BALI SEBAGAI ASET WISATA INDONESIA KARYA TULIS Disusun untuk Melengkapi Tugas sebagai Syarat Memenuhi Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US) SMA Negeri 3 Pemalang Oleh : Nama : Rosela Veronica NIS : 5795 Kelas : XII IPS 3 Program : Ilmu Pengetahuan Sosial PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG i
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BALI SEBAGAI ASET WISATA INDONESIA
KARYA TULIS
Disusun untuk Melengkapi Tugas sebagai Syarat Memenuhi
Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US)
SMA Negeri 3 Pemalang
Oleh :
Nama : Rosela Veronica
NIS : 5795
Kelas : XII IPS 3
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 3 PEMALANG
2014
i
PERSETUJUAN / PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing karya tulis
dan disahkan oleh Kepala SMA Negeri 3 Pemalang
untuk memenuhi syarat menempuh
Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US)
2014/2015
Pemalang,
Pembimbing I
Dian Puspita Rini, S.Sos, MA.
NIP. 19821124 201001 2 015
Pembimbing II
Sri Ani Purwani, S.Pd.
NIP. 19661224 200801 2 006
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 3 Pemalang
Drs. Nur Edi Sukanto, M.Si.
NIP. 19610419 198503 1 009
ii
MOTTO
1. Ingatlah bahwa setiap hari dalam sejarah kehidupan kita ditulis dengan tinta yang
tidak dapat terhapus lagi.
(Thomas Carlyle)
2. Sukses bukanlah akhir dari segalanya, kegagalan bukanlah sesuatu yang fatal,
namun keberanian untuk meneruskan kehidupan yang diperhatikan.
(Sir Wingston Churchill)
3. Berusahalah seolah-olah kita hidup selamanya dan hiduplah seakan-akan inilah
hari terakhir.
(James Dean)
4. Aku bisa menerima kegagalan semua orang pernah gagal dalam melakukan
sesuatu, tapi aku tidak bisa menerima ketidakmauan untuk mencoba.
(Michael Jordan)
5. Kelebihan ilmu dibandingkan harta adalah ilmu jika dikerjakan akan bertambah
sedangkan harta bila diberikan akan berkurang.
(Ali bin Abi Thalib)
iii
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini dipersembahkan kepada :
1. Ayah dan Ibu tercinta.
2. Kepala SMA Negeri 3 Pemalang.
3. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 3 Pemalang.
4. Teman-teman dan adik kelas tercinta.
5. Para pembaca yang budiman.
iv
PRAKATA
Penulis panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya
tulis ini yang berjudul “BALI SEBAGAI ASET WISATA INDONESIA” guna
melengkapi syarat menempuh Ujian Sekolah dan Ujian Nasional di SMA Negeri 3
Pemalang tahun pelajaran 2014 / 2015.
Pada penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis sampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Nur Edi Sukanto, M.Si, selaku kepala SMA Negeri 3 Pemalang;
2. Ibu Dian Puspita Rini, S.Sos, MA selaku Pembimbing I
3. Ibu Sri Ani Purwani, S.Pd. selaku Pembimbing II
4. Bapak dan ibu guru SMA Negeri 3 Pemalang yang telah memberi masukan
5. Semua pihak yang telah membantu tersusunya karya tulis ini.
Semoga bantuan dan kebaikannya mendapat pahala dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih
kekurangan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis, untuk itu kritik
dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan karya tulis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini dapat berguna bagi
pembaca, terutama bagi adik-adik kelas X dan XI. SMA Negeri 3 Pemalang.
Pemalang, Februari 2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
PERSETUJUAN / PENGESAHAN................................................................... ii
MOTTO............................................................................................................... iii
PERSEMBAHAN............................................................................................... iv
PRAKATA.......................................................................................................... v
DAFTAR ISI....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Alasan Pemilihan Judul.............................................................. 1
C. Rumusan Masalah...................................................................... 2
D. Metode Penulisan....................................................................... 2
E. Sistematika Penulisan................................................................. 2
F. Pembatasan Masalah.................................................................. 3
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PULAU DEWATA BALI
A. Keadaan Geografis..................................................................... 4
B. Bentang Alam ............................................................................ 4
C. Iklim........................................................................................... 4
D. Penduduk Asli Pulau Bali.......................................................... 5
BAB III KEBUDAYAAN PULAU DEWATA
A. Kepercayaan Penduduk.............................................................. 6
B. Upacara Pembakaran Mayat....................................................... 7
C. Bahasa........................................................................................ 9
D. Pembagian Kasta........................................................................ 10
E. Kesenian di Pulau Bali............................................................... 11
BAB IV SEKTOR PARIWISATA SEBAGAI ASET DEVISA INDONESIA
A. Sejarah Pariwisata...................................................................... 13
B. Klasifikasi Objek Wisata............................................................ 14
BAB V PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................... 20
B. Saran........................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 21
Pertunjukan ini dimainkan oleh puluhan atau lebih penari laki-laki
yang duduk berbaris melingkar sambil menyerukan “cak” dan sambil
menggerakkan tangannya. Tari kecak sering disebut sebagai tari “cak”
atau tari api (firedance) merupakan tari pertunjukkan massal atau hiburan
dan cenderung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena
seluruhnya menggambarkan seni peran dari lakon pewayangan-
16
pewayangan seperti Rama dan Shinta dan tidak secara khusus digunakan
dalam ritual agama Hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.
Keunikan tari kecak yaitu tidak seperti tari Bali lainnya
menggunakan gamelan sebagai music pengiring tetapi dalam pementasan
tari kecak ini hanya memadukan seni dari suara mulut atau teriakan seperti
“cak cak kecak cak ke” sehingga tarian ini disebut tari kecak.
b. Museum Bali
Museum Bali adalah museum penyimpanan peninggalan masa
lampau dan etnografi. Struktur fisik bangunannya merupakan perpaduan
struktur fisik atau keraton dan banyak koleksinya terdiri dari benda-benda
etnogragfi antara lain peralatan dan perlengkapan hidup, kesenian,
keagamaan, bahasa, tulisan dan lain-lain yang mencerminkan kehidupan
dan perkembangan Budaya Bali.
Gagasan didirikannya museum Blai pertama k ali dicetuskan oleh
W.F.J Kroon (1909 – 1913) asisten residen Bali Selatan di Denpasar.
Gagasannya terwujud dengan berdirinya sebuah gedung yagn disebut
gedung I Gusti Gede Ketut Kandel dari Banjar Belong bersama seorang
arsitek Jerman yaitu Curt Grundler. Sokongan dana dan materi berasal dari
raja-raja yaitu Buleleng, Tabanan, Badung dan Karangasem.
Gagasan W.F Sjtuhim Kepala Dinas Purbakala melanjutkan
usaha-usaha melengkapi dengan peninggalan etnografi pada tahun 1930.
Untuk memperlancar pengelolaan museum, maka dibentuklah sebuah
yayasan yang diketuai oleh H.R. Ha’ak, penulis G.J Groder, bendera G.M
Hendrik para anggota R. Goris, I Gusti Ngurah Alit Raja Badung I Gusti
Bagus Negara dan V.A Spies. Personalistas yayasan yang disahkan pada
tanggal 8 Desember 1982 dan gedung Karangasem, gedung Buleleng,
serta gedung Tabanan dibuka untuk pameran, tetap dengan konleksi dari
benda-benda prasejarah, sejarah, etnografi, termasuk seni rupa.
c. Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Garuda Wisnu Kencana yaitu sebuah objek wisata budaya
dibagian selatan pulau Bali. Objek wisata ini berlokasi di dekat Ungasan –
Bukit Jimbaran, Bali. Daerah ini dulunya merupakan perbukitan kapur
yang sangat kering dan tandus. Kemudian oleh pemerintah setempat
diolah sehingga menjadi objek wisata budaya yang memukau kemudian
17
objek wisata ini terletak pada bangunan-bangunan atau relief-relief yang
dibentuk langsung dari bukit kapur yang sangat indah dan menarik.
Selain keunikan tersebut, juga terdapat 2 patung, yaitu patung
Wisnu dan patung garuda. Patung yang berwujud Dewa Wisnu yang
dalam agama Hindu adalah Dewa Pelindung dan Pemelihara yang
mengendarai burung garuda. Diambil dari cerita “Garuda dan
Kerajaannya”, dimana rasa bukti pengorbanan burung garuda yang
menyelamatkan ibunya dari perbudakan dan akhirnya dilindungi oleh
Dewa Wisnu.
Patung garuda Wisnu Kencana ini rencanya akan dibangun dengan
ketinggian melebihi patung Liberty di New York. Di tempat ini juga
sering digunakan untuk konser music yang dimeriahkan oleh artis-artis
terkenal baik arti dari luar negeri mauun dalam negeri.
4. Wisata Belanja
a. Joger
Joger merupakan sebuah pabrik kata-kata yang berlokasi di Jalan
Raya Kuta. Tempatnya sangat strategis dan menempuh waktu 10 menit
dari Bandara Ngurah Rai.
Nama Joger sendiri diambil dari nama pemiliknya yaitu Bapak
Josep Theodorus Wulianadi yang digabung dengan nama sahabatnya
Bapak Gerard. Sahabatnya ini sangat berjasa dalam merintis usaha pabrik
kata-kata ini. Pada tahun 1981 diberi hadiah pernikahan oleh Gerard
sebesar $20.000 sebagai modal awal dalam usahanya.
Joger mulai berdiri kecil-kecilan tanpa nama dengan sistem
pemasaran door to door dan hanya dengan modal awal Rp. 500.000. Mulai
pertengahan tahun 1980 berkat bantuan dari segala pihak terutama dari
pihak keluarga yang meminjamkan gedung (toko) di jalan Sulawesi no. 37
Denpasar tepat di depan pasar Badung). Namun, pada tahun 1987 tepatnya
tanggal 17 Juli. Joger pindah ketempat sekarang yaitu di jalan Raya Kuta
sebelah supermarket supernova. Toko ini tidak pernah sepi pengunjung,
terutama saat musim liburan, hari Raya Idul Fitri, Natal maupun
menjelang tahun baru.
Meskipun demikian, secara konsisten dan konsekuen Joger tidak
mau (bukan tidak bisa atau tidak mampu) membuka cabang. Pada tahun
18
1998 memutuskan untuk hanya menjual produk-produknya di pabrik kata-
kata Kuta Bali saja.
Sejak akhri tahun 1987 Joger mengubah orientasi perusahaan Joger
dari profit oriented menjadi Happines Oriented. Dalam artian Joger tidak
lagi menjadikan profit (keuntungan materi) sebagai tujuan utama dan
mulai saat itu juga Joger tidak lagi mengejar-ngejar uang, tapi juga tidak
sampai menolak atau meremehkan uang secara keras dibawakan oleh
konsumen kepadanya. Joger selalu berusaha untuk serius dalam mencari
nafkah, tetapi tidak lagi memaksakan diri sendiri atau orang lain. Jam
kerjanya pun dibatasi sehingga ga serius tapi santai.
5. Wisata Pendidikan
a. Universitas Udayana
Cikal bakal Unud adalah fakultas sastra Udayana cabang
Universitas Airlangga yang diresmikan oleh P.J.M Presiden Republik
Indonesia Ir. Soekarno dibuka oleh J.M. Menteri PP dan K Prof. DR.
Priyono pada tanggal 29 September 1958.
Fakultas sastra Udayana yang merupakan embrio dari Universitas
Udayana secara resmi diakui sebagai Universitas sejak 1 Januari 1959.
Peresmian fakultas sastra Udayana mempunyai arti yang sangat penting
bagi pertumbuhan dan perkembangan Universitas Udayana.
Pada awal tahun 1960-an masyarakat Bali mengidam-idamkan
adanya sebuah perguruan tinggi di daerah ini untuk mewujudkan
keinginan masyarakat tersebut maka pada tanggal 12 Mei 196 diadakanlah
pertemuan diantara tokoh-tokoh pendidikan. Para pejabat daerah dan
pemuka masyarakat. Pertemuan ini dipimpin oleh Prof. Dr. Purbotjakra
yang dibantu oleh seorang sekretaris yaitu Prof. Dr. Ida Bagus Mantra.
Dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama formortur ini sudah
dapat membentuk sebuah badan yang diberi nama perguruan tinggi daerah
Bali yang diketuai oleh Ida Bagus Oka (Koordinator Dinas Pekerjaan
Umum Nusa Tenggara) wakil ketua Dr. I Gusti Ngurah Gede Ngurah dan
dibantu oleh dua orang sekretaris Prof. Dr. Ida Bagus Mantara dan Drh.
G.N Teken Temadja dilengkapi oleh pelindung. Mengawasi nasehat
bendahara dan beberapa orang anggota.
Badan perguruan tinggi daerah Bali ini berhasil membentuk panitia
persiapan Universitas Udayana Bali yang kemudian disahkan dengan surat
19
keputusan menteri PTIP No. 4 Tahun 1962 tanggal 15 Januari 1962.
Adapun susunan personalia panitia persiapan pendirian Universitas
Udayana adalah sebagai berikut :
Penasehat : Kol. Supardi, Panglima Kodam XVI UdayanaKetua : Anak Agung Bagus Sutedja, Gubernur Kepala Daerah BaliKetua I : Letkol. Suroso, Komandan Korem BaliKetua II : Drs. R. Siswadji, Kepala Komisaris Daerah BaliKetua III : Mr. Poerwanto, Jaksa Tinggi Daerah BaliSekretaris : Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, Pj. Ketua Fakultas Sastra UdayanaAnggota : 1. dr. Anak Agung Made Jelantik
2. Drh. I Made Geria3. I Made Mendra4. I Nyoman Tirta5. I Gusti Bagus Sugriwa6. Ny. Gedong Bagus Oka7. Tjilik8. I Ketut Mandra
Panitia persiapan ini kemudian menjajagi hal-hal yang berhubungan
dengan pendirian Universitas Udayana. Salah satu syarat yang ditetapkan
oleh departemen PTIP untuk pendirian universitas pada waktu itu adalah
harus memiliki empat fakultas, yang terdiri dari dua fakultas eksakta dan
dua fakultas non eksakta. Berdasarkan potensi dan kemampuan yang ada
serta kebutuhan masyarakat Bali dan Nusa Tenggara pada saat itu maka
Panitia Persiapan merencanakan membuka empat fakultas yaitu:
1. Fakultas Sastra
2. Fakultas Kedokteran
3. Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan
4. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pulau Bali merupakan asset daerah yang menambah devisa negara karena Bali
tidak pernah sepi pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri.
2. Dalam kehidupan masyarakat Bali ada pembagian tingkat sosial atau yang
sering disebut Kasta.
3. Kesenian pulau Bali yang menjadi ciri khas tersendiri adalah seni tari. Seni
patung, dan seni lukis.
4. Keindahan pantai dan acara adat masyarakat Bali telah menjadikan Bali
sebagai asset negara yang begitu berharga.
5. Keindahan alam, budaya dan adat istiadat maka pulau Bali menjadi tujuan
wisata para wisatawan domestik dan mancanegara.
B. Saran
Saran-saran yang ingin penulis sampaikan dalam karya tulis ini antara
lain :
1. Kebudayaan asli Bali yang sudah ada perlu dijaga, dilestarikan dan
dipertahankan keutuhannya agar tidak hilang keasliannya.
2. Objek-objek wisata yang ada di bali juga harus dijaga dan dilestarikan karena
dapat meningkatkan devisa bagi negara pada umumnya dapat
mensejahterakan masyarakat Bali pada khususnya karena mayoritas
masyarakat Bali hidupnya tergantung pada sektor pariwisata.
3. Sebagai bangsa yang mempunyai keanekaragaman seni dan budaya serta
keindahan alam yang mempesona. Maka kita harus bangga dan menjaga citra
pulau Bali sebagai Objek Wisata.
4. Laporan ini baik untuk dibaca semua orang guna menambah pengetahuan
tentang Pulau Bali.
20
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis SMAN 3 Pemalang
Koentjaningrat.1998.Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta;
Djambatan.
Bagus, I Gusti Ngurah.1965. antropologi dan segi-segi pembangunan di Bali,
Denpasar; Cakrawala Publishing.
http://wikipedia.org/wiki/Bali
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1989. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka.
Bagus.1971. Kebudayaan masyarakat Bali dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta;