LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5 Syok Anafilaktik Et Causa Alergi Makanan BLOK XIII Tutor: dr. Bobby Suryawan Williem Harvey G1A110008 Dona Violita G1A110017 Hernina Oktaviani G1A110058 Rhesa Amadea G1A110059 Santri Alviyanti G1A110060 Indra Gunawan G1A110023 Indah Ayu Lestari G1A110010 Abelia Yoanita G1A110011 Franze N Tambunan G1A110007 Eria Anggraini G1A110071 Meirinda Hidayanti G1A110070 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5
Syok Anafilaktik Et Causa Alergi Makanan
BLOK XIII
Tutor: dr. Bobby Suryawan
Williem Harvey G1A110008
Dona Violita G1A110017
Hernina Oktaviani G1A110058
Rhesa Amadea G1A110059
Santri Alviyanti G1A110060
Indra Gunawan G1A110023
Indah Ayu Lestari G1A110010
Abelia Yoanita G1A110011
Franze N Tambunan G1A110007
Eria Anggraini G1A110071
Meirinda Hidayanti G1A110070
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
SKENARIO 4
Seorang anak N , perempuan , usia 12 tahun dibawa ayahnya ke IGD RS Raden Mattaher dengan
keluhan muntah-muntah sejak 2 jam SMRS. Pasien sebelumnya menghadiri perayaan ulang
tahun temannya di sebuah restoran. Setelah menghabisi seporsi nasi goring kerang, pasien tiba-
tiba merasa pusing dan lemas , kemudian muntah-muntah. Timbul kemerahan dan bentol di
wajah dan badan. Pasien lalu dijemput ayahnya, dan segera di bawa ke Rumah Sakit terdekat.
Pemeriksaan fisik : Keadaan umum : tampak gelisah , teragitasi. Tanda vital : frekuensi nadi
130x / menit, frekuensi napas 36x / menit, suhu 37,5o C , tekanan darah 90/70 mmHg. Kepala
dan wajah : mesosefal, pembengkakan jaringan di sekitar kelopak mata dan bibir . Thorax :
jantung : bunyi jantung I-II normal, bising (-) , gallop (-). Paru : vesikuler , ronkhy (-) , mengi
(-). Abdomen : supel, bising usus meningkat, tidak teraba massa, turgor kembali lambat.
350.000/mm3, hitung jennies 0/10/23/35/32/0 , LED = 9 mm/jam , urin rutin : macros warna
kuning pekat, micros white blood cell (-) , protein (-), leukosit esterase (-) .
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Teragitasi : gelisah2. Mesosefal : suatu ukuran kepala dalam batas ukuran yang normal atau simetris3. Turgor : keadaan yang menyebabkan non elastis (turgid)4. Erupsi : suatu lesi pada kulit akibat pengikisan karena penyakit tertentu
DEFINISI MASALAH
1. Apa saja penyakit yang ditandai muntah pada usia 12 th ?2. Bagaimana mekanisme muntah pada anak 12 th ?3. Apa hubungan keluhan dengan umur ?4. Apa makna klinis muntah pada anak 2 jam SMRS ?5. Bagaimana hubungan makanan yang di makan dengan keluhan pada anak N ?6. Bagaimana mekanisme dari setiap keluhan anak N , dihubungkan dengan penyebabnya?7. Apa saja penyakit yang di tandai dengan keluhan pusing dan lemas, kemudian muntah-
muntah , timbul kemerahan dan bentol di wajah dan badan ?8. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik anak N ? 9. Mengapa anak N teragitasi ?
10. Mengapa vital sign terganggu ?11. Bagaimana mekanisme terjadinya pembengkakan di sekitar mata dan juga bibir pada
anak N ?12. Mengapa pada abdomen ditemukan bising usus meningkat, turgor kembali lambat ?13. Mengapa pada ekstremitas ditemukan akral dingin, erupsi kulit berbatas tegas ,
kemerahan ? 14. Apa saja DD untuk semua keluhan anak N ?15. Apa yang terjadi pada anak N ?16. Apa etiologi dari penyakit anak N ?17. Apa saja faktor pencetus alergi ?18. Apa patofisiologi dari hipersensitfitas ?19. Apa saja pemeriksaan penunjang yang akan diperlukan untuk alergi ?20. Bagaimana progresifitas penyakit anak N sehingga di bawa ke RS ? Jelaskan !21. Apa kriteria klinis syok anafilaksis ?22. Apa etiologi dari syok anafilaksis ? 23. Apa penatalaksanaan untuk anak N ?24. Apa pencegahan untuk penyakit anak N?25. Apa komplikasi penyakit anak N ?26. Apa prognosis penyakit anak N ?
KERANGKA KONSEP
HIPOTESIS
Anak N (12 thn ) mengalami syok anafilaksis ec alergi makanan.
ALERGI
MAKANAN
DD
TURGOR MENURUN,
AKRAL DINGIN,
HIPOTENSI
SYOK
ANAFILAKTIK
MUNTAH,
ERUPSI KULIT,
ANGIOEDEMA
PENEGAKAN
DIAGNOSIS
PENATALAKSAN
AAN
MANIFESTASI
KLINIS
ETIOLOGI
SINTESIS DAN ANALISIS MASALAH
1. Apa saja penyakit yang ditandai muntah pada usia 12 th ?
Jawab :
Muntah pada anak 1
2. Bagaimana mekanisme muntah pada anak 12 th ? Serta hubungkan dengan skenario ! 2,3
Jawab :
Tahap 1 : Mual, dapat dijelaskan sebagai perasaan yang tidak enak di belakang
tenggorokan dan epigastrium yang dapat menyebabkan muntah. Terdapat berbagai
perubahan aktivitas saluran cerna yang berkaitan dengan mual seperti peningkatan
saliva, menurunnya tonus lambung, dan peristaltic. Peningkatan tonus duodenum dan
jejunum menyebabkan terjadinya refluks isi duodenum ke lambung.
Tahap 2 : Retching , adalah suatu usaha involunter untuk muntah berupa gerakan
pernafasan spasmodik melawan glotis dan gerakan inspirasi dinding dada dan
diafragma, konstraksi otot abdomen saat saat ekspirasi mengendalikan gerakan
inspirasi. Pylorus dan antrum distal berkontraksi saat fundus berelaksasi.
Tahap 3 : Muntah, merupakan stadium akhir dan di definiskan suatu refleks yang
menyebabkan dorongan eksplusi isi lambung atau usus atau keduanya melalui mulut.
Muntah terjadi akibat ransangan pada pusat muntah, yang terletak di daerah postrema
medulla oblongata di dasar ventrikel keempat.
Non organic Organic
Anchietas / ketakutan
Mabuk perjalanan
Psikis/ sugesti
Aerofagi
Obat/racun
GI tract :
obstruksi: intususepsi, obstruksi usus
non obstruksi : apendiksitis
Diluar GI tract : tonsilofaringitis, OMA, pertusis,
pyelonefritis, torsio testis, asidosis, uremia,
‘inborn errors of metabolism’
SSP : peningkatan tekanan intracranial,
hidrosefalus, epilepsy perut
Pada kasus, An. N mengalami reaksi alergi akibat makanan yang dia makan. Kerang yang dia
makan mengandung protein yang menginduksi pelepasan histamin dan leukotrien pada sel mast
dan basofil. Histamin tersebut menyebabkan beberapa respon dalam tubuh An. N.
Patogenesisnya adalah :
1. Makanan allergen yang masuk kedalam saluran pencernaan dan akan diserap melalui
plaque payeri usus halus sampai ke sentral germinal plaque payeri.
2. Antigen tersebut akan diikat oleh sel dendritik dan sel langerhans lalu berrmigrasi ke saluran
limfe. Melalui saluran limfe, antigen tersebut dialirkan ke seluruh organ tubuh. Ini yang akan
menyebabkan respon alergi pada hampir seluruh tubuh.
3. Allergen tersebut akan berikatan dengan IgE yang menginduksi pelepasan histamine dari sel
mast dan basofil.
4. Histamine pada setiap organ tubuh akan bereaksi bergantung tempatnya. Beberapa efek
histamine pada organ tubuh :
Kulit : histamine akan menginduksi terjadinya vasodilatasi pembuluh darah. Efek
dari dilatasi pembuluh darah pada kulit adalah terjadinya kemerahan pada kulit,
pruritus akibat histamine sampai terjadinya urtikaria (lesi pada kulit seperti benjolan
pada lapisan atas kulit) dan angioderma (pembengkakan pada lapisan subkutan,
biasanya pada daerah mulut dan mata). Efek parah dari angioderma adalah
pembengkakan pada glottis atau uvula yang dapat menyebabkan obstruksi saluran
nafas.
Saluran cerna : efek histamine akan menyebabkan spasme usus yang menimbulkan
terjadinya efek respon peningkatan peristaltic usus akibat obstruksi makanan. Ini
juga menyebabkan terjadinya mual dan muntah akibat aliran makanan yang tidak
lancar. Efek lainnya dapat terjadi disfagia, kolik sampai diare.
Saluran nafas : histamine menginduksi kontraksi dari otot polos bronkus,
peningkatan sekresi mucus sehingga menimbulkan gejala seperti asma, adanya
wheezing/mengi. Gejala saluran nafas atas seperti pada hidung dapat menyebabkan
gejala seperti rhinitis.
Cardiovascular : efek histamine pada sistem CV adalah vasodilatasi pembuluh darah
yang luas. Hal ini akan menyebabkan hipoperfusi jaringan, khususnya jaringan
perifer. Hipoperfusi ini diakibatkan pembuluh darah yang meningkat luas
penampangnya namun volume darah tetap normal. Sehingga efeknya tetap saja
terjadinya hipotensi dan hipoperfusi. Efek kompensasi dari hipoperfusi ini adalah
pengaktifan baroreseptor yang menyebabkan peningkatan heart rate dan stimulasi
simpatis yang menyebabkan efek vasokontriksi perifer seperti tangan dan kaki.
Tanda dari vasokonstriksi ini adalah akral dingin. Terjadi pula pengaktifan
kemoreseptor yang menyebabkan peningkatan laju nafas untuk meningkatan
perfusi oksigen ke jaringan.
SSP : efek dari keseluruhan organ khususnya cardiovascular adalah penurunan aliran
darah dan oksigen ke otak sehingga akan terjadi efek penurunan kesadaran seperti
gelisah sampai kejang.
3. Apa hubungan keluhan dengan umur ?
Jawab :
Pada anak N 12 tahun, dia mengalami masa pertumbuhan sehingga sel-sel imunitas mengalami
immaturasi ( belum berkembang ) pada saluran Pencernaan. Jadi saat anak terpajan suatu
allergen , anak akan mudah tersensitisasi imunitas merespon -> antibody dan terjadi reaksi
hipersensitifitas seuranl pada sal cerna anak 12 tahun.
4. Apa makna klinis muntah pada anak 2 jam SMRS ?
Jawab :
Untuk mengetahui pada anak tersebut apakah sudah mengalami dehidrasi atau tidak. Untuk
memikirkan tatalaksana awal terapi cairann -> fase akut.
Dan artinya pada anak N terjadi 2 fase pada hipersensitifitas:
- Hipersensitifitas tipe cepat .( reaksi tipe 1 igE )
- Tipe lambat .( reaksi tipe 1 igE ) 3,4
5. Bagaimana hubungan makanan yang di makan dengan keluhan pada anak N ?
Jawab :
Macam-macam allergen 2,3
Reaksi hipersensitifitas > 3 tahun Reaksi hipersensitifitas < 3 tahun
- Ikan
- Kacang-kacangan : kacang
- Obat digitalis
- Sengatan serangga
tanah, kacang kulit
- Telur
- Soya
- Kepiting/ kerang
- Getah tumbuhan tertentu
- Makanan :
o Susu : sapi, asi
o Gandum
Anak N memakan kerang -> kerang salah 1 faktor pencetus terjadi alergen
6. Bagaimana mekanisme dari setiap keluhan anak N , dihubungkan dengan penyebab nya sampai
terjadinya syok anafilaksis ?
Jawab :
Patogenesisnya adalah 2,3 :
- Makanan allergen yang masuk kedalam saluran pencernaan dan akan diserap melalui
plaque payeri usus halus sampai ke sentral germinal plaque payeri.
- Antigen tersebut akan diikat oleh sel dendritik dan sel langerhans lalu berrmigrasi ke saluran
limfe. Melalui saluran limfe, antigen tersebut dialirkan ke seluruh organ tubuh. Ini yang akan
menyebabkan respon alergi pada hampir seluruh tubuh.
- Allergen tersebut akan berikatan dengan IgE yang menginduksi pelepasan histamine dari sel
mast dan basofil.
- Histamine pada setiap organ tubuh akan bereaksi bergantung tempatnya. Beberapa efek
histamine pada organ tubuh :
Kulit : histamine akan menginduksi terjadinya vasodilatasi pembuluh darah. Efek
dari dilatasi pembuluh darah pada kulit adalah terjadinya kemerahan pada kulit,
pruritus akibat histamine sampai terjadinya urtikaria (lesi pada kulit seperti benjolan
pada lapisan atas kulit) dan angioderma (pembengkakan pada lapisan subkutan,
biasanya pada daerah mulut dan mata). Efek parah dari angioderma adalah
pembengkakan pada glottis atau uvula yang dapat menyebabkan obstruksi saluran
nafas.
Saluran cerna : efek histamine akan menyebabkan spasme usus yang menimbulkan
terjadinya efek respon peningkatan peristaltic usus akibat obstruksi makanan. Ini
juga menyebabkan terjadinya mual dan muntah akibat aliran makanan yang tidak
lancar. Efek lainnya dapat terjadi disfagia, kolik sampai diare.
Saluran nafas : histamine menginduksi kontraksi dari otot polos bronkus,
peningkatan sekresi mucus sehingga menimbulkan gejala seperti asma, adanya
wheezing/mengi. Gejala saluran nafas atas seperti pada hidung dapat menyebabkan
gejala seperti rhinitis.
Cardiovascular : efek histamine pada sistem CV adalah vasodilatasi pembuluh darah
yang luas. Hal ini akan menyebabkan hipoperfusi jaringan, khususnya jaringan
perifer. Hipoperfusi ini diakibatkan pembuluh darah yang meningkat luas
penampangnya namun volume darah tetap normal. Sehingga efeknya tetap saja
terjadinya hipotensi dan hipoperfusi. Efek kompensasi dari hipoperfusi ini adalah
pengaktifan baroreseptor yang menyebabkan peningkatan heart rate dan stimulasi
simpatis yang menyebabkan efek vasokontriksi perifer seperti tangan dan kaki.
Tanda dari vasokonstriksi ini adalah akral dingin. Terjadi pula pengaktifan
kemoreseptor yang menyebabkan peningkatan laju nafas untuk meningkatan
perfusi oksigen ke jaringan.
SSP : efek dari keseluruhan organ khususnya cardiovascular adalah penurunan aliran
darah dan oksigen ke otak sehingga akan terjadi efek penurunan kesadaran seperti
gelisah sampai kejang.
Syok dapat terlihat langsung dari reaksi alergi tanpa bisa dipastikan kapan
terjadinya. Tanda syok seperti terganggunya vital sign (hipotensi, takikardi, sampai
akral dingin) merupakan suatu tanda awal pendeteksian syok anafilaksis.
7. Apa saja penyakit yang di tandai dengan keluhan pusing dan lemas, kemudian muntah-muntah ,
timbul kemerahan dan bentol di wajah dan badan ?
Jawab :
- Reaksi histeris
- Reaksi fasofagal
- Angioedema
- IMA
- Urtikaria
- Insulin
- Dermatitis atopik
- Alergi
- syok kardiogenik 2,3
8. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik anak N ?
Gastro intestinal Disfagia, mual, muntah, kolik, diare, yang
kadang-kadang disertai darah, peristaltic
usus meningkat
Kulit Urtikaria, angiodema dibibir, muka atau
ekstremitas
Mata Gatal, lakrimasi
SSP Gelisah, kejang
22. Apa etiologi dari syok anafilaksis ?
Jawab :
Penyebab anafilaksis sangat beragam, diantaranya adalah antibiotic, ekstrak allergen, serum
kuda, zat diagnostic, bisa (venom)P, produk darah , anestetikum local, makanan, enzim,
hormone, dll. Antibiotic dapat berupa penisilin dan derivatnya, basitrasin,neomisin, terasiklin,
streptomisin,sulfonamide, dll. Ekstrak allergen biasanya berupa rumput-rumputan atau jamur,
atau serum ATS, ADS, dan bisa anti ular.
Beberapa bahan yang sering digunakan untuk prosedur diagnosis dan dapat menimbulkan
anafilaksis misalnya adalah zat radioopak, bomsulfalein, benzilpenisiloilpolilisin. Demikian pula
dengan anestetikum local seperti prokain dan lidokain. Makanan yang dikenal sebagai penyebab
anafilaksis misalnya susu sapi, kerang, kacang-kacangan, ikan , telur dan udang. 5
23. Apa penatalaksanaan untuk anak N ?
Jawab :
Algoritma penatalaksanaan anafilaksis akut 5
Gejala anafilaksis
Henti kardiopulmonal dalam anafilaksis :
Pendekatan CPR dan ACI.S
Pertimbangkan :
- Efinefrin dosis tinggi- Rapid volume expansion- Atropine atau transkutaneus pacing untuk asistol - Rujuk ke emergency dan ICU
Intervensi segera
Penilaian airway, breathing,
circulation, mentation
Epinephrine segera
Rujuk ke ahli
alergi imunologi
Urutan penatalaksanaan kedaruratan
yang memerlukan respon terhadap
epinefrin.
Pertimbangkan :
- Posisi- Jalan napas- Oksigen- Cairan i.v.
Pertimbangkan :
- Infuse efinefrin- Antihistamin H1 dan H2- Bronkodilator inhalasi- Kortikosteroid- Glucagon- Vasopressor dan rawat ICU
Pasien dengan kemungkinan anafilaksis
akut
Pertimbangkan diagnosis
lain
Observasi
- Tergantung individu- Epinephrine kit
Respon klinik
baik
Penilaian awal yang mendukung
anafilaksis
Respon klinis baik
?
24. Apa pencegahan ?
Jawab :
Pasien yang pernah mengalami reaksi anafilaksis mempunyai resiko untuk memperoleh reaksi
yang sama bila terpajan oleh pencetus yang sama. Pasien ini harus dikenali, diberikan
peringatan, dan bila perlu diberi tanda peringatan pada ikat pinggang atau dompetnya. Kadang-
kadang kepada pasien diberikan bekal suntikan adrenalin yang harus dibawa kemanapun ia
pergi. Hal ini terutama bila pencetus tersebut sering timbul tidak terduga seperti pada sengatan
tawon atau anafilaksis idiopatik. 2
25. Apa komplikasi ?
Jawab ;
Kelamaan hipoksia jaringan ( otak atau ginjal ) memperberat keadaan dan bisa menyebabkan
kematian.
26. Apa prognosis ?
Jawab : alergi tidak bisa disembuhkan tapi hanya diberi obat untuk meringankan gejala /
keluhan.
Henti kardiopulmonal dalam anafilaksis :
Pendekatan CPR dan ACI.S
Pertimbangkan :
- Efinefrin dosis tinggi- Rapid volume expansion- Atropine atau transkutaneus pacing untuk asistol - Rujuk ke emergency dan ICU
Daftar pustaka
1. Suraatmaja, Sudaryat. 2010. Gastroenterology anak. Jakarta : Sagung Seto2. Abdullah, Murdani. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakiy Dalam. Jakarta : EGC3. Price, A Sylvia,dkk. 2012. PATOFISIOLOGI. Jakarta : EGC 4. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi5. Buku Ajar Alergi Imunologi Anak