PROFIL PUSKESMAS TANJUNG SENGKUANG
1.1 Pengertian dan Kedudukan PuskesmasPuskesmas adalah Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. a. Unit Pelaksana TeknisSebagai unit pelaksana
teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/kota (UPTD), puskesmas berperan
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas
kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat
pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.b.
Pembangunan kesehatanPembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan
upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.c. Pertanggungjawaban
penyelenggaraanPertanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya
pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas
kabupaten/kota, sedangkan Puskesmas bertanggungjawab hanya untuk
sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas
kesehatan/kabupaten/kota sesuai kemampuannya.d. Wilayah KerjaSecara
nasional standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan.
Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu
Puskesmas, maka tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas,
dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah ( desa/kelurahan atau
RW). Masing-masing Puskesmas tersebut secara operasional
bertanggungjawab langsung kepada dinas
kesehatan/kabupaten/kota.Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut
keterkaitannya dengan sistem kesehatan Nasional, Sisitem Kesehatan
Kabupaten/ Kota dan sistem Pemerintah Daerah :1. Sistem Kesehatan
NasionalKedudukan Puskesmas dalam sistem kesehatan Nasional adalah
sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.2. Sistem Kesehatan
Kabupaten/ KotaKedudukan Puskesmas dalam sistem kesehatan
Kabupaten/kota adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian
tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.3.
Sistem Pemerintahan DaerahKedudukan Puskesmas dalam Sistem
pemerintahan Daerah adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.4.
Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata PertamaDi wilayah kerja
Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata
pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti
praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan
balai kesehatan masyarakat.Kedudukan Puskesmas di antara berbagai
sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra.
Di wilayah kerja Puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya
kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti Posyandu,
Poskesdes, Polindes, dan Pos UKK. Kedudukan Puskesmas di antara
berbagai sarana pelayanan kesehatan barbasis dan bersumberdaya
masyarakat adalah sebagai pembina.1.2. Tugas Pokok Dan FungsiTugas
Pokok Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan Nasional
yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Puskesmas. Semuanya diselaraskan dengan terwujudnya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia
Sehat 2015Puskesmas berfungsi sebagai:a. Pusat penggerak
Pembangunan berwawasan Kesehatan.Dengan fungsi ini Puskesmas selalu
berupaya untuk menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor yang dilakukan masyarakat dan dunia usaha
di lingkungan kerjanya. Hal ini berarti puskesmas secara aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari pembangunan tersebut.
Dalam hal ini puskesmas mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit.b. Pusat Pemberdayaan MasyarakatDengan
pengertian ini puskesmas selalu berupaya agar anggota masyarakat
baik pribadi/ keluarga maupun dunia usaha memiliki kesadaran,
kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri untuk hidup sehat,
berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
sumber pembiayaan. Semuanya ini diselenggarakan dengan
memperhatikan situasi, kondisi, dan sosial budaya masyarakat
setempat.c. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata PertamaPuskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu, berkesinambungan yang meliputi
:1) Pelayanan Kesehatan PeroranganPelayanan ini bersifat
pribadi(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit
dan pemulihan kesehatan perorangan. Untuk itu disediakan fasilitas
rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat
inap.2) Pelayanan Kesehatan MasyarakatPelayanan ini bersifat publik
( public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta pencegahan penyakit tanpa mengabaikan aspek
pengobatan dan pemulihan kesehatan.Pelayanan kesehatan masyarakat
tersebut antara lain : Promosi Kesehatan, Pemberantasan Penyakit,
Penyehatan Lingkungan, Perbaikan Gizi, Peningkatan Kesehatan
keluarga melalui Pemantauan Wilayah dengan Program KIA, KB,
Imunisasi, dsb.1.3 Latar BelakangWilayah kecamatan Batu Ampar
merupakan wilayah yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang
terdapat di Indonesia. Yang penduduk asli masyarakat pribumi suku
melayu dan pendatang Bugis, Batak, Padang, Flores, Jawa. Hal ini
merupakan daya tarik tersendiri yang terdapat di Kelurahan Batu
Ampar. Kecamatan Batu Ampar merupakan daerah padat penduduk serta
daerah perdagangan sehingga mayoritas penduduk bermata pencaharian
sebagai pedagang ataupun pengusaha. Selain itu Kecamatan Batu Ampar
juga sebagai daerah industri berat dan ringan yang terdapat di
Kelurahan Tanjung Sengkuang, dengan 28 Perusahaan besar dan 25
perusahaan kecil namun masih ada segelintir yang menjadikan laut
sebagai mata pencaharian dimana masih terdapat 52 rumah tangga yang
bergerak di sektor perikanan laut dan 5 rumah tangga yang bergerak
di budidaya laut yang mampu menghasilkan 316 ton dengan nilai
produksi perikanan mencapai Rp 1,2 Triliun.1.4 Letak geografisa.
Puskesmas Tanjung Sengkuang terletak di wilayah kelurahan Tanjung
Sengkuang Kecamatan Batu Ampar Kota Batam terletak antara 0,55
lintang utara dan 45- 104,10 bujur timur.
b. Batas Wilayah:Utara: berbatasan dengan laut.Selatan :
berbatasan dengan kelurahan Bengkong Harapan BaruTimur : berbatasan
dengan kelurahan Bengkong LautBarat : berbatasan dengan kelurahan
Lubuk Bajac. Luas wilayah kerja 11,3 Km2d. Wilayah kerja : 1
kecamatan (Batu Ampar) terdiri dari 4 Kelurahan, yaitu :1. Tanjung
Sengkuang2. Sei Jodoh3. Batu Merah4. Kampung Seraya
1.5 Luas wilayah kerja, jumlah desa/kelurahan, dan jumlah
penduduk di kecamatan Batu AmparTabel 1 Jumlah Desa/ Kelurahan,
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Batu Amar
Tahun 2012NOKECAMATAN/KELURAHANLUAS WILAYAH (km2)JUMLAHJUMLAH
PENDUDUK
RTRW
BATU AMPAR11,3141145 97.465
1.TANJUNG SENGKUANG3,8792033.390
2.SUNGAI JODOH2,234924.055
3.BATU MERAH3,828811.072
4.KAMPUNG SERAYA1,5128.948
Sumber : Dinas Kepadatan & Catatan Sipil Kota Batam Tahun
2012
1.6 Ketenagaan Table 2. Jumlah Ketenagaan di Kecamatan Batu
AmparNoJenis tenagajumlahKeterangan
1.Dokter umum6PNS
2.Dokter gigi2PNS
3.Bidan 11PNS
4.Perawat 10PNS
5.Analis kesehatan1PNS
6.Sanitarian 2PNS
7.Gizi 21 honor daerah
8.Asisten apoteker2PNS
9.Perawat gigi2PNS
10.Administrasi 2PNS
11.Sopir 1PNS
12.Pramu kantor4PNS
13.Penjaga malam1PNS
1.7. Sarana kesehatan di Kecamatan Batu AmparTabel 3. Sarana
Kesehatan di Kecamatan Batu AmparSarana
kesehatanJumlahKeterangan
Rumah Sakit1
Rumah Sakit Khusus-
Puskesmas1
Puskesmas Pembantu2
Puskesmas Keliling2
BP8
Rumah Bersalin3
Polindes1
Apotek1
Klinik1
1.7 Struktur Organisasi Puskesmas Tanjung Sengkuang Kecamatan
Batu Ampar
BAGIAN TATA USAHAKEPALA UPT PKM
POLINDES BATU MERAHPUSTU SEI JODOHPUSTU TANGKI
SERIBUPKRRUKSUKKPHBSPromkesJPKMRekam MedikLaboratoriumPenunjang
MedikDDTKUSILAFarmasi / ApotekKBKIAKesLingImunisasiDBDTB
ParuMalariaISPADiarePMS/IMSKustaCampakGiziPerkesmasKes. JiwaBidan
KoordinatorKoordinatorYankes PeroranganKoordinator Yankesmas
Bagian KeuanganBagian Kepegawain/ Umum
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Koordinator Pemberdayaan Masyarakat
BATRA
Sumber : Profil Puskesmas Tanjung Sengkuang 2013PROGRAM
KESEHATAN PUSKESMASProgram kesehatan Puskesmas mengacu pada program
kesehatan nasional dengan Visi Indonesia Sehat 2025, dengan
mempertimbangkan paradigma masyarakat, dimana masyarakat semakin
sadar akan tuntutan pelayanan kesehatan yang lebih optimal, dengan
dilandasi oleh kesadaran dan keyakinan bahwa kesehatan merupakan
hak azasi manusia, sehingga pemerintah dalam hal ini lembaga
pelayanan kesehatan dituntut peka terhadap berbagai permasalahan
kesehatan yangt berkembang dimasyarakat serta memberikan pelayanan
yang lebih optimal kepada masyarakat.
2.1 VisiPuskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
yang diberi kewenangan dan tanggungjawab bidang kesehatan di
tingkat kecamatan/wilayah kerjanya, dalam operasionalnya telah
diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 128 tahun 2006
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas,maka di sepakati bahwa Visi
Puskesmas Tanjung Sengkuang adalah Menjadikan masyarakat Batu Ampar
hidup bersih, sehat dan berkeadilan.
2.2 MisiMisi Puskesmas Tanjung Sengkuang, di jabarkan dalam 4
Misi yaitu :1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat termasuk masyarakat swasta.2. Melindungi
kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya bagi
kesehatan pari purna, merata, bermutu dan berkeadilan.3. Menjamin
ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan4. Menciptakan
tata kelola pemerintahan yang baik
2.3. Kebijakan MutuBerdasarkan Visi dan Misi tersebut, maka
untuk lebih meningkatkan Mutu pelayanan Puskesmas, ditetapkanlah
kebijakan mutu yakni :- Memberikan pelayanan optimal kepada Pasien-
Pelayanan terhadap pasien dilakukan oleh tenaga yang kompeten.-
Peningkatan Kompotensi Staf Puskesmas.- Semua staf wajib
memperhatikan masalah lingkungan dan keselamatan kerja.- Inovasi
staf untuk perbaikan dihargai dan ditindak lanjuti.2.4. Sasaran
Sasaran Mutu.Guna lebih memantapkan implementasi pelayanan Mutu di
Puskesmas, maka disusunlah sasaran-sasaran mutu Puskesmas,sebagai
berikut :Meningkatkan kepuasan pelanggan dalam hal : Pelayanan yang
dilakukan oleh tenaga yang kompeten Waktu pelayanan dilakukan
seefisien dan seefektif mungkin. Kenyamanan ruang tunggu, unit-unit
pelayanan termasuk pemeriksaan penunjang. Peningkatan kinerja
provider yang tepat waktu.
2.5. Sasaran Program PuskesmasAdapun Sasaran Program Puskesmas
:AKI : < 1,5 Per 1000 KH.AKB : < 5 Per 1000 KHAKABA : <
8Gizi Buruk Balita dan Bumil : < 5 %Imunisasi : > 90
%Penemuan penderita TB ( CDR ) : > 70 %Penyembuhan penderita TB
(CR) : > 85 %2.6. Pelaksanaan Upaya Kesehatan1. Upaya WajibUpaya
kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya
ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas
yang ada diwilayah indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah
: a.Upaya Promosi Kesehatan . b.Upaya Kesehatan Lingkungan. c.Upaya
Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana. d.Upaya Perbaikan
Gizi Masyarakat. e.Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular. f.Upaya Pengobatan.
2. Upaya Kesehatan PengembanganUpaya kesehatan pengebangan
puskesmas adalah upaya yang ditapkan berdasarkan permasalahan
kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan
dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih
dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yakni :
1.Upaya Kesehatan Sekolah. 2.Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
3.Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut. 4.Upaya Kesehatan Mata. 5.Upaya
Kesehatan Usia lanjut.
Laporan Program Puskesmas1. Program KIAKIA mempunyai tujuan
penurunan AKI (Angka Kematian ibu) dan anak serta peningkatan
derajat kesehatan ibu.Angka kematian ibu dan anak (AKI) di
indonesia masih relatif tinggi bila dibandingkan dengan
negara-negara di asean.Sasaran yaitu ibu hamil, Bulin (ibu
bersalin), Bufas (ibu nifas), bayi dan balita. Program KIA
mempunyai sasaran langsung terhadap ibu dan janin atau bayi, yang
menekankan programnya kepada keberhasilan pelayanan antenatal
sampai pada saat nifas serta bertujuan untuk mencapai kesehatan ibu
dan bayi. Untuk mengetahui pencapaian target program KIA dibutuhkan
data ibu hamil, balita, neonatus di wilayah puskesmas Tanjung
Sengkuang 2010-2012.
Tabel 4. Gambaran Hasil Pencapaian, Target dan Indikator KIADi
Puskesmas Tanjung Sengkuang 2011-2012NO.INDIKATOR2011 (%)2012
(%)
TARGETPENCAPAIANTARGETPENCAPAIAN
1Kunjungan Ibu Hamil K48589,228882,18
2Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani40105026,73
3Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan80888386,89
4Pelayanan Nifas80888386,89
5Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani805,8802,91
6Kunjungan Bayi90699071,66
7Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
(UCI)10010083100
8Pelayanan Anak Balita9079,369080,89
9Peserta KB Aktif7067,437068,08
Tabel 5. Jumlah Sasaran 2011-2012INDIKATOR SASARAN
20112012
PASANGAN USIA SUBUR1596516568
IBU HAMIL23763516
IBU BERSALIN22683356
IBU NIFAS22683356
BAYI21603197
BALITA894111520
A. KUNJUNGAN IBU HAMIL K4Tabel 6. Jumlah Kunjungan Ibu Hamil
K4Di Puskesmas Tanjung Sengkuang 2011 s/d 2012No.TahunKunjungan Ibu
Hamil K4
SasaranTarget (%)Jumlah%
12011237685212089,22
22012351688289082,18
DEFINISI OPERASIONALCakupan kunjungan ibu hamil K4 : Ibu hamil
yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit
empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan
adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada
triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.
Pelayanan yang mencakup minimal : (1) Timbang badan dan ukur tinggi
badan, (2) Ukur tekanan darah, (3) Skrining status imunisasi
tetanus (dan pemberian Tetanus Toksoid), (4) (ukur) tinggi fundus
uteri, (5) Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan), (6)
temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling), (7)
Test laboratorium sederhana (Hb, Protein urin) dan atau berdasarkan
indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC).FORMULACakupan
kunjungan Ibu Hamil K-4 :
a. Pada tahun 2011 targetnya adalah 85%, sedangkan pencapaiannya
adalah 89,22%. Target sudah tercapai.b. Pada tahun 2012 targetnya
adalah 88%, sedangkan pencapaiannya adalah 82,18%. Target tidak
tercapai.
B. KOMPLIKASI KEBIDANAN YANG DITANGANI
Tabel 7. Jumlah Komplikasi Kebidanan Yang DitanganiDi Puskesmas
Tanjung Sengkuang 2011 s/d 2012No.TahunKomplikasi Kebidanan Yang
Ditangani
SasaranTarget (%)Jumlah%
1.2011475404910,31
2.20127035018826,73
DEFINISI OPERASIONAL Komplikasi Kebidanan : Kesakitan pada ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu
dan/atau bayi Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani : Ibu hamil,
bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes,
Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU
PONEK) Penanganan Definitif : Penanganan/pemberian tindakan
terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi
kebidanan
FORMULACakupan Komplikasi Yang Ditangani :
a. Pada tahun 2011, targetnya adalah 40%, sedangkan
pencapaiannya adalah 10,31%. Target belum tercapai.b. Pada tahun
2012, targetnya adalah 50%, sedangkan pencapaiannya adalah 26,73%.
Target belum tercapai.
C. NEONATUS DENGAN KOMPLIKASI YANG DITANGANI
Tabel 8. Jumlah Neonatus Dengan Komplikasi Yang DitanganiDi
Puskesmas Tanjung Sengkuang 2011 s/d 2012No.TahunKomplikasi Dengan
Komplikasi Yang Ditangani
SasaranTarget (%)Jumlah%
1.201132480195,86
2.201248080142,9
DEFINISI OPERASIONAL Neonatus Komplikasi : Neonatus dengan
penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan,
dan kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus,
hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR
(berat badan lahir rendah < 2500 gr ), sindroma gangguan
pernafasan, kelainan kongenital Neonatus Komplikasi Yang Ditangani
: Neonatus komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan
yang terlatih, dokter, dan bidan di sarana pelayanan kesehatan
FORMULACakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani :
a. Pada tahun 2011, targetnya adalah 80%, sedangkan
pencapaiannya adalah 5,86%. Target belum tercapai.b. Pada tahun
2012, targetnya adalah 80%, sedangkan pencapaiannya adalah 2,9%.
Target belum tercapai.Data yang tercatat cakupan komplikasi
kebidanan dan neonatus dengan komplikasi yang ditangani pada tahun
2011 dan 2012 target nasional tidak tercapai. Dari hasil wawancara
dengan kepala program PWS KIA, didapatkan bahwa, kebidanan dan
neonatus dengan komplikasi yang tidak dapat ditangani oleh
puskesmas adalah dirujuk ke pelayanan kesehatan yang lebih
berkompetensi (Rumah Sakit Rujukan). Selama ini rujukan tersebut
banyak yang tidak tercatat oleh petugas puskesmas sebagai cakupan
komplikasi kebidanan dan neonatus dengan komplikasi yang telah
ditangani.
D. KUNJUNGAN BAYITabel 9. Jumlah Kunjungan BayiDi Puskesmas
Tanjung Puskesmas 2011 s/d 2012
No.TahunJumlah BayiKunjungan Bayi Minimal 4 Kali
Jumlah Bayi (L+P)%Target (%)
1.20112160150969,8690
2.20123197229171,6690
DEFINISI OPERASIONAL Cakupan Kunjungan Bayi : Cakupan kunjungan
bayi umur 29 hari 11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes,
pustu, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah,
posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya
melalui kunjungan petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan
kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-3 bulan,
1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali
pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi
pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio 1-4, Campak),
stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan
penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Penyuluhan perawatan kesehatan
bayi meliputi : konseling ASI eksklusif, pemberian makanan
pendamping ASI sejak usia 6 bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi
sakit (sesuai MTBS), pemantauan pertumbuhan dan pemberian vitamin A
kapsul biru pada usia 6 11 bulan.
FORMULACakupan Kunjungan Bayi :
a. Pada tahun 2011 targetnya adalah 90%, sedangkan
pencapaiannyaa adalah 69,86%. Target belum tercapaib. Pada tahun
2012 targetnya adalah 90%, sedangkan pencapaiannya adalah 71,66%.
Target belum tercapai.
Data yang tercatat kunjungan bayi pada tahun 2011 hanya 69,86%
dan pada tahun 2012 hanya 71,66%, sedangkan target nasional adalah
90%. Dari wawancara yang dilakukan dengan kepala program pelayanan
anak balita, tidak tercapainya target disebabkan oleh ibu yang
merasa cukup apabila anaknya sudah mendapat imunisasi lengkap,
sehingga ibu tidak lagi melakukan kunjungan ke posyandu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2013, target ini
berusaha dicapai dengan kunjungan petugas kesehatan ke rumah ibu
yang tidak mengantar balitanya ke posyandu untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan.
E. PELAYANAN ANAK BALITA
Tabel 10. Jumlah Pelayanan Anak BalitaDi Puskesmas Tanjung
Sengkuang 2011 s/d 2012No.TahunAnak Balita (12-59 bulan)
JumlahMendapat Pelayanan Kesehatan Minimal 8 Kali
Jumlah (L+P)%Target
1.20118941709679,3690
2.201211520931980,8990
DEFINISI OPERASIONAL Pemantauan Pertumbuhan Balita : Pengukuran
berat badan pertinggi/panjang badan (BB/TB). Ditingkat masyarakat
pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per umur
(BB/U) setiap bulan di Posyandu, Taman Bermain, Pos PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini), Taman Penitipan Anak dan Taman
Kanak-Kanak, serta Raudatul Athfal dll. Pemantauan Perkembangan
Balita : Meliputi penilaian perkembangan gerak kasar, gerak halus,
bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian, pemeriksaan
daya dengar, daya lihat. Jika ada keluhan atau kecurigaan terhadap
anak, dilakukan pemeriksaan untuk gangguan mental emosional,
autisme serta gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas.
Cakupan Pelayanan Anak Balita : anak balita (12 59 bulan) yang
memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentuFORMULA Cakupan Pelayanan
Anak Balita :
a. Pada tahun 2011, targetnya adalah 90%, sedangkan
pencapaiannya adalah 79,36%. Target belum tercapai.b. Pada tahun
2012, targetnya adalah 90%, sedangkan pencapaiannya adalah 80,89%.
Target belum tercapai.Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
setiap anak usia 12-59 bulan dilaksanakan melalui pelayanan SDIDTK
minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan) dan tercatat pada Kohort
Anak Balita dan Prasekolah atau pencatatan pelaporan lainnya.
Pelayanan SDIDTK dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, ahli gizi,
penyuluh kesehatan masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam
menjalankan tugasnya melakukan stimulasi dan deteksi dini
penyimpangan tumbuh kembang anak. F. PESERTA KB AKTIFSecara umum KB
mempunyai tujuan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk sehingga
mencegah kehamilan dengan kontrasepsi secara rasional.sasaran
program KB adalah PUS (Pasangan Usia Subur). KB sendiri memiliki
kegiatan yaitu pemasangan alat-alat KB dengan cara:A. MKJP : Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang yang meliputi IUD, MOP/MOW, ImplanB. Non
MKJP : Metode bukan jangka panjang kontrasepsi yang meliputi
suntik, pil, kondom dan lainnya.
Tabel 11. Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis KontrasepsiDi
Puskesmas Tanjung Sengkuang Tahun 2011 s/d
2012NO.TAHUNMKJPJUMLAHNON-MKJPJUMLAH
IUDMOPMOWIMPLANSUNTIKPILKONDOM
120115090931337355115416874810031
220125180951397525329427782810434
Tabel 12. Peserta KB AktifDi Puskesmas Tanjung Sengkuang 2011
s/d 2012
No.TahunJumlah PUSPeserta KB Aktif
Jumlah%Target (%)
1.2011159651045267,4370
2.201216568 1087068,0870
DEFINISI OPERASIONAL Pasangan Usia Subur (PUS): Pasangan suami
istri yang saat ini hidup bersama, baik bertempat tinggal resmi
dalam satu rumah atau tidak, dimana umur istrinya dari 15 hingga 49
tahun. Peserta Aktif KB : Pasangan usia subur yang menggunakan
salah satu cara atau alat kontrasepsi
FORMULACakupan Peserta KB Aktif :
Pada tahun 2011Data peserta KB baru dan aktif ini didapatkan
dari pelayanan di Puskesmas, Pustu-pustu dan Bidan Praktek swasta
yang melaporkan pelayanan KB nya. Target Nasional untuk tahun 2011
bagi peserta KB aktif sebesar 70 %. Menurut data yang dihimpun
Puskesmas jumlah PUS yang sudah dilayani sebesar 67,43 %.
Kesenjangan ini bisa terjadi karena selain belum semua Bidan
Praktek dan Klinik di Tanjung Sengkuang menyerahkan datanya,
termasuk pelayanan di RSUD juga karena kemungkinan masih banyak PUS
yang melaksanakan pelayanan KB di luar wilayah Tanjung Sengkuang
misalnya di rumah sakit swasta atau pemerintah yang ada di Batam.
Jalan keluar dari permasalahan ini adalah dengan melakukan
pendataan door to door oleh kader Keluarga Berencana atau petugas
PLKB yang masing-masing ada di kelurahan.Tapi tentu saja ini
menjadi kendala selama belum ada kebijakan yang mengatur.Pada Tahun
2012Data peserta KB baru dan aktif ini didapatkan dari pelayanan di
Puskesmas, Pustu-pustu dan Bidan Praktek swasta yang melaporkan
pelayanan KB nya. Target Nasional untuk tahun 2011 bagi peserta KB
aktif sebesar 70 %. Menurut data yang dihimpun Puskesmas jumlah PUS
yang sudah dilayani sebesar 68,08 %. Hal ini bisa terjadi karena
sudah ada kerjasama yang baik dengan BPS , disamping perbaikan
dalam pencatatan dan pelaporan dalam kohort KB.
2. PROGRAM GIZI
Keadaan gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan
merupakan unsur utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan.
Kurang gizi menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik
maupun mental, mengurangi tingkat kecerdasan, kreatifitas dan
produktifitas penduduk. Keadaan gizi lebih dapat mengakibatkan
kegemukan dan obesitas yang dalam jangka waktu panjang dapat
berakibat timbulnya penyakit degeneratif.Di puskesmas Tanjung
Sengkuang balita dengan gizi buruk pada tahun 2012 adalah 6 balita.
Hal ini mengalami penurunan dari jumlah balita gizi buruk tahun
2011 yaitu sebanyak 27 balita. Adanya balita yang menderita gizi
buruk menandakan perlunya peningkatan kegiatan penimbangan di
Posyandu. Di posyandu anak balita dapat dipantau pertumbuhan dan
perkembangannya oleh petugas kesehatan sehingga petugas dapat
mengidentifikasi balita yang mengalami gangguan gizi dan dan dapat
melakukan tindakan untuk memperbaiki keadaan gizi balita
tersebut.Oleh sebab itu perlu dilaksanakan program perbaikan gizi
masyarakat dengan cara meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui
penyuluhan lapangan dengan memberikan contoh-contoh makanan sehat
bergizi, suplemen vitamin, protein dan mineral. Dengan demikian
diharapkan masyarakat secara mandiri mampu meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal dengan adanya dukungan dan partisipasi baik
dari masyarakat itu sendiri maupun tokoh masyarakat sebagai bagian
dari masyarakat.Tujuannya adalah meningkatkan status gizi yang
optimal bagi masyarakat, terutama masyarakat miskin dan rawan gizi
yaitu bayi, balita, anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan usia
lanjut melalui kemampuan masyarakat itu sendiri secara
mandiri.Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Tanjung Sengkuang
meliputi kegiatan rutin dan kegiatan proyek. Kegiatan di puskesmas
Tanjung Sengkuang antara lain:A. Penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan balita di PosyanduB. Konsultasi giziC.
Penyuluhan giziD. Pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita
seperti bubur, ibu hamil diberikan tablet Fe dan Kalsium, ibu nifas
diberikan vitamin A.Pelaksanaan kegiatan di Posyandu dilaksanakan
oleh masyarakat yaitu kader-kader kesehatan dengan meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai gizi melalui penyuluhan gizi,
diharapkan masyarakat mampu memperoleh status gizi yang baik pada
anak balita mereka.Kegiatan yang dilakukan antara lain :A.
Penimbangan anak balita di posyandu setiap bulan.Pelaksanaan
penimbangan anak balita di posyandu dilaksanakan oleh masyarakat
yaitu kader-kader posyandu yang telah dilatih oleh petugas
kesehatan agar dapat mengelola dan menjalankan pelayanan di
Posyandu. Khususnya dalam penyampaian informasi mengenai kesehatan
dan gizi bagi masyarakat. Sasaran yang datang ke Posyandu pada
umumnya anak balita, ibu hamil, ibu menyusui dengan tujuan agar
mendapatkan pelayanan penimbangan balita, pelayanan KB, pelayanan
imunisasi, pemberian Vitamin A, tablet Fe, tablet kalsium dan
oralit. Kader akan dibantu oleh petugas kesehatan di Puskesmas yang
akan memantau dan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
datang ke posyandu terutama ibu hamil dan balita. Hasil pelaksanaan
di posyandu akan dicatat kedalam format laporan bulanan gizi (F1)
tingkat kelurahan, lalu dikirim ke tingkat kecamatan (FII/LB3) yang
kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan masyarakat dalam bentuk LB3
Gizi.
Tabel 13. Status Gizi Balita Puskesmas Tanjung Sengkuang tahun
2011NoBulanJumlah Balita DitimbangGizi LebihGizi BaikGizi
KurangGizi Buruk
Jumlah %Jumlah %Jumlah %jumlah%
1JANUARI822440,05821699,9030,0400
2FEBRUARI832340,059311111,8760,0710,02
3MARET836930,048358998,6960,0700
4APRIL865330,038.55498,8690,1000
5MEI864240,058.53198,72120,1410,01
6JUNI857840,058.45298,53140,1610,01
7JULI862150,068.48998,47150,1700
8AGUSTUS869650,068.55398,36140,1600
9SEPTEMBER840960,078.31098,82140,1710,01
10OKTOBER842060,078.31898,79160,1910,01
11NOVEMBER841160,078.31698,87150,1800
12DESEMBER844760,078.35598,91150,1800,01
Jumlah 56101.7631395
Tabel 14. Status Gizi Balita Puskesmas Tanjung Sengkuang tahun
2012NoBulanJumlah Balita DitimbangGizi LebihGizi BaikGizi
KurangGizi Buruk
Jumlah %Jumlah %Jumlah %jumlah%
1JANUARI8.99950,068.84798,31160,1830,03
2FEBRUARI8.33010,018.30799,7220,0200
3MARET8.299008.27999,760000
4APRIL8.362008.3621000000
5MEI8.527008.37198,170000
6JUNI8.692008.37196,310000
7JULI8.54810,018.52899,7820,0200
8AGUSTUS8.61310,018.59499,780000
9SEPTEMBER8.24110,018.22599,810000
10OKTOBER8.137008.11799,7510,0130,03
11NOVEMBER8.02110,018.00099.7410,0100
12DESEMBER7.895007.87599,7510,0100
Jumlah 1099.876236
Tabel 15. Status Gizi Balita Puskesmas Tanjung Sengkuang tahun
2011 dan 2012Tahun Jumlah Balita DitimbangGizi LebihGizi BaikGizi
KurangGizi Buruk
Jumlah %Jumlah %Jumlah %jumlah%
2011101.963560,594101.76399,801390,13650,0049
201299.915100,0199.87699,96230,2360,006
Definisi OperasionalBalita Gizi Lebih: status gizi menurut berat
badan (BB) dan umur (U) dengan Z-Score SD 2Balita Gizi Baik: status
gizi menurut berat badan (BB) dan umur (U) dengan -2 < Z-Score
SD < 2Balita Gizi Kurang: status gizi menurut berat badan (BB)
dan umur (U) dengan -2 < Z-Score SD < -3Balita Gizi Buruk:
status gizi menurut berat badan (BB) dan umur (U) dengan Z-Score SD
< -3 dan atau dengan tanda-tanda klinis ( marasmus, kwashiorkor,
dan marasmus-kwashiorkor)
Formula% balita gizi lebih/baik/kurang/buruk
Pada tahun 2011Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas
Tanjung Sengkuang tahun 2011, jumlah balita gizi lebih adalah 56
balita dengan persentase sebesar 0,594%. Balita gizi baik adalah
101.763 balita dengan persentase sebesar 99,80%. Balita gizi kurang
adalah 139 balita dengan persentase 0,136% dan balita gizi buruk
adalah 5 balita dengan persentase 0,0049%
Pada tahun 2012Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas
Tanjung Sengkuang tahun 2012, terjadi penurunan jumlah balita gizi
lebih dan gizi kurang, peningkatan jumlah balita gizi baik dan
peningkatan jumlah balita gizi buruk. Jumlah balita gizi lebih
adalah 10 balita dengan persentase 0,01%. Jumlah balita gizi baik
adalah 99.876 balita dengan persentase 99,96%. Balita gizi kurang
adalah 23 balita dengan persentase 0,23%. Dan jumlah balita gizi
buruk bertambah 1 balita dari tahun sebelumnya yaitu 6 balita
dengan persentase 0,06%.Terjadinya penurunan angka balita gizi
lebih dan balita gizi kurang serta peningkatan jumlah balita dengan
status gizi baik sangat menggembirakan, tetapi terjadinya
penambahan jumlah balita gizi buruk haruslah dijadikan fokus
evaluasi dan merencanakan solusi serta upaya-upaya lebih lanjut
untuk menurunkan angka status gizi buruk tersebut. Hal ini
merupakan tanggung jawab berbagai sektor baik petugas kesehatan
maupun masyarakat.
Tabel 16. Cakupan balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan
di Puskesman Tanjung Sengkuang 2011 dan 2012
TahunBalita gizi buruk
Sasaran Mendapat perawatan%
201155100
201266100
Definisi OperasionalBalita gizi buruk mendapatkan perawatan :
balita dengan status gizi menurut berat badan (BB) dan umur (U)
dengan Z-score 3 SD dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus,
kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor)Balita gizi buruk : balita
gizi buruk yang dirawat/ditangani disarana pelayanan kesehatan
sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
FormulaBalita gizi burukMendapat perawatan
Tahun 2011 terdapat 5 balita gizi buruk yang mendapatkan
perawatan dipelayanan kesehatan dari jumlah balita yang menderita
gizi buruk adalah 5, sehingga dapat disimpulkan realisasi perawatan
balita gizi buruk dipuskesmas Tanjung Sengkuang adalah 100%.Tahun
2012 jumlah balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan adalah 6
balita dari total 6 balita yang menderita gizi buruk. Sehingga
dapat disimpulkan realisasi perawatan balita gizi buruk dipuskesmas
Tanjung Sengkuang adalah 100%.Perawatan balita gizi buruk
dipuskesmas Tanjung Sengkuang menurut kepala program gizi
dilaksanakan dengan cara konseling gizi dan jika mendapat bantuan
dari dinas, maka penderita gizi buruk akan diberikan makanan
pendamping ASI berupa biskuit selama 3 bulan. Setelah itu petugas
gizi akan memantau perkembangan balita penderita gizi buruk dengan
mengunjungi rumah penderita dan melakukan pengukuran berat badan
(BB) dan tinggi badan (TB) untuk menilai ada tidaknya perbaikan
terhadap terapi yang diberikan selama 2 minggu.
B. Konsultasi GiziKonsultasi gizi dilaksanakan didalam gedung
puskesmas Tanjung Sengkuang yang dilakukan oleh petugas gizi. Ruang
konsultasi gizi dibuka setiap hari kerja. Pasien yang datang adalah
rujukan dari masing-masing poli baik rujukan internal maupun
eksternal.
C. Penyuluhan GiziPenyuluhan Gizi dilaksanakan di Posyandu yang
dilakukan oleh petugas kesehatan atau kader yang terlatih. Materi
yang diberikan berupa: Anemia, KEP,gizi dan tumbuh kembang anak,
Vit A dan masalah-masalah gizi yang dianggap penting disesuaikan
dengan keadaan setempat.
Tabel 17. Jumlah bayi yang diberi Asi Eksklusif puskesmas
Tanjung Sengkuang 2011NoBulanCakupanJumlah Bayi yang diberi Asi
Eksklusif (%)
LPL+P
1JANUARI5785021.08027,48
2FEBRUARI5785021.08019,59
3MARET5785021.08021,21
4APRIL5785021.08010,85
5MEI5785021.08011,38
6JUNI5785021.08012,98
7JULI5785021.08013,47
8AGUSTUS5785021.08013,04
9SEPTEMBER5785021.08014,39
10OKTOBER5785021.08015,26
11NOVEMBER5785021.08015,19
12DESEMBER5785021.08016,34
Tabel 18. Jumlah bayi yang diberi Asi Eksklusif puskesmas
Tanjung Sengkuang 2012NoBulanJumlah Bayi yang diberi Asi Eksklusif
(%)
LPL+P
1FEBRUARI58,0655,503656,798
2AGUSTUS54,077648,43251,255
Tabel 19. Jumlah bayi yang diberi Asi Eksklusif puskesmas
Tanjung Sengkuang tahun 2011 dan 2012Tahun Sasaran Cakupan Bayi
yang diberi Asi Eksklusif (%)
2011108015,932
20121.08054,018
Definisi OperasionalBayi yang mendapat ASI eksklusif : Bayi yang
hanya mendapat ASI ( air susu ibu) saja sejak lahir sampai 5 bulan
(sebelum mencapai usia 6 bulan) di satu wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu.
FormulaPersentase bayi yang mendapat ASI eksklusif
Berdasarkan data diatas, pada tahun 2011 cakupan bayi yang
diberikan ASI eksklusif adalah 15,932% dan pada tahun 2012 juga
mengalami peningkatan menjadi 54,018%.
D. Pemberian Suplemen Vitamin A dan Tablet Fe.Vitamin A
diberikan pada anak balita dan bayi setiap bulan Februari dan
Agustus. Vitamin A biru (100.000 IU) untuk bayi usia 6-11 bulan
sedangkan vitamin A merah (200.000 IU) untuk balita 12-59 bulan,
tablet Fe diberikan pada ibu hamil (KIA). Hasil pemberian suplemen
ini akan dilaporkan setiap bulannya.
Tabel 20. Cakupan Pemberian Vitamin A pada bayi dan balita
puskesmas Tanjung Sengkuang pada tahun 2011NoBulan BayiJumlah Anak
Balita
JumlahBayi 6-11 bulan mendapat vit AJumlah Mendapat vit A 2
kali
Jumlah %Jumlah %
1FEBRUARI1.08382876,510.5628.64981,9
2AGUSTUS1.08080777,68.9417.32881,95
Jumlah2.1631.63575,5919.50315.97781,92
Tabel 21. Cakupan Pemberian Vitamin A pada bayi dan balita
puskesmas Tanjung Sengkuang pada tahun 2012Bulan Bayi(6-11
bulan)Jumlah Anak (12-59) bulanJumlah Balita (6-59)bulan
Sasaranmendapat kapsul vit ASasaranMendapat kapsul vit
ASasaranMendapat kapsul vit A
Jumlah %Jumlah %Jumlah %
FEBRUARI1.5981.08667,968.3226.56378,869.9207.64977,12
AGUSTUS1.5981.14571,658.3226.73680,949.920 7.88179,44
Jumlah 3.1962.23169,8116.64413.29979,9019.84015.53078,28
Tabel 22. Cakupan Pemberian Vitamin A pada bayi dan balita
puskesmas Tanjung Sengkuang tahun 2011 dan 2012`Tahun
Sasaran Bayi Balita
Bayi Balita Cakupan %Cakupan %
20112.16319.5031.63575,5915.97781,92
20123.19616.6442.23169,8113.29979,90
Definisi OperasionalCakupan bayi mendapat kapsul vitamin A :
cakupan bayi 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A 100 uA satu kali
pertahun disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.Cakupan
anak balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali/tahun : cakupan anak
balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi
200uA 2 kali pertahun disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu. Pemberian vitamin A dilaksanakan pada bulan Februari dan
Agustus.
FormulaCakupan bayi mendapat vit A
Cakupan anak balita mendapat kapsul vit A 2 kali per tahun
Tahun 2011Pada tahun 2011 jumlah bayi 6-11 bulan yang
mendapatkan vitamin A adalah 1.635 balita dari jumlah keseluruhan
jumlah bayi 2.163, dengan persentase 75,59%. Hal ini mengalami
penurunan dari tahun sebelum yang mencapai 100%. Sedangkan jumah
balita 12-59 bulan yang mendapatkan vitamin A adalah 15.977 dari
keseluruhan jumlah balita 19.503, dengan persentase 81,92%. Hal ini
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 63,4%.
Tahun 2012Pada tahun 2012 jumlah bayi 6-11 bulan yang
mendapatkan vitamin A adalah 2.231 bayi dari jumlah keseluruhan
jumlah bayi 3.196, dengan persentase 69,81%. Pada tahun ini juga
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2011
persentasenya adalah 75,59%. Sedangkan jumlah balita 12-59 bulan
yang mendapatkan vitamin A adalah 13.299 dari keseluruhan jumlah
balita 16.644, dengan persentase 79,90%. Pada tahun ini juga
mengalami penurunan dari tahun 2011 yaitu 81,92%.
E. Penanggulangan anemia gizi pada ibu hamilUntuk mencegah
terjaadinya anemia pada ibu hamil adalah pemberian Fe1 dan Fe3 (90
tablet Fe).
Tabel 23. Ibu Hamil yang mendapatkan 90 Tablet Fe tahun 2011 dan
2012Tahun SasaranCakupan ibu yang mendapatkan 90 tablet Fe
Jumlah%
20112.376212089,22
20123.516289082,18
Definisi OperasionalPemberian Fe 1: ibu hamil yang mendapat 30
tablet Fe ( suplemen zat besi) selama periode kehamilan disatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentuPemberian Fe 3: ibu hamil
yang mendapat 90 tablet Fe ( suplemen zat besi) selama periode
kehamilan disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.FormulaCakupan ibu hamil mendapat (30/90 tablet Fe)
Pada tahun 2011 jumlah ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe
yaitu menjadi 2.120 ibu keseluruhan jumlah ibu hamil 2.376, dengan
persentase 89,22%. Dan pada tahun 2012 jumlah ibu hamil yang
mendapatkan 90 tablet Fe tidak berbeda jauh dari tahun 2011 yaitu
2.890 ibu dari keseluruhan jumlah ibu hamil 3.516, dengan
persentase 82,18%.
3. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN MASYARAKATPromosi Kesehatan adalah
upaya puskesmas melaksanankan pemberdayaan masyarakat untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu,
keluarga serta lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumber masyarakat.
a. Sasaran ProgramSasaran promosi kesehatan Masyarakat di
wilayah kerja puskesmas tanjung sengkuang adalah : Meningkatkan
jumlah presentase pasien yang dirujuk oleh lembaga pelayanan
kesehatan lebih kecil Meningkatnya jumlah pelayanan antenatal,
postnatal, neonatal Meningkatnya kualitas petugas pelayanan
kesehatan Berkurangnya prevelensi kesakitan dan kematian akibat
penyakit menular Meningkatnya cakupan imunisasi
b. TujuanPromosi kesehatan adalah salah satu program yang
dilaksanakan oleh puskesmas yang mempunyai tujuan, yaitu
meningkatnya upaya preventif dan promotif pada masyarakat serta
meningkatkan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan sehingga
terjadi peningkatan kesadaran masyarakat di bidang kesehatan.
c. KegiatanProgram Promosi Kesehatan Masyarakat yang berada di
wilayah kerja Puskesmas tanjung sengkuang adalah penyuluhan dan
posyandu. Pada program ini, bagian PKM bekerjasama dengan
bagian-bagian lainnya melalui lintas saektoral yaitu KIA, KB, P2M,
Gizi dan kesehatan lingkungan untuk melaksanakan program ini.
Penjelasan masing-masing program serta mengenai pencapaian dan
target penyuluhan akan dibahas di tiap bagian.
TahunPenyuluhan kesehatan
Total
Jumlah seluruh kegiatan penyuluhan kelompokJumlah kegiatan
penyuluhan massa
20112012350353--350353
A. PENYULUHAN
Tabel 24. Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Per Bulan
Puskesmas Tanjung Sengkuang Tahun 2011-2012
DEFINISI OPERASIONAL Upaya Penyuluhan: Semua usaha secara sadar
dan berencana yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia
sesuai prinsip prinsip pendidikan dalam bidang kesehatan.Penyuluhan
Kelompok: Penyuluhan yang dilakukan pada kelompok sasaran
tertentuPenyuluhan Massa : Penyuluhan yang dilakukan dengan sasaran
massal, seperti pameran, pemutaran film, melalui media massa (cetak
dan elektronik)Pembutuhan dukungan saran dan prasarana promosi
kesehatan SpandukMengambil tema : PHBS PosterMengambil tema :Tbc,
Pneumonia, Diabetes Melitus, Penyakit Jantung, Imunisasi, Anemia,
Pencegahan penyakit DBD Leaflet dan brosurMengambil tema :Gizi
balita, TBC, Rheumatoid artritis, Kejang demam, hipertensi.
B. POSYANDUTabel 25. Jumlah Posyandu Menurut Strata Dan
Kelurahan Kecamatan Batu AmparTahun 2011- 2012
Kelurahanposyandu posyandu aktif
PratamaMadyapurnamamandirijumlah
Jumlah%jumlah%Jumlah%Jumlah%jumlah%jumlah%
Tanjung Sengkuang
Sungai Jodoh
Batu Merah
Kampung Seraya746,67746,6716,670,0015100,0016,67
0,00150,00150,000,002100,0016,67
0,00
3
75,00125,00
0,00
4
100,00
1
6,67
0,00
3
100,00
0,00
0,00
3
100,00
0
0,00
jumlah 729,171458,33312,5000,0024100,00320,00
rasio posyandu per 100 balita0,46
Jenis UKBM yang paling penting di masyarakat dewasa ini adalah
Posyandu. Posyandu merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselnggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memperdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat angka kematian ibu dan bayi. Kegiatan di posyandu
meliputi : promosi kesehatan, pemberantasan penyakit menular, KIA,
KB, Imunisasi dan perbaikan gizi.
Pelaksanaan kegiatan posyandu dilaksanakan satu kali tiap bulan
dengan sistem lima meja dimana empat meja pertama dikelola oleh
kader dan satu meja terakhir merupakan pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh petugas kesehatan. Adapun yang dimaksud dengan
sistem lima meja disini bukan menunjukkan arti harfiah meja,
melainkan menunjuk pada jumlah dan jenis pelyanan, yang masing
masing pelayanan dilaksanakan terpisah.
Posyandu aktif adalah posyandu yang melaksanakan kegiatan hari
buka dengan frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah
kader yang bertugas 5 orang atau lebih, cakupan utama (KIA, KB,
Gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare) lebih dari 50% dan sudah
ada satu atau lebih program tambahan, serta cakupan dana sehat <
50%. Posyandu pratama merupakan Posyandu yang kegiatan pelayanannya
belum rutin dan jumlah kader masih terbatas Posyandu madya
merupakan Posyandu dengan kegiatan lebih teratur dibandingkan
posyandu pratama dan jumlah kader 5 orang Posyandu purnama
merupakan Posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per
tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan
5 program utamanya yaitu KIA, KB, Gizi, Imunisasi, dan
penanggulangan diare lebih dari 50%, serta sudah ada program
tambahan Posyandu mandiri sudah dapat melakukan kegiatan secara
teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan
dan dana sehat telah menjangkau 50% KK
C. DESA SIAGA
Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri.
Pengertian Desa ini dapat berarti Kelurahan atau istilah-istilah
lain bagi satuan administrasi pemerintahan setingkat desa.
Desa Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi
sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana
dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi
pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku
sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).
Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dibentuk di desa dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dikelola oleh 1
orang Bidan dan minimal 2 orang kader dan merupakan koordinator
dari UKBM yang ada.Tabel 26. Upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat (ukbm) menurut kelurahan kecamatan batu ampar tahun
2011-2012Tahun 2011Tahun 2012Sasaran tahun 2011Target Tahun
2011(%)Sasaran tahun 2012Target Tahun 2012(%)
Desa siagaDesa siaga aktif%Desa siagaDesa siaga aktif%
4250425041004100
D. PHBS Sebuah kegiatan yang merupakan bagian penting dalam
promosi kesehatan. Tujuan dari promosi kesehatan adalah
meningkatkan derajat kesehatan baik dan mempertahankan seoptimal
mungkin. Kegiatan untuk berperilaku hidup sehat dan
diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Kegiatan ini mencakup
antara lain: mengkonsumsi garam beryodium, membuang air besar di
jamban, memelihara taman obat keluarga, mengkonsumsi makanan
berserat, cuci tangan sebelum makan, mengubur tempat yang
memungkinkan jentik nyamuk berkembang biak.
Tabel 27. Persentase rumah berprilaku hidup bersih dan
sehatKecamatan Batu Ampar 2011-2012TahunRumah tangga
JumlahJumlah dipantau% dipantauBer phbs *%
2011201250.188 22.36315.94015.94031.76
44.9213.36113.3618483,82
DEFINISI OPERASIONAL Rumah Tangga ber PHBS : Rumah tangga yang
seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yang
meliputi 10 indikator, yaitu : pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan, bayi diberi ASI ekslusif, balita ditimbang setiap bulan,
menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah sekali
seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas
fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah. Apabila dalam
Rumah Tangga tersebut tidak ada ibu yang melahirkan, tidak ada bayi
dan tidak ada balita, maka pengertian Rumah Tangga ber PHBS adalh
rumah tangga yang memenuhi 7 indikator.Persalinan Ditolong Oleh
tenaga kesehatan : Ibu bersalin yang mendapat pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
(dokter kandungan dan kebidanan, dokter umum dan bidan).Memberi
bayi ASI Ekslusif : Bayi yang mendapat ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan.Menimbang balita setiap bulan : Balita ditimbang
setiap bulan dan tercatat di KMS atau buku KIA.Menggunakan air
bersih :Rumah tangga yang menggunakan air bersih untuk kebutuhan
sehari hari yang berasal dari air kemasan, air ledeng, air pompa,
sumur terlindung, mata air terlindung, dan penampungan air hujan
dan memenuhi syarat air bersih yaitu tidak berasa, tidak berbau,
dan tidak berwarna. Sumber air pompa, sumur dan mata air terlindung
berjarak minimal 10 meter dari sumber pencemar seperti tempat
penampungan kotoran dan limbah.Mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun:Penduduk 5 tahun ke atas mencuci tangan sebelum makan dan
sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah menceboki
anak, dan sebelum menyiapkan makanan menggunakan air bersih
mengalir dan sabun.Menggunakan jamban sehat:Anggota rumah tangga
yang menggunakan jamban leher angsa dengan tangki septik atau
lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir dan terpelihara
kebersihannya. Untuk daerah yang sulit air dapat menggunakan jamban
cemplung, jamban plengsengan.Memberantas jentik dirumah sekali
seminggu :Rumah tangga melakukan pemberantasan jentik nyamuk
didalam atau diluar rumah seminggu sekali dengan cara 3M
plus/abatisasi/ikanisasi atau cara lain yang dianjurkan.Makan sayur
dan buahsetiap hari:Anggota rumah tangga umur 10 tahun keatas yang
mengkonsumsi minimal 2 porsi sayur dan 3 porsi buat atau sebaliknya
setiap hari.Melakukan aktivitas fisik setiap hari:Penduduk atau
anggota keluarga umur 10 tahun ke atas yang melakukan aktivitas
fisik minimal 30 menit setiap hari.Tidak merokok di dalam rumah
:Penduduk atau anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas tidak
merokok di dalam rumah ketika berada bersama anggota keluarga
lainnya.
Tabel 28.Sarana Promosi Kesehatan Puskesmas Tanjung
SengkuangNoJenis sarana peralatanJumlah
1Flip chart 0 buah
2Over Head Projector(OHP) 1 buah
3Papan informasi3 buah
4Leaflet100 lembar
5Tape recorder 0 buah
6Amplifier dan wearless microphone 2 buah
7Poster kesehatan 90 buah
1. Kegiatan promosi kesehatan di luar gedungPromosi kesehatan
yang dilakukan oleh petugas kesehatan diluar gedung puskesmas atau
masih dalam ruang lingkup wilayah kerja puskesmas tersebut.
Didapatkan dari hasil wawancara dengan informan bahwa pelaksanaan
kegiatan promosi kesehatan di luar gedung puskesmas dilakukan
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan PHBS melalui
pengorganisasian masyarakat.Kegiatan promosi kesehatan diluar
gedung memiliki cukup banyak variasi kegiatannya antara kunjungan
ke rumah, posyandu, usaha kesehatan sekolah, musyawarah
masyarakat.
2. Kegiatan promosi kesehatan didalam gedungPromosi kesehatan
yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung puskesmas seperti di
tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboraturium,
kamar obat, tempat pembayaran dan halaman puskesmas. Kegiatan ini
sejalan dengan pelayanan yang diselenggarakan oleh puskesmas.
PembahasanBerdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan terhadap
pelaksanaan program promosi kesehatan di puskesmas Tanjung
sengkuang dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:1. Tenaga SDM
yang terdapat di puskesmas Tanjung sengkuang sudah cukup memadai,
masing-masing sudah memiliki tanggung jawab dalam setiap program
kegiatan puskesmas. Pelatihan sudah cukup diadakan, dan kegiatan
program promosi kesehatan sudah cukup sering dilakukan dipuskesmas.
2. Fasilitas dan sarana yang terdapat di puskesmas Tanjung
Sengkuang adalah cukup dalam segi jumlah. 3. Sasaran program
promosi kesehatan yang menjadi target operasional adalah sasaran
berupa kelompok individu, keluarga dan masyarakat. Tetapi tingkat
pengetahuan dan motivasi masyarakat akan kesehatan masih kurang.4.
Perilaku hidup bersih dan sehat sudah mulai diterapkan pada
masyarakat namun pada kenyataannya karena faktor pendidikan dan
sosial budaya maka perubahan perilaku lebih sehat sulit
dilakukan.5. Pada hasil keluaran atau output yang memiliki kegiatan
promosi kesehatan diluar gedung puskesmas difokuskan kepada
masyarakat yang jarang mengunjungi puskesmas namun masih berada di
dalam wilayah kerja puskesmas. Hal ini memiliki kekurangan yaitu
masyarakat masih kurang berminat untuk mengikuti acara yang sudah
diadakan.6. Pada hasil keluaran atau output yang memiliki kegiatan
promosi kesehatan didalam gedung puskesmas difokuskan kepada
masyarakat yang sering mengunjungi puskesmas untuk mendapatkan
pelayanan medis. Hal ini memiliki kekurangan yaitu sasaran masih
belum sepenuhnya menyadari program promosi kesehatan di puskesmas,
mereka datang hanya untuk berobat saja.
4. PROGRAM P2M (PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR)Tabel 29. Hasil
Pencapaian Target Program P2M Tahun 2011-2012NoProgram20112012
SasaranTarget (%)Pencapaian (%)SasaranTarget (%)Pencapaian
(%)
1Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15
tahun18210>2/100.000penduduk usia