TEKNIK FLEBOTOMI DAN ANTIKOAGULAN Mansyur Arif Bag. Patologi Klinik FK UNHAS / RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
TEKNIK FLEBOTOMI DAN ANTIKOAGULAN
Mansyur ArifBag. Patologi Klinik FK UNHAS / RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Tujuan dan Fungsi Pemeriksaan Laboratorium
Menegakkan atau menyingkirkan suatu diagnosis
Menjadi pedoman didalam penatalaksanaan pasien
Menentukan prognosis
Skrining suatu penyakit
Pemantauan terapi
Tahapan umum pemeriksaan :
Pra-analitik
Analitik
Pasca analitik
Spesimen untuk tes yang membutuhkan darah dalam jumlah yang banyak diperoleh dengan teknik flebotomi.
Flebotomi (phlebotomy) berasal dari bahasa Yunani yang berarti insisi vena (phlebos : vena dan tome : insisi)
Persiapan Harian
Faktor –faktor yang berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan : variasi diurnal olah raga/latihan fisik puasa diet alcohol merokok obat-obatan postur
Persiapan Sebelum Pengambilan Persiapan Sebelum Pengambilan SpesimenSpesimen
Persiapkan tabung-tabung darah sesuai dengan kebutuhan
Warna penutup tabung dan jenis antikoagulan yang digunakan
Warna Penutup Zat Tambahan Keterangan
Merah Tidak ada Serum
Lembayung EDTA Darah lengkap; mengikat kalsium
Hijau Heparin Menghambat aktivasi trombin
Biru Buffered citrate Tes koagulasi; mengikat kalsium
Hitam Buffered Na. Citrate LED Westergren
Abu-abu Penghambat glikolitik Tes glukosa
Kuning Citrate dextrose (ACD) pengawet eritrosit
Pengambilan Spesimen
Tiga Prosedur umum dalam memperoleh spesimen darah :
Tusukan vena (venipuncture)
Tusukan arteri (arterial puncture)
Tusukan kulit (skin puncture)
Tusukan Vena
Vena mediana cubiti
Vena sefalika
Vena basilica
Teknik Tusukan Vena
1. Buat label2. Cocokkan identitas pasien dan label di formulir.
Jangan pernah mengambil spesimen apapun tanpa identitas pasien yang jelas
3. jika dibutuhkan spesimen dalam keadaan puasa, tanyakan apakah sudah pasien
4. informasikan pasien apa yang akan dilakukan dan jangan sampai terlalu tegang
5. posisikan pasien (duduk atau baring) agar lebih mudah mendapatkan fossa antekubiti
6. atur / persiapkan alat dan bahan yang diperlukan mulai dari tabung, torniket, dll
7. pasien disuruh menggenggam agar vena lebih mudah teraba
8. Pilih vena di fossa antekubiti yang besar
9. Bersihkan tempat penusukan dengan alcohol 70% atau betadin
10. Pasang torniket beberapa inci diatas tempat penusukan, jgn biarkan terpasang lebih dari 1 menit
11. Fiksasi vena di atas dan di bawah tempat penusukan dengan ibu jari dan jari tengah atau ibu jari dan telunjuk
12. Lakukan penusukan vena
13. Lepaskan torniket ketika darah mulai mengalir, jangan mencabut jarum dalam keadaan torniket masih terpasang
Teknik Tusukan Vena
14. Setelah spesimen darah yang diperlukan cukup, kepalan tangan dilepaskan
15. Letakkan kapas steril di atas tempat penusukan, tarik jarum lalu kapas ditekan
16. pasang plester di atas kapas atau gauze tadi untuk menghentikan perdarahan dan mencegah hematom
17. Campur spesimen dan antikoagulan dengan membalik tabung; jangan dikocok
18. Perhatikan kondisi pasien apakah pucat atau perdarahan sudah terkontrol.
19. Buang bahan-bahan yang telah terkontaminasi kedalam kontainer khusus
20. Label diparaf dan catat waktu pengambilan sampel
Teknik Tusukan Vena
Pengisian tabung berdasarkan urutan :
Tabung kultur darah
Tabung tutup merah
Tabung tutup biru
Tabung tutup hijau
Tabung tutup lembayung
Tabung tutup abu-abu
Aspirasi Sumsum Tulang
Tempat pengambilan (dewasa):
- Sternum
- SIAS
- SIPS
- Proc. Spinosus
Pada anak <2 th Tuberous tibiae
Komplikasi
Torniket yang dipasang terlalu lama menyebabkan terjadinyan hemokonsentrasi.
Kegagalan memperoleh darah dan komplikasinya adalah : pembuluh darah vena tidak di dapat menyebabkan
hematoma piston ditarik terlalu cepat menyebabkan vena
kecil menjadi kolaps pasien sincope perdarahan berlebihan
Tusukan Arteri
Tusukan Arteri tidak boleh digunakan apabila terdapat iritasi, udem dekat luka atau pada daerah di mana terdapat arteriovenous (AV) shunt atau fistel
Teknik pengambilan dan persiapan pasien
1. Arteri radialis brachialis lebih dianjurkan untuk tusukan arteri
2. Apabila memilih arteri radialis maka penting menilai sirkulasi kolateral tangan dengan tes Allen
3. Arteri yang akan ditusuk diidentifikasi dari denyutannya dan disterilkan dengan alcohol 70% diikuti dengan yodium
4. Anastesi lokal bisa dilakukan tetapi biasanya tidak diperlukan. Tidak dianjurkan menggunakan jarum kupu-kupu
Teknik pengambilan dan persiapan pasien
5. Persiapkan spoit
6. Pulsasi darah kedalam spoit menunjukkan bahwa darah tersebut berasal dari arteri
7. Setelah spesimen darah diperoleh spoit diputar sehingga darah tercampur dengan heparin
8. Setelah tusukan arteri dilakukan pada tempat tusukan harus ditekan dengan kasa steril minimal 2 menit (dianjurkan 5 menit)
Tusukan Kulit
Merupakan metode pilihan pada pasien anak khususnya bayi-bayi (infants).
Tusukan vena-vena dalam meskipun jarang dapat menyebabkan :
Henti JantungPerdarahanTrombosisKonstriksi vena diikuti gangguan ekstremitasKerusakan organ atau jaringan yang ditusuk Bahaya infeksi
Teknik Tusukan KulitPilih tempat penusukan yang tepat
Hangatkan tempat penusukan dengan handuk atau tissue dengan suhu tidak boleh 42o C
Bersihkan dengan alkohol 70%
Buat tusukan dengan lancet steril hampir tegak lurus terhadap permukaan kulit
Buang tetesan pertama dengan melap menggunakan kapas steril
Kumpulkan spesimen dalam tabung yang sesuai secara kapiler
Tutup spesimen kontainer
Label tabung spesimen dengan tanggal & jam pengampilan serta nama pasien
Tuliskan pada laporan hasil bahwa spesimen diperoleh dari tusukan kulit
ANTIKOAGULANMekanisme kerja:
Mengikat Kalsium (Ca): EDTA, Na Citrate.
Menghambat interaksi faktor-faktor koagulasi (antithrombin III): Heparin.
Untuk transfusi: Na Citrate atau Heparin.
mempertahankan viabilitas RBC jangka panjang Citrate dikombinasi dengan dextrose (ACD, CPD)
EDTA
Antikoagulan yang kuat
Cocok untuk pemeriksaan hematologi rutin (autoanalyzer)
Antikoagulan yang direkomendasikan oleh ICSH: K2EDTA (1,5mg/ml darah)
Darah EDTA tidak boleh dipakai untuk pemeriksaan tes hemostasis
Trisodium Citrate
Antikoagulan pilihan untuk tes hemostasis (3,2g/l) dengan perbandingan 1 bagian Na Citrate dan 9 bagian darah.
LED: 1 bagian Na Citrate dan 4 bagian darah.
Heparin
Konsentrasi 10 – 20 IU/ml darah.Antikoagulan yang sangat efektif dan tidak berpengaruh terhadap ukuran RBC.Tdk dapat digunakan untuk membuat sediaan apus dan hitung leukosit.Antikoagulan terbaik untuk tes fragiltas osmotik.
Ringkasan
Salah satu tahap preanalitik yang penting diperhatikan adalah phlebotomi.
Persiapan pasien sebelum phlebotomi perlu dilakukan untuk meminimalkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan seperti : variasi diurnal olahraga / latihan fisik puasa diet alkohol merokok obat-obatan, dan postur
Ringkasan
Tiga prosedur umum dalam memperoleh spesimen darah :Tusukan Vena (venipuncture)Tusukan Arteri (Arterial Puncture)Tusukan Kulit (Skin Puncture)
Ringkasan
Antikoagulan yang umum dipakai untuk keperluan tes-tes laboratorium adalah K2EDTA, Na Citrate, heparin.
Antikoagulan untuk transfusi darah adalah CPD, ACD, ACD-A.
atas perhatiannya