HASIL PENGKAJIAN KOMUNITASRT 8-14 RW 3 DESA TAWANG REJO
DIMENSI LOKASI1. Batas Komunitas Batas wilayahBatasan wilayah RT
8-14 RW 3 Desa Tawang Rejo: Utara : Sawah, Desa Kerang Selatan : RW
1, sungai Barat: Desa Sawojajar, Timur: RT 5 Karakteristik batasan
wilayah (zona wilayah)Wilayah Desa Tawang Rejo dibatasi oleh
wilayah yang merupakan area pemukiman penduduk Peta wilayah(
Terlampir )2. Lokasi Pelayanan Kesehatan Tempat Pelayanan Kesehatan
:Sarana pelayanan kesehatan yang sering digunakan oleh masyarakat
RW 3 adalah Polindes dan dokter praktek yang terdapat di RT 10 RW
3.C. Jarak tempat pelayanan kesehatan :Jarak terjauh wilayah RT
8-14 RW 3 Desa Tawang Rejo dengan Polindes dan dokter praktek 500m,
yang dapat ditempuh dengan jalan kaki 10 menit dalam mencapai
lokasi pelayanan kesehatan :Untuk menuju ke lokasi pelayanan
kesehatan dapat dicapai dengan jalan kaki ataupun berkendaraan,
dimana kondisi jalan yang ada di wilayah RT 8-14 RW 3 Desa Tawang
Rejo cukup bagus (beraspal) dan datar.3. Gambaran Geografis
KesuburanWilayah RT 8-14 RW 3 Desa Tawang Rejo merupakan daerah
pertanian. Ketinggian TanahTinggi dataran di Wilayah RT 8-14 RW 8
Desa Tawang Rejo + 200 m dari permukaan air laut TopografiLuas
dataran di wilayah RT 8-14 RW 3 Desa Tawang Rejo mencapai lebih
kurang 0,5 Ha 4. Iklim Curah HujanDi wilayah RT 8-14 RW 3 Desa
Tawang Rejo curah hujan rata-rata pertahun mencapai 2400 mm
KelembabanKeadaan suhu rata-rata di wilayah RT 08-14 RW 3 Desa
Tawang Rejo mencapai (28 sampai dengan 30) derajat Celcius5. Flora
dan Fauna Jenis TanamanTanaman yang tumbuh di Wilayah RT 08-14 RW 3
Desa Tawang Rejo diantaranya tanaman padi, buah-buahan, dan tanaman
hias Jenis Hewan (ternak dan liar)Hewan yang terdapat di wilayah RT
8-14 RW 3 Desa Tawang Rejo adalah kerbau, sapi, kambing, ayam,
kucing, dan burung6. Lingkungan Buatan Sarana Olah RagaDi wilayah
RT 8-14 RW 3 Desa Tawang Rejo terdapat sarana olah raga, poli ball
Sarana RekreasiTidak terdapat sarana rekreasi di Wilayah RT 8-14 RW
08 Desa Tawang Rejo, masyarakat RT 01 menghabiskan waktu luangnya
dengan kegiatan keagamaan, menonton televisi, mengobrol dengan
tetangga.
DIMENSI POPULASIDimensi populasi yang tercantum dibawah ini
merupakan gambaran di RT 08-14 RW 03 Desa Tawang Rejo.1. Ukurana.
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk : 955 orangb. Jumlah Kepala
Keluarga Jumlah kepala keluarga sebanyak 257 Kepala Keluargac.
Jumlah Pasangan Usia Subur Jumlah Pasangan usia subur sebanyak 228
pasangan2. KepadatanJika dilihat dari luas wilayah dapat dikatakan
kepadatan penduduk cukup padat, kurang lebih meter / jiwa3.
Komposisi PendudukBerdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat
RT 08-14 RW 03, didapatkan data mengenai distribusi penduduk
sebagai berikut:Diagram 2.1. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok
Usia di RT 08-14 RW 03 di Desa Tawang Rejo
Interpretasi DataDari data di atas terlihat bahwa sebagian besar
penduduk adalah berada pada usia produktif, dengan jumlah yaitu
sebanyak 384 orang (%) pada rentang usia 20-44 tahun. Hal tersebut
merupakan sumber daya manusia yang potensial dikembangkan untuk
memecahkan masalah yang ada. 4. Budaya PendudukSebagian besar
penduduk berlatar belakang warga penduduk asli Desa Tawang Rejo
dengan budaya Jawa. 5. Kelas sosial Penduduka.
KesejahteraanTerdapat beberapa keluarga miskin, namun hampir semua
orang berkecukupan. b. Kemampuan baca tulisHampir semua penduduk RT
08-14 RW 03 Desa Tawang Rejo dapat membaca dan menulis namun
terdapat beberapa warga yang tidak dapat membaca maupun menulis.c.
Pendidikan pendudukBerdasarkan hasil pengkajian terhadap
masyarakat, didapatkan data mengenai distribusi penduduk
berdasarkan tingkat pendidikan, sebagai berikut :Diagram 2.2.
Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan RT 08-14 RW 03 Desa
Tawang Rejo
Interprestasi DataDari data diatas dapat dilihat bahwa penduduk
terbanyak adalah tamat SD yaitu 37%. Penduduk yang menempuh jenjang
pendidikan SLTA (30%) dan SLTP (19%), Perguruan Tinggi (5%) dan
belum sekolah (4%) sehingga diharapkan lebih mudah dalam mengenal
masalah kesehatan dan mengambil keputusan untuk mencegah dan
mengambil tindakan terhadap adanya masalah kesehatan. Tingkat
pendidikan penduduk yang tinggi (SLTA dan PT) dimiliki merupakan
kekuatan untuk mengatasi masalah sehingga dapat tercipta derajat
kesehatan yang meningkat dari masyarakat RT 08-14 RW 03 Desa tawang
Rejo. Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi dua hal yang saling
terkait yaitu adanya perasaan terhadap masalah kesehatan dan
pengambilan keputusan keluarga terhadap masalah tersebut (Dyer,
1973). Pendidikan juga memegang peranan penting dalam meningkatkan
kesehatan keluarga atau menghilangkan faktor yang tidak sehat
seperti pola makan, cara penyajian makan dan budaya yang tidak
mendukung kesehatan (Turner, 1989)d. Pekerjaan pendudukBerdasarkan
hasil pengkajian terhadap masyarakat RT 08-14 RW 03 Desa Tawang
Rejo, didapatkan data mengenai distribusi penduduk berdasarkan
jenis pekerjaan, sebagai berikut :
Diagram 2.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan di
RT 08-14 RW 03 Desa Tawang Rejo
Interprestasi DataDari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada
umumnya masyarakat bekerja. Hal tersebut merupakan sumber kekuatan,
karena dengan adanya penghasilan dalam keluarga maka kebutuhan yang
ada dapat terpenuhi terutama dalam pemeliharaan kesehatan anggota
keluarga. Dengan demikian upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dapat terwujud. Jenis pekerjaan masyarakat
menentukan tingkat penghasilan sehingga mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan dasar keluarga yang dapat berpengaruh terhadap
pemeliharaan kesehatan (Lukman. M, 2003).6. Mobilitas Penduduka.
Jenis KependudukanBerdasarkan hasil pengkajian, kependudukan
bersifat menetap dan tidak tetap.b. Pemanfaatan waktu oleh
pendudukWaktu sebagian besar dimanfaatkan oleh penduduk untuk
bekerja, saat senggang dimanfaatkan untuk rekreasi dengan menonton
TV, kegiatan keagamaan, berkumpul dengan anggota keluarga dan
tetangga sekitarnya.
DIMENSI SISTEM SOSIAL1. Sistem Kesehatana. Sarana Pelayanan
Kesehatan yang tersediaDiagram 2.4. Distribusi KK Berdasarkan
Pemanfaatan Sarana Pelayanan Kesehatan yang biasa digunakan di RT
08-14 RW 03 Desa Tawang Rejo
Interprestasi DataTampak bahwa masyarakat RT 08-14 RW 3
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan. Hal ini merupakan
keadaan yang mendukung upaya peningkatan derajat kesehatan yang
terprogram dari puskesmas yang bekerjasama dengan pelayanan
kesehatan yang lain. Akan tetapi bagi warga yang memilih untuk
pergi ke dukun/alternatif saat sakit memerlukan perhatian yang
cukup, karena dapat terjadi anggapan yang salah mengenai arti sehat
itu sendiri.b. Kondisi Kesehatan PendudukHasil pengkajian terhadap
warga masyarakat berikut menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat
yang dilihat dari jenis penyakit yang diderita.
Diagram 2.5. Distribusi Jumlah Penduduk yang Tidak Sehat
Berdasarkan Jenis Penyakit Yang Diderita di RT 01 RW 08 Kel.
Hegarmanah
Interprestasi DataDari tabel diatas, dapat diketahui bahwa
penyakit (Batuk pilek 57%, diare 14% dan DHF 29%) yang dalam waktu
tidak lama dapat menyebabkan kejadian atau peningkatan jumlah
penyakit yang cepat bila tidak segera ditangani. Terutama DHF yang
sampai sekarang masih merupakan penyakit yang sulit untuk
diberantas tapi sebenarnya dapat dicegah.c. Jumlah kader
kesehatanDalam hal pemantauan kesehatan warga masyarakat RT 08-14
RW 03 terdapat kader kesehatan dengan jumlah 4 orang. d. Jenis
pembiayaan kesehatanDi wilayah binaan tidak terdapat jenis
pembiayaan kesehatan, seperti umum, dana sehat, dan kartu sehat
(KS), hanya ada beberapa yang mempunyai ASKES. e. Kondisi kesehatan
penduduk :1). Bayi dan BalitaDiagram 2.6. Distribusi Jumlah Bayi
dan Balita Berdasarkan Kelengkapan Imunisasi Dasar di RT 08-14 RW
08 Kelurahan Hegarmanah
Interprestasi Data:Dari tabel diatas jumlah bayi dan balita yang
terdapat di RT 08-14 RW 03 Desa Tawang Rejo sebanyak 57 balita
dengan status imunisasi lengkap, sedangkan sebanyak 5 balita dengan
status imunisasi belum lengkap. Dengan banyaknya balita yang
imunisasi lengkap diharapkan angka kesakitan anak dapat kecil.
Diagram 2.7. Distribusi Bayi dan Balita Berdasarkan Kepemilikan
KMS di RT 08-14 RW 03 Desa Tawang Rejo
Interpretasi DataBerdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa
semua bayi dan balita RT 08-14 RW 3 memiliki KMS (100%) dengan
kontrol ke Polindes sehingga status kesehatannya dapat terkontrol
tiap bulan.
Diagram 2.8. Distribusi Status Gizi Bayi dan Balita menurut
Kepemilikan KMS di RT 08-14 RW 03 Desa Tawang Rejo
Interpretasi DataDari tabel diatas menunjukkan bahwa status gizi
balita yang memiliki KMS berada pada garis hijau (gizi
baik)mencapai 100% sedangkan balita yang termasuk berada garis
kurang (gizi kurang) mencapai 0%. Hal tersebut harus dipertahankan
sehingga keterlambatan dalam perkembangan dan pertumbuhan balita
dapat dicegah dan tidak terjadi gizi buruk..Data KehamilanDiagram
2.9. Proporsi Kehamilan Berdasarkan WUS di RT 08-14 RW 03 Desa
Tawang Rejo
Interprestasi Data:Dari diagram kehamilan diatas dapat dilihat
bahwa terdapat 1% dari WUS yang ada sedang hamil. Data Keluarga
Berencana Diagram 2.10. Distribusi PUS Berdasarkan Keikutsertaan KB
di RT 08-14 RW 03 Desa Tawang Rejo
Interprestasi DataDari data diatas dapat dilihat bahwa terdapat
% dari pasangan usia subur menjadi akseptor KB sedangkan sisanya 0%
non akseptor KB, dengan alasan (medis, agama, hamil, tidak mendapat
ijin suami, ingin hamil kembali). Kesadaran masyarakat yang tinggi
dalam merencanakan kelahiran melalui keikutsertaan menjadi akseptor
KB sehingga dapat terwujud keluarga yang bahagia sejahtera.Diagram
2.11. Distribusi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi di RT
08-14 RW 03 Desa Tawang Rejo
Interprestasi DataDari data diatas tampak bahwa jenis alat
kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor KB adalah jenis
kontrasepsi suntik 74 %. Menurut Hartanto (2002) penggunaan KB
suntik sangat efektif dibandingkan dengan penggunaan kontrasepsi,
kondom, pantang berkala, oral dan IUD. Data LansiaDiagram 2.12.
Distribusi Lansia Menurut Kondisi Kesehatan di RT 08-14 RW 03 Desa
Tawang Rejo
Interpretasi DataDari data diatas dapat dilihat bahwa sebagian
besar lansia yang ada dalam kondisi sehat yaitu mencapai %,
sedangkan lansia yang mengalami sakit mencapai %.
Data Jenis Penyakit Pada LansiaDiagram 2.13 Distribusi Jenis
Penyakit pada Lansia di wilayah RT 08-14 RW 03 Desa Tawang Rejo
Interpretasi Data Jenis penyakit yang banyak ditemukan pada
lansia tersebut adalah hipertensi sekitar 50%, lain-lain 50%.
Menurut Sunarto Wardoyo (1994) hipertensi akan meningkat sesuai
dengan meningkatnya usia seseorang. Kejadian hipertensi lebih
banyak terjadi pada lansia, hal ini sesuai dengan pendapat Darmojo
(2001), bahwa prevalensi hipertensi orang Indonesia dewasa berkisar
5 10 % dan angka ini akan menjadi lebih dari 20 % pada kelompok
umur 50 tahun ke atas. Berdasarkan studi Framingham hipertensi
memegang peranan yang besar sebagai faktor resiko baik untuk
penyakit jantung dan otak. Dengan tingginya angka kesakitan pada
lansia akan menimbulkan menurunnya kualitas kehidupan serta
menurunnya produktivitas kerja.Di wilayah RT 01 RW 08 belum
terbentuk posbindu sehingga kesehatan lansia tidak dapat terkontrol
dengan baik. Tingkat Kemandirian LansiaData Lansia Menurut Tingkat
Kemandirian (KATZ Indeks) didapatkan bahwa sebagian besar lansia
dapat melakukan aktifitas sehari-hari dengan mandiri dan banyak
diantara mereka yang masih produktif.
f. Kondisi Kesehatan Lingkungan Lingkungan pemukimanWilayah RT
01 RW 08 Kelurahan Hegarmanah merupakan lingkungan pemukiman yang
kurang padat dan terkonsentrasi di sepanjang jalan. Lingkungan
sekitar perumahan tampak bersih, tempat pembuangan sampah tersedia
dan terawat dengan baik.Diagram 2.13. Distribusi KK Berdasarkan
Jenis Rumah di RT 01 RW 08 Kelurahan Hegarmanah
Interpretasi Data:Dari data diatas dapat diketahui bahwa
sebagian besar bangunan penduduk adalah permanen (tembok) sebesar
100%, dan non permanen (panggung) tidak ada. Menurut Entjang
(1993), keadaan perumahan adalah suatu faktor yang menentukan
keadaan higiene dan sanitasi lingkungan. Perumahan yang tidak cukup
baik dan terlalu sempit mengakibatkan tingginya kejadian penyakit
dalam masyarakat.Diagram 2.14. Distribusi Rumah Berdasarkan Kondisi
Rumah di RT 01 RW 08 Kelurahan Hegarmanah
Interprestasi Data:Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa
kondisi rumah bersih 83%, cukup bersih 17% dan kotor 0%. Mengacu
pada pendapat Slamet Soemirat (1991) mengatakan bahwa kondisi
kebersihan dapat menjadi langkah awal dalam pengendalian terjadinya
suatu penyakit. Rumah yang kotor/dengan sanitasi buruk akan
mempermudah pertumbuhan bibit penyakit/kuman sehingga akan
mempermudah penghuni disekitar rumah tersebut terkena
penyakit.Diagram 2.15. Distribusi Rumah Menurut Keadaan Ventilasi
Rumah di RT 01 RW 08 Kelurahan Hegarmanah
Interpretasi DataDiagram diatas menunjukkan bahwa terdapat 80%
rumah yang mempunyai ventilasi dan pencahayaan yang baik sehingga
dapat hidup sehat
Kepemilikan JambanDiagram 2.16. Distribusi Rumah Menurut
Kepemilikan Jamban di RT 01 RW 08 Kelurahan Hegarmanah
Interpretasi dataBerdasarkan hasil pengkajian (observasi dan
wawancara) terhadap kepemilikan jamban keluarga, diperoleh gambaran
bahwa 100% dari KK yang ada mempunyai jamban sendiri di rumah
masing-masing dengan jamban berbentuk leher angsa.
Diagram 2.17. Distribusi Rumah Menurut Penggunaan Sumber Air
Minum di RT 01 RW 08 Kelurahan Hegarmanah
Interpretasi data Berdasarkan diagram diatas terdapat 100%
menggunaan air dari PDAM sebagai sumber air minum masyarakat selain
air mineral. Diagram 2.18. Distribusi Rumah berdasarkan Cara
Pengelolaan Sampah di RT 01 RW 08 Kelurahan Hegarmanah
Interpretasi data Berdasarkan grafik di atas, penduduk RT 01 RW
08 Kelurahan Hegarmanah dalam hal pengelolaan sampah terdapat
sekitar 100%KK membuang sampah ke TPS. Menurut Slamet Soemirat
(1991) sampah dapat menyebabkan pengaruh langsung dan tidak
langsung pada kesehatan. Pengaruh langsung adalah pembusukan
sehingga dapat menyebabkan racun yang bersifat patogen, sedangkan
pengaruh tidak langsungnya adalah sampah menjadi tempat
bersarangnya vektor penyakit dan dapat menyebabkan banjir.
2. Sistem Pendidikana. Jenis Pendidikan FormalRata rata penduduk
berpendidikan formal sampai tingkat Sekolah Dasar sampai perguruan
tinggi Non formalBeberapa warga jarang mengikuti pelatihan
pelatihan karena kesibukan mereka dalam bekerja dan anak anak
diasuh oleh pembantu rumah tangga. InformalUntuk pendidikan
informal ada beberapa penduduk yang mengikuti kursus-kursus seperti
menjahit, dll.
3. Sistem Keluargaa. Tipe keluarga Nuclear family:21Keluarga
Extended family:3Keluarga Single Parent:6Keluarga
b. Pola hidup sehat keluargaRata-rata penduduk mandi 2 kali
sehari, menggosok gigi minimal 2 kali sehari. Makanan pokok setiap
hari warga berupa nasi, pemenuhan sayuran setiap hari. Berdasarkan
cara pengolahan makanan, didata ditemukan 26 KK mengolah makanan
dengan cara dicuci dulu baru dipotong, sedangkan sisanya mengolah
makanan dengan cara dipotong dulu baru dicuci. Sebagian kecil
kepala keluarga mempunyai kebiasaan merokok.
4. Sistem Ekonomia. Mata PencaharianSebagian besar warga
terutama Kepala Keluarganya mempunyai mata pencaharian sebagai
wiraswasta.b. Sumber daya alamWilayah RT 01 RW 08 Kelurahan
Hegarmanah merupakan daerah pemukiman. Sebagian besar warga
mempunyai pekarangan di dekat rumahnya. Pekarangan yang ada
dimanfaatkan untuk tanaman hias.
5. Sistem Politika. Cara pemilihan tokoh masyarakat formal (RT,
RW)Pemilihan tokoh masyarakat tidak dilakukan secara langsung,
kadang ditunjuk oleh ketua RW.b. Cara pemilihan tokoh masyarakat
informalPemilihan tokoh masyarakat informal tidak dilakukan
langsung oleh warga RT 01 RW 08 Kelurahan Hegarmanah ditunjuk oleh
ketua RWc. Cara penetapan peraturan Dalam penetapan peraturan
digunakan peraturan formal (yang ditetapkan pemerintah) dan
peraturan yang berhubungan dengan norma / adat istiadat menggunakan
peraturan hasil yang berlaku di masyarakat setempat.d. Struktur
pemerintahan Wilayah RT 01 RW 08 Kelurahan Hegarmanah dipimpin oleh
seorang Ketua RT yang berada dibawah Ketua RW .6. Sistem Rekreasi
a. Kebiasan rekreasi pendudukPenduduk berekreasi dengan bepergian
ke luar kota (obyek wisata), menonton Televisi, olah raga, dan
kadang - kadang ada juga yang pergi memancing terutama untuk kaum
bapak. b. Sarana rekreasiUntuk sarana hiburan rata- rata warga
mempunyai Televisi dan Radio. 7. Sistem Komunikasi a. Hirarki
komunikasi pendudukDilihat dari pola interaksi/hubungan sehari-hari
dan tatacara penyelesaian masalah warga, jalur yang di tempuh dalam
berkomunikasi dimulai dari keluarga ketua RT ketua RW dan kemudian
jika tidak terselesaikan dapat dilimpahkan kepada pihak
Kelurahan.b. Alat / media komunikasiAdapun sarana untuk komunikasi
yang bersifat interpersonal, penduduk biasa menggunakan telepon
rumah maupun telepon seluler (HP). Sedangkan untuk memperoleh
informasi dari luar, warga rata-rata mempunyai radio dan
televisi.8. Sistem Keagamaan a. Aktivitas kegiatan keagamaan
pendudukKegiatan keagamaan yang rutin dilaksanakan di wilayah RT 01
RW 08 adalah pengajian rutin mingguan dan bulanan mengikuti ke RT
lain bagi agama Islam dan agama kristen ke gereja di pusat kota. b.
Organisasi keagamaanOrganisasi keagamaan yang tidak terdapat di
Wilayah RT 01 RW 08 Kelurahan Hegarmanah. 9. Sistem Legal Dalam
menentukan sesuatu keputusan bersama, sulit diadakan karena
warganya sibuk pada bekereja di tokonya sendiri dan pulangnya pukul
19.00 langsung beristirahat serta pagi-pagi sudah berangkat
lagi.
ANALISA DATANOINTERPRETASI DATAMASALA H KESEHATAN
2. Dari tabel komposisi penduduk tampak bahwa jumlah lansia 18
orang , dan jumlah usia produktif maupun usia menjelang lansia
cukup banyak diperkirakan 5 10 tahun kedepan akan semakin meningkat
Dari data diketahui 11% lansia tidak sehat, hal ini disebabkan
karena bertambahnya umur rentan terhadap penyakit akibat proses
degenerasi yang terjadi pada para lansia Dari tabel distribusi
jenis penyakit pada lansia yang terbanyak adalah Hipertensi
Berdasarkan data tingkat kemandirian lansia sebagian besar lansia
melakukan aktifitas sendiri meskipun kadang-kadang dibantu, hal ini
disebabkan karena kondisi lansia tersebut dalam keadaan sehat Belum
adanya wadah pembinaan bagi lansia / POSBINDU di RT 01 RW 08 Belum
optimalnya peningkatan kesejahteraan lansia