TEKNIK PENGAMBILAN DARAH LABORATORIUM RS.AR PRABUMULIH
Sep 15, 2015
TEKNIK PENGAMBILAN DARAH
TEKNIK PENGAMBILAN DARAH
LABORATORIUM RS.AR
PRABUMULIH
PERSIAPAN PUNKSI VENA
Peralatan punksi vena
Tourniquet
Tabung vakum
Holder
Jarum, 20 22 G
Wing Needle
Kapas alkohol 70%
Kapas kering Steril
Plester
Sarung tangan
Wadah tahan tusuk
Formulir permintaan
Nama pasien lengkap/ kode
No MR/ no Lab
Jenis kelamin,
Usia/tanggal lahir
Alamat, No telp, No Hp
Dokter yang meminta
Tanggal / Jam pengambilan
Ruangan
Pemeriksaan yang diminta
Nama pengambil bahan
IDENTIFIKASI PASIEN
Posisi pengambilan darah :
berbaring
duduk
Pembendungan :
7-10 cm dari lipat siku
Maksimal 1 menit / tekanan 60 mmHg
Bila terlalu lama:
- hemokonsentrasi
- kerusakan dinding vena
- hipoksia jaringan
PUNKSI VENA
Pembendungan :
Hindari daerah luka
Hindari lengan sisi post Mastectomy
Jangan terlalu ketat (darah tidak keluar)
Bendungan dibuka waktu desinfeksi
Bendungan dibuka setelah darah mengalir.
PUNKSI VENA
PILIH TABUNG VAKUM YANG SESUAI
LABEL TABUNG VAKUM
SEBELUM MELAKUKAN PUNKSI VENA :
JENIS BAHAN
Hematologi : K2 EDTA
Hemostasis : Na-sitrat 0.109 M
Kimia Klinik : serum
Imunologi : serum
Sampel HIV
Anti HIV : serum 3 ml
CD 4 : K2EDTA 3 ml
HIV RNA : Plasma K2EDTA 3 ml
Siapkan peralatan punksi Vena sesuai Identitas
Lakukan pembendungan vena 7-10 cm diatas lipat siku
Disinfeksi lokasi yang akan ditusuk dengan alkohol 70 %
Lakukan pungsi vena dengan tabung vakum
Lepaskan bendungan bila jarum sudah masuk vena
Biarkan darah mengalir sesuai volume tabung vacum
Tarik jarum ke luar dari kulit
Tekan dengan kapas steril 1-2 menit, kemudian plester
Buang jarum dalam wadah tahan tusuk
PROSEDUR PUNKSI VENA
PEMBULUH DARAH ANTECUBITAL FOSSA
Vena yang utama untuk venipucture (tusukan vena) terletak pada antecubital. Area lengan ini berada di bagian depan (anterior) dan dibawah lekukan siku.
Beberapa vena lengan yang utama berada dekat permukaan ini,sehingga mudah untuk dicari dan ditusuk dengan jarum. Vena ini disebut vena antecubital.
PROSEDUR PUNKSI VENA
TEKNIK DESINFEKSI
PROSEDUR PUNKSI VENA
PROSEDUR PUNKSI VENA
Cara Pengambilan darah Vena menggunakan tabung vakum
Cara Pengambilan darah Vena menggunakan tabung vakum
Cara Pengambilan darah Vena menggunakan tabung vakum
PENGAMBILAN DARAH KAPILER (1)
Siapkan tabung mikrotainer EDTA dan beri kode sesuai nomor ID.
Siapkan lancet dan beri tahu pasien yang akan diambil darah sebelum membuka lancet bahwa lancet baru dan steril.
Lokasi fingersticks adalah 3 (menengah) dan 4 (cincin) jari tangan non-dominan.
Dengan menggunakan lancet steril, buat tusukan kulit pada tengah ujung jari.tusukan harus dibuat tegak lurus terhadap sidik jari sehingga setetes darah tidak meleber ke seluruh buku jari.
Tetesan darah yang pertama keluar di hapus dengan kasa steril
PENGAMBILAN DARAH KAPILER (2)
Kumpulkan tetes darah berikutnya ke dalam tabung mikrotainer yang mengandung EDTA.
Segera homogenkan dengan mengoyang tabung selama pengambilan darah
Lakukan penampungan darah hingga 250 - 500l.
Tutup bekas tusukan dengan kasa steril selama beberapa saat untuk menghentikan perdarahan
Buang bekas lancet ke wadah tahan tusukan dan limbah lainnya ke wadah infeksius.
Kirim segera ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan
PENGAMBILAN DARAH KAPILER
PENGAMBILAN DARAH KAPILER
PERALATAN
PENGAMBILAN DARAH KAPILER
LOKASI PENUSUKAN
TUSUK DENGAN LANCET
DARAH KELUAR
HAPUS TETESAN PERTAMA
TAMPUNG DARAH
MIKROTAINER
BUANG PADA WADAH
KONTRA INDIKASI :
Daerah Sianosis /dingin
Daerah Oedema
Daerah yang ada radang/infeksi
Daerah bekas luka /ruam
Tes lain dengan vol besar
DARAH KAPILER
Alat dan bahan yang dibutuhkan:
Sentrifus
Tabung sentrifus
Pipet Pasteur sekali pakai
Penampung berlabel (tahan beku -20C)
Rak tabung
Pengolahan Sampel Darah Vena
Biarkan darah membeku dalam tabung vakum
selama sedikitnya 30 menit
Siapkan tabung penyeimbang
Lakukan sentrifugasi pada 3000 rpm (1500 g)
selama 10 menit untuk memisahkan serum dari sel
dan bekuan
Pindahkan serum dan masukkan ke dalam
penampung bertutup dan tahan beku yang telah
diberi label identitas
Prosedur Pengolaha sampel
Hal yang harus diperhatikan
- Hentikan segera bila beban tidak seimbang ,
terdengar suara gemuruh
- Jangan membuka tutup sebelum sentrifus
berhenti sempurna
Prosedur Pengolahan sampel
Penyimpanan Darah Vena
Bahan serum/plasma dapat disimpan :
Pada 2 - 8C (refigerator) selama 7 hari
Pada -20C (freezer) tahan lebih lama
Bahan tidak boleh beku-cair berulang.
25
Perhatikan :
Label dicocokkan dengan identitas pasien pada formulir permintaan
Cocokkan tes yang diminta dengan bahan dan zat aditif.
Pehatikan sampel apakah ada hemolisis ?
Perhatikan sampel adakah bekuan?
Segera kirim ke laboratorium sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan
PENGIRIMAN BAHAN
Pengelolaan dan Pengiriman Spesimen
Dalam transportasi dan pengemasan dikenal dua macam bahan
bahan infeksius dan spesimen diagnostik.
Bahan yang termasuk dalam bahan infeksius adakah:
Semua bahan biakan yang mengandung agen penyakit penyebab infeksi.
Semua sampel yang berasal dari manusia atau hewan
Sampel dari pasien yang menderita penyakit berat yang belum diketahui penyebabnya.
Spesimen lain selain tersebut diatas yang dinyatakan sebagai bahan infeksius oleh yang berwenang, seperti dokter, ilmuwan, perawat, dll
Pengelolaan dan Pengiriman Spesimen
Bahan spesimen diagnostik adalah
bahan yang berasal dari manusia atau hewan antara lain ekskreta, darah dan komponennya, jaringan dan cairan tubuh yang dikumpulkan untuk keperluan diagnosis.
Untuk pengiriman bahan infeksius tersebut diatur oleh suatu peraturan internasional, misalnya International Air Tranport Association (IATA), WHO bertindak sebagai penasehat badan internasional tersebut.
Kemasan dan dokumentasi
Sistim kemasan tersebut terdiri dari tiga lapis :
Wadah lapis pertama, adalah wadah/botol berisi spesimen, berlabel kedap air, tertutup rapat dan anti bocor. Wadah tersebut dibungkus dengan bahan yang menyerap air, untuk menjaga kemungkinan wadah pecah.
Wadah lapis kedua, suatu wadah yang keras, awet, tertutup rapat, anti bocor. berisi wadah lapis pertama dan bantalan absorben yang cukup banyak untuk menghisap semua cairan spesimen yang mungkin bocor.
Wadah kemasan luar. Wadah untuk melindungi isi kemasan terhadap pengaruh luar, selama dalam perjalanan.
Pada kemasan luar tertempel label biohazard, alamat tujuan, dan alamat pengirim.
Pada lapisan kedua ditempel formulir berisi data tentang spesimen,dikirim kepada penerima dan ada arsip untuk pengirim.
Jika bahan dalam nitrogen cair , semua wadah harus dapat menahan suhu rendah dan tinggi. Kemasan pertama dan kedua harus dapat menahan tekanan sampai 98 kPa dan perbedaan suhu 40 oC sampai 50 oC.
Cantumkan peringatan pada dokumen pengiring, misalnya SIMPAN DALAM KEADAAN DINGIN, ANTARA +2 oC dan 4 oC.
Kemasan dan dokumentasi
TRANSPORT SPESIMEN
PENGIRIMAN SAMPEL
Harus ada koordinasi yang baik antara pengirim, jasa transportasi dan laboratorium penerima.
Langkah-langkah sebelum mengirim spesimen :
Hubungi pemberi jasa dan pihak penerima
Siapkan dokumen pegirim.
Atur rute pengiriman
Kirimkan informasi data transportasi kepada pihak penerima.
PENGIRIMAN SAMPEL
Tanggung jawab penerima adalah:
Mendapatkan izin dari pihak yang berwenang.
Mengirimkan izin import, surat atau dokumen lain yang disyaratkan oleh tempat asal spesimen.
Memberitahukan pengirim jika bahan telah diterima.
FAKTOR PENYULIT PENGAMBILAN DARAH
Oleh karena :
Cara pengambilan salah --->
arah tusukan tidak tepat
sudut tusukan terlalu kecil atau terlalu besar
keliru menentukan vena yang dipilih
tusukan terlalu dalam atau kurang dalam
pembuluh bergeser karena tidak terfiksasi
GAGAL PEROLEH DARAH
35
Tusukan sudah tepat ---> tetapi darah tidak cukup terhisap, kemungkinan :
Kesalahan tehnik --> kalau bukan tehnik, oleh karena :
pembuluh darah vasokonstriksi (menyempit) karena rasa takut berlebihan
pembuluh darah menyempit (kolaps) karena volume darah kurang---> perdarahan berat, kekurangan cairan tubuh, tekanan darah turun
GAGAL PEROLEH DARAH
36
Petechiae : hati-hati kemungkinan kelainan pembuluh darah
Penyebab ---> perdarahan kapiler di bawah kulit
Waspada : bekas tusukan lebih lama berdarah, tekan kuat dan lebih lama
Apabila terjadi setelah dibendung ---> torniquet terlalu keras atau terlalu lama
Jangan dipasang lebih dari 2 menit
PENYULIT LAIN
37
Edema : penimbunan cairan tubuh
flebotomi menjadi sulit ---> sukar menemukan pembuluh darah
dapat tercampur cairan edema ---> pengenceran darah
cari pembuluh di tempat yang tidak edema
PENYULIT LAIN
38
Kegemukan :
sulit karena terhalang jaringan lemak
lebih dalam, sulit diraba / dilihat
Alergi :
terhadap larutan antiseptik
gatal atau kemerahan pada kulit
cari larutan lain
PENYULIT LAIN
39
Pembuluh rusak :
pada penderita yang sering ditusuk ---> pembuluh atau jaringan kulit menebal
cari pembuluh di tempat lain
Luka bakar :
jaringan rusak mudah mengalami infeksi
jangan melakukan penusukan di daerah ini
pasien sangat rentan terhadap infeksi
pakai masker, sarung tangan, pakaian steril
PENYULIT LAIN
40
HEMATOMA :
penyulit tersering flebotomi, keluarnya darah dari pembuluh ke jaringan seluler
oleh karena :
tusukan berkali-kali sehingga dinding pembuluh pecah
tusukan tidak tepat --> sehingga bocor
penderita dengan kelainan dinding pembuluh ---> mudah pecah
FAKTOR TEHNIK
41
HEMATOMA :
Lepaskan jarum ---> tekan kuat-kuat sehingga darah menyebar ---> mencegah pembengkakan.
Jelaskan terjadinya lebam kebiruan ---> hilang sendiri dalam beberapa hari
Apabila ingin cepat hilang ---->
kompres hangat
beri salep (thrombophobR)
Cari pembuluh di tempat lain
FAKTOR TEHNIK
42
KEGAGALAN TEKNIS
AKIBATKAN SPESIMEN
TIDAK MEMENUHI
SYARAT
43
Hemolisis
akibat pecahnya sel darah merah ---> hemoglobin keluar dari sel --->
plasma / serum kemerahan
Hemolisis mengganggu pemeriksaan ---> hasil salah
KEGAGALAN TEKNIS
44
Apabila hemolisis --->ambil spesimen baru.
Sebab-sebab hemolisis
jarum terlalu kecil untuk volume darah yang besar
terlalu cepat menghisap
melakukan tusukan berkali-kali
memaksa menghisap darah yang tidak keluar
KEGAGALAN TEKNIS
45
Mengocok tabung / semprit berisi darah
mengeluarkan darah dari semprit dengan tekanan keras
memaksa memindahkan serum sebelum menggumpal sempurna
terlalu banyak menggoyang gumpalan darah
peralatan masih basah atau tercemar alkohol
terpapar suhu panas
KEGAGALAN TEKNIS
Sebab-sebab hemolisis (lanjutan):
46
Darah menggumpal
Darah antikoagulan tidak boleh menggumpal sedikit pun !
Sebab-sebab darah menggumpal :
perbandingan antikoagulan dengan darah tidak seimbang
KEGAGALAN TEKNIS
47
Lambat bekerja ---> darah terlanjur menggumpal
tidak mencampur segera antikoagulan dengan darah
antikoagulan tidak larut
Apabila terjadi ---> ambil spesimen baru
KEGAGALAN TEKNIS
Sebab-sebab darah menggumpal (lanjutan):
48
Ketidak sesuaian data
apabila tidak sesuai ---> data pasien pada form permintaan dengan label pasien ---> periksa semua kemungkinan tertukar
Apabila tetap ragu ---> ambil spesimen baru
Bahan tertukar ---> dapat fatal !
KESALAHAN ADMINISTRASI
49
Terima Kasih