Top Banner

of 17

Kedokteran Industri

Oct 12, 2015

Download

Documents

MATERI KULIAH
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

STATUSDOKTER MUDAILMUKEDOKTERANINDUSTRI

Disusun oleh:Eka Fafa Suryandari201020401011083Arde Evatta201020401011084Amanda Cininta Wowor201020401011094Pembimbing:Dr. Febri Endra,M.KesFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2012STATUS KEDOKTERANINDUSTRII. STATUS UMUM KUNJUNGAN TEMPAT KERJA (FACTORY VISIT)A.Identitas1. Nama Perusahaan: CV. CJDW2. Alamat: Jl. MT Hariono 9/45 Malang3. Jenis usaha: Kerajinan Keramik4. Luas tanah/bangunan: 160 m25. Jumlah tenaga kerja: 7 OrangB. Komponen Keselamatan dan Kesehatan Kerja1.Proses Industri/Proses KerjaNo.Unit kerjaBahan bakuAlat dan cara kerjaBahan berbahayaKeterangan(batasan unit kerja)

1.Pembuatan Bahan bakuKaolin, Feldspar, Clay(tanah liat),Kuarsa(silika)EmberKaolin, Feldspar, Kuarsa(Silika), debu

2.PencetakanCampuran bahanGips pencetak-

3.PengeringanKeramik basah--

4.PengecatanCobalt (bim)Kuas-

5.PembakaranKeramik kering dan tercatLPG 40,5 kg dan kompresor listrikLPG 40,5 kg

6.PackagingKeramik fixPlastik dan labeling-

2.Lingkungan KerjaNo.Unit kerjaLingk. fisikLingk. KimiaLingk. BiologiLingk. SosekbudLingk. ErgonomiKeterangan

1.Pembuatan bahan bakuPenataan ruang yang belum tersusun rapi dan kurang memadai(proses produksi pembakaran gudang), serta tidak adanya sekat antara lantai 1 dan 2 yang tidak permanenTempat penyimpanan bahan baku n pengecatan tidak ada tempat khusus serta tempat LPG yang berdekatan dengan pekerjaLimbah hasil poduksi langsung dibuang di sungai belakang pabrik.Lingkungan padat penduduk dan warga tidak pernah ada komplainPosisi kerja yang sering duduk (proses produksi, pengecatan dan packaging)

2.Pencetakan

3.Pengeringan

4.Pengecatan

5.Pembakaran

6.Packaging

3.PekerjaNo.Unit kerjaPopulasiLama kerjaResiko kesehatanStatus KesehatanKeterangan

LP

1.Tn. EdiL14 tahunKecelakaan kerja karenaproses pembakaran terlalu dekat dengan pekerja, bentuk bangunan yang belum permanen, debu, pengadukan bahan baku tanpa menggunakan sarung tanganNormalTidak memeriksakan kesehatan bila tidak ada keluhan

2.Tn. LaluL1,5 tahunKecelakaan kerja karenaproses pembakaran terlalu dekat dengan pekerja, bentuk bangunan yang belum permanen, debu, pengadukan bahan baku tanpa menggunakan sarung tanganNormalTidak memeriksakan kesehatan bila tidak ada keluhan

3.Tn. IlzaL2 tahunKecelakaan kerja karenaproses pembakaran terlalu dekat dengan pekerja, bentuk bangunan yang belum permanen, debu, pengadukan bahan baku tanpa menggunakan sarung tanganNormalTidak memeriksakan kesehatan bila tidak ada keluhan

4.Ny. LisP1 tahun 2 bulanKecelakaan kerja karenaproses pembakaran terlalu dekat dengan pekerja, bentuk bangunan yang belum permanen, debu, pengadukan bahan baku tanpa menggunakan sarung tanganNormalTidak memeriksakan kesehatan bila tidak ada keluhan

5.Ny. WitaP3 tahunKecelakaan kerja akibat penataan ruang yang belum rapi, penyusunan keramik terlalu tinggi.NormalTidak memeriksakan kesehatan bila tidak ada keluhan

6.Nn. WulanP2 tahun 5 bulanKecelakaan kerja akibat penataan ruang yang belum rapi, penyusunan keramik terlalu tinggi.NormalTidak memeriksakan kesehatan bila tidak ada keluhan

7.Nn. AniaP1 tahunKecelakaan kerja akibat penataan ruang yang belum rapi, penyusunan keramik terlalu tinggi.NormalTidak memeriksakan kesehatan bila tidak ada keluhan

4.Sistem ManajemenAd. 1: Proses industri(kebijakan pimpinan menyangkut upaya memperkecil resiko K3)No.Unit kerjaBahan bakuAlat dan cara kerjaBahan berbahayaKeterangan

1.Tempat pengelolaan tiap unit diperluas, serta memberikan pembatas untuk lantai 1 dan 2Pengadaan, penempatan, maupun penyimpanan bahanbaku diletakkan disuatu ruangan yang memenuhi standart penyimpanan bahan baku tersebutPerawatan dan peliharaan mesin dilakukan setiap bulan dan LPG untuk pembakaran setiap meninggalkan pabrik.Penggunaan bahan baku diharapkan sesuai dengan kadar yang sudah ditentukan.Penggunaan masker, sarung tangan,pengecekanmesin pembakar dangas LPG

Ad 2: lingkungan kerja(kebijakan pimpinan menyangkut upaya memperkecil resiko K3)NoUnit kerjaLingk. fisikLingk. KimiaLingk. BiologiLingk. SosekbudLingk. Ergonomiketerangan

1.Pembuatan bahan bakuDipisahkannya tempat masing-masing proses produksi, pembakaran, dan gudangserta pembuatan sekat permanen antar lantaiBahan bahan baku ditempatkan dalam satu area khususdan menepatkan LPG dan kompresor listrik yang jauh dengan pekerja

Tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangansampah rumah tangga maupunlimbah produksimembuat tandon yang setiap 2 minggu sekali disedot dengan tangki penyedot sewaan.Menjamin kesehatan bagi lingkungan di sekitar industri.Menyediakan tempat dudukdan meja yangsesuaimasing masing tugas pekerjadan mencegah ergonomic yang salah.

2.Pencetakan

3.Pengeringan

4.Pengecatan

5.Pembakaran

6.Packaging

Ad. 3 Pekerja(kebijakan pimpinan menyangkut upaya memperkecil resiko K3)promotif, preventif, kuratif, rehabilitatifNoUnit kerjaKegiatan pengelolaan dan pelayananKeteranganBidang K3, kesejahteraan karyawan

LP

1.Pembuatan bahan baku

2

PromotifMemberi penyuluhan dan pelatihan kepada para pekerjamterhadap penggunaan bahan dan alat dalam proses industri serta alat pelindung diri.

PreventifKeharusan penggunaan alat pelindung diri dalam bekerja. Melakukan pemeriksaan secara berkala.

KuratifMemberi pengobatan secara menyeluruh sesuai hasil pemeriksaan.

RehabilitatifRehabilitasi dini secara tepat untuk memperbaiki kualitas hidup.

2.Pencetakan

3.Pengeringan1

4.Pengecatan

5.Pembakaran1

6.Packaging3

5.Regulasia. Umum:Beberapa peraturan yang mengatur pengelolaan mengenai industri Kerajinan Keramik :1.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang PerlindunganKonsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3821);2.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemeriritahan Daerah' (Ler:nbaran .Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);3.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomer 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);4.Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3781);b. Khusus:Ad. 1: Proses Industri(kebijakan pimpinan menyangkut upaya memperkecil resiko K3)No.Unit kerjaBahan bakuAlat dan cara kerjaBahan berbahayaKeterangan

1.Pembuatan bahan bakuBahan baku yang digunakan sesuai dengan ketentuanAlat dan cara kerja sesuai.Bahan berbahaya yang dihasilkan agar diolah sebaik mungkin dan tidak dibuang ke sekitar sehingga tidak berdampak ada lingkungan.

2.Pencetakan

3.Pengeringan

4.Pengecatan

5.Pembakaran

6.Packaging

Ad 2: Lingkungan Kerja(kebijakan pimpinan menyangkut upaya memperkecil resiko K3)NoUnit kerjaLingk. FisikLingk. KimiaLingk. BiologiLingk. SosekbudLingk. ErgonomiKeterangan

1.Pembuatan bahan bakuDipisahkannya tempat masing-masing prosesproduksi , pembakaran, dan gudangserta pembuatan sekat permanen antar lantaiBahan bahan baku ditempatkan dalam satu area khususdan menepatkan LPG dan kompresor listrik yang jauh dengan pekerja

Tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah rumah tangga maupun limbah produksimembuat tandon yang setiap 2 minggu sekali disedot dengan tangki penyedot sewaanMenjamin kesehatan bagi lingkungan di sekitar industri.Menyediakan meja dan kursi yang sesuai tugas pekerja dan mencegah ergonomicyang salah

2.Pencetakan

3.Pengeringan

4.Pengecatan

5.Pembakaran

6.Packaging

Ad. 3 Pekerja(kebijakan pimpinan menyangkut upaya memperkecil resiko K3)NoUnit kerjaKegiatan pengelolaan dan pelayananKeteranganBidang K3 dan kesejahteraan karyawan

LP

1.Pembuatan bahan baku2PromotifMemberi penyuluhan dan pelatihan kepada para pekerjamterhadap penggunaan bahan dan alat dalam proses industri serta alat pelindung diri.

PreventifKeharusan penggunaan alat pelindung diri dalam bekerja. Melakukan pemeriksaan secara berkala.

KuratifMemberi pengobatan secara menyeluruh sesuai hasil pemeriksaan.

RehabilitatifRehabilitasi dini secara tepat untuk memperbaiki kualitas hidup.

2.Pencetakan

3.Pengeringan1

4.Pengecatan

5.Pembakaran1

6.Packaging3

KesimpulanCV CJDW merupakan salah satu dari sekian banyak industri yang bergerak di bidang pembuatan kerajinan keramik. Nama CJDW ini didapat dari istilah bahasa Jawa yang berbunyi "seje dewe" yang berarti "beda sendiri" atau "unik". Industri yang sekarang bertempat pada Jl. MT Haryono 9/45 Malang ini merupakan home industry yang telah dirintis sejak tahun 1996 silam. Pada awalnya industri yang sekarang memiliki banyak jenis kerajinan keramik ini tidak memulai usahanya melalui bidang kerajinan keramik. Awalnya industri yang memiliki luas bangunan sekitar 160 meter persegi ini bergerak pada bidang pembuatangypsumatau bahan bangunan yang terbuat dari bahan dasar gips. Jumlah pekerja industri ini dulu berawal dari hanya tiga orang saja. Namun kemudian pembuatangypsum yang telahdimulai sejak tahun 1996 ini sayangnya hanya bertahan hingga tahun 2000.Sejak tahun 2000 itulah industri yang dimiliki oleh Tn. Edi selaku pemilik tunggal, memulai kreasinya di bidang kerajinan keramik. Kerajinan keramik miliknya ini tidak sekonyong-konyong langsung meroket penjualannya, namun harus dilalui dengan kondisi jatuh bangun akibat dari efek krisis moneter tahun 1998 yang masih terasa.Kemudian pada tahun 2002, Tn. Edi selaku pemilik mencoba berbagai macam kreasi dari ilmu yang didapatnya berdasarkan berbagi pengalaman dengan sesama pengrajin keramik dari luar propinsi. Berkat berbagi ilmu itulah, kreasi dari industri CV CJDW ini mulai menanjak, sehingga sedikit demi sedikit mulai memiliki variasi model kerajinan keramik. Hingga akhirnya pada tahun 2010, Tn. Edi memutuskan untuk memindahkan seluruh usahanya yang awalnya bertempat di daerah Tlogomas, Malang, ke tempat usahanya sekarang di Jl. MT Haryono 9/45 Malang.Sekarang di tempat usahanya yang terkini inilah, Tn. Edi akhirnya memiliki ratusan model variasi kerajinan keramik. Bertenagakan tujuh orang tenaga kerja, termasuk Tn. Edi sendiri, CV CJDW mulai bergerak kembali setelah kondisi jatuh bangun yang dialaminya. Saat ini, CV CJDW berhasil memproduksi berbagai macam bentuk vas bunga, asbak, gelas, mug, patung, hiasan dinding, teko, dan berbagai jenis lainnya yang masih beragam. Jumlah pekerja sebanyak tujuh orang ini dibagi menjadi empat pekerja di rumah industri pembuatannya dan tiga dishowroomatau gerai penjualan siap edar milik Tn. Edi ini.Rumah industri pembuatan terletak di tempat yang berbeda dari gerai penjualan. Pada rumah industri pembuatan yang terletak 50 meter dari gerai penjualan inilah tempat dilakukannya seluruh proses pembuatan kerajinan keramik CV CJDW ini. Semua proses dimulai dari proses pembuatan bahan baku, pengadukan bahan, pencetakan, pengeringan, pengecatan, hingga pembakaran dilakukan di sini.Proses pembuatan bahan baku yaitu menggunakan empat macam bahan baku, yaitu kaulin, pilspat, pucung,clayatau tanah liat. Keempat bahan baku ini dicampur dalam suatu tempat pengadukan yang biasanya menggunakan ember landai berukuran diameter sekitar 50 sentimeter. Bahan baku tersebut diaduk menggunakan tangan maupun sendok pengaduk yang dibuat sendiri dari kayu oleh Tn. Edi. Setelah proses pengadukan selesai, dilakukan proses pencetakan menggunakan alas yang disebut "matras" oleh Tn. Edi. "Matras" ini merupakan cetakan untuk bahan keramik, yang terbuat dari bahan gips.Dalam proses pencetakan ini, dibutuhkan pengalaman yang tinggi, karena apabila salah memperkirakan waktu lamanya proses pencetakan, maka produk yang dihasilkan tidak akan memiliki kualitas yang bagus. Seluruh proses pencetakan ini biasanya cukup dilakukan oleh satu orang saja. Terkait masalah pembuangan limbah dari proses pengadukan dan pencetakan ini, limbah yang dihasilkan dibuang langsung ke sungai yang terdapat tepat di belakang rumah industri pembuatan kerajinan keramik ini.Setelah melalui proses pencetakan, hasil cetakan tadi dikeringkan di bawah sinar matahari selama sepuluh menit. Setelah kering, hasil cetakan tadi dikumpulkan di suatu tempat yang telah digolongkan berdasar jenis kerajinan keramik tersebut untuk dilakukan pengecatan atau pemberian warna. Pengecatan di sini dilakukan secara manual oleh satu hingga dua orang tenaga kerja. Pengecatan membutuhkan waktu yang tidak sedikit karena dibutuhkannya ketelitian dan perhatian yang tinggi dalam menghasilkan hasil yang optimal.Tahap selanjutnya setelah pengecatan adalah tahap pembakaran. Proses pembakaran di sini dilakukan dalam suatu mesin yang dinamakan "kompresor" oleh Tn. Edi, di mana bentuk mesin ini seperti lemari baja dan dengan prinsip kerja mesin ini yaitu mengisolasi kerajinan yang telah dicat dari udara luar, kemudian dibakar pada suhu sekitar 1000Celcius hingga 1100Celcius. Seluruh proses produksi di atas dilakukan dengan kesadaran akan kesehatan yang belum optimal. beberapa contohnya yaitu dengan tidak menggunakannya masker pelindung mulut dan hidung maupun sarung tangan saat proses pengadukan, pengecatan, dan pembakaran.Apabila telah melewati proses pembakaran, maka produk-produk tersebut dikeluarkan dari kompresor dan diseleksi sesuai kualitas yang dimiliki. Produk yang melewati proses seleksi dikumpulkan untuk dibawa ke gerai penjualan untuk dilakukan proses pengepakan. Proses pengepakan dan penjualan ini dilakukan oleh tiga orang tenaga kerja yang kesemuanya adalah wanita. Hasil kerajinan keramik yang telah dikemas dalam plastik maupun paket penjualan inilah yang nantinya akan diletakkan di etalase penjualan untuk siap dijual ke masyarakat.Penjualan dari CV CJDW ini telah merambah ke berbagai macam lapisan masyarakat maupun daerah. Konsumennya tidak hanya datang dari masyarakat kota Malang sendiri, namun juga berasal dari luar kota Malang, bahkan tak sedikit yang memesan langsung dari luar propinsi seperti Jawa Tengah maupun Jawa Barat.PembahasanKerajinan keramik merupakan salah satu bagian dari seni rupa. Banyak orang yang menganggap keramik sama dengan gerabah atau tembikar yang dibuat dari tanah liat dan dibakar dengan suhu tinggi. Anggapan orang tersebut tidaklah salah karena berdasarkan kamus atau ensiklopedi yang beredar sekitar 1950an, definisi keramik mengacu pada anggapan tersebut. Seiring perkembangan zaman, keramik memiliki berbagai macam bentuk dan bervariasi. Berbagai keperluan contohnya vas bunga, guci, perbot rumah, dan souvenir cantik pernikahan.Oleh karena besarnya minat pasar ini, maka banyak bermunculan home industry yang menghasilkan produkkerajinan keramik.Salah satunya adalah CV.CJDW.Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan produk-produk tersebut tidak hanya berasal daritanah liat selain itu menggunakan bahan campuran antara lainkaolin,Feldspar,Clay, kuarsa.Diantara bahan tersebut ada yang brbahaya bagi kesehatan adalahkaolin,Feldspardankuarsa.Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja. Dikarenakan pembuatan bahankeramiktersebut memiliki beberapa resiko kerja, maka pihak perusahaan harus memprioritaskan keselamatan dan kesehatan kerja para pekerjanya.Kesehatan kerja adalah upaya perusahaan untuk mempersiapkan, memelihara serta tindakan lainnya dalam rangka pengadaan serta penggunaan tenaga kerja dengan kesehatan baik fisik, mental maupun sosial yang maksimal, sehingga dapat berproduksi secara maksimal pula (Dainur,2010).Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan distribusi, baik barang maupun jasa.Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja, mengingat resiko bahayanya adalah penerapan teknologi, terutama teknologi yang lebih maju dan mutakhir. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja. Keselamatan kerja adalah dari, oleh, dan untuk setiap tenaga kerja , dan masyarakat pada umumnya.Kecelakaan, adalah kejadian yang tak terduga dan tak diharapkan. Tak terduga oleh karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsure kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Tidak diharapkan oleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian materiil maupun penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat dan tidak diinginkan(Desmayasari,2011).Menurut International Labour Organization (ILO), setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang disebabkan oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat hubungan pekerjaan. Sekitar 300.000 kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan sisanya adalah kematian karena penyakit akibat hubungan pekerjaan, dimana diperkirakan terjadi 160 juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya (Putra,2008).Oleh karena itu, setiap perusahaan harus melakukan upaya-upaya perlindungan kesehatan dan keselamatan pekerjanya, hal ini telah diatur dalam suatu peraturan, berdasarkan BAB X Undang Undang No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan antara lain menyatakan bahwa bahwa setiap buruh atau pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja (Widowati,2003).Perlindungan tersebut bertujuan agar pekerja secara aman melakukan pekerjaannya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kerja.Pekerja harus memperoleh perlindungan dari bahaya yang ada di sekitarnya dan pada dirinya yang dapat menimbulkan penyakit dan dapat mengganggu dirinya serta pelaksanaan kerjanya (Sumamur, 2003).Pada perusahaan ini, produk-produknya dibuat dari beberapa bahan kimia, dan diantaranya terdapat bahan yang berbahaya, tak hanya bagi kesehatan namun juga dapat membahayakan keselamatan pekerjanya. Beberapa diantaranya adalahkaolin,Feldspar, dankuarsa.Merupakan bahan pembuatan keramikyang dapat menimbulkan penyakitiritasi saluran pernapasan, dan iritasi mata mekanik.Paparan partikeldebuyang terhirup ditempat kerjatersebutmerupakan salah satu sebab timbulnyairitasi saluran pernapasanakibat kerja.Beratringannya gangguan tergantung intensitas dan durasi paparan bahan(debu)hirupan. Disamping itu ukuran partikel dan konsentrasi debu diudara juga ikut menentukan progresi gangguan napas.Pernyataan lain yang memperkuat adalah dari suatupenelitian yang dilakukan oleh UniversitasDiponegorotelah menunjukkan bahwapaparan debu pada para pekerja memberikan pengaruh yang bermakna terhadap fungsi paru (Yulaekah, 2007).Selain itu, penyakit lain yang dapat disangkut pautkan dengan pekerjaan di pabrikkerajinan keramik adalah nyeri punggung (low back pain). Dimana kemungkinan timbul penyakit ini diperoleh dari salah satucara kerja pekerja yang kurang memenuhi ergonomi. Yaitu banyak pekerja yang duduk dengan kursi yang kurang sesuai dan tanpa menggunakan meja sehingga membuat posisi yang sangat tidak sesuai. Hal tersebut didukung oleh penelitian ()Resiko lain yang dapat membahayakan pekerja maupun lingkungan di sekelilingnya adalah letakkompresor listrik dan LPGuntuk proses pembakaranberdekatan dengan ruangproduksi dan penyimpanan. Sehingga beresiko untuk menimbulkan ledakan ataupun kebakaran.Selain resiko-resiko yang telah disebutkan sebelumnya, resiko kerja dalamhome industri kerajinan keramikmencakup kemungkinan terjadi kecelakaan kerja.Karena walaupun masih menggunakan tenaga manusia, namun juga menggunakan tenaga mesin yang di jalankan oleh pekerja.Selain itu, bentuk bangunan yang tidak permanen sehingga kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan kerja.Pihak perusahaan telah mengupayakan tindakan pencegahan gangguan kesehatan dan keselamatan kerja dalam perusahaannya, antara lain yaitu: anjuran mengenakan sarung tangan, masker dan baju kerja untuk dipakai setiap pekerja pabrik. Namun, para pekerja tidak menaati dengan alasan ketidaknyamanan atau merasa panas.Tetapi untuk masalah ruangan, pihak perusahaanbelummengupayakan menambah ruangan atau memperluas bangunan pabrik.Selain itu jugapengelolaan limbah produksi,pihak perusahaanbelummenyiapkan tendon penampung limbah produksi yang setiap 2 minggu sekali dilakukan penyedotan oleh tangki penyedot sewaan.

Saran/intervensiOleh karena adanya resiko-resiko dan bahaya yang dapat ditimbulkan usaha ini, maka sebaiknya perlu dilakukan tindakan pencegahan. Antara lain menggunakan masker yang kedap terhadap debu atau partikel-partikel kecil, menggunakan sarung tangan saat mengaduk dan mencampur bahan untuk membuat kerajinan keramik. Sebaiknya sarung tangan yang akan digunakan oleh para pekerja terbuat dari karet yang dapat melekat pas di tangan pekerja, dan masker yang digunakan juga yang kecil, namun efektif menghindari partikel kecil serta pas dengan ruang hidung dan mulut sehingga tidak mengganggu aktivitas dan kinerja pekerja dalam membuat kerajinan keramik. Dan setelah pekerjaan mereka selesai hendaknya di anjurkan untuk mencuci tangan mereka dengan sabun, sehingga perlu diberikan wastafel untuk tempat mencuci tangan.Pemakaian kacamata kerja juga dapat dianjuurkan kepada para pekerja untuk menghindari paparan langsung terhadap mata dari debudari kaolin, feldspar, kuarsayang berterbangan saat pekerja mengaduk dan mencampurkan bahan-bahan untuk membuat kerajinan keramik. Ketiga peralatan tersebut (Kacamata, sarung tangan dan masker) minimal wajib dikenakan pada pekerja yang bertugas di bagian produksi, namun sebaiknya seluruh pekerja juga turutmemakainya.Selain itu, sebaiknya pihak perusahaan memberikan baju kerja khusus yang dipakai hanya di lingkungan kerja agar pakaian yang dikenakan para pekerja tidak terkontaminasi bahan-bahan kimia saat kembali ke rumah. Dan perlu disosialisasikan mengenai undang-undang yang mengatur perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja, lalu mewajibkan setiap pekerja untuk menaati peraturan tersebut dalam bentuk perjanjian yang mengikat , dan bila tetap tidak mematuhi, maka pihak perusahaan dapat memberikan sangsi atau mengabaikan memberikan fasilitas kesehatan bila terjadi gangguan atau masalah kesehatan pada pekerja tersebut yang berhubungan dengan pekerjaan. Dan bila terjadi sutu masalah kesehatan dalam kerja, pihak perusahaan harus memastikan apakah masalah tersebut akibat pekerjaan yang bersangkutan atau tidak.Kemudian untuk penataan ruang pabrik, sebaiknya diatur ulang terutama di tempat produksi, pembakaran serta gudang. Tempat tersebut hendaknya diperluas dengan atap yang cukup tinggi serta bangunan dibuat permanen. Serta perlu adanya penataan yang lebih teratur untuk setiap proses atau tahapan dalam pembuatan kerajinan keramik misalnya untuk pembakaran ditempatkan di tempat yang paling belakang serta gas elpiji jauh dari pekerja sehingga kecelakaan kerja akibat kebakaran dan bocornya tabung elpiji dapat dihindari.Untuk saran yang terakhir, perlu dilakukan control kesehatan secara berkala untuk masing-masing pekerja pabrik agar tingkat kesehatan mereka dapat dipantau. Dan bila ternyata timbul gangguan atau masalah, dapatlangsung ditangani dan tidak menjadi kronis atau makin memburuk. Oleh karena itu, pihak perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan salah satu sarana kesehatan terutama puskesmas yang letaknya tidak jauh dari pabrik.II. STATUS INDIVIDUA.Identitas1. Nama: Tn. Lalu2. Umur:41 tahun3. Jenis kelamin: Laki - Laki4. Alamat: Jl. MT hariono5. Status marital: Menikah6. Agama: Islam7. Tempat kerja: CJDW8. Jabatan/status sosial ekonomi:9. Riwayat kerja:No.Tempat kerjaJabatanPeriode/lama kerja

1.Pabrik tebusecurity3 tahun

2.CJDWBagian produksi1,5 tahun

B.Status Kesehatan Pekerja Dan KeluargaStatus Umum1.Pekerja:a)BB/TB : 62 kg/ 168 cmb)Rasio IMT:c)Riwayat keselamatan dan kesehatan (K3): Nyeri punggung sejak pertama bekerjad)Riwayat alergi: (-)e)Kebiasaan: merokok (+) 1 hari 2 pak, minum kopi (+) 2 cangkir per hari, jamu (-), alkohol (-).2.Keluarga:a)Jumlah keluarga/sosiogram/keluarga inti/extendedNo.NamaSexUsiaPekerjaanHub. KeluargaStatus PerkawinanSerumah

1.Tn. LLL41 thSwastaAyahMenikah

2.Ny. SP41 thIRTIbuMenikah

3.Nn. IP19SwastaAnak IBelum menikah

4.Nn. DP16Pelajar SMAAnak IIBelum menikah

b)Status kesehatan pekerja dan anggota keluarga saat iniNoIdentitas (Inisisal)Status Medis (Status Present)

1Tn.LLKeluhan: Nyeri Punggung

T: 140/90 mmHg, N: 82x/menit, RR: 20x/menit, t : 36,40C

Kepala : A/I/C/D :-/-/-/-

Thorax : Pulmo : vesikuler, Rh-/-, Wh-/-

Cor: S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)

Abd : flat, supel, nyeri tekan (-), meteorismus (-), BU (+) normal,Nyeri ketok (-)

Ext : akral hangat (+), edema (-).

BAB dan BAK dbN

2Ny. SKeluhan (-)

T: 130/80 mmHg, N: 80x/menit, RR: 18x/menit, t : 36,60C

Kepala : A/I/C/D :-/-/-/-

Thorax : Pulmo : vesikuler, Rh-/-, Wh-/-

Cor: S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)

Abd : flat, supel, nyeri tekan (-), meteorismus (-), BU (+) normal,

Ext : akral hangat (+), edema (-).

3Nn.IKeluhan (-)

T: 120/80 mmHg, N: 90x/menit, RR: 20x/menit, t : 36,80C

Kepala : A/I/C/D :-/-/-/-

Thorax : Pulmo : vesikuler, Rh-/-, Wh-/-

Cor: S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)

Abd : flat, supel, nyeri tekan (-), meteorismus (-), BU (+) normal,

Ext : akral hangat (+), edema (-).

4Nn. DKeluhan (-)

T: 110/80 mmHg, N: 84x/menit, RR: 19x/menit, t : 36,30C

Kepala : A/I/C/D :-/-/-/-

Thorax : Pulmo : vesikuler, Rh-/-, Wh-/-

Cor: S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)

Abd : flat, supel, nyeri tekan (-), meteorismus (-), BU (+) normal,

Ext : akral hangat (+), edema (-).

Status Present1.Anamnesa:a.Keluhan:Nyeri punggungb.Riwayat keluhan:Nyeri punggung dirasakan 2 minggu ini. Nyeri timbul bila terlalu lama duduk saat membuat keramik. Awalnya nyeri punggungterkadang timbul dan dirasa pertama kali 3 bulan yang lalu. Keluhan sering timbul 2 minggu ini. Nyeri punggungdirasa saat sedang bekerja,Nyeriberkurang dan menghilang bila pasienberdiri dan rebahan sejenak.Mskipun akhir akhir ini sering timbul tetapi masih bisa d atasi dengan istirahat sehingga Tn. LL tidak memeriksakan ataupun mengobatinya.Sampai saat ini juga keluhan masih timbul.SelainNyeri punggung,Tn. LLjuga pernah mengalami gatal-gataldan terasa panasdi kedua tangan sekitar1bulan yang lalu.Tidak dibawa berobat hanyadiberi minyak tawondan dikompres air dingin.Keluhan lain pernah diare dan berobat ke puskesmas Dinoyo.c.Riwayat pengobatan: formal/informalPengobatanke puskesmas saat keluhan diare. Selain itu tidak berobat.d.BB/TB: 62kg/ 168cmrasioIMTOverweghte.Riwayat keselamatan dan kesehatan (K3):-f.Riwayat alergi:tidak adaf)Kebiasaan: merokok (+) 1 hari 2 pak, minum kopi (+) 2 cangkir per hari, jamu (-), alkohol (-).g.Riwayat kerja dan faktor resiko kerja:-Bekerja di pabrik tebu sebagai security selama 3 tahun-CJDW mulai bulan Februari 20112.Pemeriksaan fisik:Vital sign:T: 120/80 mmHg, N: 90x/menit, RR: 20x/menit, t : 36,80CPhysics diagnostic:T: 140/90 mmHg, N: 82x/menit, RR: 20x/menit, t : 36,40CKepala : A/I/C/D :-/-/-/-Thorax : Pulmo : vesikuler, Rh-/-, Wh-/-Cor: S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)Abd : flat, supel, nyeri tekan (-), meteorismus (-), BU (+)dbN,Nyeri ketok (-)Ext : akral hangat (+), edema (-).BAB dan BAK dbN3.Pem. Penunjang:Laboratorium:Tidak adaX-ray/USG/CT scan/MRI:Tidak ada4.Diagnosis:a.Umumstatus biomedis: Tidak di dapatkan kelainan saat inistatus faktor resiko:Fisik: Tempat Produksi menjadi satu dengan tempat penyimpanan bahan baku yang berbahaya,dan juga berdekatan dengan alat pemanas yang menggunakan kompor gas dan tempat untuk packaging.Biologi: -Kimia: Bahan bahan yang digunakan untuk pembuatanbahan baku keramikmenggunakanbeberapabahan kimia, dan beberapa diantaranya berbahaya langsung bagi pekerja.Sosekbud: Lingkungan padat pendudukErgonomi: Posisi bekerjadengan duduk di kursikecil yang kadang hanya duduk pada bata dan tidak dengan mejasehingga membuat posisi badan yang membungkuk untuk produksi maupun pengecatanstatus upaya kesehatan yg sudah dilakukan:Anjuran pemakaian masker dan sarung tangan bagi para pekerja, namun tidak digunakan oleh para pekerja.Sedang berupaya mengembangkan pembangunan pabrik agar lebih luas dan sesuai dengan ketentuan yang ada.Anjuran untuk menggunkan kursi dan meja sesuai dengan posisi pekerjaan tetapi belum di aplikasikanAnjuran untuk tidak membuang limbah ke sungai (Limbah produksi berbentuk cair dan didalamnya tekandung bahan kimia) belum di lakukan karena belum adanya SPAL.b. Diagnosis kerja/Intervensi kesehatanDiagnosisStatus presentIntervensi kesehatan*Keterangan*

Biomedis-Pemeriksaan Kesehatan rutin 1 bulan sekali

Faktor resikoFisik:Tempat Produksi menjadi satu dan dekat dengan kompor gas, serta kurang tertata rapi.

Kimia:Terdapatbahan yang digunakan adalah bahan kimia dan beberapa berbahaya langsung

Sosekbud:Lingkungan padat pendudukErgonomi:Posisi bekerjadengan membungkuk.Memberikan penyuluhan tentang faktor resiko agar lebih waspada dan berhati-hati

Membuat peraturan wajib mengenakan alat pelindung medis yang sesuai (maskerdansarung tangan)

Meletakkan peralatan atau mesin maupun tempat duduk dalam posisi yang ergonomis.

UpayaPemeriksaan Kesehatan setiap bulan

Membuat peraturan penggunaan alat pelindung medis yang sesuaiMenganjurkan para pekerja untuk mematuhi peraturan kerja dan prosedur kerja demi kesehatan dan keselamatan diri

*Penjelasan:1.Penyakit akibat kerja (OD)2.Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan (ORD)3.Penyakit Umum (GD)4.Intervensi biomedis: terapi medikamentosa5.Intervensi faktor resiko: edukasi dan advokasi6.Intervensi upaya kesehatan: edukasi dan advokasi.