OBYEK WISATA DAN BUDAYA PULAU BALI
KARYA TULIS
Disusun untuk Melengkapi Tugas sebagai Syarat Memenuhi Ujian
Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US)SMA Negeri 3 Pemalang
Disusun oleh :
Nama:Milzar Hasmi Nugroho NIS:5949Kelas:XII IPS.1Program:Ilmu
Pengetahuan Sosial
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANGDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN
OLAHRAGASMA NEGERI 3 PEMALANG2014
2
i
PERSETUJUAN / PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing karya tulisdan
disahkan oleh Kepala SMA Negeri 3 Pemalanguntuk memenuhi syarat
menempuhUjian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US)2014/2015
Pemalang, Pembimbing I
Eskowati, S.Pd.NIP. 19251218 200604 2 026Pembimbing II
Nur Chafidah, S.Pd.NIP. 19700812 200701 2 008
Mengetahui Kepala SMA Negeri 3 Pemalang
Drs. Nur Edi Sukanto, M.Si.NIP. 19610419 198503 1 009
MOTTO
1. Hanya ketika bunga terakhir telah mati, dan sungai terakhir
telah teracuni akan ikan terakhir tertangkap akan kita menyadari
bahwa kita tidak bisa makan uang. 2. Sesuatu fenomena yang
fenomenal atau sebuah tirai yang memancarkan kesempurnaan untuk utu
keindahan adalah untuk menghilangkan rasa dahaga jiwa manusiawi
sehingga ia memperoleh kesempurnaan. 3. Orang yang luar biasa itu
sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan.(Confusius)4.
Anda tidak perlu menunggu berhasil untuk melakukan sesuatu, sebab
Anda tidak berhasil jika Anda tidak mulai melakukan sesuatu.(Les
Brown)5. Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha
dengan keras adalah kemenangan yang hakiki.(Mahatma Gandhi)
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini dipersembahkan kepada :1. Ayah dan Ibu
tercinta2. Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Pemaang3. Bapak / Ibu guru
SMA Negeri 3 Pemalang4. Adik dan Kakak serta teman-teman tercinta5.
Para Pembaca Budiman6. Semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan karya tulis sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan
dengan baik.
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga dapat menyusun karya tulis ini yang berjudul
Obyek Wisata dan Budaya Pulau Bali guna melengkapi syarat menempuh
Ujian Sekolah (US) / Ujian Nasional (UN) di SMA Negeri 3 Pemalang
tahun pelajaran 2014/2015.Karya tulis ini disusun dari hasil study
tour yang telah dilakukan diberbagai objek wisata yang berada di
Bali. Di dalam melakukan kunjungan dari berbagai tempat yang banyak
mendapat penjelasan dan pengarahan dari guide kami.Penyusunan karya
tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh Karen aitu,
perlu diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat :1. Bapak Drs. Nur Edi Sukanto, M.Si. selaku Kepala SMA
Negeri 3 Pemalang2. Ibu Eksowati, S.Pd. selaku Pembimbing I3. Ibu
Nur Chafidah, S.Pd. selaku Pembimbing II4. Semua pihak yang telah
membantu tersusunya karya tulis ini.Semoga bantuan dan kebaikannya
mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis sadar
bahwa didalam menyusun karya tulis ini masih ada kekurangan. Hal
ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan. Untuk itu
diharapkan kritik dan saran. Semoga karya tulis ini dapat berguna
bagi adik-adik di kelas X dan XI SMA Negeri 3 Pemalang yang akan
meneruskan jejak Penulis.
Pemalang, Februari 2015 Penulis.
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDULiPERSETUJUAN /
PENGESAHANiiMOTTOiiiPERSEMBAHANivPRAKATAvDAFTAR ISIviBAB
IPENDAHULUAN1A. Latar Belakang Masalah1B. Rumuan Masalah1C. Tujuan
Penulisan1D. Metode Penulisan2E. Sistematika Penulisan2BAB
IIKEADAAN UMUM PULAU BALI3A. Wilayah3B. Penduduk3C. Mata
Pencaharian4BAB IIIOBJEK WISATA PULAU BALI6A. Museum Bali6B. Garuda
Wisnu Kencana7C. Danau Bedugul11D. Tanah Lot12E. Pantai Kuta14F.
Pertunjukkan Tari Kecak15G. Joger16H. Krisna17I. Pasar Seni
Sokawati18BAB IVBUDAYA PULAU BALI20A. Adat Istiadat Pulau Bali20B.
Bahasa Pulau Bali21C. Sistem Kekerabatan dan Kasta21D. Sistem
Religi dan Kepercayaan23E. Pakaian Adat Pulau Bali25F. Rumah Adat
Pulau Bali26G. Tarian Daerah Pulau Bali26H. Alat Musik Tradisional
Pulau Bali28
BAB III PENUTUP30A. Simpulan30B. Saran30
DAFTAR PUSTAKA
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahPulau Bali sebagai pulau Dewata
merupakan salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia yang
terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Bali memiliki
banyak obyek wisata yang bagus dan menarik untuk dikunjungi dan
juga dilengkapi dengan fasilitas penginapan dan rumah makan yang
layak.Pulau Bali juga terkenal dengan kekayaan budaya atau adat
istiadat yang masih dipegang erat oleh masyarakat Pulau Bali,
kebudayaan atau adat istiadat tersebut merupakan warisan dari
leluhur yang memiliki nilai luhur dan adi luhung.
B. Rumusan MasalahDalam menyusun karya tulis memiliki beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :1. Bagaimana keadaan umum pulau
Bali?2. Apa saja objek wisata yang dimiliki Pulau Bali?3. Apa saja
kebudayaan yang dimiliki masyarakat Pulau Bali?
C. Tujuan MasalahDalam penulisan karya tulis ini, penulis
memiliki beberapa tujuan :1. Untuk memenuhi persyaratan untuk
mengikuti Ujian Nasional SMA Negeri 3 Pemalang tahun pelajaran
2014/2015.2. Ingin mengetahui keadaan umum di Pulau Blai secara
menyeluruh.3. Ingin mengetahui obyek wisata yang dimiliki Pulau
Bali.4. Ingin mengetahui kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat
Pulau Bali secara dalam.
D. Metode PenulisanDalam menyusun karya tulis ini menggunakan
beberapa metode pengumpulan data antara lain :1. Metode
ObservasiPenulis melakukan pengumpulan data dengan mengamati secara
langsung objek wisata di Pulau Bali.2. Metode InterviewPenulis
melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pemandu wisata.3.
Metode PustakaPenulis mengambil data-data yang berkaitan dengan
laporan tersebut dengan cara mencari informasi dan membaca buku
yang berhubungan dengan obyek wisata dan kebudayaan di Pulau
Bali.
E. Sistematika PenulisanUntuk memudahkan pembaca dalam memahami
karya tulis ini, serta memahami pokok-pokok bahsan dalam laporan
ini maka perlu menyajikan sistematika karya tulis sebagai berikut
:BAB I :Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika
penulisan.BAB II :Keadaan umum, terdiri dari wilayah, penduduk, dan
mata pencaharian.BAB III: Obyek wisata Bali terdiri dari Museum
Bali, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Danau Bedugul, Tanah Lot, Pantai
Kuta, Pertunjukan Tari Kecak, Krisna, Pasar Seni Sokawati.BAB
IV:Budaya Pulau Bali terdiri dari adat istiadat Bali, pakaian adat
Bali, rumah adat Bali, tarian daerah Bali, alat music tradisional
Bali. Bahasa Bali, Sistem Kekerabatan, Sistem religi dan
kepercayaan.BAB V :Penutup, meliputi simpulan dan saran.
BAB IIKEADAAN UMUM PULAU BALI
A. Wilayah Bali sebagai pulau dewata merupakan salah satu tempat
wisata terbaik di Indonesia. Bali adalah sebuah pulau di Indonesia
sekaligus menjadi salahs atu provinsi di Indonesia. Bali terletak
di antara pulau Jawa dan pulau Lombok. Ibu kota provinsi Bali ialah
Denpasar yang terletak sebelah selatan di pulau ini.Pulau Bali
adalah bagian dari kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan
selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Berdasarkan relief
dan topografi ditengah-tengah pulau Bali terbentang pegunungan
tersebut menyebabkan daerah Bali secara geografis terbagi menjadi 2
(dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali utara dengan daratan rendah
yang sempit dan kurang landai dan Bali selatan dengan daratan
rendah yang luas dan landai.
B. Penduduk Setiap daerah atau pulau pasti mempunyai suku atau
penduduk asli yang mendiami pulau tersebut terlebih dahulu sebelum
adanya penduduk pendatang sama halnya dengan pulau Bali. Pulau ini
juga mempunyai penduduk asli yang disebut Bali Aga. Bali Aga adalah
salah satu sub suku bangsa Bali yang menganggap mereka sebagai
penduduk asli pulau Bali. Orang Bali Aga pada umumnya mendiami
desa-desa di daerah Pegunungan seperti Sambiran, Cepaka, Sidatapa,
Pendapa, Tigawangsa, di Kabupaten Buleleng dan Tenganan
Pagringsingan di Kabupaten Karangasem.Masyarakat suku Bali
menempati keseluruhan pulau Bali karena pengaruh imigran ada juga
masyarakat Bali yang menetap di wilayah-wilayah lainnya di
Indonesia.Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010 jumlah
penduduk provinsi Bali sebesar 3.890.575 jiwa. Dan penduduk
terbesar di Kota Denpasar.
C. Mata Pencaharian1. Bercocok tanamMata pencaharian pokok dari
orang Bali adalah bertani. Dapat dikatakan 70% dari mereka
berpenghidupan bercocok tanam dan hanya 30% hidup dari peternakan,
berdagang, menjadi buruh, pegawai dan lain-lain. Berhubungan dengan
perbedaan-perbedaan lingkungan alam dan iklim di berbagai tempat di
Bali, maka terdapatlah perbedaan dalam pengolahan tanah untuk
bercocok tanam.Di daerah Bali bagian utara, tanah dataran sedikit
curah hujan, maka dari itu bercocok tanam relative lebih terbatas
dari pada di Bali bagian selatan. Disamping bercocok tanam di
sawah. Di Bali bagian utara sebelah timur dan sebelah baratnya ada
usaha menanam buah-buahan.Di daerah Bali bagian selatan yang
merupakan daerah daratan yang lebih luas dari pada umumnya dengan
curah hujan yang cukup baik, penduduk terutama mengusahakan
bercocok tanam di sawah. Untuk kepentingan ini maka diperlukan
pengaturan air yang sebaik-baiknya. Berkembanglah atas usaha rakyat
sistem tulak sumur. Apabila keadaan kurang cukup, maka diadakan
giliran penanaman padi dan palawija. Sistem ini disebut sistem
kertamasa. 2. Peternakan Beternak juga merupakan usaha yang penting
dalam masyarakat pedesaan di Bali. Binatang peliharaan yang utama
adalah babi dan sapi. Babi dipelihara terutama oleh kaum wanita
biasanya sebagai sambilan dalam kehidupan rumah tangga. Sedangkan
sapi untuk sebagian dipergunakan dalam hubungan dengan pertanian,
sebagai tenaga pembantu sawah dan sebagian untuk dipelihara untuk
dagingnya.Boleh dikatakan bahwa setiap rumah tangga di Bali
memelihara babi sebagai sambilan, karena pengembangbiakannya
relatif lebih cepat dan lebih mudah dari pada sapi. Sedangkan untuk
memelihara sapi yang baik terdapat pada daerah tertentu, seperti
kecamatan Penaebeli dan Marga (Tabanan) karena daerah-daerah
tersebut bergunung-gunung dan mendapat hujan yang cukup, sehingga
banyak tanah yang tidak dipergunakan untuk usaha pertanian sehingga
dapat dipakai untuk memelihara rumput yang berguna bagi ternak.
Selain babi dan sapi, ada juga dipelihara ternak kerbau, kuda,
kambing, tetapi hasilnya relatif jauh lebih sedikit.3. Perikanan
Mata pencaharian lainnya adalah perikanan, baik perikanan darat,
maupun perikanan laut. Perikanan darat boleh dikatakan umum
merupakan mata pencaharian sambilan dari penanam padi di sawah,
terutama di daerah-daerah cukup air artinya air sepanjang masa itu
ada. Jenis ikan yang dipelihara adalah ikan mas, karper dan
mujair.4. Kerajinan Di Bali terdapat cukup banyak industri dan
kerajinan rumah tangga usaha perorangan atau usaha setengah besar,
yang meliputi kerajinan, pembuatan benda-benda anyaman, patung,
kain tenun, benda-benda (mas, perak, besi), perusahaan percetakan,
mesin-mesin, pabrik kopi, pabrik rokok, pabrik makanan kaleng,
tekstil, pemintalan, dan lain-lain. Usaha bidang ini tentu
memberikan lapangan kerja yang agak luas kepada penduduk.Oleh
karena perdagangan di Bali menarik dalam bidang pemandangannya,
aktivitas-aktivitas adat istiadat, upacara dan kesenian, maka
banyaklah wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri
mengunjungi Bali. Untuk menunjang kepariwisataan, maka timbulah
perusahaan-perusahaan seperti perhotelan, taxi, travel, took
kesenian, dan sebagainya. Terutama di daerah-daerah Denpasar
(Badung), Gianyar, Bangli dan Tabanan.
BAB IIIOBYEK WISATA PULAU BALI
A. Museum BaliMuseum Bali dirintis tahun 1910 oleh W.F.J Kroon.
Bentuk bangunan museum merupakan perpaduan arsitektur antara pura
dan puri. Didirikan atas areal seluas 2.600 m2 meliputi tiga
halaman yaitu halaman luar (jaba), halaman tengah (jaba tengah),
dan halaman dalam (jeroan) yang dibatasi dengan tembok dan
gapura.Museum Bali resmi dibuka untuk umum pada tanggal 8 Desember
1932 dengan nama Bali Museum dan dikelola oleh Yayasan Bali Museum.
Tanggal 17 Agustus 1945 Bali Museum diambil alih oleh Pemerintah
Daerah Provinsi Bali kemudian tanggal 5 Januari 1965 diserahkan
kepada Pemerintah Pusat di bawah Dirjen Kebudayaan Departemen
Pendidikan dan Kebudayan dengan nama Museum Negeri Propinsi
Bali.Tahun 1969 Museum mendapatkan bantuan proyeksi pelita dengan
perluasan areal menjadi 6.000 m2. Sejak otonomi daerah tahun 2000
Museum Negeri Propinsi Bali diserahkan kembali kepada Pemerintah
Provinsi Bali dengan nama UPTD Museum Bali dan sejak tahun 2008
UPTD Museum Bali berubah nama menjadi UPT Museum Bali.Museum Bali
adalah museum yang berada di Denpasar, Bali. Museum Bali merupakan
museum penyimpanan peninggalan masa lampau manusia dan etnografi.
Museum Bali terletak di lokasi yang strategis di pusat kota
Denpasar, tepatnya di jalan Mayor Wisnu jaraknya sekitar 13 km dari
Bandara Ngurah Rai. Pada bagian sebelah selatan museum terdapat
pura Jagat natha, sedangkan lapangan puputan Badung dan patung
Empat Wajah (patung Catur Muka) berada di depan Museum Bali.Jumlah
koleksi Museum Bali yang telah tercatat dan masuk registrasi
sebanyak 10.506 buah termasuk naskah-naskah dan salinan lontar.
Beberapa kelompok koleksi yang sedang diinvestasikan diantaranya
koleksi stupa dengan materialnya yang berjumlah ratusan buah, 8,5
kg uang kepeng, keramik asing dan porselin.
1.2 Museum Bali
Bangunan di Museum Bali berdasarkan konsep Tri Mandala yaitu
Nista Mandala (bagian luar), Madya Mandala (bagian luar sebelum
memasuki bagian inti) dan Utama Mandala (bagian inti) terdapat
bangunan yang terdiri dari tiga gedung yaitu :1. Gedung Tabaran
Paviliun yang berarsitektur khas Kabupaten Tabaran (Bali Selatan),
tersimpan barang-barang purbakala seperti benda-benda kesenian,
aksesoris, peralatan rumah tangga, peralatan upacara, dan
macam-macam senjata tradisional.2. Gedung Buleleng, gedung
berarsitektur gaya Bali Utara, tersimpan alat-alat perlengkapan
rumah tangga, alat-alat kerajinan, alat-alat hiburan, patung-patung
primitive dari tanah liat, batu dan lain-lain.3. Gedung Karangasem,
gedung berarsitektur gaya Bali Timur, tersimpan benda-benda
prasejarah, benda-benda arkeologi, etnografi, seni rupa, serta
beberapa lukisan modern. B. Garuda Wisnu KencanaTerletak diatas
dataran tinggi batu kapur padas dan menetap di kawasan wisata
pesisir selatan Bali. Garuda Wisnu Kencana disingkat GWK, adalah
jendela seni dan budaya pulau Dewata yang memiliki latar belakang
alami serta panorama yang sangat mengagumkan. GWK terletak di
Tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 km di sebelah
selatan Denpasar. GWK menjadi salah satu tujuan utama untuk
berbagai pertunjukkan kesenian, pameran dan konferensi ataupun
kunjungan santai bahkan kunjungan spiritual. Di areal GWK
direncanakan akan didirikan sebuah Landmark atau Maskot Bali yaitu
patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi
tunggangannya garuda. Monument ini dikembangkan sebagai taman
budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.Area
taman budaya GWK berada diketinggian 146 m diatas permukaan tanah
atau 263 m diatas permukaan laut. Patung ini nantinya setelah
selesai akan menjadi patung terbesar di dunia. Kawasan seluas 250
ha ini merangkum berbagai kegiatan seni budaya, tempat pertunjukan
serta berbagai layanan tata boga. Sebagimana istana-istana Bali
pada jaman dahulu, pengunjung GWK akan menyaksikan kemegahan
fenomenal dan kekhususan spiritual yang mana kesemuanya
disempurnakan oleh modern dengan fasilitas dan pelayanan yang tepat
guna.GWK merupakan monument taman budaya yang terdapat patung Dewa
Wisnu yang mengendarai garuda yang tingginya bisa mencapai 150 m
yang tingginya bisa melebihi tingginya patung Liberty yang ada di
New York, Amerika yang tingginya hanya 120 m. Patung garuda yang
tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza dimana patung
setinggi 18 m garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda
Plaza menjadi titik focus dari sebuah lorong besar pilar berukir
batu kapur yang mencakup lebih dari 4.000 m2 luas ruangan terbuka
yaitu Lotus Ponol. Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan
bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah
lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana
lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta
Agung.Untuk membuat patung ini sampai jadi diperlukan 4000 ton
tembaga dan kuningan serta mengambil beberapa bukit batu kapur yang
ada disekitar daerah tersebut. Patung GWK diproyeksikan untuk
mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km
sehingga terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua, hingga Tanah Lot.
Patung GWK ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan
dan dunia. Patung ini merupakan karya Nyoman Nuarta, pemahat patung
modern yang terkenal di Indonesia.
1.3 Garuda Wisnu KencanaPatung GWK berwujud Dewa Wisnu yang
dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara, mengendari burung garuda.
Tokoh garuda dapat dilihat di kisah garuda dan kerajaannya yang
berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanannya untuk menyelamatkan
ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
GWK mempunyai beberapa tempat rekreasi diantaranya :1. Wisnu
PlazaWisnu Plaza adalah tanah tertinggi di daerah GWK merupakan
bagian paling penting dari patung GWK patung Wisnu. Pada waktu
tertentu akan ada beberapa kinerja tradisional Bali dengan megah
patung wisnu sebagai latar belakang. Karena lokasinya yang tinggi,
panorama disekitarnya dapat terlihat dengan indah. Patung Wisnu
sebagai titik pusat dari Wisnu Plaza, dikelilingi oleh air mancur
dan air sumur didekatnya suci yang katanya tidak pernah kering
bahkan pada musim kemarau. Parahyangan Samoka GN ditempatkan
disebelah patung Wisnu ini tempat air berada yang secara historis
telah dipercaya oleh rakyat didaerah tersebut sebagai berkat dengan
kekuatan magis yang kuat untuk menyembuhkan penyakitnya dan meminta
para Dewa hujan selama musim kemarau.2. Street TheaterStreet
theater adalah titik awal dan akhir kunjungan ke taman budaya GWK.
Disni banyak terdapat toko dan restoran di satu tempat di mana
semua perayaan terjadi. Pengunjung bisa mendapatkan souvenir shop
dan Bali Art market. Bahkan pengunjung dapat menemukan Spa Bali dan
produk aroma terapi di took ini. Di sini juga terdapat pijat
refleksi kaki Bali. Pada beberapa kali sehari, pengunjung dapat
menikmati belanja dan makan sambil ditemani kinerja Bali khususnya
seperti barong, rundik dan parade.3. Lotus PoundLotus pond adalah
outdoor terbesar di GWK dan di taman budaya, kemungkinan besar di
Bali. Dengan demikian Lotus Pound adalah tempat yang tepat dan
hanya untuk mengadakan acara outdoor skala besar. Selama
bertahun-tahun, GWK telah dipercaya untuk skala besar diadakan,
baik nasional maupun internasional, partai besar. Lotus Pond adalah
tempat yang unik dengan pilar batu kapur disisi dan patung megah
Garuda dilatar belakang. Lotus Pond berawal dari teratai. Teratai
adalah symbol utama keindahan, kemakmuran, dan kesuburan. Wisnu
juga selalu membawa bunga teratai ditangannya dan hamper semua dewa
dari Dewa Hindu yang duduk di teratai dan membawa bunga. Beberapa
fakta menarik adalah bahwa tanaman teratai tumbuh di air, memiliki
akar dalam ilus atau lumpur dan menyebarkan bunga di udara di atas.
Dengan demikian, teratai melambangkan kehidupan manusia. Akar
teratai tenggelam dalam lumpur merupakan kehidupan material.
Tangkai melewatkan melalui air melambangkan eksistensi di dunia
astral. Bunga mengambang di atas air dan membuka ke langit adalah
lambang emblemmatikal spiritual sedang.4. Indraloka GardenTaman ini
diberi nama Indraloka setelah surge Dewa Indra karena pandang
panorama yang indah. Indraloka Garden adalah salah satu tempat
paling favorite di GWK untuk mengadakan pesta kecil menengah.
Pengumpulan dan upacara pernikahan pengunjung dapat melihat
pemandangan Bali dari atas Indraloka Garden5.
AmphitheatreAmphitheathre adalah tempat di luar ruangan untuk
pertunjukan khusus dengan akustik yang di rancang dengan baik.
Setiap sore pengunjung bisa6. Tirta AgungTirta Agung adalah ruang
luar yang sempurna untuk acara menengah. Pengunjung juga dapat
mengunjungi patung tangan Wisnu, bagian dari patung GWK yang
terletak di dekatnya.
C. Danau BedugulBedugul berasal dari kota Bedugul. Danau Bedugul
adalah danau yang terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan
Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Jaraknya sekitar 62,6 km dari
Bandara Ngurah Raid an 40 km dari Kota Singaraja. Di daerah Danau
Bedugul ini banyak terdapat hasil pertanian disini yang paling
banyak dijumpai adalah buah-buahan dan sayuran.Tempat wisata Danau
Bedugul ini menawarkan keindahan pemandangan alam daerah
pegunungan. Terletak pada ketinggian 1.240 m dari permukaan laut
dan mempunyai kedalaman hingga 23 m, dengan temparatur rata-rata
18C pada malam hari dan 24 C pada siang hari. Tempatnya yang tinggi
membuat objek wisata ini selalu berhawa dingin dan berkabut.
1.4 Danau BedugulDikawasan wisata Danau Bedugul terdapat tiga
danau yaitu :1. Danau Beratan berada disebelah kanan bila menuju
Singaraja. Obyek wisata yang terdapat di area Danau Beratan adalah
obyek wisata Ulun Danu. Obyek wisata Ulun Danu merupakan taman
bermain dan juga terdapat pula Ulun Danu Beratan. Pada sekeliling
pura-pura yang menjadi bagian utama merupakan taman dengan rumput
hijau. Pada bagian timur Pura ini terdapat dua meru bertumpang
sebelas (solas) dan bertumpang tujuh (pitu). Dua meru ini berada
agak terpisah dari daratan atau hampir berada di pinggir danau.2.
Danau Buyan berada di sebelah kiri jalan Desa Pancasari yang sudah
termasuk wilayah Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Selain
terdapat pasar Pancasri, Danau Buyon merupakan tempat terkenal
untuk pemancingan. Jumlah pengunjung yang datang ke danau Buyan
tidak seramai Danau Beratan.3. Danau Tamblingan berada sekitar 5 km
dari Danau Buyan dan juga termasuk wilayah Kecamatan Sukasada,
Kabupaten Buleleng. Untuk menuju Danau Tamblingan akan melewati
Bukit Pengalengan dimana jalan akan semakin menanjak dengan
tikungan yang sangat tajam. Selain itu terdapat gua Jepang bekas
perang Dunia Kedua dan juga terdapat habitat kera-kera jinak yang
dilindungi. Setelah melewati Bukit Pengalengan, mengambil arah ke
Munduk dan bilamana sampai Desa Wanagiri akan dapat melihat
pemandangan Danau Buyon dan Danau Tamblingan. Untuk lebih menikmati
pemandangan danau ada baiknya memesan kopi hangat yang ada di
warung-warung sepanjang jalan. Karena daerah Munduk, Wanagiri dan
Banyuatis merupakan desa penghasil kopi yang terkenal. Di kawasan
Danau Tamblingan terdapat juga fasilitas wisata tracking dan juga
termpat perkemahan.
D. Tanah LotTanah Lot terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri
Kabupaten Tabanan. Jaraknya sekitar 13 km kearah barat kota
Tabanan. Tanah Lot berarti Tanah Lot atau tanah di dalam laut.
Tanah Lot merupakan salah satu objek wisata terkenal di Pulau Bali.
Sebutan ini memang sangat pas dengan pemandangan Tanah Lot, diatas
karang itu ada sebuah pura yang menjadi tempat favorit untuk
menikmati sunset di Bali yang indah.Pura Tanah Lot Bali di bangun
pada dua tempat yagn berbeda. Satu terletak diatas bongkalah batu
besar dan satu nya lagi terletak di atas tebing yang menjorok ke
laut mirip dengan pura Uluwatu. Tebing inilah yang menghubungkan
pura dengan daratan dan bentuknya melengkung seperti jembatan.Pura
ini merupakan bagian dari Pura Dang Kahyangan di Bali. Sebagai
tempat memuja dewa-dewa penjaga laut. Dibawahnya terdapat goa kecil
yang didalamnya ada beberapa ular laut yang mempunyai ciri-ciri
berekor pipih seperti ikan, berwarna hitam belang kuning. Menurut
cerita ular tersebut adalah jelmaan dari selendang pendiri pura
yaitu seorang Brahmana dari Jawa yang mengembara ke Bali. Beliau
adalah Dang yang Nirartha ular yang diutus sebagai ular penjaga
pura ini.
1.6 Tanah LotSejumlah pura yang ada di sekitar Pura Tanah Lot
antara lain :1. Pura Pakendungan, merupakan satu kesatuan dengan
Pura Tanah Lot. Pada mulanya tempat ini bernama Alas Kendung
digunakan sebagai tempat meditasi atau yoga semedi, untuk
mendapatkan sinar suci sebelum melanjutkan perjalanan di Pura
Pakendungan terdapat keris sakti bernama Ki Baru Gajah yang
memiliki kekuatan untuk menaklukkan penyakit tumbuh-tumhan di Bali.
Keris ini merupakan anugerah Dang Hyang Nirartha kepada pemimpin
desa Beraban keris itu kini disimpan di pura Kediri.2. Pura Jero
Kandang merupakan pura yang dibangun oleh masyarakat Beraban dengan
tujuan untuk memohon perlindungan bagi ternak dan tumbuhan mereka
dari gangguan berbagai penyakit.3. Pura Enjung Galuh, berlokasi
dekat dengan Pura Jero Kandang. Menurut beberapa catatan, pura ini
dibangun untuk memuja Dewi Sri yang meupakan sakti dari Dewa Wisnu
yang diadakannya setiap Rabu Umanis Wara Medangsia. Di Pura ini
masyarakat mengenai pura sad kahyangan dan kahyangan jagad memohon
kesuburan jagat.4. Pura Batu Belang merupakan tempat melakukan
pamelastian maupuan pakelena dengan maksud mensucikan alam.5. Pura
Batu Mejan atau dikenal dengan Beji merupakan tempat untuk
mendapatkan tirtha pengklukatan.
E. Pantai KutaPantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang
terletak di sebelah selatan Denpasar. Kuta terletak di Kabupaten
Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara
dan telah menjadi obyek wisata andalan pulau Bali sejak tahun
70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai Pantai Matahari
Terbenam.Di Kuta banyak terdapat pertokoan, restoran, dan tempat
penjemuran serta pemandian, selain keindahan pantainya, pantai Kuta
juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan
restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian.Sejarah dari
Pantai Kuta sendiri menurut pemerintah setempat yaitu pada tahun
1336 dimana Patih Gajah Mada dan pasukand ari kerajaan Majapahit di
Jawa berlabuh di bagian selatan pantai Kuta yang kini lebih dikenal
dengan nama Tuban. Karena daerah ini sangat bagus untuk tempat
pelabuhan kapal, maka pelan-pelan kawasan ini berubah menjadi kota
pelabuhan kecil, dimana para warga pun menyebut kawasan ini dengan
nama Pantai Perahu.
1.6 Pantai KutaSelain itu, dulu kawasan Pantai Kuta juga
merupakan kawasan hutan kecil yang kemudian berubah menjadi kawasan
perkampungan nelayan di seputaran kawasan Kuta. Lambat laun ketika
modernisasi mulai datang ke Bali dan atas saran beberapa pelaku
pariwisata di Bali. Mereka mereferensikan Pantai Kuta sebagai pusat
pariwisata dari Bali yang menggantikan Pantai Sanur. Hal ini dengan
banyaknya bangunan hotel dan dekat dengan Bandara yang telah
dipindah dari Kabupaten Singaraja menuju Bali selatan. Karena
banyaknya wisatawan yang memilih untuk tinggal di pantai Kuta. Hal
inilah yang menjadi para pelaku wisata di Bali untuk memindahkan
pusat pariwisata Bali ke Pantai Kuta.
F. Pertunjukkan Tari KecakTari Kecak atau banyak orang
mengenalnya sebagai tarian api (fire dance) adalah salah satu
tarian khas rakyat Bali yang merupakan pengembangan dari tradisi
Sang Hyang yang dikembangkan oleh seniman Bali terutama di daerah
Gianyar. Tari Kecak memiliki kekhasan terutama dengan penggunaan
suara mulut yang mengucapkan kata cak dengan tempo yang tidak sama
sehingga menghasilkan ketukan dan ritme menarik dalam tarian.Tari
Kecak sebenarnya bukan merupakan tarian wajib dan digunakan dalam
upacara persembahyangan dan perkembangan tarian yang unik
menyebabkan tarian Kecak berkembang menjadi sajian dalam agenda
seni dan pertunjukan di Bali.Pertunjukkan tari Kecak biasanya
paling banyak terdapat di Kabupaten yang menjadi gudang seni di
Bali yaitu Kabupaten Gianyar. Pertunjukkan biasanya dimulai jam
18.30 WITA. Pertunjukkan tari ini biasanya dilaksanakan satu kali
dalam sehari dan berapapun jumlah penontonya tetap akan
dipertunjukkan kepada tamu yang datang. Pertunjukkan dilaksanakan
kurang lebih sekitar satu jam dengan harga umumnya Rp. 25.000 per
orang untuk tamu domestik dan Rp. 50.000 per orang untuk turis
asing.Pertunjukkan tari Kecak biasanya mengambil cerita dari
Ramayana. Dimana terdapat penculikan yang dilakukan oleh Rahwana
kepada Dewi Sinta yang akhrinya terjadilah peperangan antara bala
tentara kera yang dipimpin oleh Hanoman bertempur dengan Rahwana di
Kerajaan Alengka.
1.7 Tari KecakTari ini sekarang juga mengadopsi beberapa cerita
Mahabarata sehingga jalan ceritanya bias beragam di pertunjukkan
oleh beberapa sanggar tari di beberapa tempat di Gianyar. Penyajian
Tari Apia tau Fire dance oleh pnari juga menjadi salah satu faktor
hiburan yang dapat oleh wisatawan. Dengan menggunakan tenaga dalam
atau ilmu kanuragan tertentu, para penari dapat menginjak bara api
yang menyala dengan kaki telanjang dan menciptakan pertunjukkan
yang mendebarkan hati, namun sungguh menghibur.
G. JogerJoger Bali dikenal dengan pabrik kata-kata yang
berlokasi di kawasan jalan raya Kuta. Untuk pastinya alamat Joger
Bali berada di jalan raya Kuta dekat Supermarket Supernova atau 3,5
km sebelah utara Bandara Ngurah Rai.Nama Joger diambil dari nama
pemiliknya sendiri yaitu Bapak Joseph Theodorus Wulianadi yang
digabung dengan nama sahabatnya yaitu Bapak Gerard. Sahabatnya ini
sangat berjasa dalam merintis usaha pabrik kata-kata ini. Awalnya
Joger di buka di jalan Sulawesi no. 37 Denpasar. Namun sejak
tanggal 7 Juli 1987 Joger di pindah ketempatnya sekarang yaitu di
jalan Raya kuta. Joger Bali hanya satu-satunya tempat di Indonesia
yang menjual jam terbalik dan merupakan ciri khas oleh-oleh Joger
Bali.
1.8 Joger Ketika memasuki pintu outlet ini setiap pengunjung
akan disapa dengan ramah dan akan ditempeli stiker bertuliskan VIP
JOGER sebagai tanda masuk. Ada ruangan yang khusus souvenir seperti
sandal, gantungan kunci, dan pernak pernik lainnya. Joger hanya ada
di Bali dan tidak buka cabang ditempat lain. Joger akan ditutup jam
18.00 WITA.
H. KrisnaPembangunan Krisna Bali berawal dari ide pemikiran
Gusti Ngurah Anom pemilik Cok Konfeksi dengan melihat cela pangsa
pasar yang ada, pada tanggal 16 Mei 2007 Krisna Bali di dirikan. Di
bawah Manajemen Cok Konfeksi inilah Krisna Bali pertama yang
bertempa di jalan Nusa Indah No. 79 Denpasar.Krisna Bali merupakan
pusat oleh-oleh terbesar dan terlengkap di Bali yang memiliki
beberapa outlet yang terbesar di seputar Kuta dan Denpasar. Krisna
Bali menjual berbagai jenis produk asli Bali seperti camilan khas
Bali, kerajinan tangan, bed cover, pernak pernik, tas kreasi,
lukisan dan masih banyak lagi souvenir-souvenir unik dan lucu.
Krisna juga menjual beraneka ragam desain T-Shirt kartun tentang
Bali yang tentunya sudah pasti unik dan lucu.
1.9 Krisna BaliKualitas barang-barang yang dijual di Krisna Bali
memang sangat baik dan tidak mengecewakan. Meski demikian, jangan
terlalu khawatir soal harga karena meski oleh-oleh di Krisna Bali
cenderung eksklusif namun harganya tidak beda jauh dengan sentra
oleh-oleh ditempat lain. Pokoknya dengan membeli barang-barang di
Krisna Bali kesempatan untuk mendapatkan barang berkualitas dengan
harga murah sangat mungkin terjadi.
I. Pasar Seni SokawatiPasar Seni Sokawati merupakan pasar seni
yang terdapat di Kabupaten Gianyar, Bali. Pasar ini menjual
barang-barang seni khas Bali sehingga cocok dijadikan oleh-oleh
Bali untuk teman, saudara atau sanak keluarga. Barang-barang yang
dijual cukup menarik dan harganya pun miring mulai dari sandal,
manik-manik, celana panjang, celana pendek khas Bali, pakaian
batik, tas, lukisan, patung kayu, bedcover, alat-alat rumah tangga
sampai pernak-pernik perhiasan di jual disini.Pasar seni Sokawati
berdiri sekitar tahun 1980. Pasar ini dibuka setiap hari mulai jam
08.00 hingga jam 18.00 WITA. Sebelum membuka took para pedagang
biasa melakukan sembahyang untuk meminta rezeki dan melancarkan
usaha. Pasar Seni Sokawati adalah pasar tradisional jadi jangan
ragu untuk melakukan tawar menawar sampai tercipta kesepakatan
harga antara penjual dan pembeli.
1.10 Pasar Seni SokawatiPasar ini juga tidak pernah sepi dari
turis. Mereka biasa memborong barang belanjaan karena harga yagn
ditawarkan memang murah. Selain itu, penjualnya ramah. Biasanya
barang yang sering diborong turis adalah baju oblong khas Bali
bergambar barong, baju bertuliskan Bali atau baju dengan merk-merk
bir terkenal.
BAB IVBUDAYA PULAU BALI
A. Adat Istiadat Pulau BaliAdat istiadat Bali merupakan warisan
dari leluhur yang memiliki nilai luhur dan adi luhung. Disetiap
desa adat yang ada di Bali memiliki beberapa perbedaan adat atnara
satu desa adat dengan desa adat lainnya walaupun secara keseluruhan
memiliki persamaan.Setiap desa adat memiliki awig-awig (tata
tertib) dan setiap awig-awig ini tentunya ada hak, kewajiban dan
saksi hukum adat yang harus dipatuhi oleh semua warganya, tentunya
apa yang berlalu tidak lepas dari ajaran Hindu, social-budaya dan
berbagai aspek kehidupan.Adat bukan suatu aturan yang tertulis,
tetapi merupakan penerapan ajaran agama yang dianut. Adat berarti
kebiasaan, sebelum istilah adat ini masuk ke Bali, masyarakat sudah
mengenal adat dan istiadat ini dengan istilah Dresta, lokacara
ataupun sima. Banyak adat istiadat yang ada di tanah Bali ini,
seperti :1. Upacara Nyepi, sehari penuh semua masyarakat Bali tidak
boleh keluar rumah, menyalakan lampu dan melakukan aktivitas. Untuk
yang beragama Hindu melakukan tapa brata nyepi.2. Upacara Ngaben,
setiap orang yang meninggal akan dibuatkan upacara Ngaben, beberapa
tempat dalam tata cara pelaksanaan upacara ini berbeda-beda sesuai
Dresta di tempat tersebut.3. Hari raya Galungan menjelang hari raya
galungan penjor-penjor berjejer dipinggir jalan, hampir semua
masyarakat Hindu memasang penjor.4. Pernikahan lebih mengusung
keagungan Tuhan dari pada pesta pernikahan.Di beberapa tempat
lainnya juga memiliki kegiatan upacara adat dan tradisi unik yang
tidak dimiliki oleh desa adat. Masyarakat Bali memiliki keunikan
terutama yang wanita seperti berikut :1. Rambut panjang, jaman dulu
wanita Bali relative punya rambut panjang sampai sepinggang2.
Menari, wanita Bali dari umur 7 tahun sudah pintar menari Bali
karena dari kecil mereka diajarkan menari dan disamping itu
lingkungan yang mempengaruhi mereka agar pintar menari.3. 20Dapat
menaruh beban berat, wanita Bali juga dikenal memiliki kekuatan
yang melebihi dari wanita pada umumnya. Karena mereka bisa menaruh
sesajen yang beratnya hampir 30 kg setinggi 1 meter dan ada yang
lebih tinggi juga. Padahal hal tersebut sangat sulit dilakukan oleh
wanita lainnya. Apabila harus membawa sesajen itu keliling desa.4.
Cantik alami wanita Bali lebih suka menggunakan tanah yang mirip
dengan lumpur untuk masker dari perawatan tersebut wanita Bali bisa
terlihat cantik.5. Memakai bunga kamboja, wanita Bali memakai bunga
kamboja sebagai aksesoris kecantikannya. Mereka menaruh bunga
kamboja ditelinga karena di Bali bunga kamboja melambangkan hal
yang baik dan sering digunakan untuk perlengkapan upacara.
B. Bahasa Pulau BaliBahasa Bali yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa
Jawa, Bahasa Sasak, Bahasa Madura dialek Buleleng, Karangasem,
Klungkung, Bangli, Gianyar, Badung, Tabanan, dan Jembrana. Bahasa
Bali Hindu mengenal tiga tingkatan pemakaian bahasa yaitu bahasa
Alus, Lumrah (madya) dan bahasa Bali kasar. Akan tetapi, sekarang
bahasa Bali alus digunakan secara resmi oleh hampir semua golongan
dengan pergaulan di daerah Bali sendiri.Bahasa yang digunakan di
Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali dan Inggris khususnya bagi yang
bekerja di sekitar sektor pariwisata. Sebagian besar masyarakat
Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual.Secara tradisional
penggunaan berbagai dialek bahasa Bali ditentukan berdasarkan
sistem catur warna dalam agama Windu Dharma dan keanggotaan klan
meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderung berkurang.
C. Sistem Kekerabatan1. Sistem PerkawinanMenurut anggapan lama
yang dipengaruhi sistem klan-klan (dadia) dan sistem kasta
(wangsa), maka perkawinan itu sedapat mungkin dilakukan antara
wanga se-klan atau antara orang yang dianggap sederajat dalam
kasta. Perkawinan adat di Bali bersifat endogamy klan.2. Sistem
Kemasyarakatana. Banjar, merupakan bentuk kesatuan-kesatuan social
yang didasarkan atas kesatuan wilayah. Kesatuan social diperkuat
oleh kesatuan adat dan upacara-upacara keagamaan yang kramat.
Banjar di kepalai oleh seorang kepala yang disebut Kilien Banjar.
Ia dipilih dengan masa jabatan tertentu oleh warga banjar. Tugasnya
tidak hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan
social dari Banjar sebagai suatu komuniti, tapi juga lapangan
kehidupan keagamaan kecuali itu ia juga harus memecahkan masalah
yang menyangkut adat.b. Subak, di Bali seolah-olah lepas dari
Banjar dan mempunyai Kepala sendiri. Orang yang menjadi kepala
Subak tidak semuanya sama dengan orang yang menjadi anggota Banjar.
Warga Subak adalah pemilik atau para penggerak sawah yang menerima
air irigasinya dari bendungan-bendungan yang diurus oleh suatu
Subak.c. Sekaha, merupakan organisasi yang bergerak dalam lapangan
kehidupan yang khusus. Organisasi ini bersifat turun-temurun, tapi
ada pula yang bersifat sementara. Ada sekaha yang fungsinya adalah
menyelenggarakan hal-hal atau upacara yang berkenaan dengan desa
sekaha tersebut sifatnya permanen. Ada juga sekaha yang sifatnya
sementara yaitu sekaha yang didirikan berdasarkan atas suatu
kebutuhan tertentu. Sekaha-sekaha diatas biasanya merupakan
perkumpulan yang terlepas dari organisasi banjar maupun desa.d.
Gotong royong (Ngupoin) yang meliputi lapangan-lapangan aktivitas
disawah, sekitar rumah tangga dalam perayaan-perayaan atau
upacara-upacara yang diadakan oleh suatu keluarga, atau dalam
peristiwa kecelakan dan kematian. Ngupoin antara individu biasanya
dilandasi oleh pengertian bahwa bantuan tenaga yang diberikan wajib
harus dibalas dengan bantuan tenaga kerja.3. Sistem Perkampungana.
Pada perkampungan mengelompok padat. Pola ini terutama terdapat
pada desa-desa di Bali bagian pegunungan. Pada perkampungan di
desa-desa ini bersifat memusat dengan kedudukan desa adat amat
penting dan sentral dalam berbagai segi kehidupan warga desa
tersebut.b. Pola perkampungan menyebar, pola ini terdapat di
desa-desa di Bali daratan, baik dimaana wilayah maupun jumlah warga
desa disini jauh lebih luas dan lebih besar dari desa-desa
pegunungan.Tata kehidupan masyarakat Bali khususnya di kabupaten
Gianyar, secara umum terbagi menjadi 2 yaitu :1. Sistem kekerabatan
yang terbentuk menurut adat yagn berlaku dan dipengaruhi oleh
adanya klan-klan keluarga.2. Sistem kemasyarakatan merupakan
kesatuan-kesatuan social yang didasarkan ats kesatuan wilayah /
territorial administrasi yang pada umumnya terpecah lagi menjadi
kesatuan social yang lebih kecil yaitu banjar dan territorial
adat.4. Sistem PenamaanAwalan nama orang Bali biasanya terdapat
tambahan I atau Ni. I digunakan untuk anak laki-laki dan Ni
digunakan untuk anak perempuan. Kedua kata ini mengandung arti Si
dalam bahasa Indonesia. Mayoritas orang Bali memakai kata tersebut
yang mengabaikan kata tersebut biasanya masyarakat yang berasal
dari Buleleng (Singaraja).Didalam adat istiadat dan budaya Bali,
sistem pemberian nama depan umumnya didasarkan pada urutan
kelahiran si anak.a. Anak pertama (sulung), umumnya akan diberi
nama depan seperti Putu, Gede, atau Wayanb. Anak kedua, umumnya
diberi nama depan seperti Made, Kadek, atau Nengah.c. Anak ketiga,
umumnya diberi nama depan seperti Komang, atau Nyoman.d. Anak
keempat, umumnya diberi nama depan seperti Ketut.Untuk anak kelima,
keenam dan seterusnya ada 2 (dua) alternative :a. Ada yang
menerpakan dengan kembali lagi keputaran awalb. Ada yang menerapkan
dengan terus menerus memberikan nama depan Ketut untuk anak kelima,
keenam dan seterusnya.
D. Sistem Religi dan KepercayaanSebagian besar masyarakat Bali
menganut agama Hindu Bali, tetapi ada pula sebagian kecil
masyarakat Bali yang menganut agama Islam, Kristen dan Katolik.
Hindu 92,3%, Islam 5,7%, lainnya 2%. Penganut agama Islam terdapat
di Karangasem, Klungkung, dan Denpasar. Sedangkan penganut agama
Kristen dan Katholik terutama di Denpasar, Jimbaran dan
Singaraja.Tempat beribadah agama Hindu berupa pura Besakih. Pura
Desa (Kayangan Tiga), Subah dan Seka. Kumpulan tari atau semacam
sanggar tari serta tempat pemujaan leluhur dari klan-klan besar.
Ada juga yang disebut sanggah yang merupakan tempat pemujaan
leluhur dari klan kecil serta keluarga luas. Sedangkan kitab suci
adalah Weda yang berisi tentang Atman, Karmapala, Punarwaba dan
Maksa.Di Bali ada seorang pemimpin agama yang bertugas melaksanakan
upacara keagamaan, terutama upacara besar adalah orang yang
dilantik menjadi pendeta yang umumnya disebut Sulinggih, tetapi
semua pendeta disebut Sulinggih, misalnya penanda untuk pendeta
dari kasta Brahmana baik yang beraliran siwa maupun Budha atau Resi
untuk pendeta dari kalangan Satria. Berikut ini adalah hari-hari
besar untuk agama Hindu di Bali. 1. Hari Raya Nyepi adalah hari
pergantian tahun Saka (Isakawarsa) yang dirayakan setiap 1 tahun
sekali yang jatuhnya pada sehari sesudah tileming kesanga pada
tanggal 1 sasih kedasa. Kegiatan dalam menyambut hari Raya Nyepi
ini ada 2 (dua) macam, yaitu :a. Sehari sebelum hari Raya Nyepi
tepat pada bulan mati (tilem) melakukan upacara Bhuta Nyadnya
(Mecaru).b. Pada hari Raya Nyepi yiatu awal tahun baru Saka yang
jatuh pada tanggal 1 sasih kedasa dilaksanakan upacara Yoga
Samadhi.Ada 4 macam berate pantangan yang wajib diikuti pada saat
Hari Raya Nyepi, disebut Catur Berata Penyepian, yaitu :1) Amati
Geni: berpantangan menyalakan api2) Amati Karya: menghentikan
aktifitas kerja3) Amati lelanguan: berpantangan menghibur diri /
menghentikan Kesenangan4) Amati Lelungan: berpantangan bepergian2.
Hari Raya Galungan / Budha Kliwonan Dungulan adalah hari
memperingati terciptanya alam semesta beserta isinya dan kemenangan
dharma melawan adharma. Umat Hindu melakukan persembahan kehadapan
Sang Hyang Widhi dan Dewa Bharata dengan segala manifestasinya
sebagai tanda puji syukur atas rahmatnya serta untuk keselamatan
selanjutnya.3. Hari Raya Kuningan adalah hari raya yang dirayakan
umat Hindu Dharma di Bali. Perayaan ini jatuh pada hari Saniscara
(Sabtu), Kliwon, Wuku Kuningan. Hari Raya ini dilaksanakan setiap
210 hari dengan menggunakan perhitungan kalender Bali.4. Hari Raya
Saraswati yaitu hari pawedalan Sang Hyang Aji. Saraswati jatuh pada
tiap-tiap hari Saniscara Umanis Wuku Watugunung. Pada hari itu umat
Hindu merayakan hari yang penting itu. Terutama para pamong dan
siswa-siswa khususnya serta pengabdi-pengabdi ilmu pengetahuan pada
umumnya.Upacara pada hari Raya Saraswati pustaka-pustaka,
lontar-lontar, buku-buku dan alat tulis menulis yang mengandung
ajaran atau berguna untuk ajaran-ajaran agama, kesusilaan dan
sebagainya di bersihkan, dikumpulkan dan diatur pada suatu tempat
di Pura di Pemerajaan atau didalam bilik untuk upacara.
E. Pakaian Adat Pulau BaliPakaian adat Bali sangat bervariasif
walaupun semuanya memiliki keanggunan dan keindahan masing-masing.
Namun memang simbol-simbol yang diciptakan sangat bervariasi
melalui pakaian adat yang digunakan dalam suatu acara
tertentu.Terdapat tiga jenis pakaian adat yang umum dikenakan
masyarakat Bali, yaitu pakaian adat untuk acara keagamaan. Pakaian
adat acara pernikahan dan pakaian tradisional yang dikenakan dalam
kehidupan sehari-hari.1. Pakaian tradisional laki-laki umumnya
terdiri atas :a. Udeng (ikat kepala)b. Kain kempuhc. Umpal
(selendang pengikat)d. Kain wastra (kemben)e. Sabukf. Kerisg.
Beragam ornament perhiasan.2. Pakaian tradisional perempuan umumnya
terdiri atas :a. Gelung (sanggul)b. Sesenteng (kemben songket)c.
Kain wastrad. Sabuk proda (stagen) membelit panggul dan dadae.
Selendang songket bahu ke bawahf. Kain tapih atau panjang sebelah
dalamg. Beragam ornament perhiasanh. Sering pula dikenakan kebaya,
kain penutup dan alas sebagai pelengkap.Pemakaian sanggul oleh
wanita Bali bisa digunakan untuk melihat status perkawinan wanita
tersebut pada saat pergi ke pura untuk wanita yang masih remaja,
mereka menggunakan sanggul yang sering disebut pusung ganjer, dan
bagi wanita dewasa yang sudah menikah menggunakan pusung togel.
Filsafat pakaian adat Bali bersumber akan kepercayaan pada sang
Hyang Wishi atau Tuhan Yang Maha Esa. Beberapa cara penggunaan
pakaian adat mempunyai makna tertentu. Missal peletakkan selendang,
jika diselempangka di bahu kanan wanita artinya si pemakai
mengharapkan kebahagiaan dan kesejahteraan jika dibahu kiri berarti
keinginan untuk menolak kesusahan atau untuk tolak bala. Beberapa
kasta juga menambahkan ornament pada pakaian adat yang mereka
pakaian adat yang mereka kenakan sesuai dengan kasta mereka. Dari
begitu banyaknya perlengkapan pakaian adat Bali, ada satu yang
sering digunakan oleh para laki-laki di Bali, baik anak-anak maupun
dewasa yaitu ikat kepala (udeng). Ikat kepala (udeng) Bali ini
sekilas memang hamper sama dengan ikat kepala di daerah lain.
Namun, biasanya tiap daerah memiliki cara sendiri untuk memakai
ikat kepala ini. Fungsinya hampir sama, agar rambut tertata dengan
rapih, terutama ketika melakukan upacara adat. Pakaian adat Bali
tidak hanya menjadi pakaian adat semata pakaian ini menjadi ciri
khas dari masyarakat Bali yang serat akan makna dan tetap
dilestarikan walaupun Bali adalah kota wisata yang banyak budaya
berbeda yang dibawa oleh wisatawan. F. Rumah Adat Pulau Bali Rumah
adat Bali harus sesuai dengan peraturan Asta Kosala Kosali (bagian
weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan). Menurut
filosofi masyarakat Bali kedinamisan dalam hidup akan tercapai jika
terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan,
palemahan, parahyangan. Untuk itu, pembangunan sebuah rumah harus
meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita
Karara. Pawongan merupakan pura penghuni rumah. Palemahan berarti
harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan
lingkungannya. Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional
rumah adat Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan
sertel pemberian warna. Ragam hiasan tersebut mengandung arti
tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian
komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hiasan dari jenis fauna yang juga
berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam
patung.
G. Tarian Daerah Pulau Bali Tarian daerah Bali dapat
dikategorikan menjadi 3 jenis yaitu : 1. Wali Tari wali merupakan
tarian sakral, dipentaskan di halaman bagian dalam pura jeroan).
Tari Wali mempunyai beberapa jenis yaitu : a. Tari Rejang, tarian
yang ditampilkan oleh wanita secara berkelompok dihalaman pura pada
saat berlangsungnya upacara. Tari Rejang memiliki gerakan yang
sederhana dan lemah gemulai. b. Tari Baris, jenis tarian pria
ditarikan dengan gerakan maskulin. Berasal dari kata berbaris yang
bermakna prajurit, tarian ini dibawakan secara berkelompok, berisi
8 40 penari. c. Tari Pendet, tarian pembuka uapcara di pura. Penari
yang terdiri dari wanita dewasa menari sambil membawa perlengkapan
sesajen. Gerakan tari pendet lebih dinamis dibanding Tari Rejang.
Kini, Tari Pendet telah ditarikan untuk hiburan, terutama untuk
tari penyambutan. d. Tari Sanghyang Dedari, tari yang memasukan
unsur-unsur kerasukan guna menghibur dewa dewi, meminta berkah dan
menolak bala. e. Tari Barong, seni tari yang menceritakan
pertarungan antara kebajikan dan kejahatan. Tokoh utama adalah
Barong, hewan mistik yang diperankan oleh dua penari pria, seorang
memainkan kepala dan kaki depan seorang lagi (jadi kaki belakang
dan ekor) . 2. Bebali Tari Bebali adalah jenis tarian upacara,
biasanya dipentaskan dihalaman tengah Pura. Tari ini sifatnya
antara sakral dan hiburan. 3. Balih-balihan Tari Balih-balihan
adalah jenis tari yang bersifat non-religius dan cenderung
menghibur. Ditampilkan di halaman depan atau luar pura. Tari
Balih-balihan mempunyai beberapa jenis, yaitu : a. Tari Janger
adalah tarian pergaulan yang dibawakan oleh penari laki-laki maupun
wanita. Penari wanita mengenakan mahkota berbentuk merak berwarna
emas dan hiasan daun kelapa kering. Sebagian besar tarian
ditampilkan didalam posisi duduk, dengan gerakan tangan, bahu dan
mata. b. Tari Kebyar atau kekebyaran dapat ditarikan secara solo,
duet, trio, kelompok atau dalam sendratari. Tari ini diiringi
dengan permainan gamelan gong kebyar. c. Tari Legong adalah tarian
yang diciptakan oleh Pangeran Sukowati berdasarkan mimpinya melihat
bidadari penari Legong berjumlah 3 orang penari mengikuti permainan
gamelan semar pagulingan. d. Tari kecak adalah tarian beramai-ramai
yang dibawakan di malam hari mengelilingi api unggun. Ditampilkan
oleh seratus atau lebih laki-laki sambil duduk, dipimpin oleh
pendeta ditengah-tengah. Tari kecak tidak diringi musik, tapi hanya
tepukan telapak tangan yang memukul bagian-bagian dari tubuh agar
menghasilkan suara. Mereka mengucapkan kata-kata cak-cak untuk
menghasilkan suatu paduan suara unik.
H. Alat Musik Tradisional Pulau BaliAda beberapa jenis alat
musik di Bali yang terkenal dan terus dilestarikan khususnya oleh
masyarakat Bali. Memang masyarakat Bali juga terkenal aktif dalam
melestarikan peninggalan leluhur mereka, sehingga bisa terus ada
dan dikenal sampai sekarang. Termasuk diantaranya adalah alat musik
tradisional, yaitu :1. Gamelan Bali, dalam acara adat atau
keagamaan di Bali gamelan sangat sering digunakan. Gamelan
merupakan beberapa kumpulan alat musik yang terdiri dari gong
gambang, gendang, kempul dan bonang, termasuk juga didalamnya
gamelan Bali. Di Bali sendiri sebenarnya ada 25 jenis gamelan, 10
diantaranya terbuat dari bambu dan sisanya terbuat dari logam.2.
Rindih, biasanya digunakan pada acara-acara upacara adat perkawinan
dan biasanya alat musik ini disandingkan dengan tarian joged
bumbung. Joged bumbung dimainkan oleh wanita yang kemudian mencari
laki-laki dari salah satu penonton yang kemudian akan diajak menari
bersama. Alat musik yang terbuat dari bambu ini biasanya juga
dimainkan di hotel-hotel Bali untuk menyambut atau menghibur para
tamu3. Ceng-ceng, alat musik yang sejenis simbal ini merupakan
bagian penting dari seperangkat gamelan Bali karena alat ini akan
menimbulkan efek suara yang dinamis pada saat dimainkan dengan
gamelan. Alat tradisional Bali yang sering juga disebut dengan
ceng-ceng ricik ini terdiri dari 6 buah logam bundar di bagian
atas. Alas musik yang bentuknya menyerupai kura-kura ini membuat
orang berpendapat kalau bentuk alat musik tradisional Bali ini
mengambil gambaran dari tokoh legenda Bali yaitu kura-kura mistis.
Menurut kebudyaan Bali kura-kura mistis memiliki nilai magis yaitu
dapat menyeimbangkan dunia diatas punggungnya.4. Pereret
pengasih-asih, pereret termasuk salah satu alat musik tradisional
Bali jenis terompet yang terbuat dari kayu yang diukir sedemikian
rupa sehingga menjadi terompet. Sedangkan pengasih-asih adalah
guna-guna (pelet). Alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup ini
berasal dari Jembrana, Bali. Alat musik ini biasanya digunakan
untuk mengiringi kesenian sewo Giati yaitu kesenian yang mirip
dengan kesenian Arja. Biasanya alat ini sering dipakai oleh perjaka
untuk mengguna-gunai seorang gadis yang dicintainya, lalu
memainkannya pada malam hari. Diatas pohon yang tinggi sehingga
suaranya bisa didengar sayup-sayup merdu dari jarak 1 km. Sebelum
dipakai alat tersebut diisi dengan kekuatan gaib oleh Jero Balian
(Dukun) dengan cara memberi sesajen sakral yang di persembahkan
pada Sang Hyang Pasupati.
BAB VPENUTUP
A. SimpulanSetelah menyusun dan memahami karya tulis ini, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa :1. Pulau Bali merupakan sebuah
pulau yang memiliki wilayah yang cukup luas dan penduduk Bali
mayoritas bermata pencaharian bercocok tanam.2. Masyarakat Bali
merupakan masyarakat yang sampai saat ini masih memegang tradisi
kebudayaan yang khas, unik dan menarik.3. Obyek-obyek wisata Pulau
Bali sangat ramai oleh pengunjung tidak hanya dari dalam negeri
tetapi juga dari mancanegara.
B. Saran Setelah mengetahui informasi dari Pulau Bali dari hasil
observasi maka perlu disarankan :1. Hendaknya Pemerintah daerah
Bali masyarakat Bali serta pengunjung menjaga alam Bali yang
terkenal dengan alam yang indah.2. Hendaknya Pemerintah Daerah Bali
dan masyarakat Bali menjaga kebudayaan Bali yang merupakan bagian
warisa dari leluhur bangsa Indonesia3. Mempromosikan obyek wisata
yang ada di Pulau Bali agar lebih banyak lagi pengunjung terutama
pengunjung mancanegara datang ke Indonesia sehingga dapat menambah
devisa negara.
30
DAFTAR PUSTAKA
Astika, Kethut Sudhana. 1999. Analisa Kebudayaan. Jakarta :
Depdikbud.id.wikipedia.orgPedoman penyusun karya tulis SMA Negeri 3
Pemalangwww.wisatadewata.comwww.wordpress.com