Top Banner
Glomerulonefri tis Akut Pasca Streptokokus pada Anak Berdasarkan jurnal karya: Sondang Maniur Lumbanbatu Power point oleh: Charlie Windri 1
46

Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

Aug 14, 2015

Download

Documents

Charlie Windri

Power point tentang glomerulonefritis akut pasca streptokokus (gnaps) pada ANAK
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

1

Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus pada Anak

Berdasarkan jurnal karya: Sondang Maniur

Lumbanbatu

Power point oleh:Charlie Windri

Page 2: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

2

Glomerulonefritis

• merupakan penyakit ginjal dengan suatu inflamasi dan proliferasi sel glomerulus

Page 3: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

3

Page 4: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

4

Page 5: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

5

Page 6: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

6

Page 7: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

7

Page 8: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

8

Page 9: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

9

Page 10: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

10

Peradangan

• disebabkan mekanisme imunologis yang menimbulkan kelainan patologis glomerulus

• mekanisme yang masih belum jelas

Pasien anak

• Kebanyakan kasus pasca infeksi• paling sering infeksi streptokokus beta hemolitikus grup A

Page 11: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

11

•penyakit kompleks imun•contoh klasik sindroma nefritik akut dengan awitan gross hematuria, edema, hipertensi dan insufisiensi ginjal akut

Glomerulonefritis akut pasca

streptokokus

Page 12: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

12

GNAPS

• Sering dijumpai• penyebab lesi ginjal non supuratif terbanyak pada anak• insiden berkisar 0-28% pasca infeksi streptokokus

Page 13: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

13

Streptococcus beta hemolyticus group A tipe nefritogenik

• Faringitis– paling sering tipe 12– kadang juga tipe 1,4 ,6 dan 25

• Pioderma– Tipe 49– galur 53,55,56,57 dan 58 dapat berimplikasi

• Antigen: endostreptosin, antigen presorbing (PA-Ag), nephriticstrain-associated protein (NSAP) yang dikenal sebagai streptokinase dan nephritic plasmin binding protein (NPBP)

Page 14: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

14

Dapat terjadi secara epidemik atau sporadik

• Perbandingan pasien laki-laki dan perempuan 1,3:1 dan terbanyak menyerang anak usia 6-8 tahun (40,6%)

Paling sering pada anak usia sekolah yang lebih muda, antara 5-8 tahun

Perbandingan anak laki-laki dan anak perempuan 2 : 1

Indonesia

Page 15: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

15

Patogenesis dan Gambaran Histologis

Patogenesis GNAPS belum diketahui dengan pasti

• ditemukannya HLA-D dan HLA-DR

Faktor genetik

Proses imunologis

Page 16: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

16

Proses Imunologis

respon yang berlebihan dari

sistim imun pejamu pada

stimulus antigen Terbentuknya

kompleks Ag-AbAktivasi sistim komplemen

Enzim lisosom merusak

glomerulus

Page 17: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

17

Hipotesis lain…

• neuraminidase yang dihasilkan oleh streptokokus akan mengubah IgG endogen menjadi autoantigen.

• Terbentuknya auto-antibodi terhadap IgG yang telah berubah tersebut, mengakibatkan pembentukan komplek imun yang bersirkulasi, kemudian mengendap dalam ginjal

Page 18: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

18

•proliferasi ringan sampai sedang dari sel mesangial dan matriks

kasus ringan

•proliferasi sel mesangial, matriks dan sel endotel yang difus disertai infiltrasi sel polimorfonuklear dan monosit, serta penyumbatan lumen kapiler

kasus berat

Page 19: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

19

Glomerulonefritis proliferatif eksudatif endokapiler difus

• Istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelainan morfologi penyakit ini

• Bentuk bulan sabit dan inflamasi interstisial dapat dijumpai mulai dari yang halus sampai kasar yang tipikal di dalam mesangium dan di sepanjang dinding kapiler

• Endapan imunoglobulin dalam kapiler glomerulus didominasi oleh Ig G dan sebagian kecil Ig M atau Ig A yang dapat dilihat dengan mikroskop imunofluoresen

• Mikroskop elektron menunjukkan deposit padat elektron atau humps terletak di daerah subepitelial yang khas dan akan beragregasi menjadi Ag-Ab kompleks

Page 20: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

20

Gambaran Klinis

• Lebih dari 50 % kasus GNAPS adalah asimtomatik

• Kasus klasik atau tipikal diawali dengan infeksi saluran napas atas dengan nyeri tenggorok dua minggu mendahului timbulnya sembab

• Periode laten rata-rata 10 atau 21 hari setelah infeksi tenggorok atau kulit

Page 21: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

21

Anamnesis

• Hematuria– gross hematuria• 30-50 % pasien yang dirawat

– Mikroskopik• demam, malaise, nyeri, nafsu makan

menurun, nyeri kepala, atau lesu• Oliguria sampai anuria

Page 22: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

22

• hipertensi – pada hampir semua pasien GNAPS – biasanya ringan atau sedang – Mendadak tinggi selama 3-5 hari, setelah itu

tekanan darah menurun perlahan-lahan dalam waktu 1-2 minggu

• Edema

Anamnesis

Page 23: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

23

• Edema– wajah sembab– edem pretibial – gambaran sindrom nefrotik– Asites dijumpai pada sekitar 35% pasien dengan

edem• takipne dan dispne

Anamnesis

Page 24: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

24

Laboratorium

• Pemeriksaan urin sangat penting untuk menegakkan diagnosis nefritis akut

• Volume urin berkurang -> warna gelap atau kecoklatan -> air cucian daging

• Hematuria makroskopis maupun mikroskopis dijumpai pada hampir semua pasien

• Eritrosit khas terdapat pada 60-85% kasus, menunjukkan adanya perdarahan glomerulus

• Proteinuria sebanding dengan derajat hematuria dan ekskresi protein umumnya tidak melebihi 2gr/m2 luas permukaan tubuh perhari.

• Sekitar 2-5% anak disertai proteinuria masif seperti gambaran nefrotik

Page 25: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

25

• LFG berkurang– Penurunan kapasitas ekskresi air dan garam ->

ekspansi volume cairan ekstraselular– akibat tertutupnya permukaan glomerulus dengan

deposit kompleks imun• Peningkatan urea nitrogen darah dan

konsentrasi serum kreatinin

Laboratorium

Page 26: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

26

• Anemia– sebanding dengan derajat ekspansi volume cairan

esktraselular– membaik bila edem menghilang– pemendekan masa hidup eritrosit

• Kadar albumin dan protein serum sedikit menurun – proses dilusi– berbanding terbalik dengan jumlah deposit imun

kompleks pada mesangial glomerulus

Laboratorium

Page 27: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

27

• Isolasi dan Identifikasi streptokokus – Pemeriksaan bakteriologis apus tenggorok atau kulit

• Uji serologi respon imun terhadap antigen streptokokus– Peningkatan titer antibodi terhadap streptolisin-O (ASTO)

terjadi 10-14 hari setelah infeksi streptokokus– Kenaikan titer ASTO terdapat pada 75-80% pasien yang tidak

mendapat antibiotik– Titer ASTO pasca infeksi streptokokus pada kulit jarang

meningkat dan hanya terjadi pada 50% kasus• Pemeriksaan gabungan titer ASTO, Ahase dan ADNaseB

dapat mendeteksi infeksi streptokokus sebelumnya pada hampir 100% kasus

Laboratorium

Page 28: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

28

• Penurunan komplemen C3 dijumpai pada 80-90% kasus dalam 2 minggu pertama– Penurunan C3 sangat nyata, dengan kadar sekitar 20-40

mg/dl (normal 80-170 mg/dl)• Kadar properdin menurun pada 50% kasus• Kadar IgG sering meningkat lebih dari 1600

mg/100 ml pada hampir 93% pasien\• Pada awal penyakit kebanyakan pasien mempunyai

krioglobulin dalam sirkulasi yang mengandung IgG atau IgG bersama-sama IgM atau C3

Laboratorium

Page 29: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

29

• Hampir sepertiga pasien menunjukkan pembendungan paru

• Penelitian Albar dkk., di Ujungpandang pada tahun 1980-1990 pada 176 kasus

42%

34%

24%

Persen

KardiomegaliBendungan Sirkulasi ParuEdem Paru

Laboratorium

Page 30: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

30

DIAGNOSIS

• Curiga apabila:– Hematuria nyata yang timbul mendadak– Sembab– gagal ginjal akut setelah infeksi streptokokus

• Bukti yang mendukung:– Tanda glomerulonefritis yang khas pada urinalisis– bukti adanya infeksi streptokokus secara

laboratoris – rendahnya kadar komplemen C3

Page 31: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

31

Keadaan yang menyerupai GNAPS

• Glomerulonefritis kronik dengan eksaserbasi akut

• Purpura Henoch-Schoenlein yang mengenai ginjal

• Hematuria idiopatik• Nefritis herediter (sindrom Alport )• Lupus eritematosus sistemik

Page 32: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

32

Tata Laksana

• Penanganan pasien adalah suportif dan simtomatik• Perawatan dibutuhkan apabila dijumpai:– Penurunan fungsi ginjal sedang sampai berat (klirens

kreatinin <60 ml/1 menit/1,73 m2) – BUN > 50 mg – anak dengan tanda dan gejala uremia

• Muntah• Letargi• Hipertensi ensefalopati• anuria • oliguria menetap

Page 33: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

33

• Pasien hipertensi dapat diberi diuretik atau anti hipertensi– Hipertensi ringan (tekanan darah sistolik 130 mmHg dan diastolik 90

mmHg) umumnya diobservasi tanpa diberi terapi– Hipertensi sedang (sistolik > 140 –150 mmHg dan diastolik > 100

mmHg) -> hidralazin oral atau intramuskular (IM), nifedipin oral atau sublingual.

– Hipertensi berat -> hidralazin 0,15-0,30 mg/kbBB intravena, dapat diulang setiap 2-4 jam atau reserpin 0,03-0,10 mg/kgBB (1-3 mg/m2) iv, atau natrium nitroprussid 1-8 m/kgBB/menit

– Krisis hipertensi (sistolik >180 mmHg atau diastolik > 120 mmHg) diberi diazoxid 2-5 mg/kgBB iv secara cepat bersama furosemid 2 mg/kgBB iv. Plihan lain, klonidin drip 0,002 mg/kgBB/kali, diulang setiap 4-6 jam atau diberi nifedipin sublingual 0,25-0,5 mg/kgBb dan dapat diulang setiap 6 jam bila diperlukan

Tata Laksana

Page 34: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

34

• Retensi cairan ditangani dengan pembatasan cairan dan natrium– Asupan cairan sebanding dengan invensible water

loss (400-500 ml/m2 luas permukaan tubuh/hari ) ditambah setengah atau kurang dari urin yang keluar

– Bila berat badan tidak berkurang diberi diuretik seperti furosemid 2mg/kgBB, 1-2 kali/har

Tata Laksana

Page 35: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

35

• Pemakaian antibiotik tidak mempengaruhi perjalanan penyakit

• Pasien dengan biakan positif harus diberikan antibiotik untuk eradikasi organisme dan mencegah penyebaran ke individu lain

• injeksi benzathine penisilin 50.000 U/kg BB IM atau eritromisin oral 40 mg/kgBB/hari selama 10 hari bila pasien alergi penisilin

Tata Laksana

Page 36: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

36

• Pembatasan bahan makanan– tergantung beratnya edem, gagal ginjal, dan hipertensi– Protein tidak perlu dibatasi bila kadar urea N kurang dari 75

mg/dL atau 100 mg/dL– azotemia -> asupan protein dibatasi 0,5 g/kgBB/hari

• Edem berat dan bendungan sirkulasi– NaCl 300 mg/hari

• Edem minimal dan hipertensi ringan– 1-2 g/m2/hari

• Oliguria– pemberian kalium harus dibatasi

Tata Laksana

Page 37: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

37

Biopsi ginjal

• Tidak diindikasikan• Dipertimbangkan apabila:– Gangguan fungsi ginjal berat khususnya bila etiologi tidak

jelas (berkembang menjadi gagal ginjal atau sindrom nefrotik).

– Tidak ada bukti infeksi streptokokus– Tidak terdapat penurunan kadar komplemen– Perbaikan yang lama dengan hipertensi yang menetap,

azotemia, gross hematuria setelah 3 minggu, kadar C3 yang rendah setelah 6 minggu, proteinuria yang menetap setelah 6 bulan dan hematuria yang menetap setelah 12 bulan.

Page 38: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

38

Perjalanan Penyakit / Pemantauan

• Fase awal glomerulonefritis akut berlangsung beberapa hari sampai 2 minggu– anak akan merasa lebih baik, diuresis lancar, edem

dan hipertensi hilang, LFG kembali normal• Penyakit ini dapat sembuh sendiri, jarang

berkembang menjadi kronik• Kronisitas dihubungkan dengan awal penyakit

yang berat dan kelainan morfologis berupa hiperselularitas lobulus

Page 39: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

39

• kontrol tiap 4-6 minggu dalam 6 bulan pertama setelah awitan nefritis

• Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan eritrosit dan protein urin selama 1 tahun lebih bermanfaat untuk menilai perbaikan

• Kadar C3 akan kembali normal pada 95% pasien setelah 8-12 minggu, edem membaik dalam 5-10 hari, tekanan darah kembali normal setelah 2-3 minggu, walaupun dapat tetap tinggi sampai 6 minggu

Perjalanan Penyakit / Pemantauan

Page 40: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

40

• Gross hematuria biasanya menghilang dalam 1-3 minggu, hematuria mikroskopik menghilang setelah 6 bulan, namun dapat bertahan sampai 1 tahun

• Proteinuria menghilang 2-3 bulan pertama atau setelah 6 bulan

• Kemungkinan nefritis kronik harus dipertimbangkan bila dijumpai hematuria bersama-sama proteinuria yang bertahan setelah 12 bulan

Perjalanan Penyakit / Pemantauan

Page 41: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

41

Prognosis

• umur saat serangan• derajat berat penyakit• galur streptokukus tertentu• Pola serangan sporadik atau epidemik• tingkat penurunan fungsi ginjal • gambaran histologis glomerulus

Page 42: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

42

• Anak kecil mempunyai prognosis lebih baik dibanding anak yang lebih besar atau orang dewasa

• GNAPS pada dewasa sering disertai lesi nekrotik glomerulus

Prognosis

Page 43: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

43

• Perbaikan klinis yang sempurna dan urin yang normal menunjukkan prognosis yang baik

• Insiden gangguan fungsi ginjal berkisar 1-30%• Kemungkinan GNAPS menjadi kronik 5-10 %; sekitar

0,5-2% kasus menunjukkan penurunan fungsi ginjal cepat dan progresif dan dalam beberapa minggu atau bulan jatuh ke fase gagal ginjal terminal

• Angka kematian pada GNAPS bervariasi antara 0-7%

Prognosis

Page 44: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

44

PENCEGAHAN

• Harus dicegah karena berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal

• Perbaikan ekonomi dan lingkungan tempat tinggal, mengontrol dan mengobati infeksi kulit

Page 45: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

45

Ringkasan• Glomerulonefritis akut pasca infeksi streptokokus ditandai oleh adanya

kelainan klinis akibat proliferasi dan inflamasi glomerulus yang berhubungan dengan infeksi Streptococcus beta hemolyticus grup A tipe nefritogenik.

• Adanya periode laten antara infeksi dan kelainan-kelainan glomerulus menunjukkan proses imunologis memegang peran penting dalam mekanisme terjadinya penyakit.

• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala klinis, pemeriksaan fisis, bakteriologis, serologis, imunologis, dan histopatologis.

• Pengobatan hanya bersifat suportif dan simtomatik.• Prognosis umumnya baik, dapat sembuh sempurna pada lebih dari 90%

kasus. • Observasi jangka panjang diperlukan untuk membuktikan kemungkinan

penyakit menjadi kronik

Page 46: Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak Final

46

Sumber

• Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus pada Anak– Sondang Maniur Lumbanbatu– Sari Pediatri, Vol. 5, No. 2, September 2003– Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RS

HAM– Jalan Bunga Lau No. 17, Medan.– Telepon: 061-8361721, Fax.: 061-8361721– http://www.idai.or.id/saripediatri/

fulltext.asp?q=248