Top Banner
BAB II PROSES KEPERAWATAN A. Pengkajian 1. Metode dan sumber pengumpulan data Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah analisa data sekunder dan sumber data dari data sensus, hasil penelitian, catatan kesakitan, dll. 2. Kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat a. Data umum 1) Lokasi daerah binaan Kelurahan kesenden terdiri dari 11 RW dan 48 RT, letak UPTD puskesmas kejaksan berada di wilayah RW 02 krucuk, sebelah utara pusat kota Cirebon dengan jarak ± 1Km dengan waktu tempuh ± 5 menit menggunakan kendaraan roda 4. 2) Keadaan geografi Batas wilayah kelurahan kesenden yang merupakan wilayah kerja puskesma Kejaksan adalah sebagai berikut: Sebelah utara : sungai kedung pane Sebelah selatan : kelurahan kejaksan Sebelah timur : laut jawa Sebelah barat : kelurahan sukapura b. Data khusus 1) Data kesehatan a) Kesehatan ibu dan anak No Nama kegiatan Target (%) Hasil cakupan Kesenjangan (%) 1 K1 95 105,4 +10.4
36

Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

Oct 21, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

BAB II

PROSES KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Metode dan sumber pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah analisa data sekunder dan sumber

data dari data sensus, hasil penelitian, catatan kesakitan, dll.

2. Kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat

a. Data umum

1) Lokasi daerah binaan

Kelurahan kesenden terdiri dari 11 RW dan 48 RT, letak UPTD puskesmas

kejaksan berada di wilayah RW 02 krucuk, sebelah utara pusat kota Cirebon

dengan jarak ± 1Km dengan waktu tempuh ± 5 menit menggunakan kendaraan

roda 4.

2) Keadaan geografi

Batas wilayah kelurahan kesenden yang merupakan wilayah kerja puskesma

Kejaksan adalah sebagai berikut:

Sebelah utara : sungai kedung pane

Sebelah selatan : kelurahan kejaksan

Sebelah timur : laut jawa

Sebelah barat : kelurahan sukapura

b. Data khusus

1) Data kesehatan

a) Kesehatan ibu dan anak

No Nama kegiatan Target (%) Hasil cakupan Kesenjangan (%)1 K1 95 105,4 +10.42 K4 90 89 -13 Deteksi risti 20 23,7 +3,74 Persalinan nakes 90 77 +235 KN1 90 84 -66 N2 90 84 -67 N3 90 86 -48 B2 90 81,4 -8,69 B3 90 79,8 -10,210 B4 90 82,6 -7,411 B6 90 82 -812 B8 90 85,3 -4,713 B9 90 87,8 -2,214 B12 90 88,9 -1,1

Page 2: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

b) Keadaan gizi masyarakat

No Kegiatan Target (%)

Pencapaian 2011 (%)

Target (%)

Pencapaian 2012 (%)

1` K/S 100 918 (96,5) 100 1002. D/S 80 817 (85,9) 80 87,87 3 N/S 45 (54,9) 45 584 N/D 50 522 (63,8) 50 69,95 GBR 1 13 (1,5) 1 0,676 BGM 5 13 (1,5) 5 1,727 KEP Tot 25 24(96) 25 9,178 Fe 1 90 268/325 (82,5) 90 105,49 Fe 3 80 257/325

(79,07)80 89

c) Imunisasi

No Nama kegiatan Sasaran bayi/balita

Target (%)

Hasil cakupan (%)

Kesenjangan

1 BCG 253 98 105 +72 DPT Hb1 253 98 99 +13 DPT Hb2 253 95 96 +14 DPT Hb3 253 93 94 +15 Polio 1 253 98 94 -46 Polio 2 253 95 100 +57 Polio 3 253 93 96 +38 Polio 4 253 93 94 +19 Campak 253 90 109 +1910 Hepatitis uniject 253 90 87 -311 TT V 253 95 51 -44

d) Penyakit-penyakit yang diderita

(1) DBD

No Variabel Jumlah1 Penderita DBD 42 Penderita DBD yang ditangani 03 Rumah yang diperiksa jentik 26124 Kasus DBD yang di PE 4

(2) Surveilans

No Nama kegiatan target Hasil cakupan

Keterangan

1 Penemuan kasus campak

- 14

Page 3: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

2 Penemuan kasus DBD

- 4

3 Penemuan diare - 6514 Penemuan kasus

cikungunya- 1

5 Penemuan kasus flu burung

-

6 Penemuan AFP -

(3) Diare

No Nama kegiatan

Sasaran Target (%)

Hasil cakupan

Kesenjangan

1 Penemuan kasus (semua umur)

826 16 651 +518

2 Diare balita 1203 10 219 +99

(4) ISPA

No Nama kegiatan Sasaran target Hasil cakupan

Kesenjangan

1 Penemuan kasus ISPA pneumonia

1146 115 125 +10

(5) TB paru

No Nama kegiatan Hasil cakupan Keterangan1 Pengobatan penderita TB

paru BTA (+)23 19 (dalam

wilayah)4 (luar wilayah)

2 Angka kesembuhan TB paru

11 Pada tahun 2011

(6) Penyakit kelamin

Untuk kegiatan pelayanan program infeksi menular seksual terdapat

penemuan kasus HIV (orang yang melakukan HIV) sebanyak 2 orang

di wilayah kerja puskesmas Kejaksan.

(7) PES/rabies

No Nama kegiatan sasaran target Hasil cakupan

Keterangan

1 Rabies - - 1

Page 4: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

(8) Filariasis

Untuk kegiatan pelayanan program infeksi filariasis pada tahun 2012

masih belum terdapat penemuan kasus di wilayah kerja puskesmas

kejaksan.

2) Keadaan kesehatan lingkungan

No Nama kegiatan Sasaran Target (MS) (%)

Hasil cakupan (%)

Kesenjangan

1 Klinik sanitasi 900 12 7,40 -4,602 Pengawasan dan

pembinaan TTU79 93 98 +5

3 Pengawasan dan pembinaan TPM

76 90 88 -2

4 Pengawasan TPS 3 100 66,7 -33,35 Kunjungan rumah 533 - 48

(9,01%)

3) Peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan yang dilakukan

No RW

Jumlah posyandu

Jumlah kader Dukun bayi Tokoh masyarakatDilatih

Aktif

% Dilatih aktif % dilatih aktif %

1 1 2 10 17 58,93 0 0 0 0 9 02 2 3 12 18 66.67 0 0 0 0 7 03 3 1 10 12 83,33 0 0 0 0 7 04 4 1 6 12 50 0 0 0 0 5 05 5 1 8 8 100 0 0 0 0 6 06 6 1 4 6 66,67 0 0 0 0 7 07 7 1 4 9 44,44 0 0 0 0 4 08 8 1 9 11 81,82 0 0 0 0 6 09 9 1 11 12 91,67 0 0 0 0 5 010 10 2 3 7 42,86 0 0 0 0 5 011 11 2 5 8 62,5 0 0 0 0 6 0Jumlah 16 82 120 68,33 0 0 0 0 67 0

4) Sumber daya masyarakat

5) Dan lain lain

3. Analisa data

No Data Subjektif Data Objektif Masalah Kesehatan1. 1. Klinik sanitasi hanya 7,40 % dari

sasaran 9002. Pengawasan TPS hanya 66,7 %

dari 3 sasaran3. Penyakit DBD sebanyak 4 orang4. Penemuan kasus diare sebanyak

Risiko timbulnya penyakit menular (Diare, DHF, ISPA, TB paru, HIV, dll) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam

Page 5: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

651 orang5. Penemuan kasus campak

sebanyak 14 orang6. Penemuan kasus cikungunya

sebanyak 1 orang7. Penemuan kasus ISPA

pneumonia 125 orang8. Penderita TB paru sebanyak 239. Adanya penderita HIV sebanyak

2 orang10.Penderita rabies sebanyak 1

orang

memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.

2. Data kesehatan Ibu dan Anak terdapat kesenjangan dalam beberapa kegiatan , diantaranya :1. KN1 terdapat kesenjangan 6%

dari target 90%2. N2 terdapat kesenjangan 6% dari

target 90%3. N3 terdapat kesenjangan 4% dari

target 90%4. B2 terdapat kesenjangan 8,6%

dari target 90%5. B3 terdapat kesenjangan 10,2%

dari target 90%6. B4 terdapat kesenjangan 7,4%

dari target 90%7. B6 terdapat kesenjangan 8% dari

target 90%8. B8 terdapat kesenjangan 4,7%

dari target 90%9. B9 terdapat kesenjangan 2,2%

dari target 90%10.B12 terdapat kesenjangan1,1%

dari target 90%

Risiko terjadinya angka kesakitan pada ibu dan anak berhubungan dengan jumlah kunjungan ke puskesmas rendah.

3. Data gizi masyarakat belum mencapai target diantaranya :1. GBR terdapat kesenjangan

0,67% dari target 1%2. BGM terdapat kesenjangan 1,72

% dari target 5%3. KEP Tot terdapat kesenjangan

9,17% dari target 25%

Risiko terjadinya peningkatan angka kejadian kekurangan gizi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang nutrisi yang baik.

Page 6: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

4. Penapisan Masalah

Diagnosa keperawatan komunitas

Kriteria penapisan

Tersedia sumber

Ses

uai

de

ngan

pe

ran

pera

wat

kom

unit

as

Jum

lah

yang

ber

esik

o

Bes

arny

a re

siko

Kem

ungk

inan

un

tuk

pend

idik

an k

eseh

atan

Min

at m

asya

raka

t

Kem

ungk

inan

dia

tasi

Ses

uai

de

ngan

pr

ogra

m

pem

erin

tah

Sum

ber

daya

tem

pat

Sum

ber

daya

wak

tu

Sum

ber

daya

dan

a

Sum

ber

daya

per

alat

an

Sum

ber

daya

ora

ng

Jum

lah

skor

e

Risiko timbulnya penyakit

5 5 4 4 4 3 5 3 4 4 4 5 50

Risiko terjadinya angka kesakitan

5 3 3 4 3 4 5 5 4 4 3 3 46

Risiko terjadinya peningkatan angka kejadian kekurangan gizi

5 3 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 45

Page 7: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

5. Prioritas Masalah

(1) Risiko timbulnya penyakit menular (Diare, DHF, ISPA, TB paru, HIV, dll)

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara

lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan ditandai dengan :

a. Klinik sanitasi hanya 7,40 % dari sasaran 900

b. Pengawasan TPS hanya 66,7 % dari 3 sasaran

c. Penyakit DBD sebanyak 4 orang

d. Penemuan kasus diare sebanyak 651 orang

e. Penemuan kasus campak sebanyak 14 orang

f. Penemuan kasus cikungunya sebanyak 1 orang

g. Penemuan kasus ISPA pneumonia 125 orang

h. Penderita TB paru sebanyak 23

i. Adanya penderita HIV sebanyak 2 orang

j. Penderita rabies sebanyak 1 orang

(2) Risiko terjadinya angka kesakitan pada ibu dan anak berhubungan dengan jumlah

kunjungan ke puskesmas rendah ditandai dengan :

a. KN1 terdapat kesenjangan 6% dari target 90%

b. N2 terdapat kesenjangan 6% dari target 90%

c. N3 terdapat kesenjangan 4% dari target 90%

d. B2 terdapat kesenjangan 8,6% dari target 90%

e. B3 terdapat kesenjangan 10,2% dari target 90%

f. B4 terdapat kesenjangan 7,4% dari target 90%

g. B6 terdapat kesenjangan 8% dari target 90%

h. B8 terdapat kesenjangan 4,7% dari target 90%

i. B9 terdapat kesenjangan 2,2% dari target 90%

j. .B12 terdapat kesenjangan1,1% dari target 90%

(3) Risiko terjadinya peningkatan angka kejadian kekurangan gizi berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang nutrisi yang baik ditandai dengan:

a. GBR terdapat kesenjangan 0,67% dari target 1%

b. BGM terdapat kesenjangan 1,72 % dari target 5%

c. KEP Tot terdapat kesenjangan 9,17% dari target 25%

Page 8: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

B. Perencanaan

No. Diagnose keperawatan komunitas

Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Hari, tanggal

Tempat EvaluasiKriteria standar

1. Risiko timbulnya penyakit menular (Diare, DHF, ISPA, TB paru, HIV, dll) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan

Setelah dilakukan tindakan keperawataan selama 1 kali pertemuan, diharapkan masyarakat wilayah kerja puskesmas kejaksan mampu :a. Mengidentifikas

i jenis sampahb. Memisahkan

sampah kering dan basah

c. Membuang sampah sesuai dengan jenis dan tempat yang sehat

d. Memelihara lingkungan yang sehat

Masyarakat wilayah kerja puskesmas kejaksan

K.I.E 1. Bina hubungan saling percaya dengan masyarakat

2. Berikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai :a. Pengertian ISPA b. Tanda dan gejala ISPAc. Tindakan yang dapat

dilakukan bila ada anggota keluarga yang sakit

3. Berikan reinforcement terhadap keberhasilan masyarakat dalam menjelaskan kembali materi yang diberikan

Minggu 06/10/13

GOR kelurahan kesunean

Verbal 1. Pengertian ISPAInfeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008).

2. Tanda gejala ISPAa. Gejala dari ISPA

Ringan 1) Batuk 2) Serak, yaitu anak

bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misal pada waktu berbicara atau menangis).

3) Pilek, yaitu mengeluarkan lender atau ingus dari hidung.

4) Panas atau demam,

Page 9: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

suhu badan lebih dari 37 diraba.

b. Gejala dari ISPA Sedang

1) Pernafasan lebih dari 50 kali per menit pada anak yang berumur kurang dari satu tahun atau lebih dari 40 kali per menit pada anak yang berumur satu tahun atau lebih. Cara menghitung pernafasan ialah dengan menghitung jumlah tarikan nafas dalam satu menit. Untuk menghitung dapat digunakan arloji.

2) suhu lebih dari 390C (diukur dengan termometer).

3) Tenggorokan berwarna merah.

4) Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak.

5) Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga.

6) Pernafasan berbunyi seperti mengorok

Page 10: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

(mendengkur). 7) Pernafasan berbunyi

menciut-ciut. c. Gejala dari ISPA Berat

1) Gejala-gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut:

2) Bibir atau kulit membiru.

3) Lubang hidung kembang kempis (dengan cukup lebar) pada waktu bernafas.

4) Anak tidak sadar atau kesadaran menurun.

5) Pernafasan berbunyi seperti orang mengorok dan tampak gelisah.

6) Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernafas.

7) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.

8) Tenggorokan berwarna merah.

3. Tindakan yg dapat dilakukan bila ada anggota keluarga yang sakita. Mengatasi

Page 11: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

Panas(demam)b. Mengatasi batukc. Pemberian makanand. Berikan makanan yang

cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah.

e. Pemberian minumanUsahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita.

f. Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam.

g. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah.

h. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang

Page 12: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

Masyarakat wilayah kerja puskesmas kejaksan

K.I.E 1. Berikan penyuluhan tentang jenis sampah, dampak pembuangan sampah yang tidak sehat, dan pengelolaan sampah yang benar

2. Diskusikan bersama masyrarakat tentang dampak pembuangan sampah yang tidak sehat.

Minggu 06/10/13

GOR kelurahan kesunean

verbal

berventilasi cukup dan tidak berasap.

i. Apabila selama perawatan dirumah keadaan memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan.

j. Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali ke petugas kesehatan untuk pemeriksaan pulang.

1. Jenis sampaha. Sampah organik -

dapat diurai (degradable)Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun

Page 13: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

3. Diskusikan bersama masyrarakat tentang pengelolaan sampah yang benar.

kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;

b. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas

Page 14: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

koran, HVS, maupun karton;

2. Dampak pembuangan sampah yang kurang sehat

1) Dampak terhadap kesehatan Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah: penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum, penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai; (b) penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit); (c) penyakit yang dapat menyebar melalui rantai

Page 15: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

makanan, salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia), cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan atau sampah; (d) sampah beracun.

2) Dampak terhadap keadaan sosial dan ekonomi Potensi bahaya sampah terhadap keadaan sosial dan ekonomi yang dapat ditimbulkan adalah: (a) membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana; (b)

Page 16: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan; (c) menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas); (d) pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain; (e) infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya

Page 17: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

biaya yang diperlukan untuk pengolahan air.

3) Dampak terhadap kualitas udara dan air Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun.

3. Pengelolaan sampah yg benar

1) Pengolahan sampah organik

a) Sampah organik untuk pakan ternak

b) Kompos2) Pengolahan sampah

anorganika) Reduce (mengurangi

penggunaan)b) Reuse

(menggunakan ulang)

c) Recycle (daur ulang)

2. Risiko terjadinya angka kesakitan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali

Ibu yang mempunyai bayi dan balita

K.I.E 1. Bina hubungan saling percaya dengan ibu-ibu

2. Berikan penyuluhan tentang :

Minggu 13/10/13

Balai RW 10

verbal a. Tumbuh kembang bayi dan balita1) 6 bulan : Mengangkat

kepala dengan tegak

Page 18: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

pada ibu dan anak berhubungan dengan jumlah kunjungan ke puskesmas rendah

pertemuan, ibu-ibu warga kesunean dapat :Mengetahui pentingnya memeriksakan bayi dan balita ke puskesmas secara berkara

a. Tumbuh kembang bayi dan balita

b. Kriteria bayi dan balita sehat

c. Pemahaman KMS3. Berikan reinforcement

terhadap keberhasilan ibu dalam menjelaskan kembali materi yang diberikan

pada posisi telungkup 2) 9 – 12 bulan : Berjalan

dengan berpegangan 3) 12 – 18 bulan : Minum

sendiri dari gelas tanpa tumpah

4) 18 – 24 bulan : Mencoret – coret dengan alat tulis

5) 2 – 3 tahun : Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan dan melepas pakaian sendiri

6) 3 – 4 tahun : Mengenal dan menyebutkan paling sedikit 1 warna

7) 4 – 5 tahun : Mencuci dan mengeringkan tangan tanpa bantuan

b. Kriteria bayi dan balita sehat1) Lincah dan aktif2) Bahagia dan responsif3) Rambut tidak mudah

kusam dan rontok4) Gigi cemerlang5) Gusi merah muda6) Kulit bersih dan jika

luka mudah sembuh7) Kuku merah muda

(tidak pucat) dan

Page 19: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

tidak rapuh8) Suhu tubuh antara

36,50C dan 37,50C9) Makan lahap10) Tidur lelap dalam

waktu cukup11) BAB lancar12) Cocok dengan

KMS13) Antusias bermain14) Bentuk kaki

normal15) Harum baunya

c. Pemahaman KMS1) Dibawah Garis Merah

: Anak kurang gizi tingkat sedang atau berat badan atau

disebut kurang energi dan protein nyata ( KEP nyata ).

2) Pada daerah dua pita warna kuning( di atas garis merah ) : Harus hati – hari dan waspada karena keadaan gizi anak sudah kurang meskipun tingkat ringan atau disebut KEP tingkat ringan .

3) Dua pita warna hijau muda dan pita warna hijau tua ( diatas pita

Page 20: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

kuning ) : Anak mempunyai beraat badan cukup attau disebut gizi baik.

4) Dua pita warna hijau muda, duapita warna kuning ( paling atas ).Dsb. : Anak telah mempunyai berat badan yang lebih, semakin ke atas kelebihan berat badannya semakin banyak.

3 Risiko terjadinya peningkatan angka kejadian kekurangan gizi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang nutrisi yang baik

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali pertemuan, ibu-ibu warga kesunean dapat :Mengetahui pentingnya nutrisi yang baik untuk anak-anaknya.

Ibu yang mempunyai bayi dan balita

K.I.E 1. Bina hubungan saling percaya dengan ibu-ibu

2. Berikan penyuluhan tentang :a. Kebutuhan nutrisi bayi

dan balitab. Kriteria nutrisi yang

baikc. Contoh jenis makanan

yang baik3. Berikan reinforcement

terhadap keberhasilan ibu dalam menjelaskan kembali materi yang diberikan

Minggu 13/10/13

Balai RW 10

verbal a. Kebutuhan nutrisi bayi dan balita1) 0-6bln : energi

550kal; protein 10g2) 7-12bln : 650kal; 16g3) 1-3thn :1000kal; 25g4) 4-6thn : 1550kal; 39g

b. Kriteria nutrisi yang baik1) Golongan Sumber

Tenaga: Karbohidrat dan lemak

2) Zat pembangun: Protein

3) Golongan sumber zat pengatur: Vitamin dan mineral

c. Contoh jenis makanan yang baik

Page 21: Pengkajian komunitas puskes kejaksan.docx

1) Karbohidrat : nasi, roti, mi, tepung-tepungan, singkong, kentang, gula dan hasilnya

2) Lemak : margarin, minyak, santan,dll.

3) Protein: daging, ikan, susu, ati, ayam, tahu, tempe, dan kacang-kacangan

4) Vitamin: A,D,E,K dan mineral (zat besi, kalsium,dll) yang ada di dalam sayuran dan buah-buahan.