Top Banner
LABORATORIUM KIMIA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN LAPORAN PRAKTIKUM “FLEBOTOMI” OLEH KELOMPOK V
36

MAKALAH FLEBOTOMI

Jul 04, 2015

Download

Documents

ayhu_sweet_90
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MAKALAH FLEBOTOMI

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN PRAKTIKUM

“FLEBOTOMI”

OLEH

KELOMPOK V

MAKASSAR

Page 2: MAKALAH FLEBOTOMI

2010

B A B I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam pemerikaasan biologis untuk menilai kesehatan seseorang

diperlukan suatu spesimen baik berupa darah maupun urin sebagai agent

atau bahan uji. Sejauh ini spesimen darah masih menjadi pilihan utama

pada beberapa pemeriksaan. Pada spesimen darah sendiri, cara

pangambilannya berbeda dengan pengambilan spesimen urin.

Pengambilan spesimen darah membutuhkan teknik khusus dan

disarankan dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman. Sehingga

tata cara pengambilan spesimen darah melalui teknik flebotomi dianggap

penting untuk dilakukan.

I.2 Maksud Percobaan

Mengetahui dan memahami teknik flebotomi yang baik.

I.3 Tujuan Percoabaan

Mengetahui dan memahami teknik flebotomi dengan menggunakan

jarum suntik (spoit) dan alat vacutainer .

I.4 Prinsip Percobaan

Page 3: MAKALAH FLEBOTOMI

Melakukan pengambilan spesimen darah dari pembuluh darah

vena dengan menggunakan spoit steril. Ditentukan tempat atau bagian

tubuh dimana darah akan diambil (venapuncture). Kemudian dibersihkan

dengan mnggunakan alcohol 70%. Sebelum dilakukan penusukan vena,

tornikuet dipasang beberapa inci diatas tempat penusukan. Tornikuet

dilepaskan ketika darah mulai mengalir ke dalam spoit. Spesimen darah

yang telah didapat, kemudian dimasukkan kedalam tabung/ wadah dan

diberi label.

Pengambilan spesimen darah dengan menggunakan alat

vacutainer yaitu dengan memanfaatkan bantuan vacuum sehingga darah

dari lumen akan tertarik/mengalir dengan sendirinya ke dalam vacutainer .

Page 4: MAKALAH FLEBOTOMI

B A B II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

Flebotami( bhs Ingris : Phlebotomy ) berasal dari kata Yunani phleb

dan omia. Phleb berarti pembuluh darah vena dan tomia berarti mengiris/

memotong ( “cutting” ). Dulu dikenal istilah venasectie ( BLd), venesection

atau venesection I Ing), Flebotomis adalah seorang tenaga medis yang

telah mendapatkan latihan untuk mengeluarkan dan menampung

specimen darah dari pembuluh darah pena, arteri atau kapiler. Akhir-Akhir

ini dikenal lagi suatu tehnik microcollection.

Praktek pengeluaran darah ( “bloodletting “ ) sudah sejak lama

dikenal manusia. Dan menjadi bagian dari kegiatan pengobatan pasien.

Teknik pengeluaran darah yang pertama ( tahun 100 sm) dilakukan oleh

dokter-dokter Syria dengan menggunakan lintah. Sebelum dikenal

Hippocrates dengan sebutn “ Bapak Ilmu Kedokteran “ (abad 5 SM ) seni

pengambilan darah mengalami banyak perubahan, demikian pula

berbagai alat untuk keperluan pengambilan dan penampungan bahan

darah. Lanset untuk pengambilan darah digunakan pertama kali sebelum

abad ke 5 SM dengan tetap mengacu kepada lintah sebagai bentuk dasar.

Dengan lanset ini seorang dokter ( practitioner ) melubangi vena,

Page 5: MAKALAH FLEBOTOMI

kadang0kadang sampai beberapa lubang. Menjelang akhir abad ke 19

barulah teknologi mengambil alih dan memproduksi “ lintah artificial “. Kini

telah dikenal beragam alat pengambilan darah dan mudah diperoleh di

pasaran.

Kebanyakan pengambilan specimen darah pasien saat ini masih

dilaksanakan oleh teknisi/analis laboratorium baik diruanng laboratorium

maupun diruang perawatan; padahal jabatan dan kandungan tugas

seorang teknisi atau analis laboratorium tidak sejalan dengan tannggung

jawab dan kegiatan/aktivitas seprang pengambil specimen darah(dalam

hal ini seorang flebotomis). Obyek yang dihadapi oleh teknisi/analis

laboratorium adalah peralatan pemeriksaan sedang obyek yang dihadapi

oleh flebotomis adal pasien(atau orang sehat) yang dilekati oleh banyak

hal:sifat,perilaku,masalah intern/pribadi dll. Hal-hal ini sedikit banyaknya

bias menjadi penghalang dalam kelancaran proses pengambilan

specimen darah dan hal-hal ini pula yang harus bias dihadapi dan diatasi

seorang flebotomis.

System pelayanan kesehatan yang berkembang akhir-akhir ini untuk

tujuan kesejahteraan pasien mengacu kepada pelayanan kesehatan oleh

tim(team oriented). Dengan sendirinya, pelayanan laboratorium akan

selalu menjadi bagian integral dari pelayanan kesehatan menyeluruh dan

seorang flebotomis menjadi orang yang sanngat penting(crucial) karena

menempati posisi awal dalam rangkaian.proses pemeriksaan tes

laboratorium. Posisi awal ini berada dalam penngawasan program

Page 6: MAKALAH FLEBOTOMI

pemantapan mutu(fase pra-analitik) hasil laboratorium sehingga salah

benarnya flebotomis melaksanakan tugasnya akan mempengaruhi mutu

hasil tes. Hasil pemeriksaan laboratoriumyang benar dan akura

merupakan andil/modal dari tim laboratorium (mencakupi juga flebotomis)

dalam menunjanng diagnosis dan pemantauan penyakit. Oleh sebab itu,

peran dan tanggung jawab seorang flebotomis dalam melaksanakan

tugasnya harus senantiasa disadari.

Pasien diminta mengambil posisi yang menyamankan tubuhnya.

Kursi yang dirancang khusus dengan ketinggian dan sandaran yang bias

diatus akan menciptakan suasana santai bagi pasien selama proses

pengambilan darah dilakukan.

Semua alat yang akan dipakai sudah harus tersedia diatas meja-

kerja, siap-pakai dan diletakkan sedemikian rupa sehingga posisinya

mudah dijangkau oleh tangan. Pemilihan ukuran semprit/ vacutainer atau

lancet harus sesuai dengan jenis (-jeis) tes laboratorium yang diminta.

Demikian juga urutan tipe vacutainer perlu dilakukan guna menghindari

terjadinya kontaminasi silang antar tabung/ vacutainer. Urutan yang

dianjurkan :

WARNA TUTUP ISI TABUNG PENGGUNAAN

Merah Tak ada Kimia, imunologi

Ungu EDTA (bentuk cair) Hematology

Page 7: MAKALAH FLEBOTOMI

Hijau muda Na Heparin Kimia

Hijau gelapSodium heparin / lithium

heparinu/kdr lithium &ammonia

Biru muda Na Citrate Tes koagulasi

EmasGel pemisah & aktivator

bekuan

Serologi,immunology,endokrine,

termasuk HIV

KuningAcid citrate dekstrose

ACDDNA studies/kultur darah

Jingga Trombin Pemeriksaan kimia serum CITO

Teknik Pelaksanaan Flebotomi

A. Pemilihan Vena

Cari 3 vena yang paling mudah ditemukan di daerah antikubiti dengan

cara melihat atau dengan cara palpasi. Vena mediana, vena cubiti

mediana, dan vena cephalica mediana, secara tipikal berada ditengah

daerah antikubiti. Vena cephalica berada di lateral dan vena basilica

berada di medial.

Pemilihan vena berdasarkan beberapa alas an, yaitu :

1. Dekat-vena mediana paling dekat dengan permukaan kulit,

sehingga mudah diakses.

Page 8: MAKALAH FLEBOTOMI

2. Tidak bergerak – vena mediana merupakan vena yang paling tidak

bergerak ketika jarum menusuk sehingga tusukan dapat berhasil

dengan sukses.

3. Aman – tusukan pada vena mediana kurang beresiko

4. Nyaman – vena mediana tidak terlalu membuat rasa tidak nyaman

saat ditusuk

B. Tempat tusukan Alternatif

Pada mayoritas pasien, pengambilan specimen pada daerah antekubiti

tidak memungkinkan untuk beberapa sebab, antara lain :

Kegagalan saat menentukan vena yang dicari

Infus terpasang distal daerah antekubiti

Daerah antikubiti memar berlebihan akibat prosedur tusukan yang

sebelumnya

Adanya udem pada daerah antikubiti

Luka parut yang berlebihan

Kondisi kulit seperti ruam, infeksi, luka baker

Mastektomi

Beberapa tempat alternative selain daerah antekubiti adalah bagian dorsal

tangan, bagian lateral pergelangan tangan,kaki, dan tumit( dengan ijin

dokter), vena kulit kepala( neonatus) , dan alteri Femoralis ( hanya oleh

dokter).

Page 9: MAKALAH FLEBOTOMI

C. Pengambilan Spesimen Pada Pediatri

Pada kelompok pediatric perlu dikelompokkan lagi atas bayi ( infants and

neonatus) dan anak – anak ( small children). Untuk anak yang lebih

besardengan vena juga sudah relative besar dan mudah terlihat,

prosedurnya sama dengan tuukan vena pada orang dewasa. Saat

melakukan pengambilan specimen pada pediatric, beberapa hal yang

perlu diperhatikan adalah:

a. Persiapan diri Flebotomis – Perlu kesiapan khusus karena pasien

yang akan dihadapi belum tentu ko[eratif ( anak dan orang tua )

b. Mempersiapkan anak dan orang tua- salah satu poin penting

adalah meyakinkan orang tuanya bahwa tindakan yang akan

dilakukan benar0benar diperlukan dalam rangka diagnostic dan

terapi yang tepat.

c. Prosedur Flebotami pediatric – Jelaskan secara sederhana teknik

yang akan digunakan. Bila perlu dijelaskan bahwa kemungkinan

ditusuk bisah lebih dari satu kali karena pembuluh darahnya masih

halus/ kecil. Prosedur flebotomi yang akan digunakan sangat

tergantung pada usia dan besar/ kecilnya si anak.

Pembuluah darah vena pada kelompok umur ini belum

berkembang dengan sempurna. Sampel kapiler harus diambil kecuali

dokter secara khusus meminta pengambilan yang perifer. Jika tusukan

vena diminta untuk kebutuhan jumlah darah, vena pada tangan lebih

berkembang dan lebih mudah di akses daripada daerah antikubiti.

Page 10: MAKALAH FLEBOTOMI

Pengambilan melalui vena harus dilakukan dengan jarum yang kecil atau

wing needle. Asisten dibutuhkan untuk menstabilitasi lengan atau tangan

anak-anak.

D. Pengambilan Spesimen Pada Geriatri

Pada pasien geriatric ( lanjut usia) tidak diperlukan teknik atau metode

khusus untuk mendapatkan specimen darah. Yang menjadi bahan

pertmbangan adalah adanya penurunan Fungsi-fungsi organ akibat

proses penuaan. Metode penusukan kulit/ kapiler, wing nidle maupun

dengan vacutiner biasa merupakan alternative pilihan tergantung kondisi

fisiknya.

Tusukan kulit/ kapiler dilakukan terutama karena penipisan dan

penurunan elastisitas/ kelenturan kulit. Keadaan tersebut mengakibatkan

pengambilan specimen lebih sulit karena vena menjadi mobile pada saat

dilakukan penusukan. Elastisitas kulit yang menurun juga menyebabkan

mudah terjadi pendarahan atau hematom. Pada lansia pembuluh darah

juga mengalami aterosklerotik sehingga relative lebih sulit pada saat

tusukan vena.

Pengambilan specimen tidak boleh dilakukan pada vena0vena

yang melebar ( varises). Darah yang diperoleh pada varises tidak

menggambarkan biokimiawi tubuh yang sebenarnya karena darah yang

Page 11: MAKALAH FLEBOTOMI

diperoleh adalah darah yang mengalami stasis. Resiko lainnya adalah

kecendrungan untuk terjadi konfilkasi pendarahan dan infeksi.

E. PENGAMBILAN DARAH KAPILER

Pengambilan darah kapiler biasanya dilakukan pada pasien dengan

keadaan seperti dibawah ini ;

Pasien dengan luka bakar hebat

Pasien dengan obesitas berat

Pasien dengan kecendrungan trombotik

Pasien lansia atau pasien yang memiliki vena superficial yang

rapuh

Pasien yang menjalanin tes dirumah

Point-of-care testing (POCT )

Tes pada neonatus

Pasien yang takut pada jarum suntik

Lokasi pengambilan darah kapiler seharusnya mempertimbangkan

usia pasien, daerah yang mudah diakses, dan tes yang diperlukan.

1. Bayi sampai umur 12 bulan _ hanya tusukan pada medial atau

lateral permukaan plantar yang dapat dilakukan. Kedalaman

tusukan tidak melebihi 2.0 mm.

2. 1 tahun sampai dewasa – pengambilan darah kapiler biasanya

dilakukan pada bagian tebal jari ke tiga atau keempat kaki. Hindari

Page 12: MAKALAH FLEBOTOMI

ibu jari karena kulitnya terlalu tipis. Hindari juga jari kelingking

karena tidak terlalu tebal dan dapat melukai tulang.

P.1. Lokasi vena pengambilan spesimen darah

Komplikasi Flebotomi

Komplikasi berkenaan dengan tindakan Flebotomi

1. Syncope

Syncope adalah keadaan dimana pasien kehilangan kesadarannya

beberapa saat/ sementara waktu sebagai akibat menurunnya tekanan

darah. Gejala dapat berupa rasa pusing, keringat dingin, nadi cepat,

pengelihatan kabur/ gelap, bahkan bisa sampai muntah.

Hal ini biasanya terjadi karena adanya perasaan takut atau akibat

pasien puasa terlalu lama. Rasa takut atau cemas bisa juga timbul karena

Page 13: MAKALAH FLEBOTOMI

kurang “ percaya diri “ Itulah sebabnya mengapa perlu memberikan

penjelasan kepada pasien tentang tujuan pengambilan darah dan

prosedur yang akan dialaminya.

Penampilan dan prilaku seorang Flebotomis juga bisa

mempengaruhi keyakinan pasien sehingga timbul rasa curiga/ was-was

ketika proses pengambilan darah akan dilaksanakan. Oleh sebab itu

penampilan dan prilaku seorang flebotomis harus sedemikian rupa

sehingga tampak berkompetensi dan Fropesional

Cara mengatasi

a. Hentikan pengambilan darah

b. Baringkan pasien ditempat tidur, kepala dimiringkan kesalah satu

sisi

c. Tungkai bawah ditinggikan ( lebih tinggi dari posisi kepala )

d. Longgarkan baju yang sempit dan ikat pinggang

e. Minta pasien menarik nafas panjang

f. Hubungi dokter

g. Pasien yang tidak sempat dibaringkan , diminta menundukan

kepala diantara kedua kakinya dan menarik nafas panjang

Cara Pencegahan

a. Pasien diajak bicara supaya perhatiannya dapat dialihkan

b. Pasien yang akan dirawat syncope sebaiknya dianjurkan berbaring

pada waktu pengambilan darah

c. Kursi pasien mempunyai sandaran dan tempat/ sandaran tangan

Page 14: MAKALAH FLEBOTOMI

2. Rasa Nyeri

Rasa nyeri berlangsung tidak lama sehingga tidak memerlukan

penanganan khusus. Nyeri bisa timbul alibat alkosol yang belum kering

atau akibat penarikan jarum yang terlalu kuat

Cara pencegahan

a. Setelah disinfeksi kulit, yakin dulu bahwa alcohol sudah mongering

sebelum pengambilan darah dilakukan.

b. Penarikan jarum tidak terlalu kuat

c. Penjelasan/ Menggambarkan sifat nyeri yang sebenarnya

( memberi contoh )

3. Hematoma

Hematoma dalah terkumpulnya massa darah dalam jaringan

( dalam Hal Flebotomi : jaringan dibawah kulit ) sebagai akibat robeknya

pembuluh darah. Faktor penyebab terletak pada teknik pengambilan

darah :

a. Jarum terlalu menungkik sehingga menembus dinding vena

b. Penusukan jarum dangkal sehingga sebagian lubang jarum berada

diluar vena

c. Setelah pengambilan darah, tempat penusukan kurang ditekan

atau kurang lama ditekan

d. Pada waktu jarum ditarik keluar dari vena, tourniquet ( tourniket)

belum dikendurkan

Page 15: MAKALAH FLEBOTOMI

e. Temapat penusukan jarum terlalu dekat dengan tempat turniket.

Cara mengatasi

Jika dalam proses pengambilan darah terjadi pembengkakan kulit

disekitar tempat penusukan jarum segera 1. Lepaskan turniket dan jarum

2. Tekan tempat penusukan jarum dengan kain kasa 3. Angkat lengan

pasien lebih tinggi dari kepala (+- 15 menit) 4. Kalau perlu kompres untuk

mengurangi rasa nyeri

4. Pendarahan

Komplikasi pendarahan lebih sering terjadi pada pengambilan

darah alteri. Pengambilan darah kapiler lebih kurang resikonya.

Pendarahan yang berlebihan ( atau sukar berhenti ) terjadi karma

terganggunya system kouglasi darah pasien. Hal ini bisa terjadi karena :

a. Pasien mengalami pengobatan dengan obat antikougulan sehingga

menghambat pembekuan darah.

b. Pasien menderita gangguan pembekuan darah ( trombositopenia,

defisiensi factor pembeku darah (misalnya hemofilia )

c. Pasien mengidap penyakit hati yang berat ( pembentukan

protrombin, fibrinogen terganggu )

Cara mengatasi:

a. Tekan tempat pendarahan

b. Panggil perawat/dokter untuk penanganan selanjutnya

Cara pencegahan

a. Perlu anamnesis ( wawancara) yang cermat denga pasien

Page 16: MAKALAH FLEBOTOMI

b. Setelah pengambilan darah, penekanan tempat penusukan jarum

perlu ditekan lebih lama

5. Allergi

Alergi bisa terjadi terhadap bahan- bahan yang dipakai dalam

flebotom, misalnya terhadap zat antiseptic/ desinfektan, latex yang ada

pada sarung tangan, turniket atau plester.

Gejala alergi bisa ringan atau berat, berupa kemerahan, rhinitis,

radang selaput mata; kadang-kadang bahkan bisa (shock)

Cara mengatasi :

a. Tenangkan pasien, beri penjelasan

b. Panggil dokter atau perawat untuk penanganan selanjutnya

Cara pencegahan

a. Wawan cara apa ada riwayat allergi

b. Memakai plester atau sarung-tangan yang tidak mengandung latex

6. Trombosis

Terjadi karena pengambilan darah yang berulang kali ditempat

yang sama sehingga menimbulkan kerusaka dan peradangan setempat

dan berakibat dengan penutupan ( occlusion ) pembuluh darah. Hal ini

juga terlihat pada kelompok pengguna obat ( narcotics ) yang memakai

pembuluh darah vena.

Cara pencegahan

a. Hindari pengambilan berulang ditempat yang sama

b. Pembinaan peninap narkotika

Page 17: MAKALAH FLEBOTOMI

7. Radang Tulang

Penyakit ini sering terjadi pada bayi karena jarak kulit-tulang yang

sempit dan pemakaian lanset yang berukuran panjang

Cara mengatasi:

Mengatasi peradangan tulang

Cara Pencegahan:

Menggunakan lanset yang ukurannya sesuai. Saat ini sudah

dipasarkan lanset dalam berbagai ukuran disesuaikan dengan

kelompok usia.

Setiap kejadian komplikasi Flebotomi harus dilaporkan kepada

dokter kepalda dan dicatat dalam buku catatan tersendiri dengan

mencantumkan identitas pasien selengkapnya, tanggal dan jam kejadian,

dan tindakan yang diberikan.

8. Amnesia

Pada bayi, terutama bayi baru lahir dimana volume darah sedikit,

pengambilan darah berulang dapat menyebabkan anemia. Selain itu

pengambilan darah kapiler pada bayi terutama yang bertulang dapat

menyebabkan selulitis, abses, osteomielitis, jaringan parut dan nodul

klasifikasi. Nodul klasifikasi tersebut mula-mula tampak seperti lekukan

yang 4-12 bulan kemudian akan menjadi nodul dan menghilang dalam 18-

20 bulan.

Page 18: MAKALAH FLEBOTOMI

9. Komplikasi neuologis

Komplikasi neurologist dapat bersifat local karena tertusuknya

syaraf dilokasi penusukan, dan menimbulkan keluhan nyeri atau

kesemutan yang menjalar ke lengan, seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya. Walaupun jarang, serangan kejang ( seizures) dapat pula

terjadi.

Penanganan :

Pasien yang mengalami serangan saat pengambilan darah harus

dilindungi dari perlukaan.

Hentikan pengambilan darah, baringkan pasien dengan kepala

miringkan ke satu sisi, bebaskan jalan nafas, hindari agar lidah

tidak tergigit.

Segera mungkin aktifkan perlengkapan keselamatan, hubungi

dokter

Lakukan penekanan secukupnya di daerah penusukan sambil

membatasi pergerakan pasien.

Kegagalan pengambilan darah

Faktor yang dapat menyebabkan antara lain karena jarum kurang

dalam. Jarum terlalu dalam/tembus, lubang jarum menempel didinding

pembuluh darah, vena kolap atau tabung tidak vakum. Vena kolaps dapat

terjadi bila menarik penghisap dengan cepat, menggunakan tabung yang

terlalu besar atau jarum terlalu kecil.

Page 19: MAKALAH FLEBOTOMI

Hemokonsentrasi

Hemoknsentrasi terjadi karena pembendungan / pemasangan

turniket yang ketat dan lama ( > 1 menit), atau mengepal telapak tangan

dengan pemijatan atau massage. Hal ini akan menyebabkan peningkatan

kadar hematokrit dan elemen seluler lainnya, protein total,GTO,lipid total,

kolestrol dan besi (Fe). Mengepalkan tangan berulang akan meningkatkan

kalium, Flosfat dan lakat.

Hemodilusi

Terjadi karena pengambilan darah dilengan dimana terdapat

pemberian cairan intra vena (infus ). Pengambilan darah di sisi influs

harus di hindari sebisanya, jika tidak memungkinkan, hentikan infuse 3-5

menit, ambil darah dibagian distal tempat infuse dan buang 3-5 cc darah

yang pertama diambil. Beberapa hal yang dapat menyebabkan hemodilusi

antara lain :

Kontaminasi oleh cairan interstitial / cairan jaringan pada

pengambilan darah didaerah udem atau pada pasien obeis.

Kontaminasi alcohol yang belum kering pada pengambilan darah

kapiler

Rasio darah : antikoagulan yang tidak sesuai

Hemolisis

Terjadi karena pengambilan darah dengan jarum yang terlalu kecin,

pengambilan darah yang sulit dimana dilakukan manpulasi jarum, menarik

penghisap terlalu cepat,

Page 20: MAKALAH FLEBOTOMI

Mengeluarkan darah dari jarum dengan menekan secara keras/kasar,

mengocok tabung dengan kuat, kontaminasi alcohol dan pemakaian

torniket terlalu lama. Hemolisis akan menyebabkan peninggian analit-

analit yang banyak terdapat intrasel seperti LDH, kalium, magnesium, Fe

dan Fosfor anorganik.

Masuknya factor jaringan

Pengambilan darah yang sulit seperti pada vena yang kecil, orang

tua, anak kecil dan pasien dengan udem atau obesitas, atau manupulasi

terlalu banyak akan menyebabkan pelepasan factor jaringan yang akan

mengaktifkan factor pembekuan darah dan mengakibatkan perubahan

nilai pemeriksaan hemostasisi. Sebaiknya pengambilan darah untuk

koagulasi dilakukan dengan dua tabung.

Kontaminasi

Pada pemeriksaan kultur darah, tindakan asepsis yang tidak

adekuat atau pengambilan darah pada lokasi yang mengalami

peradangan akan menimbulkan kontaminasi.

Page 21: MAKALAH FLEBOTOMI

B A B III

METODE PERCOBAAN

III.1 Alat Percobaan

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah holder

(pemasang jarum), jarum spoit, sarung tangan, torniquet, vacutainer.

III.2 Bahan Percoabaan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah alcohol 70%,

kapas, kertas label, plester.

III.3 Cara Kerja

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dipakai sarung tangan, pasang turniket, dan pastikan semua

peralatan terjangkau.

c. Ditentukan vena yang telah dipilih , dan bersihkan daerah yang

akan ditusuk dengan alkohol 70%

d. Dipasang tornikuet dan ditarik kulit dengan ibujari tangan kiri.

e. Ditusukkan jarum dengan sudut 30 derajat atau kurang

f. Dilepaskan tornikuet saat vena diakses.

g. Dilepaskan jarum setelah spesimen darah yang diperlukan telah

cukup.

h. Dimasukkan spesimen ke dalam tabung

i. Diberi label dan dicatat waktu pengambilan spesimen

Page 22: MAKALAH FLEBOTOMI

B A B IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

Tornikuet

Tabung reaki

spoit Antikoagulan

Akohol 70%

Plester

Page 23: MAKALAH FLEBOTOMI

Kertas label

Spesimen darah

Penusukan vena

IV.2 Pembahasan

Flebotami( bhs Ingris : Phlebotomy ) berasal dari kata Yunani phleb

dan omia. Phleb berarti pembuluh darah vena dan tomia berarti mengiris/

Page 24: MAKALAH FLEBOTOMI

memotong ( “cutting” ). Dulu dikenal istilah venasectie ( BLd), venesection

atau venesection I Ing), Flebotomis adalah seorang tenaga medis yang

telah mendapatkan latihan untuk mengeluarkan dan menampung

specimen darah dari pembuluh darah pena, arteri atau kapiler. Akhir-Akhir

ini dikenal lagi suatu tehnik microcollection.

Praktek pengeluaran darah ( “bloodletting “ ) sudah sejak lama

dikenal manusia. Dan menjadi bagian dari kegiatan pengobatan pasien.

Teknik pengeluaran darah yang pertama ( tahun 100 sm) dilakukan oleh

dokter-dokter Syria dengan menggunakan lintah. Sebelum dikenal

Hippocrates dengan sebutn “ Bapak Ilmu Kedokteran “ (abad 5 SM ) seni

pengambilan darah mengalami banyak perubahan, demikian pula

berbagai alat untuk keperluan pengambilan dan penampungan bahan

darah. Lanset untuk pengambilan darah digunakan pertama kali sebelum

abad ke 5 SM dengan tetap mengacu kepada lintah sebagai bentuk dasar.

Dengan lanset ini seorang dokter ( practitioner ) melubangi vena,

kadang0kadang sampai beberapa lubang. Menjelang akhir abad ke 19

barulah teknologi mengambil alih dan memproduksi “ lintah artificial “. Kini

telah dikenal beragam alat pengambilan darah dan mudah diperoleh di

pasaran.

Pada percobaan kali ini pengambilan darah dilakukan dengan

menggunakan spoit ssteril. Mula-mula kita menentukan terlebih dahulu

daerah atau bagian tubuh untuk pengambilan spesimen darah. Kita

mengambil vena mediana bagian lengan karena lebih mudah terlihat,

Page 25: MAKALAH FLEBOTOMI

besar dan aman. Selain itu, alasan pemilihan vena mediana adalah vena

yang paling dekat dengan permukaan kulit sehingga lebih mudah untuk

diakes. Setelah didapatkan venapuncture, daerah tersebut dibersihkan

dengan menggunakan alcohol 70%. Alasan penggunaan alcohol 70 %

karena pada konsentrasi inilah alcohol efektif sebagai antiseptik. Jika

konsentrainya kurang dari 70% maka kadar airnya banyak sehingga

proses penguapannya dari kulit akan lama, sedangkan pada konentrasi

yang lebih dari 70 % akan dengan cepat menguap dan kerjanya tidak

efektif. Setelah agak kering dipasang tornikuet beberapa inci diatas

tempat pengambilan, kemudian dilakukan penusukan vena. Tornikquet

dilepakan ketika darah telah mengalir kedalam syringe. Hal ini untuk

menghindari terjadinya hemo konsentrasi. Setelah spesimen darah yang

diperlukan sudah cukup, ditarik jarum secara perlahan-lahan sambil

meletakkan kapas diatas tempat penusukan dengan memberi sedikt

tekanan pada kapas. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya

hematoma. Spesimen darah yang telah didapat ditampung dan dicatat

waktu pengambilannya.

B A B V

PENUTUP

V.I Kesimpulan

Page 26: MAKALAH FLEBOTOMI

Felbotomi dapat dilakukan dengan cara tusukan vena, tusukan

arteri, dan tusukan kapiler.

V.I Saran

-

DAFTAR PUSTAKA

Page 27: MAKALAH FLEBOTOMI

1. R.Gandasoebrata.1992. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat :

Bandung

2. http://ilmukedokteran.net/pdf/Ketrampilan-Klinis-Penyakit-Dalam/

flebotomi.pdf

3. http://queenzine.com/article/flebotomi.htm

4. http://teknologilaboratoriumkesehatan.blogspot.com/2009/07/

pengertian-flebotomi.html