Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 201 4 BAB I PENDAHULUAN Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu. Sejak itu, manusia kecil telah memasuki masa perjuangan hidup yang salah satunya menghadapi kemungkinan kurangnya zat gizi yang diterima dari ibu yang mengandungnya. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya. Sejarah klasik tentang dampak kurang gizi selama kehamilan terhadap outcome kehamilan telah banyak didokumentasikan. 1 Fenomena the Dutch Famine menunjukkan bahwa bayi- bayi yang masa kandungannya (terutama trimester 2 dan 3) jatuh pada saat-saat paceklik mempunyai rata-rata berat badan, panjang badan, lingkar kepala, dan berat placenta yang lebih rendah dibandingkan bayi-bayi yang masa kandungannya tidak terpapar masa paceklik dan hal ini terjadi karena adanya penurunan asupan kalori, protein dan zat gizi essential lainnya. 1 Perbaikan dalam angka kematian perinatal dapat dicapai dengan pemberian pengawasan antenatal untuk semua wanita hamildan dengan menemukan dan mempebaiki factor- faktor yang mempengarui keselamatan janin dan neonates. 2 Page 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu. Sejak itu,
manusia kecil telah memasuki masa perjuangan hidup yang salah satunya menghadapi
kemungkinan kurangnya zat gizi yang diterima dari ibu yang mengandungnya. Jika
zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan
mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya.
Sejarah klasik tentang dampak kurang gizi selama kehamilan terhadap outcome
kehamilan telah banyak didokumentasikan. 1
Fenomena the Dutch Famine menunjukkan bahwa bayi-bayi yang masa
kandungannya (terutama trimester 2 dan 3) jatuh pada saat-saat paceklik mempunyai
rata-rata berat badan, panjang badan, lingkar kepala, dan berat placenta yang lebih
rendah dibandingkan bayi-bayi yang masa kandungannya tidak terpapar masa
paceklik dan hal ini terjadi karena adanya penurunan asupan kalori, protein dan zat
gizi essential lainnya.1
Perbaikan dalam angka kematian perinatal dapat dicapai dengan pemberian
pengawasan antenatal untuk semua wanita hamildan dengan menemukan dan
mempebaiki factor-faktor yang mempengarui keselamatan janin dan neonates.2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Page 1
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Kematian Janin dalam Kandungan adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda
kehidupan janin dalam kandungan. Kematian janin dalam kandungan (KJDK) atau
Intra uterine fetalDeath (IUFD) sering dijumpai, baik pada kehamilan dibawah 20
minggu maupun sesudah kehamilan 20 minggu. 1,2,3
Kematian janin dalam kandungan (KJDK) atau Intra uterine fetal Death
(IUFD) dibagi dalam 4 golongan:
1. Golongan I
Sebelum kehamilan 20 minggu; kematian janin dapat terjadi dan biasanya
berakhir dengan abortus. Bila hasil konsepsi yang sudah mati tidak
dikeluarkan dan tetap tinggal dalam rahim disebut dengan missed abortion.
2. Golongan II
Sesudah 20 minggu; biasanya ibu telah merasakan gerakan janin sejak
kehamilan 20 minggu dan seterusnya. Apabila wanita tidak merasakan
gerakan janin dapat disangka terjadi kematian janin dalam rahim.
3. Golongan III
Kematian sesudah masa kehamilan lebih 28 minggu (late fetal death).
4. Golongan IV
Kematian yang tidak dapat digolongkan pada ketiga golongan diatas.
2.2 PERKEMBANGAN JANIN DALAM KANDUNGAN
Proses pertumbuhan janin selama 40 minggu itu merupakan proses yang
sangat pesat terutama pada trimester pertama. Pembuahan dimana sperma dan ovum
bertemu membentuk zygote. Proses multiplikasi sel-sel ini akan terjadi dengan
pesatnya sehingga terdapat tiga lapisan sel-sel yang berlainan, yaitu ektoderm,
mesoderm dan endoderm. Dari lapisan-lapisan ini akan tumbuh berbagai organ dan
sistem janin.1,3
Kecacatan janin dan kematian janin dapat terjadi karena berbagai faktor. Ada
penyebab kecacatan pada janin yang kini dapat diketahui selama masih dalam
kandungan tetapi ada juga yang masih tidak dapat diketahui walaupun pada saat ini
terdapat teknologi yang begitu maju (USG). 1,4
Page 2
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Gambar 2.1: Janin dalam Kandungan
Masa kehamilan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu trimester pertama, trimester
kedua dan trimester ketiga. Satu trimester itu adalah selama 12 minggu. Trimester
pertama yaitu kehamilan 12 minggu pertama yang merupakan waktu yang sangat
penting karena suatu masa pembentukan organ yang sangat rentan terhadap bahan-
bahan kimia, obat dan hal-hal yang lain. Itulah sebabnya penyakit Rubella jika terjadi
pada seorang wanita yang hamil lebih berbahaya jika terkena pada trimester pertama.
Suatu gangguan pertumbuhan janin pada trimester pertama seperti penyakit yang
dihadapi oleh ibu, radiasi, bahan-bahan kimia di udara dan obat-obat yang teratogenik
bukan saja akan mengganggu pertumbuhan janin tapi juga menyebabkan keguguran.
Jika keguguran tidak terjadi, pertumbuhan janin akan terus berjalan tetapi janin itu
besar kemungkinan akan cacat. Jika kecacatan pada organ-organ terlampau parah
janin itu mungkin akan mati saat masih didalam kandungan (KJDK). 1,4
Page 3
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Gambar 2.2: Janin dalm Kandungan
Gangguan pertumbuhan janin yang terjadi pada trimester kedua dan ketiga
biasanya tidak menyebabkan masalah pertumbuhan janin yang berat. Umpamanya,
jika wanita hamil menderita penyakit Rubella pada kehamilan usia 18 minggu, bayi
yang dilahirkan mungkin hanya tuli saja. Sedangkan, jika menderita penyakit ini pada
waktu trimester pertama, bayi yang dilahirkan akan lebih kecil dari biasa, mengalami
radang hati (neonatal hepatitis), selaput dimata (cataract), atau gangguan jantung dan
ukuran kepalanya kecil serta tuli dan sebagainya.1,5,6
2.2.1 Perkembangan janin dalam kandungan pada trimester I mulai 1 minggu
samapi 12 minggu
1. Minggu ke 1
Pada minggu ini, menjadi menstruasi yang terakhir sebelum kehamilan.
Perdarahan terjadi dan hormone-hormon ditubuh mempersiapkan sel telur
untuk dilepaskan.
2. Minggu ke 2
Uterus (dinding rahim) menebal dan mempersiapkan untuk tahap ovulasi.
3. Minggu ke 3
Merupakan masa ovulasi (pelepasan telur). Kehamilan terjadi pada saat ini.
Pembuahan terjadi pada saat sperma bertemu dengan ovum di tuba falopi.
Pembuahan memerlukan waktu 4 hari, setelah telur dibuahi maka dinamakan
zygote
Page 4
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
4. Minggu ke 4
Zygote menuju kedalam rahim. Dengan berakhirnya minggu ini, maka
mentruasi tidak terjadi lagi, dan menjadi tanda pertama kemungkinan
kehamilan. Pada beberapa wanita mendapatkan sedikit perdarahan yang
disebut dengan hartmen sign
5. Minggu ke 5
Ukuran bayi sekarang sebesar biji apple dan disebut sebagai embrio. Bayi
sudah mempunyai detak jantung sendiri, plasenta dan tali pusat sudah berkerja
sepenuhnya pada minggu ini. Vesikel-vesikel otak primer mulai terbentuk,
sistim saraf mulai berkembang.
6. Minggu ke 6
Embrio terlihat seperti berudu. Pada minggu ini dapat mengenali kepala, ekor,
tangan dan anggota badan masih seperti tunas. Pada minggu ini pembentukan
awal dari hati, pancreas, paru-paru,kelenjar tiroid dan jantung.
7. Minggu ke 7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan unutk
pertama kalinya. Bayi mempunyai reflek dan bergerak spontan(tetapi belum
dapat merasakannya). Akhir minggu ke ini otak akan terbentuk lengkap
8. Minggu ke 8
Embrio sekarang berukuran panjang sekitar 25-30 mm. Lengan dan kaki sudah
terbagi menjadi komponen paha, kaki,tangan, lengan, dan bahu. Organ
reproduksinya mulai terbentuk begitu juga dengan kartilago dan tulang.
Telinga luar sudah terbentuk sempurna, mata membentuk pigmen. Didalam
otak, jaringan saraf berhubungan dengan lobi penciuman di otak. Jantung
sudah memompa dengan kuat dan irama teratur.
9. Minggu ke 9
Pergerakan pertama fetus dapat dideteksi dengan USG. Pada minggu ini perut
dan rongga dada sudah terpisah dan otot mata dan bibir atas terbentuk.
10. Minggu ke 10
Tulang sedang menggantikan kartilago. Diafragma memisahkan jantung
dan paru-paru dari perut. Otot leher terbentuk. Otak berkembang cepat
Page 5
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
dalam bulan terakhir ini sehingga proporsi kepala lebih besar daripada
tubuh.
11. Minggu ke 11
Organ seks luar sudah terbentuk, juga folikel-folikel rambut dan gigi. Bayi
sudah dapat menelan cairan amnion dan mengeluarkan kembali (kencing).
12. Minggu ke 12
Ukuran fetus sekarang sekitar 8 cm. Semua organ vital bayi sudah terbentuk.
Dengan signal dari otak, otot akan merespon dan bayi sudah dapat
menendang.6
Akhir trimester pertama, organ-organ tubuh bayi sudah terbentuk. Rasa mual
dan lelah pada sudah hilang. Ketika memasuki trimester ke dua ini maka perut sudah
mulai terlihat. Bersamaan dengan rasa mual, lemas menghilang pada akhir trimester
pertama, bayi akan terus tumbuh.
2.2.2. Perkembangan janin dalam kandungan pada trimester II mulai 12 minggu
Samapi 28 minggu
1. Minggu ke 13
Panjang bayi sekitar 7,5 cm dengan trakea, paru-paru, perut,hati, pancreas, dan
usus berkembang ke fungsi terakhir. Pita suara mulai terbentuk, dan tunas gigi
muncul dengan 20 gigi bayi. Pada minggu ini jari tangan, telapak kaki, mulai
terlihat.
2. Minggu ke 14
Pada minggu ini organ seks bayi sudah dapat dibedakan antara laki dan
perempuan. Denyut jantung bayi berdetak kuat (detak jantung hampir 2X lebih
cepat dari anda) dan dapat mendengarkannya. Sudah memberi respon terhadap
dunia diluar rahim ibu, bayi mungkin akan bergerak bila perut diusap
3. Minggu ke 15
Bayi sudah mulai dapat mendengarkan kita, mendengarkan denyut jantung
kita, suara perut kita, juga suara kita. Sekarang bayi sudah mulai mempunyai
rambut di kepalanya, juga bulu mata dan alis. beratnya sekarang 114 gram
dengan panjang sekitar 15 cm.
Page 6
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
4. Minggu ke 16
Jika melakukan USG saat ini mungkin sudah dapat mengetahui jenis kelamin.
Otot bayi sudah berkembang dan menjadi kuat. Gerakannya semakin aktif.
Mulai mengisap ibu jarinya, menguap, merenggangkan tubuhnya, sudah
menelan-kencing. Pada minggu ini jika sinar terang diletakkan diperut bayi
akan mengerakkan tangan–matanya.
5. Minggu ke 17
Masih banyak ruang dalam rahim, bayi akan bergerak merasakan sekitarnya.
Kulit bayi berkembang dan transparan. Terlihat merah sebab pembluh darah
masih terlihat jelas.
6. Minggu ke 18
Sekarang bayi sudah dapat mendengarkan suara dari luar tubuh kita, bayi akan
bergerak atau melompat ketika mendengarkan suara keras. Otot bayi sudah
dapat berkontraksi dan relaksasi, bayi sudah dapat menendang atau meninju.
Bergerak sangat aktif, dalam minggu ini mungkin sudah dapat merasakan
gerakan putarannya untuk pertama kali.
7. Minggu ke 19:
Sekarang panjang bayi sekitar 23 cm. Jika minggu sebelumnya belum
merasakan gerakan bayi, maka akan mulai mersakan gerakkanya minggu ini.
8. Minggu ke 20
Otot bayi semakin kuat tiap minggu. Jika masih belum juga dapat meraakan
gerakkanya, minggu ini pasti akan merasakan gerakkanya. Bayi bergerak
sekitar 200 kali sehari, tapi hanya sedikit dari semua gerakan ini yang kita
rasakan
9. Minggu ke 21
Panjang sekitar 28 cm. Akan merasakan lebih banyak gerakan bayi sekarang
karena bayi makin aktif.
10. Minggu ke 22
Page 7
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Bayi sadar akan lingkungannya dan bayi akan merasa tenang ketika
mendengarkan suara dan sentuhan diperut. Tubuh bayi mulai memproduksi sel
darah putih. Ini penting untuk bayi dalam melawan penyakit dan infeksi.
11. Minggu ke 23
Panjangnya sekitar 23 cm. Sekarang ukuran kepalanya sudah sesuai dengan
tubuhya. Saat ini bayi terlihat sama seperti akan lahir nanti tapi lebih kecil dan
kurus saat ini. Dapat mendengarkan detak jantung bayi dengan stestoskop.
Pertumbuhan otak sangat cepat.
12. Minggu ke 24
Pendengaran bayi sudah terbentuk sempurna. Bayi akan bergerak dengan
suara musik dari luar. Bayi membentuk pola kapan saat tidur dan kapan saat
bangun, kita akan merasakan dengan suatu saat bayi bergerak terus, dan saat
lain tidak.
13. Minggu ke 25
Bayi mulai berlatih bernafas dengan menghirup dan menhembuskan cairan
amnion, yang mana kadang membuat bayi cegukan—dan kita akan dapat
merasakannya juga.
14. Minggu ke 26
Bayi sudah mempunyai lemak dibawah kulit, yang akan membantu
mengontrol suhu tubuhnya pada saat lahir. Wajah dan tubuhnya secara umum
akan terlihat bayi saat lahir. Panjang sekitar 28-32 cm dengan berat sekitar 680
gram.
15. Minggu ke 27
Matanya sudah terbuka dan melihat sekelilingnya untuk pertama kalinya. Bayi
terlihat seperti bernafas tetapi sebenarnya bayi mengambil air bukan udara. Ini
merupakan latihan yang baik untuk paru-parunya.
16. Minggu ke 28:
Pada bayi laki testis akan turun ke kantung skrotum. Jaringan otak
berkembang. Sekarang bayi mulai dapat bermimpi.6
Page 8
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Gambar 2.3: Bayi dalam Kandungan
2.3 ZAT BERBAHAYA BAGI JANIN DALAM KANDUNGN
Masa-masa kehamilan merupakan masa-masa penting dan kritis bagi
perkembangan dan pertumbuhan bayi yang dikandung. Pertumbuhan dan
perkembangan tersebut sangat dipengaruhi oleh zat-zat yang masuk ke dalam tubuh
ibu hamil dan janin. Banyak zat-zat berbahaya yang beredar di sekeliling kita. Zat-zat
berbahaya tersebut sangat membahayakan kesehatan ibu-ibu hamil beserta bayi yang
dikandungnya. Berikut adalah zat-zat berbahaya bagi kehamilan yang patut dihindari:
2.3.1 Rokok
Beberapa fakta tentang rokok dan kehamilan:
Dalam rokok, terkandung zat-zat kimia yang bisa membatasi pertumbuhan
janin. Zat-zat kimia tersebut mereduksi jumlah sel yang dihasilkan di
dalam tubuh dan otak janin. Nikotin yang terandung di dalam rokok
membuat pembuluh-pembuluh darah menjadi mengkerut, sehingga
mengurangi persediaan darah untuk plasenta yang berakibat terganggunya
pertumbuhan janin.
Dalam darah perokok kadar karbon moniksidanya lebih tinggi. Perempuan
perokok yang hamil harus menghentikan kebiasaan merokoknya karena
akan sangat merugikan kesehatan janin yang dikandung. Karbon
monoksida akan terkonsentrasi dalam darah janin. Karbondioksida akan
Page 9
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
meracuni dan mengurangi jumlah oksigen yang dibawa ke dalam darah.
Semakin banyak jumlah karbonmonoksida dalam darah janin, maka akan
semakin rendah berat badan bayi saat lahir.
Menurut penelitan, ibu perokok biasanya akan melahirkan bayi dengan
berat badan yang lebih rendah 200 gram dari bayi yang dilahirkan dari ibu
bukan perokok. Bayi dengan berat badan rendah lebih rentan terhadap
berbagai infeksi, bisa terkena berbagai masalah kesehatan dan lebih kecil
kemungkinannya untuk bertahan hidup.
Masih menurut hasil penelitian, kemungkinan bayi lahir premature pada
perempuan perokok hampir dua kali lipat.
Orang yang merokok biasanya makan lebih sedikit, sehingga janin yang
dikandung tidak akan mendapatkan gizi yang cukup untuk tumbuh dengan
baik. Ibu perokok sering mengalami defisiensi (kekurangan) zinc (seng),
mangan, vitamin A, B6, B12, dan C.
Perokok lebih mungkin melahirkan anak dengan segala jenis cacat
bawaan, khususnya pecah-pecah pada langit-langit mulut, bibir sumbing,
kelainan system saraf pusat. Resiko-resiko kelainan tersebut akan semakin
besar pada perokok berat.
Resiko keguguran (aborsi spontan) dan bayi lahir mati juga semakin besar
(dua kali lipat) pada perokok. Hal tersebut dikarenakan merokok
menyebabkan resiko plasenta turun ke bawah di dalam rahim.
Merokok juga bisa menyebabkan plasenta bayi menjadi lebih tipis,
pembuluh-pembuluh darah menjadi rusak.
Kematian neonatal lebih sering terjadi pada janin yang ibunya perokok.
Ibu-ibu yang masih terus merokok setelah bulan keempat kehamilan
memiliki resiko hampir sepertiga bayinya mati dalam seminggu setelah
lahir.
Asap rokok menyebabkan bayi sangat beresiko mengalami gangguan
kesehatan selama tahun pertama kehidupannya. Bayi cenderung menderita
bronchitis dan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kematian
mendadak atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).
Page 10
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Wanita yang sebelumnya merokok lalu mengurangi atau berhenti merokok
sebelum minggu ke-20 kehamilan bisa saja melahirkan bayi dengan berat
badan yang sama dengan bayi yang lahir dari wanita bukan perokok,
namun masih tetap menyisakan resiko abnormalitas/kelainan bawaan
karena pernah merokok pada fase-fase awal kehamilan atau sebelum
pembuahan.
Resiko kelainan pada bayi juga dimiliki oleh wanita-wanita perokok pasif
yang terbiasa hidup dengan asap rokok. Anak-anak yang ayahnya perokok
berat beresiko dua kali lipat terkena abnormalitas/kelainan. 5,6,7
2.3.2 Alkohol
Alkohol merupakan racun yang dapat mengganggu perkembangan janin.
Dampak alcohol terhadap kehamilan baru benar-benar diperhatikan secara serius
dalam 15 tahun terakhir. Alkohol bisa masuk ke dalam aliran darah bayi dan sangat
mengganggu selama masa-masa penting perkembangan bayi, yaitu sekitar minggu ke-
6 sampai minggu ke-12, dan minggu-minggu selanjutnya selama kehamilan. 3,6,7
Jika meminum alcohol lebih dari dua kali (dua gelas) sehari, satu diantara
sepuluh janin akan mengalami fetal alcohol syndrome (FAS) yang bisa
mengakibatkan kelaianan-kelainan pada wajah seperti pecah-pecah pada langit-langit
mulut, dan bibir sumbing. Kelainanan lain yang bisa muncul adalah kelainan jantung,
perkembangan anggota badan yang tidak normal, dan bayi dengan tingkat kecerdasan
yang lebih rendah.
Jika ibu hamil meminum alcohol kurang dari dua gelas sehari, maka resiko
kelainan pada janin masih tetap ada. Hal ini disebabkan karena sebagian tubuh ibu
hamil mengolah alcohol menjadi acetaldehyde, zat yang sangat beracun. Bayi yang
lahir dari wanita peminum alcohol, beresiko memiliki berat badan yang lebih rendah
dari bayi rata-rata yang ibunya bukan peminum. Selain itu, bayi yang ibunya
peminum biasanya tidak bisa lama bertahan hidup. Menurut hasil penelitian, sekecil
Page 11
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
apapun kadar alcohol yang diminum selama hamil bisa beresiko mengalami berbagai
kelainan, baik kelainan fisik maupun kelainan mental.6,7
2.3.3 Obat-obatan
Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obat herbal dan vitamin dosis
tinggi, atau obat-obatan lainnya tanpa pengawasan dokter. Obat-obatan dapat
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, khususnya pada masa-masa
awal kehamilan masa sensitive antara minggu ke-6 sampai minggu ke -12, yaitu fase
kehamilan dimana semua organ vital bayi sedang dibentuk.Obat-obatan mungkin saja
aman bagi ibu hamil, namun berbahaya bagi janin apalagi jika dikombinasikan
dengan obat-obatan lainnya atau makanan-makanan tertentu. Jika obat-obat yang
biasanya diperbolehkan saja tidak diizinkan untuk dikonsumsi sembarangan selama
hamil, apalagi obat-obatan terlarang seperti narkotika. Obat-obatan semacam itu tentu
memberikan efek yang lebih buruk dan lebih parah lagi untuk Anda dan bayi Anda.
Bila Anda sedang sakit, beritahukan kepada dokter bahwa Anda sedang hamil
agar dokter tahu harus meresepkan obat-obatan yang boleh dikonsumsi oleh Anda.
Jangan minum obat dengan resep yang kedaluwarsa atau obat yang diresepkan untuk
orang lain.Sebagian obat –obatan memang harus diminum untuk menyembuhkan
penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, masalah tiroid, rematik, dan
lainnya yang tetapi harus berdasarkan resep dokter.
Beberapa obat yang masih relative aman untuk wanita hamil diantaranya
amoxicillin, ampicillin, ephedrine, paracetamol. Namun, ingat semuanya harus tetap
sepengetahuan dokter .6,7
2.4 PERGERAKAN JANIN DALAM KANDUNAGN
Gerakan janin merupakan gerakan spontan yang dilakukan oleh janin dalam
kandungan.Ibu mulai dapat merasakan gerakan janin pada kehamilan 4 bulan. Adanya
variasi waktu memang biasa terjadi. Seorang ibu yang pernah memiliki anak
sebelumnya akan lebih cepat mengenali gerak janin, ini karena otot rahimnya sudah
Page 12
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
lemas terlebih dahulu. Seorang wanita yang ramping akan dapat merasakan lebih awal
dari pada seorang wanita yang tertalu gemuk.
2.4.1 Janin akan aktif bergerak pada:
Satu jam pertama setelah makan
waktu tengah malam
Gerakan janin yang normal menurut penelitian akan bergerak lebih dari 10x
dalam 12 jam. Cara menghitung gerakan janin:
1. Metode sederhana
Letakkan uang logam dalam mangkok.
Keluarkan dan letakkan diatas meja.
Masukkan lagi uang logam ke dalam mangkok setiap kali janin bergerak.
Jika logam tidak kembali lagi seluruhnya ke dalam mangkok dalam 12
jam, segera hubungi atau konsultasikan dengan tenaga kesehatan / bidan
setempat.
2. Menghitung gerakkan sehari-hari
Ibu hamil menentukan satu waktu dalam satu hari dan ibu hamil
mempunyai waktu untuk benar-benar memperhatikan pada gerakkan
kandungannya.
Setiap hari pada saat yang sama, tentukan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk memperoleh 10 gerakan.
Jika untuk mencapai 10 gerakkan membutuhkan waktu lebih lama dari
biasannya atau tisak terjadi gerakkan maka di harapkan anda menghubungi
tenaga kesehatan / bidan setempat untuk berkonsultasi masalah tersebut.
2.4.2 Sebab sebab dimana ibu hamil tidak merasakan gerakan janinnya
Page 13
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Aktivitas ibu sendiri, misalnya ibu banyak berjalan atau bergerak, janin
dibuai untuk tidur
Ibu tertidur pada saat bayi aktif bergerak.6
2.5 ETIOLOGI
Faktor yang menyebabkan kematian janin dalam kandungan, antara lain:
1. Ketidakcocokan rhesus darah ibu dengan janin
Akan timbul masalah bila ibu memiliki rhesus negatif, sementara
bapak rhesus positif. Sehingga anak akan mengikuti yang dominan; menjadi
rhesus positif. Akibatnya antara ibu dan janin mengalami ketidakcocokan
rhesus. Ketidakcocokan ini akan mempengaruhi kondisi janin tersebut.
Misalnya, dapat terjadi hidrops fetalis; suatu reaksi imunologis yang
menimbulkan gambaran klinis pada janin, antara lain pembengkakan pada
perut akibat terbentuknya cairan berlebih dalam rongga perut (asites),
pembengkakan kulit janin, penumpukan cairan di dalam rongga dada atau
rongga jantung, dan lain-lain.
Akibat penimbunan cairan yang berlebihan tersebut, maka tubuh janin
akan membengkak. Bahkan darahnya pun bisa tercampur air. Biasanya kalau
sudah demikian, janin tak akan tertolong lagi. Sebenarnya, hidrops fetalis
merupakan manifestasi dari bermacam penyakit. Bisa karena kelainan darah,
rhesus, atau kelainan genetik. Biasanya bila kasusnya hidrops fetalis, maka
tak ada manfaatnya kehamilan dipertahankan. Karena memang janinnya
pasti mati. Sayangnya, seringkali tidak dilakukan otopsi pada janin yang
mati tersebut, sehingga tidak bisa diketahui penyebab hidrops fetalis.
Padahal dengan mengetahui penyebabnya bisa untuk tindakan pencegahan
pada kehamilan berikutnya.7,8
2. Ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan janin
Page 14
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Terutama pada golongan darah A,B,O. Yang ksering terjadi antara
golongan darah anak A atau B dengan ibu bergolongan O atau sebaliknya."
Sebab, pada saat masih dalam kandungan, darah ibu dan janin akan saling
mengalir lewat plasenta. Bila darah janin tidak cocok dengan darah ibunya,
maka ibu akan membentuk zat antibodinya.7,8
3. Gerakan sangat aktif
Gerakan bayi dalam rahim yang sangat berlebihan, terutama jika
terjadi gerakan satu arah saja. Karena gerakannya berlebihan, terlebih satu
arah saja, maka tali pusat yang menghubungkan janin dengan ibu akan
terpelintir. Kalau tali pusat terpelintir, maka pembuluh darah yang
mengalirkan plasenta ke bayi jadi tersumbat. Kalau janin sampai
memberontak, yang ditandai gerakan "liar", biasanya karena kebutuhannya
ada yang tidak terpenuhi misalnya kekurangan oksigen, atau makanan.
Karena itu, harus segera dilakukan tindakan yang mengarah pada
pemenuhan kebutuhan janin. Kalau ibu punya riwayat sebelumnya dengan
janin meninggal, maka sebaiknya aktivitas ibu jangan berlebihan. Sebab,
dengan aktivitas berlebihan, maka gizi dan zat makanan hanya dikonsumsi
ibunya sendiri, sehingga janin relatif kekurangan.
4. Berbagai penyakit pada ibu hamil
Salah satu contohnya preeklampsia dan diabetes. Itulah mengapa pada
ibu hamil perlu dilakukan cardiotopografi (CTG) untuk melihat
kesejahteraan janin dalam rahim
5. Kelainan kromosom
Bisa disebut penyakit bawaan, misalnya, kelainan genetik berat
trisomy. "Kematian janin akibat kelainan genetik biasanya baru terdeteksi
saat kematian sudah terjadi, yaitu dari otopsi bayi. Sebab, jarang sekali
dilakukan pemeriksaan kromosom saat janin masih dalam kandungan. Selain
biayanya mahal, risikonya juga tinggi.
Page 15
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK) 2014
Karena harus mengambil air ketuban dari plasenta janin sehingga
berisiko besar terinfeksi, juga bisa lahir prematur. Kecuali kalau memang
ada keganjilan dalam kehamilan tersebut yang dicurigai sebagai kelainan
kromosom.
6. Trauma saat hamil
Trauma bisa mengakibatkan terjadi solusio plasentae atau plasenta
terlepas. Trauma terjadi, misalnya, karena benturan pada perut, misalnya
karena kecelakaan atau pemukulan. Benturan ini bisa saja mengenai
pembuluh darah di plasenta, sehingga timbul perdarahan di plasenta atau
plasenta lepas sebagian. Akhirnya aliran darah ke bayi tidak ada
7. Infeksi pada ibu hamil
Ibu hamil sebaiknya menghindari berbagai infeksi, seperti infeksi
akibat bakteri maupun virus. Bahkan demam tinggi pada ibu hamil bisa
menyebabkan janin tak tahan akan panas tubuh ibunya.
8. Kelainan bawaan bayi
Kelainan bawaan pada bayi sendiri, seperti jantung atau paru-paru, bisa
mengakibatkan kematian di kandungan.5,
9. Gawat janin
Bila air ketuban habis otomatis tali pusat terkompresi antara badan
janin dengan ibunya. Kondisi ini bisa mengakibatkan janin 'tercekik' karena
suplai oksigen dari ibu ke janin terhenti. Gejalanya dapat diketahui melalui