agung

Dana Bagi Hasil dari penerimaan IHPH yang menjadi Dana Bagi Hasil dari penerimaan IHPH yang menjadi bagian Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 bagian Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a, dibagi dengan rincian:huruf a, dibagi dengan rincian:

a.16% (enam belas persen) untuk provinsia.16% (enam belas persen) untuk provinsi

b.64% (enam puluh empat persen) untuk b.64% (enam puluh empat persen) untuk kabupaten/kota penghasilkabupaten/kota penghasil

Dana Bagi Hasil dari penerimaan PSDH yang menjadi Dana Bagi Hasil dari penerimaan PSDH yang menjadi bagian Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 bagian Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a, dibagi dengan rincian:huruf a, dibagi dengan rincian:

a.16% (enam belas persen) untuk provinsi yang a.16% (enam belas persen) untuk provinsi yang bersangkutanbersangkutan

b.32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota b.32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota penghasilpenghasil

c.32% (tiga puluh dua persen) dibagikan dengan porsi c.32% (tiga puluh dua persen) dibagikan dengan porsi yang sama besar untuk kabupaten/kota lainnya yang sama besar untuk kabupaten/kota lainnya dalam provinsi yang bersangkutandalam provinsi yang bersangkutan

19/04/2319/04/23 1515

Page 16: Keuangan Daerah Agung

Dana Bagi Hasil dari Dana ReboisasiDana Bagi Hasil dari Dana Reboisasi

a.60% (enam puluh persen) bagian a.60% (enam puluh persen) bagian Pemerintah digunakan untuk Pemerintah digunakan untuk rehabilitasi hutan dan lahan secara rehabilitasi hutan dan lahan secara nasional; dan nasional; dan

b.40% (empat puluh persen) bagian b.40% (empat puluh persen) bagian daerah digunakan untuk kegiatan daerah digunakan untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di rehabilitasi hutan dan lahan di kabupaten/kota penghasil.kabupaten/kota penghasil.

19/04/2319/04/23 1616

Page 17: Keuangan Daerah Agung

Penerimaan Pertambangan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal Penerimaan Pertambangan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf c terdiri atas:14 huruf c terdiri atas:

a.a. Penerimaan Iuran Tetap (Penerimaan Iuran Tetap (Land-rentLand-rent); dan); dan

b.b. Penerimaan Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Penerimaan Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (RoyaltiRoyalti).). Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Negara Iuran Tetap (Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Negara Iuran Tetap (Land-rentLand-rent) yang ) yang

menjadi bagian Daerah, dibagi dengan rincian:menjadi bagian Daerah, dibagi dengan rincian:

a.a. 16% (enam belas persen) untuk provinsi yang bersangkutan16% (enam belas persen) untuk provinsi yang bersangkutan

b.b. 64% (enam puluh empat persen) untuk kabupaten/kota 64% (enam puluh empat persen) untuk kabupaten/kota penghasil.penghasil.

Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Negara Iuran Eksplorasi dan Iuran Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Negara Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalti) yang menjadi bagian Daerah, dibagi dengan Eksploitasi (Royalti) yang menjadi bagian Daerah, dibagi dengan rincian:rincian:

a.a. 16% (enam belas persen) untuk provinsi yang bersangkutan16% (enam belas persen) untuk provinsi yang bersangkutan

b.b. 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota penghasil32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota penghasil

c.c. 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota lainnya 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan.dalam provinsi yang bersangkutan.

Bagian kabupaten/kota, dibagikan dengan porsi yang sama besar Bagian kabupaten/kota, dibagikan dengan porsi yang sama besar untuk semua kabupaten/kota dalam provinsi yang bersangkutan.untuk semua kabupaten/kota dalam provinsi yang bersangkutan.

19/04/2319/04/23 1717

Page 18: Keuangan Daerah Agung

Penerimaan Perikanan terdiri atas:a. Penerimaan Pungutan Pengusahaan

Perikananb. Penerimaan Pungutan Hasil

Perikanan Dana Bagi Hasil dari Penerimaan

Negara sektor perikanan dibagikan dengan porsi yang sama besar kepada kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Page 19: Keuangan Daerah Agung

• Penerimaan Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi yang dibagikan ke Daerah adalah Penerimaan Negara dari sumber daya alam Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi dari wilayah Daerah yang bersangkutan setelah dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya.

• Dana Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi sebesar 15% (lima belas persen) dibagi dengan rincian sebagai berikut:

1. 3% (tiga persen) dibagikan untuk provinsi yang ber-sangkutan;

2. 6% (enam persen) dibagikan untuk kabupaten/kota penghasil; dan

3. 6% (enam persen) dibagikan untuk kabupaten/kota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan.

• Dana Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi sebesar 30% (tiga puluh persen) dibagi dengan rincian sebagai berikut:

1. 6% (enam persen) dibagikan untuk provinsi yang bersangkutan;

2. 12% (dua belas persen) dibagikan untuk kabupaten/kota penghasil; dan

3. 12% (dua belas persen) dibagikan untuk kabupaten/kota lainnya dalam provinsi bersangkutan.

Page 20: Keuangan Daerah Agung

Dana Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi sebesar 0,5% (setengah persen) dialokasikan untuk menambah anggaran pendidikan dasar.

Dana Bagi Hasil dibagi masing-masing dengan rincian sebagai berikut:

a. 0,1% (satu persepuluh persen) dibagikan untuk provinsi yang bersangkutan;

b. 0,2% (dua persepuluh persen) dibagikan untuk kabupaten/ kota penghasil; dan

c. 0,2% (dua persepuluh persen) dibagikan untuk kabupaten/ kota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan.

Bagian kabupaten/kota, dibagikan dengan porsi yang sama besar untuk semua kabupaten/kota dalam provinsi yang bersangkutan

Page 21: Keuangan Daerah Agung

Penerimaan Negara dari Pertambangan Panas Bumi merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang terdiri atas:

a. Setoran Bagian Pemerintah; danb. Iuran tetap dan iuran produksi.

Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Pertambangan Panas Bumi yang dibagikan kepada Daerah dibagi dengan rincian:

a. 16% (enam belas persen) untuk provinsi yang bersangkutan;

b. 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota penghasil; dan

c. 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan.

Bagian kabupaten/kota dibagikan dengan porsi yang sama besar untuk semua kabupaten/kota dalam provinsi yang bersangkutan.

Page 22: Keuangan Daerah Agung

Pemerintah menetapkan alokasi Dana Bagi Hasil yang berasal dari sumber daya alam sesuai dengan penetapan dasar perhitungan dan daerah penghasil.

Dana Bagi Hasil yang merupakan bagian Daerah disalurkan berdasarkan realisasi penerimaan tahun anggaran berjalan.

Realisasi penyaluran Dana Bagi Hasil yang berasal dari sektor minyak bumi dan gas bumi tidak melebihi 130% (seratus tiga puluh persen) dari asumsi dasar harga minyak bumi dan gas bumi dalam APBN tahun berjalan.

Dalam hal Dana Bagi Hasil sektor minyak bumi dan gas bumi 130% (seratus tiga puluh persen), penyaluran dilakukan melalui mekanisme APBN Perubahan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai Dana Bagi Hasil diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Page 23: Keuangan Daerah Agung

DANA ALOKASI UMUM Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan

sekurang-kurangnya 26% (dua puluh enam persen) dari Pendapatan Dalam Negeri Neto yang ditetapkan dalam APBN.

DAU untuk suatu Daerah dialokasikan atas dasar celah fiskal dan alokasi dasar.

Celah fiskal adalah kebutuhan fiskal dikurangi dengan kapasitas fiskal Daerah.

Alokasi dasar dihitung berdasarkan jumlah gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah.

Page 24: Keuangan Daerah Agung

Kebutuhan fiskal Daerah merupakan kebutuhan pendanaan Daerah untuk melaksanakan fungsi layanan dasar umum.

Setiap kebutuhan pendanaan diukur secara berturut-turut dengan jumlah penduduk, luas wilayah, Indeks Kemahalan Konstruksi, Produk Domestik Regional Bruto per kapita, dan Indeks Pembangunan Manusia.

Kapasitas fiskal Daerah merupakan sumber pendanaan Daerah yang berasal dari PAD dan Dana Bagi Hasil.

Proporsi DAU antara daerah provinsi dan kabupaten/kota ditetapkan berdasarkan imbangan kewenangan antara provinsi dan kabupaten/kota.

Page 25: Keuangan Daerah Agung

DAU atas dasar celah fiskal untuk suatu daerah provinsi dihitung berdasarkan perkalian bobot daerah provinsi yang bersangkutan dengan jumlah DAU seluruh daerah provinsi.

Bobot daerah provinsi merupakan perbandingan antara celah fiskal daerah provinsi yang bersangkutan dan total celah fiskal seluruh daerah provinsi.

DAU atas dasar celah fiskal untuk suatu daerah kabupaten/kota dihitung berdasarkan perkalian bobot daerah kabupaten/kota yang bersangkutan dengan jumlah DAU seluruh daerah kabupaten/ kota.

Bobot daerah kabupaten/kota merupakan perbandingan antara celah fiskal daerah kabupaten/kota yang bersangkutan dan total celah fiskal seluruh daerah kabupaten/kota.

Page 26: Keuangan Daerah Agung

Daerah yang memiliki nilai celah fiskal sama dengan nol menerima DAU sebesar alokasi dasar.

Daerah yang memiliki nilai celah fiskal negatif dan nilai negatif tersebut lebih kecil dari alokasi dasar menerima DAU sebesar alokasi dasar setelah dikurangi nilai celah fiskal.

Daerah yang memiliki nilai celah fiskal negatif dan nilai negatif tersebut sama atau lebih besar dari alokasi dasar tidak menerima DAU.

Data untuk menghitung kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal diperoleh dari lembaga statistik pemerintah dan/atau lembaga pemerintah yang berwenang menerbitkan data yang dapat dipertanggungjawabkan.

Page 27: Keuangan Daerah Agung

Pemerintah merumuskan formula dan penghitungan DAU dengan memperhatikan pertimbangan dewan yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan otonomi daerah.

Hasil penghitungan DAU per provinsi, kabupaten, dan kota ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

Penyaluran DAU dilaksanakan setiap bulan masing-masing sebesar 1/12 (satu perdua belas) dari DAU Daerah yang bersangkutan.

Penyaluran DAU dilaksanakan sebelum bulan bersangkutan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai DAU diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Page 28: Keuangan Daerah Agung

DANA ALOKASI KHUSUS

Besaran DAK ditetapkan setiap tahun dalam APBN.

DAK dialokasikan kepada Daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah

Kegiatan khusus sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan dalam APBN

Page 29: Keuangan Daerah Agung

Pemerintah menetapkan kriteria DAK yang meliputi kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.

Kriteria umum ditetapkan dengan mempertimbangkan kemampuan Keuangan Daerah dalam APBD.

Kriteria khusus ditetapkan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan karakteristik Daerah.

Kriteria teknis ditetapkan oleh kementerian Negara/departemen teknis.

Page 30: Keuangan Daerah Agung

Daerah penerima DAK wajib menyediakan Dana Pendamping sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari alokasi DAK.

Dana Pendamping dianggarkan dalam APBD.

Daerah dengan kemampuan fiskal tertentu tidak diwajibkan menyediakan Dana Pendamping.

Ketentuan lebih lanjut mengenai DAK diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Page 31: Keuangan Daerah Agung

LAIN LAIN PENDAPATAN Lain-lain Pendapatan terdiri atas

pendapatan hibah dan pendapatan Dana Darurat.

Pendapatan hibah merupakan bantuan yang tidak mengikat.

Hibah kepada Daerah yang bersumber dari luar negeri dilakukan melalui Pemerintah.

Hibah dituangkan dalam suatu naskah perjanjian antara Pemerintah Daerah dan pemberi hibah.

Hibah digunakan sesuai dengan naskah perjanjian

Page 32: Keuangan Daerah Agung

Pemerintah mengalokasikan Dana Darurat yang berasal dari APBN untuk keperluan mendesak yang diakibatkan oleh bencana nasional dan/atau peristiwa luar biasa yang tidak dapat ditanggulangi oleh Daerah dengan menggunakan sumber APBD.

Keadaan yang dapat digolongkan sebagai bencana nasional dan/atau peristiwa luar biasa ditetapkan oleh Presiden.

Pemerintah dapat mengalokasikan Dana Darurat pada Daerah yang dinyatakan mengalami krisis solvabilitas.

Daerah dinyatakan mengalami krisis solvabilitas berdasarkan evaluasi Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Krisis solvabilitas ditetapkan oleh Pemerintah setelah berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat.

Page 33: Keuangan Daerah Agung

PINJAMAN DAERAHPINJAMAN DAERAH Pemerintah menetapkan batas maksimal kumulatif

pinjaman Pemerintah dan Pemerintah Daerah dengan memperhatikan keadaan dan prakiraan perkembangan perekonomian nasional.

Batas maksimal kumulatif pinjaman tidak melebihi 60% (enam puluh persen) dari Produk Domestik Bruto tahun bersangkutan.

Menteri Keuangan menetapkan batas maksimal kumulatif pinjaman Pemerintah Daerah secara keseluruhan selambat-lambatnya bulan Agustus untuk tahun anggaran berikutnya.

Pengendalian batas maksimal kumulatif Pinjaman Daerah harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

19/04/2319/04/23 3333

Page 34: Keuangan Daerah Agung

Daerah tidak dapat melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri.

Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut, dikenakan sanksi administratif berupa penundaan dan/atau pemotongan atas penyaluran Dana Perimbangan oleh Menteri Keuangan.

19/04/2319/04/23 3434

Page 35: Keuangan Daerah Agung

SUMBER PINJAMAN DAERAHSUMBER PINJAMAN DAERAH Pinjaman Daerah bersumber dari:

a. Pemerintahb. Pemerintah Daerah lainc. lembaga keuangan bankd. lembaga keuangan bukan banke. masyarakat

Pinjaman Daerah yang bersumber dari Pemerintah diberikan melalui Menteri Keuangan.

Pinjaman Daerah yang bersumber dari masyarakat berupa Obligasi Daerah diterbitkan melalui pasar modal.

19/04/2319/04/23 3535

Page 36: Keuangan Daerah Agung

Jenis dan Jangka Waktu Pinjaman Jenis Pinjaman terdiri atas :

a. Pinjaman Jangka Pendekb. Pinjaman Jangka Menengahc. Pinjaman Jangka Panjang

Pinjaman Jangka Pendek merupakan Pinjaman Daerah dalam jangka waktu kurang atau sama dengan satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga, dan biaya lain seluruhnya harus dilunasi dalam tahun anggaran yang bersangkutan.

Pinjaman Jangka Menengah merupakan Pinjaman Daerah dalam jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga, dan biaya lain harus dilunasi dalam kurun waktu yang tidak melebihi sisa masa jabatan Kepala Daerah yang bersangkutan.

Pinjaman Jangka Panjang merupakan Pinjaman Daerah dalam jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga, dan biaya lain harus dilunasi pada tahun-tahun anggaran berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman yang bersangkutan.

19/04/2319/04/23 3636

Page 37: Keuangan Daerah Agung

PENGGUNAAN PINJAMAN DAERAHPENGGUNAAN PINJAMAN DAERAH Pinjaman Jangka Pendek dipergunakan

hanya untuk menutup kekurangan arus kas. Pinjaman Jangka Menengah dipergunakan

untuk membiayai penyediaan layanan umum yang tidak menghasilkan penerimaan.

Pinjaman Jangka Panjang dipergunakan untuk membiayai proyek investasi yang menghasilkan penerimaan.

Pinjaman Jangka Menengah dan Jangka Panjang wajib mendapatkan persetujuan DPRD.

19/04/2319/04/23 3737

Page 38: Keuangan Daerah Agung

PERSYARATAN PINJAMAN DAERAHPERSYARATAN PINJAMAN DAERAH Dalam melakukan pinjaman, Daerah wajib

memenuhi persyaratan:1. jumlah sisa Pinjaman Daerah ditambah jumlah

pinjaman yang akan ditarik tidak melebihi 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya;

2. rasio kemampuan keuangan Daerah untuk mengembalikan pinjaman ditetapkan oleh Pemerintah;

3. tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang berasal dari Pemerintah.

19/04/2319/04/23 3838

Page 39: Keuangan Daerah Agung

Daerah tidak dapat memberikan jaminan atas pinjaman pihak lain.

Pendapatan Daerah dan/atau barang milik Daerah tidak boleh dijadikan jaminan Pinjaman Daerah.

Proyek yang dibiayai dari Obligasi Daerah beserta barang milik Daerah yang melekat dalam proyek tersebut dapat dijadikan jaminan Obligasi Daerah.

19/04/2319/04/23 3939

Page 40: Keuangan Daerah Agung

PROSEDUR PINJAMAN DAERAHPROSEDUR PINJAMAN DAERAH Pemerintah dapat memberikan pinjaman

kepada Pemerintah Daerah yang dananya berasal dari luar negeri.

Pinjaman kepada Pemerintah Daerah dilakukan melalui perjanjian penerusan pinjaman kepada Pemerintah Daerah.

Perjanjian penerusan pinjaman dilakukan antara Menteri Keuangan dan Kepala Daerah.

Perjanjian penerusan dapat dinyatakan dalam mata uang Rupiah atau mata uang asing.

19/04/2319/04/23 4040

Page 41: Keuangan Daerah Agung

OBLIGASI DAERAHOBLIGASI DAERAH Daerah dapat menerbitkan Obligasi Daerah dalam mata

uang Rupiah di pasar modal domestik. Nilai Obligasi Daerah pada saat jatuh tempo sama

dengan nilai nominal Obligasi Daerah pada saat diterbitkan.

Penerbitan Obligasi Daerah wajib memenuhi ketentuan serta mengikuti peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Hasil penjualan Obligasi Daerah digunakan untuk membiayai investasi sektor publik yang menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Penerimaan dari investasi sektor publik digunakan untuk membiayai kewajiban bunga dan pokok Obligasi Daerah terkait dan sisanya disetorkan ke kas Daerah.

19/04/2319/04/23 4141

Page 42: Keuangan Daerah Agung

Dalam hal Pemerintah Daerah menerbitkan Obligasi Daerah, Kepala Daerah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan DPRD dan Pemerintah.

Penerbitan Obligasi Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Persetujuan diberikan atas nilai bersih maksimal Obligasi Daerah yang akan diterbitkan pada saat penetapan APBD

Pemerintah tidak menjamin Obligasi Daerah.

19/04/2319/04/23 4242

Page 43: Keuangan Daerah Agung

Setiap Obligasi Daerah sekurang-kurangnya mencantumkan:1. nilai nominal;2. tanggal jatuh tempo;3. tanggal pembayaran bunga; 4. tingkat bunga (kupon); 5. frekuensi pembayaran bunga; 6. cara perhitungan pembayaran bunga; 7. ketentuan tentang hak untuk membeli

kembali Obligasi Daerah sebelum jatuh tempo; dan

8. ketentuan tentang pengalihan kepemilikan.

19/04/2319/04/23 4343

Page 44: Keuangan Daerah Agung

Persetujuan DPRD mengenai penerbitan Obligasi Daerah meliputi pembayaran semua kewajiban bunga dan pokok yang timbul sebagai akibat penerbitan Obligasi Daerah dimaksud.

Pemerintah Daerah wajib membayar bunga dan pokok setiap Obligasi Daerah pada saat jatuh tempo.

Dana untuk membayar bunga dan pokok disediakan dalam APBD setiap tahun sampai dengan berakhirnya kewajiban tersebut.

Dalam hal pembayaran bunga dimaksud melebihi perkiraan dana, Kepala Daerah melakukan pembayaran dan menyampaikan realisasi pembayaran tersebut kepada DPRD dalam pembahasan Perubahan APBD.

19/04/2319/04/23 4444

Page 45: Keuangan Daerah Agung

Pengelolaan Obligasi Daerah diselenggarakan oleh Kepala Daerah.

Pengelolaan Obligasi Daerah sekurang-kurangnya meliputi:1. penetapan strategi dan kebijakan pengelolaan

Obligasi Daerah termasuk kebijakan pengendalian risiko;

2. perencanaan dan penetapan struktur portofolio Pinjaman Daerah;

3. penerbitan Obligasi Daerah;4. penjualan Obligasi Daerah melalui lelang;5. pembelian kembali Obligasi Daerah sebelum

jatuh tempo;6. pelunasan pada saat jatuh tempo; dan7. pertanggungjawaban.

19/04/2319/04/23 4545

Page 46: Keuangan Daerah Agung

Pelaporan Pinjaman Daerah Pemerintah Daerah wajib melaporkan posisi kumulatif

pinjaman dan kewajiban pinjaman kepada Pemerintah setiap semester dalam tahun anggaran berjalan.

Dalam hal Daerah tidak menyampaikan laporan, Pemerintah dapat menunda penyaluran Dana Perimbangan.

Seluruh kewajiban Pinjaman Daerah yang jatuh tempo wajib dianggarkan dalam APBD tahun anggaran yang bersangkutan.

Dalam hal Daerah tidak memenuhi kewajiban membayar pinjamannya kepada Pemerintah, kewajiban membayar pinjaman tersebut diperhitungkan dengan DAU dan/atau Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Negara yang menjadi hak Daerah tersebut.

19/04/2319/04/23 4646

Page 47: Keuangan Daerah Agung

PENGELOLAAN KEUANGAN DALAM RANGKA DESENTRALISASIPENGELOLAAN KEUANGAN DALAM RANGKA DESENTRALISASI Keuangan Daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan Keuangan Daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan

perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan, bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. dan manfaat untuk masyarakat.

APBD, Perubahan APBD, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, Perubahan APBD, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah.APBD setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, dan distribusi.alokasi, dan distribusi.

Semua Penerimaan dan Pengeluaran Daerah dalam tahun anggaran Semua Penerimaan dan Pengeluaran Daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD.yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD.

Surplus APBD dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran Surplus APBD dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran Daerah tahun anggaran berikutnya.Daerah tahun anggaran berikutnya.

Penggunaan surplus APBD untuk membentuk Dana Cadangan atau Penggunaan surplus APBD untuk membentuk Dana Cadangan atau penyertaan dalam Perusahaan Daerah harus memperoleh penyertaan dalam Perusahaan Daerah harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari DPRD.persetujuan terlebih dahulu dari DPRD.

Tahun anggaran APBD sama dengan tahun anggaran APBN, yang Tahun anggaran APBD sama dengan tahun anggaran APBN, yang meliputi masa 1 (satu) tahun mulai tanggal 1 Januari sampai meliputi masa 1 (satu) tahun mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desemberdengan tanggal 31 Desember

19/04/2319/04/23 4747

Page 48: Keuangan Daerah Agung

Peraturan Daerah tentang APBD merupakan dasar bagi Peraturan Daerah tentang APBD merupakan dasar bagi Pemerintah Daerah untuk melakukan Penerimaan dan Pemerintah Daerah untuk melakukan Penerimaan dan Pengeluaran Daerah.Pengeluaran Daerah.

Setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat pada Setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat pada pengeluaran atas beban APBD, jika anggaran untuk mendanai pengeluaran atas beban APBD, jika anggaran untuk mendanai pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia.pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia.

Semua Pengeluaran Daerah, termasuk subsidi, hibah, dan Semua Pengeluaran Daerah, termasuk subsidi, hibah, dan bantuan keuangan lainnya yang sesuai dengan program bantuan keuangan lainnya yang sesuai dengan program Pemerintah Daerah didanai melalui APBD.Pemerintah Daerah didanai melalui APBD.

Keterlambatan pembayaran atas tagihan yang berkaitan dengan Keterlambatan pembayaran atas tagihan yang berkaitan dengan pelaksanaan APBD dapat mengakibatkan pengenaan denda pelaksanaan APBD dapat mengakibatkan pengenaan denda dan/atau bunga.dan/atau bunga.

APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan Keuangan Daerah.pemerintahan dan kemampuan Keuangan Daerah.

Dalam hal APBD diperkirakan defisit, ditetapkan sumber-sumber Dalam hal APBD diperkirakan defisit, ditetapkan sumber-sumber pembiayaan untuk menutup defisit tersebut dalam Peraturan pembiayaan untuk menutup defisit tersebut dalam Peraturan Daerah tentang APBD. Daerah tentang APBD.

Dalam hal APBD diperkirakan surplus, ditetapkan penggunaan Dalam hal APBD diperkirakan surplus, ditetapkan penggunaan surplus tersebut dalam Peraturan Daerah tentang APBD.surplus tersebut dalam Peraturan Daerah tentang APBD.

19/04/2319/04/23 4848

Page 49: Keuangan Daerah Agung

PerencanaanPerencanaan Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah, Pemerintah Daerah menyusun RKPD Daerah, Pemerintah Daerah menyusun RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) yang mengacu (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) yang mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah sebagai satu pada Rencana Kerja Pemerintah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. nasional.

RKPD merupakan dasar penyusunan rancangan RKPD merupakan dasar penyusunan rancangan APBD.APBD.

RKPD dijabarkan dalam RKA SKPD (Rencana Kerja & RKPD dijabarkan dalam RKA SKPD (Rencana Kerja & Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah).Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah).

Ketentuan mengenai pokok-pokok penyusunan RKA Ketentuan mengenai pokok-pokok penyusunan RKA SKPD diatur dengan Peraturan Pemerintah.SKPD diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan RKA Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan RKA SKPD diatur dengan Peraturan Daerah.SKPD diatur dengan Peraturan Daerah.

19/04/2319/04/23 4949

Page 50: Keuangan Daerah Agung

APBD terdiri atas anggaran pendapatan, APBD terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan anggaran anggaran belanja, dan anggaran pembiayaan.pembiayaan.

Anggaran pendapatan berasal dari Anggaran pendapatan berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan.Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan.

Anggaran belanja diklasifikasikan menurut Anggaran belanja diklasifikasikan menurut organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja.jenis belanja.

Anggaran pembiayaan terdiri atas Anggaran pembiayaan terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.pembiayaan.

19/04/2319/04/23 5050

Page 51: Keuangan Daerah Agung

Pemerintah Daerah menyampaikan kebijakan Pemerintah Daerah menyampaikan kebijakan umum APBD tahun anggaran berikutnya umum APBD tahun anggaran berikutnya sejalan dengan RKPD kepada DPRD selambat-sejalan dengan RKPD kepada DPRD selambat-lambatnya bulan Juni tahun berjalan.lambatnya bulan Juni tahun berjalan.

DPRD membahas kebijakan umum APBD yang DPRD membahas kebijakan umum APBD yang diajukan Pemerintah Daerah dalam diajukan Pemerintah Daerah dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya.anggaran berikutnya.

Berdasarkan kebijakan umum APBD yang Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, Pemerintah Daerah dan telah disepakati, Pemerintah Daerah dan DPRD membahas prioritas dan plafon DPRD membahas prioritas dan plafon anggaran sementara untuk dijadikan acuan anggaran sementara untuk dijadikan acuan bagi setiap SKPD.bagi setiap SKPD.

19/04/2319/04/23 5151

Page 52: Keuangan Daerah Agung

Kepala SKPD selaku pengguna anggaran Kepala SKPD selaku pengguna anggaran menyusun RKA SKPD tahun berikutnya.menyusun RKA SKPD tahun berikutnya.

Renja SKPD disusun dengan pendekatan prestasi Renja SKPD disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang akan dicapai.kerja yang akan dicapai.

RKA SKPD disertai dengan prakiraan belanja RKA SKPD disertai dengan prakiraan belanja untuk tahun berikutnya setelah tahun anggaran untuk tahun berikutnya setelah tahun anggaran yang sudah disusun.yang sudah disusun.

Rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada Rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada DPRD untuk dibahas dalam pembicaraan DPRD untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD.pendahuluan RAPBD.

Hasil pembahasan rencana kerja dan anggaran Hasil pembahasan rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada pejabat pengelola Keuangan disampaikan kepada pejabat pengelola Keuangan Daerah sebagai bahan penyusunan rancangan Daerah sebagai bahan penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD tahun Peraturan Daerah tentang APBD tahun berikutnya.berikutnya.

19/04/2319/04/23 5252

Page 53: Keuangan Daerah Agung

Kepala Daerah mengajukan rancangan Kepala Daerah mengajukan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD disertai Peraturan Daerah tentang APBD disertai penjelasan dan dokumen-dokumen penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD.pendukungnya kepada DPRD.

DPRD bersama dengan Pemerintah Daerah DPRD bersama dengan Pemerintah Daerah membahas Rancangan APBD yang membahas Rancangan APBD yang disampaikan dalam rangka mendapatkan disampaikan dalam rangka mendapatkan persetujuan.persetujuan.

Rancangan APBD yang telah disetujui Rancangan APBD yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan Kepala Daerah bersama oleh DPRD dan Kepala Daerah dituangkan dalam Peraturan Daerah dituangkan dalam Peraturan Daerah tentang APBD.tentang APBD.

19/04/2319/04/23 5353

Page 54: Keuangan Daerah Agung

PelaksanaanPelaksanaan Semua Penerimaan Daerah wajib disetor seluruhnya tepat waktu ke Rekening Semua Penerimaan Daerah wajib disetor seluruhnya tepat waktu ke Rekening

Kas Umum Daerah.Kas Umum Daerah. Pengeluaran atas beban APBD dalam satu tahun anggaran hanya dapat Pengeluaran atas beban APBD dalam satu tahun anggaran hanya dapat

dilaksanakan setelah APBD tahun anggaran yang bersangkutan ditetapkan dilaksanakan setelah APBD tahun anggaran yang bersangkutan ditetapkan dalam Peraturan Daerah.dalam Peraturan Daerah.

Dalam hal Peraturan Daerah tidak disetujui DPRD, untuk membiayai keperluan Dalam hal Peraturan Daerah tidak disetujui DPRD, untuk membiayai keperluan setiap bulan Pemerintah Daerah dapat melaksanakan pengeluaran setinggi-setiap bulan Pemerintah Daerah dapat melaksanakan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar realisasi APBD tahun anggaran sebelumnya. tingginya sebesar realisasi APBD tahun anggaran sebelumnya.

Kepala SKPD menyusun dokumen pelaksanaan anggaran untuk SKPD yang Kepala SKPD menyusun dokumen pelaksanaan anggaran untuk SKPD yang dipimpinnya berdasarkan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh Kepala dipimpinnya berdasarkan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.Daerah.

Pengguna anggaran melaksanakan kegiatan sebagaimana tersebut dalam Pengguna anggaran melaksanakan kegiatan sebagaimana tersebut dalam dokumen pelaksanaan anggaran yang telah disahkan. dokumen pelaksanaan anggaran yang telah disahkan.

Pengguna anggaran berhak untuk menguji, membebankan pada mata Pengguna anggaran berhak untuk menguji, membebankan pada mata anggaran yang disediakan, dan memerintahkan pembayaran tagihan atas anggaran yang disediakan, dan memerintahkan pembayaran tagihan atas beban APBD.beban APBD.

Pembayaran atas tagihan yang dibebankan APBD dilakukan oleh bendahara Pembayaran atas tagihan yang dibebankan APBD dilakukan oleh bendahara umum Daerah.umum Daerah.

Pembayaran atas tagihan yang dibebankan APBD tidak boleh dilakukan Pembayaran atas tagihan yang dibebankan APBD tidak boleh dilakukan sebelum barang dan/atau jasa diterima.sebelum barang dan/atau jasa diterima.

19/04/2319/04/23 5454

Page 55: Keuangan Daerah Agung

Daerah dapat membentuk Dana Cadangan Daerah dapat membentuk Dana Cadangan guna mendanai kebutuhan yang tidak dapat guna mendanai kebutuhan yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran yang dibebankan dalam satu tahun anggaran yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Dana Cadangan dapat bersumber dari Dana Cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan APBD kecuali penyisihan atas penerimaan APBD kecuali dari DAK, Pinjaman Daerah, dan penerimaan dari DAK, Pinjaman Daerah, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk lain yang penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran tertentu.pengeluaran tertentu.

Penggunaan Dana Cadangan dalam satu Penggunaan Dana Cadangan dalam satu tahun anggaran menjadi penerimaan tahun anggaran menjadi penerimaan pembiayaan APBD dalam tahun anggaran pembiayaan APBD dalam tahun anggaran yang bersangkutan.yang bersangkutan.

19/04/2319/04/23 5555

Page 56: Keuangan Daerah Agung

Dana Cadangan ditempatkan dalam rekening Dana Cadangan ditempatkan dalam rekening tersendiri dalam Rekening Kas Umum Daerah.tersendiri dalam Rekening Kas Umum Daerah.

Dalam hal Dana Cadangan belum digunakan Dalam hal Dana Cadangan belum digunakan sesuai dengan peruntukannya, dana tersebut sesuai dengan peruntukannya, dana tersebut dapat ditempatkan dalam portofolio yang dapat ditempatkan dalam portofolio yang memberikan hasil tetap dengan risiko rendah.memberikan hasil tetap dengan risiko rendah.

Pemerintah Daerah dapat melakukan kerja Pemerintah Daerah dapat melakukan kerja sama dengan pihak lain atas dasar prinsip sama dengan pihak lain atas dasar prinsip saling menguntungkan. saling menguntungkan.

Kerja sama dengan pihak lain ditetapkan Kerja sama dengan pihak lain ditetapkan dengan Peraturan Daerah.dengan Peraturan Daerah.

Anggaran yang timbul akibat dari kerja sama Anggaran yang timbul akibat dari kerja sama dicantumkan dalam APBD.dicantumkan dalam APBD.

19/04/2319/04/23 5656

Page 57: Keuangan Daerah Agung

Dalam keadaan darurat, Pemerintah Daerah dapat Dalam keadaan darurat, Pemerintah Daerah dapat melakukan belanja dari APBD yang belum tersedia melakukan belanja dari APBD yang belum tersedia anggarannya.anggarannya.

Belanja selanjutnya diusulkan dalam rancangan Belanja selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan APBD dan/atau disampaikan dalam perubahan APBD dan/atau disampaikan dalam Laporan Realisasi Anggaran.Laporan Realisasi Anggaran.

Perubahan APBD ditetapkan selambat-lambatnya 3 Perubahan APBD ditetapkan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya tahun anggaran.(tiga) bulan sebelum berakhirnya tahun anggaran.

Perubahan APBD hanya dapat dilakukan 1 (satu) Perubahan APBD hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali dalam kali dalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali dalam keadaan luar biasa.keadaan luar biasa.

Keadaan luar biasa adalah keadaan yang Keadaan luar biasa adalah keadaan yang menyebabkan estimasimenyebabkan estimasi penerimaan dan/atau penerimaan dan/atau pengeluaran dalam APBD mengalami kenaikan atau pengeluaran dalam APBD mengalami kenaikan atau penurunan lebih besar dari 50% (lima puluh penurunan lebih besar dari 50% (lima puluh persen).persen).

19/04/2319/04/23 5757

Page 58: Keuangan Daerah Agung

PertanggungjawabanPertanggungjawaban Pemerintah Daerah menyampaikan rancangan Peraturan Pemerintah Daerah menyampaikan rancangan Peraturan

Daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat 6 diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat 6 (enam) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.(enam) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.

Laporan keuangan setidak-tidaknya meliputi Laporan Laporan keuangan setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang dilampiri laporan keuangan Laporan Keuangan, yang dilampiri laporan keuangan Perusahaan Daerah.Perusahaan Daerah.

Bentuk dan isi Laporan Pertanggungjawaban pelaksanaan Bentuk dan isi Laporan Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntasi Pemerintahan.Akuntasi Pemerintahan.

Pengelolaan dan pertanggungjawaban Keuangan Daerah Pengelolaan dan pertanggungjawaban Keuangan Daerah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Keuangan Negara dan Perbendaharaan undangan di bidang Keuangan Negara dan Perbendaharaan Negara.Negara.

19/04/2319/04/23 5858

Page 59: Keuangan Daerah Agung

PengendalianPengendalian Menteri Keuangan menetapkan batas maksimal Menteri Keuangan menetapkan batas maksimal

jumlah kumulatif defisit APBN dan APBD.jumlah kumulatif defisit APBN dan APBD. Jumlah kumulatif defisit tidak melebihi 3% (tiga Jumlah kumulatif defisit tidak melebihi 3% (tiga

persen) dari Produk Domestik Bruto tahun persen) dari Produk Domestik Bruto tahun bersangkutan.bersangkutan.

Menteri Keuangan menetapkan kriteria defisit Menteri Keuangan menetapkan kriteria defisit APBD dan batas maksimal defisit APBD masing-APBD dan batas maksimal defisit APBD masing-masing Daerah setiap tahun anggaran.masing Daerah setiap tahun anggaran.

Pelanggaran terhadap ketentuan dapat Pelanggaran terhadap ketentuan dapat dikenakan sanksi berupa penundaan atas dikenakan sanksi berupa penundaan atas penyaluran Dana Perimbangan.penyaluran Dana Perimbangan.

19/04/2319/04/23 5959

Page 60: Keuangan Daerah Agung

Dalam hal APBD diperkirakan Dalam hal APBD diperkirakan defisit, pembiayaan defisit defisit, pembiayaan defisit bersumber dari:bersumber dari:

1.1. Sisa Lebih Perhitungan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA); Anggaran (SiLPA);

2.2. Dana Cadangan;Dana Cadangan;

3.3. Penjualan kekayaan Daerah Penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan; danyang dipisahkan; dan

4.4. Pinjaman Daerah.Pinjaman Daerah.19/04/2319/04/23 6060

Page 61: Keuangan Daerah Agung

Pengawasan dan PemeriksaanPengawasan dan Pemeriksaan Pengawasan Dana Desentralisasi Pengawasan Dana Desentralisasi

dilaksanakan sesuai dengan peraturan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.perundang-undangan.

Pemeriksaan Dana Desentralisasi Pemeriksaan Dana Desentralisasi dilaksanakan sesuai dengan peraturan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang perundang-undangan di bidang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan Negara.jawab Keuangan Negara.

Ketentuan lebih lanjut mengenai Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan Keuangan Daerah diatur pengelolaan Keuangan Daerah diatur dengan Peraturan Pemerintah.dengan Peraturan Pemerintah.

19/04/2319/04/23 6161

Page 62: Keuangan Daerah Agung

DANA DEKONSENTRASIDANA DEKONSENTRASI Pendanaan dalam rangka Dekonsentrasi dilaksanakan setelah Pendanaan dalam rangka Dekonsentrasi dilaksanakan setelah

adanya pelimpahan wewenang Pemerintah melalui adanya pelimpahan wewenang Pemerintah melalui kementerian negara/lembaga kepada gubernur sebagai wakil kementerian negara/lembaga kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah di Daerah.Pemerintah di Daerah.

Pelaksanaan pelimpahan wewenang didanai oleh Pemerintah.Pelaksanaan pelimpahan wewenang didanai oleh Pemerintah. Pendanaan oleh Pemerintah disesuaikan dengan wewenang Pendanaan oleh Pemerintah disesuaikan dengan wewenang

yang dilimpahkan. yang dilimpahkan. Kegiatan Dekonsentrasi di Daerah dilaksanakan oleh SKPD Kegiatan Dekonsentrasi di Daerah dilaksanakan oleh SKPD

yang ditetapkan oleh gubernur.yang ditetapkan oleh gubernur. Gubernur memberitahukan rencana kerja dan anggaran Gubernur memberitahukan rencana kerja dan anggaran

kementerian negara/lembaga yang berkaitan dengan kegiatan kementerian negara/lembaga yang berkaitan dengan kegiatan Dekonsentrasi di Daerah kepada DPRD. Dekonsentrasi di Daerah kepada DPRD.

Rencana kerja dan anggaran diberitahukan kepada DPRD pada Rencana kerja dan anggaran diberitahukan kepada DPRD pada saat pembahasan RAPBD.saat pembahasan RAPBD.

Pendanaan dialokasikan untuk kegiatan yang bersifat nonfisik.Pendanaan dialokasikan untuk kegiatan yang bersifat nonfisik.

19/04/2319/04/23 6262

Page 63: Keuangan Daerah Agung

Dana Dekonsentrasi merupakan bagian anggaran kementerian Dana Dekonsentrasi merupakan bagian anggaran kementerian negara/lembaga yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja negara/lembaga yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga.dan anggaran kementerian negara/lembaga.

Dana Dekonsentrasi disalurkan melalui Rekening Kas Umum Dana Dekonsentrasi disalurkan melalui Rekening Kas Umum Negara.Negara.

Pada setiap awal tahun anggaran gubernur menetapkan Pada setiap awal tahun anggaran gubernur menetapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai pelaksana kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai pelaksana kegiatan Dekonsentrasi.Dekonsentrasi.

Dalam hal terdapat sisa anggaran lebih atas pelaksanaan Dalam hal terdapat sisa anggaran lebih atas pelaksanaan Dekonsentrasi, sisa tersebut merupakan penerimaan kembali Dekonsentrasi, sisa tersebut merupakan penerimaan kembali APBN.APBN.

Dalam hal terdapat saldo kas atas pelaksanaan Dekonsentrasi, Dalam hal terdapat saldo kas atas pelaksanaan Dekonsentrasi, saldo tersebut harus disetor ke Rekening Kas Umum Negara.saldo tersebut harus disetor ke Rekening Kas Umum Negara.

Dalam hal pelaksanaan Dekonsentrasi menghasilkan Dalam hal pelaksanaan Dekonsentrasi menghasilkan penerimaan, maka penerimaan tersebut merupakan penerimaan, maka penerimaan tersebut merupakan penerimaan APBN dan disetor ke Rekening Kas Umum Negara penerimaan APBN dan disetor ke Rekening Kas Umum Negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan.sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

19/04/2319/04/23 6363

Page 64: Keuangan Daerah Agung

Penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan Penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan Dekonsentrasi dilakukan secara terpisah dari Dekonsentrasi dilakukan secara terpisah dari penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan Tugas penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan Tugas Pembantuan dan Desentralisasi.Pembantuan dan Desentralisasi.

SKPD menyelenggarakan penatausahaan uang/barang SKPD menyelenggarakan penatausahaan uang/barang dalam rangka Dekonsentrasi secara tertib sesuai dengan dalam rangka Dekonsentrasi secara tertib sesuai dengan peraturan perundang-undangan.peraturan perundang-undangan.

SKPD menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan SKPD menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi kepada gubernur.Dekonsentrasi kepada gubernur.

Gubernur menyampaikan laporan pertanggungjawaban Gubernur menyampaikan laporan pertanggungjawaban seluruh pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi kepada seluruh pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi kepada menteri negara/ pimpinan lembaga yang memberikan menteri negara/ pimpinan lembaga yang memberikan pelimpahan wewenang.pelimpahan wewenang.

Menteri negara/pimpinan lembaga menyampaikan laporan Menteri negara/pimpinan lembaga menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi secara nasional kepada Presiden sesuai dengan peraturan secara nasional kepada Presiden sesuai dengan peraturan perundang-undangan.perundang-undangan.

19/04/2319/04/23 6464

Page 65: Keuangan Daerah Agung

Semua barang yang diperoleh dari Dana Semua barang yang diperoleh dari Dana Dekonsentrasi menjadi barang milik Negara.Dekonsentrasi menjadi barang milik Negara.

Barang milik Negara dapat dihibahkan kepada Barang milik Negara dapat dihibahkan kepada Daerah.Daerah.

Barang milik Negara yang dihibahkan kepada Daerah Barang milik Negara yang dihibahkan kepada Daerah wajib dikelola dan ditatausahakan oleh Daerah. wajib dikelola dan ditatausahakan oleh Daerah.

Barang milik Negara yang tidak dihibahkan kepada Barang milik Negara yang tidak dihibahkan kepada Daerah wajib dikelola dan ditatausahakan oleh Daerah wajib dikelola dan ditatausahakan oleh kementerian negara/lembaga yang memberikan kementerian negara/lembaga yang memberikan pelimpahan wewenang.pelimpahan wewenang.

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penganggaran, penyaluran, pelaporan, penganggaran, penyaluran, pelaporan, pertanggungjawaban, dan penghibahan barang milik pertanggungjawaban, dan penghibahan barang milik Negara yang diperoleh atas pelaksanaan Dana Negara yang diperoleh atas pelaksanaan Dana Dekonsentrasi diatur dengan Peraturan PemerintahDekonsentrasi diatur dengan Peraturan Pemerintah

19/04/2319/04/23 6565

Page 66: Keuangan Daerah Agung

Pengawasan Dana Dekonsentrasi Pengawasan Dana Dekonsentrasi dilaksanakan sesuai dengan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.peraturan perundang-undangan.

Pemeriksaan Dana Dekonsentrasi Pemeriksaan Dana Dekonsentrasi dilaksanakan sesuai dengan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di peraturan perundang-undangan di bidang Pemeriksaan Pengelolaan dan bidang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.Tanggung Jawab Keuangan Negara.

19/04/2319/04/23 6666

Page 67: Keuangan Daerah Agung

DANA TUGAS PEMBANTUANDANA TUGAS PEMBANTUAN Pendanaan dalam rangka Tugas Pembantuan dilaksanakan Pendanaan dalam rangka Tugas Pembantuan dilaksanakan

setelah adanya penugasan Pemerintah melalui setelah adanya penugasan Pemerintah melalui kementerian negara/lembaga kepada Kepala Daerah. kementerian negara/lembaga kepada Kepala Daerah.

Pelaksanaan Tugas Pembantuan didanai oleh Pemerintah.Pelaksanaan Tugas Pembantuan didanai oleh Pemerintah. Pendanaan oleh Pemerintah disesuaikan dengan Pendanaan oleh Pemerintah disesuaikan dengan

penugasan yang diberikan. penugasan yang diberikan. Kegiatan Tugas Pembantuan di Daerah dilaksanakan oleh Kegiatan Tugas Pembantuan di Daerah dilaksanakan oleh

SKPD yang ditetapkan oleh gubernur, bupati, atau walikota.SKPD yang ditetapkan oleh gubernur, bupati, atau walikota. Kepala Daerah memberitahukan rencana kerja dan Kepala Daerah memberitahukan rencana kerja dan

anggaran kementerian negara/lembaga yang berkaitan anggaran kementerian negara/lembaga yang berkaitan dengan kegiatan Tugas Pembantuan kepada DPRD.dengan kegiatan Tugas Pembantuan kepada DPRD.

Rencana kerja dan anggaran diberitahukan kepada DPRD Rencana kerja dan anggaran diberitahukan kepada DPRD pada saat pembahasan RAPBD.pada saat pembahasan RAPBD.

Pendanaan dialokasikan untuk kegiatan yang bersifat fisik.Pendanaan dialokasikan untuk kegiatan yang bersifat fisik.

19/04/2319/04/23 6767

Page 68: Keuangan Daerah Agung

Dana Tugas Pembantuan merupakan bagian anggaran Dana Tugas Pembantuan merupakan bagian anggaran kementerian negara/lembaga yang dialokasikan kementerian negara/lembaga yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja dan anggaran kementerian berdasarkan rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga.negara/lembaga.

Dana Tugas Pembantuan disalurkan melalui Rekening Kas Dana Tugas Pembantuan disalurkan melalui Rekening Kas Umum Negara.Umum Negara.

Pada setiap awal tahun anggaran Kepala Daerah Pada setiap awal tahun anggaran Kepala Daerah menetapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai menetapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai pelaksana kegiatan Tugas Pembantuan.pelaksana kegiatan Tugas Pembantuan.

Dalam hal terdapat sisa anggaran lebih atas pelaksanaan Dalam hal terdapat sisa anggaran lebih atas pelaksanaan Tugas Pembantuan, sisa tersebut merupakan penerimaan Tugas Pembantuan, sisa tersebut merupakan penerimaan kembali APBN.kembali APBN.

Dalam hal terdapat saldo kas atas pelaksanaan Tugas Dalam hal terdapat saldo kas atas pelaksanaan Tugas Pembantuan, saldo tersebut harus disetor ke Rekening Kas Pembantuan, saldo tersebut harus disetor ke Rekening Kas Umum Negara.Umum Negara.

Dalam hal pelaksanaan Tugas Pembantuan menghasilkan Dalam hal pelaksanaan Tugas Pembantuan menghasilkan penerimaan, maka penerimaan tersebut merupakan penerimaan, maka penerimaan tersebut merupakan penerimaan APBN yang harus disetor ke Rekening Kas penerimaan APBN yang harus disetor ke Rekening Kas Umum Negara sesuai ketentuan yang berlaku.Umum Negara sesuai ketentuan yang berlaku.

19/04/2319/04/23 6868

Page 69: Keuangan Daerah Agung

Penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan Tugas Penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan Tugas Pembantuan dilakukan secara terpisah dari penatausahaan Pembantuan dilakukan secara terpisah dari penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan Dekonsentrasi dan keuangan dalam pelaksanaan Dekonsentrasi dan Desentralisasi.Desentralisasi.

SKPD menyelenggarakan penatausahaan uang/barang SKPD menyelenggarakan penatausahaan uang/barang dalam rangka Tugas Pembantuan secara tertib sesuai dalam rangka Tugas Pembantuan secara tertib sesuai dengan peraturan perundang-undangan.dengan peraturan perundang-undangan.

SKPD menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Tugas SKPD menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan kepada Gubernur, bupati, atau walikota.Pembantuan kepada Gubernur, bupati, atau walikota.

Kepala Daerah menyampaikan laporan Kepala Daerah menyampaikan laporan pertanggungjawaban seluruh pelaksanaan kegiatan Tugas pertanggungjawaban seluruh pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan kepada menteri negara/pimpinan lembaga Pembantuan kepada menteri negara/pimpinan lembaga yang menugaskan.yang menugaskan.

Menteri negara/pimpinan lembaga menyampaikan laporan Menteri negara/pimpinan lembaga menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Tugas pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan secara nasional kepada Presiden sesuai Pembantuan secara nasional kepada Presiden sesuai dengan ketentuan yang berlaku.dengan ketentuan yang berlaku.

19/04/2319/04/23 6969

Page 70: Keuangan Daerah Agung

Semua barang yang diperoleh dari Dana Tugas Semua barang yang diperoleh dari Dana Tugas Pembantuan menjadi barang milik Negara.Pembantuan menjadi barang milik Negara.

Barang milik Negara dapat dihibahkan kepada Daerah.Barang milik Negara dapat dihibahkan kepada Daerah. Barang milik Negara yang dihibahkan kepada Daerah Barang milik Negara yang dihibahkan kepada Daerah

dikelola dan ditatausahakan oleh Daerah. dikelola dan ditatausahakan oleh Daerah. Barang milik Negara yang tidak dihibahkan kepada Barang milik Negara yang tidak dihibahkan kepada

Daerah wajib dikelola dan ditatausahakan oleh Daerah wajib dikelola dan ditatausahakan oleh kementerian negara/lembaga yang memberikan kementerian negara/lembaga yang memberikan penugasan.penugasan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penganggaran, penyaluran pelaporan, penganggaran, penyaluran pelaporan, pertanggungjawaban, dan penghibahan barang milik pertanggungjawaban, dan penghibahan barang milik Negara yang diperoleh atas pelaksanaan Dana Tugas Negara yang diperoleh atas pelaksanaan Dana Tugas Pembantuan diatur dengan Peraturan Pemerintah.Pembantuan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

19/04/2319/04/23 7070

Page 71: Keuangan Daerah Agung

Pengawasan Dana Tugas Pengawasan Dana Tugas Pembantuan dilaksanakan sesuai Pembantuan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-dengan peraturan perundang-undangan.undangan.

Pemeriksaan Dana Tugas Pemeriksaan Dana Tugas Pembantuan dilaksanakan sesuai Pembantuan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pemeriksaan undangan di bidang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.Keuangan Negara.

19/04/2319/04/23 7171

Page 72: Keuangan Daerah Agung

SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAHSISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH PemerintahPemerintah menyelenggarakan Sistem Informasi menyelenggarakan Sistem Informasi

Keuangan Daerah secara nasional, dengan tujuan :Keuangan Daerah secara nasional, dengan tujuan :

a.a. merumuskan kebijakan dan pengendalian fiskal merumuskan kebijakan dan pengendalian fiskal nasional;nasional;

b.b. menyajikan informasi Keuangan Daerah menyajikan informasi Keuangan Daerah secara secara nasional;nasional;

c.c. merumuskan kebijakan Keuangan Daerah, seperti merumuskan kebijakan Keuangan Daerah, seperti Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan pengendalian defisit anggaran; danpengendalian defisit anggaran; dan

d.d. melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi pendanaan Desentralisasi, Dekonsentrasi, Tugas pendanaan Desentralisasi, Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, Pinjaman Daerah, dan defisit anggaran Pembantuan, Pinjaman Daerah, dan defisit anggaran Daerah.Daerah.

Sistem Informasi Keuangan Daerah secara nasional Sistem Informasi Keuangan Daerah secara nasional diselenggarakan oleh Pemerintah.diselenggarakan oleh Pemerintah.

19/04/2319/04/23 7272

Page 73: Keuangan Daerah Agung

Daerah menyampaikan informasi Keuangan Daerah yang dapat Daerah menyampaikan informasi Keuangan Daerah yang dapat dipertanggungjawabkan kepada Pemerintah.dipertanggungjawabkan kepada Pemerintah.

Daerah menyelenggarakan Sistem Informasi Keuangan Daerah.Daerah menyelenggarakan Sistem Informasi Keuangan Daerah. Informasi yang berkaitan dengan Sistem Informasi Keuangan Daerah, Informasi yang berkaitan dengan Sistem Informasi Keuangan Daerah,

mencakup:mencakup:

a.a. APBD dan laporan realisasi APBD provinsi, kabupaten, dan kota; APBD dan laporan realisasi APBD provinsi, kabupaten, dan kota;

b.b. neraca Daerah; neraca Daerah;

c.c. laporan arus kas;laporan arus kas;

d.d. catatan atas laporan Keuangan Daerah;catatan atas laporan Keuangan Daerah;

e.e. Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan; Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan;

f.f. laporan keuangan Perusahaan Daerah; danlaporan keuangan Perusahaan Daerah; dan

g.g. data yang berkaitan dengan kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal data yang berkaitan dengan kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal Daerah.Daerah.

Informasi yang berkaitan dengan Sistem Informasi Keuangan Daerah Informasi yang berkaitan dengan Sistem Informasi Keuangan Daerah disampaikan kepada Pemerintah sesuai dengan Standar Akuntansi disampaikan kepada Pemerintah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.Pemerintahan.

Menteri Keuangan memberikan sanksi berupa penundaan penyaluran Menteri Keuangan memberikan sanksi berupa penundaan penyaluran Dana Perimbangan kepada Daerah yang tidak menyampaikan informasi.Dana Perimbangan kepada Daerah yang tidak menyampaikan informasi.

Informasi yang dimuat dalam Sistem Informasi Keuangan Daerah Informasi yang dimuat dalam Sistem Informasi Keuangan Daerah merupakan data terbuka yang dapat diketahui, diakses, & diperoleh masymerupakan data terbuka yang dapat diketahui, diakses, & diperoleh masy

19/04/2319/04/23 7373

Page 74: Keuangan Daerah Agung

Istilah - istilahIstilah - istilah Penerimaan Daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah.Penerimaan Daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah. Pengeluaran Daerah adalah uang yang keluar dari kas daerah.Pengeluaran Daerah adalah uang yang keluar dari kas daerah. Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui

sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan.bersangkutan.

Belanja daerah adalah semua kewajiban Daerah yang diakui sebagai Belanja daerah adalah semua kewajiban Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.bersangkutan.

Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.berikutnya.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disebut APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disebut APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan Negara yang adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan Negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disebut APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

19/04/2319/04/23 7474

Page 75: Keuangan Daerah Agung

Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.perundang-undangan.

Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.Desentralisasi.

Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.

Dana Alokasi Umum, selanjutnya disebut DAU adalah dana Dana Alokasi Umum, selanjutnya disebut DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.pelaksanaan Desentralisasi.

19/04/2319/04/23 7575

Page 76: Keuangan Daerah Agung

Celah fiskal dihitung berdasarkan selisih antara kebutuhan Celah fiskal dihitung berdasarkan selisih antara kebutuhan fiskal Daerah dan kapasitas fiskal Daerah.fiskal Daerah dan kapasitas fiskal Daerah.

Dana Alokasi Khusus, selanjutnya disebut DAK, adalah dana Dana Alokasi Khusus, selanjutnya disebut DAK, adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.dan sesuai dengan prioritas nasional.

Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan Daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat Daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga Daerah tersebut yang bernilai uang dari pihak lain sehingga Daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali.dibebani kewajiban untuk membayar kembali.

Obligasi Daerah adalah Pinjaman Daerah yang ditawarkan Obligasi Daerah adalah Pinjaman Daerah yang ditawarkan kepada publik melalui penawaran umum di pasar modal. kepada publik melalui penawaran umum di pasar modal.

Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah.dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah.

19/04/2319/04/23 7676

Page 77: Keuangan Daerah Agung

Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh Daerah yang mencakup semua yang dilaksanakan oleh Daerah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan.Tugas Pembantuan.

Hibah adalah Penerimaan Daerah yang berasal dari Hibah adalah Penerimaan Daerah yang berasal dari pemerintah negara asing, badan/lembaga asing, pemerintah negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, Pemerintah, badan/lembaga badan/lembaga internasional, Pemerintah, badan/lembaga dalam negeri atau perseorangan, baik dalam bentuk devisa, dalam negeri atau perseorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah maupun barang dan/atau jasa, termasuk tenaga ahli rupiah maupun barang dan/atau jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perlu dibayar kembali.dan pelatihan yang tidak perlu dibayar kembali.

Dana Darurat adalah dana yang berasal dari APBN yang Dana Darurat adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada Daerah yang mengalami bencana dialokasikan kepada Daerah yang mengalami bencana nasional, peristiwa luar biasa, dan/atau krisis solvabilitas.nasional, peristiwa luar biasa, dan/atau krisis solvabilitas.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah, selanjutnya disebut RKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, selanjutnya disebut RKPD, adalah dokumen perencanaan daerah provinsi, kabupaten, adalah dokumen perencanaan daerah provinsi, kabupaten, dan kota untuk periode 1 (satu) tahun.dan kota untuk periode 1 (satu) tahun.

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya disebut Renja SKPD, adalah dokumen perencanaan Satuan disebut Renja SKPD, adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

19/04/2319/04/23 7777

Page 78: Keuangan Daerah Agung

Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya disebut RKA SKPD, Perangkat Daerah, selanjutnya disebut RKA SKPD, adalah dokumen perencanaan dan penganggaran adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan Satuan Kerja yang berisi program dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang merupakan penjabaran Perangkat Daerah yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan rencana strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah rencana strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran, yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran, serta anggaran yang diperlukan untuk serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya.melaksanakannya.

Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran kementerian kewenangan penggunaan anggaran kementerian negara/lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah.negara/lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Pengguna Barang adalah pejabat pemegang Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik kewenangan penggunaan barang milik Negara/Daerah.Negara/Daerah.

19/04/2319/04/23 7878

Page 79: Keuangan Daerah Agung

7979

SEKIANTERIMA KASIH