Top Banner
_ Loading Presentation click anywhere to start HUKUM KOMERSIAL SURAT BERHARGA
23

Hukum Surat Berharga

Apr 09, 2016

Download

Documents

Es Teh Tarik

Komersial
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Hukum Surat Berharga

_Loading Presentation

click anywhere to start

HUKUM KOMERSIAL SURAT BERHARGA

Page 2: Hukum Surat Berharga
Page 3: Hukum Surat Berharga

SURAT BERHARGA MENURUT PARA AHLI

• Wirjono Projodikoro

• Abdulkadir Muhammad

• Emmy Pangaribuan Simanjuntak

• Heru Supraptomo

Page 4: Hukum Surat Berharga

Fungsi Surat Berharga

• 1. Sebagai bukti surat hak tagih• 2. Alat memindahkan hak tagih• 3. Alat pembayaran• 4. Pembawa hak• 5. Sebagai alat memindahkan hak tagih

(diperjualbelikan dengan mudah dan sederhana)

Page 5: Hukum Surat Berharga

SYARAT-SYARAT PENERBITAN SURAT BERHARGA

• 1. Berjangka waktu paling lama 270 (dua ratus tujuh puluh) hari

• 2. Mencantumkan

• a. Klausula kata-kata “Surat Sanggup” di dalam teksnya yang dinyatakan dalam bahasa Indonesia atau kata-kata “Surat Berharga Komersial” dalam commercial paper.

• b. Janji tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu• c. Penetapan hari bayar• d. Penetapan pembayaran• e. Nama pihak yang harus menerima pembayaran atau penggantinya• f. Tanggal dan tempat surat sanggup diterbitkan• g. Tanda tangan penerbit

Page 6: Hukum Surat Berharga

MACAM SURAT

1. Surat berharga terjemahan dari Waarde Papier (Belanda) atau Negotiable Instrumants (Anglo Saxon)

2. Surat yang mempunyai harga atau nilai terjemahan dari Papier Van Waarde (Belanda) atau Letter of Value (Inggris)

Page 7: Hukum Surat Berharga

SURAT BERHARGA(dalam dunia perusahaan dan perdagangan)

• Definisi: surat yang mempunyai nilai uang atau dapat ditukar dengan uang atau apa yang tersebut dalam surat itu dapat dinilai atau ditukar dengan uang

• Contoh: wesel, cek, saham, obligasi, konosemen, dll

Page 8: Hukum Surat Berharga

SURAT BERHARGA(menurut hukum dagang)

• Definisi: surat yang oleh penerbitnya sengaja diterbitkan sebagai pelaksanaan pemenuhan suatu prestasi, yang berupa pembayaran sejumlah uang. Tetapi pembayaran itu tidak dilakukan dengan menggunakan uangn melainkan dengan alat bayar lain yaitu surat yang di dalamnya mengandung suatu perintah kepada pihak ketiga atau pernyataan sanggup untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang saham tersebut.

Page 9: Hukum Surat Berharga

• Fungsi utama surat berharga (menurut hukum dagang)– Sebagai alat pembayaran (alat tukar uang)– Sebagai alat untuk memindahkan hak tagih (dapat

diperjualbelikan dengan mudah)– Sebagai surat bukti hak tagih (Surat Legitimasi: surat

bukti diri bagi pemegangnya sebagai orang yang berhak)

• Tujuan penerbitan surat berharga:– Sebagai pemenuhan prestasi berupa pembayaran

sejumlah uang

Page 10: Hukum Surat Berharga

SURAT YANG MEMPUNYAI HARGA/NILAI

• Definisi: surat yang diterbitkan bukan sebagai pemenuhan prestasi berupa pembayaran sejumlah uang, melainkan sebagai bukti diri dari pemegangnya sebagai orang yang berhak atas apa yang tersebut dialaminya

• Surat ini tidak dapat diperjualbelikan karena tujuan penerbitan bukan untuk diperjualbelikan, bukan untuk pembayaran.

• Contoh: surat tanda penitipan mobil

Page 11: Hukum Surat Berharga

Penggolongan Surat Berharga menurut Isi dari Perikatannya

• Surat yang bersifat Hukum Kebendaan.Cirinya : isi dari perikatan surat adalah bertujuan untuk penyerahan barang.Contoh : Konosemen (bill of Lading).

• Surat tanda keanggotaanyaitu berupa saham-saham dari PT/Persekutuan lainnya yang memakai sistem saham.Perikatan diwujudkan/terdapat dalam surat seperti ini berupa perikatan antara persekutuan tsb dg para pemegang saham (berdasarkan perikatan itu, pemegang saham dapat memakai haknya utk memberikan suara).Contoh : Surat Saham.

• Surat tagihan hutangyaitu semua surat atas unjuk / atas pengganti yang mewujudkan suatu perikatan.Contoh : Wesel, Cek, Surat Sanggup.

Page 12: Hukum Surat Berharga

• Surat berharga sebagai uang khusus dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Buku I titel 6 dan 7 yang di dalamnya meliputi :

1. Wesel diatur dalam Buku I titel keenam dari bagian pertama sampai dengan bagian kedua belas

2. Surat sanggup diatur di dalam Buku I titel keenam bagian ketiga belas

3. Cek diatur di dalam Buku I titel ketujuh dalam bagian pertama sampai dengan bagian kesepuluh

4. Kwitansi-kwitansi dan Promes atas tunjuk diatur di dalam Buku I titel ketujuh dalam bagian kesebelas

Page 13: Hukum Surat Berharga

• Selain surat berharga sebagaimana tersebut di atas, masih ada jenis alat pembayaran yang dapat dikategorikan sebagai surat berharga yang pengaturannya di luar KUHD yaitu Bilyet Giro. Sebagai alat pembayaran Giral Bilyet Giro diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SERI) No. 4/670 UPPB/Pb.B.BI.24 Januari 1972 yang sudah disempumakan dengan surat keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor : 28/32/Kep/Dir dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 2 8/321UPG masing-masing tanggal 4 Juli 1995.

Page 14: Hukum Surat Berharga

Menurut bentuknya surat berharga tersebut dikelompokkan menjadi tiga

macam yaitu

• Surat sanggup membayar atau janji membayar.• Surat perintah membayar.• Surat pembebasan utang

Page 15: Hukum Surat Berharga

latar belakang penerbitan surat berharga

• Perkembangan alat pembayaran

• Aspek keamanan

• Aspek kepraktisan

• Mode / Trend

Page 16: Hukum Surat Berharga

Dasar Mengikat Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Penerbitan Surat Berharga

• TEORI DASARCausa yuridis sehingga suatu SB mempunyai kekuatan mengikat tersimpul dari 4 teori sbb:1. Teori Kreasi (Creatietheorie)2. Teori Kepatutan (Redelijkheidstheorie)3. Teori Perjanjian (Overeenkomsttheorie)4. Teori Penunjukan (Vertoningstheorie)

• PERIKATAN DASARAwal terbitnya SB tidak akan terlepas dari perjanjian/selalu didahului suatu transaksi/perbuatan hukum antara para pihak dengan kata lain adanya PERIKATAN DASAR. Perikatan tsb berbentuk perjanjian. Penerbitan SB mrpkan tindak lanjut dari perikatan dasarnya.

Page 17: Hukum Surat Berharga

Teori-teori dasar

• Teori KreasiSB mengikat penerbitnya adl krn tindakan penerbit menandatangani SB tsb.

• Teori KepatutanPenerbit SB terikat dan hrs membayar SB kpd siapapun pemegangnya.Tp jika pemegang SB tergolong “tdk pantas” maka penerbit tdk terikat utk membayarnya

Page 18: Hukum Surat Berharga

• Teori PerjanjianSebab SB mengikat Penerbitnya krn penerbit telah membuat suatu perjanjian dg pihak pemegang SB tsb yakni perjanjian membayarnya.

• Teori PenunjukanSebab SB mengikat Penerbitnya krn pihak pemegang SB menunjukkan SB tsb kpd penerbit utk mendapatkan pembayarannya.

Page 19: Hukum Surat Berharga

Legitimasi surat berharga

1. Legitimasi Formil Adalah bukti bahwa surat berharga itu dianggap sebagai orang yang berhak atas tagihan yang tersebut di dalamnya. Dianggap demikian, karena bila pemegang tidak dapat menunjukkan bukti secara formil diatur oleh UU maka ia tidak dapat dikatakan sebagai pemegang sah.

2. Legitimasi Materiil Adalah bukti pemegang surat berharga itu sesungguhnya adalah orang yang berhak atas tagihan yang tersebut di dalamnya.

Page 20: Hukum Surat Berharga

Beberapa hal yang penting dari adanya legitimasi tersebut, bahwa:

1. Pemegang surat berharga secara formil adalah orang yang mempunyai hak tagih yang sah, tanpa mengesampingkan kebenaran materiilnya

2. Debitur tidak diwajibkan meneliti apakah pemegang surat berharga itu nar-benar orang yang berhak.

3. Debitur wajib meneliti syarat-syarat yang terdapat pada surat berharga yang disodorkan kepadanya ketika meminta pembayaran.

Undang-undang mengutamakan legitimasi formal untuk menjamin fungsi dan tujuan surat berharga.

Page 21: Hukum Surat Berharga

Upaya Tangkisan Surat Berharga

1. Upaya Tangkisan Absolut (Execption In Rem) Digunakan terhadap debitur semua pemegang baik pertama maupum berikutnya. Upaya ini timbul dari surat berharga itu sendiri yaitu :

a) Cacat bentuk surat berhargab) Lampau waktu dari surat berhargac) Kelainan formalitas dalamd) Jika surat berharga mendapat penolakan aseptansi (pembayaran pada hari tagih/hari bayar)

Page 22: Hukum Surat Berharga

2. Upaya Tangkisan Relatif Dapat diketahui dari hubungan hukum yang terjadi antara penerbit dan salah seorang endosan yang mendahului pemegang terakhir, khususnya pemegang pertama yang lazim disebut perikatan dasar. Upaya ini diatur dalam pasal 109 KUHD dan pasal 116 KUHD untuk wesel, pasal 199 KUHD untuk cek. Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan, antara lain :• Upaya tangkisan relatif, boleh digunakan oleh debitur terhadap pemegang yang memperoleh surat berharga tidak jujur, dan upaya ini berdasar pada hubungan hukum antara penerbit dengan pihak pertama. • tujuan larangan terhadap pemegang yang memintakan pembayaran adalah untuk mencegah agar jangan sampai fungsi surat berharga itu terganggu dan menghormati dan menjamin hak dari pemegang yang jujur.

Page 23: Hukum Surat Berharga

TERIMA KASIH